PENGARUH
JOB CHARACTERISTICS
DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN KERINCI
ARTIKEL
ISWIZAL ISMAIL
NPM: 1210018212102
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PENGARUHJOB CHARACTERISTICS DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KERINCI
Iswizal Ismail, Zaitul, Erni Febrina Harap
Program Pascasarjana Magister Ilmu Manajemen Universitas Bung Hatta email:iswizal72@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the mediator effect of organizational commitment on the relationship between job characteristics, job satisfaction and empolyee performance. The research population is all employees who involve at Health Office of Kerinci Regency that accounted for 119 employees. This study used all entire population as respondents. In order to test hypotheses, this study performs mutiple, simple and hierarchical regression analyses. The results of analysis found that a) Job characteristics positively and significantly influences organizational commitment. b) Job satisfaction does not significantly influence organizational commitment. c) Job characteristics and job satisfaction positively and significantly influence employee performance. d) Organizational commitment positively and significantly influences employee performance. e) Organizational commitment plays as full mediator on the relationship between job characteristics and employee performance. However, organizational commitment does not play as mediator on the relationship between job satisfaction and employee performance. The research findings provide practical contribution that in order to enhancing empolyee performace future, it is suggested to decrease organizational commitment throuh increasing job charactreistics.
Keywords: Job Characteristics, Job Satisfaction, Organizational Commitment, Performance.
PENDAHULUAN
Kedudukan dan peranan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur
aparatur negara yang bertugas menjadi
abdi masyarakat harus
menyelenggarakan pelayanan secara
adil kepada masyarakat yang dilandasi
kesetiaan dan ketaatan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Salah satu organisasi pemerintah
daerah yang menyadari sepenuhnya
peranan penting kinerja pegawainya
(PNS) adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten Kerinci. Kinerja pegawai
adalah perilaku nyata yang ditampilkan
setiap orang sebagai prestasi kerja
yang dihasilkan oleh pegawai sesuai
dengan peranannya dalam organisasi
data skunder yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci
ditemukan fenomena masih rendahnya
kinerja pegawai pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kerinci.
Penelitian tentang kinerja pegawai
telah banyak dilakukan oleh para
peneliti terdahulu. Berpedoman kepada
hasil kajian penelitian terdahulu, dapat
penulis kemukakan bahwa kinerja
pegawai dipengaruhi oleh komitmen
organisasi (Noor, 2010; Victor, 2010;
Wiwik, 2008; Suwardi & Joko, 2011;
Sih, Herry & Yeri, 2010; Suliman,
2002; Yousef, 2000). Selanjutnya,
komitmen organisasi dipengaruhi oleh
job characteristics atau karakteristik
pekerjaan (Indi, 2011; Tri & Untung,
2009; Tri & Salamah, 2001) dan
kepuasan kerja (Agung, 2013; Hasan,
2012; Mustika, 2012; Fu &
Deshpande, 2014). Berdasarkan uraian
diatas, maka dapat penulis sampaikan
gap literatur adalah sebagaian besar
penelitian terahulu menggunakan
organisasi non-sektor publik atau
menggunakan profit oriented firms
sebagai objek penelitiannya (Chaterina
& Intan, 2012; Fu & Deshpande, 2014;
Indi, 2010; Lukman, 2012; Noor,
2010; Soegihartono, 2012), dan sangat
terbatas penelitian terdahulu
menggunakan organisasi sektor publik
sebagai objek penelitian terutama pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci.
Gap literatur lain yang dapat
dikemukan adalah masih terbatasnya
penelitian terdahulu yang melakukan
penelitian secara komprehensif dimana
komitmen organisasi berperan sebagai
variabel mediasi antara karakteristik
pekerjaan, kepuasan kerja dan kinerja
pegawai.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pegawai Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci yang
berjumlah 119 orang (Laporan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci, 2014).
Mengingat jumlah populasi tidak
terlalu besar, maka peneliti tidak
menggunakan sampel tetapi
menggunakan seluruh anggota
populasi sebagai responden yang
dikenal dengan metode sensus.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer
menggunakan kuesioner. Kuesioner
tersebut berisikan pernyataan yang
responden, variabel job chraceristics,
kepuasan kerja, komitmen organisasi
dan kinerja pegawai. Sebelum
kuesioner disebarkan, terlebih dahulu
peneliti meminta izin kepada kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci
untuk melakukan penelitian, dan
selanjutnya mendatangi responden
terpilih serta menjelaskan tujuan dari
penyebaran kuesioner yang dalam hal
ini adalah semata-mata untuk
kepentingan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan
Definisi dan Operasional Variabel
Kinerja pegawai diukur dengan
menggunakan empat indikator
(kualitas kerja, kuantitas kerja,
konsistensi kerja, dan ketangguhan
kerja) dimana keempat indikator
tersebut diukur dengan 28 item
pernyataan (Dyne dkk, 1994 dalam
Mas’ud, 2004).
Komitmen organisasi diukur dengan
menggunakan tiga indikator (afektif,
normatif, dan berkesinambungan)
dimana ketiga indikator tersebut diukur
dengan 24 pernyataan (Meyer, Allen
dan Smith, 1993). Job characteristics
diukur dengan menggunakan 5
indikator (keragaman keahlian,
identifikasi tugas, signifikansi tugas,
otonomi, dan umpan balik) kelima
indikator tersebut diukur dengan 15
pernyataan (Hackman dan Oldham,
1980). Kepuasan kerja diukur dengan
menggunakan lima indikator (gaji,
promosi, rekan kerja, atasan, dan
pekerjaan) dimana kelima indikator
tersebut diukur dengan 20 pernyataan
(Cellucy dan David, 1978 dalam
Mas’ud, 2004).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebanyak responden adalah
perempuan (58,8%), usia antara 39 s/d
49 tahun (45,4%), pendidikan Sarjana
S1 (44,5%), masa dinas antara 11 s/d
16 tahun (26,9%), dan golongan III
(74,8%). Uji validitas menggunakan
corrected item-total correlation lebih
besar dari 0,30 (Malhotra, 1992), dan
uji reliabilitas menggunakan
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70
(Sekaran, 2006). Hasil Uji validitas
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Jumlah
item
Tidak
Valid Valid
Cronbach’s
Alpha Keterangan Kinerja Pegawai (Y) 28 4 24 0,971 Reliabel Komitmen Organisasi (I) 24 2 22 0,973 Reliabel
Job Characteristics (X1) 15 - 15 0,952 Reliabel
Kepuasan Kerja (X2) 20 1 19 0,965 Reliabel
Sumber:Data Primer yang diolah, 2015
Deskripsi variabel dimaksudkan untuk
menggambarkan karakteristik responden
dan variabel penelitian seperti skor
rata-rata dan tingkat capaian responden (TCR)
beserta kategori hasil.
Tabel 2. Deskripsi Variabel
Variabel Skor
Rata-Rata
TCR
(%) Kategori Hasil Kinerja Pegawai (Y) 3,07 61,40 Rendah
Komitmen Organisasi (I) 3,23 64,53 Rendah
Job Characteristics (X1) 3,80 76,08 Cukup Baik
Kepuasan Kerja (X2) 3,56 71,16 Cukup Puas
Sumber:Data Primer yang diolah, 2015
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji linearitas, uji
multikolonearitas dan uji
heteroskedastisitas (Suliyanto, 2011).
Hasil uji normalitas dengan
menggunakan Kolmogorov Smirnov,
menyimpulkan bahwa residual
terdisitribusi secara normal. Uji
linearitas dilakukan dengan teknik
compare means menyimpulkan bahwa
variabel job characteristics, kepuasan
kerja, dan komitmen organisasi
memiliki hubungan yang linear dengan
kinerja pegawai karena nilai
signifikannya lebih kecil dari 0,05. Uji
multikolinearitas dilakukan dengan
menggunakan nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF), dan
menemukan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinearitas karena nilai tolerance
lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih
kecil dari 10. Uji Heteroskedastisitas
menggunakan uji Glejser yang
menemukan bahwa tidak terjadi gejala
heteoskedastisitas, karena semua
variabel mimiliki nilai signifikan lebih
besar dari 0,05.
Uji Hipotesis dan Pembahasan
Hipotesis H1 dalam penelitian ini
adalah job characteristics berpangaruh
positif dan signifikan terhadap
komitmen organisasi pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci, dan
Hipotesis H2 adalah kepuasan kerja
terhadap komitmen organisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci.
Tabel 3. PengaruhJob Characteristics dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi
Komitmen Organisasi (I) Konstanta dan Variabel Bebas Koefisien
Regresi
Signifikan Keputusan
Konstanta (a) 1,176 0,020
-Job Characteristics (X1) 0,328 0,015 H1 diterima
Kepuasan Kerja (X2) 0,175 0,109 H2 ditolak
F statistik 7,308 0,001 Model Layak
R2 0,112
-Sumber:Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel diatas diketahui nilai uji
F sebesar 7,308 dan signifikan 0,000
(lebih kecil dari 0,05), sehingga model
adalah layak. Nilai R Square (R2)
adalah 0,112 yang berarti bahwa
kontribusi variabel job chrarcteristics
(X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap
komitmen organisasi (I) adalah 11,2%.
Hasil analisis pengaruh job
chrarcteristics dan kepuasan kerja
terhadap komitmen organisasi pada
Tabel 3 dapat dijelaskan sebagai
berikut: a) Job characteristics (X1)
memiliki koefisien regresi sebesar
0,328 dan dan signifikan 0,015 (lebih
kecil dari 0,05), sehinggaH1 diterima. b) Kepuasan kerja (X2) memiliki
koefisien regresi sebesar 0,175 dan dan
signifikan 0,109 (lebih besar dari
0,05), sehinggaH2 ditolak.
Hasil pengujian hipotesis H1
diketahui bahwa Job characteristics
berpangaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Temuan ini memberikan makna bahwa
apabila semakin baik job
characteristics maka situasi tersebut
dapat meningkatkan komitmen
organisasi dalam diri pegawai. Namun
sebaliknya, apabila semakin tidak baik
job characteristics maka situasi
tersebut dapat menurunkan komitmen
organisasi dalam diri pegawai.
Temuan penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian terdahulu (Indi,
2011; Tri & Untung, 2009; Tri dan
Salamah, 2001) yang membuktikan
bahwa job characteristics berpengaruh
signifikan terhadap komitmen
organisasi. Hasil penelitian ini
mendukung konsep teori yang
dikemukakan oleh Luthans (2006),
Mangkunegara (2005), dan Handoko
(2001) yang menyatakan bahwa
karakteristik pekerjaan merupakan
variabel yang dapat mempengaruhi
Hasil pengujian hipotesis H2
diketahui bahwa kepuasan kerja tidak
berpangaruh terhadap komitmen
organisasi. Temuan ini memberikan
makna bahwa tinggi atau rendahnya
kepuasan kerja yang dirasakan oleh
pegawai tidak memiliki dampak atau
pengaruh yang berarti terhadap
komitmen organisasi. Temuan
penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Mustika (2012) dimana hasil
penelitian tersebut mengungkapkan
bahwa variabel kepuasan kerja tidak
berpengaruh terhadap komitmen
organisasi. Alasan yang dapat
dikemukakan mengapa variabel job
characteristics tidak berpengaruh
terhadap komitmen organisasi di dalam
penelitian ini adalah 1) variabel
kepuasan kerja memiliki skor rata-rata
masih rendah (3,56) dibandingkan
dengan skor rata-rata job
characteristics (3,80). Tingkat
kepuasan kerja yang rendah tersebut
tidak memiliki dampak yang berarti
terhadap peningkatan komitmen
organisasi dalam diri pegawai, dan 2)
kebanyakan responden dalam
penelitian ini memiliki masa dinas
antara 11 s/d 16 tahun (32 orang)
dimana masa kerja antara 11 s/d 16
tahun sudah tergolong lama bagi
seorang pegawai bekerja pada suatu
Instansi, sehingga akan muncul
kejenuhan dalam bekerja. Pegawai
yang merasa jenuh bekerja tentu akan
merasa bosan dan akibatnya kebosanan
tersebut tidak akan berdampak positif
terhadap komitmen mereka dalam
bekerja.
Hipotesis H3 dalam penelitian ini
adalah job characteristics berpangaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai, dan Hipotesis H4 adalah
kepuasan kerja berpangaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja. Hasil
pengujian H3 dan H4 dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 4. PengaruhJob Characteristics dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegwai Kinerja Pegawai (Y)
Konstanta dan Variabel Bebas Koefisien Regresi
Signifikan Keputusan
Konstanta (a) 1,052 0,035
-Job Characteristics (X1) 0,315 0,018 H3 diterima
Kepuasan Kerja (X2) 0,243 0,025 H4 diterima
F statistik 9,316 0,000 Model Layak
R2 0,138
Sumber:Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel diatas diketahui nilai uji
F sebesar 9,316 dan signifikan 0,000
(lebih kecil dari 0,05), sehingga model
adalah 0,138 yang berarti bahwa
kontribusi variabel job chrarcteristics
(X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap
kinerja pegawai (Y) adalah 13,8%.
Hasil analisis pengaruh job
chrarcteristics dan kepuasan kerja
terhadap kinerja pegawai pada Tabel 8
dapat dijelaskan sebagai berikut a)Job
characteristics (X1) memiliki koefisien
regresi sebesar 0,315 dan dan
signifikan 0,018 (lebih kecil dari 0,05),
sehingga H3 diterima. Kepuasan kerja
(X2) memiliki koefisien regresi sebesar
0,243 dan dan signifikan 0,025 (lebih
kecil dari 0,05), sehingga H4 diterima.
Hasil pengujian hipotesis H3
diketahui bahwa Job characteristics
berpangaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Temuan ini
memberikan makna bahwa apabila
semakin baik job characteristics maka
situasi tersebut dapat meningkatkan
kinerja pegawai pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kerinci.
Temuan penelitian ini sejalan atau
didukung oleh hasil penelitian
terdahulu (Endi, 2005; Lumbanraja &
Nizma, 2010; Johanim, 2009; Indi,
2010) yang membuktikan bahwa
karakteristik pekerjaan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Secara teoritis, hasil penelitian ini
mendukung konsep teori (Hasibuan,
2007; Dessler, 2007; Mangkunegara,
2009) yang menjelaskan bahwa bahwa
job characteristics merupakan variabel
penting yang dapat menentukan kinerja
pegawai.
Hasil pengujian hipotesis H4
diketahui bahwa kepuasan kerja
berpangaruh terhadap kinerja pegawai.
Temuan ini memberikan makna bahwa
apabila semakin tinggi tingkat
kepuasan kerja yang dirasakan maka
dalam situasi tersebut dapat
meningkatkan kinerja pegawai pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci.
Temuan penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian terdahulu
(Soegihartono, 2012; Basthoumi,
2012; Chaterina & Intan, 2012;
Lukman, 2012) yang membuktikan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Secara teoritis, hasil penelitian ini
mendukung konsep teori (Hasibuan,
2007; Robbins. 2006; Mangkunegara,
2009). Ketiga ahli tersebut menyatakan
bahwa kepuasan kerja merupakan
variabel penentu kinerja pegawai.
Hipotesis H5 dalam penelitian ini
adalah komitmen organisasi
berpangaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Untuk
melakukan pengujian Hipotesis H5
Tabel 5. Pengaruh Komitmen Orgnanisasi terhadap Kinerja Pegawai
Kinerja Pegawai (Y) Konstanta dan Variabel Mediasi Koefisien
Regresi
Signifikan Keputusan
Konstanta (a) 0,450 0,003 -Komitmen Organisasi (I) 0,873 0,000 H5 diterima
F statistik 361,316 0,000
R2 0,755
Sumber:Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel diatas diketahui nilai uji
F sebesar 361,316 dan signifikan 0,000
(lebih kecil dari 0,05), sehingga model
adalah layak. Nilai R2 adalah 0,755
yang berarti bahwa kontribusi variabel
komitmen organisasi terhadap kinerja
pegawai adalah 75,5%. Dari Tabel 5
dapat dilihat variabel kepuasan kerja
memiliki koefisien regresi sebesar
0,873 dan dan signifikan 0,000 (lebih
kecil dari 0,05), sehingga H5 diterima.
Hasil uji Hipotesis H5 memberikan
makna bahwa apabila semakin tinggi
komitmen organisasi maka dalam
situasi tersebut dapat meningkatkan
kinerja pegawai pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kerinci. Temuan penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian
terdahulu (Noor, 2010; Victor, 2010;
Wiwik, 2008; Suwardi & Joko, 2011;
Sih, Herry & Yeri, 2010; Suliman,
2002; Yousef, 2000) yang
membuktikan bahwa komitmen
organisasi memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Secara teoritis, hasil
penelitian ini mendukung konsep teori
(Hasibuan, 2007; Luthans, 2006;
Dessler, 2007) dimana ketiga ahli
tersebut menyatakan bahwa komitmen
organisasi merupakan variabel yang
dapat mempengaruhi kinerja pegawai.
Hipotesis H6 dalam penelitian ini
adalah komitmen organisasi berperan
sebagai variabel mediasi antara job
characteristics dan kinerja pegawai,
dan Hipotesis H7 adalah Komitmen
organisasi berperan sebagai variabel
mediasi antara kepuasan kerja dan
kinerja pegawai.
Tabel 6. Peranan Komitmen Organisasi (I) sebagai Variabel Model 1 Model 2 Kontansta, Variabel
Bebas dan Mediasi Koefisien Regresi
Sig. Koefisien Regresi
Sig
Keputusan
Konstanta 1,052 0,035 0,060 0,821
Kepuasan Kerja (X2) 0,243 0,025 0,095 0,098
Komitmen Organisasi (I) - - 0,844 0,000 -F statistik 9,316 0,000 124,310 0,000
-R2 0,138 0,764
-Sumber:Data Primer yang diolah, 2015
Dari Tabel 6 dapat dilihat dimana
pada Model 1 ditemukan nilai uji F
sebesar 9,316 dan signifikan 0,000
(lebih kecil dari 0,05). Seterusnya,
pada Model 2 ditemukan nilai uji F
sebesar 124,310 dan signifikan 0,000
(lebih kecil dari 0,05), sehingga Model
1 dan 2 adalah layak.
Pada Model 1 ditemukan R Square
(R2) sebesar 0,138 yang bermakna
bahwa konstribusi atau pengaruh
langsung variabel job characteristics
(X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap
kinerja pegawai (Y) adalah 13,8%,
sedangkan pada Model 2 ditemukan R
Square (R2) sebesar 0,764 yang
bermakna bahwa konstribusi atau
pengaruh tidak langsung variabel job
characteristics (X1) dan kepuasan
kerja (X2) terhadap kinerja pegawai
(Y) melalui komitmen organisasi (I)
sebagai variabel mediasi adalah 76,4%.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
keberadaan komitmen organisasi (I)
sebagai variabel mediasi telah
meningkatkan pengaruh job
characteristics (X1) dan kepuasan
kerja (X2) terhadap kinerja pegawai
(Y) sebesar 62,6% (naik dari 13,8%
menjadi 76,4%).
Sterusnya, hasil analisis regresi
bertingkat pada Tabel 6 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Model 1:
a. Model 1 ini menjelaskan pengaruh
langsung variabel job
characteristics (X1) dan kepuasan
kerja (X2) terhadap kinerja pegawai
(Y)
b. Koefisien variabel job
characteristics (X1) diperoleh
sebesar 0,315 dan signifikan sebesar
0,018 (lebih kecil dari 0,05).
Dengan demikian dapat diartikan
bahwa secara langsung variabel job
characteristics (X1) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai (Y).
c. Koefisien variabel kepuasan kerja
(X2) diperoleh sebesar 0,243 dan
signifikan sebesar 0,025 (lebih kecil
dari 0,05). Dengan demikian dapat
diartikan bahwa secara langsung
variabel kepuasan kerja (X2)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai (Y).
a. Model 2 menjelaskan
pengaruh tidak langsung variabel
variabeljob characteristics (X1) dan
kepuasan kerja (X2) terhadap
kinerja pegawai (Y) yaitu melalui
komitmen organisasi (I) sebagai
variabel mediasi.
b. Pada Model 2 ini, variabel
job characteristics (X1) tidak lagi
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai (Y), karena nilai
signifikannya adalah 0,597 (lebih
besar dari 0,05). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa komitmen
organisasi (I) berperan sebagai
variabel mediasi penuh (full
mediator) antara job characteristics
(X1) dan kinerja pegawai (Y),
sehinggaH6 diterima.
c. Pada Model 2 ini, variabel
kepuasan kerja (X2) tidak lagi
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai (Y), karena nilai
signifikannya adalah 0,098 (lebih
besar dari 0,05). Namun demikian
H7 dinyatakan ditolak karena
variabel kepuasan kerja (X2) tidak
memenuhi persyaratan dalam
pengujian hipotesis. Persyaratan
yang tidak terpenuhi adalah variabel
kepuasan kerja tidak berpengaruh
terhadap varaibel komitmen
organisasi (lihat Tabel 3). Sehingga
secara otomoatisH7 ditolak.
Hasil pengujian hipotesis H6
diketahui bahwa variabel komitmen
organisasi berperan sebagai variabel
mediasi antara job characteristics dan
kinerja pegawai. Hasil penelitian ini
bermakna bahwa apabila semakin baik
job characteristics maka situasi
tersebut dapat meningkatkan komitmen
organisasi dalam diri pegawai.
Selanjutnya, apabila semakin tinggi
komitmen organisasi dalam diri
pegawai maka dalam situasi tersebut
dapat meningkatkan kinerja pegawai
pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Kerinci.
Secara teoritikal, hasil penelitian ini
mendukung konsep teori yang
dikemukan oleh Dessler (2007) yang
menyatakan bahwa kinerja pegawai
dipengaruhi oleh komitmen organisasi
dan konsep teori yang dikemukakan
oleh Luthans (2006) yang menjelaskan
bahwa komitmen organisasi
dipengaruhi oleh job characteristics.
Secara empirikal, hasil penelitian ini
didukung oleh hasil penelitian
terdahulu, dimana job characteristics
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi Indi,
2011; Tri & Untung, 2009; Tri dan
Salamah, 2001) dan selanjutnya
komitmen organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
Wiwik, 2008; Suwardi & Joko, 2011;
Sih, Herry & Yeri, 2010; Suliman,
2002; Yousef, 2000).
Hasil pengujian hipotesis H7
diketahui bahwa variabel komitmen
organisasi tidak berperan sebagai
variabel mediasi antara kepuasan kerja
dan kinerja pegawai pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci. Hal ini
disebabkan karena variabel kepuasan
kerja tidak memiliki pengaruh yang
berarti terhadap komitmen organisasi.
Artinya tinggi atau rendahnya
kepuasan kerja yang dirasakan oleh
pegawai tidak memiliki dampak atau
pengaruh yang berarti terhadap
komitmen organisasi dalam diri
pegawai. Temuan penelitian ini
didukung atau sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh
Mustika (2012) dimana hasil penelitian
tersebut mengungkapkan bahwa
variabel kepuasan kerja tidak
berpengaruh terhadap komitmen
organisasi.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Job characteristics dan kepuasan
kerja merupakan variabel penting
dalam menjelaskan variasi kinerja
pegawai pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kerinci.
2. Job characteristics merupakan
variabel penting dalam menjelaskan
variasi komitmen organisasi namun
kepuasan kerja bukan merupakan
variabel penting dalam menjelaskan
variasi komitmen organisasi pada
Dinas Kesehatan Kabupaten
Kerinci.
3. Komitmen organisasi merupakan
variabel penting dalam menjelaskan
variasi kinerja pegawai pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci.
4. Komitmen organisasi terbukti
sebagai variabel mediasi (full
mediation) dan memiliki peran
penting dalam meningkatkan
pengaruh job characteristics
terhadap kinerja pegawai pada
Dinas Kesehatan Kabupaten
Kerinci.
5. Komitmen organisasi terbukti
bukan sebagai variabel mediasi dan
tidak memiliki peran penting dalam
meningkatkan pengaruh kepuasan
terhadap kinerja pegawai pada
Dinas Kesehatan Kabupaten
Implikasi
1. Implikasi praktik disampaikan
kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kerinci, dalam upaya
meningkatkan kinerja pegawai
dimasa yang akan datang, maka
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Kerinci hendaknya mampu
meningkatkan komitmen organisasi
pada diri pegawai. Hal ini
disebabkan karena hasil penelitian
ini telah membuktikan bahwa
komitmen organisasi merupakan
variabel penting dalam menjelaskan
variasi kinerja pegawai pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci.
2. Upaya yang dapat dilakukan dalam
rangka meningkatkan komitmen
organisasi pada diri pegawai
sebagaimana yang diuraikan diatas
adalah dengan cara: a) memberikan
pelatihan pekerti kepada pegawai
agar dapat melahirkan peribadi yang
loyal dan bangga serta setia
terhadap organisasi, b) memberikan
pencerahaan kepada pegawai agar
mereka senantiasa merasa bahwa
Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci
memiliki arti penting dalam
kehidupan mereka, c) memberikan
pemahaman bagi para pegawai
bahwa meninggalkan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci atau
berpindah-pindah ke organisasi lain
merupakan masalah negatif bagi
pribadi seorang pegawai, dan d)
memberikan pelatihan motivasi
kerja sehingga para pegawai akan
memiliki ikatan emosional yang
mendalam pada Dinas Kesehatan
dimana tempat mereka bekerja saat
ini.
3. Upaya lain yang dapat dilakukan
dalam rangka meningkatkan
komitmen organisasi pada diri
pegawai Dinas Kesehatan
Kabupaten Kerinci adalah dengan
memperbaiki job characteristics
(karakteristik pekerjaan) karena
hasil penelitian ini telah
membuktikan bahwa variabel job
characteristics merupakan variabel
penting dalam menjelaskan variasi
komitmen organisasi pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kerinci.
4. Perbaikan job characteristics pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci
sebagaimana yang dimaksudkan
diatas dapat dilakukan dengan cara:
a) memberikan berbagai pelatihan
(training) kepada pegawai agar para
pegawai memiliki keragaman
keahlian, b) memberikan kejelasan
tugas atau pekerjaan melalui
penetapan job description untuk
setiap pegawai, c) Memberikan
terutama pekerjaan-pekerjaan yang
menantang atau pekerjaan yang
baru dengan harapan pegawai
merasa bahwa pekerjaan tersebut
menjadi bagian penting untuk
dikerjakan, d) Memberikan
kewenangan atau mendelegasikan
kewenangan kepada pegawai untuk
melaksanakan pekerjaan seperti
metode kerja yang digunakan, e)
memberikan umpan balik atau
respon kepada setiap pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh
pegawai misalnya memberikan
pujian khusus kepada pegawai yang
berprestasi.
Saran-Saran
1. Peneliti yang akan datang
disarankan untuk mereplikasi model
penelitian ini dan selanjutnya
melakukan pengujian empiris pada
dinas-dinas lainnya agar
memperoleh gambaran yang lebih
luas mengenai bagaimana job
characteristics dan kepuasan kerja
dapat menjelaskan komitmen
organisasi dan kinerja pegawai.
2. Peneliti yang akan datang juga
dapat mengembangkan model
penelitian ini dengan
mempertimbangkan atau
menambahkan variabel lain yang
secara teoritis berpeluang
mempengaruhi komitmen organisasi
dan kinerja pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Wibowo. 2013. Analisis Peran Moderasi Locus of Control pada Pengaruh Tekanan Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional Auditor. Jurnal Ilmiah Dinamika Ekonomi dan Bisnis. Vol 1. No.1
Basthoumi, Muslih. 2012. Analisis
Pengaruh Motivasi terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai di PT Sang Hyang Seri (Persero) Regional III Malang.
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 10 No 4.
Chaterina, M.T dan Intan, R. 2012.
Analisis Pengaruh Budaya
Organisasi dan Kepuasan Kerja
terhadap Komitmen Organisasional
dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol 19 No 2.
Dessler, Gery. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. 10th ed. Jilid 1. PT. Indeks.Jakarta.
Endi, Swawoko. 2005. Analisis Jalur Pengaruh Karakteristik Pekerjaan, Motivasi, Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi Modernisasi Vol 1 No 1.
Performance of Employees in a
China’s Insurance Company. Journal Business Ethics, No 124, pp 339-349
Handoko, T Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
Hasan, Lenny. 2012. Pengaruh
Kepuasan Kerja dan Disiplin terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan
Energi Kota Padang. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahan, Vol.3 No.1
Hasibuan, Melayu S.P. 2007.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Jakarta : Bumi Aksara.
Indi, Djastuti. 2010. The Influence of Job Characteristics on Job Satisfaction, Organizational
Commitment and Managerial
Performance. Jurnal Manajemen Bisnis Vol 3 No 2.
Johanim, Johari. 2009. Linking Organizational Structure, Job
Characteristics, and Job
Performance Constructs: A
Proposed Framework. International Journal of Business and Management Vol 4 No 3.
Lukman, Hakim, 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Jaya Gas Indonesia Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Industri No 1 Tahun ke XVII.
Lumbanraja, P dan Nizma, C. 2010.
Pengaruh Pelatihan dan
Karakteristik Pekerjaan terhadap Prestasi Kerja Perawat di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Academic Journal Database Vol 12 No 2.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta. Andi
Malhotra K. N. 1993. Marketing Research an Applied Orientation, Second Edition Prentice Hall International Inc. New Jersey
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mas’ud, Fuad 2004. Survei Diagnosis Organisasi: Konsep dan Aplikasi.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Mayer, I.P., Allen, N.J., dan Smith,
C.A 1993. Commitment to
Organization and Occupation: Extensions and Test of Three Component Conceptualization. Journal of Applied Psychology Vol.78, No.4
Mustika, I Ketut. 2012. Analisis Budaya Organisasi dan Kepuasan
Kerja Melalui Komitmen
Pengaruhnya Terhadap Intent to Leave Karyawan pada Industri Jasa Perhotelan di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol 3 No.1.
Noor, Arifin. 2010. Analisis Budaya Organisasi terhadap Komitmen Kerja Karyawan dalam Peningkatan Kinerja Organisasional Karyawan pada Koperasi BMT di Kecamatan Jepara. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol 8 No 2.
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
Robbins, Stephen P dan Timothy A. Judge. 2007. Perilaku Organisasi.
Penerbit Salemba empat, Jakarta.
Sih, D.A., Herry, S., dan Yeri, A. 2010. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Motivasi terhadap
Komitmen Organisasi serta
Dampaknya terhadap Kinerja
Pegawai. Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 15 No 1.
Soegihartono. 2012. Pengaruh
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja dengan Mediasi Komitmen. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol 3 No 1.
Suliman, Abubakr MT. 2002. Is it Really a Mediating Construct? The Mediating Role of Organizational Commitment in Work Climate-Performance Relationship. Journal of Management Development Vol 21. No. 3
Suliyanto. 2011. Ekonometrika
Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Suwardi dan Joko, Utomo. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Analisis Manajemen Vol 5 No 1.
Tri, Haryanto dan Untung, S. 2009. Pengaruh Karakteristik Personal,
Karakteristik Kerja dan Pengalaman
Kerja terhadap Komitmen
Organisasi. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia. Vol 3. No 1.
Tri, Sugiarti dan Salamah, W. 2001. Pengaruh Karakteristik Individu dan Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol 1 No 1
Victor, D Siahaan. 2010. Pengaruh Profesionalisme terhadap Komitmen
Organisasi dalam Upaya
Meningkatkan Kinerja Auditor.
Jurnal Telaah & Riset Akintansi Vol 3 No 1.
Wiwik. Handayani. 2008. Dampak Komitmen Organisasi, Self Efficacy terhadap Konflik Peran dan Kinerja Karyawati PT. HM. Sampoerna Tbk di Surabaya. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Vol 8 No 2.
Yousef, Darwish A. 2000.