• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan hukum atas hak cipta dari motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional di wilayah Melayu Sumatera Timur (Studi di wilayah Batubara, Deli Serdang dan Langkat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan hukum atas hak cipta dari motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional di wilayah Melayu Sumatera Timur (Studi di wilayah Batubara, Deli Serdang dan Langkat)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Hak atas kekayaan intelektual (HKI) merupakan hak atas kekayaan yang timbul dan lahir dari kemampuan intelektual manusia. Kemampuan intelektual manusia dihasilkan oleh manusia melalui daya, rasa, dan karsanya diwujudkan dengan karya-karya intelektual. Dalam kebudayaan melayu, terutama sumatera timur sangat dikenal kerajinan pembuatan Tenun Songket. Yang digunakan hingga sampai saat ini. Tenun songket merupakan ekspresi budaya dan pengetahuan tradisional yang bersifat turun temurun, yang masih berkembang sampai dengan saat ini. Perlindungan hukum atas hak cipta Motif tenun songket diatur dalam undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta. Permasalahan dalam tesis ini adalah Bagaimana pengaturan hukum atas motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta Bagaimana Implementasi perlindungan hak cipta atas motif songket di wilayah Batubara ,Deli Serdang, dan Langkat Bagaimana upaya pemerintah daerah dalam melindungi motif songket sebagai kekayaan intelektual tradisional.

Peneltian ini menggunakan teori perlindungan hukum, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis empiris, dan didukung dengan melakukan penelitian yuridis normatif. Peneltian ini menggunakan sumber data Sumber Bahan Hukum dalam Penelitian Normatif dan Sumber Bahan Hukum dalam Penelitian Empiris .teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara library research dan field research, penelitian ini menggunakan analisis data dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kabupaten batubara, deli serdang dan langkat

Hasil penelitian menunjukkan pengaturan hukum atas hak cipta dari motif tenun songket sebagai ekspresi budaya tradisional diatur dalam undang-undang nomor 28 tahun 2014 yang mengatakan hak cipta atas ekspresi budaya tradisional dipegang oleh Negara. Implementasi perlindungan hak cipta atas motif tenun songket di wilayah melayu sumatera timur,belum terlaksana dengan baik mengingat belum didaftarkannya hak cipta motif tenun songket ke dirjen kekayaan intelektual. upaya pemerintah daerah kabupaten batubara deli serdang dan langkat dalam melindungi motif tenun songket yaitu menginventarisasi, menjaga dan memelihara sebagaimana yang telah diamanatkan didalam undnag-undang.

Kata Kunci : Hak Cipta, Songket, Ekspresi Budaya Tradisional

(2)

ii ABSTRACT

HKI (Intellectual Property Right) is the right on property which comes from human intellectual capacity which is produced by human beings through power, feeling, and will which are realized through intellectual works. In the Melayunese culture, especially in East Sumatera, is famous for its handicraft of tenun songket (fabric interwoven with gold or silver ornamentation) which has been used and developed up to the present. It is a cultural expression and traditional knowledge which occurs from generation to generation. Legal protection against copyright of tenun songket motif stipulated in Law No. 28/2014 on Copyright. The research problems are as follows: how about the regulation on the copyright of songket motif as the expression of traditional culture in Law No. 28/2014 on Copyright, how about the implementation of legal protection against copyright of songket motif in Batubara, Deli Serdang, and Langkat regencies, and how about the effort of the local government in protecting songket motif as traditional intellectual property.

The research used the theory of legal protection, and judicial empirical and judicial normative methods. It also used legal materials in normative research and in empirical research. The data were gathered by conducting library research and field research and analyzed by using qualitative descriptive approach. The research was conducted in Batubara, Deli Serdang, and Langkat regencies.

The result of the research showed that copyright of tenun songket motif as the expression of traditional culture is regulated in Law No. 28/2014 which states that copyright on the expression of traditional culture is held by the State. The implementation of legal protection against copyright of tenun songket motif in East Sumatera is not carried out well since it is not registered in the Directorate General of Intellectual Property. The effort of the Batubara, Deli Serdang, and Langkat District Administrations in protecting tenun songket motif is by taking inventory, taking care, and maintaining it as it is entrusted by law.

Keywords: Copyright, Songket, Folklore

Referensi

Dokumen terkait

Dibuat sidik dijital dari data tersebut dengan menggunakan fungsi hash MD5 dan algoritma RSA (pada skripsi ini pembuatan message digest oleh fungsi hash MD5

Sehubungan dengan hal tersebut, maka peniliti termotivasi untuk melakukan penelitian lebih dalam lagi tentang “ Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa konstruk pemikiran pendidikan Islam modern Mohammad Hatta adalah mengkoherensikan agama dengan ilmu pengetahuan modern,

Peluang merupakan faktor strategis eksternal yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan dalam rangka pengembangan UKM.. Faktor eksternal yang termasuk

kuitansi pengeluaran biaya 1.RKA-S/M 2.Buku catatan kegiatan siswa 3.Daftar hadir kegiatan. 4.Catatan

RSUP Haji Adam Malik Medan tentang gambaran perdarahan postpartum pada. tahun 2009-2011 didapatkan 26 kasus.Perdarahan postpartum

Setelah melalui beberapa tahap dari tahap awal yaitu formulir selanjutnya tahap baseline survey dan tahap akhir yaitu verifikasi dapat disimpulkan bahwa dari

Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 65% dan ketuntasan belajar