BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN 61 Volume 4 Nomor 2, Agustus 2006
RESENSI BUKU
Judul : Problematika Perbankan
Penulis : Dr. Zulkarnain Sitompul, S.H., L.L.M.
Tebal : viii + 370 halaman
Penerbit : Books Terrace & Library, Bandung (2006)
Oleh : Rahadi Hendrastono, S.H.
_____________________________________________________________________
Industri perbankan di Indonesia, meskipun semakin menunjukkan perkembangan yang semakin baik, namun tidak dapat dipungkiri masih banyak menghadapi permasalahan.
Apabila diamati, penyebab
utamanya adalah lemah dan tidak
diterapkannya tata kelola
perusahaan yang baik (good
corporate governance). Padahal bagi industri keuangan, penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik
dalam mengelola usahanya
merupakan hal yang mutlak.
Selain lemahnya aspek good
corporate governance tersebut, hal lainnya yang juga masih menjadi
permasalahan besar perbankan
Indonesia adalah tentang ketatnya persaingan, yang tidak saja harus
menghadapi sesama pemain
perbankan lokal dan asing, tetapi juga harus menghadapi kenyataan hadirnya lembaga-lembaga alternatif lain seperti lembaga pembiayaan,
yang saat ini semakin marak, dan secara agresif masuk ke dalam segmen bisnis yang selama ini
merupakan kavling perbankan.
Semua ini semakin memperberat
kondisi industri perbankan
Indonesia.
Dr. Zulkarnain Sitompul dalam bukunya tersebut mengemukakan
bahwa untuk menciptakan
perbankan yang sehat harus
dilakukan pendekatan dengan tiga pilar utama, yaitu pengawasan,
internal governance, dan disiplin
pasar. Pendekatan ini harus
dilakukan karena otoritas
pengawasan bank tidak akan
BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN 62 Volume 4 Nomor 2, Agustus 2006
Dilibatkannya internal governance
dalam melakukan pengawasan
karena bank merupakan tempat
terbaik untuk mengatur dan
memelihara praktik manajemen
bank yang sehat. Nampak disini bahwa Dr. Zulkarnain Sitompul
menekankan pentingnya good
corporate governance sebagai inti
yang harus melekat dalam
mengelola perusahaan (internal
governance) dan harus menjadi
bagian dari sistem pengawasan yang diterapkan oleh otoritas pengawas
perbankan. Sedangkan
pengikutsertaan disiplin pasar
mencerminkan fakta bahwa tanpa
pasar yang kompetitif dan punitive
atas kegagalan bersaing di pasar, maka tidak cukup insentif bagi pemilik bank, pengurus dan nasabah
untuk melakukan keputusan
keuangan yang tepat (halaman 7).
Beberapa bagian lainnya yang diulas oleh penulis dalam buku ini,
misalnya tentang pembatasan
kepemilikan bank, cukup menarik untuk dibaca apabila dikaitkan dengan kebijakan tentang wacana
kepemilikan tunggal (single presence
policy) yang hangat dibicarakan oleh
media akhir-akhir ini. Ulasan
tersebut setidak-tidaknya dapat
memberikan pemahaman kepada pembaca dalam memahami konsep
kepemilikan (permodalan) bank
(perusahaan yang melakukan
penghimpunan dana masyarakat) yang ternyata berbeda konsepnya dengan kepemilikan perusahaan biasa.
Seperti dijelaskan oleh penulisnya, buku ini merupakan kumpulan tulisan penulis, sehingga buku yang terbagi dalam 7 bab ini, setiap
babnya mengulas permasalahan
yang berbeda yang seolah-olah terpisah. Namun demikian secara keseluruhan buku ini tetap dapat menggambarkan problematika yang dihadapi perbankan Indonesia dalam berbagai aspeknya. Bab
Kedua, misalnya menguraikan
masalah-masalah yang dihadapi oleh industri perbankan di era globalisasi,
pengaruh kebijakan
lembaga-lembaga internasional, seperti World Trade Organization terhadap produk pengaturan yang dikeluarkan oleh Otoritas pengawasan bank, dan
persaingan yang semakin
mengglobal antar bank di seluruh dunia, yang juga menuntut kesiapan
perbankan nasional. Sedangkan
pada bab Ketiga, Penulis
menguraikan tentang pentingnya
penguatan sistem perbankan
dengan cara membatasi kepemilikan bank, dan juga dengan mendirikan
lembaga-lembaga penunjang
kegiatan perbankan, seperti
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),
Pusat Pelaporan dan Analisis
BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN 63 Volume 4 Nomor 2, Agustus 2006
wacana pembentukan Lembaga
Pengawas Jasa Keuangan.
Bab Keempat, membahas
pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan. Salah satu bentuk kepercayaan yang perlu
dibangun adalah transparansi
informasi mengenai produk bank, untuk memberikan kejelasan kepada nasabah mengenai manfaat dan risiko yang melekat pada produk tersebut.
Bab Kelima, mengkaji tentang
kejahatan perbankan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
prinsip mengenal nasabah,
kejahatan perbankan dan tindak pidana pencucian uang.
Sedangkan dalam kesimpulannya,
Dr. Zulkarnain Sitompul
menyampaikan bahwa sebagai
lembaga yang melakukan
penghimpunan dan penyaluran
dana, bank sangat bergantung
kepada kesediaan masyarakat
menempatkan dananya di bank. Menipisnya kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dapat
menimbulkan masalah yang
signifikan, tidak hanya pada industri perbankan itu sendiri, namun juga terhadap perekonomian secara luas. Oleh karena itu industri perbankan
selain harus siap menghadapi
persaingan global yang semakin ketat, juga harus ditunjang oleh pengawasan yang melekat baik yang dilakukan secara internal maupun
yang dilakukan oleh otoritas