1
RENCANA BISNIS ANGGARAN ( R B A )
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
TAHUN 2015
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Jl. Padjadjaran No. 56 Bandung 40161
Telp. (022) 2032672 / Fax. (022) 2042630
2
BAB IPENDAHULUAN
A.Gambaran Umum
1. Politeknik Kesehatan Bandung berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 jo. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/207 tanggal 12 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan. Kelengkapan unsur Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2002 2006 dan periode 2006-2010 seperti Direktur , Pembantu Direktur I, Pembantu Direktur II dan Pembantu Direktur III ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.00.06.2.2.930 tanggal 5 Maret 2002 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04.1.2.0385 tanggal 6 Juni 2002.
Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2010 - 2014 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.0675 tanggal 1 April 2010 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2345/2010 tanggal 6 Juni 2010. Selanjutnya pada bulan Juni 2012 terjadi pergantian pejabat Pudir II dari pejabat lama Dra. Oos Fatimah Rosyati,M.Kes (menjadi Kabag Diklat pada Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan) oleh pejabat baru DR. Suparman,SKM,MSc yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2257/2012 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum
dan Keuangan (Pembantu Direktur II) Politeknik Kesehatan Bandung Antar Waktu Periode 2012-2014.
Selanjutnya, Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2014 - 2018 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.256 tanggal 21 April 2014 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2119/2014 s.d KP.04.04/1.3/2121/2014 tanggal 2 Juni 2014.
3
(PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan. Direktur Politeknik Kesehatan dalam melaksanakan tugas teknis, secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) dan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pada awalnya Politeknik Kesehatan Bandung merupakan penggabungan dari 12 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan jenjang Pendidikan Diploma III di Jawa Barat dan Banten yang kini berubah menjadi Jurusan, yaitu :
1) Akademi Analis Kesehatan (AAK) Bandung 2) Akademi Gizi (AKZI) Bandung
3) Akademi Kebidanan (AKBID) Bandung 4) Akademi Kebidanan (AKBID) Bogor 5) Akademi Kebidanan (AKBID) Karawang 6) Akademi Kesehatan Gigi (AKG) Bandung
7) Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Bandung 8) Akademi Keperawatan (AKPER Dr. Otten) Bandung 9) Akademi Keperawatan (AKPER Pajajaran) Bandung 10) Akademi Keperawatan (AKPER) Bogor
Setelah menjadi Politeknik Kesehatan, akademi - akademi tersebut bergabung dan berubah nama menjadi jurusan, terdiri dari 11 jurusan meliputi :
1) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi 2) Jurusan Kesehatan Gigi di Bandung 3) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi 4) Jurusan Gizi di Cimahi
5) Jurusan Keperawatan di Bandung 6) Jurusan Kebidanan di Bandung 7) Prodi Keperawatan di Bogor 8) Prodi Keperawatan di Tangerang 9) Prodi Kebidanan di Bogor
10) Prodi Kebidanan di Karawang 11) Prodi Kebidanan di Rangkasbitung
Pada tahun 2008, terdapat penambahan 1 Jurusan, yaitu Prodi Analis Kesehatan di Tangerang. Sehingga saat itu, Politeknik Kesehatan Bandung memiliki 12 Jurusan/prodi. Beberapa Jurusan menyelenggarakan juga Program Diploma IV, yaitu Diploma IV Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Analis Kesehatan dan Diploma IV Bidan Pendidik.
4
Tangerang telah menjadi UPT terpisah dari Politeknik Kesehatan Bandung yaitu menjadi Politeknik Kesehatan Banten, sehingga Poltekkes Bandung mulai tahun 2012 sampai saat ini memiliki 10 jurusan/prodi yaitu :
1) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi 2) Jurusan Keperawatan Gigi di Bandung 3) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi 4) Jurusan Gizi di Cimahi
5) Jurusan Keperawatan di Bandung 6) Jurusan Kebidanan di Bandung 7) Prodi Keperawatan di Bogor 8) Prodi Keperawatan di Bogor 9) Prodi Kebidanan di Karawang 10) Jurusan Farmasi
Dengan telah diresmikannya Kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung yang baru pada bulan Februari 2012, maka kantor Direktorat yang semula berkedudukan di Jalan Prof. Ecykman Nomor 24 Bandung (ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Nomor : HK.00.6.2.1.079 tertanggal 11 Januari 2002), telah pindah ke kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung baru di Jalan Pajajaran No.56 Bandung.
Lokasi jurusan/prodi tempat penyelenggaraan pembelajaran tidak terpusat di satu tempat tetapi tersebar di Kota Bandung (Keperawatan Gigi, Keperawatan, Kebidanan dan Farmasi), Kota Cimahi (Analis Kesehatan, Gizi dan Kesehatan Lingkungan), Kota Bogor (Prodi Kebidanan dan Prodi Keperawatan), dan Kab. Karawang (Prodi Kebidanan). Akreditasi terhadap 9 jurusan/prodi (kecuali Jurusan farmasi) yang dilakukan secara internal oleh Badan PPSDM Kesehatan.
Kebijakan baru pemerintah di bidang pendidikan tenaga kesehatan yang sangat penting telah ditetapkan, khususnya dalam pengembangan pembinaan penjaminan mutu bidang akademik bagi seluruh Poltekkes yang berada di bawah Badan PPSDM Kesehatan. Kebijakan Alih Bina dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan ditetapkan melalui SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes menyatakan bahwa pembinaan fungsional dalam bidang akademik pada seluruh Poltekkes Kemenkes ditangani oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu meliputi: ijin penyelenggaraan pendidikan, standar pendidikan, standar kurikulum, jabatan akademik dosen dan penjaminan mutu sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Sedangkan pembinaan bidang non akademik (bidang tehnis) berkaitan dengan pengelolaan tenaga, sarana/parasarana, anggaran dll secara fungsional pembinaan masih di lakukan oleh Badan PPSDM Kesehatan.
5
Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes. Khusus tentang Alih Bina Prodi di lingkungan Poltekkes Bandung, dinyatakan bahwa prodi yang berada dalam domisili yaitu :
1) Prodi Analis Kesehatan di Cimahi 2) Prodi Keperawatan Gigi di Bandung 3) Prodi Kesehatan Lingkungan di Cimahi 4) Prodi Gizi di Cimahi
5) Prodi Keperawatan di Bandung
Sedangkan prodi yang berada di luar domisili yaitu : 1) Prodi Kebidanan di Karawang
2) Prodi Keperawatan di Bogor 3) Prodi Keperawatan di Bogor 2. Karakteristik Bisnis BLU
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung adalah Unit pelaksana teknis di lingkungan Kemenkes yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Direktur Poltekkes dalam melaksanakan tugas teknis secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes).
Politeknik Kesehatan Kementerian Bandung mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam progam Diploma III Reguler, Kelas Khusus dan Program Diploma IV.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan.
b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.
c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. e. Pelaksanaan kegiatan administrasi.
f. Pelaksanaan kegiatan sistem penjaminan mutu
6
rupiah murni bagi anggaran bersumber APBN juga mengacu pada pengelolaan keuangan BLU bagi anggaran bersumber PNBP.
B.Visi dan Misi Badan Layanan Umum Poltekkes Bandung
1. Visi BLU Poltekkes bandung
Menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang kompetitif dalam persaingan global dengan komitmen terhadap lulusan yang unggul.
2. Misi BLU Poltekkes
1) Menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif di bidang analis kesehatan, gizi, kebidanan, keperawatan, keperawatan gigi dan kesehatan lingkungan pada tingkat diploma dan sarjana. 2) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai standar nasional dan internasional. 3) Meningkatkan kualitas penelitian terapan di bidang kesehatan dan kualitas pengabdian
masyarakat.
4) Meningkatkan kepercayaan dan kemitraan dengan berbagai sektor, baik nasional maupun internasional.
5) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.
Keseluruhan tugas, upaya-upaya yang dilakukan dalam pelayanan pendidikan kesehatan di Politeknik Kesehatan Bandung, dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja yang lebih berkualitas, sehingga tercapai suasana akademik yang lebih baik, dengan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan dapat berkompetisi di pasar kerja untuk memperoleh peluang di masa depan dan tanggap terhadap perubahan-perubahan.
Ada 6 (enam) tujuan yang ditetapkan Politeknik Kesehatan Bandung untuk mencapai maksud di atas, sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas lulusan.
2) Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan.
3) Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas dosen.
4) Meningkatkan kemitraan dengan instansi terkait dan sektor lain baik nasional maupun internasional.
5) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.
6) Meningkatkan unit usaha, pengelolaan keuangan dan sistem pengawasan.
3. Ringkasan Rencana Kerja BLU Poltekkes Bandung
7
terutama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra, secara ringkas digambarkan sebagai berikut:
Kegiatan berkaitan dengan peningkatan kualitas lulusan dimulai dengan menjaring calon mahasiswa yang memenuhi standar input. Dalam rangka hal tersebut akan terus ditingkatkannya promosi Poltekkes Bandung ke berbagai wilayah baik di Jabar maupun luar Jabar melalui situs (website) Poltekkes Bandung, media cetak dan elektrontik, sosialisasi ke berbagai SMA maupun berbagai pameran pendidikan untuk menjaring calon mahasiswa baru, melalui pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru baik dari jalur umum, (PMDP Penelusuran Minat dan Prestasi) maupun jalur Gakin, yaitu pemberian kesempatan kepada mahasiswa yang kurang mampu/ keluarga miskin untuk mengikuti pendidikan di Poltekkes Bandung.
Perubahan kelembagaan Politeknik Kesehatan Bandung menjadi institute Dibukanya Prodi Baru : S2 Terapan dan D III Promosi Kesehatan
Secara bertahap dan terus menerus dilakukannya penyempurnaan implementasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) di seluruh Jurusan/prodi; Me- reviu kurikulum bagi jurusan yang masa berlaku kurikulumnya lebih dari tiga tahun untuk menyesuaikan dengan tuntutan pasar/user/stakeholder; Mengembangkan kurikulum dalam rangka institut sebagai pesrsiapan perubahan kelembagaan Poltekkes Bandung menjadi institut ; menyusun kurikulum program magister terapan dan D III Promosi Kesehatan berkaitan dengan rencana akan dibukanya prodi S2 Terapan dan D III Promkes
Penyusunan perencanaan pembelajaran yang tepat waktu, seperti silabus dan RPP/SAP berbasis kompetensi serta penyusunan bahan ajar.
Penyusunan Materi Uji Kompetensi
Penyelenggaraan workshop penyusunan buku ajar untuk meningkatkan produktivitas para dosen dosen
Pelatihan Penulisan artikel bagi para dosen
Pembuatan naskah akademik pengembangan pendidikan jenjang pendidikan Magister Sain Terapan (MST) sebagai pelaksanaan atas UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan terus mendorong segera diterbitkannya Peraturan Pemerintah.
Penyempurnaan / Revisi peraturan akademik
Pelatihan dosen baik untuk meningkatkan dan memperbaharui (update) bidang keilmuannya maupun metode pembelajaran.
Sertifikasi Dosen bagi dosen yang telah memenuhi persyaratan melalui pemberian bimbingan tehnis dan non tehnis
Penambahan buku terbitan 5 tahun terakhir
Penambahan journal ilmiah
Penilaian akreditasi BAN-PT oleh LAM PT
Surveilance Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Melakukan peningkatan jumlah kegiatan penelitian dan publikasi hasil penelitian yang lebih bermutu
8
Pemberian dana beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan tidak mampu Pemberian keringanan biaya SPP dan DPP bagi mahasiswa dari keluarga miskin
Pelaksanaan wisuda tepat waktu dan dilaksanakan dua kali setahun untuk memfasilitasi bursa kerja bagi lulusan
Penambahan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) baik peralatan laboratorium untuk praktek maupun sarana pendukung AVA untuk proses pembelajaran.
Pengembangan unit-unit usaha, baik di Direktorat maupun di Jurusan melalui peningkatan kualitas produk, diversifikasi usaha-usaha baru maupun menjalin berbagai kemitraan
Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi (administrasi akademik, keuangan, kepegawaian) melalui penerapan Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK) sebagai basis intergrasi layanan berbasis web.
Pembangunan dan pengembangan Sarana/Prasarana laboratorium dan kantor sejalan dengan pengembangan organisasi dan tuntutan mutu layanan pendidikan.
Penerapan dan peningkatan implementasi SAK dan SAP dalam pengelolaan keuangan Satker BLU
Peningkatan pengendalian internal dengan peningkatan kapabilitas SPI
Peningkatan penjaminan mutu layanan memalui pengembangan standar layanan dan SOP Peningkatan pengelolaan aset melalui aplikasi SIMAK-BMN dan percepatan pelaksanaan
penghapusan BMN yang berada di jurusan/prodi
Penerbitan bulletin dan jurnal Politeknik Kesehatan Bandung
C.Budaya Badan Layanan Umum Poltekkes
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta menjaga spirit dan motivasi kerja, maka diupayakan sumber daya manusia Politeknik Kesehatan Bandung untuk berwatak, bersikap dan bekerja secara profesional yaitu :
1). Mampu berpikir secara sistematis, obyektif, dan logis. 2). Mampu melakukan pengembangan dan perbaikan.
3). Mampu menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi organisasi.
4). Memiliki kemandirian dan bertanggung jawab dalam bersikap dan berperilaku. 5). Mengutamakan ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. 6). Mengutamakan kebersamaan dalam melaksanakan pekerjaan.
7). Memiliki sikap saling tolong menolong.
8). Memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas dan jabatan
Dengan dasar kemampuan dan kemauan yang dimiliki oleh setiap individu tersebut, diharapkan seluruh komponen Politeknik Kesehatan Bandung akan mampu bekerja secara profesional dan berdedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
9
1. Susunan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Bandung, adalah sebagai berikut :
a) DR. Ir.HR. Osman Syarief, MKM., sebagai Direktur.
b) Dra. Hj.Euis Nurhayati, M.Kes. , sebagai Pembantu Direktur I c) DR. Suparman, SKM,MSc., sebagai Pembantu Direktur II d) Isa Insanudin, S,SiT, M.Kes. sebagai Pembantu Direktur III
Dewan Pengawas BLU :
a) Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. b) Anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. c) Sekretaris Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.
Sampai saat ini Poltekkes Bandung belum memiliki Pejabat Dewas. Poltekkes Bandung telah mengusulkan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, tetapi sampai saat ini belum ada kebijakan yang mengarah pengisian jabatan Dewas tersebut.
Susunan Pejabat Pengelola Politeknik Kesehatan Bandung dan Dewan Pengawas dapat dilihat secara lengkap pada struktur organisasi di bawah ini.
2. Uraian tugas Dewan Pengawas
10
Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Dewan Pengawas BLU menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Rencana Bisnis Jangka Panjang yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU Politeknik Kesehatan Bandung. b. Memberi pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai
setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurus BLU Politeknik Kesehatan Bandung c. Melaporkan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan kinerja BLU Politeknik Kesehatan Bandung.
Memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU Politeknik Kesehatan Bandung dalam melaksanakan pengurusan PK- BLU.
3. Uraian tugas Pengelola BLU
a)Direktur
Direktur sebagai pimpinan BLU Politeknik Kesehatan Bandung mempunyai tugas antara lain : a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, pegawai administrasi serta hubungan dengan lingkungan.
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan lembaga, perorangan dan badan usaha yang berhubungan dengan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
c. Sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU. d. Berkewajiban menyiapkan Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLU. e. Berkewajiban Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
tahunan.
f. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.
b) Pembantu Direktur
Pembantu Direktur bidang Akademik selanjutnya disebut Pembantu Direktur I disingkat Pudir I. Tugas dan fungsi Pudir I ialah membantu Direktur dalam :
a. Memimpin untuk pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. b. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.
c. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.
d. Memimpin untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. e. Memimpin untuk pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dan
pengajaran.
11
Pembantu Direktur bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian selanjutnya disebut Pembantu Direktur II disingkat Pudir II. Tugas dan fungsi Pudir II ialah membantu Direktur dalam :
a. b.
Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administarsi
kepegawaian
c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan.
d. Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan. e. Mengusulkan calon pejabat keuangan.
Pembantu Direktur bidang Kemahasiswaan selanjutnya disebut Pembantu Direktur III disingkat Pudir III. Tugas dan fungsi Pudir III ialah membantu Direktur dalam :
a. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan. b. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang layanan
kesejahteraan mahasiswa.
c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pengembangan karier mahasiswa dan alumni.
c)Pejabat Keuangan
Tugas Pejabat Keuangan PK-BLU Politeknik Kesehatan Bandung adalah mengkoordinasikan, menggerakkan dan mengawasi / memonitor pelaksanaan penyusunan RBA, pengelolaan keuangan serta pelaporan keuangan BLU. Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Pejabat Keuangan BLU menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA.
b. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja. c. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU d. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
e. Menyelenggarakan pengelolaan teknis f. Melakukan pengelolaan utang – piutang.
g. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU.
h. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
i. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan BLU
d)Pejabat Teknis
12
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis dibidangnya. b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA.
c. Mempertanggung jawabkan kinerja operasional di bidangya.
BAB II
KINERJA BLU POLTEKKES TA 2014 DAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU TA 2015
A.Gambaran Kondisi BLU
Secara umum kinerja BLU Poltekkes Bandung pada TA 2014 menunjukkan perbaikan dibandingkan TA 2013, hal ini ditunjukkan oleh semakin baiknya pengelolaan bidang akademik dan non akademik. Namun demikian, masih terdapat permasalahan dan hambatan yang menjadi kendala dalam pencapaian target kinerja penyelenggaraan dan pengelolaan BLU ini baik secara internal maupun eksternal.
1.Kondisi Internal BLU
[image:12.612.85.525.774.846.2]Gambaran kinerja Politeknik Kesehatan Bandung selama tahun 2014 mencakup aspek pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia, serta sarana prasarana secara ringkas sebagai berikut:
Tabel 2.1
Ringkasan Pencapaian Target Kinerja Tahun 2014
Kinerja per Unit Target Pencapaian
Pelayanan
13
perkuliahan
Kelulusan Mata Kuliah 100% 97,3%
Rata-Rata IPK lulusan
3,3 3,3
Lulusan Tepat waktu
100% 96,88%
Kepuasan Pelanggan
60% 62,25%
Keuangan
Tingkat pertumbuhan PNBP/BLU Realisasi anggaran
92% 88, 91 %
Organisasi dan SDM
Dosen dengan S2 55% 65,2%
Dosen lulus sertifikasi 21 13
Jumlah Penelitian 36 36
Jumlah Pengabmas 24 29
Sarana Prasarana
Rehabilitasi Gedung Jurusan Kebidanan Bandung dan Jurusan Farmasi
2 2
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tahun 2014
Faktor – faktor yang memperngaruhi kinerja tahun 2014 dibagi 2 faktor utama yaitu faktor internal Politeknik Kesehatan Bandung dan faktor eksternal Politeknik Kesehatan Bandung.
Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi kinerja tahun 2014 meliputi pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.
a. Pelayanan
1. Terakreditasi Poltekkes Bandung oleh Depkes yang disetarakan Ban PT dengan nilai A pada 8 jurusan/Prodi dan nilai B pada 3 jurusan/prodi
2. Mendapat piala citra pelayanan prima
14
4. Terjalin kemitraan dengan user
5. Dioperasionalkan-nya laboratorium terpadu dan layanan klinik 6. Telah diterbitkannya jurnal Poltekkes Kemenkes Bandung 7. Diterbitkannya Buletin Poltekkes Bandung
8. Belum diakreditasi BAN-PT tapi untuk Jurusan Farmasi telah dilakukan visitasi oleh Tim Akreditasi Ban PT
9. Telah dilakukan Resertifikasi ISO 9001 : 2008 (ke-2 kali) oleh SAI Global untuk Periode 2014 s.d 2017
10. Kurangnya pelatihan dalam pengembangan ilmu
11. Dilakukannya Uji Kompetensi bagi lulusan Keperawatan dan Kebidanan
12. Dilakukannya pembayaran uang kuliah secara online dan terintergrasi dengan administarsi akademik dan kemahasiswaan melalui aplikasi SIAK
13. Dilakukannya pendaftaran secara online bagi mahasiswa baru pada layanan Sipenmaru
b.Keuangan
1. Pengelolaan Keuangan berbasis pada kinerja 2. Sistem pengelolaan keuangan tersentralisasi 3. Adanya rencana kinerja keuangan
4. Tingginya nilai investasi dari aset yang dimiliki
5. Pengelolaaan dana masyarakat yang lebih transparan dan akuntabel 6. Adanya audit keuangan oleh akuntan publik
7. Dilakukannya kebijakan UKT ( Uang Kuliah Tunggal) bagi Mahasiswa Poltekkes Bandung mulai Angkatan 2014/2015
c. Organisasi dan Sumber Daya Manuasia
1. Standarisasi Proses Belajar Mengajar (PBM) seluruh jurusan/prodi 2. Adanya monitoring Proses Belajar Mengajar (PBM) secara berkala 3. Menyelenggarakan kemitraaan dengan stakeholders
4. Menyelenggarakan D IV Analis Kes, Gizi dan Kesehatan Lingkungan 5. Implementasi SMM ISO 9001:2008
6. Berpengalaman mengelola pendidikan 7. Dosen S2 memadai
8. Adanya dosen dengan pendidikan S3 sejumlah 8 orang
9. Dibentuknya Unit dan Urusan Baru untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan baik internal maupun eksternal ( Unit Perencanaan & Evaluasi, Urusan Humas & Kerjasama serta Urusan Pelaporan & Akuntansi)
10. Tersedianya tenaga penunjang pendidikan yang memadai 11. Baru 3 jurusan yang implementasi KBK.
12. Sistem pembinaan SDM di bagian keuangan terutama di jurusan/prodi belum optimal 13. Masih ada sebagian kecil dosen dengan kualifikasi S1/DIV dan akan ditingkatkan menjadi
S2 melalui program tubel dan ibel
15
d. Sarana dan Prasarana.1. Tersedianya asrama terpadu di lingkungan Poltekkes Bandung
2. Terdapat asrama pada prodi di luar domisili yang memerlukan perbaikan. 3. Tersedianya laboratorium yang cukup
4. Tersedianya web-site
5. Tersedianya lahan yang memadai untuk pengembangan 6. Gedung direktorat dengan fasilitas memadai
7. Pemeliharaan sarana prasarana dengan cost tinggi 8. Letak kampus tersebar di 4 kota/kabupaten
2.Kondisi Eksternal BLU
Uraian faktor eksternal pada unit pelayanan, keuangan, organisasi dan SDM, serta sarana prasarana tersebut di atas dipengaruhi oleh :
a. Undang-undang
Beberapa undang-undang yang terkait dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum (BLU) sangat mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014, diantaranya adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
b. Kebijakan Pemerintah
Faktor kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung, diantaranya:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan . 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
4. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004.
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
16
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
8. Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan
9. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009 tentang penetapan Politeknik Kesehatan Bandung sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
10. Peraturan Menteri Keuangan No.01/PM.02/2009 tentang Standar Biaya Umum Tahun 2010. 11. Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
12. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 185/PMK.05/2011 tentang Tarif Layanan BLU Poltekkes Bandung Pada Kemenkes.
13. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes.
14. Surat Keputusan Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes.
15. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
c. Keadaan persaingan
Saat ini persaingan penyelenggaraan pendidikan semakin ketat, termasuk juga pendidikan tenaga kesehatan. Politeknik Kesehatan Bandung mendapat persaingan yang ketat dengan banyaknya Sekolah Tinggi Kesehatan Swasta di Bandung dan Jawa Barat. Berbagai strategi digunakan untuk menarik minat pendaftar agar memilih institusi pendidikannya, dengan mengutamakan unggulan masing-masing. Politeknik Kesehatan Bandung mampu bersaing dengan mengutamakan proses belajar mengajar yang berkualitas, agar tercapai lulusan yang kompeten. Poltekkes Bandung masih menjadi pilihan bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang diploma kesehatan. Masih tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh Poltekkes Bandung, ditandai dengan terus berjalannya kerjasama pendidikan dengan Pemda Provinsi dan Kabupaten dalam rangka penyelenggaraan pendidikan tugas belajar bagi tenaga kesehatan setempat dan meningkatnya jumlah pendaftar calon mahasiswa baru tahun 2014 dibandingkan tahun 2013.
d. Keadaaan perekonomian baik nasional maupun internasional
17
langsung terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung.
e. Perkembangan sosial budaya
Pengaruh sosial budaya terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung sangat kuat, karena masyarakat Indonesia terutama wilayah Bandung dan Jawa Barat memiliki keterikatan kuat dengan faktor sosial budaya yang selalu berkembang. Beberapa diantaranya mengenai :
1. Profesi tenaga kesehatan menjadi suatu profesi yang dibanggakan di masyarakat, karena berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada manusia.
2. Perguruan tinggi yang unggul adalah perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja secara cepat. Politeknik Kesehatan Bandung mampu melakukan hal tersebut.
3. Adanya trend pada orang tua di masyarakat untuk mengutamakan pendidikan lanjut bagi anak-anaknya, untuk mendapatkan keilmuan yang lebih tinggi.
f. Perkembangan teknologi
Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang mutakhir. Saat ini dukungan pembelajaran semakin mudah dan sejalan dengan perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi karena adanya informasi-informasi yang mudah diakses melalui internet.Politeknik Kesehatan Bandung berupaya memberikan pelayanan teknologi informasi dengan menggunakan multimedia yang mutakhir.
3.Asumsi Makro, antara lain :
Tabel 2.2. Asumsi Makro RBA 2015
No Keterangan Asumsi RBA
2015
a. Tingkat Inflasi 6, 7 %
b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5,21%
c. Kurs 1 US$ Rp.11.650,-
d. Suku Bunga SBN 3 bulan 5,5%
Sumber www.bi.go.id
Perkembangan indikator ekonomi nasional dan internasional dalam satu tahun berjalan masih dalam taraf prediksi pertumbuhan normal, sehingga estimasi penggunaan standar harga yang digunakan dalam perhitungan anggaran untuk pengadaan belanja modal dan barang di tahun 2015 masih menggunakan proporsi kenaikan yang sama dengan estimasi di tahun 2014.
18
4. Asumsi MikroTabel 2.7 Asumsi Mikro RBA 2015
NO Keterangan Asumsi RBA Realisasi 2014
a. Kebijakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum
Sesuai standar akuntansi yang berlaku umum
Sesuai standar akuntansi yang berlaku umum
b. Subsidi yang masih diterima dari pemerintah
Ada Ada
c. Asumsi tarif Terjangkau masyarakat Terjangkau masyarakat
d. Asumsi volume pelayanan Meningkat Meningkat
e. Pengembangan pelayanan baru
Meningkatkan kualitas pelayanan yang ada
Meningkatkan kualitas pelayanan yang ada
Penerimaan PNBP berupa pendapatan atas tarif layanan pendidikan sangat dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa yang dilayani, sehingga dengan kebijakan meningkatkan rasio dosen terhadap mahasiswa dan kebijakan tarif maka secara umum penerimaan PNBP dari tahun ke tahun relatif tidak mengalami perubahan berarti. Pada tahun 2015 seluruh penerimaan PNBP digunakan untuk layanan Proses Belajar Mengajar (PBM), sehingga untuk kebutuhan belanja pegawai, barang dan modal serta pengembangan organisasi masih harus disubsidi oleh pemerintah melalui anggaran bersumber rupiah murni.
C. Informasi Lainnya Yang perlu disampaikan
1. ISO 9001:2008
Poltekkes Kemenkes Bandung telah melaksanakan penjaminan mutu sesuai dengan ISO 9001:2008 sejak tahun 2008 dan telah dire-sertifikasi dua kali, yaitu tahun 2011 dan tahun 2014. Dengan sistem ini, maka penyelenggaraan dan monitoring PBM menjadi lebih baik. Hal ini antara lain disebabkan selalu dilaksanakannya audit secara periodik baik oleh internal maupun eksternal (SAI Global). Audit internal dilakukan setiap 3 bulan sedangkan audit oleh pihak eksternal (surveilence) dilakukan setiap 6 bulan. Selain itu kinerja ketua program studi dalam monitoring pembelajaran selalu ditingkatkan, mulai dari memonitor perencanaan, palaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
19
mahasiswa rata-rata seluruh jurusan adalah 98,18% dan rata-rata kehadiran dosen 99,43%. Pencapaian target materi dicapai sebesar 99,99%.
Hal ini dapat menunjang peningkatan kualitas luusan dan membantu lulusan tepat waktu serta meningkatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan.
Indeks prestasi semester (IPS) rata-rata adalah 3.32 dengen IPS tertinggi 3,80 yang dicapai oleh jurusan analis kesehatan dan IPS terendah sebesar 2,39.
IPK lulusan rata-rata adalah 3,32 dengan IPK tertinggi 3,89 dan IPK terendah 2,72. Persentase lulusan yang mendapatkan IPK >= 3 ialah sebesar 84.86%.
Direktorat secara periodik melakukan monitoring terhadap jurusan, baik melalui laporan pendidikan maupun dengan supervisi secara langsung. Hal ini dapat menunjang peningkatan kualitas lulusan.
2. Akreditasi
Pada tahun 2011, Poltekkes Bandung diakreditasi oleh Pusdiklatnakes Kemenkes untuk semua program DIV. Hasil akreditasi didapatkan nilai A untuk DIV Analis Kesehatan, D IV gizi, D IV Kesehatan Gigi, D IV Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Bandung.
Untuk persiapan akreditasi oleh BAN PT, Poltekkes Bandung terpilih sebagai institusi yang dilakukan uji petik akreditasi untuk menyamakan persepsi borang akreditasi BAN PT. Pelaksanaan uji petik ini dilakukan di juursan kebidanan Bandung.
Pada tahun 2011, telah keluar SK pengakuan dari DIKTI (SK Kemendiknas No.1862/E/T/2011 tanggal 22 November 2011 dengan hasil akreditasi 9 jurusan dengan nilai A dan 3 jurusan dengan nilai B, termasuk 3 Prodi yang sekarang menjadi Poltekkes Banten.
Hasil akreditasi tersebut menunjukkan kualitas pembelajaran di Poltekkes Bandung yang dapat menunjang kualitas lulusan. Hal ini menunjang pencapaian tujuan tentang peningkatan kualitas lulusan Poltekkes bandung.
Tahun 2015 Politeknik Kesehatan Bandung (10 jurusan/Program Studi) akan melaksanakan akreditasi Ban PT oleh LAM PT.
3. Pelembagaan
20
D.Ambang BatasRencana bisnis dan anggaran Politeknik kesehatan Bandung menganut pola anggaran fleksible (flexible budget) yaitu belanja BLU dapat melampaui atau dibawah pagu anggaran sesuai dengan realisasi pendapatan.Besaran Presentase Ambang Batas : 10 % dari PNBP.
BAB III
PENUTUP
21
target kinerja dan program-program yang dilaksanakan pada tahun 2014.
Gambaran singkat yang diproyeksikan pada rencana anggaran tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Posisi Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan analisis kondisi internal (kekuatan dan kelemahan)
dan eksternal (peluang dan ancaman) berada pada kuadran I yang berarti Politeknik Kesehatan Bandung berada di daerah “strategi tumbuh”.
2. Jumlah prognosa penerimaan tahun 2014 sebesar Rp27.434.017.000,- atau 100% yang berasal dari sumber dana BLU. Sedangkan jumlah beban prognosa tahun 2014 sebesar Rp79.714.144.000,- atau sebesar 100% yang berasal dari sumber dana BLU sebesar Rp27.434.017.000,- sumber dana Rupiah Murni sebesar Rp52.280.127.000,-
3. Tahun 2014 investasi Politeknik Kesehatan Bandung, bersumber dari dana BLU sebesar Rp3.869.397.000,- yaitu untuk Gedung dan Bangunan. untuk Peralatan dan Mesin sebesar Rp1.919.004.000. serta modal fisik lainnya sebesar Rp 639.750.000,-.
4. Jumlah penerimaan PNBP/BLU yang diproyeksikan pada tahun 2015 sebesar Rp25.645.574.000,-.Sedangkan jumlah beban diproyeksikan sebesar Rp59.298.324.000,- atau naik sebesar 12,64% dari beban prognosa tahun 2014, yang terdiri atas : belanja pegawai sebesar Rp. 39.478.143.000,-. Belanja barang sebesar Rp. 39.478.143.000,- dan belanja modal Rp. 845.780.000.
5.814.833.000,-22
BAB IPENDAHULUAN
E. Gambaran Umum
2. Politeknik Kesehatan Bandung berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 jo. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/207 tanggal 12 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan. Kelengkapan unsur Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2002 2006 dan periode 2006-2010 seperti Direktur , Pembantu Direktur I, Pembantu Direktur II dan Pembantu Direktur III ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.00.06.2.2.930 tanggal 5 Maret 2002 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04.1.2.0385 tanggal 6 Juni 2002.
Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2010 - 2014 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.0675 tanggal 1 April 2010 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2345/2010 tanggal 6 Juni 2010. Selanjutnya pada bulan Juni 2012 terjadi pergantian pejabat Pudir II dari pejabat lama Dra. Oos Fatimah Rosyati,M.Kes (menjadi Kabag Diklat pada Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan) oleh pejabat baru DR. Suparman,SKM,MSc yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2257/2012 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum
dan Keuangan (Pembantu Direktur II) Politeknik Kesehatan Bandung Antar Waktu Periode 2012-2014.
Selanjutnya, Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2014 - 2018 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.256 tanggal 21 April 2014 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2119/2014 s.d KP.04.04/1.3/2121/2014 tanggal 2 Juni 2014.
23
(PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan. Direktur Politeknik Kesehatan dalam melaksanakan tugas teknis, secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) dan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pada awalnya Politeknik Kesehatan Bandung merupakan penggabungan dari 12 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan jenjang Pendidikan Diploma III di Jawa Barat dan Banten yang kini berubah menjadi Jurusan, yaitu :
11) Akademi Analis Kesehatan (AAK) Bandung 12) Akademi Gizi (AKZI) Bandung
13) Akademi Kebidanan (AKBID) Bandung 14) Akademi Kebidanan (AKBID) Bogor 15) Akademi Kebidanan (AKBID) Karawang 16) Akademi Kesehatan Gigi (AKG) Bandung
17) Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Bandung 18) Akademi Keperawatan (AKPER Dr. Otten) Bandung 19) Akademi Keperawatan (AKPER Pajajaran) Bandung 20) Akademi Keperawatan (AKPER) Bogor
Setelah menjadi Politeknik Kesehatan, akademi - akademi tersebut bergabung dan berubah nama menjadi jurusan, terdiri dari 11 jurusan meliputi :
12) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi 13) Jurusan Kesehatan Gigi di Bandung 14) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi 15) Jurusan Gizi di Cimahi
16) Jurusan Keperawatan di Bandung 17) Jurusan Kebidanan di Bandung 18) Prodi Keperawatan di Bogor 19) Prodi Keperawatan di Tangerang 20) Prodi Kebidanan di Bogor
21) Prodi Kebidanan di Karawang 22) Prodi Kebidanan di Rangkasbitung
Pada tahun 2008, terdapat penambahan 1 Jurusan, yaitu Prodi Analis Kesehatan di Tangerang. Sehingga saat itu, Politeknik Kesehatan Bandung memiliki 12 Jurusan/prodi. Beberapa Jurusan menyelenggarakan juga Program Diploma IV, yaitu Diploma IV Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Analis Kesehatan dan Diploma IV Bidan Pendidik.
24
Tangerang telah menjadi UPT terpisah dari Politeknik Kesehatan Bandung yaitu menjadi Politeknik Kesehatan Banten, sehingga Poltekkes Bandung mulai tahun 2012 sampai saat ini memiliki 10 jurusan/prodi yaitu :
11) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi 12) Jurusan Keperawatan Gigi di Bandung 13) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi 14) Jurusan Gizi di Cimahi
15) Jurusan Keperawatan di Bandung 16) Jurusan Kebidanan di Bandung 17) Prodi Keperawatan di Bogor 18) Prodi Keperawatan di Bogor 19) Prodi Kebidanan di Karawang 20) Jurusan Farmasi
Dengan telah diresmikannya Kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung yang baru pada bulan Februari 2012, maka kantor Direktorat yang semula berkedudukan di Jalan Prof. Ecykman Nomor 24 Bandung (ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Nomor : HK.00.6.2.1.079 tertanggal 11 Januari 2002), telah pindah ke kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung baru di Jalan Pajajaran No.56 Bandung.
Lokasi jurusan/prodi tempat penyelenggaraan pembelajaran tidak terpusat di satu tempat tetapi tersebar di Kota Bandung (Keperawatan Gigi, Keperawatan, Kebidanan dan Farmasi), Kota Cimahi (Analis Kesehatan, Gizi dan Kesehatan Lingkungan), Kota Bogor (Prodi Kebidanan dan Prodi Keperawatan), dan Kab. Karawang (Prodi Kebidanan). Akreditasi terhadap 9 jurusan/prodi (kecuali Jurusan farmasi) yang dilakukan secara internal oleh Badan PPSDM Kesehatan.
Kebijakan baru pemerintah di bidang pendidikan tenaga kesehatan yang sangat penting telah ditetapkan, khususnya dalam pengembangan pembinaan penjaminan mutu bidang akademik bagi seluruh Poltekkes yang berada di bawah Badan PPSDM Kesehatan. Kebijakan Alih Bina dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan ditetapkan melalui SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes menyatakan bahwa pembinaan fungsional dalam bidang akademik pada seluruh Poltekkes Kemenkes ditangani oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu meliputi: ijin penyelenggaraan pendidikan, standar pendidikan, standar kurikulum, jabatan akademik dosen dan penjaminan mutu sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Sedangkan pembinaan bidang non akademik (bidang tehnis) berkaitan dengan pengelolaan tenaga, sarana/parasarana, anggaran dll secara fungsional pembinaan masih di lakukan oleh Badan PPSDM Kesehatan.
25
Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes. Khusus tentang Alih Bina Prodi di lingkungan Poltekkes Bandung, dinyatakan bahwa prodi yang berada dalam domisili yaitu :
6) Prodi Analis Kesehatan di Cimahi 7) Prodi Keperawatan Gigi di Bandung 8) Prodi Kesehatan Lingkungan di Cimahi 9) Prodi Gizi di Cimahi
10) Prodi Keperawatan di Bandung
Sedangkan prodi yang berada di luar domisili yaitu : 4) Prodi Kebidanan di Karawang
5) Prodi Keperawatan di Bogor 6) Prodi Keperawatan di Bogor 2. Karakteristik Bisnis BLU
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung adalah Unit pelaksana teknis di lingkungan Kemenkes yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Direktur Poltekkes dalam melaksanakan tugas teknis secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes).
Politeknik Kesehatan Kementerian Bandung mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam progam Diploma III Reguler, Kelas Khusus dan Program Diploma IV.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung mempunyai fungsi :
b. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan.
g. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.
h. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
i. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. j. Pelaksanaan kegiatan administrasi.
k. Pelaksanaan kegiatan sistem penjaminan mutu
26
rupiah murni bagi anggaran bersumber APBN juga mengacu pada pengelolaan keuangan BLU bagi anggaran bersumber PNBP.
F. Visi dan Misi Badan Layanan Umum Poltekkes Bandung
4. Visi BLU Poltekkes bandung
Menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang kompetitif dalam persaingan global dengan komitmen terhadap lulusan yang unggul.
5. Misi BLU Poltekkes
6) Menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif di bidang analis kesehatan, gizi, kebidanan, keperawatan, keperawatan gigi dan kesehatan lingkungan pada tingkat diploma dan sarjana. 7) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai standar nasional dan internasional. 8) Meningkatkan kualitas penelitian terapan di bidang kesehatan dan kualitas pengabdian
masyarakat.
9) Meningkatkan kepercayaan dan kemitraan dengan berbagai sektor, baik nasional maupun internasional.
10) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.
Keseluruhan tugas, upaya-upaya yang dilakukan dalam pelayanan pendidikan kesehatan di Politeknik Kesehatan Bandung, dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja yang lebih berkualitas, sehingga tercapai suasana akademik yang lebih baik, dengan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan dapat berkompetisi di pasar kerja untuk memperoleh peluang di masa depan dan tanggap terhadap perubahan-perubahan.
Ada 6 (enam) tujuan yang ditetapkan Politeknik Kesehatan Bandung untuk mencapai maksud di atas, sebagai berikut :
7) Meningkatkan kualitas lulusan.
8) Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan.
9) Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas dosen.
10) Meningkatkan kemitraan dengan instansi terkait dan sektor lain baik nasional maupun internasional.
11) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.
12) Meningkatkan unit usaha, pengelolaan keuangan dan sistem pengawasan.
6. Ringkasan Rencana Kerja BLU Poltekkes Bandung
27
terutama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra, secara ringkas digambarkan sebagai berikut:
Kegiatan berkaitan dengan peningkatan kualitas lulusan dimulai dengan menjaring calon mahasiswa yang memenuhi standar input. Dalam rangka hal tersebut akan terus ditingkatkannya promosi Poltekkes Bandung ke berbagai wilayah baik di Jabar maupun luar Jabar melalui situs (website) Poltekkes Bandung, media cetak dan elektrontik, sosialisasi ke berbagai SMA maupun berbagai pameran pendidikan untuk menjaring calon mahasiswa baru, melalui pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru baik dari jalur umum, (PMDP Penelusuran Minat dan Prestasi) maupun jalur Gakin, yaitu pemberian kesempatan kepada mahasiswa yang kurang mampu/ keluarga miskin untuk mengikuti pendidikan di Poltekkes Bandung.
Perubahan kelembagaan Politeknik Kesehatan Bandung menjadi institute Dibukanya Prodi Baru : S2 Terapan dan D III Promosi Kesehatan
Secara bertahap dan terus menerus dilakukannya penyempurnaan implementasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) di seluruh Jurusan/prodi; Me- reviu kurikulum bagi jurusan yang masa berlaku kurikulumnya lebih dari tiga tahun untuk menyesuaikan dengan tuntutan pasar/user/stakeholder; Mengembangkan kurikulum dalam rangka institut sebagai pesrsiapan perubahan kelembagaan Poltekkes Bandung menjadi institut ; menyusun kurikulum program magister terapan dan D III Promosi Kesehatan berkaitan dengan rencana akan dibukanya prodi S2 Terapan dan D III Promkes
Penyusunan perencanaan pembelajaran yang tepat waktu, seperti silabus dan RPP/SAP berbasis kompetensi serta penyusunan bahan ajar.
Penyusunan Materi Uji Kompetensi
Penyelenggaraan workshop penyusunan buku ajar untuk meningkatkan produktivitas para dosen dosen
Pelatihan Penulisan artikel bagi para dosen
Pembuatan naskah akademik pengembangan pendidikan jenjang pendidikan Magister Sain Terapan (MST) sebagai pelaksanaan atas UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan terus mendorong segera diterbitkannya Peraturan Pemerintah.
Penyempurnaan / Revisi peraturan akademik
Pelatihan dosen baik untuk meningkatkan dan memperbaharui (update) bidang keilmuannya maupun metode pembelajaran.
Sertifikasi Dosen bagi dosen yang telah memenuhi persyaratan melalui pemberian bimbingan tehnis dan non tehnis
Penambahan buku terbitan 5 tahun terakhir
Penambahan journal ilmiah
Penilaian akreditasi BAN-PT oleh LAM PT
Surveilance Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Melakukan peningkatan jumlah kegiatan penelitian dan publikasi hasil penelitian yang lebih bermutu
28
Pemberian dana beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan tidak mampu Pemberian keringanan biaya SPP dan DPP bagi mahasiswa dari keluarga miskin
Pelaksanaan wisuda tepat waktu dan dilaksanakan dua kali setahun untuk memfasilitasi bursa kerja bagi lulusan
Penambahan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) baik peralatan laboratorium untuk praktek maupun sarana pendukung AVA untuk proses pembelajaran.
Pengembangan unit-unit usaha, baik di Direktorat maupun di Jurusan melalui peningkatan kualitas produk, diversifikasi usaha-usaha baru maupun menjalin berbagai kemitraan
Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi (administrasi akademik, keuangan, kepegawaian) melalui penerapan Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK) sebagai basis intergrasi layanan berbasis web.
Pembangunan dan pengembangan Sarana/Prasarana laboratorium dan kantor sejalan dengan pengembangan organisasi dan tuntutan mutu layanan pendidikan.
Penerapan dan peningkatan implementasi SAK dan SAP dalam pengelolaan keuangan Satker BLU
Peningkatan pengendalian internal dengan peningkatan kapabilitas SPI
Peningkatan penjaminan mutu layanan memalui pengembangan standar layanan dan SOP Peningkatan pengelolaan aset melalui aplikasi SIMAK-BMN dan percepatan pelaksanaan
penghapusan BMN yang berada di jurusan/prodi
Penerbitan bulletin dan jurnal Politeknik Kesehatan Bandung
G.Budaya Badan Layanan Umum Poltekkes
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta menjaga spirit dan motivasi kerja, maka diupayakan sumber daya manusia Politeknik Kesehatan Bandung untuk berwatak, bersikap dan bekerja secara profesional yaitu :
9). Mampu berpikir secara sistematis, obyektif, dan logis. 10). Mampu melakukan pengembangan dan perbaikan.
11). Mampu menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi organisasi.
12). Memiliki kemandirian dan bertanggung jawab dalam bersikap dan berperilaku. 13). Mengutamakan ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. 14). Mengutamakan kebersamaan dalam melaksanakan pekerjaan.
15). Memiliki sikap saling tolong menolong.
16). Memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas dan jabatan
Dengan dasar kemampuan dan kemauan yang dimiliki oleh setiap individu tersebut, diharapkan seluruh komponen Politeknik Kesehatan Bandung akan mampu bekerja secara profesional dan berdedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
29
4. Susunan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Bandung, adalah sebagai berikut :
e) DR. Ir.HR. Osman Syarief, MKM., sebagai Direktur.
f) Dra. Hj.Euis Nurhayati, M.Kes. , sebagai Pembantu Direktur I g) DR. Suparman, SKM,MSc., sebagai Pembantu Direktur II h) Isa Insanudin, S,SiT, M.Kes. sebagai Pembantu Direktur III
Dewan Pengawas BLU :
d) Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. e) Anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. f) Sekretaris Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.
Sampai saat ini Poltekkes Bandung belum memiliki Pejabat Dewas. Poltekkes Bandung telah mengusulkan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, tetapi sampai saat ini belum ada kebijakan yang mengarah pengisian jabatan Dewas tersebut.
Susunan Pejabat Pengelola Politeknik Kesehatan Bandung dan Dewan Pengawas dapat dilihat secara lengkap pada struktur organisasi di bawah ini.
5. Uraian tugas Dewan Pengawas
30
Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Dewan Pengawas BLU menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Rencana Bisnis Jangka Panjang yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU Politeknik Kesehatan Bandung. e. Memberi pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai
setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurus BLU Politeknik Kesehatan Bandung f. Melaporkan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan kinerja BLU Politeknik Kesehatan Bandung.
Memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU Politeknik Kesehatan Bandung dalam melaksanakan pengurusan PK- BLU.
6. Uraian tugas Pengelola BLU
a)Direktur
Direktur sebagai pimpinan BLU Politeknik Kesehatan Bandung mempunyai tugas antara lain : a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, pegawai administrasi serta hubungan dengan lingkungan.
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan lembaga, perorangan dan badan usaha yang berhubungan dengan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
c. Sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU. d. Berkewajiban menyiapkan Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLU. e. Berkewajiban Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
tahunan.
f. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.
b) Pembantu Direktur
Pembantu Direktur bidang Akademik selanjutnya disebut Pembantu Direktur I disingkat Pudir I. Tugas dan fungsi Pudir I ialah membantu Direktur dalam :
a. Memimpin untuk pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. b. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.
c. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.
d. Memimpin untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. e. Memimpin untuk pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dan
pengajaran.
31
Pembantu Direktur bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian selanjutnya disebut Pembantu Direktur II disingkat Pudir II. Tugas dan fungsi Pudir II ialah membantu Direktur dalam :
a. b.
Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administarsi
kepegawaian
c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan.
d. Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan. e. Mengusulkan calon pejabat keuangan.
Pembantu Direktur bidang Kemahasiswaan selanjutnya disebut Pembantu Direktur III disingkat Pudir III. Tugas dan fungsi Pudir III ialah membantu Direktur dalam :
a. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan. b. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang layanan
kesejahteraan mahasiswa.
c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pengembangan karier mahasiswa dan alumni.
c)Pejabat Keuangan
Tugas Pejabat Keuangan PK-BLU Politeknik Kesehatan Bandung adalah mengkoordinasikan, menggerakkan dan mengawasi / memonitor pelaksanaan penyusunan RBA, pengelolaan keuangan serta pelaporan keuangan BLU. Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Pejabat Keuangan BLU menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA.
b. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja. c. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU d. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
e. Menyelenggarakan pengelolaan teknis f. Melakukan pengelolaan utang – piutang.
g. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU.
h. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
i. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan BLU
d)Pejabat Teknis
32
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis dibidangnya. b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA.
c. Mempertanggung jawabkan kinerja operasional di bidangya.
BAB II
KINERJA BLU POLTEKKES TA 2014 DAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU TA 2015
A.Gambaran Kondisi BLU
Secara umum kinerja BLU Poltekkes Bandung pada TA 2014 menunjukkan perbaikan dibandingkan TA 2013, hal ini ditunjukkan oleh semakin baiknya pengelolaan bidang akademik dan non akademik. Namun demikian, masih terdapat permasalahan dan hambatan yang menjadi kendala dalam pencapaian target kinerja penyelenggaraan dan pengelolaan BLU ini baik secara internal maupun eksternal.
2.Kondisi Internal BLU
[image:32.612.85.525.774.846.2]Gambaran kinerja Politeknik Kesehatan Bandung selama tahun 2014 mencakup aspek pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia, serta sarana prasarana secara ringkas sebagai berikut:
Tabel 2.1
Ringkasan Pencapaian Target Kinerja Tahun 2014
Kinerja per Unit Target Pencapaian
Pelayanan
33
perkuliahan
Kelulusan Mata Kuliah 100% 97,3%
Rata-Rata IPK lulusan
3,3 3,3
Lulusan Tepat waktu
100% 96,88%
Kepuasan Pelanggan
60% 62,25%
Keuangan
Tingkat pertumbuhan PNBP/BLU Realisasi anggaran
92% 88, 91 %
Organisasi dan SDM
Dosen dengan S2 55% 65,2%
Dosen lulus sertifikasi 21 13
Jumlah Penelitian 36 36
Jumlah Pengabmas 24 29
Sarana Prasarana
Rehabilitasi Gedung Jurusan Kebidanan Bandung dan Jurusan Farmasi
2 2
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tahun 2014
Faktor – faktor yang memperngaruhi kinerja tahun 2014 dibagi 2 faktor utama yaitu faktor internal Politeknik Kesehatan Bandung dan faktor eksternal Politeknik Kesehatan Bandung.
Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi kinerja tahun 2014 meliputi pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.
g.Pelayanan
14. Terakreditasi Poltekkes Bandung oleh Depkes yang disetarakan Ban PT dengan nilai A pada 8 jurusan/Prodi dan nilai B pada 3 jurusan/prodi
15. Mendapat piala citra pelayanan prima
34
17. Terjalin kemitraan dengan user
18. Dioperasionalkan-nya laboratorium terpadu dan layanan klinik 19. Telah diterbitkannya jurnal Poltekkes Kemenkes Bandung 20. Diterbitkannya Buletin Poltekkes Bandung
21. Belum diakreditasi BAN-PT tapi untuk Jurusan Farmasi telah dilakukan visitasi oleh Tim Akreditasi Ban PT
22. Telah dilakukan Resertifikasi ISO 9001 : 2008 (ke-2 kali) oleh SAI Global untuk Periode 2014 s.d 2017
23. Kurangnya pelatihan dalam pengembangan ilmu
24. Dilakukannya Uji Kompetensi bagi lulusan Keperawatan dan Kebidanan
25. Dilakukannya pembayaran uang kuliah secara online dan terintergrasi dengan administarsi akademik dan kemahasiswaan melalui aplikasi SIAK
26. Dilakukannya pendaftaran secara online bagi mahasiswa baru pada layanan Sipenmaru
h.Keuangan
8. Pengelolaan Keuangan berbasis pada kinerja 9. Sistem pengelolaan keuangan tersentralisasi 10. Adanya rencana kinerja keuangan
11. Tingginya nilai investasi dari aset yang dimiliki
12. Pengelolaaan dana masyarakat yang lebih transparan dan akuntabel 13. Adanya audit keuangan oleh akuntan publik
14. Dilakukannya kebijakan UKT ( Uang Kuliah Tunggal) bagi Mahasiswa Poltekkes Bandung mulai Angkatan 2014/2015
i. Organisasi dan Sumber Daya Manuasia
15. Standarisasi Proses Belajar Mengajar (PBM) seluruh jurusan/prodi 16. Adanya monitoring Proses Belajar Mengajar (PBM) secara berkala 17. Menyelenggarakan kemitraaan dengan stakeholders
18. Menyelenggarakan D IV Analis Kes, Gizi dan Kesehatan Lingkungan 19. Implementasi SMM ISO 9001:2008
20. Berpengalaman mengelola pendidikan 21. Dosen S2 memadai
22. Adanya dosen dengan pendidikan S3 sejumlah 8 orang
23. Dibentuknya Unit dan Urusan Baru untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan baik internal maupun eksternal ( Unit Perencanaan & Evaluasi, Urusan Humas & Kerjasama serta Urusan Pelaporan & Akuntansi)
24. Tersedianya tenaga penunjang pendidikan yang memadai 25. Baru 3 jurusan yang implementasi KBK.
26. Sistem pembinaan SDM di bagian keuangan terutama di jurusan/prodi belum optimal 27. Masih ada sebagian kecil dosen dengan kualifikasi S1/DIV dan akan ditingkatkan menjadi
S2 melalui program tubel dan ibel
35
j. Sarana dan Prasarana.9. Tersedianya asrama terpadu di lingkungan Poltekkes Bandung
10. Terdapat asrama pada prodi di luar domisili yang memerlukan perbaikan. 11. Tersedianya laboratorium yang cukup
12. Tersedianya web-site
13.Tersedianya lahan yang memadai untuk pengembangan 14. Gedung direktorat dengan fasilitas memadai
15. Pemeliharaan sarana prasarana dengan cost tinggi 16. Letak kampus tersebar di 4 kota/kabupaten
5.Kondisi Eksternal BLU
Uraian faktor eksternal pada unit pelayanan, keuangan, organisasi dan SDM, serta sarana prasarana tersebut di atas dipengaruhi oleh :
a. Undang-undang
Beberapa undang-undang yang terkait dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum (BLU) sangat mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014, diantaranya adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
b. Kebijakan Pemerintah
Faktor kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung, diantaranya:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan . 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
4. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004.
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
36
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
8. Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan
9. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009 tentang penetapan Politeknik Kesehatan Bandung sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
10. Peraturan Menteri Keuangan No.01/PM.02/2009 tentang Standar Biaya Umum Tahun 2010. 11. Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
12. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 185/PMK.05/2011 tentang Tarif Layanan BLU Poltekkes Bandung Pada Kemenkes.
13. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes.
14. Surat Keputusan Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes.
15. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
c. Keadaan persaingan
Saat ini persaingan penyelenggaraan pendidikan semakin ketat, termasuk juga pendidikan tenaga kesehatan. Politeknik Kesehatan Bandung mendapat persaingan yang ketat dengan banyaknya Sekolah Tinggi Kesehatan Swasta di Bandung dan Jawa Barat. Berbagai strategi digunakan untuk menarik minat pendaftar agar memilih institusi pendidikannya, dengan mengutamakan unggulan masing-masing. Politeknik Kesehatan Bandung mampu bersaing dengan mengutamakan proses belajar mengajar yang berkualitas, agar tercapai lulusan yang kompeten. Poltekkes Bandung masih menjadi pilihan bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang diploma kesehatan. Masih tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh Poltekkes Bandung, ditandai dengan terus berjalannya kerjasama pendidikan dengan Pemda Provinsi dan Kabupaten dalam rangka penyelenggaraan pendidikan tugas belajar bagi tenaga kesehatan setempat dan meningkatnya jumlah pendaftar calon mahasiswa baru tahun 2014 dibandingkan tahun 2013.
d. Keadaaan perekonomian baik nasional maupun internasional
37
langsung terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung.
k. Perkembangan sosial budaya
Pengaruh sosial budaya terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung sangat kuat, karena masyarakat Indonesia terutama wilayah Bandung dan Jawa Barat memiliki keterikatan kuat dengan faktor sosial budaya yang selalu berkembang. Beberapa diantaranya mengenai :
4. Profesi tenaga kesehatan menjadi suatu profesi yang dibanggakan di masyarakat, karena berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada manusia.
5. Perguruan tinggi yang unggul adalah perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja secara cepat. Politeknik Kesehatan Bandung mampu melakukan hal tersebut.
6. Adanya trend pada orang tua di masyarakat untuk mengutamakan pendidikan lanjut bagi anak-anaknya, untuk mendapatkan keilmuan yang lebih tinggi.
l. Perkembangan teknologi
Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang mutakhir. Saat ini dukungan pembelajaran semakin mudah dan sejalan dengan perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi karena adanya informasi-informasi yang mudah diakses melalui internet.Politeknik Kesehatan Bandung berupaya memberikan pelayanan teknologi informasi dengan menggunakan multimedia yang mutakhir.
6.Asumsi Makro, antara lain :
Tabel 2.2. Asumsi Makro RBA 2015
No Keterangan Asumsi RBA
2015
a. Tingkat Inflasi 6, 7 %
b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5,21%
c. Kurs 1 US$ Rp.11.650,-
d. Suku Bunga SBN 3 bulan 5,5%
Sumber www.bi.go.id
Perkembangan indikator ekonomi nasional dan internasional dalam satu tahun berjalan masih dalam taraf prediksi pertumbuhan normal, sehingga estimasi penggunaan standar harga yang digunakan dalam perhitungan anggaran untuk pengadaan belanja modal dan barang di tahun 2015 masih menggunakan proporsi kenaikan yang sama dengan estimasi di tahun 2014.
38
7. Asumsi MikroTabel 2.7 Asumsi Mikro RBA 2015
NO Keterangan Asumsi RBA Realisasi 2014
a. Kebijakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum
Sesuai standar akuntansi yang berlaku umum
Sesuai standar akuntansi yang berlaku umum
b. Subsidi yang masih diterima dari pemerintah
Ada Ada
c. Asumsi tarif Terjangkau masyarakat Terjangkau masyarakat
d. Asumsi volume pelayanan Meningkat Meningkat
e.