• Tidak ada hasil yang ditemukan

tafsir guru edit februari 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "tafsir guru edit februari 2015"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku Guru ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA

Tafsir-Ilmu Tafsir/ Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2014. xxiv, 128 hlm ; ilus; 21x28 cm

Untuk MA Kelas X

ISBN 978-602-293-014-3 (jilid lengkap) ISBN 978-602-293-015-0 (jilid 1)

I. Tafsir-Ilmu Tafsir- Studi dan Pengajaran 1. Judul II. Kementerian Agama Republik Indonesi

Kontributor Naskah : Andik Setiyawan, Roli Abdul Rahman, Ulfa Mahfudloh Penelaah : Fuad Thohari dan Imam Bukhori

Penyelia Penerbitan : Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia

Cetakan Ke - I, 2014.

Disusun dengan huruf Times New Roman 12pt dan Traditional Arabic, 18pt

MILIK NEGARA

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirraḥmanirraḥīm

Puji syukur al-̣amdulillah kehadlirat Allah Swt., yang menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw., beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti jalan lurus menuju kejayaan dan kemuliaan.

Fungsi pendidikan agama Islam untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama, dan ditujukan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Untuk merespons beragam kebutuhan masyarakat modern, seluruh elemen dan komponen bangsa harus menyiapkan generasi masa depan yang tangguh melalui beragam ikhtiar komprehensif. Hal ini dilakukan agar seluruh potensi generasi dapat tumbuh kembang menjadi hamba Allah yang dengan karakteristik beragama secara baik, memiliki cita rasa religiusitas, mampu memancarkan kedamaian dalam totalitas kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak yang terjadi dalam diri seseorang dalam beragam dimensinya.

Sebagai ajaran yang sempurna dan fungsional, agama Islam harus diajarkan dan diamalkan dalam kehidupan nyata, sehingga akan menjamin terciptanya kehidupan yang damai dan tenteram. Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di Madrasah, ajaran Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikemas menjadi beberapa mata pelajaran yang secara linear akan dipelajari menurut jenjangnya.

(4)

Sebagai panduan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di Madrasah, Kementerian Agama RI telah menyiapkan model Silabus Pembelajaran PAI di Madrasah dan menerbitkan Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru. Kehadiran buku bagi siswa ataupun guru menjadi kebutuhan pokok dalam menerapkan Kurikulum 2013 di Madrasah.

Sebagaimana kaidah Ushul Fikih, mālā yatimmu al-wājibu illā bihī fahuwa wājibun, (suatu kewajiban tidak menjadi sempurna tanpa adanya hal lain yang menjadi pendukungnya, maka hal lain tersebut menjadi wajib). Atau menurut kaidah Ushul Fikih lainnya, yaitu al-amru bi

asy-syai’i amrun bi wasāilihī (perintah untuk melakukan sesuatu berarti juga perintah untuk menyediakan sarananya).

Perintah menuntut ilmu berarti juga mengandung perintah untuk menyedikan sarana pendukungnya, salah satu diantaranya Buku Ajar. Karena itu, Buku Pedoman Guru dan Buku Pegangan Siswa ini disusun dengan Pendekatan Saintiik, yang terangkum dalam proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Keberadaan Buku Ajar dalam penerapan Kurikulum 2013 di Madrasah menjadi sangat penting dan menentukan, karena dengan Buku Ajar, siswa ataupun guru dapat menggali nilai-nilai secara mandiri, mencari dan menemukan inspirasi, aspirasi, motivasi, atau bahkan dengan buku akan dapat menumbuhkan semangat berinovasi dan berkreasi yang bermanfaat bagi masa depan.

Buku yang ada di hadapan pembaca ini merupakan cetakan pertama, tentu masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu sangat terbuka untuk terus-menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Kami berharap kepada berbagai pihak untuk memberikan saran, masukan dan kritik konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa-masa yang akan datang.

Atas perhatian, kepedulian, kontribusi, bantuan dan budi baik dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku-buku ini, kami mengucapkan terima kasih.

Jazākumullah Khairan Kaśīran.

Jakarta, 02 April 2014

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

(5)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Berikut ini adalah pedoman transliterasi yang diberlakukan berdasarkan keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 158 tahun 1987 dan nomor 0543/b/u/1987.

1. KONSONAN

No Arab Latin No Arab Latin

1

ا

a 16

ط

2

ب

b 17

ظ

z

3

ت

t 18

ع

4

ث

sׂ 19

غ

g

5

ج

j 20

ف

f

6

ح

h 21

ق

q

7

خ

kh 22

ك

k

8

د

d 23

ل

l

9

ذ

zׂ 24

م

m

10

ر

r 25

ن

n

11

ز

z 26

و

w

12

س

s 27

ه

h

13

ش

sy 28

ء

14

ص

s 29

ي

y
(6)

2. VOKAL ARAB

a. Vokal Tunggal (Monoftong)

_____ﹶ____ a

َﺐَتَك

Kataba

---ﹺ--- i

َلِﺌُس

Suila

------ u

ُﺐَهْﺬَي

Yazhabu

b. Vokal Rangkap (Diftong)

اَـــ

َفْيَك

Kaifa

ﻲــــ

َلْوَح

Haula

c. Vokal Panjang (Mad)

اَـــ

ā

لاق

Qāla

ﻲــــ

ı̄

ليق

Qı̄la

وــ

ū

لوقي

Yaqulū

3. TA’ MARBUTAH

Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu:

1. Ta’ marbutah yang hidup atau berharakat fathah, kasrah, atau dammah ditransliterasikan adalah “ t “.

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... v

DAFTAR ISI ... vii

PETUNJUK UMUM A. Maksud dan Tujuan Mata Pelajaran Tafsir dan Ilmu tafsir ... xiii

B. Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah ... xiv

C. Struktur KI dan KD Mapel Tafsir-Ilmu tafsir ... xiv

D. Strategi dan Model Umum Pembelajaran ... xix

E. Petunjuk Penggunaan Buku ... xxix

SEMESTER I BAB I MENGENAL AL-QUR`AN A. Kompetensi Inti (KI) ... 1

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 1

C. Indikator Pencapaian ... 2

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 2

E. Materi Pokok ... 3

F. Proses Pembelajaran ... 6

G. Penilaian ... 12

H. Pengayaan ... 12

I. Remedial ... 13

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua ... 13

BAB II TAFSIR, TAKWIL, TERJEMAH DAN ILMU TAFSIR A. Kompetensi Inti (KI) ... 17

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 17

C. Indikator Pencapaian ... 18

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 18

E. Materi Pokok ... 19

F. Proses Pembelajaran ... 21

G. Penilaian ... 28

H. Pengayaan ... 28

I. Remedial ... 28

(8)

BAB III SEJARAH PENAFSIRAN AL-QUR`AN

A. Kompetensi Inti (KI) ... 31

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 31

C. Indikator Pencapaian ... 32

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 32

E. Materi Pokok ... 34

F. Proses Pembelajaran ... 36

G. Penilaian ... 43

H. Pengayaan ... 43

I. Remedial ... 43

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua ... 43

BAB IV ASB̄BUN NUZ̄L A. Kompetensi Inti (KI) ... 47

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 47

C. Indikator Pencapaian ... 48

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 48

E. Materi Pokok ... 49

F. Proses Pembelajaran ... 51

G. Penilaian ... 57

H. Pengayaan ... 57

I. Remedial ... 57

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua ... 57

BAB V MUN̄SABAH A. Kompetensi Inti (KI) ... 61

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 61

C. Indikator Pencapaian ... 62

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 62

E. Materi Pokok ... 63

F. Proses Pembelajaran ... 65

G. Penilaian ... 71

H. Pengayaan ... 71

I. Remedial ... 72

(9)

SEMESTER II

BAB I N̄SIKH MANS̄KH

A. Kompetensi Inti (KI) ... 75

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 75

C. Indikator Pencapaian ... 76

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 76

E. Materi Pokok ... 77

F. Proses Pembelajaran ... 79

G. Penilaian ... 85

H. Pengayaan ... 85

I. Remedial ... 85

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua ... 85

BAB II QIRA`̄T AL-QUR`AN A. Kompetensi Inti (KI) ... 89

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 89

C. Indikator Pencapaian ... 90

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 90

E. Materi Pokok ... 91

F. Proses Pembelajaran ... 94

G. Penilaian ... 100

H. Pengayaan ... 100

I. Remedial ... 100

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua ... 101

BAB III KAIDAH-KAIDAH DALAM MENAFSIRKAN AL-QUR`AN A. Kompetensi Inti (KI) ... 103

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 103

C. Indikator Pencapaian ... 104

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 104

E. Materi Pokok ... 106

F. Proses Pembelajaran ... 108

G. Penilaian ... 114

H. Pengayaan ... 114

I. Remedial ... 114

(10)

BAB IV BENTUK TAFSIR: TAFSIR BIL MA’̇̄R DAN TAFSIR BIR RA’YI

A. Kompetensi Inti (KI) ... 117

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 117

C. Indikator Pencapaian ... 118

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 118

E. Materi Pokok ... 119

F. Proses Pembelajaran ... 121

G. Penilaian ... 128

H. Pengayaan ... 128

I. Remedial ... 128

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua ... 128

BAB V METODOLOGI TAFSIR: TAḤLĪLĪ (ANALITIS), MAUD̄’I (TEMATIK), IJMĀLĪ (IJM̄LĪ) DAN MUQ̄RIN (PERBANDINGAN) A. Kompetensi Inti (KI) ... 131

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 131

C. Indikator Pencapaian ... 132

D. Tujuan Pembelajaran (TP ... 132

E. Materi Pokok ... 133

F. Proses Pembelajaran ... 135

G. Penilaian ... 141

H. Pengayaan ... 141

I. Remedial ... 141

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua ... 141

(11)

PETUNJUK UMUM

A. Maksud dan Tujuan Mata Pelajaran Tafsir-Ilmu tafsir

1. Pengertian

Tafsir-Ilmu tafsir merupakan ilmu pengetahuan dalam agama Islam yang mengkaji kebenaran al-Qur`an yang merupakan dalil ajaran Islam. Mata pelajaran Tafsir-Ilmu Tafsir termasuk mata pelajaran kelompok C (peminatan) pada Madrasah Aliyah (MA) Program Keagamaan.

2. Tujuan

Mata pelajaran Tafsir-Ilmu Tafsir di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan bertujuan untuk:

a. Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur’an.

b. Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur’an sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.

c. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan al- Qur’an yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang al-Qur’an.

d. Meningkatkan kemampuan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang tafsir dan Ilmu tafsir, sehingga dapat membekali mereka dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

e. Meningkatkan pengamalan peserta didik terhadap isi kandungan al-Qur’an dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Tafsir - Ilmu Tafsir di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan Kelas X sebagai mata pelajaran peminatan terdiri dari: I Tafsir dan Ilmu Tafsir. Bidang Ilmu Tafsir meliputi:

a. Pengertian tafsir dan Ilmu tafsir

b. Sejarah penafsiran al-Qur’an sejak masa Nabi Saw, sahabat, tabi’in, hingga masa tadwin.

c. Asbābun nuz̄l dan fungsinya dalam penafsiran al-Qur’an d. Munas̄bah dan fungsinya dalam penafsiran al-Qur’an

e. nāsikhul al-Qur’an dan fungsinya dalam penafsiran al-Qur’an f. Qir̄’at al-Qur’an.

g. Kaidah-kaidah dalam menafsirkan al-Qur’an

h. Bentuk penafsiran al-Qur’an; Tafsir bil ma’̇ur dan Tafsir bir Ra’yi

i. Metode tafsir al-Qur’an ; Ijmāli (global), Tạlili (analitis), muqarīn (perbandingan),

(12)

B. Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah

Setelah menjalani proses pembelajaran secara integral, lulusan Madrasah Aliyah diharapkan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut;

Madrasah Aliyah

dimensi Kualiikasi Aliyah

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

C. Struktur KI dan KD Mapel Tafsir-Ilmu tafsir

Mata pelajaran Tafsir-Ilmu tafsir Kelas X memiliki 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yang dijabarkan dalam 39 Kompetensi Dasar (KD). Adapun kompetensi inti dan kompetensi dasar itu adalah:

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1. Meyakini kebenaran al-Qur’an yang harus diterima dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

1.2. Menghayati Tafsir, takwil, terjemah dan Ilmu Tafsir.

1.3. Menghayati sejarah penafsiran al-Qur’an pada periode Nabi Muhammad Saw.. Sahabat, Tabi’in dan periode pembukuan tafsir (tadwīn) 1.4. Menyakini nilai-nilai Asb̄b nuz̄l al-Qur’an 1.5. Menyadari pentingnya nilai-nilai munasābah

(13)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1. Memiliki sikap sebagaimana yang terkandung dalam al- Qur`an

2.2. Memiliki sikap sebagaimana seorang mufassir pada masa nabi Muhammad Saw.. sahabat, tabi’in, dan masa tadwīn dalam menafsirkan al-Qur’an

2.3. Meneladani adab dan syarat seorang

mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an dengan memperhatikan Asbābun nuz̄l al-Qur’an. 2.4. Meneladani adab dan syarat seorang mufassir

dalam menafsirkan al-Qur’an dengan memperhatikan munas̄bah al-Qur’an.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1. Memahami pengertian al-Qur’an

3.2. Memahami pengertian Ilmu tafsir, tafsir, takwil dan terjemah al-Qur’an.

3.3. Mengetahui sejarah tafsir pada periode Nabi Muhammad Saw.. dan sahabat, tabi’in, dan periode pembukuan (tadwīn).

3.4. Memahami asbābun nuz̄l dalam menafsirkan al-Qur’an.

3.5. Memahami munasabah dalam menafsirkan al- Qur’an.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

4.1. Mendeskripsikan pengertian al-Qur’an 4.2. Menunjukkan contoh Ilmu tafsir, tafsir, ta'wīl

dan terjemah al-Qur’an.

4.3. Menceritakan sejarah penafsiran al-Qur’an pada periode Nabi Muhammad Saw., Sahabat, Tabi’in dan Tadwīn.

4.4. Menunjukkan contoh beberapa asbabun nuzul dalam menafsirkan al-Qur’an.

(14)

KELAS X SEMESTER GENAP

Kompetensi Inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1. Menghayati hikmah nāsikh dan mānsukh al Qur’an.

1.2. Menghayati nilai-nilai Qir̄’̄t al-Qur’an. 1.3. Menyadari nilai-nilai kaidah tafsir dalam

menafsirkan al-Qur’an

1.4. Menghayati nilai-nilai metode tafsir

al-Qur’an bil ma’̇̄r dan tafsir al-Qur’an bir Ra’yī.

1.5. Menghayati hikmah corak tafsir al-Qur’an;

Tạlīlī (analitis), maụ̄’i (tematik), Ijmālī (global) dan muqarin (perbandingan)

3. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3.1. Memiliki adab dan syarat seorang mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an dengan memperhatikan n̄sikh al Qur’an 3.2. Meneladani adab dan syarat seorang

mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an dengan memperhatikan qira’at al-Qur’an. 3.3. Memiliki adab dan syarat seorang mufassir

dalam menafsirkan al-Qur’an dengan memperhatikan Kaidah-Kaidah Penafsiran dalam memahami al- Qur’an.

3.4. Memiliki adab dan syarat seorang mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an dengan memperhatikan metode penafsiran al-Qur’an bil ma’̇̄r dan bir Ra’yī.

(15)

Kompetensi Inti Kompetensi dasar

4. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4.1. Memahami naskhul al Qur’an dalam menafsirkan al-Qur’an.

4.2. Memahami qira’at al-Qur’an dalam menafsirkan al-Qur’an.

4.3. Memahami kaidah-kaidah dalam menafsirkan al-Qur’an; jama’, mufrad,

mudzakar, mu’annȧ, ̣amir, nakirah, ma’rifah, sual wal jawab.

4.4. Memahami metode tafsir al-Qur’an bil ma’̇̄r dan bir Ra’yī serta mengenal contoh-contohnya.

4.5. Memahami corak tafsir AlQur’an; taḥlīlī(analitis), mauḍ̄’i (tematik), Ijm̄lī (global) dan muqarin (perbandingan)

5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

5.1. Menunjukkan contoh naskhul Qur’an dalam menafsirkan al-Qur’an.

5.2. Menunjukkan contoh qira’at al-Qur’an yang sahih.

5.3. Menunjukkan contoh kaidah dalam menafsirkan al-Qur’an.

5.4. Menunjukkan contoh kitab tafsir yang menggunakan metode bil ma’̇̄r dan bi al-Ra’yī.

5.5. Menunjukkan contoh kitab tafsir bercorak al-Qur’an; tạlīlī (analitis), maud̄’i (tematik), Ijmālī (global) dan muqarin (perbandingan)

Kompetensi Dasar (KD) Tafsir-Ilmu tafsir diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). KI 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Allah Swt. KI 2 berkaitandengan karakter diri dan sikap sosial. KI 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan dan ketrampilan.

KI 1, KI 2 dan KI 3 tidak diajarkan secara langsung (direct teaching) tetapi dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran secara tidak langsung (indirect teaching) pada setiap materi pokok yang ada pada KI 3.

(16)

I. Semester Ganjil

BAB Kompetensi Inti Kompetensi dasar

Bab 1

Mengenal al-Qur’an KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.1., KD. 2.1, 3.1, dan KD.4.1.

Bab II

Tafsir, ta’wil, terjemah dan lmu tafsir,

4KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.2., KD. 3.2., dan KD. 4.2.

Bab III Sejarah Penafsiran

al-Qur`an

KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.3., KD. 2.2., KD. 3.3., dan KD. 4.3.

Bab IV

Asbābun Nuz̄l KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.4., KD. 2.3., KD. 3.4., dan KD. 4.4.

Bab V

Munāsabah KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.5., KD. 2.4., KD. 3.5., dan KD. 4.5.

II. Semester Genap

BAB Kompetensi Inti Kompetensi dasar

Bab 1

Nāsikh dan mānsukh KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.1., KD. 2.1., KD. 3.1., dan KD. 4.1

Bab 2

Qirā`āt KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.2., KD., 2.2., 3.2., KD., 3.2., dan KD. 4.2.

Bab 3 Kaidah Penafsiran

al- Qur`an

KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.3., KD. 2.3., KD. 3.3., KD.4.3.

Bab 4

Tafsir bi al-Ma`tsur

dan Tafsir bir Ra`yi

KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 KD. 1.4., KD. 2.4., KD. 3.4., KD. 4.4.

Bab 5

Metode Tafsir Tạlīlī,

Maụ̄’i, Ijmālī,

Muqarin

(17)

D. Strategi dan Model Pembelajaran Umum

1. Pengembangan Indikator

Penguasaan KD diperoleh dari proses pembelajaran dan pengembangan pengalaman belajar atas dasar indikator yang telah dirumuskan dari setiap KD, terutama KD-KD penjabaran dari KI 3. KD-KD darri KI 3 Mata Pelajaran Tafsir-Ilmu tafsir kelas X dapat dikembangkan menjadi indikator ketercapaian kompetensi sebagai berikut:

Semester Gasal:

Kompetensi Inti Kompetensi dasar Indikator

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di Madrasah.

3.1. Memahami pengertian al- Qur’an

1. Menjelaskan Pengertian al-Qur`an 2. Mengidentiikasi Kandungan

al-Qur`an

3. Mengidentiikasi Bukti Keaslian al-Qur`an

4. Mengidentiikasi Bukti Kebenaran al-Qur`an 3.2. Memahami pengertian Ilmu tafsir, tafsir, takwil dan terjemah al-Qur’an.

1. Menjelaskan Pengertian Tafsir 2. Menjelaskan Pengertian Ta'wīl 3. Menjelaskan Pengertian Terjemah 4. Mengidentiikasi Macam-Macam

Terjemah

5. Menjelaskan Syarat-syarat Penerjemahan

6. Menjelaskan Pengertian Ilmu tafsir 7. Menjelaskan Manfaat Ilmu tafsir 8. Mengidentiikasi Perbedaan Tafsir

Dengan Terjemah

9. Mengidentiikasi Perbedaan Tafsir Dengan Ta'wīl

10.Mengidentiikasi Perbedaan Ilmu tafsir Dengan Tafsir 3.3. Mengetahui sejarah tafsir pada periode Nabi Muhammad Saw. dan sahabat, tabi’in, dan periode pembukuan (tadwīn).

1. Menjelaskan Penafsiran al-Qur`an pada masa Nabi Saw..

2. Mengidentiikasi Karakteristik Penafsiran Pada Masa Nabi

3. Menjelaskan Penafsiran al-Qur`an pada masa Sahabat

4. Mengidentiikasi Karakteristik Penafsiran Pada Masa Sahabat 5. Menjelaskan Penafsiran al-Qur`an

Pada Masa T̄bi’īn

(18)

Kompetensi Inti Kompetensi dasar Indikator

7. Menjelaskan Penafsiran al-Qur`an Pada Masa Tadwīn (Pembukuan) Kitab Tafsir

8. Mengidentiikasi Karakteristik Penafsiran Pada Masa Tadwīn 3.4. Memahami

Asbābun nuz̄l dalam menafsirkan al-Qur’an.

1. Menjelaskan Pengertian Asbābun nuz̄l 2. Mengidentiikasi Faedah

Mengetahui Asbābun nuz̄l

3. Mengidentiikasi Sikap Para Mufassir Terhadap Riwayat Asbābun nuz̄l 4. Mengidentiikasi Susunan atau

Bentuk Redaksi Asbābun nuz̄l

3.5. Memahami munasabah dalam menafsirkan al- Qur’an.

1. Menjelaskan Pengertian Munāsabah 2. Mengidentiikasi Bentuk-Bentuk

Mun̄sabah

3. Mendemonstrasikan contoh munāsabah

Semester Genap:

Kompetensi Inti Kompetensi dasar Indikator

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di Madrasah.

3.1. Memahami

naskhul al Qur’an dalam menafsirkan al-Qur’an.

1. Menjelaskan Pengertian Nasakh 2. Mengidentiikasi Macam-macam

Nasakh

3. Menjelaskan Bentuk-bentuk Nasakh dalam al-Qur`an

4. Mengidentiikasi Ciri-ciri Naṣ

yang tidak dapat di-nasakh 5. Mengidentiikasi Syarat Naṣ-naṣ

yang dapat di-nasakh

3.2. Memahami qira’at al-Qur’an dalam menafsirkan al- Qur’an.

1. Menjelaskan Pengertian Qirā’āt 2. Mengidentiikasi Penyebaran ilmu

Qirā’āt

3. Mengidentiikasi Macam-macam

Qirā’āt dari segi kuantitas

4. Mengidentiikasi Macam-macam

Qirā’āt dari segi kualitas

5. Menjelaskan Tolak ukur diterimanya

(19)

Kompetensi Inti Kompetensi dasar Indikator

6. Menjelaskan Pengaruh Qirā’āt Terhadap Penetapan Hukum 7. Menjelaskan Faidah Beraneka

Ragamnya Qirā’āt Yang Sạị̄

3.3. Memahami kaidah-kaidah dalam menafsirkan al-Qur’an; jama’,

mufrad, mudzakar, mu’annȧ, ̣amir, nakirah, ma’rifah, sual wal jawab.

1. Menjelaskan macam-macam kaidah penafsiran

2. Menjelaskan fungsi-fungsi dari macam-macam kaidah penafsiran 3. Mencontohkan fungsi-fungsi dari

macam-macam kaidah penafsiran

3.4. Memahami metode tafsir al-Qur’an

bil ma’̇̄r dan

bir Ra’yī serta mengenal contoh- contohnya.

1. Menjelaskan Pengertian Tafsīr bil Ma’̇̄r

2. Mengidentiikasi Klasiikasi

Tafsīr bil Ma’̇̄r

3. Mengidentiikasi Macam dan Bentuk Tafsīr bil Ma’̇̄r

4. Menjelaskan Hubungan dan Kedudukan Israiliyat dalam Tafsīr bil Ma’̇̄r

5. Menjelaskan Pengertian Tafsīr bir Ra’yi

6. Mengidentiikasi Klasiikasi Tafsīr bir Ra’yi

7. Mengidentiikasi Kitab-kitab yang tergolong Tafsīr bil Ma’̇̄r.dan Tafsir bir Ra’yi.

(20)

1. Pengalaman Belajar.

Melalui proses pembelajaran, diharapkan indikator-indikator yang telah dirumuskan di atas dapat tercapai. Tercapainya indikatorindikator itu berarti tercapai pula KD-KD yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum pada mata pelajaran Tafsir-Ilmu tafsir. Oleh karena itu dalam kaitan pencapaian indikator, Pendidik perlu juga mengingat pengalaman belajar yang secara umum diperoleh oleh peserta didik sebagaimana dirumuskan dalam KI dan KD. Beberapa pengalaman belajar itu terkait dengan:

a. Pengembangan Ranah Afeksi (Sikap dan Karakter)

Ranah afeksi dikembangkan dalam bentuk, pemberian contoh, ceramah motivasi, dan pemberian tugas-tugas (learning task): menerima, menjalankan, menghargai, menilai diri, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

b. Pengembangan Ranah Kognitif ( Pengetahuan)

Ranah pengatahuan atau kognitif dikembangankan dalam proses pembelajaran dan pemberian tugas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi.

c. Pengembangan Ranah Keterampilan ( Skill)

Ranah keterampilan dikembangkan dalam proses pembelajaran dan pemberian tugas (learning task): mengamati, menanya,mencoba, mengolah, menyaji, dan mencipta.

Proses pembelajaran secara umum dapat dibagi menjadi tiga tahapan:

a. Kegiatan Pendahuluan

Setiap melaksanakan kegiatan pendahuluan, pendidik selalu melaksanakan kegiatan:

1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan isik untuk mengikuti proses pembelajaran;

2) memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;

3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan

5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

b. Kegiatan Inti Pembelajaran

(21)

peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintiik dan/ atau (inkuiri) dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

1) Sikap

Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.

2) Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintiik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/ inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

3) Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan ataupun penelitian (discovery/ inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, pendidik bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan releksi untuk mengevaluasi:

1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;

(22)

3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan

4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

2. Model dan Skenario Pembelajaran

Paradigma belajar bagi peserta didik menurut jiwa kurikulum 2013 adalah peserta didik aktif mencari bukan lagi peserta didik menerima. Oleh karena itu, pembelajaran harus dikembangkanmenjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, dan kreatif. Indonesia sebenarnya sudah lama dikembangkan pendekatan pembelajaranyang dikenal dengan Paikem. Pendekatan ini tampaknya sangatrelevan dengan kemauan model pembelajaran untuk mendukungpelaksanakan Kurikulum 2013. Begitu juga pembelajaran SejarahIndonesia sangat cocok dengan pendekatan Paikem. Paikem adalah singkatan dari prinsip pembelajaran: Pembelajaran Aktif, Inovatif,Kreatif,

Efektif dan Menyenangkan.

a. Aktif, maksudnya Pendidik berusaha menciptakan suasana sedemikian rupa agar peserta didik aktif melakukan serta mencari pengetahuan dan pengalamannya sendiri

b. Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada, tidak monoton. Pendidik selalu mencari model yang kontekstual yang dapat menarik peserta didik.

c. Kreatif, agak mirip dengan inovatif, Pendidik harus mengembangkan kegiatan belajar yang beragam, menciptakan pembelajaran baru yang penuh tantangan,pembelajaran berbasis masalah sehingga mendorong peserta didik untuk merumuskan masalah dan cara pemecahannya.

d. Efektif, Pendidik harus secara tepat memilih model dan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi dan situasi sehingga tujuan dapat tercapai dan bermakna bagi peserta didik.

e. Menyenangkan, Pendidik harus berusaha dan menciptakan proses pembelajaran

(23)

Kemampuan Guru kegiatan Pembelajaran

Guru merancang dan mengelola kegiatan pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran

Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya:

a. Mencari informasi b. Diskusi kelompok c. Memecahkan masalah d. Menulis laporan/ essay e. Berkunjung keluar kelas

Guru menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam.

Sesuai materi pembelajaran, guru menggunakan, misalnya: a. Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri

b. Gambar c. Multi Media d. Studi kasus e. Nara sumber f. Lingkungan

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan

Memberi kesempatan atau tugas kepada peserta didik untuk:

a. Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara b. Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri c. Menarik kesimpulan

d. Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri. e. Menulis laporan hasil karya dengan kata-kata sendiri.

Guru memberi kesem- patan kepada peserta didik untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan

Melalui: a. Diskusi

b. Lebih banyak pertanyaan terbuka c. Karya tulis

Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan peserta didik

a. Peserta didik dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)

b. Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.

c. Peserta didik diberi tugas perbaikan atau pengayaan.

Guru mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman peserta didik sehari-hari.

a. Peserta didik menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.

b. Peserta didik menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari- hari

Menilai Pembelajaran dan kemajuan belajar peserta didik secara terus-menerus

(24)

3. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, prilaku peserta didik dalam pembelajaran dan di luar pembelajaran, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (instructional effect) dari pembelajaran.

Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan releksi. Sedangkan penilaian yang mengacu pada hasil pembelajaran dilakukan setiap selesai pembelajaran satu kompetensi dasar. a. Prinsip dan Pendekatan Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

1). Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar penilaian dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

2). Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan.

4). Ekonomis, berarti penilaian yang dilakukan eisien dan efektif dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

5). Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

6). Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak

internal madrasah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 7). Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan pendidik.

b. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian 1). Ruang Lingkup Penilaian

(25)

2). Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

a) Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating

scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

- Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku peserta didik yang diamati langsung oleh pendidik saat proses pembelajaran.

- Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta

didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri yang berisi ceklis aspek kepribadian.

- Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara

meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik yang berisi cheklis tentang aspek yang dinilai.

- Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

b) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan yang dicapai peserta didik melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Sebelum melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan, pendidik telah menyiapkan instrumen penilaian yang meliputi;

1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.

2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada peserta didik berserta pedoman penskoranya.

(26)

c) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Untuk mengetahui kompetensi keterampilan, seorang pendidik harus menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Adapun penjelasan masing-masing instrument penilaian keterampilan yaitu; - Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. - Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan

perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

- Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat relektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/ atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Instrumen penilaian kompetensi keterampilan harus memenuhi persyaratan berikut yaitu:

a) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

b) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan

(27)

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, perhatikan penahapan berikut ini:

1. Bacalah bagian pendahuluan untuk memahami konsep utuh mata pelajaran Ilmu tafsir-Ilmu tafsir, kompetensi inti, kompetensi dasar dalam kerangka kurikulum 2013.

2. Tiap bab terdiri atas: kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, remedial, pengayaan dan interaksi guru dengan orang tua.

3. Penomoran kompetensi inti dan kompetensi dasar tidak berurutan, hal itu menyesuaikan dengan tahap pencapaian kompetensi dasar.

4. Guru mendorong peserta didik untuk memperhatikan kolom-kolom pada buku pelajaran peserta didik sehingga menjadi fokus perhatian peserta didik.

Kolom-kolom di buku peserta didik tersebut adalah sebagai berikut:

- Mari Merenung:memberikan gambaran umum yang mengantarkan peserta

didik menuju materi yang akan dibahas

- Mari Mengamati: untuk menguatkan peserta didik agar dapat mewujudkan pengetahuan ke dalam prilaku sehari-hari.

- Mari Menanyakan: untuk memotifasi peserta didik untuk menghubungkan antara materi dengan pengalaman pribadinya.

- Ayo Memahami: untuk menggali pengetahuan melalui sumber-sumber baik

berupa buku teks, guru, diskusi dengan teman, dan lain-lain.

- Pendalaman Karakter: merenungkan hasil belajar peserta didik dan

membandingkannya dengan pengalaman pribadi peserta didik.

- Mari berdiskusi: untuk mendorong peserta didik menyampaikan ide-idenya

yang berkaitan dengan materi.

- Ayo Berlatih: untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap materi yang

dibahas

(28)

5. Dalam proses pembelajaran ada dua tahapan yaitu:

- Tahap persiapan berisi tentang upaya guru dalam mengkondisikan dan melatih peserta didik dalam membiasakan nilai-nilai yang baik, selain itu juga guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan model-model pembelajaran secara teknis yang akan diterapkan dalam membahas materi.

- Tahap pelaksanaan tercantum satu contoh model pembelajaran

6. Contoh-contoh model penilaian ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, serta tugas peserta didik yang dapat dikembangkan oleh guru.

(29)

Semester I

MENGENAL AL-QUR’AN

A. Kompetensi Inti

1. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1. Meyakini kebenaran al-Qur`an yang harus diterima dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1. Memiliki sikap sebagaimana yang terkandung dalam al-Qur`an. 3.1. Memahami pengertian al-Qur`an.

(30)

C. Indikator Ketercapaian dan Tujuan Belajar

Indikator Ketercapaian Tujuan Belajar

1. Menjelaskan Pengertian al-Qur`an 2. Mengidentiikasi Kandungan al-Qur`an 3. Mengidentiikasi Bukti Keaslian

al-Qur`an

4. Mengidentiikasi Bukti Kebenaran al-Qur`an

Setelah merenung, mengamati,

menanya, memahami, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan:

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian al-Qur`an

2. Pesertadidikdapatmendeskripsikan pengertian al-Qur`an

3. Peserta didik dapat menjelaskan kandungan al-Qur`an

4. Peserta didik dapat menjelaskan bukti keaslian (keotentikan)

al- Qur`an

5. Peserta didik dapat menjelaskan bukti kebenaran al-Qur`an

D. Materi Esensi

1. Pengertian al-Qur`an dari segi etimologi. Beberapa ulama mempunyai pandangan yang

berbeda: Pertama, cara membacanya apakah memakai hamzah ُنآْرُقلَا) atau tidak (ُنَرُقلَا) dan kedua, apakah al-Qur`an itu musytāq ataukah kata bukan.

2. Para ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkan al-Qur`an tidak dengan menggunakan hamzah pun terpecah dalam dua kelompok.

a. Sebagian diantara mereka, di antaranya adalah Al-Asy’̄ri mengatakan bahwa kata

al-Qur`an diambil dari kata kerja qa-ra-na (

َنَرَق

) yang berarti (menyertakan) karena al-Qur`an menyertakan ayat, surat dan huruf-huruf.

b. Al-Farrā’ menjelaskan bahwa kata al-Qur`an dari kata dasar qarā’in (ُنِئَرَق) yang artinya adalah tanda atau penguat karena al- Qur’an terdiri dari ayat-ayat yang saling menguatkan dan terdapat kemiripan antara ayat satu dengan ayat yang lain.

3. Pendapat lainnya mengatakan bahwa al-Qur`an merupakan nama personal (al-‘ālam as-syakhsyi), bukan merupakan derivasi (musytāq)

4. al-Qur`an merupakan kitab yang keasliannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara sebagaimana diirmankan dalam QS. al-Ḥijr [15]: 9.

(31)

a. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya.

b. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya/makna yang dikandungnya. c. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada

akibatnya.

d. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya, dan lain-lain. 6. Beberapa bukti kebenaran al-Qur’an yang lain adalah:

a. Berdasarkan pemberitaan-pemberitaan gaib. b. Berdasarkan Isyarat-isyarat ilmiah.

E. Proses Pembelajaran

1. Pendahuluan ( 5 menit )

a. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

b. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c. Guru menyapa peserta didik.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang seputar al-Qur`an yang bersifat umum seperti yang telah dipelajari pada kelas-kelas sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan sekarang, pada kolom “mari merenung”.

f. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.

2. Kegiatan inti ( 30 menit)

No. Pelaksanaan Kegiatan Kolom

Buku

1 Meminta peserta didik untuk mencermati gambar

Mari mengamati 2 ■ Meminta peserta didik untuk mencermati gambar

3 ■ Menyampaikan hasil pengamatan keseluruhan gambar

4 Memberikan penjelasan tambahan dan penguatan hasil

5

Menstimulasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan sederhana (Berdasarkan “mari merenung” dan “mari mengamati”) agar termotivasi untuk belajar

(32)

No. Pelaksanaan Kegiatan Kolom Buku

6

Mengajak peserta didik untuk mengeksplorasi materi dengan membaca atau mendengarkan penjelasan dari Bapak/Ibu pendidik dan

menganjurkan masing-masing peserta didik untuk mencermati pokok-pokok materi yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

Ayo memahami

7

Memandu peserta didik untuk menemukan

pokok-pokok materi yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi m a r i berdiskusi

Mari Berdiskusi 8 Membentuk kelompok-kelompok diskusi

9

Memberitahukan kepada para peserta didik untuk menyimpulkan hasil diskusi dan juga menginventarisir hal-hal yang belum dipahami pada masing-masing kelompok

10 ■ Berdiskusi

11 Memandu dan mengamati jalannya diskusi

Mari mengamati 12 ■ Mempresentasikan hasilnya, kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan

13

Memberikan penjelasan tambahan, penguatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik yang belum terselesaikan

14

Membimbing peserta didik mengasosiasi yaitu dengan merenungkan pemahaman materi dan membandingkannya dengan pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari

Pendalaman karakter

15 Memberikan penjelasan tambahan dan penguatan hasil asosiasi

Mari menyimp

ulkan

16

Memandu peserta didik menyimpulkan bersama-sama materi pelajaran tersebut diantaranya telah terdapat pada buku teks peserta didik

17

Membimbing peserta didik untuk tes kompetensi dengan mengerjakan pilihan ganda, soal uraian dan pengamatan perilaku

(33)

► : Bapak/Ibu Pendidik ■ : Peserta Didik

Catatan:

a. Pembelajaran Ilmu tafsir dapat dilakukan di masjid, perpustakaan, atau tempat lain yang memungkinkan yang ada di lingkungan sekolah.

b. Pencapaian karakter pengamalan nilai-nilai al-Qur`an dalam kehidupan sehari-hari perlu ditunjang dengan program pembiasaan, antara lain:

• Menghafalkan contoh-contoh ayat-ayat dan terjemah.

• Menerangkan makna kandungan al-Qur`an.

• Mencari sumber kitab tafsir yang lain.

• Menanamkan kesesuaian antara amaliyah peserta didik sehari-hari dengan dengan nilai-nilai al-Qur`an.

• Kegiatan luar ruangan dengan menitikberatkan pada akhlak karimah.

3. Penutup (10 menit)

a. Bapak/Ibu pendidik meminta kepada peserta didik untuk merenungi kata-kata hikmah pada kolom “hikmah”.

b. Bersama-sama melakukan releksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Bapak/Ibu pendidik memberikan reward kepada “seluruh kelompok” atas hasil diskusi dan presentasinya serta kekompakannya.

d. Bapak/Ibu pendidik menyampaikan tema yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

e. Bapak/Ibu pendidik memberikan Pekerjaan Rumah (PR) (PR) agar penguasaan materi tidak terbatas di kelas dan menyampaikan waktu dikumpulkannya.

(34)

F. Penilaian

Bapak/Ibu pendidik melakukan penilaian pada:

1. Pengamatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki peserta didik selama dalam proses pembelajaran.

No

Nama Peserta

didik

Kegiatan

Jumlah Skor Nilai Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif

1

2

3

4

dst

Rubrik penilaian:

Centang (√) pada nilai yang dicapai peserta didik!

1. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam indikator (kerjasama, keaktifan, partisipasi dan Inisiatif)

2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang dinyatakan dalam indikator.

3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang dinyatakan dalam indikator.

4. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator

Catatan:

Nilai disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.

(35)

Rentang Skor:

Nilai Rentang Deskripsi

SB (Sangat Baik) B (Baik)

C (Cukup) K (Kurang)

3,00-4,00 2,00-2,99 1,00-1,99 0,00-0,99

MK MB MY BT

Keterangan:

MK : Mulai membudaya / terbiasa (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten). BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal

perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

2. Pengamatan pada saat pelaksanaan diskusi:

No Nama Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jumlah Skor Nilai

1 2 3

1

2

3

dst

Aspek dan rubrik penilaian:

1) Kejelasan dan kedalaman informasi.

a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 1,33.

(36)

c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap, skor 0,80.

2) Keaktifan dalam diskusi.

a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 1,33. b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 1,20. c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 0,80. 3) Kejelasan dan kerapian presentasi.

a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi, skor 1,33.

b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 1,25. c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang

rapi, skor 1,15.

d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 0,80.

3. Penilaian pada pilihan ganda isian dan uraian.

Skor penilaian sebagai berikut:

a) Pilihan ganda: Jumlah jawaban benar x 0,4 (maksimal 10 x0,4 = 4). b) Uraian.

No

Soal Rentang Skor

1

a. Jika peserta didik dapat menjelaskan perbedaan pendapat ulama tentang pengertian al-Qur`an secara etimologi, lengkap dan sempurna, skor 0,80.

b. Jika peserta didik dapat menjelaskan perbedaan pendapat ulama tentang pengertian al-Qur`an secara etimologi, lengkap, skor 0,60. c. Jika peserta didik dapat menjelaskan perbedaan pendapat ulama

tentang pengertian al-Qur`an secara etimologi, kurang lengkap, skor 0,40.

d. Jika peserta didik dapat menjelaskan perbedaan pendapat ulama tentang pengertian al-Qur`an secara etimologi, tidak lengkap, skor 0,20.

0,80

2

a. Jika peserta didik dapat menyebutkan poin-poin penting dari pengertian al-Qur`an secara istilah yang terdapat pada pendapat ulama, lengkap dan sempurna, skor 0,80.

b. Jika peserta didik dapat menyebutkan poin-poin penting dari pengertian al- Qur`an secara istilah yang terdapat pada pendapat ulama, lengkap, skor 0,60.

c. Jika peserta didik dapat menyebutkan poin-poinpenting dari pengertian al- Qur`an secara istilah yang terdapat pada pendapat ulama, kurang lengkap, skor 0,40.

(37)

No

Soal Rentang Skor

d. Jika peserta didik dapat menyebutkan poin-poin penting dari pengertian al-Qur`an secara istilah yang terdapat pada pendapat ulama, tidak lengkap, skor 0,20.

3

a. Jika peserta didik dapat menyebutkan menjelaskan kandungan al-Qur`an menurut Muhammad Abduh, lengkap dan sempurna, skor 0,80.

b. Jika peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan kandungan al-Qur`an menurut Muhammad Abduh, lengkap, skor 0,60.

c. Jika peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan kandungan al-Qur`an menurut Muhammad Abduh, kurang lengkap, skor 0,40. d. Jika peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan kandungan

al-Qur`an menurut Muhammad Abduh, tidak lengkap, skor 0,20.

0,80

4

a. Jika peserta didik dapat menjelaskan maksud Rasyad Khalifah menyampaikan bukti-bukti keotentikan al-Qur`an dengan fenomena bilangan huruf al-ạruf al-muqaṭṭa’ah, lengkap dan sempurna, skor 0,80.

b. Jika peserta didik dapat menjelaskan maksud Rasyad Khalifah menyampaikan bukti-bukti keotentikan al-Qur`an dengan

fenomena bilangan huruf al-ạruf al-muqaṭṭa’ah, lengkap, skor 0,60. c. Jika peserta didik dapat menjelaskan maksud Rasyad Khalifah

menyampaikan bukti-bukti keotentikan al-Qur`an dengan fenomena bilangan huruf al-ạruf al-muqaṭṭa’ah, kurang lengkap, skor 0,40. d. Jika peserta didik dapat menjelaskan maksud Rasyad Khalifah

menyampaikan bukti-bukti keotentikan al-Qur`an dengan fenomena bilangan huruf al-ạruf al-muqaṭṭa’ah, tidak lengkap, skor 0,20.

0,80

5

a. Jika peserta didik dapat menyebutkan bukti-bukti kebenaran bahwa al- Qur`an adalah dari Allah dan bukan buatan manusia, lengkap dan sempurna, skor 0,80.

b. Jika peserta didik dapat menyebutkan bukti-bukti kebenaran bahwa al- Qur`an adalah dari Allah dan bukan buatan manusia, lengkap, skor 0,60.

c. Jika peserta didik dapat menyebutkan bukti-bukti kebenaran bahwa al- Qur`an adalah dari Allah dan bukan buatan manusia, kurang lengkap, skor 0,40.

d. Jika peserta didik dapat menyebutkan bukti-bukti kebenaran bahwa al- Qur`an adalah dari Allah dan bukan buatan manusia, tidak lengkap, skor 0,20.

0,80

Skor 4,00

(38)

4. Penilaian pada pengamatan perilaku

Skor penilaian sebagai berikut: Rubrik Penilaian Uraian

No. Nama Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jumlah Skor Nilai

1 2

1

2

3

dst

Aspek yang dinilai: 1. Bahasa > skor : 2 2. Kesesuaian > skor : 2

Rubrik penilaiannya adalah:

1. Bahasa

a. Jika peserta didik dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar, skor 2.00 b. Jika peserta didik kurang dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar, skor 1,50.

c. Jika peserta didik tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, skor 0,50.

2. Kesesuaian antara pendapat atau komentar dan tema pembahasan:

a. Jika peserta didik dapat memberikan pendapat atau komentar sesuai dengan perilaku yang diamati, skor 2,00.

b. Jika peserta didik kurang dapat memberikan pendapat atau komentar sesuai dengan perilaku yang diamati, skor 1,50.

c. Jika peserta didik tidak dapat memberikan pendapat atau komentar sesuai dengan perilaku yang diamati, skor 0,50.

5. Tugas

Skor penilaian sebagai berikut:

a. Jika peserta didik dalam mengumpulkan tugasnya tepat waktu, kebenaran data dan penyajian tugas, sempurna, nilai 4,00.

(39)

c. Jika peserta didik dalam mengumpulkan tugasnya tidak tepat waktu, kebenaran data dan penyajian tugas, tidak lengkap dan tidak rapi, nilai 2,00.

Format pelaporan dari tugas:

Nama : ... Kelas : ... No. Induk : ... Tanggal : ...

1.

2

6. Penilaian Ketuntasan belajar Tafsir Semester I Bab I

No Siswa Sikap

Kognitif

Total Kog.

Psikomotor Ketuntasan Tindak

Lanjut Penga matan Perilaku Pil. Ganda Ura

ian Diskusi Tugas T TT R P

Rubrikasi penilaian ketuntasan:

1. Sikap minimal B.

2. Rentang Total Nilai Kognitif 2.50 (B) – 4.00 (A). 3. Rentang Total Nilai Psikomotorik 2.50 (B) – 4.00 (A).

(40)

Keterangan:

T : Tuntas jika minimal nilai telah tercapai.

TT : Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh tidak mencapai nilai minimal. R : Remedial.

P : Pengayaan.

Keterangan :

Setiap karya peserta didik sesuai Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu ile (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1-4. Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan Bapak/Ibu pendidik tentang kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai.

Mengetahui,

Bapak/Ibu pendidik …… ..., ...20...

Orang Tua/Wali Peserta didik

... ...

G. Pengayaan

Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh Bapak/Ibu pendidik berupa pertanyaan-pertanyaan tentang mengenal al-Qur`an (Bapak/Ibu pendidik mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

H. Remedial

(41)

I. Interaksi Bapak/Ibu pendidik dengan Orang Tua

Bapak/Ibu pendidik meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung maupun melalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.

J. Kunci Jawaban

1. PILIHAN GANDA

1. E 2. A 3. C 4. C 5. D 6. D 7. A 8. D 9. B 10. D

2. URAIAN

1. Bagaimanakah perbedaan pendapat ulama tentang pengertian al-Qur`an secara etimologi? Jelaskan!

1). Ada dua pendapat:

Pertama, adanya ulama yang menyebutkan al-Qur`an dengan hamzah (

ُنآْرُقلا

) ataukah tidak (

ُنَرُقلا

) dan

Kelompok ini terbagi dua:

a). Ada yang berpendapat bahwa al-Qur`an adalah “kata jadian” berasal dari qara’a

(

َ

أَرَق

). artinya “membaca”.

b). Ada yang berpendapat bahwa al-Qur`an adalah “kata sifat”, diambil dari kata dasar al-qur’u (

ُ

أْرُقلا

) artinya “menghimpun”.

Kedua, apakah al-Qur`an itu musytāq (Ism yang dibentuk dari sebuah kata dan memiliki makna yang berbeda dari kata pembentuknya) atau bukan musytāq.

(42)

b). Ada yang berpendapat al-Qur`an dari kata qarā’in (

ُنِئاَرَق

) artinya “tanda atau penguat”.

c). Sedang, yang berpendapat bahwa kata al-Qur`an bukanlah musytāq mengatakan bahwa kata al-Qur`an adalah nama personal atau al-‘ālam as-syakhsyi. Sebagaimana nama kitab-kitab suci sebelumnya.

2. Apakah poin-poin penting dari pengertian al-Qur`an secara istilah yang terdapat pada pendapat ulama?

2. Poin-poin penting yang terdapat pada pendapat ulama tentang pengertian al-Qur`an adalah

a. Dari pengertian al-Qur`an menurut Mann̄’ Al-Qaṭṭ̄n:

1. Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. 2. Membacanya adalah ibadah.

b. Dari pengertian al-Qur`an menurut Al-Jurj̄ni: 1. Diturunkan kepada Rasulullah Saw.

2. Ditulis dalam mushaf, dan

3. Diriwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan.

c. Dari pengertian al-Qur`an menurut pakar Uṣ̄l Fikih, Fikih, dan Bahasa Arab:

1. Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad Saw. 2. Lafal-lafalnya mengandung mukjizat,

3. Membacanya merupakan ibadah, 4. Diturunkan secara mutaw̄tir, dan 5. Ditulis pada muṣ̣af,

6. Mulai dari awal surat al-Fātịah sampai pada surat An-Nās. 3. Apakah kandungan al-Qur`an menurut Muhammad Abduh ? Jelaskan!

3. kandungan al-Qur`an menurut Muhammad Abduh a. At-Tauhīd (Ajaran Ketauhidan)

b. Al-Wa’d wal Wa’īd (janji terhadap mereka yang taat dan peringatan bagi yang membangkang)

c. Al-‘Ibādah (Ibadah)

d. Sabīlus Sa’ādah (Penjelasan tentang jalan menuju kebahagian dunia dan akhirat)

(43)

4. Apakah maksud Rasyad Khalifah menyampaikan bukti-bukti keotentikan al-Qur`an fenomena bilangan huruf al-ạruf al-muqaṭṭa’ah yang habis dibagi angka 19 ? 4. Bilangan-bilangan ini oleh Rasyad Khalifah dijadikan sebagai bukti keotentikan

al-Qur`an. Seandainya ada ayat yang berkurang, bertambah atau ditukar kata dan kalimatnya dengan kata atau kalimat yang lain, maka tentu perkalian-perkalian tersebut akan menjadi kacau.

5. Sebutkan bukti-bukti kebenaran bahwa al-Qur`an adalah dari Allah dan bukan buatan manusia?

5. Diantara bukti-buktinya adalah:

a. Keseimbangan-keseimbangan kata dalam al-Qur`an

1) Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan lawan katanya di antaranya:

2) Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan persamaannya atau makna yang dikandungnya

3) Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya

4) Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya 5) Keseimbangan-keseimbangan khusus

• Kata yaum (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali,

• al-Qur`an mengulang penyebutan kata langit sebanyak tujuh kali sebanyak jumlah tingkatan langit yaitu tujuh.

b. Beberapa bukti kebenaran al-Qur`an

1) Berdasarkan pemberitaan gaib diantaranya berita tentang ditemukannya jasad Fir’aun.

2) Berdasarkan Isyarat ilmiah diantanya; isyarat bahwa cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedang cahaya bulan adalah pantulan (dari cahaya matahari) sebagaimana dijelaskan dalam QS. Yun̄s [10]:5 dan masih banyak lagi lainnya.

3. TUGAS

(Kebijakan Bapak/Ibu pendidik)

(44)

BAB 2

TAFSIR, TAKWIL, TERJEMAH DAN ILMU TAFSIR

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.2. Menghayati tafsir, takwil, terjemah dan ilmu tafsir.

2.2. Memiliki sikap sebagaimana seorang mufassir pada masa Nabi Muhammad saw., sahabat, tabiin, dan masa tadwin dalam menafsirkan Al-Qur’an.

3.2. Memahami pengertian ilmu tafsir,tafsir, ta’wil dan terjamah Al-Qur’an

(45)

C. Indikator Pencapaian dan Tujuan Pembelajaran

Indikator Ketercapaian Tujuan Belajar

1. Menjelaskan Pengertian Tafsir 2. Menjelaskan Pengertian Takwil 3. Menjelaskan Pengertian Terjemah 4. Mengidentiikasi Macam-Macam

Terjemah

5. Menjelaskan Syarat-syarat Penerjemahan

6. Menjelaskan Pengertian Ilmu Tafsir

7. Menjelaskan Manfaat Ilmu Tafsir 8. Mengidentiikasi Perbedaan Tafsir

dengan Terjemah

9. Mengidentiikasi Perbedaan Tafsir dengan Takwil

10.Mengidentiikasi Perbedaan Ilmu Tafsir dengan Tafsir

Setelah merenung, mengamati, menanya, memahami, menyimpulkan, dan

mengkomunikasikan:

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian tafsir 2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian takwil 3. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian

terjemah al-Qur`an

4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian Ilmu Tafsir

5. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan antara tafsir, takwil, terjemah al-Qur`an dan Ilmu tafsir. 6. Peserta didik dapat menunjukkan contoh dari

tafsir

7. Peserta didik dapat menunjukkan contoh dari takwil

8. Peserta didik dapat menunjukkan contoh dari terjemah al-Qur`an

9. Peserta didik dapat menunjukkan contoh Ilmu tafsir

D. Materi Pokok

1. Menurut Az-Zarkasyi dalam al-Burhān i ‘Ul̄m al-Qur’ān secara bahasa kata tafsir berasal dari kata اً ْيِسْفَت ُ ِّسَُفي -َ َسَفyang mengandung makna: ُناَيَ ْلاَو ُحا َضْيِْلَا (penjelasan), ُفْشَكْلا (pengungkapan) dan ِ ِكْشُمْلا ِظْفَللا ْنَعِداَرُمْلا ُفْشَك (menjabarkan kata yang samar) “menyingkapkan maksud sesuatu lafal yang musykil atau pelik”.

2. Dari beberapa deinisi tafsir dapat disimpulkan bahwa tafsir adalah menjelaskan ayat-ayat al-Qur`an sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah Swt., sehingga yang kurang jelas menjadi jelas, yang samar menjadi tidak samar, yang sulit dipahami menjadi mudah dipahami dan yang merupakan rahasia menjadi tidak rahasia lagi, sesuai ukuran kemampuan manusia.

3. Mentakwil al-Qur`an adalah memalingkan lafal-lafal atau kalimat- kalimat yang ada di dalam al-Qur`an dari maknanya yang zahir kepada makna lain yang juga dipunyai oleh lafal atau kalimat itu, sehingga dengan mengambil makna yang bukan makna zahir itu lebih cocok dan sesuai dengan jiwa ajaran al-Qur`an dan sunnah Rasulullah.

(46)

5. Pengertian Terjemah adalah menjelaskan makna suatu perkataan ke dalam bahasa yang lainnya, dengan tidak merubah semua kandungan makna dan maksud awal.

6. Macam-Macam Terjemah al-Qur`an ada dua: yaitu terjemah Hariyah dan terjemah

tafsīriyah atau maknawiyah.

7. Tafsir dengan terjemah, baik terjemah Hariyah maupun tafsiriyah tidak sama. Antara keduanya terdapat perbedaan-perbedaan.

8. Perbedaan Tafsir dengan Takwil dilihat dari segi bahwa tafsir dan takwil itu menjelaskan makna aya-ayat al-Qur`an, keduanya tidak ada perbedaan. Tetapi bila dilihat dari ciri masing-masing, maka antara keduanya ada perbedaan-perbedaan.

9. Ilmu tafsir berbeda dengan tafsir. Antara kedua terjalin hubungan yang sangat kuat, namun satu sama l

Referensi

Dokumen terkait

a. Jika peserta didik dapat menuliskan perbedaan imam dan makmum dengan benar, skor 6. Jika peserta didik dapat menuliskan perbedaan imam dan makmum kurang lengkap, skor 3.

Jika peserta didik dapat menjelaskan orang yang tidak diperbolehkan salat jumat dengan benar, skor 10 b. Jika peserta didik dapat menjelaskan orang

Jika peserta didik dapat menuliskan hadis yang menyatakan bahwa setiap manusia adalah pemimpin, lengkap dan sempurna, skor 8.. Jika peserta didik dapat menuliskan

No. Jika peserta didik dapat menuliskan tentang pentingnya bersuci lengkap dan sempurna, skor 6. Jika peserta didik dapat menuliskan tentang pentingnya bersuci

Skor 10 jika peserta didik menjawab tidak terlalu jelas /tepat dengan kajian teori Pada buku pembelajaran. Skor 5 jika peserta menjawab tapi tidak sesuai

Jika peserta didik dapat menuliskan tentang “Mengapa bangsa Arab sebelum mengenal Islam dikenal sebagai bangsa Jahiliyah ?” tidak lengkap, skor 3.. Jika peserta didik

 Skor 1 jika peserta didik mampu menyebutkan alasan tetapi tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan. Keterangan: Total skor

Jika peserta didik dapat menuliskan tentang alasan memiliki sifat jujur tidak lengkap, skor 10.. Jika peserta didik dapat menuliskan lima ciri orang jujur,