Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2008
INBOX
INBOX 3
UMP ACEH TERTINGGI DI INDONESIA
Upah Minimum Provinsi (UMP) Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2009 merupakan yang tertinggi
di Indonesia. Menurut Peraturan Gubernur (Pergub) No.95 tahun 2008 yang dikeluarkan pada tanggal
19 Desember 2008, UMP NAD ditetapkan sebesar Rp1.200.000,- yang menempati peringkat pertama
di Indonesia, diikuti oleh UMP Papua Barat sebesar Rp1.180.000,- sementara ini, sembari menunggu
penetapan UMP Prov. Papua yang diusulkan sebesar Rp1.220.000,-.
Kenaikan UMP Aceh tersebut mempertimbangkan faktor Kebutuhan Hidup Layak dan faktor
inflasi. Bila diperhatikan pasca tsunami, laju inflasi Aceh (Banda Aceh) relatif tinggi dibandingkan
daerah lain, bahkan pernah mencapai 41,11% pada tahun 2005. Kenaikan harga barang dan jasa
tersebut berimbas pada tingginya kebutuhan hidup yang tercermin pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
NAD yang pada tahun 2009 ini sekitar Rp1,4 juta. Meskipun tingginya laju inflasi di Aceh disebabkan
oleh faktor proyek raksasa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami, namun dengan berakhirnya
rehab-rekon di Aceh pada tahun 2009, tampaknya harga barang/jasa di Aceh sulit untuk turun.
Kenaikan UMP di Aceh dapat membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari
kenaikan UMP, adalah peningkatan kesejahteraan tenaga kerja Aceh yang saat ini terlilit tingginya
harga. Secara makro ekonomi, kenaikan upah tersebut juga dapat meningkatkan konsumsi/belanja
agregat rumah tangga Aceh yang akhirnya menghasilkan efek multiplier dengan tumbuhnya usaha
perekonomian untuk menyerap peningkatan belanja agregat tersebut. Namun, kenaikan UMP tersebut
juga dapat menjadi boomerang, apabila hanya memicu kenaikan harga (inflasi) tanpa mendorong
peningkatan produksi di Aceh. Apalagi dalam kondisi saat ini, dimana ketergantungan Aceh masih
relatif tinggi pada pasokan barang dari Medan. Sehingga isu kenaikan UMP seperti ini biasanya
direspon dengan spekulasi pedagang untuk meningkatkan harga barang dagangannya. Akibatnya daya
beli riil masyarakat bukannya meningkat, malah turun apabila laju inflasi yang terjadi melebihi kenaikan
UMP. Oleh karena itu, kenaikan UMP ini perlu diimbangi dengan peningkatan produktivitas untuk
menambah pasokan barang/jasa di Aceh. Sehingga dengan naiknya UMP dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi Aceh yang saat ini melambat setelah berakhirnya rehab-rekon di Aceh.
Rp
5
5
0
,0
0
0
R
p
6
2
0
,0
0
0
Rp
8
2
0
,0
0
0
Rp
8
5
0
,0
0
0
R
p
1
,0
0
0
,0
0
0
Rp
1
,2
0
0
,0
0
0
Rp0 Rp200,000 Rp400,000 Rp600,000 Rp800,000 Rp1,000,000 Rp1,200,000 Rp1,400,000
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Upah Minimum Provinsi (UMP) NAD
UMP NAD
sumber : Ditjen. PHI & Jamsostek, Depnakertrans
12.7% 32.3%
3.7% 17.6%
20.0%
‐0.2% 25.0%
18.7% 30.4%
16.7%
6.97% 41.11%
9.54% 11.00% 10.27%
‐5% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45%
2004 2005 2006 2007 2008 2009