• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum RisTek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum RisTek"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1951

TENTANG

KEDUDUKAN MENURUT HUKUM DEVISEN DARI PERWAKILAN-PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DAN ANGGAUTA-ANGGAUTANYA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

bahwa perlu diadakan suatu peraturan yang lebih lanjut mengenai kedudukan menurut hukum devisen dari perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di luar Negeri dan anggauta-anggautanya;

Mengingat :

Ordonansi Devisen 1940 (Staatsblad Indonesia 1940 No. 205), seperti yang kemudian telah diubah dan ditambah terakhir dengan Staatsblad Indonesia 1948 No. 141 dan khususnya pasal 1 ayat 1 dan 2 Ordonansi tersebut;

Memutuskan Menetapkan :

Peraturan Pemerintah sebagai berikut Pasal 1.

Untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang dikeluarkan karena atau berdasarkan Ordonansi Devisen 1940, perwakilan-perwakilan diplomatik dan konsulair Republik Indonesia di luar Negeri dipandang sebagai berkedudukan di luar Negeri.

Pasal 2.

Untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang dikeluarkan karena atau berdasarkan Ordonansi Devisen 1940, pegawai-pegawai diplomatik pada perwakilan-perwakilan diplomatik dan konsulair Republik Indonesia di luar Negeri, pegawai-pegawai konsulair tetap dan Administratip yang berkebangsaan Indonesia, isteri-isteri serta anak-anaknya yang berdiam pada mereka dipandang sebagai berkedudukan di dalam Negeri.

(2)

Pasal 3.

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut sampai tanggal 27 Desember 1949.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 17 Nopember 1951. WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MOHAMMAD HATTA

PERDANA MENTERI,

SUKIMAN WIRJOSANDJOJO. Diundangkan

pada tanggal 28 Nopember 1951. MENTERI KEHAKIMAN,

MOEHAMMAD NASROEN.

LN 1951/113

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Romney (2003, p2), system is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal, yang berarti sistem adalah satu set dari dua atau lebih

pengusaha pariwisata dengan pengusaha pariwisata di daerah lain dan pengusaha pariwisata luar negeri untuk kepentingan pembangunan kepariwisataan;.  Mencegah persaingan usaha

Hasil pembahasan siklus II, pembahasan hasil penelitian ini meliputi penilaian hasil proses yang berupa perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap hasil

[r]

[r]

[r]

Kepercayaan ini kemudian dibakukan dalam bentuk cerita-cerita Melalui penelitian ini, penulis ingin menjelaskan bagaimana konsepsi dan kepercayaan orang di Siombak mengenai

kecemasan dan kesepiannya dan mengalihkannya dengan bermain game online sehubungan dengan itu, remaja yang tidak memiliki kompetensi sosial yang baik.. memungkinkan