• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas XII (Studi Kasus : SMA Theresiana Salatig

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas XII (Studi Kasus : SMA Theresiana Salatig"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization)

(2)

46

menyelesaikan masalah yang ada. Siswa yang kurang pandai pun ikut aktif mencoba mengerjakan tugas sesuai yang diajarkan teman kelompoknya, dan masih ada sedikit siswa yang hanya melihat pengajaran dari temannya tetapi tidak mencoba untuk membuat tugas kelompok mereka. Selain membantu teman satu kelompok, siswa yang memahami cara membuat tugas kelompok pun memberikan bantuan kepada teman kelompok lain pada saat kelompok lain menanyakan cara menyelesaikan masalahnya dan pada saat siswa saling melihat hasil pekerjaan masing-masing kelompok. Selain bertanya kepada teman kelompok, siswa juga menanyakan kepada guru. Kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 9 hasil observasi keaktifan siswa.

Tabel 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa

No Outcome Hasil (%)

1. Siswa berani bertanya sesuai dengan

materi. 66.67%

2. Siswa berani menjawab sesuai

pertanyaan. 58.33%

3. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan

dalam kelompok. 91.67%

4. Siswa terlibat menyelesaikan kesulitan

dalam memecahkan masalah. 83.33%

5. Siswa yang pandai mengajarkan siswa yang kurang pandai

(3)

47

(4)

48

juga memberikan bantuan kelompok lain untuk menyelesaikan permasalahannya.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Deskriptif Kemampuan Awal Siswa (Pre-Test)

Sebelum memberikan perlakuan (treatment) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) di kelas eksperimen, sedangkan di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center), langkah awal yang dilakukan adalah memberikan pre-test

di kelas kontrol dan di kelas eksperimen untuk melihat kemampuan awal siswa tentang materi coreldraw secara tertulis. Tabel 11 menunjukan hasil uji kesamaan pre-test

kelas kontrol dan eksperimen.

Tabel 11. Hasil Nilai Pre-Test Kelas Kontrol Dan

Eksperimen

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KONTROL 12 69.58 7.821 60 80

(5)

49

Grafik 1. Grafik Rata-Rata Skor Pre-Test

Hasil pre-test yang diperoleh dari rata-rata kemampuan awal siswa kelas kontrol adalah 69.58 dengan standar deviasi 7.821 sedangkan rata-rata kemampuan awal siswa kelas eksperimen 68.33 dengan standar deviasi 7.785. Nilai tertinggi siswa kelas eksperimen dan kontrol adalah 80 dan nilai terendah siswa kelas kontrol dan eksperimen adalah 60. Jadi, dapat dilihat dari rentang nilai tertinggi dan nilai terendah siswa kelas kontrol dan eksperimen disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang relatif sama.

4.2.1.1. Uji Normalitas Pre-Test

Langkah selanjutnya, uji normalitas pre-test

kelas kontrol dan eksperimen. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan statistik uji Kolmogorov-Smirnov pada pengolah data statistik. Hasil uji normalitas pre-test seperti pada tabel 12

0 50 100

Mean Minimum Maximum

(6)

50

Tabel 12. Uji Normalitas Pre-Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KONTROL EKSPERIMEN

N 12 12

Normal Parametersa Mean 69.58 68.33

Std. Deviation 7.821 7.785

Most Extreme

Differences

Absolute .256 .274

Positive .221 .274

Negative -.256 -.221

Kolmogorov-Smirnov Z .886 .951

Asymp. Sig. (2-tailed) .413 .327

a. Test distribution is Normal.

Jika nilai signifikansi ≥ 0.05 maka berdistribusi normal dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tidak berdistribusi normal.

(7)

51

berdistribusi normal karena nilai signifikansinya lebih besar dari nilai α.

4.2.1.2. Uji Homogenitas Pre-Test

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung uji homogenitas untuk mengetahui apakah data memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas data menggunakan aplikasi pengolah data statistik. Hasil uji homogenitas pre-test seperti pada tabel 13.

Tabel 13. Uji Homogenitas Pre-Test

Test of Homogeneity of Variances

NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.016 1 22 .900

Pada tabel 13 df 2 = 22 adalah nilai dari jumlah kelas kontrol dan kelas eksperimen di kurang 2. Lihat pada tabel sig. (2 tailed) uji two tail test jika 22 maka ttabel = 2.07387. Jika thitung < ttabel berarti kelas

kontrol dan kelas eksperimen mempunyai kemampuan yang sama tapi jika thitung > ttabel berarti mempunyai

kemampuan yang berbeda.

(8)

52

0.900. dengan taraf signifikansi α = 0,05, maka disimpulkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen karena mempunyai nilai signifikansi 0.900 > α (0.05).

4.2.1.3. Uji Kesamaan Pre-Test Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

(9)

53

Tabel 14. Uji Hipotesis Pre-test

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality

of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Berdasarkan tabel 14, diperoleh nilai signifikansi 0.699 dan thitung = 0.392 dan ttabel =

2.07387. Dengan membandingkan nilai signifikansi 0.699 > α (0,05) dan thitung < ttabel, berarti kemampuan

(10)

54

4.2.2. Deskriptif Kemampuan Akhir Siswa (Post-Test)

Langkah terakhir yang dilakukan adalah analisis hasil post-test setelah diberikan perlakuan (treatment) pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil analisis data post-test untuk melihat kelas mana yang lebih baik setelah diberikan perlakuan.

Post-test diberikan diakhir proses belajar mengajar setelah siswa diberikan perlakuan (treatment) baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen.

Tabel 15. Hasil Nilai Post-Test Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KONTROL 12 73.33 4.924 65 80

EKSPERIMEN 12 89.58 4.502 80 95

Grafik 2. Grafik Rata-Rata Skor Post-Test

0 50 100

Mean Minimum Maximum

(11)

55

Berdasarkan hasil post-test yang diperoleh dari rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol adalah 73.33 dengan standar deviasi 4.924 sedangkan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen 89.58 dengan standar deviasi 4.502. Kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi siswa adalah 80 dan nilai terendah adalah 65. Sedangkan kelas eksperimen nilai tertinggi siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 80.

4.2.2.1. Uji Normalitas Post-Test

(12)

56

Tabel 16. Uji Normalitas Post-Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KONTROL EKSPERIMEN

N 12 12

Normal Parametersa Mean 73.33 89.58

Std. Deviation 4.924 4.502

Most Extreme

Differences

Absolute .299 .287

Positive .201 .213

Negative -.299 -.287

Kolmogorov-Smirnov Z 1.036 .994

Asymp. Sig. (2-tailed) .233 .277

a. Test distribution is Normal.

Jika nilai signifikansi ≥ 0.05, maka data berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan perhitungan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh nilai signifikansi 0.233 > α = 0.05, kelas eksperimen diperoleh nilai signifikansi 0.277 > 0.05. jadi disimpulkan bahwa data pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal.

4.2.2.2. Uji Homogenitas Post-Test

(13)

57

aplikasi pengolah data statistik. Hasil uji homogenitas

post-test seperti pada tabel 17.

Tabel 17. Uji Homogenitas Post-Test

Test of Homogeneity of Variances

NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.403 1 22 .532

Jika nilai signifikansi > α = 0.05, maka data bernilai homogen. Jika nilai signifikansi < α = 0.05, maka data bernilai tidak homogen.

Berdasarkan uji homogenitas post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen, diperoleh nilai signifikansi 0.532 > α = 0.05, berarti data pada kelas kontrol dan kelas eksperimen bernilai sama (homogen).

4.2.2.3. Uji Kesamaan Post-Test Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Setelah menghitung uji normalitas dan uji homogenitas data post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, selanjutnya dilakukan pengujian nilai rata-rata post-test dengan menggunakan uji

(14)

58

Rumusan hipotesis pengujian :

H0 : tidak ada peningkatan hasil belajar pada pelajaran

TIK dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

H1 : ada peningkatan hasil belajar pada pelajaran TIK

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima, H1 ditolak.

Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak, H1 diterima.

Berdasarkan signifikansi :

Jika nilai signifikansi > α (0.05), maka H0

diterima, H1 ditolak. Jika nilai signifikansi < α (0.05),

(15)

59

Tabel 18. Uji Hipotesis Post-Test

Berdasarkan tabel 18, menunjukan bahwa nilai signifikansi adalah 0.000 < α = 0.05, maka H1

diterima dan thitung (8.438) > ttabel (2.07387) maka H1

diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai post-test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berarti, ada

Variances t-test for Equality of Means

(16)

60

peningkatan hasil belajar pada pelajaran TIK dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

4.2.3. Tanggapan Responden Terhadap Model

Pembelajaraan Kooperatif Tipe TAI

Tabel 19. Kisi-Kisi Lembar Angket Siswa.

No. Aspek Hasil

1. Model memudahkan untuk menemukan solusi pembelajaran TAI dapat dalam memecahkan masalah.

83.33%

2. Model pembelajaran TAI melatih untuk saling membantu satu sama lain dalam menyelesaikan masalah.

95.83%

3. Model pembelajaran TAI dapat melatih

kerjasama dalam satu kelompok. 89.58%

4. Model pembelajaran TAI mengajarkan untuk saling bertukar pikiran dalam memahami materi yang diajarkan.

93.75%

5. Model meningkatkan pembelajaran pemahaman TAI tentang dapat materi yang diajarkan.

87.50%

6. Kemampuan dalam penguasaan konsep

materi yang diajarkan. 81.25%

(17)

61

(18)

62

dikategorikan sangat baik, karena dengan belajar kelompok siswa lebih mudah dalam menguasai materi yang diajarkan.

4.2.4. Hasil Nilai Tes Psikomotorik Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan atau skill seseorang. Pada grafik 3 menjelaskan hasil nilai psikomotorik siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 20. Hasil Rata-Rata Nilai Psikomotorik Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

(19)

63

Berdasarkan tabel 20, dapat dilihat bahwa hasil rata-rata nilai tes psikomotorik dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil rata-rata nilai siswa dalam menggunakan tool yang tepat pada kelas kontrol 75.00 dan kelas eksperimen 95.83, kelengkapan dan keterampilan membentuk objek dan menggabungkan objek pada diperoleh nilai rata-rata kelas kontrol 70.83 dan kelas eksperimen 83.33, dan memberikan warna yang sesuai diperoleh nilai rata-rata kelas kontrol 77.08 dan kelas eksperimen 83.33.

4.2.5. Hasil Rata-Rata Nilai Pre-Test, Post-Test dan

Peningkatan (%) Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Tabel 21. Hasil Peningkatan Nilai Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Kelas Pre-Test Post-Test

Kontrol 69.58 73.33

Eksperimen 68.33 89.58

Tabel 21 menjelaskan rata-rata pre-test, post-test

(20)

64

Gambar

Tabel 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Tabel 11. Hasil Nilai Pre-Test Kelas Kontrol Dan
Grafik 1. Grafik Rata-Rata Skor  Pre-Test
Tabel 12. Uji Normalitas Pre-Test
+7

Referensi

Dokumen terkait

&#34;Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

[r]

TAHUN 2015.. PENGARUH JOB CHARACTERISTICS DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA DINAS KESEHATAN

Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama.. kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel Motivasi kerja mampu meningkatkan pengaruh dalam menjelaskan pengaruh antara budaya organisasi, komitmen organisasi dan

Pakan mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki potensi sebagai antioksidan yang dapat mencegah reaksi oksidasi untuk menghambat radikal bebas