• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Ibu yang Mengalami Perdarahan Antepartum dan Postpartum di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2010-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Ibu yang Mengalami Perdarahan Antepartum dan Postpartum di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2010-2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Pada tahun 2015 Indonesia tidak berhasil mencapai target global MDGs

(Mellium Development Goals) ke 5 dalam menurunkan Angka Kematian Ibu

(AKI) dari 390 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 102/100.000 kelahiran hidup

(Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2014). Bahkan angka ini

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Negara-negara lain di ASEAN, seperti

Malaysia (62 per 100.000 kelahiran hidup), Srilanka (58 per 100.000 kelahiran

hidup), Philipina (230 per 100.000 kelahiran hidup), Vietnam (160 per 100.000

kelahiran hidup), dan Thailand (44 per 100.000 kelahiran hidup).

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI tahun 2014,

penyebab kematian ibu secara nasional adalah perdarahan, preeklamsi/eklamsi,

dan infeksi (Kemenkes RI, 2014).Dari ketiga penyebab tersebut perdarahan adalah

penyebab yang tertinggi.

Pada tahun 2014, di Provinsi Sumatera Utara AKI terdapat 152 kasus

kematian ibu dari total 206.990 bayi yang lahir hidup.Dari kasus kematian ibu

tersebut sebagaimana kondisi secara nasional kasus terbanyak juga disebabkan

oleh perdarahan (PemProv SU, 2014).

Kematian ibu dapat terjadi dengan tiga peristiwa dalam satu rangkaian

yaitu seorang wanita hamil, menderita komplikasi obstetrik dan komplikasi

tersebut menyebabkan kematian.Komplikasi obstetrik yang merupakan penyebab

(2)

Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang

berbahaya dan jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian ibu dan

janinnya.Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus,

sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum.Perdarahan

antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22

minggu.

Dua penyebab utama terjadinya perdarahan antepartum yaitu plasenta

previa dan solusio plasenta.Menurut suparman E Perdarahan yang terjadi setelah

persalinan disebut juga dengan perdarahan postpartum.Perdarahan postpartum

didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 500 ml setelah persalinan

vaginam atau lebih dari 1.000 ml setelah persalinan abdominal. Perdarahan dalam

jumlah ini dalam waktu kurang dari 24 jam disebut sebagai perdarahan

postpartum primer, dan apabila perdarahan ini terjadi lebih dari 24 jam disebut

sebagai perdarahan post partum sekunder (Smith JR, Brennan BG, 2012,Mochtar

R, 2011 ).

Penyebab utama perdarahan postpartum yaitu atonia uteri sebesar (90%),

robekan jalan lahir (7%), sisanya dikarenakan retensio plasenta dan gangguan

pembekuan darah ( Parisaei, et all, 2008). Banyak faktor risiko telah dikaitkan

dengan perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum, namun sangatlah

penting untuk identifikasi awal faktor risiko karena perdarahan antepartum dan

perdarahan perdarahan postpartum tetap menjadi kontributor yang signifikan

(3)

Penelitian rahimi di RSU Dr. Pirngadi Medan dari 135 kasus perdarahan

postpartum, (53,3%) disebabkan oleh retensio plasenta. Karakteristik ibu yang

mengalami perdarahan tersebut berusia adalah (76,3%) usia antara 20-35 tahun,

dan (54,1%) pendidikan SLTA. Sementara dalam penelitian Perdana (2012) di

RSUP Haji Adam Malik Medan tentang gambaran perdarahan postpartum pada

tahun 2009-2011 didapatkan 26 kasus.Perdarahan postpartum dengan penyebab

terbanyak adalah retensio plasenta. Karakteristik ibu yang mengalami perdarahan

postpartum dalam penelitian tersebut adalah usia 30-39 tahun (46,2%), faktor

risiko tertinggi adalah multiparitas (38,5%).

Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dari tahun 2004-2008 terdapat 85

kasus perdarahan antepartum 92,9% disebabkan plasenta previa. Proporsi

sosiodemografi tertinggi adalah usia 20-35 tahun (81,2%), suku Batak (84,7%),

dan agama Kristen Protestan (64,7%). Proporsi mediko obstetrik tertinggi adalah

nullipara (34,2%), dan usia kehamilan > 28 minggu (82,4%).

Dari paparan di atas terlihat bahwa karakteristik ibu yang mengalami

perdarahan antepartum dan postpartum di setiap rumah sakit berbedan. Oleh

karena itu peneliti ingin meneliti karakteristik ibu yang mengalami perdarahan

antepartum dan perdarahan postpartum di RSUP Haji Adam Malik tahun

2010-2015.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana karakteristik ibu yang mengalami perdarahan antepartum dan

(4)

3. Tujuan Penelitian

3.1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik ibu yang mengalami perdarahan

antepartum dan perdarahan postpartum di RSUP Haji Adam Malik

tahun 2010 – 2015.

3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi ibu yang

mengalami perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum di

RSUP Haji Adam Malik tahun 2010 – 2015.

b. Untuk mengetahui karakteristik obsetetrik ibu yang mengalami

perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum di RSUP Haji

Adam Malik tahun 2010 – 2015.

4. Manfaat Penelitian

4.1. Tenaga kesehatan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan

dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan penanganan

perdarahan postpartum agar mengurangi angka kematian ibu.

4.2. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan terhadap kejadian

perdarahan postpartum, dan meningkatkan kemampuan dalam

penelitian, sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik lebih

berguna lagi, dan juga menyediakan data bagi penelitian lanjutan

(5)

4.3. Bagi masyarakat, dapat dijadikan sebagai pengetahuan dari sebab

terjadinya kejadian postpartum untuk menghindari faktor resiko

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Bidang Kajian Pusat Studi Olahraga untuk Penelitian dan Pengabdian M asa

Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan hubungan hukum antara konsumen pengguna jasa dengan pihak pengelola perparkiran, perlindungan hukum terhadap

Kehidupan MADAT Balim hingga dewasa ini tindakan dan perilaku kehidupan sesaat, kita akan melihat mereka mengakui hidup di atas dasar nilai-nilai adat yang lain dan

perjanjian, akibat hukum dari klausula baku dan pengertian dari.. perlindungan konsumen pengguna jasa dan pelaku usaha terhadap. adanya perjanjian klausula

Islam dalam perkembangannya. Sehingga segala perbuatan politik yang dilakukan selalu sesuai dengan syariat Islam. Terlepas dari itu, seiring dengan perkembangan politik dewasa

[3]

Jika gangguan aktivitas listrik ini terbatas pada area otak tertentu , maka dapat menimbulkan kejang yang bersifat parsial, namun jika gangguan aktivitas listrik terjadi di

Penelitian siklisasi lateks karet alam dengan katalis asam sulfat ini dilakukan untuk mengetahui kinetika reaksi siklisasi lateks karet alam dan nilai konstanta