• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENGAWASAN KINERJA WARTAWAN PT NURANI MEDIA TEDUH SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENGAWASAN KINERJA WARTAWAN PT NURANI MEDIA TEDUH SURABAYA."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENGAWASAN KINERJA WARTAWAN PT NURANI MEDIA TEDUH SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos.I)

Oleh :

M. ARIF YASIRUL BASORI NIM. B04211045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

M. Arif Yasirul Basori, 2015. Penerapan Pengawasan Kinerja Wartawan PT. Nurani Media Teduh Surabaya.

Fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu, bagaimana penerapan pengawasan kinerja wartawan PT Nurani Media Teduh Surabaya.

Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, dengan mengambil jenis penelitian fenomenologi (analisisnya terhadap sebuah fenomena yang diamati). penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder, yang dikumpulan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi atau pengamatan, dan studi dokumentasi. Untuk validitas data menggunakan triangulasi dan dengan analisa data model Miles dan Huberman (data reduction dan data display).

Berdasarkan hasil analisa data, dapat diketahui bahwa pengawasan kinerja wartawan di PT. Nurani Media Teduh Surabaya, menerapkan sistem dan teknik yang mampu menjamin segala aktivitas wartawan dalam perusahaan untuk selalu mengarah pada upaya mencapai keseluruhan tujuan perusahaan.

Penerapan pengawasan kinerja wartawan PT. Nurani Media Teduh Surabaya sudah dijalankan sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan manajemen organisasi, dengan bukti hampir setiap wartawan melakukan absensi elektronik setiap pagi, proses dengan tahapan-tahapan pengawasan juga terlaksana secara simultan, karena di dukung oleh struktur organisasi yang memiliki sistem otorisasi dan tanggung jawab yang jelas, memiliki job description, dan kebijaksanaan personalia yang baik, dengan hasil akhir terbitnya tabloid setiap minggu sebagai tujuan utama perusahaan.

(6)

DAFTAR ISI

Judul Penelitian ... i

Persetujuan Dosen Pembimbing ... ii

Pengesahan Tim Penguji ... iii

Motto Dan Persembahan ... iv

Pernyataan Pertanggungjawaban Otentisitas Skripsi ... v

Abstrak ... vi

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Konsep ... 5

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II: KAJIAN TEORETIK ... 10

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 10

B. Kerangka Teori ... 12

1. Pengertian Pengawasan ... 12

2. Jenis Pengawasan ... 15

3. Proses atau Tahap tahap Pengawasan ... 20

4. Karakteristik Sistem Pengawasan yang Baik ... 22

5. Pengertian Kinerja ... 24

6. Peningkatan Kinerja Pegawai ... 25

7. Pengawasan dalam pandangan Islam ... 27

(7)

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi Penelitian ... 31

C. Jenis dan Sumber Data ... 31

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Validitas Data ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV: HASIL PENELITIAN ... 45

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 45

1. Gambaran Lokasi dan Keadaan Penelitian ... 45

2. Sejarah Terbitnya Tabloid NURANi ... 48

3. Visi dan Misi Tabloid NURANi ... 51

4. Tim Keredaksian Tabloid NURANi ... 52

5. Struktur Organisasi Tabloid NURANi ... 53

6. Job Description (Gambaran Pekerjaan) ... 54

7. Alur Kerja Keredaksian ... 55

8. Rubrikasi Tabloid NURANi ... 56

9. Program dan Event NURANi ... 58

B. Penyajian Data ... 60

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 76

BAB V: PENUTUP ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran dan Rekomendasi ... 79

C. Keterbatasan Penelitian ... 80

Daftar Pustaka ... 81

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang 12

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 40

Tabel 4.1 Fasilitas Kantor Redaksi Tabloid NURANi... 46

Tabel 4.2 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 4.3 Perubahan Jumlah Karyawan ... 47

Tabel 4.4 Jangkauan Pasar ... 48

Tabel 4.5 Data Teknis ... 51

Tabel 4.6 Jadwal Kegiatan ... 56

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Manajemen Pengawasan ... 7

Gambar 2.1 Proses Pengawasan ... 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Tabloid NURANi ... 53

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu, sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang paling vital bagi organisasi. Terdapat dua alasan dalam hal ini. Pertama, sumber daya manusia mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi, sumber daya manusia merancang dan memproduksi barang dan jasa, mengawasi kualitas, memasarkan produk, mengalokasikan sumer daya finansial, serta menentukan seluruh tujuan dan strategi organisasi. Kedua, sumber daya manusia merupakan pengeluaran utama organisasi dalam menjalankan bisnis.1

Aspek manajemen suatu organisasi diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara optimal. Selain itu pula, pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan untuk menjaga agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan. Adanya pengawasan dapat diperoleh informasi mengenai kehematan, efisiensi,

1

Ike Kusdyah Rachmawati, 2008,Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset,Yogyakarta, hal.

(11)

dan efektivitas pelaksanaan kegiatan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk penyempurnaan kegiatan dan pengambilan keputusan oleh pimpinan. Dalam prakteknya pengawasan dalam setiap bidang pekerjaan atau kegiatan dituntut satu tata cara, metode, teknik pengawasan dengan efektif dan efisien.

Upaya dalam mewujudkan hal itu, maka dapat menciptakan kondisi dan iklim kerja yang mendukung serta menciptakan pengawasan sebagai suatu proses yang wajar, dalam suatu perusahaan dilakukannya pengawasan secara maksimal maka akan mendorong pelaksanaan tugas pegawai dan kinerja pegawai dalam pencapaian tujuan yang diharapkan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah pimpinan perlu menggerakkan serta memantau kinerja karyawannya agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Kinerja karyawan dapat ditingkatkan salah satunya melalui pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan. Pengawasan ini dilakukan oleh pimpinan sebagai suatu usaha membandingkan apakah yang dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Hal ini berarti juga pengawasan merupakan tindakan atau kegiatan pimpinan yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil kerja yang dikehendaki.

(12)

kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan kerja. Hal ini dikarenakan perkembangan bisnis di Indonesia saat ini cukup pesat, sehingga persaingan bisnis semakin ketat dan sangat kompetitif. Dan ditandai dengan semakin banyaknya jumlah industri kreatif, manufaktur, perdagangan, dan jasa. Tidak terkecuali bisnis media cetak (tabloid) yang merupakan industri kreatif dan jasa dalam memberikan pelayanan jasa informasi dan hiburan.

PT Nurani Media Teduh merupakan anak dari Group Jawa Pos, dan merupakan perusahaan bisnis yang bergerak dibidang industri kreatif dan jasa pelayanan informasi serta hiburan, yaitu perusahaan yang menjadi penerbit tabloid NURANi, tabloid yang mulai terbit di tahun 2000, dan memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang agama Islam yang benar kepada masyarakat. Alasan peneliti melakukan penelitian dengan objek penelitian di PT Nurani Media Teduh adalah karena pengelolaan/ manajemen perusahaan yang baik. Hal ini tercermin dengan wujud keberhasilan perusahaan yang mampu eksis dalam menjalankan bisnis di tengah persaingan bisnis yang sangat kompetitif.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, guna pembahasan lebih lanjut dalam penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

(13)

C.Tujuan Penelitian

Selaras dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengawasan kinerja wartawan PT Nurani Media Teduh.

D.Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap semoga hasilnya nanti dapat membawa manfaat setidaknya dua manfaat, yakni secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Kiranya penelitian ini dapat menjadi salah satu tambahan koleksi literatur yang berarti bagi program studi Manajemen Dakwah (MD) khususnya, maupun sebagai kontribusi secara teoritis bagi khalayak yang membaca penelitian ini pada umumnya, guna dijadikan pertimbangan dalam melakukan upaya-upaya pengawasan kerja.

2. Manfaat Praktis

(14)

E.Definisi Konsep

Untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi dalam memahami penelitian ini, berikut ini akan peneliti deskripsikan mengenai konsepsi teoritis beberapa istilah dalam judul, yaitu antara lain:

1. Penerapan Pengawasan

Penerapan secara simpel dapat diartikan sebagai implementasi.2 Sedangkan pengawasan kerja merupakan suatu proses untuk menetapkan standar pekerjaan apa yang akan dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.3

Berikut gambaran alur kerja di PT Nurani Media Teduh yang merupakan penerbit tabloid NURANi. Sebagai media mingguan, tabloid NURANi selalu melakukan perencanaan peliputan setiap minggunya. Setelah tema disepakati, koordinator liputan dan redaktur pelaksana akan menugasi para wartawan. Masing-masing wartawan mempunyai jatah halaman, yang jumlahnya ditentukan oleh para redaktur tersebut.

Setelah semua tugas terbagi, maka wartawan kemudian mencari berita. Dan jika sudah dapat segera menyusun laporan, biasanya berbentuk tulisan berita serta gambar foto. Selanjutnya akan diserahkan kepada masing-masing redaktur penanggung jawab rubrik. Tulisan wartawan tersebut akan dievaluasi oleh

2

Thomas S. Bateman, Scott A. Snell, 2008, Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam

Dunia yang Kompetitif, Salemba Empat, Jakarta, hal. 179

3

M. Manullang, 2005,Manajemen Sumber Daya Manusia,PT Toko Gunung Agung, Jakarta, hal.

(15)

redaktur, mulai akurasi data, pilihan alur serta kata hingga huruf akan dievaluasi oleh sang redaktur.

Setelah itu, tulisan yang telah dievaluasi redaktur akan diserahkan kepada

copy editor untuk dievaluasi sekali lagi apakah ada kesalahan ketik atau tidak. Jika sudah siap akan disertakan kepada bagian lay out untuk disusun seproporsional mungkin, hingga tabloid yang menarik dan enak untuk dibaca. Naskah kemudian di print lalu dievaluasi sekali lagi, untuk memastikan adanya kesesuaian antara judul dan naskah, naskah dan foto, hingga penulisan huruf. Setelah dirasa tidak ada lagi kesalahan, naskah yang sudah jadi diserahkan kepada bagian pra cetak untuk diproses. Mulai montase hingga dicetak menjadi tabloid.

2. Kinerja Wartawan

Kinerja adalah hasil kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan.4 Dalam penelitian ini objek pengawasan merupakan para wartawan, wartawan atau jurnalis adalah seseorang yang melakukan jurnalisme atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film, serta internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya

4

Anwar Prabu Mangkunegara, 2006, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Refika Aditama,

(16)

dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.5

Kinerja wartawan berarti hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang wartawan dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Untuk mendapatkan hasil kerja yang memuaskan tentu terlebih dahulu menetapkan standar kinerja. Upaya dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam suatu organisasi maka diperlukan pengawasan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang efektif dan efisien. Selanjutnya, dilakukan sistem pengawasan dalam menilai tingkat keberhasilan.

Pengawasan akan berjalan dengan lancar apabila proses dasar pengawasan diketahui dan ditaati. Berikut gambaran proses atau tahapan-tahapan dalam ilmu manajemen pengawasan yang dikemukakan oleh Ahmed Belkaoui:6

5

Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, 2012, Jurnalistik Teori dan Praktik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 75-77.

6

(17)

3. Sistematika Pembahasan

Agar penelitian ini mudah untuk dipahami, maka penulis menyusun sistematika pembahasan. Sistematika dalam pembahasan ini, terdiri dari dari beberapa bagian.

Bab I Pendahuluan, bab ini memuat pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan.

Bab II Kajian teoritik, bab ini memuat penelitian terdahulu yang relevan, kerangka teori, dan pengawasan kinerja menurut perspektif Islam.

Bab III Metode penelitian, bab ini memuat metode penelitian meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data, dan teknik analisis data. Pembahasan ini sengaja disajikan untuk memberikan gambaran secara utuh mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirancang pada sub bab rumusan masalah di atas.

(18)

telah dilakukan. Selanjutnya adalah analisa data, dalam sub bab ini peneliti mencari dan menemukan jawaban dari rumusan masalah.

(19)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A.Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dapat dijadikan dasar gambaran pada penelitian, walaupun ada perbedaan subyek, obyek yang digunakan, metode, variable penelitian yang digunakan, maupun indikator yang diteliti.

Pertama, Indra Fatria melakukan penelitian tentang pengawasan kerja pada karyawan BMT Bina Ihsanul Fikri Gedong Kuning di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, dengan judul “Pengaruh Pengawasan Terhadap Prestasi

Kerja Pada Karyawan BMT Bina Ihsanul Fikri Gedong Kuning di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.” Penelitian yang dilakukan Indra Fatria pada tahun

(20)

Kedua, penelitian yang ditulis Nurmasari tahun 2007 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi terhadap kinerja. Pengambilan sampel dilakukan kepada 31 orang karyawan di PT. Telkom Kandatel Jember. Model analisis instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan reabilitas, sedangkan model analisis data yang digunakan yaitu analisis linier berganda, uji F, uji t, uji koefisien determinan berganda, dan uji koefisien determinasi parsial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable kompetensi yang terdiri dari variabel kompetensi komunikasi, kompetensi kerjasama kelompok, kompetensi kepemimpinan, dan kompetensi pengambilan keputusan secara simultan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap kinerja karyawan terbukti hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 184,901. Dan variabel kompetensi komunikasi mempunyai pengaruh paling besar dengan nilai 2,276 dibanding dengan nilai koefisien determinasi parsial ketiga variabel lainnya.

(21)

rating scale. Penilaian CMS dinilai oleh orang yang tidak ada hubungannya dengan KFC secara diam-diam pada waktu 1 bulan 2 kali. Sedangkan penilaian rating scale biasanya yang menilai atasannya sendiri tapi dapat pula bawahan atau rekan kerja pada waktu 6 bulan sekali.

Tabel 2.1

Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

Peneliti Indra Fatria Nurmasari Naufaisa

Tahun 2008 2007 2011

Kuantitatif Kuantitatif Studi Kasus,

Kualitatif

B.Kerangka Teori

1. Pengertian Pengawasan

Kontrol (pengawasan) dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan tujuan organisasi dan manajemen tercapai.7

Henry Fayol dalam bukunya “General and Industrial management

mengemukakan bahwa control (pengawasan) adalah pemeriksaan apakah semua

7

Ulbert Silalahi, 1992, Studi Tentang Ilmu Administrasi Konsep Teori dan DimensiI, Sinar Baru,

(22)

yang terjadi sesuai dengan rencana, intruksi yang di keluarkan, serta

prinsip-prinsip yang ditetapkan”.8

Guntur, mengatakan bahwa “Pengawasan adalah sebagai keseluruhan kegiatan membandingkan, mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan kriteria, norma, dan

standar”.9

Menurut Halsey pengawasan ialah, memilih orang yang tepat untuk tiap pekerjaan, menimbulkan minat terhadap pekerjaannya pada tiap-tiap orang dan mengajarkan bagaimana ia harus melakukan pekerjaannya, mengukur dan menilai hasil kerjanya untuk mendapat keyakinan apakah pelajaran itu telah dipahami dengan wajar, mengadakan koreksi-koreksi bilamana perlu dan memindahkan orang kepada pekerjaan yang lebih sesuai atau memberhentikan mereka yang ternyata tidak dapat bekerja dengan baik, memuji bila ia selayaknya mendapat pujian dan memberi penghargaan atas kerja yang baik, dan akhirnya menyelaraskan setiap orang ke dalam suasana kerja sama yang erat dengan teman-teman sekerjanya, semuanya itu dilakukan secara adil, sabar dan tenggang-menenggang, sehingga setiap orang akan menjalankan pekerjaannya dengan mahir, teliti, cerdas bersemangat dan sempurna.10

8

Sukarna, 1992, Dasar Dasar Manajemen, Mandar Maju, Bandung, hal. 111

9

Muhammad Guntur, dkk, 2005, Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen, FEIS UNM,

Makassar, hal. 89 10

George D Hasley, 2003, Bagaimana Memeimpin dan Mengawasi Pegawai Anda, PT Rineka

(23)

Menurut Manullang, pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat merealisasikan tujuan utama tersebut, maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memeperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang akan datang. Dua prinsip pokok, yang merupakan suatu condition sine qua non bagi suatu sistem pengawasan yang efektif ialah adanya rencana tertentu dan adanya pemberian instruksi-instruksi serta wewenang kepada bawahan.11

Dari keseluruhan penjelasan mengenai pengawasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi pengawasan yang dilakukan selama proses manajemen berlangsung adalah untuk mengendalikan segala bentuk pekerjaan agar terlaksana sesuai rencana, serta mendukung tercapainya tujuan suatu organisasi.

Sedangkan sasaran dari pengawasan adalah menemukan ketidak serasian, kelemahan-kelemahan, kesulitan-kesulitan, ataupun penyimpangan dalam pelaksanaan rencana, agar dapat diambil tindakan pencegahan maupun perbaikan sesuai dengan rencana semula.

11

(24)

2. Jenis Pengawasan

Ada empat macam dasar penggolongan jenis pengawasan,12 yakni:

a. Waktu pengawasan

Berdasarkan bila pengawasan dilakukan, maka macam-macam pengawasan itu dibedakan atas :

1) Pengawasan preventif, dimaksudkan pengawasan dilakukan sebelum terjadinya penyelewengan, kesalahan atau deviation. Jadi diadakan tindakan pencegahan agar jangan terjadi kesalahan-kesalahan di kemudian hari.

2) Pengawasan repressif, dimaksudkan pengawasan setelah rencana dijalankan, dengan kata lain diukur hasil-hasil yang dicapai dengan alat pengukur standar yang telah ditentukan terlebih dahulu.

b. Objek pengawasan

Berdasarkan objek pengawasan dapat dibedakan atas pengawasan di bidang-bidang sebagai berikut: (1) produksi, (2) keuangan, (3) waktu, dan (4) manusia dengan kegiatan-kegiatannya.

Dalam bidang produksi, maka pengawasan itu dapat ditujukan terhadap kuantitas hasil produksi ataupun terhadap kualitas ataupun terhadap likuiditas perusahaan. Di bidang keuangan pengawasan mampu membantu mengetahui kesediaanya likuiditas serta, pengguanaan keuangan perusahaan

12

(25)

sudah tepat dan efisien. Pengawasan di bidang waktu bermaksud untuk menentukan, apakah dalam menghasilkan sesuatu hasil produksi sesuai dengan waktu yang direncanakan atau tidak. Akhirnya, pengawasan di bidang manusia dengan kegiatannya bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan-kegiatan dijalankan sesuai dengan instruksi, rencana tata kerja atau manuals.

Menurut David Houghton dalam bukunya “Contemporary Management

pengawasan dalam area atau bidang sumber daya manusia juga meliputi; seleksi pegawai, penempatan, pelatihan, penilaian prestasi, dan kompensasi.13

c. Subjek pengawasan

Bilamana pengawasan itu dibedakan atas dasar penggolongan siapa yang mengadakan pengawasan, maka pengawasan itu dapat dibedakan atas:

1) Pengawasan intern

Dengan pengawasan intern dimaksud pengawasan yang dilakukan oleh atasan dari petugas bersangkutan. Oleh karena itu, pengawasan semacam ini disebut juga pengawasan vertikal atau formal. Disebutkan ia sebagai pengawasan formal karena yang melakukan pengawasan itu adalah orang-orang berwenang.

13

Sofyan Syafri Harahap, 1996, Manajemen Kontemporer, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal.

(26)

2) Pengawasan ekstern

Suatu pengawasan disebut pengawasan ekstern, bilamana orang-orang yang melakukan pengawasan itu adalah orang-orang-orang-orang diluar organisasi bersangkutan. Pengawasan jenis terakhir ini lazim pula disebut pengawasan sosial (social control) atau pengawasan informal.

d. Cara mengumpulkan fakta-fakta guna pengawasan

Berdasarkan cara bagaimana mengumpulkan fakta-fakta guna pengawasan, maka pengawasan itu dapat digolongkan atas:

1) Personal Observation (Personal Inspection)

Peninjauan pribadi (personal inspection, personal observation) adalah mengawasi dengan jalan meninjau secara pribadi sehingga dapat dilihat sendiri pelaksanaan pekerjaan.

2) Oral Report (Laporan Lisan)

Dengan cara ini, pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan yang diberikan bawahan.

3) Written Report (Laporan Tertulis)

(27)

4) Control by Exception

Pengawasan yang berdasarkan kekecualian adalah suatu sistem pengawasan dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian. Jadi, pengawasan hanya dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adanya peristiwa-peristiwa yang istimewa.

Agar kegiatan pengawasan membuahkan hasil yang diharapkan, perhatian serius perlu diberikan kepada berbagai dasar pemikiran yang sifatnya fundamental, beberapa diantaranya dibahas berikut ini.14

a) Orientasi kerja dalam setiap organisasi adalah efisiensi. Bekerja secara efisien berarti menggunakan sumber-sumber yang tersedia seminimal mungkin untuk membuahkan hasil tertentu yang telah ditetapkan dalam rencana.

b) Orientasi kedua dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional adalah efektivitas. Kalau seseorang berbicara tentang efektivitas sebagai orientasi kerja, berarti yang menjadi sorotan perhatiannya adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan tersebut.

c) Produktivitas merupakan orientasi kerja yang ketiga. Ide yang menonjol dalam membicarakan dan mengusahakan produktivitas

14

(28)

ialah maksimalisasi hasil yang harus dicapai berdasarkan dan dengan memanfaatkan sumber dana dan daya yang telah dialokasikan sebelumnya.

d) Pengawasan dilakukan pada waktu berbagai kegiatan sedang berlangsung dan dimaksudkan untuk mencegah jangan sampai terjadi penyimpangan, penyelewengan, dan pemborosan.

e) Tidak ada manajer yang dapat mengelak dari tanggung jawab melakukan pengawasan karena para pelaksana adalah manusia yang tidak sempurna.

f) Pengawasan akan berjalan dengan lancar apabila proses dasar pengawasan diketahui dan ditaati. Yang dimaksud dengan proses dasar itu ialah :

(1) Penentuan standar hasil kerja

Standar hasil pekerjaan merupakan hal yang amat penting ditentukan karena terhadap standar itulah hasil pekerjaan dihadapkan dan diuji. Tanpa standar yang ditetapkan secara rasional dan objektif, manajer dan pelaksana tidak akan mempunyai kriteria terhadap mana hasil pekerjaan dibandingkan sehingga dapat mengatakan bahwa hasil yang dicapai memenuhi tuntutan rencana atau tidak.

(2) Pengukuran hasil pekerjaan

(29)

hasil prestasi kerja para anggota organisasi secara tuntas dan final. Meskipun demikian melalui pengawasan harus dapat dilakukan pengukuran atas prestasi kerja, meskipun sementara sifatnya.

(3) Koreksi terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi

Meskipun bersifat sementara, tidakan korektif terhadap gejala penyimpangan, penyelewengan, dan pemborosan harus bisa diambil.

3. Proses atau Tahap-tahap Pengawasan

Dalam ilmu manajemen pengawasan yang dikemukakan oleh Ahmed Belkaoui, langkah-langkah yang diikuti dalam proses pengawasan ini adalah sebagai berikut:15

a. Penyusunan tujuan. b. Penetapan standar. c. Pengukuran hasil kerja.

d. Perbandingan fakta dengan standar. e. Tindakan koreksi.

15

Sofyan Syafri Harahap, 1996, Manajemen Kontemporer, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal.

(30)

Proses ini dapat dilihat dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Fee

dba

ck da

la

m m

en

yus

un t

uju

a

n

Tindakan Koreksi Analisis Varian

Pembandingan Standar dan Fakta

Pengukuran Standar

(31)

4. Karakteristik Sistem Pengawasan yang Baik

Harahap mengemukakan ciri-ciri Sistem Pengawasan Intern yang baik sebagai berikut16 :

a. Struktur Organisasi yang Baik

Perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang jelas dan tegas yang dapat membedakan tugas dan tanggung jawab masing-masing personal. Jelas kepada siapa seseorang bertanggung jawab dan kepada siapa dia memerintah.

b. Sistem Otorisasi dan Tanggung Jawab yang Jelas

Harus ada pemberian wewenang yang jelas dan tanggung jawab yang tegas pula.

c. Sistem Akuntansi yang Baik

Perusahaan harus memiliki system akuntansi yang baik yang berguna untuk mengolah data menjadi informasi yang baik dan dapat dimengerti serta dapat mendukung kebijaksanaan pimpinan. Cirri perusahaan yang memiliki sistem akuntansi yang baik harus memiliki:

1) Bagan Perkiraan, merupakan daftar seluruh perkiraan yang ada dalam perusahaan. Ini adalah kumpulan dari seluruh pos-pos tempat mencatat segala transaksiperusahaan.

16

Sofyan Syafri Harahap, 1996, Manajemen Kontemporer, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal.

(32)

2) Pedoman Akuntansi, yang disusun untuk mengelolah setiap transaksi perusahaan. Dengan adanya pedoman yang baik maka karyawan dapat memproses transaksi dan mengolahnya menjadi laporan keuangan yang berguna bagi pihak manajemen atau pihak luar.

3) Daftar Tugas (Job description), dengan adanya daftar tugas yang jelas maka setiap karyawan akan menjalankan batas hak dan tanggung jawab masing-masing sehingga pelaksanaan tugas akan semakin lancar. 4) Perkiraan Kontrol, perkiraan ini adalah perkiraan-perkiraan ysng

dibuat yang merupakan kumpulan dari beberapa perkiraan pembantu. 5) Dokumen yang Sudah Dinomori Sebelumnya, berguan untuk

menjaga kemungkinan penyalahgunaan dokumen untuk kepentingan pribadi atau untuk menggunakan dokumen berkali_kali.

6) Metode-metode lain yang bertujuan untuk mengawasi data yang masuk dan data yang diproses.

d. Kebijaksanaan Personalia yang baik

Karyawan harus diseleksi secara benar sesuai dengan kebutuhan dan posisi yang diinginkan. Karyawan harus dilatih dan ditingkatkan kemampuannya. Kemudian karyawan juga harus diawasi secara tepat jangan sampai dia merasa dibuntuti/ diamati terus sehingga ia kaku dan sebaliknya jangan pula tanpa pengawasan sama sekali.

(33)

tenaga manusia yang demikian baik, berguna menjadi sumber biaya yang merusak, boros dan merugikan perusahaan.

e. Badan atau Staff Internal Auditor

Dalam struktur organisasi biasanya ada unit khusus yang berfungsi sebagai pelaksanaan fungsi pengawasan Intern. Biasanya disebut Controller

atau Internal Auditor. Untuk menjamin sistem pengawasan Intern yang kuat, maka Internal Auditor ini harus memiliki posisi yang jelas dan kuat dalam struktur organisasi

f. Dewan Komisaris yang Kompeten dan Aktif

Dewan komisaris merupakan lembaga pengawasan tinggi dalam perusahaan, yang harus benar-benar memiliki kemampuan dan keberanian untuk melaksanakan fungsinya sebagai pengawas Direksi. Dia harus aktif memantau pelaksanaan manajemen perusahaan bekerja sama dengan Internal Auditor atau Controller.

5. Pengertian Kinerja

Tika mendefinisikan kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Fungsi pekerjaan atau kegiatan yang dimaksudkan di sini adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi. Untuk faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil pekerjaan atau prestasi kerja seseorang atau kelompok terdiri faktor

(34)

kelompok terdiri dari kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi keluarga, kondisi fisik seseorang, karateristik kelompok kerja, dan sebagainya. Sedangkan pengaruh eksternal antara lain berupa peraturan ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonomi, perubahan lokasi kerja, dan kondisi pasar.17

Menurut Mangkunegara bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.18 Hasibuan mendefinisikan kinerja atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan.19

Beberapa pengertian tersebut di atas, dapat dipahami bahwa kinerja adalah kemampuan yang dilakukan untuk mencapai hasil kerja yang diharapkan bersama kearah tercapainya tujuan lembaga atau perusahaan.

6. Peningkatan Kinerja Wartawan

Pengawasan dalam mencapai kinerja karyawan (wartawan) merupakan suatu tujuan organisasi yang dicita-citakan. Pengawasan dilakukan terhadap kinerja karyawannya agar atasan tidak kehilangan informasi tentang kinerja bawahannya, bila tidak diadakan pengawasan berarti atasan tidak dapat menilai

17

Moh Pabundu Tika, 2006, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi

Aksara, Jakarta, hal. 121 18

Anwar Prabu Mangkunegara, 2006, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Refika Aditama,

Bandung, hal. 9 19

(35)

kinerja bawahannya. Bila hal itu terjadi maka bisa jadi tujuan daripada perusahaan tidak dapat dicapai.

Menurut Arsyad, ada beberapa langkah dalam menilai kinerja karyawan (wartawan) yaitu:20

1) Memberikan batasan pekerjaan wartawan, memberikan motivasi kepada wartawan bahwa tugas yang dilimpahkan kepadanya bisa dikerjakan. 2) Bagaimana pekerjaan itu dilakukan, menetapkan ukuran kinerja, dan

manajer perlu berusaha untuk menghilangkan rintangan wartawan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya.

3) Memonitor kinerja dengan memberikan umpan balik yang terus menerus, hal ini dilakukan agar tidak terkesan mencari kesalahan.

4) Meninjau kembali kinerja secara resmi dapat dilakukan pada akhir tahun dengan cara kerja pada periode terhadap kinerja wartawan dan membuat rencana kerja pada metode periode berikutnya.

Kinerja sangat erat hubungannya dengan produktivitas individu, latihan dan pengembangan, perencanaan karir atau kenaikan pangkat serta pengupahan. Oleh karena itu, informasi secara rutin kinerja seorang karyawan turut serta menentukan kebijakan di bidang personalia.

Mangkunegara menyimpulkan evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan

20

Azhar Arsyad, 2002, Pokok-pokok Manajemen Pengetahuan Praktis Bagi Pimpinan dan

(36)

kinerja organisasi. Di samping itu, juga untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan atau penentuan imbalan.21

Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM organisasi. Menurut A Mangkunegara, faktor-faktor penentu prestasi kerja individu adalah faktor individu dan faktor lingkungan kerja organisasi.22

7. Pengawasan dalam pandangan Islam

Pengawasan dalam pandangan Islam dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang hak.23 Pengawasan (control) dalam ajaran islam (hokum syariah), paling tidak terbagi menjadi dua hal.

Pertama, control berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepada Allah swt..Seseorang yang yakin bahwa Allah pasti mengawasi hamba-Nya, maka ia akan bertindak hati-hati. Ketika sendiri, ia yakin bahwa Allah yang kedua dan ketika berdua, ia yakin Allah yang ketiga.

21

Anwar Prabu Mangkunegara, 2006, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Refika Aditama,

Bandung, hal. 10 22

Anwar Prabu Mangkunegara, 2006, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia,Op, Cit, hal. 16

23

(37)

“ tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa

yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka dimanapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala

sesuatu.”(al-Mujadalah:7)

Ini adalah kontrol yang paling efektif yang berasal dari diri sendiri. Ada sebuah hadits yang menyatakan,

ه قَ إ

. . ك ثيْ

“Bertakwalah Anda kepada Allah, dimana pun Anda berada.”

(38)

menghadirkan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang disebut kontrol yang sangat kuat yang berasal dari dalam diri dan bukan semata-mata dari luar.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian, ilmu tentang alat penelitian.Di lingkungan filsafat, logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran.24 Dalam penelitian ini, jenis yang digunakan adalah jenis fenomenologi, yaitu penelitian yang berlandaskan melihat suatu peristiwa tidak secara parsial, lepas dari konteks sosialnya karena satu fenomena yang sama dalam situasi yang berbeda akan pula memiliki makna yang berbeda pula.25Untuk itu, dalam mengobservasi data di lapangan, peneliti tidak dapat melepas konteks atau situasi yang menyertainya.Tujuan dengan menggunakan jenis fenomenologi ini lebih menekankan analisisnya terhadap sebuah fenomena yang diamati serta dengan tujuan mengangkat makna etika dalam berteori dan berkonsep,26 serta mengetahui seluas-luasnya tentang obyek penelitian melalui perolehan data dan pemberian informasi yang berkaitan dengan penerapan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan

24

Noeng Muhadjir, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rakesarisin, Yogyakarta, hal. 4

25

Muhammad Idrus, 2009, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 59

26

Noeng Muhadjir, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rakesarisin, Yogyakarta, Edisi IV, hal.

(40)

lain.27Dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini lebih menekankan analisanya terhadap fenomena yang diamati dengan menggunakan cara berfikir formal dan argumentatif.

B. Lokasi Penelitian

Objek penelitian ini adalah PT Nurani Media Teduh.PT Nurani Media Teduh sendiri merupakan perusahaan penerbit tabloid NURANi, beralamatkan di jalan Ketintang Baru III/91 Surabaya.

C. Jenis dan Sumber Data a. Data

Data adalah kenyataan, keterangan atau bahan dasar yang dipergunakan untuk menyusun hipotesa atau segala sesuatu yang akan diteliti.28 Dalam hal ini data yang diperoleh ialah sejarah PT Nurani Media Teduh, visi misi, lokasi, fasilitas, struktur organisasi, job description, jumlah karyawan, produk, daftar kegiatan, program dan event, kinerja karyawan serta sistem pengawasan kinerja karyawan di PT Nurani Media Teduh.

b. Jenis Data

Berdasarkan jenisnya, data dibagi menjadi dua, yaitu:

27

Lexy J. Moleong, 2008, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 6

28

(41)

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.29 Dalam hal ini data yang dihimpun adalah tentang bagaimana proses mekanisme penerapan sistem pengawasan kinerja karyawan di PT Nurani Media Teduh, jumlah karyawan serta perkembangan dan kemajuannya. Data dapat diperoleh melalui permintaan keterangan-keterangan kepada informan kunci atau pihak yang bersangkutan, yaitu bagian HRD beserta manajer redaksi PT Nurani Media Teduh.Data tersebut berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui wawancara langsung maupun tidak langsung.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti.30Dalam hal ini data yang dihimpun adalah tentang profil PT Nurani Media Teduh, meliputi latar belakang berdirinya, struktur organisasi, fasilitas, visi dan misi, serta daftar kegiatan. Data ini diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek peneliti dan biasanya diperoleh dari dokumentasi.

29

Lexy J. Moleong, 2008, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 84

30

(42)

c. Sumber Data

Sumber data adalah salah satu hal yang paling vital dalam penelitian. Kesehatan dalam menggunakan atau memahami sumber data sangat penting, jadi data yang diperoleh tidak akan meleset dari yang diharapkan.31 Adapun data yang nantinya akan dipakai untuk melengkapi data tersebut adalah:

1) Informan, yaitu orang-orang yang memberikan informasi tentang segala yang terkait dalam penelitian. Peneliti mendapatkan informasi dari Bapak M Khozin selaku bagian HRD dan dewan redaksi PT Nurani Media Teduh.Tugas dari seorang dewan redaksi sekaligus kepala HRD ialah membantu kinerja keredaksian, serta mengawasi kinerja karyawan.

2) Dokumentasi, yaitu mengutip secara langsung dari catatan perusahaan yang dijadikan penelitian dengan menyalin data. Data berupa profil perusahaan, sejarah berdirinya, struktur organisasi, visi dan misi, tujuan, serta daftar kegiatannya.

D. Tahap-tahap Penelitian

Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian yaitu usaha mengenali tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut nantinya akan memberikan gambaran tentang keseluruhan, pelaksanaan dan

31

Burhan Bungin, 2001, Metodelogi Penelitian Sosial, Airlangga University Press, Surabaya, hal.

(43)

pengumpulan data, analisasi data sampai pada penulisan skripsi. Adapun tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan adalah :32

a. Tahap pra lapangan

Yaitu tahap yang akan dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian. Pada tahap ini yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Menyusun rancangan penelitian

Tahap pra lapangan yang dilakukan pertama kali adalah menyusun rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang dimaksud adalah penyusunan proposal penelitian yang terdiri dari judul penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, kerangka teori, metode penelitian, sistematika penelitian serta jadwal penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian

Dalam konteks penelitian yang dilakukan peneliti sebelum membuat usulan pengajuan judul, peneliti terlebih dahulu mencari data atau informasi tentang obyek yang akan diteliti melalui beberapa cara, yang kemudian tertarik untuk dijadikan obyek penelitian yang sesuai dengan jurusan. Dalam hal tersebut peneliti menetapkan PT Nurani Media Teduh penerbit Tabloid NURANi yang berada di Jl. Ketintang Baru III/91 Surabaya sebagai obyek penelitian.

32

(44)

c. Mengurus Perizinan

Setelah membuat usulan penelitian dalam bentuk proposal, peneliti mengurus perizinan melakukan penelitian di obyek yang akan diteliti dengan cara meminta surat pengantar dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya yang diperuntukkan untuk penelitian di PT Nurani Media Teduh.

d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan

Tahap ini belum sampai pada titik yang menyingkapi bagaimana peneliti masuk ke lapangan dalam arti mulai mengumpulkan data yang sebenarnya.Tahap ini barulah merupakan orientasi lapangan, namun dalam hal-hal tertentu peneliti telah menilai keadaan lapangan. Pada tahap ini, peneliti menjajaki dan menilai lapangan dengan mengunjungi kantor beberapa hari untuk melihat fenomena pengawasan kinerja karyawan.

e. Memilih dan memanfaatkan informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Orang yang akan dipilih untuk dijadikan informan pada penelitian ini adalah bagian HRD serta manajer redaksi PT Nurani Media Teduh Surabaya.

f. Persiapan perlengkapan penelitian

(45)

berupa antara lain bulpoint, pensil, tipe ex, penghapus, buku tulis, kertas, map plastik, laptop, flask disk, handphone (untuk merekam dan memotret).

g. Persoalan etika penelitian

Persoalan etika akan timbul apabila peneliti tidak menghormati, tidak mematuhi, dan tidak mengundahkan nilai-nilai yang terdapat pada obyek penelitian. Peneliti menghindari hal tersebut karena jika hal demikian terjadi maka akan timbul konflik sehingga akan menyulitkan peneliti mengumpulkan data. Dengan adanya etika peneliti diharapkan terciptanya kerja sama yang menyenangkan antara kedua belah pihak sehingga memudahkan peneliti menggali data.

b. Tahap pekerjaan lapangan

Uraian tentang pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan dua bagian dalam tahap pekerjaan lapangan, yaitu :

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri b. Memasuki lapangan

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data

(46)

atau informasi yang berkaitan dengan masalah yang dijadikan fokus penelitian.Setelah peneliti memasuki lapangan, peneliti ikut berperan serta sambil mengumpulkan data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Ada berbagai macam teknik pengumpulan data dalam proses penelitian, akan tetapi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan (observasi) adalah suatu proses yang kompleks yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.33 Atau alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diteliti.34 Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari hasil pengamatan (observasi) dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya.

Dengan menggunakan pengamatan (observasi), peneliti mendapatkan data tentang:

a.Lokasi atau letak geografis PT Nurani Media Teduh. b.Fasilitas yang dimiliki PT Nurani Media Teduh.

33

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, hal. 166. 34

(47)

c.Proses kerja dan pengawasan karyawan PT Nurani Media Teduh. b. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) adalah metode tanya jawab dengan seseorang untuk suatu pembicaraan. Metode dalam konteks tersebut berarti proses memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung (tanya jawab secara lisan) dengan responden penelitian, baik secara temu wicara atau menggunakan teknologi komunikasi (jarak jauh).35Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data bagi peneliti karena ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.36Selain itu wawancara tersebut dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.Dalam kajian, peneliti berhasil melakukan wawancara dengan bapak M Khozin selaku bagian HRD dan manajer redaksi PT Nurani Media Teduh, untuk menjaga kevalidan informasi.Dalam teknik wawancara peneliti menggunakan bentuk wawancara semi terstruktur artinya, mula-mula peneliti menanyakan sederetan pertanyaan yang sudah terstruktur kemudian satu persatu diperdalam dalam pemberian keterangan lebih lanjut, dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.37

35

Supardi, 2005, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, UII Press, Yogyakarta, hal. 121. 36

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, hal. 157. 37

(48)

Dengan menggunakan wawancara (interview), peneliti mendapatkan data tentang:

a.Latar belakang berdirinya PT Nurani Media Teduh. b.Proses alur kerja karyawan PT Nurani Media Teduh.

c.Sistem pengawasan kinerja karyawan PT Nurani Media Teduh. d.Kinerja karyawan PT Nurani Media Teduh.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa bahan-bahan tertulis seperti catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, film, otobiografi, dan lain sebagainya.38 Dengan menggunakan dokumentasi, peneliti mendapatkan data tentang:

a.Profil perusahaan PT Nurani Media Teduh. b.Visi dan misi PT Nurani Media Teduh. c.Struktur organisasi PT Nurani Media Teduh. d.Job description PT Nurani Media Teduh. e.Daftar kegiatan PT Nurani Media Teduh.

38

(49)

Untuk lebih memudahkan, maka ditabulasikan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Teknik Pengumpulan Data

NO DATA SD TPD

1 Profil PT Nurani Media Teduh

a. Gambaran lokasi dan keadaan penelitian HRD, PEMRED D + W

b. Sejarah terbit Tabliod Nurani HRD, PEMRED D + W

c. Visi dan misi HRD D

d. Tim keredaksian Tabloid Nurani HRD, PEMRED D + W

e. Struktur Organisasi HRD D

f. Alur kerja keredaksian HRD, PEMRED W + O

g. Rubik Tabloid Nurani HRD, PEMRED D + W

h. Program dan event HRD, PEMRED D + W

2 Penerapan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan

a. Sistem pengawasan kerja karyawan HRD, PEMRED W + O +

D b. Subjek pelaksanaan pengawasan kerja karyawan HRD, PEMRED W + O

c. Objek yang diawasi HRD, PEMRED W + O

d. Waktu pengawasan dilakukan HRD, PEMRED W + O

e. Proses pengumpulan fakta-fakta guna pengawasan HRD, PEMRED W + O

f. Tahapan-tahapan penerapan pengawasan HRD, PEMRED O + W

g. Karakteristik sistem pengawasan HRD, PEMRED O + W

F. Teknik Validitas Data

(50)

itu, keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi: mendemonstrasikan nilai yang benar, menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi.39

Teknik yang digunakan adalah Triangulasi yang artinya pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagian perbandingan terhadap data tersebut. Jadi triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Maksud dari triangulasi di sini adalah data wawancara diperiksa dalam keabsahan data, kemudian dibandingkan dengan hasil pengumpulan data yang lain, seperti observasi dan dokumentasi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap triangulasi adalah:40

a. Peneliti melakukan pengecekan tentang hasil dari pengamatan wawancara, maupun hasil data yang diperoleh dengan cara lain (observasi dan dokumen). Pengecekan dilakukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengawasan kinerja karyawan PT Nurani Media Teduh Surabaya, terutama kedua sistem yang diterapkan. Orang-orang

39

Lexy J. Moleong, 2008, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 320-321.

40

(51)

tersebut yakni penanggung jawab pelaksanaan penilaian prestasi kinerja karyawan PT Nurani Media Teduh Surabaya serta para karyawannya yang terlibat dalam pengawasan kinerja karyawan PT Nurani Media Teduh Surabaya.

b. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan

c. Penulis meneliti apa yang dikatakan orang tentang PT Nurani Media Teduh Surabaya, secara umum dengan mengecek data yang sudah ada apakah sesuai atau tidak.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.41Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan di Job description PT Nurani Media Teduh.

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman yaitu suatu aktivitas yang meliputi data reduction, data display, dan conclusions drawing/verification. Untuk lebih memahami teknik tersebut, maka akan dijelaskan sebagai berikut:42

41

Lexy J. Moleong. 2008, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 248.

42

(52)

a. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.Dalam hal tersebut, ketika peneliti memperoleh data dari lapangan dengan jumlah yang cukup banyak.Maka perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.Adapun hasil dari mereduksi data, peneliti telah memfokuskan pada bidang penerapan sistem pengawasan kinerja karyawan di PT Nurani Media Teduh.Hal ini dilakukan peneliti dengan mengamati serta meninjau kembali hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak PT Nurani Media Teduh dan orang-orang yang bersangkutan dengan pelaksanaan pengawasan kinerja karyawan di PT Nurani Media Teduh.

b. Data Display

(53)

c. Conclusions Drawing/ Verification

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Gambaran umum obyek penelitian meliputi hal-hal yang mengandung informasi yang bersifat umum dari keadaan penelitian yaitu meliputi:

1. Gambaran Lokasi dan Keadaan Penelitian

PT Nurani Media Teduh memiliki dua kantor redaksi, yang pertama adalah head office di GRAHA NURANI, Jl. Ketintang Baru III/91 Surabaya Telp: 031.8291078, Fax: 031.8291468. Sedangkan yang kedua merupakan branch office

yang beralamatkan di Gedung Graha Pena Lt. 5, Jl. Kebayoran Lama No. 12 Jakarta Selatan Telp: (021)53699625 Fax: (021) 53651170.

(55)

Tabel 4.1

Fasilitas Kantor Redaksi Tabloid NURANi

No Keterangan Jumlah

1 Komputer 15

2 Kamera 2

3 Mobil 2

4 Telepon 1

5 Fax 1

6 Mushola 1

Sumber: Kantor redaksi Tabloid NURANi43

Dari tabel diatas bisa diketahui bahwa GRAHA NURANI memiliki fasilitas yang memadai yaitu 15 unit komputer, 2 unit mobil, 1 unit telepon, 1 unit fax, 2 buah kamera dan 1 tempat ibadah yaitu mushola. Jumlah unit komputer dan kamera cukup sedikit karena masing-masing karyawan telah memiliki laptop, dan bagi fotografer diharuskan memiliki kamera sendiri.

Menurut data karyawan, pada tahun 2014-2015 jumlah keseluruhan karyawan Tabloid NURANi adalah 31 orang yaitu 19 karyawan laki-laki dan 12 karyawan perempuan. Untuk lebih rinci, jumlah karyawan Tabloid NURANi berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel berikut:

43

(56)

Tabel 4.2

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Keterangan Jumlah

1 Laki-laki 19

2 Perempuan 12

3 Jumlah 31

Sumber: Kantor redaksi Tabloid NURANi44

Setiap tahunnya jumlah karyawan Tabloid NURANi mengalami pertambahan ataupun pengurangan. Hal ini dikarenakan karyawan yang sekarang berjumlah 31 orang tersebut telah mengalami perubahan dengan adanya karyawan yang masuk maupun keluar. Namun, perubahan yang terjadi tidak begitu signifikan. Perubahan jumlah karyawan pada tahun 2014-2015 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Perubahan Jumlah Karyawan

No. Keterangan Jumlah

1 Karyawan masuk 4 wartawan

2 Karyawan keluar 4 wartawan

Sumber: Kantor redaksi Tabloid NURANi45

44

Hasil Wawancara dengan dengan bapak M Khozin dan Observasi Kantor PT Nurani Media Teduh, Rabu 17 Juni 2015

45

(57)

2. Sejarah Terbitnya Tabloid NURANi

Sejarah berdirinya Tabloid NURANi sampai saat ini bagi semua pihak kelompok BERLIAN, khususnya bagi pihak NURANi tidak dapat lepas dari ingatan. Berawal dari masa lengsernya rezim Soeharto (Orde Baru, 1998), yang membebaskan aturan SIUPP (Surat Izin Undang-Undang Pokok Pers) mengenai pembelengguan mass media. Jawa Pos suatu lembaga media cetak terbesar di pulau Jawa, berusaha mengepakkan sayapnya selebar mungkin, dengan melebarkan banyak media baru. Melalui kelompok BERLIAN (group Jawa Pos) lahirlah media cetak seperti: GUGAT, X-FILE, NURANI, HEALTHY-LIFE, serta INDONESIA SELEBRITI, yang semuanya itu dikomandani oleh Bapak Imawan Mashuri.

Tabel 4.4

Jangkauan Pasar

No Kota Eksemplar

1 Jawa Timur 7400

2 Jawa Tengah 8000

3 Jawa Barat 500

4 Jakarta 400

5 Yogyakarta 3600

(58)

7 Kalimantan 250

8 Sulawesi 200

9 Bali 260

10 NTB 240

11 Lain-lain 150

TOTAL 21500

Sumber: Kantor redaksi Tabloid NURANi46

Tabloid NURANi yang diterbitkan oleh PT. Nurani Media Teduh, lahir sebagai suatu tabloid yang mengangkat kajian agama Islami bagi masyarakat, khususnya keluarga muslim perkotaan. 1 Ramadhan 1420 Hijriyah atau tepatnya tanggal 3 November tahun 2000 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi pihak NURANi. Pada saat itu NURANi lahir dihadapan publik dengan berbagai macam rubrik Islami, seperti Kisah Mualaf, Kesehatan Ibu, Ayo Berjilbab, Info Haji, Modis, Kisah Hikmah, Baity Jannaty, Bisnis Syariah, dan lain-lain. Belum lagi ditambah dengan 7 kolom konsultasi, yang merupakan sarana pembacanya dalam berkonsultasi seputar permasalahan dalam Islam dengan para pakarnya.

Latar belakang munculnya Tabloid NURANi disebabkan oleh adanya kegelisahan para ibu berkaitan dengan bermunculannya media massa tentang politik, hukum, dan hiburan yang menjamur pasca reformasi. Kebebasan pers yang sempat terkekang di era Soeharto (Orde Baru), seolah-olah membuka kesempatan bagi pelaku media dalam menyajikan berita secara transparansi

46

(59)

bahkan bisa disebut over expose, seiring dengan lengsernya Soeharto dan masuknya Indonesia dalam era reformasi.

Hal ini kemudian menyebabkan munculnya berbagai macam media cetak kriminal dan hukum yang bagi sebagian masyarakat Indonesia kurang mendidik. Belum lagi media hiburan yang tidak jarang menampilkan gambar-gambar vulgar serta judul yang erotik.

(60)

Tabel 4.5

Data Teknis

Nama Tabloid Nurani

Penerbit PT NURANI MEDIA TEDUH

Kedudukan Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Mulai Terbit 1 Ramadhan 1421 H/ tahun 2000

Kategori Terbit Mingguan

Jadwal Terbit Selasa

Jumlah halaman 36 halaman full colour

Packaging Dijilid staples

Sumber: Kantor redaksi Tabloid NURANi47

3. Visi dan Misi Tabloid NURANi

a. Visi:

Kebenaran sejati ada pada hati nurani. Namun, tak semua manusia mampu berbuat dan bersikap sesuai hati nurani. Adalah tugas Tabloid NURANi untuk mengasah kepekaan hati nurani semua pembacanya, agar bisa melihat, mendengar dan merasakan segala sesuatu yang telah terjadi.

b. Misi:

1) Mendidik masyarakat agar berfikir modern dan Islami. 2) Memotivasi masyarakat agar giat bekerja dan beribadah.

47

(61)

3) Mengingatkan masyarakat agar memihak pada kebenaran.

Dengan visi dan misi yang telah disebutkan di atas, kini Tabloid NURANi tampil dengan rubrik-rubrik yang khas dan segar, antara lain Kisah Mualaf, Kisah Spiritual, Tausiah, Nurani Arafah, Dunia Santri, Kajian Syariah, Bisnis Syariah, dan lain-lain ditambah artikel-artikel mengenai psikologi dan pendidikan untuk anak dan remaja. Dalam peningkatan kualitas isinya. Tabloid NURANi didukung oleh orang/ustadz yang dikenal sebagai pakar dalam bidangnya masing-masing, begitu juga lembaga-lembaga yang diajak bekerja sama untuk memberikan informasi/berita kepada redaksi tabloid NURANi.

4. Tim Keredaksian Tabloid NURANi48

Direktur : H. Iwan Boddy Rifianto

Pimpinan redaksi : H. Nur Cahya Hadi

Dewan redaksi : H. Imawan Mashuri, H.Iwan Boddy Rifianto, H. Nur Cahya Hadi, H. M. Khozin, Ami Haritsah Wakil pimpinan redaksi : Rohmah Hidayati

Redaktur : M. Yunan Muzakki, Rohmah Hidayati, Kiki

Rizky Amalia

Kopi editor : Irma, Isyatir Rodliyah

Fotografer : A. Nizar Fatich, Rinny, Arya, Ashar

Pra cetak : Ghulam, Andik, Idrus, Dion, Nanang

Keuangan : Anton, Emi

Pemasaran : Imam, Ali, Yayak, Lina

Iklan : Isti, Yulis, Yunus, Novi, Budi

Umum : Wahyu

Grafis : Nanang

48

(62)

5. Struktur Organisasi Tabloid NURANi

Gambar 4.1

(63)

Struktur organisasi PT Nurani Media Teduh dapat digolongkan ke dalam struktur organisasi garis karena seluruh perintah mengalir dari atasan ke bawahan dari masing-masing bagian dalam organisasi dapat diketahui secara pasti.

6. Job Description (Gambaran Pekerjaan)

a. Pemimpin Redaksi

Bertanggung jawab atas semua masalah keredaksian mulai perencanaan hingga proses produksi.

b. Wakil pemimpin redaksi

Membantu pemimpin redaksi dalam memproduksi tabloid. c. Redaktur

Mengolah bahan berita dari wartawan hingga menjadi siap saji. d. Koordinator Liputan

Mengkoordinir semua wartawan dalam masalah pencarian berita. e. Copy Editor

Mengoreksi berita dalam masalah teknis (koma (,), titik (.), huruf besar atau kecilnya, salah ketik).

f. Staf Redaksi/wartawan

Membuat janji dengan narasumber dan mencari berita serta menulis berita. g. Fotografer

Menyiapkan segala foto yang dibutuhkan oleh sebuah berita, baik itu art

atau ilustrasi. h. Artistik

(64)

7. Alur Kerja Keredaksian

Sebagai media mingguan, Tabloid NURANi selalu melakukan perencanaan peliputan setiap minggunya. Biasanya tim redaksi akan membuat perencanaan dalam forum rapat redaksi yang diadakan pada hari Senin yang dipimpin langsung oleh pimpinan redaksi. Setelah tema disepakati, koordinator liputan dan redaktur pelaksana akan membagi tugas kepada para wartawan. Masing-masing wartawan mempunyai jatah halaman, yang jumlahnya ditentukan oleh para redaktur tersebut biasanya 2-3 berita setiap harinya.

Setelah semua tugas terbagi, maka wartawan kemudian mencari berita. Dan jika sudah dapat segera menyusun laporan, biasanya berbentuk tulisan berita serta gambar atau foto. Selanjutnya akan diserahkan kepada masing-masing redaktur penanggung jawab rubrik. Tulisan wartawan tersebut akandievaluasi oleh redaktur, mulai akurasi data, pilihan alur serta kata hingga huruf akan dievaluasi oleh sang redaktur.

Setelah itu, tulisan yang telah dievaluasi redaktur akan diserahkan kepada

copy editor untuk dievaluasi sekali lagi apakah ada kesalahan ketik atau tidak. Jika sudah siap akan disertakan kepada bagian lay out untuk disusun seproporsional mungkin, hingga tabloid yang menarik dan enak untuk dibaca.

(65)

diproses. Mulai montase hingga dicetak menjadi tabloid. Lalu langsung diedarkan kepada agen-agen, dari agen akan diserahkan kepada sub agen atau pengecer, lalu kepada masyarakat (pembaca). Untuk mengetahui lebih rinci jadwal kegiatan harian dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.6 Jadwal Kegiatan

No. Hari Keterangan

1 Senin Rapat koordinasi

2 Selasa Liputan

3 Rabu Liputan

4 Kamis Liputan dan deadline

pertama

5 Jumat*

Deadline terakhir *Liputan Khusus (kejadian luar biasa) Sumber: Kantor redaksi Tabloid NURANi49

8. Rubrikasi Tabloid NURANi

Tabloid yang dipimpin oleh Nur Cahya Hadi selaku pimpinan redaksi ini, berisi tentang banyak hal, antara lain, masalah-masalah umum yang terjadi di masyarakat atau yang sedang menjadi topik pembicaran. Semua itu terhimpun dalam beberapa rubrik, yaitu: Salam yang berisi kata pengantar dari redaksi.

49

(66)

Wajah yang menampilkan profil publik figur sebagai cover. Serambi Utama berisi artikel tentang permasalahan agama Islam yang sedang terjadi. Baity Jannaty berisi artikel kisah istri pejabat atau artis.Kisah Spiritual berisi artikel yang menceritakan kisah spiritual yang dialami oleh para muslimah. Kisah Mualaf berisi artikel yang menceritakan tentang perjuangan seorang mualaf untuk menemukan agama Islam. Nurani Event berisi artikel tentang seputar acara yang diselenggarakan Tabloid NURANi. Tausiah berisi artikel tentang akidah agama Islam yang disampaikan oleh ustadz.

Untuk memperindah penampilan pembacanya agar lebih modern namun

tetap syar’i, disajikan rubrik kecantikan yang berisi artikel seputar merawat wajah

dan juga ada tips cantik. Sebagai bacaan penting bagi para muslimah, khususnya bagi para ibu yang peduli akan dirinya, anak dan keluarganya maka ditampilkan rubrik kesehatan Ibu yang berisi artikel seputar pemasalahan kesehatan. Mar’aah berisi artikel yang membahas permasalahan keluarga. Curhat berisi artikel tentang curahan hati yang mengalami kegagalan baik dalam rumah tangga ataupun permasalahan lain. Psikologi anak berisi tentang pembahasan permasalahan psikologi anak.

Gambar

Tabel 4.2 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 47
Gambar 4.2 Absensi Elektronik (Sidik Jari)  .........................................
  Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya dari hasil kajian karakteristik hidrometeorologi tersebut di beberapa wilayah memberikan bukti bahwa ada dinamika yang signifikan untuk periode terkahir ini,

Setelah kegiatan pelatihan dan pendampingan peningkatan penggunaan multi media (windows movie maker) bagi kelompok guru MGMP dilakukan diharapkan menjadi stimulus bagi

Geometry and Building Flat (GBF) yang dapat digunakan sebagai media pendukung belajar siswa dalam pelajaran matematika khususnya pada materi bangun ruang dan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, kombinasi perlakuan antara media dengan perlakuan pratanam memberikan pengaruh signifikan terhadap daya kecambah biji

35 Akuntansi Pemerintahan Nur Hidayat Fatwa Arif, SE., M.Si.. Ihsan Said Ahmad,

Pengujian pasir cetak yang telah dicampur dapat dilakukan antara lain meliputi; Uji kadar air, Uji kadar lempung, Uji permeabilitas, Uji kekerasan, Uji kekuatan (tekan,

Nilai pada petandingan kumite dapat didefinisikan sebagai suatu hasil yang diperoleh jika atlet yang bertanding mampu memasukkan pukulan atau tendangan sasaran pada tubuh lawan

Kebutuhan system pencahayaan alami (matahari) dan buatan pada suatu ruangan harus di pertimbangkan karena berkaitan erat dengan kegiatan yang di