• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK EKSKLUSIF HAK CIPTA PADA PENERJEMAHAN KARYA TULIS BERBAHASA ASING DI INDONESIA (DITINJAU DARI PERSPEKTIF MAQASID SYARI’AH) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HAK EKSKLUSIF HAK CIPTA PADA PENERJEMAHAN KARYA TULIS BERBAHASA ASING DI INDONESIA (DITINJAU DARI PERSPEKTIF MAQASID SYARI’AH) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Hak Cipta terdiri dari tiga bidang, yaitu; ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. pada bidang ilmu pengetahuan, Penerjemahan karya tulis merupakan salah satu upaya transfer knowledge yang paling efisien. Tujuan penerjemahan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki tujuan utama agar tercipta kemaslahatan bagi rakyat indonesia. Tujuan ini sejalan dengan tujuan hukum Islam pada teori Maqasid Syari’ah. Penerjemahan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah seharusnya bisa dilakukan dengan mudah, namun dikarenakan Hak Cipta merupakan hak eksklusif, penerjemahan harus melalui mekanisme lisensi wajib. Hak eksklusif yang terdiri dari hak ekonomi dan hak moral menjadikan Hak Cipta atas karya tulis asing harus mendapat perlindungan hukum sesuai dengan ketentuan Konvensi Bern yang diakomodir di dalam TRIPs Agreement.

Permasalahan tesis ini adalah, bagaimana perkembangan dan kedudukan hak eksklusif pada karya cipta asing di dalam Undang-Undang Hak Cipta di Indonesia dan bagaimana pelaksanaan hak ekslusif Hak Cipta terhadap penerjemahan karya tulis berbahasa asing ditinjau dari perspektif Maqasid Syari’ah.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan yuridis normatif. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis.

Hasil penelitian pertama menjelaskan bahwa perkembangan hak eksklusif Hak Cipta dimulai masa penjajahan Belanda, meski indonesia(Hindia Belanda) meratifikasi Konvensi Bern dengan pemberlakuan Auteurswet 1912, namun perlindungan terhadap karya cipta asing belum mendapat perhatian serius masyarakat. Hal ini berlanjut pada masa penjajahan Jepang. Pasca kemerdekaan, pada tahun 1958 Indonesia menyatakan keluar dari Konvensi Bern, namun kondisi ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Tahun 1982, UUHC hanya melindungi karya cipta asing yang diterbitkan pertama kali di Indonesia. Tahun 1987, UUHC sudah melindungi ciptaan asing yang diterbitkan diluar negeri, sepanjang ada kerjasama bilateral atau multilateral. UUHC berikutnya diundangkan pada tahun 1997 pasca meratifikasi GATT/WTO di tahun 1994 yang di dalamnya terdapat TRIPs Agreement, dilanjutkan dengan diundangkannya UUHC 2002. Pada UUHC ini, perlindungan karya cipta asing semakin ditingkatkan, walaupun tetap terdapat pembatasan-pembatasan Hak Cipta.

Hasil penelitian kedua menyatakan bahwa pelaksanaan hak eksklusif Hak Cipta terhadap penerjemahan karya tulis berbahasa asing jika ditinjau dari perspektif Maqasid Syari’ah mengacu pada Hifz Mal dan Hifz ‘Aql.. Penerjemahan menjadi keharusan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Segala hambatan yang mempersulit penerjemahan harus diminimalisir. Caranya dengan mengamandemen UUHC agar sejalan dengan kepentingan nasional (kemaslahatan) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kata kunci: hak eksklusif, Hak Cipta, penerjemahan, Maqasid Syari’ah

(2)

ABSTRACT

Copyrights consist of three different fielsd, they are science, literary and art. in the science field, translation is the most efficient way to do transfer knowledge. The purpose of the translation is to educate the life of the people as constitution said. Educating the life of people has a main purpose to create maslahat for Indonesian citizen. The maslahat has the same papoose with the Islamic Law in Maqasid Syari’ah theory. Translation by the government cannot to be done easily because Copyright is an exclusive rights, it needs compulsary licencing. The exclusive right which consists of the economic right and the moral right should be protected by the law as the Berne Convention Said at TRIPs Agreement.

The problems which the author adopted in this thesis are; how the development and position of exclusive rights of foreign literary works in Indonesian Copyright Act and how the implementation of exclusive rights on translation the foreign literary works from Maqasid Syari’ah perspective.

This research uses the normative legal research method with normative juridical approach. the specification of this research is descriptive analysis.

The first outcome of this research is the protection of foreign literary works which start from the Dutch colonial period, even indonesia (Dutch East Indies) has ratified the Berne Convention as formulated in 1912 Auteurswet, the protection of foreign literary works have not serious attention. It was continue to Japan period. On the Post-independence, in 1958 Indonesia declared to come out the Berne Convention, but this condition is not used to translate the scientific literature from developed countries. In 1982, the Copyright Act only protected the foreign literary work which is published in the first time in Indonesia. In 1987, the Copyright Act already protected foreign literary work which is published abroad, if their country has bilateral or multilateral cooperation. The next Copyright Act enacted in 1997 after ratified the GATT / WTO agreement in 1994 which is consist of the TRIPs Agreement. Then, the latest Copyright Act was enacted on 2002. This Act gives the improvement of the foreign literary work protection, although there are still some restriction.

The second outcome of this research is the implementation of exclusive right on translation the foreign literary works from Maqasid Syari’ah perspectivesaid belong to Hifz Mal and Hifz ‘Aql. Translation becomes an obligation as the way to educate the life of the people. All obstacles which make difficulties in translation should be minimalized. The Copyright act should be amandment in order to put national interest (maslahat) to educate the live of the people.

Keywords: exclusive right, Copyrights, translation, Maqasid Shari'ah

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan sanksi tindakan plagiarisme karya tulis menurut Undang – Undang Hak

Dari pengertian bentuk manquul (benda bergerak) di atas dapat dipahami bahwa Hak Cipta dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 adalah segi ketentuan undang-undang, termasuk

Bentuk perlindungan yang dilakukan terhadap karya cipta lagu di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, ialah perlindungan secara preventif

Permasalahan dalam tesis ini adalah Bagaimana pengaturan hukum atas motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta

Melihat Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta, hasil karya dari aplikasi dubsmash yang merupakan sebuah video lip-sync singkat dengan durasi 10-20 detik

Oleh karena hak eksklusif hanya dilisensikan sebagian dan di bawah syarat-syarat tertentu, pengguna yang melanggar lisensi, berarti juga melanggar Undang-Undang Hak Cipta.Sistem hukum

KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah diundangkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang mengatur tentang karya ciptaan Buku dan

Skripsi ini membahas tentang legalitas manga-scanlation pada komik/manga online di situs Mangaku.live ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak