PERAMALAN JUMLAH EKSPOR PADA SEKTOR INDUSTRI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011
BERDASARKAN DATA DARI TAHUN 2000-2009
TUGAS AKHIR
OLEH
FITRIA SEIDE HUTABARAT 082407013
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERAMALAN JUMLAH EKSPOR PADA SEKTOR INDUSTRI
PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011
BERDASARKAN DATA DARI TAHUN
2000-2009
TUGAS AKHIR
OLEH
FITRIA SEIDE HUTABARAT
082407013
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERAMALAN JUMLAH EKSPOR PADA SEKTOR INDUSTRI
PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011
BERDASARKAN DATA DARI TAHUN
2000-2009
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
FITRIA SEIDE HUTABARAT
082407013
PROGAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN JUMLAH EKSPOR PADA SEKTOR INDUSTRI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN 2000-2009
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : FITRIA SEIDE HUTABARAT
Nim : 082407013
Program Studi : D-III STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas :MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juli 2011
Diketahui/ Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing
Ketua
Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Djenda Djudjur Ginting,
PERNYATAAN
PERAMALAN JUMLAH EKSPOR PADA SEKTOR INDUSTRI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN
2000-2009
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2011
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa, atas segala berkat dan rahmat Nya yang senantiasa diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Drs. Djenda Djudjur Ginting, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, panduan ringasan dan padat dan propesional yang telah diberikan kepada penulis agar dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Bapak Dr.Sutarman,Msc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bapak Prof. Dr. Tulus, Msc selaku ketua Pelaksana Prodi Ilmu Komputer dan Statistik, Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, Msi selaku Ketua Prodi DIII Statistik, serta semua Dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, Pegawai di FMIPA USU, dan sahabat-sahabat saya Rien F Perangin-Angin dan Nurhayati selama kuliah 3 tahun ini.
Secara khusus dan tulus dengan hati yang penuh rasa hormat saya mengucapkan terima kepada kedua orangtua saya Bapak tersayang T. Hutabarat dan Mama tersayang O.Hutagalung atas pengorbanan, bimbingan, dukungan moril dan material mereka selama ini serta seluruh saudara tercinta abang, kakak,serta adik-adikku: Jones Erik Hutabarat, Dame K Hutabarat, Rebekka HF Hutabarat, Mika HM Hutabarat, Berta D Hutabarat dan tak lupa juga kepada sahabat terbaik saya Bobtiner J Ritonga yang selalu setia memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu menyertai kita semua.
Medan, Mei 2011
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 4 1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Lokasi Penelitian 5
1.7 Metode Penelitian 5
1.8 Sistematika Penelitian 7
Bab 2 Landasan Teori 9
2.1 Peramalan 9
2.1.1 Pengertian dan Peranan Peramalan 9
2.1.3 Metode Peramalan 12
2.1.4 Penentuan Pola-Pola Data 17
2.1.5 Metode Peramalan Yang Digunakan 19
2.1.6 Ketepatan Peramalan 23
Bab 3 Sejarah Dan Struktur BPS 25
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik 25
3.1.1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda 25
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 26
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 26
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 27
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 28
3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 29
3.4 Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian di Badan Pusat
Statistik 31
3.4.1 Bidang Tata Usaha 31
3.4.2 Bidang Statistik Produksi 32
3.4.3 Bidang Statistik Distribusi 33
3.4.4 Bidang Pengolahan Data 34
3.4.5 Bidang Statistik Kependudukan 34
Bab 4 Analisis Dan Pengolahan Data 36
4.1 Data Yang Akan Dianalisa 36
4.2 Analisa Data Dengan Metode Rata-Rata Bergerak Tunggal 37
4.3 Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera
Utara 38
4.4 Kesalahan Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri 52
4.5 Perkembangan Jumlah Ekspor Periode 2000-2004 55
4.6 Perkembangan Jumlah Ekspor Perode 2005-2009 57
Bab 5 Implementasi Sistem 60
5.1 Pengertian Implementasi Sistem 60
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 61
5.3 Tahap-Tahap Implemntasi Sistem 62
Bab 6 Kesimpulan Dan Saran 67
6.1 Kesimpulan 67
6.2 Saran 68
Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Rentang Waktu dalam Peramalan 12
Table 2.2 Rata- Rata Bergerak Tuggal 2 Tahunana 21
Table 2.3 Nilai Kesalahan 24
Table 4.1 Data Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri (Ton) 37
Table 4.2 Hasil Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri 50
Table 4.3 Kesalahan Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri 54
Table 4.4 Perkembangan Jumlah Ekspor Periode 2000-2004 55
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Pola data horizontal 19
Gambar 1.2 Pola data musiman 19
Gambar 1.3 Pola data siklis 19
Gambar 1.4 Pola data trend 19
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri 38
Gambar 4.2 Grafik nilai rata-rata bergerak tunggal dan rata-rata bergerak
Ganda 51
Gambar 4.3 Grafik Jumlah Ekspor dan Hasil ramalan jumlah ekspor
pada sektor Industri 51
Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri
Tahun 2000-2004 56
Gambar 4.5 Grafik Perkembangan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri
Tahun 2005-2009 58
Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Microsoft Excel 61
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 62
Gambar 5.3 Tampilan menu utama Data 63
Gambar 5.5 Tampilan Kotak Dialog Moving Average 64
Gambar 5.6 Tampilan Hasil Perhitungan Peramalan 65
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kelompok komoditi ekspor sangat memegang peranan penting didaerah khususnya wilayah
Sumatera Utara. Sektor industri adalah salah satu sektor yang paling berpotensi untuk dapat
terus dikembangkan sehingga komoditi ekspor yang berasal dari sektor industri propinsi
Sumatera Utara dapat terus bertahan dalam persaingan pasar internasional pada tahun 2012
yang akan datang. Dengan demikian waktu yang akan datang diharapkan propinsi Sumatera
Utara akan mampu meningkatkan jumlah komoditi ekspor khususnya disektor industri dalam
memasuki tahun tahun 2012 mendatang. Maka diperlukan adanya suatu perkiraaan atau
ramalan tentang perkembangan tersebut.
Perdagangan antarnegara terjadi sebagai akibat berkembangnya kehidupan ekonomi
manusia. Berkembangnya kehidupan ekonomi sendiri terjadi seiring dengan berkembangnya
jenis kebutuhan hidup menjadi meningkat. Hal inilah yang kemudian mendorong suatu
negara atau negara kita sendiri khususnya propinsi sumatera utara ini untuk melakukan
perdagangan dengan negara lain.
Dengan banyak dan beranekaragamnya kebutuhan yang ada pada rakyatnya, suatu
negara tidak mungkin lagi untuk mencukupi semua kebutuhanya secara mandiri penuh.
Namun perlu didatangkan barang dan jasa dari negara lain. Untuk itulah dibeli barang atau
jasa dari luar negeri melalui kegiatan perdagangan antarnegara atau perdagangan
internasional.
Karena itu, dalam perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi dunia yang
sangat cepat, dituntut kemampuan indonesia untuk bisa ikut bersaing di pasar dunia. Berbagai
kebijakan yang berkaitan dengan impor bahkan ekspor telah ditempuh pemerintah indonesia.
Kebijakan- kebijakan tersebut pada dasarnya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, khususnya perdagangan luar negeri.
Dalam era perdagangan bebas ini, pemerintah pusat bahkan pemerintah daerah masih
terus ditantang untuk segera mengatasi permasalahan ekonomi di wilayahnya. Seiring dengan
mulai pulihnya perekonomian indonesia yang termasuk oleh sumatera utara sebagai salah
satu propinsi terbesar baik dalam hal jumlah penduduk maupun perananya dalam
pereekonomian indonesia, maka perkembangan ekspor di sektor industri juga sangat
Perkembangan ekspor di indonesia khususnya di propinsi sumatera utara perlu diketahui
dalam rangka menunjang kegiatan perekonomian dan pembangunan serta sebagai bahan
untuk mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang akan diambil terutama dibidang
perdagangan indonesia, khususnya propinsi sumatera utara.
Dari latar belakang tersebut penulis merasa perlu untuk melakukan analisa dan
meramalkan perkembangan ekspor propinsi sumatera utara. Oleh sebab itu penulis memilih
judul ”Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara
Tahun 2011 Berdasarkan Data Dari Tahun 2000-2009”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah penulis uraikan diatas, maka dapat
dirumuskan yang menjadi permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah meramalkan
jumlah ekspor pada sektor industri propinsi Sumatera Utara tahun 2011 berdasarkan data dari
tahun-tahun sebelumnya yaitu dari tahun 2000-2009, serta menganalisis perkembangan
jumlah ekspor pada sektor industri Propinsi Sumatera Utara apakah mengalami kenaikan atau
1.3 Batasan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan dan pemecahan masalah maka perlu dibuat pembatasan
permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini agar terarah dan sesuai dengan tujuan dan
mengenai sasaran, yaitu:
1. Peramalan dilakukan dengan menggunakan analisis deret berkala (Time Series) yaitu
metode rata-rata bergerak tunggal ( Single Moving Average ).
2. Pemecahan masalah hanya dibatasi pada peramalan jumlah ekspor dalam satuan ton
pada sektor industri di propinsi Sumatera Utara tahun 2011 dengan menggunakan data
dari tahun 2000-2009.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini secara umum adalah untuk meramalkan jumlah
ekspor pada sektor industri propinsi Sumatera Utara tahun 2011 berdasarkan data dari tahun
2000 sampai dengan 2009, serta menganalisis perkembangan nilai ekspor pada sektor industri
Propinsi Sumatera Utara apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh
penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang diramalkan.
2. Menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan metode analisis yang
digunakan.
3. Melengkapi persyaratan dalam penyelesaian pendidikan diprogram D-3 Statistika
FMIPA USU.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian atau pengumpulan data mengenai peramalan jumlah ekspor pada sektor industri
Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 berdasarkan data tahun 2000-2009 diperoleh dari
Badan Pusat Statistika (BPS) Sumatera Utara, Jl. Asrama No. 179 Medan.
1.7 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah :
a. Studi Kepustakaan (library Research)
Studi pustaka merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh data ataupun informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca serta
mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal atau sumber terbitan lainya dan bahan-bahan yang
b. Metode Pengumpulan Data
Keperluan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan mengumpulkan data
sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Medan. Data yang
dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka
dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data
tersebut.
c. Metode analisis yang digunakan.
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deret berkala yaitu
dengan menggunakan metode rata-rata bergerak tunggal ( Single Moving Average ).
Metode Analisis deret berkala adalah metode peramalan kuantitatif yang didasarkan atas
penggunaan analisa pola hubungan antara pola antara variabel yang akan diperkirakan
dengan variable waktu.
Data berkala ( Time Series ) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
Analisa data deret berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau
Analisa kencenderungan adalah suatu pola yang merupakan fungsi dimana hanya satu
variable yang menentukan atau variable bebas (Independent Variabel) maka bentuk
hubungan tersebut adalah Y = F (x), dimana Y adalah variabel yang diramalkan atau
dicari dan X adalah variable bebas.
1.8 Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusu dalam beberapa bab dimana setiap bab tersebut berisikan sub-sub bab, disusun untuk memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan Tugas Akhir ini. Adapun sistematika penulisanya adalah sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, lokasi penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penyelesaian masalah dan
BAB 3 : SEJARAH DAN STRUKTUR BPS
Bab ini berisi tentang sejarah singkat BPS, visi dan misi, sturktur, serta tugas dan
wewenang masing-masing bagian di Badan Pusat Statistik (BPS).
BAB 4 : ANALISA DANPENGOLAHAN DATA
Bab ini berisikan cara pengolahan data, penggunaan rumus dan penyelesaian yang
dilakukan.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi tentang cara pengolahan data dengan menggunakan perangkat program
yang digunakan.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Peramalan
2.1.1 Pengertian dan Peranan Peramalan
Aktivitas manajerial khususnya dalam proses perencanaan, seringkali membutuhkan
pengetahuan tentang kondisi yang akan datang. Pengetahuan ini sering dinyatakan dalam
bentuk peramalan kejadian atau kondisi yang akan datang. Kegiatan peramalan merupakan
landasan penting agar para pengambil keputusan mampu menerapkan keputusan yang tepat
dan dapat mengalokasikan sumber daya orgonisasi secara efektif dan efisien.
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan
terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan sangat dibutuhkan menentukan kapan suatu
peristiwa akan tejadi atau suatu keputusan akan timbul sehingga dapat dipersiapkan kebijakan
atau tindakan-tindakan yang diperlukan. Ramalan tidak pernah tepat seratus persen, kalaupun
lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang
akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan teknik-teknik peramalan adalah:“If we can
predict what the future will be like we can modify our behaviour now to be in a better position, than we otherwise would have been, when the future arrives.” Artinya, jika kita
dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah kebiasaan kita
saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini
disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang
relatif dekat.
Peramalan sangat penting dalam :
1. Penelitian
Salah satu tujuan penelitian adalah melakukan analisa terhadap situasi dan kondisi sekarang atau tingkah laku dari sesuatu yang teliti sampai pemeritahan, produksi dan penjualan yang digunakan untuk memperkirakan situai dan kondisi yang akan terjadi atau tingkah laku yang akan diteliti tersebut di masa depan. Gambaran perkembangan pada masa depan diperoleh dari hasil analisa data yang didapat dari penelitian, dan perkembangan tersebut merupakan perkiraan apa yang akan terjadi, sehingga dapat dikatakan peramalan selalu diperkirakan dalam penelitian.
2. Perencanaan
Peramalan merupakan dasar untuk menyusun rencana. Dalam penyusunan rencana sering
terjadi adanya perbedaan waktu dalam kegiatan penyusunan rencana berupa penentuan
kegiatan apa saja yang harus dilakukan, kapan pelaksanaanya dan oleh sapa dilaksanakan.
terutama dalam menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi sehingga dapat dipersiapkan
tindakan-tindakan apa yang perlu dilakukan.
3. Pengambilan keputusan
Peramalan juga berperan dalam hal pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah
keputusan yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan apa saja yang akan terjadi pada
waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan yang disusun atau dibuat,
maka makin kurang bailklah keputusan yang kita ambil.
Berdasarkan uraian diatas, baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping
ditentukan oleh metode yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang
diperoleh. Selain informasi yang digunakan, tidak dapat menyakinkan, maka hasil peramalan
disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatanya.
2.1.2 Kebutuhan dan Kegunaan Peramalan
Dalam hal manajemen dan administrasi, perencanaan merupakan kebutuhan yang besar,
karena waktu tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun.
Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien.
Metode peramalan sangat berguna dalam membantu dalam mengadakan analisa terhadap data
dari masa lalu, sehimgga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan perencanaan
2.1.3 Metode Peramalan
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan permasalahan pada peramalan adalah
mempertimbangkan skala waktu peramalannya yaitu seberapa jauh rentang waktu data yang
ada untuk diramalkan. Terdapat tiga kategori waktu yaitu jangka pendek (minggu → bulan),
menengah (bulan → tahun), dan jangka panjang (tahun → dekade). Tabel berikut ini
menunjukkan tipe-tipe keputusan berdasarkan jangka waktu peramalannya.
Table 2.1
Rentang Waktu dalam Peramalan
Rentang Waktu Tipe Keputusan Contoh
Jangka Pendek
( 3 – 6 bulan)
Operasional
Perencanaan Produksi,
Distribusi
Jangka Menengah
( 2 tahun)
Taktis
Penyewaan Lokasi dan
Peralatan
Jangka Panjang
(Lebih dari 2 tahun)
Strategis
Penelitian dan
Pengembangan untuk
akuisisi dan merger
Atau pembuatan produk
Selain rentang waktu yang ada dalam proses peramalan, terdapat juga teknik atau
metode yang digunakan dalam peramalan. Metode peramalan dapat diklasifikasikan dalam
dua kategori, yaitu:
1. Metode Kuantitatif
Penggunaan metode ini didasari ketersediaan data mentah disertai serangkaian kaidah
matematis untuk meramalkan hasil di masa depan. Terdapat beberapa macam model
peramalan yang tergolong metode kualitiatif, yaitu:
a. Model Deret Berkala (Time Series)
Pada model ini, pendugaan masa depan dapat dilakukan berdasarkan nilai masa
lalu dari suatu variabel dan atau kesalahan masa lalu. Tujuanya adalah
menemukan pola dalam deret data historis dan mengekstrapolasikan pola dalam
deret dan historis tersebut ke masa depan. Analisis data berkala memungkinkan
untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta hubungan /
pengaruhnya terhadap kejadian lainya. Metode-metode peramalan dengan
menggunakan time series, yaitu:
1. Metode Smoothing
a. Metode Data Lewat / NAIF
b. Metode Rata-Rata Kumulatif
c. Metode Rata-Rata bergerak (Moving Average)
2. Metode Box-Jenkis
3. Metode Perkiraan Trend dengan Regresi
b. Model Kausalitas
Model ini mengasumsikan bahwa faktor yang diramalkan menunjukkan suatu
hubungan sebab akibat dengan satu atau lebih variabel bebas. Metode peramalan
dengan model kausalitas yaitu:
1. Metode Regresi dan Korelasi
2. Metode Ekonometrika
3. Metode Analisis input-output
Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila memenuhi 3 (tiga) kondisi berikut:
1. Tersedianya informasi tentang masa lampau.
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik (angka/bilangan).
3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang
akan datang.
Orang yang tidak mengenal ataupun mengerti tentang metode peramalan kuantitatif sering
berfikir bahwa masa lalu tidak dapat menerangkan atau mengambarkan bagaimana keadaan
yang akn terjadi di masa yang akan datang, karena segala sesuatunya akan berubah secara
tidak konstan. Tapi setelah mengenal data dan teknik peramalan, maka terjadilah jelas
seratus persen dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang akan terjadi dimasa
yang akan datang, tetapi hasil peramalan tersebut akan memberikan ataupun menjelaskan
bagaimana bentuk dan peningkatan peramalan yang terjadi.
2. Metode Kualitatif ( Teknologis )
Metode peramalan kualitatif adalah metode peramalan yang didasarkan atas data
kualitatif pada masa lalu. Metode ini digunakan dimana tidak ada model matematik,
biasanya dikarenakan data yang ada tidak cukup representatif untuk meramalkan masa
yang akan datang (long term forecasting). Peramalan kualitatif menggunakan
pertimbangan pendapat-pendapat para pakar yang ahli atau experd di bidangnya. Adapun
kelebihan dari metode ini adalah biaya yang dikeluarkan sangat murah (tanpa data) dan
cepat diperoleh. Sementara kekurangannya yaitu bersifat subyektif sehingga seringkali
dikatakan kurang ilmiah.
Metode kualitatif ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Model Eksploratif
Model ini dimulai dari data atau masalah-masalah dari masa lalu dan masa kini
sebagai titik awalnya dan bergerak kearah masa depan dengan melihat semua
b. Model Normatif
Model ini dimulai dengan cara menetapkan sasaran tujuan yang akan datang,
kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat dicapai, berdasarkan
kendala, sumber daya dan teknologi yang tersedia.
Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal
ini penting, karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang
bersifat intuisif, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Untuk
mempermudah metode peramalan, ada beberapa faktor yang didefenisikan sebagai teknik
dan metode peramalan yaitu:
1. Horizon waktu
Ada 2 aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode
peramalan. Pertama adalah cakupan waktu dimasa yang akan datang. Kedua adalah
jumlah peeriode untuk peramalan yang diingini.
2. Pola data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola yang
didapat dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
3. Jenis dari model
Model – model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur
yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Model-model
perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemempuan yang
4. Biaya yang dibutuhkan
Umumnya ada empat biaya yang tercakup didalam penggunaan suatu prosedur
peramalan, yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan data, operasi pelaksanaan
dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode lainya.
5. Ketepatan metode peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitanya dengan tingkat perincian
yang dibutuhkan dalam peramalan.
6. Kemudahan dalam penetapan
Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan
suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan.
2.1.4 Penentuan Pola – Pola Data
Dalam peramalan pola data sangatlah penting. Oleh karena itu pola data dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Pola data horizontal
Pola horisontal (H) terjadi bilamana data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yg
konstan. Suatu produk yg penjualannya tdk meningkat atau menurun selama waktu
tertentu termasuk jenis ini. Pola khas dari data horizontal atau stasioner seperti ini
2. Pola data musiman ( seasonal )
Pola musiman (S) terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman
(misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu).
Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim, dan bahan bakar pemanas
ruang semuanya menunjukkan jenis pola ini. Untuk pola musiman kuartalan dapat
dilihat Gambar 1.2.
3. Pola data siklik
Pola siklis (C) terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka
panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Contoh: Penjualan produk
seperti mobil, baja, dan peralatan utama lainnya. Jenis pola ini dapat dilihat pada
Gambar 1.3.
4. Pola data trend
Pola trend (T) terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka
panjang dalam data. Contoh: Penjualan banyak perusahaan, GNP dan berbagai
2.1.5 Metode Peramalan Yang Digunakan
Metode Rata-Rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)
Metode yang sering digunakan untuk meratakan deret berkala yang bergelombang adalah
metode rata-rata bergerak. Metode ini dibedakan atas dasar jumlah tahun yang digunakan
untuk mencari ratanya. Misalnya Jika digunakan 1 tahun sebagai dasar pencarian
rata-rata bergerak, teknik tersebut dinamakan Rata-rata-rata Bergerak per 1 tahun. Jika digunakan 3
tahun sebagai dasar pencarian rata-rata bergerak, teknik tersebut dinamakan Rata-rata
Prosedur menghitung rata-rata bergerak sederhana per 3 tahun sebagai berikut :
1. Jumlahkan data selama 3 tahun berturut-turut. Hasilnya diletakkan di tengah-tengah tahun
tersebut.
2. Bagilah dengan banyaknya tahun tersebut (3) untuk mencari nilai rata-rata hitungnya.
3. Jumlahkan data berikutnya selama 3 tahun berturut-turut dengan meninggalkan tahun yang
pertama. Hasilnya diletakkan di tengah-tengah tahun tersebut dan bagilah dengan banyaknya
tahuntersebut(3)danseterusnyasampaiselesai.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan peramalan Kuantitatif.
Dimana salah satu metode yang dipakai adalah metode analisis deret berkala (Time Series)
melalui metode smoothing yaitu metode rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average).
Alasan pemilihan metode ini adalah dikarenakan data yang akan dianalisis adalah data yang
memiliki bentuk atau pola siklis (berpluktuatif) dan akan lebih tepat bila digunakan untuk
peramalan dengan teknik tersebut.
Rumus-rumus yang digunakan adalah:
Kolom 4
Kolom 5
Kolom 7
(
[image:33.595.67.536.403.760.2]Kolom 8
Table 2.2
Rata-Rata Bergerak Tunggal 2 Tahunan
Sebagai Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Utara
Tahun Periode
(t) Jumlah Ekspor Rata-rata bergerak tunggal 2 tahunan( Rata-rata
bergerak ganda 2
Tahunan (
Nilai Nilai Nilai
Ramalan
(
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2000 1 …. …. …. …. ….
2001 2 …. …. …. …. ….
2002 3 …. …. …. …. ….
2003 4 …. …. …. …. ….
2004 5 …. …. …. …. ….
- - - …. …. …. …. ….
- - - …. …. …. …. ….
N N …. …. …. …. ….
Keterangan:
1. = Rata- rata bergerak tunggal pada waktu t
2. = Rata – rata bergerak ganda pada waktu t
3. N = Banyaknya nilai masa lalu
4. = Konstanta untuk m periode ke muka
5. = Komponen kecenderungan
6. = Jumlah periode ke muka yang digunakan
7. = Nilai ramalan untuk t+m waktu ke depan
Dan pertumbuhan secara Geometris (Geometris Growth)
Rumus yang digunakan adalah:
Dimana:
Pt = Jumlah hasil yang dicapai pada tahun t
Po = Jumlah hasil yang dicapai pada awal tahun
r = Rata – rata tingkat perkembangan terhadap hasil yang dicapai per tahun
2.1.6 Ketepatan Peramalan
Untuk menghitung nilai kesalahan (error) ramalan tersebut, dapat digunakan rumus di bawah
ini:
=
=
Hasil peramalan yang akurat aadalah peramalan yang bias meminimalkan kesalahan
meramal. Perlu dipahami bahwa tidak ada suatu metode terbaik untuk suatu peramalan.
Metode yang memeberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat untuk meramalkan
data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang
memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa :
a. Mean Absolute Error (MAE)
Mean Absolute Error adalah rata-rata absolute dari kesalahan meramal, tanpa
menghiraukan tanda positif atau negative.
b. Mean Squared Error (MSE)
Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal yang dikuadratkan.
c. Mean Absolute Percentage Error adalah nilai tengah kesalahan persentase absolute
dari suatu peramalan.
MAPE =
[image:36.595.69.568.240.744.2]Untuk mengetahui nilai kesalahanya dapat dilihat dalam table berikut:
Tabel 2.3 Nilai Kesalahan
P er iode Jumlah Ekspor ( ) Peramalan ( ) Kesalahan ( - ) Kesalahan Absolute - ⎢ Kesalahan kuadrat Kesalahan persentase (PE) Kesalahan persentase absolute (MAPE)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 …. …. …. …. ….
2 …. …. …. …. ….
3 …. …. …. …. ….
4 …. …. …. …. ….
5 …. …. …. …. ….
6 …. …. …. …. ….
7 …. …. …. …. ….
8 …. …. …. …. ….
9 …. …. …. …. ….
10 …. …. …. …. ….
BAB 3
SEJARAH DAN STRUKTUR BPS
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik
melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada bidang pertanian,
agraria, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan
keagamaan. Selain hal - hal tersebut Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan
koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun daerah
dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi,
memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan ukuran - ukuran
lainnya. Berikut ini beberapa masa peralihan di BPS yaitu :
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian,
Handel), dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini ditugaskan untuk mengelola dan
mempublikasikan data statistic.
Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu Komisi untuk statistik yang anggotanya
merupakan tiap – tiap Departemen. Komisi tersebut diberi tugas merencanakan tindakan yang
mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di
Indonesia.
Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Central Kantor Vor de Statistik (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta.
Bersama dengan itu, beralih juga pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula
dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea
dan Cukai.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik
yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga
CKS diganti nama menjadi Shomubu Chosasitu Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan
statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu
KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor
dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu, pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta
mengaktifkan kembali CKS.
Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya,
keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.009/M KPS dibagi
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian
penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.
Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian perekonomian
dipecah menjadi kementerian perdagangan dan kementerian perindustrian. Untuk selanjutnya,
Keputusan Presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah
menjadi Biro Pusat Statistik.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan
dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat,
akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan Struktur
Organisasi yaitu :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, suasana,
dan tata kerja BPS.
4. Undang – Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS.
6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS.
7. PP 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur
organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6
tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 di
tiap Propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan Badan Pusat
Statistik. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti Undang -
Undang Nomor : 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan
Keputusan RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja
dan struktur organisasi Badan Pusat Statistik yang baru.
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
a. Visi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang
punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia
b. Misi Badan Pusat Statistik
Dalam perjuangan pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengembangkan misi
mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian data statistik yang bermutu handal,
efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan
pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranan dan kegiatan
langsung dengan instansi sosial yang terjadi di antara individu - individu dalam rangka
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu
perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi
maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai/staf.
Struktur organisasi yang ditetapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur
organisasi ini dan staf. Struktur ini mengandung unsur - unsur spesialisasi kerja, standardisasi
kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang
menunjukkan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan, dan ukuran satuan yang menunjukkan
suatu kelompok kerja.
Adapun tujuan dari struktur organisasi ini dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen
dan kegiatan - kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.
b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi manajemen.
c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan - keputusan dan mengamati bagaimana
pelaksanaan dari keputusan tersebut.
Adapun bagan struktur organisasi Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara
adalah sebagai berikut :
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat
Statistik sebagaimana lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi
Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Kantor.
Kepala Kantor dibantu tata usaha yang terdiri dari :
a. Sub Bagian Urusan Dalam
b. Sub Bagian Perlengkapan
c. Sub Bagian Keuangan
d. Sub Bagian Kepegawaian
e. Sub Bagian Bina Potensi/Bina Program
Sedangkan Bidang Penunjang Statistik terdiri dari 5(lima) bidang yaitu :
1. Bidang Statistik Produksi
Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik
2. Bidang Statistik Distibusi
Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik konsumen,
perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan jasa.
3. Bidang Statistik Kependudukan
Bidang BPS Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik demografi
dan rumah tangga, statistik tenaga kerja, serta statistik kesejahteran.
4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS)
Bidang IPDS mempunyai tugas untuk penyiapan data, penyusunan sistem, dan program
serta operasional pengolahan data dengan program komputer.
5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas untuk penyusunan neraca
produksi, neraca konsumsi, dan akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan
statistik.
3.4 Tugas dan Wewenang Masing - Masing Bagian di Badan Pusat Statistik
3.4.1 Bidang Tata Usaha
1. Menyusun program kerja tahunan bidang.
2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan,
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat - surat penggandaan
atau percetakan, kearsipan, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan
ketertiban lingkungan serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri.
4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan pembekalan yang meliputi
penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran, dan pengemasan penyimpanan
pergudangan, iventarisasi, penghapusan serta pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan.
5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan,
pembendaharaan, verifikasi, dan pembukuan.
6. Mengatur dan melaksanakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai,
kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan fungsional, hukum, organisasi tata
laksana serta penyajian.
7. Menyusun laporan kegiatan sevara berkala dan sewaktu - waktu.
8. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan
pelatihan administratif.
3.4.2 Bidang Statistik Produksi
1. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi kegiatan statistik pertanian,
industri, konstruksi energi, dan statistik produksi lainnya yang ditemukan.
2. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat bidang
3. Membantu kepala kantor BPS atau pimpinan proyek atau bagian proyek untuk
menyiapkan program petugas bagian lapangan.
4. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat
pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan.
5. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan lapangan produksi.
6. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen hasil
pengumpulan data statistik produksi.
7. Bersama - sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan data
statistik produksi melalui komputer sesuai yang diterapkan.
8. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik produksi.
9. Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan statistik produksi yang akan dikirim ke
pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
10.Membantu Kepala Kantor Badan Pusat Statistik melakukan pembinaan secara teratur
petugas pencacah, pengawas, dan pemeriksaan pengumpulan data statistik produksi,
kabupaten, kotamadya maupun kecamatan.
3.4.3 Bidang Statistik Ditribusi
1. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi kegiatan statistik pertanian,
industri, konstruksi energi, dan statistik produksi lainnya yang ditemukan.
2. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang
3. Membantu kepala kantor BPS propinsi atau pimpinan proyek untuk menyiapkan
program tugas lapangan.
4. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat
pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.
5. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan lapangan statistik distribusi.
3.4.4 Bidang Pengolahan Data
1. Menyusun program kerja tahunan bidang.
2. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama - sama dengan
bidang yang bersangkutan serta menentukan sistem pengolahan dengan komputer.
3. Mengatur pembuatan sistem dan program pelaksanaan penyiapan data dan operasi
pengolahannya.
4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan komputer.
5. Mengatur dan melaksanakan tugas yang langsung diberikan atasan.
3.4.5 Bidang Statistik Kependudukan
2. Melaksanakan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan,
kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan lainnya yang ditentukan.
3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan.
4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan statistik kependudukan.
5. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik kependudukan
melalui komputer sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
3.4.6 Bidang Neraca Wilayah dan Analisa
1. Menyusun program kerja tahunan.
2. Menyusun dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik kepada masyarakat,
BAB 4
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
Dalam pemecahan masalah perlu dilakukan penganalisaan dan pengolahan data. Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah adalah dengan mengumpulkan data yang akan diolah
atau dianalisa, dimana data yang sudah tersedia kemudian dianalisa dengan menggunkan
metode yang sudah ditentukan. Adapun data yang akan diolah ataupun dianalisa dalam
penulisan tugas akhir ini adalah data mengenai jumlah ekspor pada sektor industri propinsi
sumatera utara dalam satuan ton. Dalam hal ini metode yang digunakan penulis adalah
metode rata-rata bergerak tunggal ( single moving average ).
4.1 Data Yang Akan Dianalisa
Adapun data yang akan dianalisa dalam penulisan tugas ini adalah data jumlah ekspor pada
sektor industri propinsi sumatera utara dari tahun 2000-2009 dalam satuan ton. Dimana data
Tabel 4.1 Data Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri (Ton)
TAHUN
(t)
JUMLAH EKSPOR (TON)
(Xt)
2000 4.300.556
2001 4.421.740
2002 5.348.684
2003 4.179.345
2004 6.378.576
2005 6.761.771
2006 6.980.430
2007 6.629.469
2008 7.364.544
2009 6.981.150
Sumber: BPS Sumatera Utara
4.2 Analisa Data Dengan Metode Rata-Rata Bergerak Tunggal
Dalam pengolah data dibutuhkan proses pengolahan data agar diperoleh hasil yang baik.
Dimana data yang akan kita analisis terlebih dahulu kita sajikan dalam bentuk gambar atau
grafik. Dari gambar ataupun grafik tersebut kita dapat mengetahui bagaimana pola atau
bentuk dari data yang akan kita analisa. Dengan demikian kita dapat mengetahui apakah data
tersebut mengalami kenaikan atau bahkan mengalami penurunan. Untuk menggambarkan
kata lain disebut memplot data. Adapun bentuk atau plot data tersebut adalah seperti pada
gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Tahun 2000-2009
4.3 Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara
Ketersedian data dimasa lalu dapat dijadikan sebagai acuan untuk meramalkan bagaimana
hasil untuk tahun kedepan. Hasil ramalan tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus-rumus perhitungan sesuai dengan metode analisa yang digunakan. Dalam hal ini
metode yang digunakan adalah metode rata-rata bergerak tunggal. Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun 0
1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000 8000000
Dalam hal ini penulis menggunkan rata-rata bergerak tunggal 2 tahunan dimana rumus yang
akan digunakan adalah sebagai berikut:
Maka dari rumus diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
=
= 4361148
=
=
= 4885212
=
=
=
=
= 5278960.5
=
=
= 6570173.5
=
=
= 6871100.5
=
=
=
=
= 6997006.5
=
=
=7172847
Untuk menentukan rata-rata bergerak ganda dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
dibawah ini:
Maka dari rumus diatas diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
=
=
= 4824613.25
=
=5021487.5
=
= 5924567
=
=
= 6838025
=
= 6900978
=
=
7084926.75Setelah itu untuk dilanjutkan dengan menghitung nilai konstanta m periode ke depan (
)
Maka dari rumus diatas diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
=
= 2 (
4885212 ) - 4623180=
5147244=
= 2(
4764014.5)-
4824613.25=
4703415.8=
=2(
5278960.5)-
5021487.5=
5536433.5=
= 2(
6570173.5)-
5924567=
7215780=
=2(
6871100.5)-
6720637=
= 2(
6804949.5)-
6838025=
6771874=
= 2(
6997006.5)-
6900978=
709303=
= 2(
7172847)-
7084926.75=
7260767.3Lalu selanjutnya untuk menghitung nilai (komponen kecenderungan) dengan
menggunakan rumus dibawah ini:
(
Maka dari rumus diperoleh hasil perhitngan sebagai berikut:
=
(
=
(
=
(
=
(
= -121197.5
=
(
=
(
= 514946
=
(
=
(
= 1291213
=
(
=
(
= 300927
=
(
=
(
=
(
=
(
= 192057
=
(
=
(
=175840.5
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang dijelaskan diatas, maka untuk menghitung nilai
ramalan ( dapat dilakukan dengan menggunkan rumus sebagai berikut:
Maka berdasarkan rumus diatas dapat kita peroleh hasil peramalan sebagai berikut:
=
= 5147244 + 524064
= 5671308
=
= 4703415.8 + -121197.5
=
= 5536433.5+514946
= 6051379.5
=
= 7215780+1291213
= 8506993
=
= 7021564+300927
= 7322491
=
= 6771874+-66151
= 6705723
=
= 7093035+192057
Setelah diperoleh hasil ramalan seperti yang dijelaskan diatas, maka selanjutnya untuk
menentukan hasil ramalan untuk tahun 2011 dapat dicari dengan menggunkan rumus seperti
dibawah ini:
Dengan ketentuan nilai periode (m) adalah dimulai dari periode 1 sampai sebanyak tahun (t)
yang diramalkan. Berdasarkan ketentuan sebelumnya bahwa yang akan diramalkan dalam
tugas akhir ini adalah tahun 2011. Sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut:
= (1)
=
7260767.3 + 175840.5 (1)= 7436607.75
= (2)
=
7260767.3 + 175840.5 (2)= 7612448.25
Dengan demikian diperoleh hasil ramalan jumlah ekspor pada sektor industri Propinsi
Sumatera Utara tahun 2011 sebanyak 7612448.25 ton.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang hasil peramalan jumlah ekspor pada sektor industri
Tabel 4.2 Hasil Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri
Tahun Periode
(t) Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri (Xt) Rata-rata bergerak tunggal 2 tahunan ( Rata-rata bergerak ganda 2 Tahunan (
Nilai Nilai Nilai Ramalan
(
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 2000 1 4300556 ….. ….. ….. ….. …..
2001 2 4421740 4361148 ….. ….. ….. …..
2002 3 5348684 4885212 4623180 5147244 524064 …..
2003 4 4179345 4764014.5 4824613.25 4703415.8 -121197.5 5671308
2004 5 6378576 5278960.5 5021487.5 5536433.5 514946 4582218.25
2005 6 6761771 6570173.5 5924567 7215780 1291213 6051379.5
2006 7 6980430 6871100.5 6720637 7021564 300927 8506993
2007 8 6629469 6804949.5 6838025 6771874 -66151 7322491
2008 9 7364544 6997006.5 6900978 7093035 192057 6705723
2009 10 6981150 7172847 7084926.75 7260767.3 175840.5 7285092
2010 11 ….. ….. ….. ….. ….. 7436607.75
Setelah diperoleh hasil ramalan jumlah ekspor pada sektor industri Propinsi Sumatera Utara,
maka hasil ramalan tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar ataupun grafik seperti di
[image:63.595.73.531.147.398.2]bawah ini:
Gambar 4.2 Grafik jumlah rata-rata bergerak tunggal dan rata-rata bergerak ganda
Gambar 4.3 Grafik Jumlah Ekspor dan Hasil Ramalan Jumlah Ekspor (ton) Tahun
2000-2011
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun 0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000 8000000 1
Jumlah Ekspor (Ton)
RATA-RATA BERGERAK TUNGGAL RATA-RATA BERGERAK GANDA JUMLAH EKSPOR
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun 2011 2010 0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000 8000000 9000000 1
Jumlah Ekspor (Ton)
JUMLAH EKSPOR
[image:63.595.78.524.455.688.2]4.4 Kesalahan Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara
Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimalkan kesalahan dalam
meramal. Oleh karena itu agar diperoleh hasil yang akurat, maka perlu dihitung seberapa
besar tingkat kesalahan (error) yang diperoleh. Dalam hal ini untuk mengetahui seberapa
besar kesalahan yang ada, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai
berikut:
Dimana :
Erorr ( ) = ( - )
Absolute Erorr ⎢ ⎢ = - ⎢
Squared Erorr ( =
Percentage Erorr ( ) =
Absolute Percentage Erorr ( ) =
Berdasarkan rumus-rumus diatas maka akan diperoleh kesalahan peramalan dengan
menggunakan persamaan rumus sebagai berikut:
N Ft X teErorr
MeanAbsolu
N t
t
∑
= −=
= 1025865.75
=
=
1804530101763.19= X 100%
= 17.14 %
Maka diperoleh nilai MAD sebesar 1025865.75 , nilai MSE sebesar 1804530101763.19,
sedangkan nilai MAPE nya adalah sebesar 17.14 %. Untuk mengetahui lebih jelas tentang
kesalahan hasil ramalan Jumlah ekspor pada sektor industri propinsi sumatera utara dapat
dlihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kesalahan Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara
t Xt Ft Xt-Ft l Xt-Ft l (Xt-Ft)^2 ((Xt-Ft)/Xt) * 100
l ((Xt-Ft)/Xt) * 100
2000 4300556 …. …. …. …. …. ….
2001 4421740 …. …. …. …. …. ….
2002 5348684 …. …. …. …. ….
4.5 Perkembangan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara Periode 2000-2004
Pada periode 2000-2002 jumlah ekspor pada sector industry mengalami kenaikan, akan tetapi
pada periode 2003 keadaan jumlah ekspor mengalami penurunan. Kemudian pada periode
2004 kembali lagi mengalami kenaikan. Dimana grafik kenaikan maupun penurunannya
[image:67.595.106.489.363.533.2]dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 4.4 Perkembangan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Tahun 2000-2004
TAHUN JUMLAH EKSPOR (Ton)
2000 4300556
2001 4421740
2002 5348684
2003 4179345
Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Tahun 2000-2004
Ratio (angka) perkembangan ekspor dalam periode ini adalah:
4300556 = 6378576
=
= 0.6742188
5 log = log 0.6742188
5 log = -0.171199141 log = -0.034239828 = 0.924187673 r = -0.075812326 r = -0.076
2000 2001 2002 2003 2004
Tahun 0
1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000
Dengan rasio ekspor pada periode 2000-2004 seebesar -0.076, ini berarti pada periode
tersebut kinerja ekspor pada sektor industri propinsi sumatera utara mengalami
perkembangan negatif sebesar 0.076 yang artinya ekspor sumatera utara mengalami
penurunan pada periode tersebut.
4.6 Perkembangan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2009
Pada periode 2005-2008 ekspor propinsi sumatera utara mengalami kenaikan dari
tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi pada periode 2009 ekspor Propinsi sumatera Utara mengalami
penurunan. Berikut akan dijelaskan gambar atau keterarangan tentang data periode
[image:69.595.102.493.502.673.2]2005-2009 yaitu:
Tabel 4.5 Perkembangan Ekspor Pada Sektor Industri Tahun 2005-2009
TAHUN JUMLAH EKSPOR (Ton)
2005 6761771
2006 6980430
2007 6629469
2008 7364544
Gambar 4.5 Perkembangan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Tahun 2005-2009
Ratio (angka) perkembangan ekspor dalam periode ini adalah:
6981150 = 6761771
=
= 1.032444
5 log = log 1.032444
5 log = 0.013866504
log = 0.0027733
= 1.006406194
2005 2006 2007 2008 2009
Tahun 0
1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000 8000000
r = 0.006406193
r = 0.006
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implemtasi Sistem adalah penerapan hasil tertulis ke dalam programming (coding), dengan
menggunakan perangkat lunak (software) sebagai implementasi ataupun prosedur untuk
menyelesaikan disain system, yang mana dalam hal ini implementasi system digunakan untuk
menganalisi data-data jumlah ekspor pada sektor industri propinsi sumatera utara.
Tujuan dari implementasi system ini adalah:
1. Menyelesaikan desain system yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui.
2. Menulis, menguji dan menadokumentasikan program-program prosedur yang
diperlukan oleh dokumen desain system.
3. Memperhatikan bahwa personal dapat menggunakan system baru yaitu dengan
mempersiapkan secara manual pemakaian dan melatih personal.
4. Memperhitungkan bahwa desain system memenuhi permintaan pemakai yaitu dengan
menguji system secara keseluruhan.
5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan secara benar yaitu dengan
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah suatu program pengolah data (spread sheet) yang dapat digunakan
untuk mengolah data statistik seperti mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun
menganalisa data-data dan mempersentasikan ke dalam bentuk grafik atau diagram.
Adapun cara pengaktifan Microsoft excel adalah sebagai berikut:
Dari desktop klik menu start pada taskbar, lalu klik program kemudian pilih
Microsoft office lalu pilih menu Microsoft excel, maka akan tampil jendela utama program
[image:73.595.75.544.410.673.2]aplikasi Microsoft excel pada layar monitor seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel
5.3 Tahap-Tahap Implementasi Sistem
Adapun tahap-tahap dalam pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Excel adalah
sebagai berkut:
1. Aktifkan Microsoft Exel dengan menggunkan langkah-langkah yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
2. Jika tampilan jendela microsoft excel sudah aktif, ketikkan data yang akan dianalisis
pada lembar kerja yang sudah tersedia.
3. Dalam pengolahan data, metode yang digunakan adalah metode rata-rata bergerak
• Pilih menu utama Data
Gambar 5.3 Tampilan menu utama Data
• Pilih data analisis
[image:75.595.175.495.405.622.2]• Pilih moving average, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:
Gambar 5.5 Tampilan Kotak Dialog Moving Average
4. Langkah diatas belum berakhir, akan tetapi dilanjutkan kembali dengan mengisi
setiap kotak yang kosong sesuai dengan keterangan yang di inginkan. Karena metode
yang digunakan adalah metode rata-rata bergerak tunggal 2 tahunan, maka pada input
range isi dengan data yang akan diolah.
5. Beri tanda centang pada kotak labels in First Row jika data yang akan diolah
mengikutsertakan judul/keterangan data.
6. Pada kotak intervals isi dengan angka 2 sesuai dengan perhitungan yang ditetapkan.
7. Pada kotak output range pada menu output option diisi sebagai tempat hasil ahkir
penyelesaian atau sebagai tempat untuk hasil output.
8. Klik OK, maka hasil output untuk rata-rata bergerak tunggal akan muncul pada range
9. Untuk mencari rata-rata bergerak ganda 2 tahunan digunakan formula yang sama
yaitu dengan memasukkan data hasil rata-rata bergerak tunggal dengan interval 2
pada input range kemudian tentukan output rangenya lalu tekan OK.
10.Kemdian untuk menentukan nilai at dan bt dapat dicari dengan menggunakan rumus:
(
11.Untuk mengitung nilain ramalan(ft+m) dicari dengan menggunaka rumus:
Setelah semua langkah-langkah diatas dilakukan pada lembar kerja miscosoft excel maka
[image:77.595.74.542.419.681.2]akan muncul hasil perhitunganya seperti pada tampilan dibawah ini:
Selanjutnya untuk mencari nilai kesalahan (error) pada peramalan dapat juga dilakukan
dengan menggunakan rumus-rumus seperti yang dijelaskan sebelumnya kemudian proses
[image:78.595.75.542.215.490.2]pada lembar kerja microsoft excel. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini:
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan-kesmpulan yang dapat diambil oleh penulis dalam peramalan jumlah ekspor
pada sektor industri Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan plot data dapat kita perhatikan bahwa keadaan jumlah ekspor pada sektor
industri Propinnsi Sumtera Utara mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, walaupun
pada tahun tertentu ada yang mengalami penurunan seperti pada tahun 2003 dan tahun
2009.
2. Berdasarkan data yang telah diramalkan dapat diketahui bahwa jumlah ekspor pada
sektor industri propinsi Sumatera Utara untuk tahun 2011 mengalami kenaikan
dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya.
3. Dari hasil pengolahan data pada bab 4 diperoleh hasil ramalan jumlah ekspor pada
sektor industri Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 sebanyak 7612448.25 ton.
4. Untuk periode tahun 2000-2004 keadaan jumlah ekspor pada sektor propinsi sumatera
utara mengalami perkembangan negatif sebesar 0.076 dengan kata lain keadaan
jumlah ekspor tersebut mengalami penurunan, sedangkan untuk periode tahun
2005-2009 keadaan jumlah ekspor pada sektor industri propinsi sumatera utara mengalami
perkembangan positif sebesar 0.006, yang artinya ekspor sumatera utara mengalami
6.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kantor Badan Pusat Statistik (BPS) khususnya yang berada di
Propinsi Sumatera Utara agar pada saat mengumpulkan data-data khususnya data
tentang ekspor pada sektor industry, diperoleh data yang lebih akurat dan lebih
terpercaya.
2. Diharakan kepada kantor Badan Pusat Statistik (BPS) agar dapat lebih cepat lagi
dalam mengumpulkan data untuk setiap tahunnya, karena di dalam penyusunan
tugas akhir ini penulis mendapatkan kesulitan dalam pengumpulan data karena
terdapat data yang tidak dapat ditemukan oleh penulis yaitu data tahun 2010,
sehingga penulis akhirnya ikut meramalkan data jumlah ekspor pada sektor
industri untuk tahun 2010 yang semestinya data tersebut tidak perlu diramalkan
oleh penulis karena data itu seharusnya sudah tersedia.
3. Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan kegiatan ekspor pada
setiap sektor khususnya sektor industri dengan melakukan berbagai upaya dan
tidak lupa untuk meningkatkan sektor-sektor yang lain agar pendapatan atau
jumlah ekspor ke Negara-negara yang lain semakin maksimal. Dengan demikian
akan meningkatkan kemakamuran masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Edisi Ke-1. Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
BPS. 2001. Sumatera Utara dalam Angka. Badan Pusat Statistik.
BPS. 2010. Sumatera Utara dalam Angka. Badan Pusat Statistik.
Lerbin R, Aritonang. 2002. Peramalan Bisnis. Edisi ke-2. Ghalia Indonesia.
Makridakis, Spyros. 1993. Metode dan Aplikasi Peramalan. Edisi ke-2. Jakarta : Erlangga.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155
Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290
Medan, Februari 2010
Nomor : /H5.2.1.8/SPB/2010 Lampiran : 1 Lembar
Perihal : Pengumpulan Data Riset Mahasiswa Program Studi D - III Statistika FMIPA USU
Kepada Yth : Bapak Pimpinan
Badan Pusat Statistik (BPS) Jl. Asrama No. 179
Medan
Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan kepada Bapak, bahwa Mahasiswa Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU Medan, akan melaksanakan Pengumpulan data / riset di tempat yang anda pimpin.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon bantuan Saudara agar dapat menerima mahasiswa tersebut di bawah ini untuk melakukan penelitian atau pengumpulan data atas nama :
No. Nama NIM
1. Fitria Seide Hutabarat 082407013
Data yang dimaksud khusus dipergunakan untuk menyusun Tugas Akhir Mahasiswa yang berjudul “ Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara
Tahun 2011 Berdasarkan Data Dari Tahun 2000-2009 ”, pada Program Studi Diploma III
Statistik FMIPA USU.
Demikian kami sampaikan, atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terima kasih.
a.n Dekan
Pembantu Dekan I
Dr. Marpongahtun, M.Sc NIP. 19611115 198803 2 002
Tembusan :
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155
Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290
KARTU BIIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA
Nama : Fitria Seide Hutabarat
NIM : 082407013
Judul Tugas Akhir :Peramalan Jumlah Ekspor Pada Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara Tahun 2011 Berdasarkan Data Dari Tahun 2000 - 2009
Dosen Pembimbing : Drs. Djenda Djudjur Ginting, MS Tang