• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SEJ 1103311 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SEJ 1103311 Chapter 5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Saiful Bachri, 2016

Perkembangan Kesenian Gembyung di Kabupaten Cirebon Tahun 1960-2015

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai Perkembangan Kesenian

Gembyung di Kabupaten Cirebon Tahun 1960-2015, maka terdapat beberapa

hal yang dapat penulis simpulkan, yaitu Pertama, kesenian Gembyung bukan

merupakan kesenian baru, akan tetapi kesenian buhun yang sudah ada dan

turun temurun diwariskan dari generasi sebelumnya. Selain itu kesenian

Gembyung terlahir secara anonim artinya tidak diketahui dimana Gembyung

dilahirkan dan siapa yang menciptakannya. Walaupun Kabupaten Cirebon

mengklaim bahwa kesenian Gembyung merupakan kesenian asli Cirebon,

akan tetapi tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa daerah yang memiliki

seni tradisi yang sama seperti di Kabupaten Subang dan Kabupaten Ciamis.

Namun meskipun demikian, kesenian Gembyung merupakan salah satu aset

kebudayaan yang ada di Kabupaten Cirebon.

Kedua, kesenin Gembyung di Cirebon keberadaannya telah berlangsung

sejak lama sebagai salah satu media dakwah dalam menyebarkan agama

Islam di Cirebon. Gembyung sebagai seni pertunjukan rakyat bernafaskan

Islam masih hidup sampai sekarang, meskipun dalam perjalanannya telah

mengalami perubahan. Kesenian Gembyung hingga tahun 1960 merupakan

kesenian yang sering ditampilkan sebagai pelengkap upacara adat serta sering

ditampilkan dalam acara peringatan hari besar agama Islam seperti Rajaban,

Muludan, Isra Mi’raj, Khaul dan sebagainya. Memasuki tahun 1970, kesenian

Gembyung mulai dipentaskan untuk acara seremonial seperti acara

pernikahan, khitanan serta pentas seni. Seiring perkembangan zaman,

memasuki tahun 1980 terjadi penambahan waditra berupa kendang dan

goong. Memasuki tahun 1990-an kesenian Gembyung mulai mengalami

kemunduran. Oleh karena itu para seniman Gembyung mulai memasukan

lagu-lagu dangdut dan tarling yang pada saat itu tengah menjadi musik

(2)

97

Berdasarkan pemaparan diatas, kesenian Gembyung telah mengalami

pergeseran yang mengarah pada perubahan baik dari segi fungsi, tujuan

maupun pertunjukannya. Pada awalnya, kesenian Gembyung ini berfungsi

sebagai pelengkap upacara adat pengisi dalam kegiatan peringatan hari besar

agama Islam, tetapi kemudian bergeser karena pada perkembangan

selanjutnya pementasan kesenian Gembyung ini dimanfaatkan oleh

masyarakat dalam perayaan acara seremonial serta perayaan hari besar seperti

Hari Jadi Kabupaten Cirebon, ulang tahun desa dan lain-lain. Memasuki

tahun 1990-an kesenian Gembyung mulai mengalami kemunduran, hal

tersebut tidak terlepas dari berkurangnya permintaan untuk melakukan

pementasan. Sebagian masyarakat seleranya mulai beralih pada seni modern

seiring maraknya kesenian modern yang muncul di lingkungan masyarakat.

Ketiga, permasalahan-permasalahan yang dapat menjadi penghambat

dalam perkembangan kesenian Gembyung pada umumnya selalu melingkari

sebagian besar wadah-wadah kesenian Gembyung. Walaupun kesenian

Gembyung merupakan kesenian tradisi yang diwariskan secara turun temurun

dari satu generasi ke generasi selanjutnya, namun pada perkembangannya

kesenian ini masih belum dapat dikenal secara luas oleh masyarakat di

Kabupaten Cirebon terutama generasi muda. Kesenian Gembyung hanya

dapat dikenal sebatas pada lingkungan pelaku dan orang-orang yang

menggemarinya. Keadaan seperti ini bila dibiarkan secara terus menerus

bukan tidak mungkin akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan dan

kelangsungan kesenian Gembyung di Kabupaten Cirebon.

Kondisi yang menyebabkan kesenian Gembyung belum dapat dikenal

secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat Cirebon diakibatkan oleh adanya

kendala-kendala berupa minimnya kreaatifitas langsung dari seorang

seniman, pengorganisasian yang belum baik, sistem pewarisan yang tidak

berjalan serta bentuk pertunjukannya yang kurang menarik. Selain dari dalam,

pengaruh budaya modern yang dikemas dalam bentuk berbagai media

komunikasi dan informasi turut mempengaruhi turunnya apresiasi masyarakat

terhadap keberadaan kesenian yang bersifat tradisional seperti Gembyung.

(3)

98

aspirasi dari tiap-tiap kelompok kesenian Gembyung yang ada di Kabupaten

Cirebon dinilai oleh sebagian besar para seniman Gembyung belum dapat

dilakukan secara maksimal.

Keempat, keberadaan kesenian Gembyung yang sudah mulai tergeser

oleh kesenian modern, diperlukan usaha-usaha untuk tetap dapat melestarikan

dan mempertahankannya. Usaha tersebut antara lain adanya dukungan dari

masyarakat terutama pelaku atau pendukung dan juga pemerintah setempat

yang masih mencintai kesenian daerah yang dimilikinya. Dalam pembahasan

ini penulis menitikberatkan upaya pelestarian yang terjadi dalam kesenian

Gembyung pada dua unsur yang paling terkait dan bertanggungjawab atas

perkembangannya. Kedua unsur tersebut yakni pelaku atau seniman

Gembyung itu sendiri dan tentunya pemerintah atau institusi setempat.

5.2 Rekomendasi

Sehubungan dengan kesimpulan pada sub bab sebelumnya, maka penulis

akan memberikan beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai bahan

dasar pertimbangan dalam rangka turut melestarikan kesenian Gembyung

sebagai warisan leluhur masyarakat Cirebon serta memupuk nilai-nilai

budaya lokal yang terkandung didalamnya, maka penulis memiliki beberapa

masukan atau saran, diantaranya :

1. Pemerintah lebih memperhatikan organisasi-organisasi maupun

perkumpulan-perkumpulan kesenian, khususnya kesenian

Gembyung, baik dari segi pembinaan untuk memperkaya bentuk

pertunjukan maupun dari segi pengelolaan agar lebih dapat bersaing

dan berdaya guna dengan kesenian Gembyung yang berkembang di

masyarakat, dan hal ini juga dilakukan agar kesenian Gembyung

tetap terjaga kelestariannya sebagai kesenian khas Kabupaten

Cirebon.

2. Pengembangan dan pelestarian kesenian tradisional seperti kesenian

Gembyung ini perlu dilakukan dengan cara mensosialisasikan kepada

masyarakat luas khususnya generasi muda melalui Dinas Pendidikan

dengan cara memasukan pengetahuan seni tradisional baik secara

(4)

99

Dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Atas minimal di tingkat

desa, sehingga sistem pewarisan seni budaya lokal tetap berjalan.

3. Mengadakan pendokumentasian terhadap kesenian Gembyung di

Kabupaten Cirebon secara periodik, agar kesenian Gembyung dapat

dipantau perkembangannya, dan selain itu hasil dari

pendokumentasian tersebut dapat dibaca serta dipelajari oleh generasi

berikutnya

4. Melakukan sistem pewarisan kesenian Gembyung, dimulai dari

anggota keluarga dan orang-orang terdekat pelaku kesenian

Gembyung sehingga kesenian Gembyung tetap terjaga

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 03/PPBJ/01.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

Kali ini, saya ingin mencoba untuk meletakkan pada orang- orang di sekitar kita (khususnya yang ada di Indonesia ini), dimana ada banyak hal yang dapat kita pelajari di

mampuan diri, dengan demikian seorang profesional dapat meng- hidupi kehidupannya. Banyak orang yang profesional di bidang olah raga, kesenian, seni rupa, seni peran, seni

With the exis- tence of the distribution of linguistic knowledge to different social classes, the lower class has limited access to the elaborated speech variant; in other words,

The questionnaires were directed to find out whether or not the stu- dents feel reluctant o speak English with different sex, what ways they prefer to express their opinions

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 24/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

 Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab yang artinya ’perasaan’. Syair berisi kisah perjalanan hidup atau ungkapan isi hati. b) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. d)

Calon Terpilih Suara setara BPP, jika tidak ada yang setara BPP sesuai nomor urut. Setara BPP, jika tidak ada