• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMPERKUAT BASIS EKONOMI DESA MELALUI PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMPERKUAT BASIS EKONOMI DESA MELALUI PE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MEMPERKUAT BASIS EKONOMI DESA

MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK DI MASYARAKAT DI ERA PASAR BEBAS ASEAN (MEA)

Lomba Karya Tulis Perkoperasian Tingkat Jawa Timur Kategori Masyarakat Umum

Oleh :

LA MEMA PARANDY

BADAN PENGURUS WILAYAH HIMPUNAN PENGUSAHA KAHMI KAHMI Business Association

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT sebab pada akhirnya, karya tulis berjudul “Memperkuat Basis Ekonomi Desa melalui Pemberdayaan Kelompok di Masyarakat di Era Pasar Bebas Asean (MEA)” telah mampu penulis selesaikan. Tentu bukan suatu hal yang mudah pastinya mengingat ketujuh Judul lainya bukan merupakan judul yang ringan. Dan dari ketuju judul tersebut, memperkuat basis ekonomi Desa sengaja dipilih penulis, melihat demikian besarnya potensi Desa yang harus di optimalkan melalui Pemberdayaan Kelompok di Masyarakat di Era Pasar Bebas Asean (MEA).

Apresiasi yang demikian besar penulis berikan kepada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur yang memberikan perspektif baru dalam peringatan 68 tahun puncak peringatan hari Koperasi Provinsi Jawa Timur. inilah pemberian makna kepada masyarakat luas tentang arti pentinya Koperasi sebagai dasar kekuatan ekonomi rakyat. Dalam persperktif baru ini kita tidak hanya memperingati hari jadi Koperasi Indonesia pada tanggal 12 Juli, tetapi juga kebangkitan budaya intelektual pemikir-pemikir di bidang perkoperasian.

Sebuah gerakan moral ekonomi kerakyatan yang juga ingin diwujudkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur. Sebagai kontribusi besar Provinsi Jawa Timur bagi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Besar harapan karya tulis ini dapat bermanfaat sekaligus mendapatkan masukan dari banyak kalangan. Mengingat, karya tulis ini dibuat hanya berdasarkan kajian teoritik belaka dan belum dilengkapi dengan data-data empiris dilapangan. Sehingga pada akhirnya Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur dapat menemukan bentuk peran idealnya seperti yang kita inginkan bersama.

Pacitan, April 2015

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……… i

Daftar Isi……… ii

Pendahuluan……… 1

Rumusan Masalah……….. 4

Solusi Masalah……… 6

Kesimpulan……….. 8

Daftar Pustaka………. 9

(4)

A. PENDAHULUAN pada situasi dan kondisi pengembangan perekonomian masyarakat umum. Dan pada akhirnya keterbatasan menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Desa kurang berkembang. Padahal potensi Desa, jelas menyimpan banyak peluang ekonomi yang dapat dikembangkan jika kita mampu mengelola sebaik-baiknya. Sehingga Desa menjadi tempat tinggal sekaligus tempat bergantung sumber penghidupan yang nyaman dan layak.

Masih terjadi kesenjangan (disparitas) terutama antar daerah dan sektor antar golongan masyarakat (Almasdi Syahza, 2003). Kesenjangan antar daerah pengembangan kawasan industri dengan kawasan pengembangan pertanian. Sangat mencolok dan memperlihatkan potensi konflik sebagai sumber melambatnya pertumbuhan ekonomi di Desa. Sementara mata pencarian pokok masyarakatnya hanya bergantung kepada pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia yaitu, perkebunan, mencari kayu, nelayan, dan petani tradisional.

Meskipun keadaan masyarakat dan Desa mengambarkan dinamikannya, maka hari ini dan seterusnya kita harus optimis untuk bersiap, bahu-membahu membuat Desa lebih berdaya, kuat dan sejahterah. Tidak perlu lagi beramai-ramai untuk mencari pekerjaan di Kota atau bahkan keluar negeri. Desa akan lebih dikenal sebagai Desa yang mampu mendistribusi pendapatan yang adil dan merata. Desa akan menjadi ikon ekonomi yang mendunia, karena sekelompok kecil masyarakat melalui basis ekonomi Desa terberdayakan secara optimal.

(5)

lainya yang berbasis Desa. Tentunya inilah sumber utama penyelesaian ketidakberdayaan ekonomi di Desa. Dan perlunya akses dan dukungan segala pihak, untuk memperkuat basis ekonomi Desa sehingga menjadi pemicu Masyarakat Ekonomi ASEAN (Association Of Southeast Asian Nations) atau AEC (Asean Economic Community) terdapat 14 fokus utama. Pada poin ke-9 bidang pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dititik beratkan pada: (a) Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dari Sisi Pembiayaan; (b) Pengembangan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Rangka Peningkatan Eligibilitas dan Kapabilitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; (c) Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

(6)

diketahui atau di cari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan. Berdasarkan latarbelakang diatas maka perumusan masalah dalam penulisan karya tulis ini adalah tentang Bagaimana strategi Memperkuat Basis Ekonomi Desa Melalui Pemberdayaan Kelompok di Masyarakat di Era Pasar Bebas Asean (MEA)?

3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah tentang menformulasikan strategi Memperkuat Basis Ekonomi Desa melalui Pemberdayaan Kelompok di Masyarakat di Era Pasar Bebas Asean (MEA), antara lain;

a. Baik Masyarakat secara umum bersama pemerintah urung rembuk gagasan, pikiran dan tindakan nyata agar terlibat secara langsung.

b. Menyebarluasakan informasi, mengali potensi dan minat masyarakat dalam pemberdayaan basis ekonomi desa

c. Mendokumentasikan hasil kajian-kajian tentang basis ekonomi desa sebagai rujukan penyusunan kebijakan pemerintah Pusat, Daerah dan Desa.

4. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan melalui penulisan karya tulis ini adalah: a. Bagi Pemerintah, Kementrian/Lembaga, khususnya Provinsi Jawa Timur;

sebagai sumbangsih bahan gagasan dan pikiran bagi kebijakan.

b. Bagi Pemerintahan Desa di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur sebagai masukan teknis agar lebih mengoptimalkan peran kelompok-kelompok basis ekonomi Desa melalui pemberdayaan kelompok-kelompok sesuai dengan perkembangan dan kemajuan saat ini.

c. Bagi kelompok basis ekonomi Desa agar lebih termotivasi, sehingga lebih kreatif dan inovatif untuk terlibat secara langsung dalam persaingan Pasar Bebas Asean.

(7)

e. Bagi penulis, sebagai ruang membuka gagasan dan ide atas dasar peka, peduli dan partisipasi aktif dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya pendampingan bidang UMKM dan Perkoperasian di Jawa Timur.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Basis Ekonomi Desa

Dalam beberapa tulisan tentang basis ekonomi Desa telah melahirkan teori sosial ekonomi. Diantaranya, bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung antara permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah (Arsyad 1999:116). Sementara kuat tidaknya basis ekonomi Desa dapat dilihat dari berkembangnya tingkat perekonomiannya. Melalui Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pemerintah berupaya mengarahkan fokus pembangunan berkelanjutan di Desa sehingga upaya memaksimalkan potensi ekonomi berbasis Desa dapat menopang pembangunan nasional.

Sementara sasaran pokok pembangunan ekonomi di Desa secara bertahap dilakukan antara lain: pertama, peningkatan kualitas tenaga kerja di pedesaan. Kedua, peningkatan kemampuan aparatur pemerintah Desa. Ketiga, penguatan lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat Desa. Keempat, pengembangan kemampuan sosial ekonomi masyarakat Desa. Kelima, pengembangan sarana dan prasarana pedesaan. Keenam, pemantapan keterpaduan pembangunan Desa berwawasan lingkungan.

Basis ekonomi Desa yang sejak dahulu ada seperti kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok pengrajin, dan kelompok usaha mikro dan kecil lainya terus menjadi penopang perekonomian masyarakat Desa. Seiring perkembangan usaha-usaha ekonomi produktif di Desa juga ikut berkembang, seperti: Pasar Desa, Pembentukan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Lumbung Desa, Pembukaan Lahan Pertanian, Pengelolaan Usaha hutan Desa, Kolam Ikan dan Pembenihan Ikan, Gudang Pendingin (Cold Storage), Tempat Pelayanan Ikan (TPI) Desa, Tambak Garam / petani garam Desa, Kandang Ternak Desa, Intalasi Biogas Desa sebagai energi alternative, Mesin Pakan Ternak Desa (Teknologi Tepat Guna).

(8)

Pacitan dikenal sebagai Desa Gerabah Seni. Ibu-ibu Rumah tangga membentuk kelompok pengrajin membuat Muntu, Lemper, Kuali, Gentong, Guci-guci, Pot, berbahan baku tanah liat olahan. Dan di daerah Kesambi Kampoeng Sayangan Kabupaten Sidoarjo terkenal usaha pengrajin sayangan seperti Dandang dan Alat Kukus berbahan alumanium. Inilah brand image cluster-cluster industri, dan masih banyak lagi cluster lainya yang perlu di optimalkan. (one product one village) satu Desa satu produk, dengan ciri khas daerahnya.

Ada contoh lainya juga, yaitu Desa Hua Xi di Negara Tiongkok (China) mampu menjadi Desa terkaya di dunia karena sukses mengelola basis ekonomi Desa dengan meningkatkan produksi pertanian, mengembangkan usaha industri dan membangun pabrik baja dan pipa baja. Desa tersebut mampu mengekspor ke Amerika, Kanada, Eropa, Australia, dan juga beberapa negara Asia Tenggara. Dengan prinsip maju dan makmur bersama telah menjadikan Desa Hua Xi dimata dunia sebagai simbol terberdayanya Desa sebagai basis ekonomi Desa potensial bagi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dan Negara.

2. Pemberdayaan Kelompok

Menurut Ife dan Tesoriero (2008:510), Pemberdayan berarti menyediakan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan ketrampilan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menentukan masa depan mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan masyarakatnya. sementara Sardlow dalam Adi (2008) menyatakan bahwa, pemberdayaan membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.

(9)

individu maupun berkelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan.

Langkah pemberdayaan kelompok difokuskan pada beberapa hal antara lain adalah; sebagai siklus bagi desa memberikan bantuan permodalan kepada warga, selain bantuan permodalan dari investor.

b. Menyiapkan SDM Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat sebagai pendamping Desa yang berpengalaman dan bersertifikat kompetensi. Hal ini bertujuan sebagai transfer pengetahuan (transfer of knowledge), peneladanan (disicpleship), pembekalan keterampilan (basic skill), dan peningkatan kapasitas (capacity building) antara pemerintah Desa dan masyarakat Desa.

c. Mengoptimalkan peran Musyawarah Desa dalam memperjuangkan aspirasi masyarakatnya. Penyelenggaraan Musyawarah Desa (Musdes) dilakukan dengan mendorong partisipatif atau melibatkan seluruh unsur masyarakat baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan petani, nelayan, perempuan maupun masyarakat miskin.

C. SOLUSI MASALAH

(10)

dalam memaknai penjabaran UU Desa akan memberikan dampak positif bagi program-pogram penguatan basis ekonomi Desa.

Persiapan-persiapan yang mendasar perlu dilakukan dalam menyongsong Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 antara lain;

1. Keberpihakan dan dukungan (political will) pemerintah Pusat, Daerah dan Desa.

2. Meningkatkan kualitas SDM petani, pengrajin, nelayan dan sektor UMKM diharapkan terdapat sarana pendidikan dan pelatihan minat pada usaha distribusi peluang usaha lainnya (distribusi bibit, pupuk, peralatan, produksi) 3. Menyiapkan Tenaga Ahli Profesional pemberdayaan masyarakat bidang

Koperasi dan UMKM untuk mendampingi Desa sehingga mereka mampu memberdayakan Desanya.

4. Menyiapkan sistem database pemetaan kelompok yang difungsikan untuk mengetahui arah gerak perekonomian berbasis kelompok masyarakat.

5. Dukungan perizinan yang mudah, cepat, murah sesuai bidang usaha (khusus IUKM Gratis).

6. Akses perbankan untuk menjangkau permodalan dengan tingkat suku bunga kompetitif berdasarkan kondisi usaha di Desa.

7. Menyiapkan skema investasi bagi investor, terutama untuk investor dalam negeri diperbanyak 85 % dan investor asing hanya 15 %. Tujuanya adalah memproteksi dan menghindari kepemilikan asing atas basis ekonomi Desa. 8. Dukungan Infrastruktur fisik antara lain; Jalan raya Desa, akses kabel telepon

dan jaringan pemancar, memaksimalkan sumber energi terbarukan sebagai pusat pembakit listrik mandiri dengan skema investasi, pelabuhan laut tepian pantai, pembangunan kanal irigasi terpadu lintas Desa,dll.

9. Menyiapkan personal brand, produk brand dan komunal brand unggulan dalam negeri yang didukung oleh media masa dan elektronik (bisa bantuan CSR perusahan) bagi UMKM basis ekonomi Desa dalam iklan, promosi dan pemasaran.

(11)

D. KESIMPULAN

Memperkuat basis ekonomi Desa melalui kelompok di masyarakat harus didukung strategi yang tepat. Partisipasi kelompok di masyarakat menjadi penting dalam pemberdayaan. Basis ekonomi Desa yang sejak dahulu ada seperti kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok pengrajin, dan kelompok usaha mikro dan kecil terbukti mampu menopang perekonomian masyarakat Desa. Usaha-usaha ekonomi produktif di Desa juga ikut berkembang, seperti: Pasar Desa, Pembentukan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), Lumbung Desa, Pembukaan Lahan Pertanian, Pengelolaan Usaha hutan Desa, Kolam Ikan dan Pembenihan Ikan, Gudang Pendingin (Cold Storage), Tempat Pelayanan Ikan (TPI) Desa, Tambak Garam / petani garam Desa, Kandang Ternak Desa, Intalasi Biogas Desa sebagai energi alternative, Mesin Pakan Ternak Desa (Teknologi Tepat Guna).

(12)

E. DAFTAR PUSTAKA

Almasdi, Syahza. 2003. Jurnal Pembangunan Pedesaan, Volume 3 Nomor 2. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Mustakim, Mochammad Zaini. 2015. Kepemimpinan Desa, Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republi Indonesia. Cetakan pertama. Maret 2015.

Khairuddin, 2012. Implementasi kebijakan Program Nasional Pemberdyaan Masyarakat Mandiri dalam Penanggulangan Kemisikina dan Peningkatan Peranserta Masyarakat di Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan. Tesis: Pascasarjana Universitas Terbuka.

Zulkarnain, 2006. Kewirausahaan, Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Penduduk Miskin. Adicita Karya Nusa. Yogyakarta.

Undang-undang nomor 6 tahun tentang Desa tahun 2014.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Peningkatan Daya Saing Nasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (Association Of Southeast Asian Nations).

(13)

BIODATA PENULIS

Nama : La Mema Parandy,ST.,MM. Tempat, Tanggal lahir : Ambon, 9 September 1982

Alamat : Gunung Cilik, RT.001 / RW.010 Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan

Lembaga : Badan Pengurus Wilayah Himpunan Pengusaha KAHMI (BPW HIPKA) Provinsi Jawa Timur

No. Handphone : 0852 0342 5232

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan KISI EQUITY FUND dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan secara berkala sesuai dengan ketentuan butir 13.3 Prospektus, maka Formulir

Pendapatan bersih adalah hasil yang diperoleh petani baik petani yang memproduksi biji basah maupun biji kering yang dinyatakan dalam rupiah yang diperoleh

Kesehatan dan Pariwisata dalam menopang ekonomi bangsa” kerjasama Nabila Production dengan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Riau pada tanggal 22 Maret 2017

Apabila dalam Rapat yang dimaksud dalam ayat 1 kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu)

Sequence diagram ubah password menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mengubah password yang digunakan untuk login pada

Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komposisi khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (2) Peraturan Bupati Belitung Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pemberian Bantuan Kepada Masyarakat Terdampak Bencana Non

pengembangan dan revitalisasi badan usaha milik desa/ badan usaha milik desa bersama untuk pertumbuhan ekonomi desa merata. penyediaan listrik desa untuk mewujudkan desa