• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PSN 1402395 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PSN 1402395 Chapter3"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Pemaparan mengenai metode penelitian berjudul “ Aplikasi Media Audio J Concone opus 9 no 1 sampai 5 pada pembelajaran paket keahlian vokal kelas X

di SMKN 10 Bandung. Dapat di jabarkan ke dalam bentuk bagan sebagai berikut

:

Membuat desain eksperimen

Pengembangan instrumen

Validasi media

Revisi media audio etude concone opus 9

Eksperimen aplikasi media audio etude concone opus 9

Evaluasi hasil aplikasi media audio etude concone opus 9

Laporan penelitian

Bagan 3.1 Desain Penelitian

(sumber diadaptasi dari tesis nurhadiat, 2015) Studi pendahuluan identifikasi

kajian empirik dan teori

(2)

Berdasarkan bagan di atas peneliti akan menguraikan rangkaian desain

penelitian dengan pemaparan sebagai berikut :

1. Studi pendahuluan

Langkah pertama yang dilaksanakan peneliti melakukan studi

pendahuluan studi pendahuluan dilaksanakan berdasarkan kepada kajian empirik

dan teori. Dalam hal ini peneliti mengkaji permasalahan- permasalahan yang ada

seputar konsep vokal non klasik dasar di lapangan terkait dengan materi atau

bahan ajar, metode pembelajaran serta media yang digunakan di lapangan pada

umumnya. Setelah melakukan hal tersebut peneliti mengkaji pengalaman empirik

dengan teori yang ada dalam substansi materi vokal non klasik dasar. Hal ini

bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana program penelitian

berkaitan dengan aplikasi media tersebut dilaksanakan.

2. Membuat desain eksperimen

Setelah melalui serangkaian studi pendahuluan, peneliti mengambil

pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian aplikasi media audio

concone opus 9 tersebut. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif

dengan metode eksperimen yang menjadi landasan dalam program penelitian ini.

Desain eksperimen dibuat sebagai acuan dalam penelitian ini. Dalam hal ini penelitian kuantitatif menurut (Surakhmad, 1998, hlm 139) menyatakan “ pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dengan cara mengukur indikator – indikator variabel tersebut, tujuan dari pendekatan kuantitatif untuk mengukur dimensi yang hendak diteliti “

Penggunaan metode deskriptif kuantitatif diselaraskan dengan variabel

penelitian yang memusatkan pada masalah – masalah aktual dan fenomenal yang sedang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka – angka memiliki makna, sebagaimana di kemukakakn ( Sudjana, 1997, hlm 53 ) “ Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan apabila

bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian

yang terjadi pada saat sekarang dalam bentuk angka –angka yang bermakna. “ Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data

numerik dan bersifat objektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas

(3)

2015, hlm. 231). Menyatakan ciri- ciri penelitian kualitatif itu dilakukan secara

intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati- hati

apa yang terjadi, melakukan analisis refleksi terhadap berbagai dokumen yang

ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.

Kaitannya dengan hal tersebut data- data yang diamati adalah keberdaya

gunaan media audio dengan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran paket keahlian vokal di SMKN 10 Bandung. Terkait dengan

pendekatan kuantitatif metode penelitain yang digunakan dalam penelitian ini

termasuk pada metode penelitian ekspreimen. Frankel dalam (Sugiyono, 2013,

hlm 159) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah unik di dalam dua hal

yang sangat penting. Penelitian ini merupakan satu- satunya jenis penelitian yang

secra langsung mencoba mempengaruhi suatu variabel tertentu. Penelitian ini juga

merupakan jenis penelitian yang terbaik dalam hipotesis hubungan sebab akibat

atau kausalitas.

Sugiyono menyatakan bahwa, penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan “ jika kita melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi ? “ untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang dikontrol secara ketat

maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah

yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitain eksperimen dapat

dikatakan suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu

terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol ketat Sugiyono dalam

(Nurhadiat, 2014, hlm. 71) senada dengan pernyataan tersebut, Syaodih

mengungkapkan bahwa, penelitian eksperimen merupakan penelitian untuk

mengukur pengaruh suatu atau beberapa dengan variabel lain. Penelitain

eksperimental berbeda dengan penelitian lain sebab penelitian ini menggunakan

kelompok kontrol selain kelompok eksperimen Syaodih dalam (Nurhadiat, 2014, hlm. 71). Dan menurut (Arikunto, 2008, hlm. 121) “ penelitian eksperimen yaitu penelitian untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek penyelidik”.

Penelitian ini menggunakan media audio etude concone opus 9 sebagai

(4)

10 Bandung. Dalam hal ini tentunya media audio etude concone opus 9 tersebut

merupakan faktor yang utama yang mempengaruhi eksperimentasi dalam

pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal. Terkait dengan hal tersebut

Syamsudin dalam (Nurhadiat, 2014, hlm 73) menyatakan bahwa penelitian

eksperimental merupakan suatu metode yang sistematik dan logis untuk melihat

kondisi- kondisi tertentu, kemudia mengamati pengaruh atau perubahan yang

diakibatkan oleh manipulasi.

Dengan ini maka pernyataan yang lebih spesifik menurut Tuckman dalam

(Sugiyono, 2013, hlm. 161) terdapat beberapa bentuk desaint eksperimen, yaitu :

(1) pre- eksperimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group

pretestposttest, intec-group comparison : (2) true-eksperimental, meliputi posttest

only control design, pretest control group design; (3) Faktorial eksperimental;

dan (4) quasi eksperimental, meliputi time series design dan nonequivalent

control group design.

Dari beberapa desain di atas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan

desain penelitian Pre- Experimental design (non designs) dengan jenis the one

group pretest- posttest design. Sugiyono (2013, hlm. 163) “ mengapa di sebut desain pretest-posttest design karena ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan,

dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan .”

Berikut gambar berberapa macam desain eksperimen dengan model pre

eksperimen

1. One shot case study

Keterangan

X = Treatment yang diberikan (variabel independent)

(5)

Suatu kelompok diberi treatmen / perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya

(treatment adalah sebagai variable independen, dan hasil adalah sebagai variabel

dependen)

2. One-group pretest- posttest design

Keterangan :

X1 = Nilai Pretest (sebelum di beri perlakuan)

X2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

Pengaruh perlakuan terhadap prestasi pembelajaran = (X1 – X2)

3. Intact-group comparison

Keterangan :

O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan

O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan

Pengaruh treatment / perlakuan ( variabel independen terhadap variabel dependen

/ hasil) = (O1 – O2 ).

3. Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen dilaksanakan dengan cara melakukan pra

observasi dalam persiapan rancangan kegiatan pengaplikasian media audio J

concone opus 9 untuk pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal kelas X.

Dengan data yang ditemukan di lapangan peneliti bisa menentukan instrumen

yang digunakan dalam penelitian.

4. Pengembangan model konseptual

Penyusunan model konseptual aplikasi media audio etude concone opus 9

diawali dengan proses bimbingan dengan dosen pembimbing terutama kaitanya X1 x X2

X O1

(6)

dengan akan diaplikasikannya media audio etude concone opus 9 dalam

pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung.

Kegiatan itu didasarkan hasil kajian teoretik dan studi pendahuluan, bahkan

peneliti menginformasikan dan membahas hasil studi pendahuluan dengan dosen,

untuk (1) meningkatkan pengetahuan dan pemahaman instruktur tentang media

audio etude concone opus 9. (2) merencanakan dan menyediakan kelengkapan

serta menyempurnakan media yang akan di aplikasikan kepada siswa di SMKN

10 Bandung pada paket keahlian vokal.

5. Validasi Media Audio Etude Concone Opus 9

Validasi media audio etude concone opus 9 dilaksanakan dengan

pengujian kualitas dari audio yang terdapat pada setiap media. Pengukuran

tersebut melibatkan pakar karya dalam hal ini dosen serta praktisi atau seniman

dan guru pengajar di SMKN 10 Bandung. Proses validasi dilaksanakan untuk

pengujian tahap awal tentang kelayakan media audio etude concone opus 9 untuk

diaplikasikan. Kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan untuk mengetahui sejauh

mana media audio etude concone opus 9 tersebut dapat digunakan dalam

penelitian.

6. Revisi media audio etude concone opus 9

Setelah proses validasi revisi audio dilakukan berdasarkan kepada hasil

validasi audio. Revisi ini terkait dengan unsur- unsur musikal yang ada di dalam

media audio etude concone opus 9. Tentunya unsur- unsur musikal tersebut harus

disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dalam pencapain nilai substansi

materi pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal.

7. Aplikasi eksperimen media audio etude concone opus 9

Setelah media dibuat serta telah melewati tahap validasi dan revisi media

kemudian media diaplikasikan dalam serangkaian kegiatan penelitian. Eksperimen

pengaplikasian media audio tersebut tentunya memperhatikan aspek tujuan

pembelajaran serta tahapan (syntax) pembelajarn. Media ini diaplikasikan pada

tiap pertemuan pembelajaran yang nantinya di gunakan untuk membantu siswa

dalam mempelajari materi inti tentang pembelajaran vokal pada paket keahlian

(7)

8. Uji Validasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan nilai

yang dicapai oleh siswa baik secara konsep teori maupun kemampuan praktis

dengan menggunakan media audio etude concone opus 9 ini.

9. Laporan penelitian

Dari serangkaian kegiatan yang telah di paparkan sebelumnya pada bagian

akhir, penelitian menuangkan semua fenomena yang terjadi dilapangan ke dalam

karya ilmiah berbentuk tesis yang berjudul aplikasi media audio etude concone

opus 9 pada pembelajaran vokal paket keahlian vokal X

B. Populasi

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan partisipan yang terlibat dalam

penelitian. Hal tersebut terkait dengan jumlah partisipan yang terlibat,

karatketristik yang spesifik dari partisipan, dan dasar pertimbangan pemilihannya.

Peneliti mengambil Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10 Bandung sebagai

lokasi penelitian. Peneliti mengambil lokasi tersebut sebagai tempat penelitian

dengan alasan yaitu ingin membantu dalam mengembangkan media pembelajaran

dalam pembelajaran vokal khusunya pada paket keahlian vokal. selain itu sebagai

alumnus, peneliti juga mencoba untuk berkontribusi dalam segi keilmuan baik

secara teori maupun praktis tentang substansi media audio etude concone opus 9

yang telah didesain.

Partisipan merupakan orang yang terlibat dalam penelitian ini. Dalam hal

ini orang yang terlibat dalam penelitian ini akan peneliti rinci sebagai berikut.

a) Siswa kelas X paket keahlian vokal

Siswa kelas X yang memilih paket keahlian vokal merupakan partisipan

peneliti yang menjadi objek yang di treatment. Dengan kata lain, merupakan

peserta pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal yang dieksperimentasikan

untuk menggunakan media audio etude concone opus 9 sebagai media dasar

dalam pembelajaran vokal dengan substansi etude vokal. jumlah siswa Yang

memilih paket keahlian vokal berjumlah 6 orang terdiri dari 1 laki- laki dan 5

(8)

b) Guru mata pelajaran paket keahlian vokal

Guru mata pelajaran paket keahlian vokal dalam hal ini berperan untuk

memantau keberlangsungan pembelajaran paket keahlian vokal dengan tujuan

untuk melihat kesesuaian antara materi pelajaran paket kealhian vokal dengan

media audio etude concone opus 9 yang digunakan dalam penelitian.

Peneliti menentukan lokasi dan partisipan penelitian ini di latar belakangi

oleh kepentingan tertentu. Hal ini berkaitan dengan kemampuan praktik yang di

miliki peneliti yang secara akademis sebelum di dapat dariDepartemen

Pendidikan Musik FPSD UPI peneliti juga alumnus dari SMKN 10 Bandung

sehingga kebutuhan media pembelajaran di SMKN 10 Bandung sangat di perluka

dan menjadi landasan utama peneliti untuk mengembangkan media audio etude

concone opus 9 di tempat tersebut.

C. Populasi dan Sampel

Penelitian atau penentuan partisipan pada dasarnya dilalui dengan cara

penetuan sampel dari populasi. Dalam hal ini peneliti memberikan paparan jelas

tentang bagaimana sampel ditentukan. Populasi pada penelitian ini merupakan

seluruh siswa kelas X paket keahlian vokal jurusan musik SMKN 10 Bandung.

Peneliti memilih sample pada populasi yang ada disesuaikan dengan

keberdayagunaan media yang akan digunakan dalam penelitian, berkaitan dengan

hal ini peneliti telah melakukan observasi pra penelitian untuk meninjau dan

menentukan paket keahlian kelas X yang akan dipilih untuk mengaplikasikan

media audio etude concone opus 9 yang telah di rancang oleh peneliti. penelitian

tersebut mengacu pada materi yang di ajarkan oleh guru kepada siswa yang

selaras dengan media yang telah di buat yakni etude concone opus 9.

D. Instrumen penelitian

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan mengenai instrumen atau alat

pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian ini

dapat berupa angket, catatan, observasi, atau soal test. Penjelasan secara rinci

terkait jenis instrumen, sumber instrumen pengecekan validasi dan realibilitasnya,

serta teknik penggunaanya disampaikan pada bagian ini.

Menurut arikunto (2006, hlm. 149) ada beberapa instrumen yang namanya sama

(9)

1. Instrumen untuk tes adalah tes atau soal tes

2. Instrumen untuk angket atau kuisioner adalah angket atau kuisioner

3. Instrumen untuk observasi adalah chek – list

4. Instrumen untuk observasi adalah pedoman observasi atau dapat juga chek

– list

Oleh karena itu dapat di simpulakan bahwa pengertian pengumpulan data

dan instrumen penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk

mengungkapkan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat dengan

menggunakan berbagai cara dan metode agar proses ini berjalan secara sistematik

dan lebih dapat dipertanggung jawabkan kevaliditasannya. Setelah jelas

mennetukan fokus penelitian, kemudian dikembangkan menjadi instrumen

penelitian sederhana, dengan melengkapi data- data melalui observasi,

wawancara, dokumentasi. Penelitian menggunakan instrumen penelitian yang

berpedoman kepada :

1. Pedoman observasi

Pedoman observasi pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi

awal berupa instrumen chek-list yang di dalamnya terdapat pertanyaan-

pertanyaan seputar substansi materi tentang pengalaman dan pemahaman terhadap

konsep vokal beserta unsur yang menunjang terhadap pembelajaran vokal

tersebut. Selain itu pedoman dalam observasi juga berupa angket dan kuesioner

yang di desain khusus berkaitan dengan pemahaman tentang konsep vokal.

2. Pedoman Test

Test ini di lakukan dalam dua tahapan yakni pre test dan post test. Tahapan

ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan media audio j concone

opus 9 terhadap kemampuan siswa paket keahlian vokal menguasai konsep dasar

secara praktik maupun teoritis tentang etude concone tersebut dan materi vokal di

dalamnya. Kriteria tersebut ditentukan meliputi penilaian pada aspek apektif,

kognitif serta aspek psikomotorik siswa proses penilaian tersebut tergambar dalam

(10)

Table 3.1 penilaian untuk siswa paket keahlian vokal

3. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara dalam penelitian kuantitatif terbagi menjadi dua jenis

yakni wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Berikut penggunaan

pedoman wawancara di dalam penelitian.

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau oengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang

akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, peneliti telah

menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan tertulis yang

alternatif jawabanya pun sudah di siapkan. Dengan wawancara terstruktur ini

responden di beri pertanyaan yang sama berkaitan dengan vokal, dan peneliti

(11)

sebagai pedoman untuk wawancara, maka peneliti data juga dapat menggunakan

alat bantu seperti tape recorder, handphone, dan material lain yang dapat

membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersususun secara

sistematik dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang

digunakan hanya berupa garis- garis besar permasalahan yang akan di tanyakan.

Wawancara tidak terstruktur di gunakan dalam penelitian pendahuluan untuk

mengkaji hal yang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian

pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu

atau permasalahan yang ada pada objek, sehingga peneliti dapat menentukan

secara pasti permaslahan variabel apa yang harus di teliti.

Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara

pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan

apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap

jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai

pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu tujuan. Dalam melakukan

wawancara maka pewawancara harus memperhatikan tentang situasi dan kondisi

sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan

wawancara.

Berkaitan dengan ini peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

pakar yang ahli di bidang vokal secara akademik.

4. Pedoman dokumentasi

Instrunmen dokumentasi ini di lakukan untuk mengapresiasi materi-

materi lagu atau etude yang digunakan dalam pembelajaran vokal yang nantinya

akan digunakan sebagai salah satu contoh untuk di buatkan media pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan pada pembelajan vokal paket keahlian vokal.

kegiatan ini dilaksanakan guna untuk memperoleh data audio yang valid tentang

konsep musikal yang ada di dalamya. Sehingga media audio yang akan

(12)

di aplikasikan layak digunakan dalam penelitian. Sebagai contoh peneliti melihat

materi vokal pada pembelajaran vokal

Setelah menyusun instrumen peneliti mengembangkan instrumen untuk

menguji keabsahan datanya dengan cara sebagai berikut :

1. Validasi Data

Validasi data digunakan untuk mencocokan data- data mengenai

kebenaran dan keakuratan mengenai kelayakan media audio etude concone opus 9

yang di buat untuk diaplikasikan untuk pembelajaran vokal pada paket keahlian

vokal. tentunya hal ini melibatkan para pakar praktisi di bidang vokal.

2. Realibilitas Data

Realibilitas data yakni menyesuaikan data sebelum penelitian di lapangan

dengan data yang ada di lapangan sesuai dengan kenyataannya. Data- data

tersebut adalah materi- materi yang diajarkan dalam pembelajaran vokal pada

paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung jurusan musik. Yang

nantinya disesuaikan dengan media audio etude concone opus 9 yang akan

digunakan dalam pembelajaran vokal tersebut.

E. prosedur penelitian ekperimen

Bagian ini memaparkan secara kronologis langkah- langkah penelitian

yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioprasionalkan secara

nyata

l

bagan 3.2

proses pembeuatan media audio etude concone opus 9

Dari bagan di atas dapat di lihat bahwa dalam penelitian ini ada proses

pembuatan media terlebih dahulu. Pembuatan media audio etude concone opus 9

dilakukan dengan proses pemasukan data dari partitur etude concone opus 9 ke

dalam sebuah software di dalam komputer yang dapat di lihat pada tahapan

sebagai berikut : Langkah

Awal

Tahapan Penelitian

(13)

1. tahapan input data

pada tahapan ini dilaksanakan proses pemasukan data atau input data dari

partitur etude concone opus 9 ke dalam perangkat komputer yang di bantu dengan

software NUENDO 3 yang membantu peneliti dalam pembuatan media audio

etude concone opus 9. Pada awal pembuatan media audio etude concone opus 9

ini peneliti membagi menjadi bagian bagian alur lagu atau track- track yang di

desain sedemikian rupa.

2. tahapan mixing audio

pada tahapan ini peneliti melakukan mixing untuk meningkatkan kualitas

media audio yang telah di input untuk meningkatkan kualitas media audio yang

telah di input sehingga hasil media yang di hasilkan di nilai lebih baik, baik dalam

artian auditif media audio tersebut.

3. Tahapan Mastering

Pada tahapan ini peneliti melakukan proses mastering yang tujuan

utamanya untuk menstabilkan kualitas media secara keseluruhan. Artinya proses

mastering merupakan proses penyamaan peak volume pada keseluruhan track.

Sehingga seluruh track yang merupakan media audio j concone opus 9 di dalam

penelitian berada pada posisi yang stabil dan konstan mengacu pada desibel (dB)

volume yang dihasilkan.

Proses pembuatan media audio etude concone opus 9 untuk pembelajaran

paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung. Dibantu oleh software

(perangkat lunak) NUENDO 3 yang mana di dalam software tersebut terdapat

perangkat yang bisa membantu dalam editing, mixing dan matering. Setelah

proses digital tersebut selesai maka peneliti memasukan data yang telah dibuat

berupa track-track untuk pembelajaran kedalam sebuah CD yang kemudian

dibagikan keseluruh siswa paket keahlian vokal kelas X yang mengikuti paket

keahlian vokal hal tersebut peneliti berharap media pembelajaran dapat di pelajari

siswa di rumah atau kostan siswa tersebut.

Setelah itu peneliti melanjutkan pada tahapan penelitian yang merupakan

proses inti pengaolikasian media audio etude concone opus 9 pada pembelajaran

paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung. Tahapan penelitain ini

(14)

penelitian dilakukan selama satu semester maka penelitian diputuskan selama 8x

pertemuan dengan harapan media audio etude concone opus 9 ini dapat membantu

di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini di mulai pada tanggal

Secara garis besar materi yang dipahamkan terhadap siswa paket keahlian

vokal ada dua yakni mempelajari etude concone opus 1- 5 dan yang kedua lagu

yang ada di dalam pembelajaran paket keahlian vokal berupa 2 lagu klasik yakni

Santa Lucia dan Melati Suci yang di adopsi dari buku paket yang digunakan pada

pambelajaran paket keahlian vokal yang diberi judul Concone Lecons De Chant.

Konsep yang disajikan yakni lebih kepada pembelajaran yang mengacu anak

dapat dengan mudah membaca etude di dalam pembelajaran paket keahlian vokal.

F. Analisis Data

Pada bagian ini secara khusus disampaikan jenis analisis statistik yang

digunakan. Statistik deskriptif dan inferensial akan dibahas dan dihasilkan

nantinya disampaikan beserta langkah – langkah pemaknaan hasil temuannya. Adapun bentuk desaint eksperimen yang diaplikasikan dalam penelitian ini

yaitu menurut sugiono (2013, hlm. 161-163) disebut dengan istilah pre

eksperimen design yang secara khusus dalam bentuk design eksperimen intact-

group comparison karena dalam penelitian ini terdapat satu kelompok yang

digunakan tetapi di bagi menjadi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen

(yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi

perlakuan). Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi aplikasi media audio

etude concone opus 9

O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi aplikasi media

audio j concone opus 9

Pengaruh treatment / perlakuan ( variabel independen terhadap variabel dependen

/ hasil) = (O1

X O1

Gambar

Table 3.1  penilaian untuk siswa paket keahlian vokal

Referensi

Dokumen terkait

Surat Asli Keterangan Domisili Perusahaan dari Kelurahan dan Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan.. Fotokopi IMB dan HO

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang terkait sistem informasi antara lain dalam pengelolaannya masih menggunakan metode

[r]

[r]

Masjid  Kauman  termasuk  dalam  daftar  masjid  tua  di  tanah

Hari 6 08.00 - 10.15 Penyusunan Laporan keuangan KomeM... APK

Penerapan Pendekatan Komunikatif (Al Madkhal Al Ittishal) Pada Keterampilan Berbicara (Al Maharah Al Kalam).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3 |

[r]