• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Genetik (SDG) Spesifik Lokasi Maluku UTara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sumber Daya Genetik (SDG) Spesifik Lokasi Maluku UTara"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Sumber Daya Genetik (SDG)

Spesifik Lokasi

Maluku UTara

Penulis : Indra Heru Hendaru

Bayu Suwitono

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARA

2018

(2)

PENGANTAR

Puji syukur ke kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku Katalog Sumberdaya Genetik Tanaman Pertanian Maluku Utara tahun 2018 dapat tersusun. Buku ini merupakan rangkaian dari kegiatan inventarisasi dan karakterisasi sumber daya genetik (SDG) yang telah dilakukan oleh BPTP Maluku Utara selaku Sekretaris KOMDA SDG Maluku Utara.

Katalog ini disusun agar data yang dikumpulkan dari hasil eksplorasi dan karakterisasi SDG spesifik lokasi yang ada di Maluku Utara dapat terdokumentasi serta menjadi acuan untuk kegiatan penelitian lanjutan. Selain itu, adanya Katalog SDG Maluku Utara diharapkan menjadi acuan untuk konservasi sumber daya genetik dan pemanfaatan serta pengembangan yang bernilai ekonomis bagi masyarakat khususnya di Maluku Utara.

Penyusun katalog menyadari bahwa katalog ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, jika ada hal-hal yang kiranya perlu dikoreksi, maka saran dan sumbangan pemikiran akan sangat kami harapkan. Demikian semoga tulisan ini bermanfaat untuk pelestarian dan pemanfaatan SDG tanaman pertanian lokal Maluku Utara.

Sofifi, Januari 2018 Kepala BPTP Maluku Utara

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii I. PENDAHULUAN ... 1 II. METODOLOGI ... 3

III. SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN PANGAN ... 4

Tahun 2015 1. Padi Merah / Padi Nona / Padi Goro-goro ... 5

2. Padi /Padi Molulu ... 6

3. Padi Taraudu ... 7

4. Jagung lokal loloda ... 8

5. Ubi Kayu/ Jame-jame ... 9

6. Kacang Tanah Lokal ... 10

Tahun 2016 7. Jagung Sambiki ... 11 8. Jawawut Merah ... 12 9. Jawawut Putih ... 13 10. Kacang Tunggak ... 14 11. Padi Malaikat-1 ... 15 12. Padi Malaikat-2 ... 16 13. Padi Melewa ... 17

14. Padi Pulo Bugis ... 18

15. Padi Pulo Merah ... 19

16. Padi Pulo Putih ... 20

17. Padi Siang ... 21

18. Sorgum ... 22

19. Ubi Jalar Bacan-1 ... 23

(4)

21. Ubi Jalar Halut-2 ... 25

22. Ubi Jalar Halut-3 ... 26

23. Ubi Jalar Haltim-1 ... 27

24. Ubi Jalar Haltim-2 ... 28

25. Ubi Jalar Morotai-2 ... 29

26. Ubi Kayu Halteng-1 ... 30

27. Ubi Kayu Jame-Jame Morotai... 31

28. Ubi Kayu Ketan ... 32

29. Ubi Kayu Kuning ... 33

30. Ubi Kayu Moro Kuning ... 34

31. Ubi Kayu Moro Putih ... 35

32. Ubi Kayu Morotai-1 ... 36

33. Ubi Kayu Morotai-2 ... 37

34. Ubi Kayu Nilon-1 ... 38

35. Ubi Kayu Nilon-2 ... 39

36. Ubi Kayu Sarimi ... 40

37. Ubi Kayu Sango ... 41

38. Ubi Kayu Toli-Toli ... 42

IV. SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN HORTIKULTURA ... Tahun 2015 39. Sukun / Amo ... 44

40. Pisang Mulu Bebe ... 45

41. Cabai/ Cabai Senter ... 46

42. Mawang Topo ... 47

43. Terubuk/ Sayur Lilin ... 48

44. Jeruk Topo/ Joji Sabalaka ... 49

Tahun 2016 45. Pisang Batu ... 50 46. Pisang Bunga ... 51 47. Pisang Emas ... 52 48. Pisang Galela... 53 49. Pisang Manado ... 54

50. Pisang Mulu Bebe Hijau ... 55

51. Pisang Raja ... 56

(5)

53. Pisang Sepatu Putih ... 58

54. Pisang Tanduk ... 59

55. Pisang Tembaga ... 50

56. Sayur Lilin Kuning ... 61

VI. PENUTUP ... 62

(6)

I PENDAHULUAN

Provinsi Maluku Utara merupakan gugusan pulau-pulau, dimana hampir di setiap pulau mempunyai keunggulan keragaman hayati tertentu yang telah dinikmati namun belum atau baru sebagian yang didata. Keterlambatan dalam mengenal keragaman hayati lokal dapat membuat provinsi Maluku Utara ini kalah dalam persaingan mempertahankan Plasma Nutfah.

Memperhatikan sumberdaya alam hayati sendiri adalah langkah memelihara dan melindungi kekayaan alam ini dari kepunahan, mempertahankan serta menjaga agar tetap hidup untuk pemanfaatan lebih lanjut terutama dalam perakitan varietas baru. Gejala ini sudah mulai terlihat pada tanaman pisang Mulu bebe yang hanya tumbuh di Jailolo sebagai penghasil terbanyak, kini pisang ini telah diperbanyak keluar Provinsi Maluku Utara dan jika tidak dilindungi segera sebagai plasma nutfah Maluku Utara maka suatu waktu nanti daerah penyebaran baru tersebut dapat mengakui itu sebagai Plasma Nutfah lokal mereka (Abdullatif et al, 2007).

Melihat kondisi ini, maka penelitian kearah kekayaan keragaman hayati yang dimiliki provinsi Maluku Utara perlu dilakukan, sehingga dengan telah terkumpulnya data tersebut. Pada tahun 2013 dan 2014, BPTP Maluku Utara telah melakukan langkah-langkah pelestarian plasma nutfah atau sumberdaya genetik tanaman pertanian lokal berupa inventarisasi dengan mengumpulkan data spesies tanaman tanaman pertanian yang dibudidayakan di lahan pekarangan, kebun, dan koleksi hidup beberapa tanaman di kebun Plasma Nutfah BPTP Maluku Utara. Sejak tahun 2015, selain

(7)

melakukan inventarisasi, upaya pelestarian plasma nutfah dilanjutkan dengan mengkoleksi dan melakukan karakterisasi sifat morfologi dan produksi hasil dari beberapa jenis tanaman yang dikoleksi.

Oleh karena itu, dalam rangka pendokumentasian data plasma nutfah, maka disusunlah Katalog Sumberdaya Genetik Tanaman Pertanian Maluku Utara sebagai rangkuman hasil karakterisasi pada tahun 2016. Penyusunan katalog ini juga dapat menjadi dasar dalam menyusun data plasma nutfah yang akan diusulkan untuk didaftarkan dan dilepas sebagai varietas unggul lokal.

(8)

II METODOLOGI

Katalog merupakan rangkuman data beberapa aksesi tanaman berdasarkan kegiatankarakterisasi Ex-Situpada koleksi tanaman hidup Plasma Nutfah di BPTP Maluku Utara, terutama jenis tanaman pangan danhortikultura.Karakterisasi terhadap sifat morfologi, dan agronomis secara bertahap berdasakan pedoman deskripsi masing-masing jenis tanaman yaitu :

 Jagung : IBPGR. (1991).

 Jawawut : UPOV.(2010)

 Kacang Tunggak : IBPGR. (1983)

 Padi : Komisi Nasional Plasma Nutfah, (2013)

 Ubi Jalar : Huaman, (1991).

Ubi Kayu : Fukudaet al, (2010).

 Pisang : UPOV, (2010).

(9)

III.

Sumber Daya Genetik

Tanaman Pangan

(10)

1

PADI

(Oryza sativa)

Padi Merah/ Padi Nona/ Padi Goro-Goro

Padi Merah merupakan padi gogo yang dibudidayakan oleh masyarakat lokal yang ada di Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Barat. Padi merah/Goro-goro nama lokal di Galela / padi Nona di Kao Teluk termasuk padi lokal yang dibudidayakan dengan budaya lokal, yaitu lahan tanpa olah tanah, tanpa

pupuk, maupun herbisida dan pestisida untuk penanggulangan OPT, sehingga bisa dikatakan sebagai padi lokal organik.

Padi gogo ini biasa ditanam dilahan dengan spot-spot kecil di antara tanaman perkebunan seperti kelapa. Tinggi tanaman 146 cm, Jumlah anakan 11/rumpun, Panjang malai 25-26 cm, jumlah bulir 210-220/ malai. Warna kulit bulir padi merah. Produktivitas 1,5-2 ton/ha. Awal tanam Nopember –Desember. Umur panen 4 bulan.

(11)

2

PADI

(Oryza sativa)

Padi Molulu

Padi Molulu merupakan padi yang tumbuh di sungai yang memiliki aliran air deras, berada di Desa Wawongira Halmahera Utara. Dinamakan Padi Molulu didasarkan pada legenda, ketika dahulu kala ada seorang perempuan yang pulang dari kebun membawa sekeranjang padi digendong di punggung (saloi). Ketika melewati sungai, perempuan tersebut tergelincir jatuh (Molulu) ke sungai. Padi yang ada dalam saloi itu pun terbawa arus sungai yang deras. Perempuan ini hilang, tapi padi yang tercecer di sungai kemudian tumbuh dan berkembang sampai sekarang.

Akar tanaman menancap kuat di dasar sungai, + 20 cm, pada masa vegetative padi tersebut mengikuti aliran air dan berada di dalam air. Namun, setelah bunting dan keluar malai padi tersebut muncul ke permukaan air dan batang padi tersebut tumbuh tegak keluar dari dalam air. Padi molulu terdiri dari molulu hitam, putih dan kuning.Tinggi tanaman 95-110 cm, Panjang malai 22-25 cm, jumlah bulir 130-155/ malai. Umur panen 4 bulan. Manfaat/keunggulan : adaftif perubahan iklim

(12)

3

PADI

(Oryza sativa)

Padi Taraudu

Padi Taraudu merupakan padi gogo yang dibudidayakan oleh masyarakat lokal yang ada di Kabupaten Halmahera Utara. Padi Taraudu dibudidayakan sebagai tanaman pokok di antara tanaman-tanaman perkebunan. Padi dijadikan sebagai tanaman sela dalam menunggu panen komoditas perkebunan.

Ditanam dengan luas rata-rata kurang dari 0,3 ha. Salah satu kearifan lokal adalah kebiasaan masyarakat lokal menanam padi dalam satu lokasi dengan beberapa aksesi padi lokal dan jenis tanaman hortikultura di samping-sampingnya sebagai border. Padi taraudu juga merupakan padi organik. Tinggi tanaman 180 cm, Jumlah anakan 16/rumpun, Panjang malai 27-28 cm, jumlah bulir 195-200/ malai. Warna kulit bulir coklat dan biji padi putih. Produktivitas 1,5-2 ton/ha. Awal tanam Nopember – Desember. Umur panen 4 bulan.

(13)

3

JAGUNG

(Zea mays)

Jagung lokal loloda

Jagung lokal loloda tersebar di daerah Loloda dan Galela. Keunikan jagung tersebut, dalam satu tongkol terdiri dari beberapa warna, yaitu kuning, putih, kuning ungu, dan ungu. Dengan deskripsi tersebut, membuat jagung loloda menjadi salah satu jagung yang eksotis.

Tinggi tanaman 160-175 cm, diameter batang 2 cm. Panjang buah 14-18 cm, diameter buah 3-4 cm. Umur panen 90 HST, potensi hasil 4 ton/ha. Manfaat/keunggulan : sumber pangan non beras, Poduk olahan dan bahan pakan ternak.

(14)

4

UBI KAYU

(Manihot utilisima)

Jame-jame Tidore / Kasbi

Ubi kayu klon Tidore atau yang lebih di kenal dengan Jame-jame atau kasbi di Pulau Tidore merupakan salah satu sumber makanan pokok bagi masyarakat di Maluku Utara. Karakterisktik unggul yang dimiliki jame-jame adalah potensi hasil yang tinggi. Kasbi dibudidayakan di kebun dalam spot-spot kecil bukan sebagai tanaman utama.

Bentuk daun menjari, warna pucuk daun coklat hijau, warna batang tua coklat keputihan, warna kulit umbi luar coklat kemerahan, daging umbi putih, bentuk umbi panjang, kadar air 59 %, kadar pati 29%,

Umur panen 7-9 bulan, potensi hasil tinggi 78 – 113 t/ha.

(15)

5

KACANG TANAH

(Arachis hypogea L.)

Kacang tanah lokal

Kacang tanah biji merah merupakan salah satu varietas lokal kacang tanah yang sudah adaftif di wilayah Maluku Utara dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat lokal maupun trans. Kacang tanah merah tersebar dibeberapa wilayah Maluku Utara, yaitu Tidore, Jailolo, Ibu, Kao, Kao Barat, Wasile dan

Wasilei Timur. Usahatani kacang tanah sudah dilakukan secara turun temurun dan dibudidayakan dalam spot-spot kecil secara konvensional.

Tinggi tanaman 62 cm, berat brangkasan basah 393 gr/tanaman, Warna biji merah, berat 100 biji 39-40 gr, rata-rata jumlah polong 18-21 buah/tanaman, rata-rata jumlah biji 2 biji/polong.

(16)

6

JAGUNG (Zea Mays)

Jagung Sambiki

Jagung ini berasal dari Desa Sambiki Kabupaten Morotai. Tinggi tanaman antara 117-260 cm dan lebar tanaman 50-60 cm. Umur berbunga jantan 44 hari, berbunga betina 47 hari, dan umur panen 90-95 hari dengan potensi hasil 1,7-2,0 ton/ha.

Batang berwarna hijau, warna antosianin pada akar tunggak bervariasi dari lemah sampai kuat.Jagung inimemilikipanjang daun86-102 cm, lebar 8,6-9,5 cm, dengan jumlah daun 14-17 cm. Orientasi daun tegak, helai daun lurus agak bengkok,

dengan sudut antara helai daun dan batang sedang. Malai berukuran panjang 42-58 cm dengan arah melengkung, panjang malai samping 24-36 cm, tipe malai primer-sekunder.

Tongkol berbentuk silindris, bentuk ujung kerucut, panjang tanpa kelobot 16-21 cm, lebar 4,1-4,6 cm, 1-2 buah/pohon.

Tipe biji intermediate, berwarna kuning, permukaan atas berkerut, dengan susunan biji teratur lurus. Jumlah baris biji 10-14, dengan jumlah 33-40 biji/baris, 390-800 butir/pohon. Potensi hasil 3-5 ton pipil kering/ha dengan berat 1000 butir 131,36 gram.

(17)

Hotong merah merupakan salah satu aksesi tanaman hotong yang tersebar terutama di daerah Galela (Halmahera Utara). Masyarakat Galela menyebutnya Boboten. Hotong merah memiliki warna pelepah merah

pada fase vegetatif, bulu malai berwarna merah saat malai masih muda. Masyarakat mengolahnya menjadi wajik.

Bentuk tumbuh decumbent, tinggi 132-166 cm,jumlah ruas 8-12, tebal batang 5-7 cm, jumlah anakan 10-20 buah. Terdapat antosianin pada akar

tunggang.Daun berwarna hijau sedang, berbulu, terdapat pewarnaan antiosianin pada pelepah dan leher daun, orientasi daun melengkung, panjang 44-53 cm, lebar 2-3,5 cm.

Berbunga pada umur 75 hari, panen 120 hari, terdapat malai steril. Bentuk malai conical, jatuh, cuping sedang dan lepas. Panjang malai 25-29,2 cm, lebar 1,7-2,5 cm, panjang leher 10-14 cm. Bulu malai berwarna merah, membawa spikelet.Biji oval, cokelat muda, permukaan biji rata.

Sekam berwarna hijau muda, terdapat antosianin. Berat biji 4-10,32 g/tanaman.

7

JAWAWUT MERAH (Setaria italica)

(18)

8

JAWAWUT PUTIH (Setaria italica)

Hotong (Maluku Utara), Boboten Putih

(Galela)

Hotong putih merupakan salah satu aksesi dari tanaman hotong yang tersebar di Pulau Halmahera, terutama di daerah Galela (Halmahera Utara). Masyarakat Galelamenyebutnya Boboten dan diolah menjadi wajik.

Bentuk tumbuh decumbent, tinggi 175-180 cm, jumlah ruas 10-12, tebal batang 6-8 cm, jumlah anakan 7-20 buah. Tidak terdapat antosianin pada akar tunggang. Daun berwarna hijau sedang, berbulu, tidak terdapat pewarnaan antiosianin pada pelepah dan leher daun, orientasi daun agak tegak, panjang 48-53 cm, lebar 2,7-3,5 cm.

Berbunga pada umur 75 hari, panen 120 hari, terdapat malai steril. Bentuk malai conical, jatuh, cuping sedang dan lepas. Panjang malai 28-36 cm, lebar 1,7-3 cm, panjang leher 10-18 cm. Bulu malai berwarna putah, membawa spikelet. Biji oval, cokelat muda, permukaan biji rata. Sekam

berwarna hijau muda, terdapat antosianin. Berat biji 5-13,65 g/tanaman.

(19)

9

KACANG TUNGGAK (Vigna ungiulata L)

Kacang Hijau Putih (P. Morotai)

Kacang tunggakbanyak terdapat di

Kabupaten Pulau Morotai. Masyarakat setempat menyebutnya dengan kacang hijau putih, karena bentuknya mirip kacang hijau namun berwarna putih. Tanaman ini digunakan masyarakat dengan cara dibuat bubur. Bentuk tumbuh memanjat, vigor tidak tegar,pola tumbuh determinate, pola percabangan silindris, pigmentasi moderat pada dasar dan ujung tangkai daun. Tinggi mencapai 110-139 cm, jumlah ruas batang 8-10.

Daun berwarna hijau tua, daun terminal berbentuk sub-hastate, panjang 10-13 cm, lebar 7-9,5 cm. Tangkai hijau muda, pangkal tangkai hijau, panjang tangkai 12-14 cm. Tanaman mulai berbunga umur 35 hari. Bunga berwarna putih menyebar pada seluruh kanopi. Polong muda berwarna hijau dengan ujung berwarna merah, polong masak berwarna coklat. Perlekatan polong seperti anting-anting, melengkung ringan. Panjang polong 14-17 cm, lebar 6-8 mm, tebal 5-7 mm, 11-15 locus/polong. Panen umur 65 hari.

Biji halus, berbentuk ovoid, mata biji coklat

mengelilingi hilum. Ukuran biji panjang 6-8,5 mm, lebar 4,5-6 mm, tebal 4-4,7 mm. Berat 100 biji :13,1 g, potensi hasil 13-30 g/tananaman, lama panen 3 bulan.

(20)

10

Padi (Oryza Sativa L)

Padi Malaikat-1 (P. Morotai)

Padi Malaikat merupakan padi gogo yang tersebar di Kabupaten Pulau Morotai.Tinggi tanaman 124-137 cm, kemampuan beranak sedang 7-11 buah, umur berbunga 92 hari dan umur panen 144 hari. Daun dan pelepah daun berwarna hijau, berambut, panjang 38,22 cm dan lebar 1,72 cm. Posisi daun bendera sedang, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,46 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang terbuka.

Tipe malai antara kompak dan sedang, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 23,62 cm. Ujung gabahdan tidak berwarna, jumlah gabah/malai 124 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea berwarna kuning jerami lemma steril putih, panjang lemma steril 2,2 mm. Ukuran gabah panjang 8,16 mm, lebar 2,12 mm, tebal 1,75 mm. Berat 1000 butir: 15 gram. Beras bentuk ramping, berwarna putih, panjang 6,00 mm, lebar 1,76 mm. Potensi produksi: 1,39 ton gabah kering giling/ha.

(21)

11

Padi (Oryza Sativa L)

Padi Malaikat-2 (P. Morotai)

Padi Malaikat tersebar di Kabupaten Pulau Morotai.Tinggi tanaman 144-159 cm, kemampuan beranak sedang 4-7 buah, umur berbunga 94 hari dan umur panen 134 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun bergaris ungu, berambut, panjang 52,06 cm dan lebar 1,42 cm. Posisi daun bendera sedang, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,64 cm. Batang bergaris ungu dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang terbuka.

Tipe malai antara kompak dan sedang, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 29,86 cm. Ujung gabah berwarna ungu dan tidak berbulu, jumlah gabah/malai 228,6 butir. Kepala putik berwarna kuning. Lemma, palea, dan lemma steril berwarna kuning jerami, panjang lemma steril 2,65 mm. Ukuran gabah panjang 8,90 mm, lebar 2,78 mm, tebal 1,95 mm. Berat 1000 butir: 16 gram. Beras bentuk sedang, berwarna merah, panjang 6,92 mm, lebar 2,44 mm. Potensi produksi: 1,76 ton gabah kering giling/ha.

(22)

12

Padi (Oryza Sativa L)

Padi Melewa (P. Morotai)

Padi Melewa terdapat di Kabupaten Pulau Morotai.Tinggi tanaman 95-108 cm, kemampuan beranak sedang 5-11 buah, umur berbunga 124 hari dan umur panen 159 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun bergaris ungu, berambut, panjang 43,3 cm dan lebar 1,4 cm. Posisi daun bendera tegak, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,58 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang terbuka.

Tipe malai sedang, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 22,33 cm. Ujung gabah tidak berwarna dan tidak berbulu, jumlah gabah/malai 166 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea, dan lemma steril berwarna kuning jerami, panjang lemma steril 2,25 mm. Ukuran gabah panjang 9,04 mm, lebar 2,31 mm, tebal 1,83 mm. Berat 1000 butir: 18 gram. Beras bentuk ramping, berwarna putih, panjang 7,00 mm, lebar 1,94 mm. Potensi produksi: 1,09 ton gabah kering giling/ha.

(23)

13

Padi (Oryza Sativa L)

Padi Pulo Bugis (Halmahera Utara)

Padi Malaikat merupakan padi gogo yang tersebar di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Umumnya ditanam di daerah berbukit atau dibawah tegakan kelapa, terutama oleh masyarakat Desa Toliwang dan Tolabit.

Tinggi tanaman 145-165cm, kemampuan beranak 4-6 buah, umur berbunga

111 hari dan umur panen 146 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun bergaris ungu, berambut, panjang 55,22 cm dan lebar 1,50 cm. Posisi daun bendera tegak, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,90 cm. Batang bergaris ungu dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang terbuka.

Tipe malai antara sedang, seluruh malai keluar dan leher sedang, malai terkulai, dengan panjang 28,48 cm. Ujung gabah berwarna ungu dan tidak berbulu, jumlah gabah/malai 271 butir. Kepala

putik berwarna putih. Lemma, palea, berwarna kuning jerami dan lemma steril ungu, panjang lemma steril 1,75 mm. Ukuran gabah panjang 7,61 mm, lebar 2,66 mm, tebal 1,81 mm. Berat 1000 butir: 18 gram. Beras bentuk sedang, berwarna merah, panjang 5,7 mm, lebar 2,3 mm. Potensi produksi: 1,61 ton gabah kering giling/ha.

(24)

14

Padi (Oryza Sativa L)

Padi Pulo Merah (P. Morotai)

Aksesi padi ini berasaldari Kabupaten Pulau Morotai.Tinggitanaman 135-165 cm, kemampuan beranak 7-8 buah, umur berbunga 112 hari dan umur panen 152 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun hijau, berambut, panjang 46,28 cm dan lebar 1,48 cm. Posisi daun bendera tegak, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2(2-cleft), berwarna putih, panjang 1,86 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 5-7 mm, dengan sudut batang sedang.

Tipe malai kompak, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 27,98 cm. Ujung gabah tidak berwarna, sebagian berbulu panjang, jumlah gabah/malai 120,4 butir. Kepala putik berwarna kuning. Lemma, palea, dan lemma steril berwarna kuning jerami, panjang lemma steril 3 mm. Ukuran gabah panjang 9,24 mm, lebar 2,79 mm, tebal 1,79 mm. Berat 1000 butir: 22,2 gram. Beras bentuk ramping, berwarna merah, panjang 6,44 mm, lebar 2,14 mm. Potensi produksi: 1,42 ton gabah kering giling/ha.

(25)

15

Padi (Oryza Sativa L)

Padi Pulo Putih (P. Morotai)

Aksesi padi ini terdapat di Kabupaten Pulau Morotai.Tinggi tanaman 80-95 cm, kemampuan beranak sedang (15-20 buah), umur berbunga 91 hari dan umur panen 132 hari. Daun berwarna dan pelepah daun hijau, berambut, panjang 34,96 cm dan lebar 1,26 cm. Posisi daun bendera tegak, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,36 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 4-5 mm, dengan sudut batang sedang.

Tipe malai kompak, malai hanya muncul sebatas leher, malai terkulai, dengan panjang 19,04 cm. Ujung gabah tidak berwarna, sebagian berbulu pendek, jumlah gabah/malai 135 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea, dan lemma steril berwarna kuning jerami, panjang lemma steril 1,95 mm. Ukuran gabah panjang 8,31 mm, lebar 2,33 mm, tebal 1,77 mm. Berat 1000 butir: 16 gram. Beras bentuk ramping, berwarna putih, panjang 5,88 mm, lebar 1,91 mm. Potensi produksi: 1,69 ton gabah kering giling/ha.

(26)

16

Padi (Oryza Sativa L)

Padi Siang (P. Morotai)

Aksesi padi siang terdapat di Kabupaten Pulau Morotai dan Halmahera Barat.Tinggi tanaman 107-124 cm, kemampuan beranak 5-9 buah, umur berbunga 124 hari dan umur panen 159 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun bergaris ungu, berambut, panjang 44,66 cm dan lebar 1,60 cm. Posisi daun bendera sedang, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,86 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang sedang.

Tipe malai sedang, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 19,91 cm. Ujung gabah berwarna ungu dan tidak berbulu, jumlah gabah/malai 147 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea, berwarna kuning jerami dan lemma steril berwarna ungu, panjang lemma steril 1,75 mm. Ukuran gabah panjang 7,82 mm, lebar 2,55 mm, tebal 1,74 mm. Berat 1000 butir: 16 gram. Beras bentuk sedang, berwarna putih, panjang 5,66 mm, lebar 2,15.Potensi produksi: 111 ton gabah kering giling/ha.

(27)

17

Sorgum (Sorghum bicolor)

Sorgum (P. Morotai)

Aksesi sorgum tersebar di Kabupaten Pulau Morotai. Masyarakat setempat memanfaatkannya untuk dibuat bubur dan ditanam di pekarangan rumah. Tinggi tanaman mencapai 275-325 cm, diameter batang 1,41 cm, jumlah anakan produktif 1,6. Daun berwarna hijau dengan tulang daun putih, pelepah daun merah, orientasi daun tegak, panjang 72-91 cm, lebar 7,8-9,1 cm. Berbunga pada umur 115 hari setelah

berkecambah. Induk dan anakan berbunga serempak. Bentuk malai lebar pada ujung bawah, agak longgar tegak sepanjang batang utamaMuncul 2-10 cm diantara lidah daun dan dasar malai. Panjang malai 20-33 cm, lebar 6-12,5 cm, panjang

leher 2,9-11 cm. Putik berwarna kuning, anther kering berwarna merah. Sekam tidak berbulu, berwarna hijau saat berbunga, 50% menutupi biji.

Biji berwarna putih, tunggal, permukaan cembung. Endosperm berwarna putih, seluruhnya berlilin dengan tekstur bertepung. Panjang biji 4,36 mm, lebar 4,07 mm, tebal 2,53 mm. Jumlah biji per malai utama 1220 butir, berat 100 biji 2,53 gram. Potensi produksi mencapai per 2,9 ton/ha.

(28)

18

Ubi Jalar(Ipomea batatas)

Ubi Jalar Bacan-1/batatas (P. Bacan)

Ubi jalar lokal (batata) Bacan-1 tersebar di Kabupaten Pulau Bacan. Batang sangat menjalar, tidak membelit, berwarna hijau dengan banyak bintik ungu. Ruas batang tergolong panjang (11-12,5 cm), diameter 5,47 mm.

Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus dalam, jumlah lobus 5, lobus tengah semi elip, ibu tulang sebagian ungu. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau dengan petulangan daun ungu pada permukaan atas daun, panjang daun 9-11 cm. Tangkai tergolong pendek (14-16 cm), hijau dengan warna ungu dekat batang dan daun.

Umbi umumnya berbentuk bulat, kulit umbi berwarna krem, dengan warna sekunder oranye. Daging umbi berwarna krem dengan warna sekunder kuning berbentuk cincin lebar di kortek. Formasi umbi menyebar. Jumlah umbi/rumpun 2-4 buah, panjang 10-14 cm, lebar 6-8 cm. Pada umur panen 6 bulan dengan potensi produksi basah 500-900g/tanaman.

(29)

19

Ubi Jalar (Ipomea batatas)

Ubi Jalar Bacan-2/batatas (P. Bacan)

Ubi jalar lokal (batata) Bacan-2 tersebar di Kabupaten Pulau Bacan. Batang sangat menjalar, tidak membelit, sebagia besar ungu. Ruas batang tergolong panjang (10-12 cm) dengan diameter 4-5 mm.

Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus dalam, jumlah lobus 5, lobus tengah oblanceolate, semua petulangan daun total ungu. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk ungu pada kedua permukaan daun, panjang daun 11-14 cm. Tangkai tergolong pendek (11-13 cm), sebagian besar ungu.

Umbi umumnya berbentuk ovate, kulit umbi berwarna oranye kecoklatan, dengan warna sekunder oranye. Daging umbi berwarna kuning dengan warna sekunder oranye berbentuk cincin dan di tempat lain di daging. Formasi umbi tandan terbuka. Jumlah umbi/rumpun 2-4 buah, panjang 13-21 cm, lebar 7-9 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 600-1500 g/tanaman.

(30)

20

Ubi Jalar (Ipomea batatas)

Ubi jalar Halut-2/batata tinta

Ubi jalar Halut-2 atau batata tinta tersebar di terutama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Batang sangat menjalar, tidak membelit, berwarna hijau dengan banyak bintik ungu, ujung batang hijau. Ruas batang tergolong sedang (4-10 cm) dengan diameter 7-10 mm.

Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus sedang, jumlah lobus 3, lobus tengah semi elip, petulangan daun berwarna hijau. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau bertepi daun ungu, panjang daun 12-15 cm. Tangkai daun tergolong sedang (21-28 cm), berwarna hijau dengan garis-garis ungu.

Umbi umumnya berbentuk lonjong, kulit umbi dan daging umbi berwarna ungu. Formasi umbi

tandan terbuka. Jumlah umbi/rumpun 3-4 buah, panjang 10-18 cm, lebar 4-6 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 400-700 g/tanaman.

(31)

21

Ubi Jalar (Ipomea batatas)

Ubi jalar Halut-3/batatas (Halmahera Utara)

Ubi jalar Halut-3 banyak tersebar terutama di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara. Batang sangat menjalar, tidak membelit, berwarna hijau sampai ujung batang. Ruas batang tergolong sedang (6-7 cm) dengan diameter 6-8 mm.

Bentuk daun cordate dengan tipe lobus sedang, tidak memiliki lobus lateral, jumlah lobus 1, petulangan daun berwarna sebagian besar atau total berwarna ungu. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau sedikit ungu, panjang daun 13-16 cm. Tangkai daun tergolong sedang (20-29 cm), berwarna hijau dengan warna ungu dekat batang dan daun.

Umbi umumnya berbentuk ovate, kulit umbi

berwarna ping dan daging umbi berwarna krem. Formasi umbi tandan terbuka. Jumlah umbi/rumpun 7 buah, panjang 11-15 cm, lebar 6-10 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 1-2,5kg/tanaman.

(32)

22

Ubi Jalar (Ipomea batatas)

Ubi Jalar Haltim-1/batatas (Haltim)

Aksesi Ubi Jalar Haltim-1 berasal dari Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur. Batang sangat menjalar, tidak membelit, berwarna hijau dengan banyak bintik ungu. Ruas batang tergolong sedang (5-7 cm) dengan diameter 7-10 mm.

Bentuk daun triangular dengan tipe lobus bergigi, lobus lateral semi elip, jumlah lobus 5, petulangan daun berwarna sebagian besar atau total berwarna ungu. Daun tua berwarna hijau dengan petulangan daun ungu pada permukaan atas daun, daun pucuk ungu pada kedua permukaan daun, panjang daun 12-15 cm. Tangkai daun tergolong sedang (21-28 cm), berwarna hijau dengan garis-garis ungu.

Umbi umumnya berbentuk lonjong, kulit umbi

berwarna ungu, dan daging umbi berwarna putih dengan warna sekunder ungu menyebar di daging. Formasi umbi menyebar. Jumlah umbi/rumpun 2-3 buah, panjang 9-20 cm, lebar 4-5 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 300-700 g/tanaman.

(33)

23

Ubi Jalar (Ipomea batatas)

Ubi Jalar Haltim-2/batatas (Haltim)

Aksesi Ubi Jalar Haltim-2 berasal dari Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur. Batang sangat menjalar, tidak membelit, hijau dengan banyak bintik ungu. Ruas batang tergolong sedang (5-8 cm) dengan diameter 6-7 mm.

Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus sangat dalam, lobus lateral oblanceolate, jumlah lobus 7, petulangan daun berwarna bercak ungu pada dasar ibu tulang daun. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau bertepi daun ungu, panjang daun 12-15 cm. Tangkai daun tergolong panjang (30-38 cm), berwarna hijau dengan garis-garis ungu.

Umbi umumnya berbentuk lonjong panjang, kulit umbi berwarna kuning, dan daging umbi berwarna kuning dengan warna sekunder oranye berbentuk cincin lebar di kortek. Formasi umbi tandan tertutup. Jumlah umbi/rumpun 3-5 buah, panjang 16-28 cm, lebar 4-7 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 0,8-1,5 kg/tanaman.

(34)

24

Ubi Jalar (Ipomea batatas)

Ubi Jalar Morotai-2/batatas (P. Morotai)

Aksesi Ubi Jalar ini berasal dari Kabupaten Pulau Morotai. Batang sangat menjalar, tidak membelit, sebagian besar berwarna ungu gelap. Ruas batang tergolong sedang (6-7 cm) dengan diameter 4-5 mm. Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus

dalam, lobus lateral lanceolate, jumlah lobus 7, ibu tulang daun sebagian desar atau semuanya ungu. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau dengan petulangan daun ungu pada

permukaan atas daun, panjang daun 11-15 cm. Tangkai daun tergolong sedang (17-21 cm), berwarna hijau

dengan warna ungu dekat batang dan daun.

Umbi umumnya berbentuk ovate, kulit umbi

berwarna merah, dan daging umbi berwarna kuning dengan warna sekunder oranye berupa bercak menyebar di daging. Formasi umbi tandan terbuka. Jumlah umbi/rumpun 2-3 buah, panjang 12-17 cm, lebar 7-10 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 0,8-1 kg/tanaman.

(35)

25

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Halteng-1

Aksesi kayu ini berada dari Kabupaten Halmahera Tengah. Bentuk tanaman terbuka,pola percabangan 2 tingkat, sifat cabang trikotomus. Tinggi tanaman antara 240-280 cm. Sudut percabangan berkisar 50,8o.

Daun tua berwarna hijau muda dan daun pucuk hijau tua, lobus berbentuk

lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus 16-19 cm, lebar 4-4,7 cm. Tangkai daun berwarna merah, orientasi tangkai horizontal, panjang 16-21 cm.

Batangtumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau muda, epidermis berwarna coklat muda. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,6-3 cm.

Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit

luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek krem, perpanjangan tangkai umbi campuran, daging umbi berwarna kuning. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 9-10 buah dengan hasil 6,8-9,8 kg/tanaman.

(36)

26

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Jame-Jame Morotai

Aksesi kayu ini berasal dari Kabupaten Pulau Morotai. Walaupun demikian, kasbi Jame-Jame tersebar di seluruh Maluku Utara. Bentuk tanaman silindris, tegak, tidak bercabang. Tinggi tanaman antara 360-380 cm.

Daun tua dan daun muda berwarna hijau tua,lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus halus. Panjang lobus 17-20 cm, lebar 4-5 cm. Tangkai daun berwarna merah, orientasi tangkai horizontal, panjang 19-25 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda/keperakan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,2-2,5 cm.

Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek putih, daging umbi berwarna putih, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 3-5 buah dengan hasil 2,8-3,3 kg/tanaman.

(37)

27

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Ketan

Aksesi kayu ini berada di Kabupaten Halmahera Tengah. Bentuk tanaman kompak, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang trikotomus. Tinggi tanaman antara 260-350 cm. Sudut percabangan berkisar 49o.

Daun tua berwarna hijau muda dan daun pucuk hijau keunguan, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 5 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus 13-15 cm, lebar 3,6-4 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai horizontal, panjang 17-18 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat tua, batang muda hijau keunguan. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,5-2,8 cm.

Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi

berwarna putih, perpanjangan tangkai umbi campuran. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 11-16 buah dengan hasil 7-9,7 kg/tanaman.

(38)

28

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Kuning (P. Morotai)

Aksesi kayu ini berada di Kabupaten Pulau Morotai. Bentuk tanaman silindris, tegak, tidak bercabang. Tinggi tanaman antara 350-400 cm.

Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk berwarna ungu, lobus berbentuk ovoid dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau kemerahan pada kurang dari

separuh lobus daun, tepi lobus halus. Panjang lobus 22-25 cm, lebar 6-7 cm. Tangkai daun berwarna merah, orientasi tangkai tidak beraturan, panjang 30-32 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna gading/keemasan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau muda, epidermis berwarna coklat muda. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,5-3 cm.

Umbi berbentuk silindris, bertangkai, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna kuning, perpanjangan tangkai umbi campuran. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 5-6 buah dengan hasil 5-7 kg/tanaman.

(39)

29

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Moro Kuning

Aksesi ubi kayu ini tersebar di Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara. Bentuk tanaman terbuka, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara 200-280 cm. Sudut percabangan berkisar 45-50o.

Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk ungu, lobus berbentuk Obovate-Lanceolate dan berjumlah 5 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus 9-10 cm, lebar 2-2,5 cm. Tangkai daun berwarna

merah kehijauan, orientasi tangkai horizontal, panjang 13-16 cm. Batang tumbuh zigzag, batang tua

berwarna coklat muda, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 1,8-2,1 cm.

Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek kuning, daging umbi berwarna kuning, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 4-7 buah dengan hasil 2-4 kg/tanaman.

(40)

30

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Moro Putih (P. Morotai)

Aksesi ubi kayu ini tersebar di Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara. Bentuk tanaman terbuka, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara 220-270 cm. Sudut percabangan berkisar 45-50o.

Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk hijau muda, lobus berbentuk ovoid dan berjumlah 3 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus 9-10 cm, lebar 2-3 cm. Tangkai daun berwarna hijau kekuningan, orientasi tangkai horizontal, panjang 6-9 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna keperakan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 1,5-1,8 cm.

Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar

berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna putih, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 2-3 buah dengan hasil 0,8-1,1 kg/tanaman.

(41)

31

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Morotai-1

Aksesi ubi kayu ini tersebar di Kabupaten Pulau Morotai. Bentuk tanaman terbuka, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara 270-300 cm. Sudut percabangan berkisar 47-52o.

Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk hijau keunguan,

lobus berbentuk linear dan berjumlah 7 lobus, tulang daun hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus bergelombang. Panjang lobus 19-23 cm, lebar 1-1,5 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai horizontal, panjang 15-19 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna keperakan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna krem. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,3-2,5 cm.

Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna krem, kortek krem, daging umbi berwarna krem, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 5-7 buah dengan hasil 3-4 kg/tanaman.

(42)

32

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Morotai-2

Aksesi ubi kayu ini tersebar di Kabupaten Pulau Morotai. Bentuk tanaman silindris, tegak tidak bercabang. Tinggi tanaman antara 270-300 cm.

Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk hijau keunguan, lobus

berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus halus. Panjang lobus 24-26 cm, lebar 4,5-6 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai mengarah ke bawah, panjang 25-30 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,4-3 cm.

Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek krem, daging umbi berwarna krem, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 5-6 buah dengan hasil 4-5 kg/tanaman.

(43)

33

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Nilon-1

Aksesi ubi kayu ini tersebar terutama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Bentuk tanaman kompak, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang trikotomus. Tinggi tanaman antara 300-400 cm. Sudut percabangan berkisar 45-50o.

Daun tua dan daun pucuk berwarna hijau muda, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun merah, tepi lobus halus. Panjang lobus 15-17 cm, lebar 4-5 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai tidak beraturan, panjang 20-25 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,7-3,1 cm.

Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna putih, bertangkai campuran. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 12-18 buah dengan hasil 12-20 kg/tanaman.

(44)

34

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Nilon-2

Aksesi ubi kayu ini tersebar terutama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Bentuk tanaman kompak, pola percabangan 2 tingkat, sifat cabang trikotomus. Tinggi tanaman antara 300-350 cm. Sudut percabangan berkisar 45-50o.

Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk berwarna hijau muda, lobus berbentuk ovoid dan berjumlah 5 lobus, tulang daun hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus 10-13 cm, lebar 3-4 cm. Tangkai daun berwarna merah, orientasi tangkai tidak beraturan, panjang 11-15 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat tua, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,7-3,1 cm.

Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna putih, bertangkai pendek. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 12-15 buah dengan hasil 10-14 kg/tanaman.

(45)

35

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Sarimi/Kribo

Aksesi ubi kayu ini berada di Kabupaten Halmahera Tengah. Bentuk tanaman silindris dan tidak bercabang. Tinggi tanaman antara 260-350 cm.

Daun tua dan daun pucuk hijau tua, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus bergelombang. Panjang lobus 15-17 cm, lebar 3,5-4,5 cm.

Tangkai daun berwarna hijau kekuningan, orientasi tangkai mengarah ke atas, melengkung, panjang 17-18 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna gading/keemasan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau muda, epidermis berwarna krem. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,5-2,8 cm.

Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi sedang, berwarna kuning, kortek krem, daging umbi berwarna kuning, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 6-7 buah dengan hasil 3-4 kg/tanaman.

(46)

36

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Sango

Aksesi ubi kayu ini tersebar di seluruh Maluku Utara. Di Tidore, Ternate, dan Halmahera Tengah disebut Kasbi Sango,sedangkan di Halmahera Barat dan Halmahera Utara disebut Kasbi Engge. Bentuk tanaman terbuka, 2 tingkat percabangan,sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara 240-280 cm.

Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk berwarna ungu, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus bergelombang. Panjang lobus 14-17 cm, lebar 4-5 cm. Tangkai daun berwarna ungu, orientasi tangkai tidak beraturan, panjang 25-30 cm.

Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda, batang muda ungu. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna oranye. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,5-2,8 cm.

Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar, berwarna coklat muda, kortek ping, daging umbi berwarna putih, bertangkai pendek. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 5-7 buah dengan hasil 5-7 kg/tanaman. Umbinya beracun, dapat dikonsumsi dengan diolah menjadi sagu lempeng.

(47)

37

Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)

Kasbi Toli-Toli

Aksesi ubi kayu ini berada di Kabupaten Pulau Morotai. Bentuk tanaman terbuka, 4 tingkat percabangan, sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara 200-2350 cm.

Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk ungu, lobus berbentuk

oblong lanceolate dan berjumlah 5 lobus, tulang daun berwarna hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus halus. Panjang lobus 14-15 cm, lebar 2,5-3 cm. Tangkai daun berwarna merah

kehijauan, orientasi tangkai mengarah ke bawah, panjang 11-14 cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna

abu-abu, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau muda, epidermis berwarna coklat muda. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,3-2,9 cm.

Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi

kasar berwarna coklat muda, kortek krem, daging umbi berwarna kuning, bertangkai campuran. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 6-9 buah dengan hasil 3-5 kg/tanaman.

(48)

IV.

Sumber Daya Genetik

Tanaman Hortikultura

(49)

38

Sukun (Artocarpus communis)

Amo

Buah sukun (amo) di Maluku Utara dimanfaatkan sebagai bahan pangan alternatif untuk pengganti beras. Populasi sukun Maluku Utara yang spesifik terdapat di Moti, Hiri, Maitara dan Kepulauan Sula. Di Maitara ada dua jenis sukun, yaitu sukun telur Tinggi pohon berkisar 10-15 m, lebar kanopi + 5 m. Rerata umur produktif di atas 15 tahun. Rerata jumlah buah berkisar 100-175 buah/pohon.

Bentuk buah : bulat atau agak lonjong, diameter dapat mencapai + 25 cm tergantung dari jenis

sukunnya. Ketebalan kulit antara 1-2 mm. Berat buah sukun antara 1-3 kg/buah, Warna daging buah putih dan krem ke kuning-kuningan, teksturnya kompak dan berserat halus. Musim panen raya Bulan Februari-April dan Agustus-September.

Manfaat/keunggulan : sumber pangan non beras, produk olahan makanan ringan (camilan), dengan direbus dan digoreng.

(50)

39

Pisang (Musa SPP)

Pisang mulu bebe

Pisang mulu bebe merupakan salah satu jenis pisang olahan dan dapat pula dijadikan sebagai buah meja yang banyak dikenal di Maluku Utara. Berdasarkan informasi sampai saat ini, belum ada data yang menunjukkan bahwa pisang mulu bebe terdapat di daerah lain di Indonesia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pisang mulu bebe termasuk pisang yang khas yang terdapat di Maluku Utara.

Tinggi batang rerata 166,40 cm, lingkar batang atas 27,7 cm. Rerata panjang daun 120,13 cm, lebar daun bagian bawah 43,40 cm. Panjang buah rerata 13,8 cm, diameter rerata 3,4

cm.

Umur panen 9-10 bulan setelah tanam.

Jumlah buah rata-rata antara 3-6 sisir

dan 30-50 buah per tandan. potensi hasil

4,35 ton/ha.

Manfaat/keunggulan : Buah meja,

pisang goreng dan produk olahan

(51)

40

Cabai (Cocos nusifera)

Cabai Senter

Cabe Senter merupakan cabai khas yang berasal dari Desa Topo Kota Tidore Kepulauan. Ukuran cabe besar dan banyak digunakan untuk acara-acara adat maupun pesta di daerah Tidore Kepulauan sebagai bumbu masak (cabai isi). Cabai senter atau Topo banyak dibudidayakan di kebun-kebun petani dengan kemiringan 30 sampai 40 %.

Tinggi tanaman 120- 130 cm, lingkar

batang bawah 3-4 cm. warma bunga putih, Panjang buah 6-7 cm, rerata diameter buah + 3 cm.

Umur mulai panen 3 bulan setelah tanam. Jumlah produksi rata-rata antara 2 - 2,5 kg/pohon.

Kelemahan : Peka terhadap serangan OPT terutama serangan lalat buah

(52)

41

Bawang merah (Allium cepa)

Bawang topo

Bawang merah Topo merupakan salah satu varietas lokal bawang merah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Bawang Topo berasal dari Desa Topo Kota Tidore Kepulauan. Usahatani bawang topo sudah dilakukan secara turun temurun dan dibudidayakan dalam spot-spot kecil secara konvensional di lereng-lereng bukit dengan

kemiringan 30-45 persen .

Umbi kecil-kecil diameter rata-rata 1,37 cm, warna umbi kusam, siung umbi tidak bertumpuk, kadar air rendah, lapisan umbi padat, dan kadar oleoresin tinggi.

Produktivitas 10,8 -16,4 t/ha umbi kering, umur panen 83-90 HST Manfaat/keunggulan : Bumbu masak dan obat demam

(53)

42

Terubuk (Saccharum edule)

Sayur Lilin / Dawalaho

Sayur lilin/ dalawaho merupakan sayuran

indigeneous, yang sampai

saat ini masih dibudidayakan secara perbanyakan vegetatif menggunakan setek batang. Di Maluku Utara dikenal 2 spesies sayur lilin yang dibedakan dari warna isi pada bunga dewasa, yaitu dalawaho putih dan dalwaho kuning (Pulau Tidore).

Tinggi tanaman berkisar 2-2,7 m, bentuknya mirip tebu dengan batang berwarna hijau sedikit kemerahan, Bunga tebu terubuk terbentuk di dalam batang (malai muda) dan terbungkus pelepah daun/kelobot. Dalam 100g bunga terubuk segar mengandung air 89 g, protein 3.8-4.1 g, karbohidrat

6.9-7.6 g, serat 0.7 g, Ca 10 mg, Fe

0.4-2 mg, fosfor 80 mg, vitamin C 21 mg dengan total energi sebesar 143-160 kJ/100 g. Terubuk mulai dapat dipanen pada umur lima bulan setelah penanaman.

Manfaat/keunggulan : sumber bahan sayuran dan bahan pakan ternak

(54)

43

Jeruk (Citrus SP)

Jeruk Topo / Joji Sabalaka

Jeruk Topo merupakan tanaman jeruk yang berkembang di Kelurahan Topo. Kata Topo sendiri diduga merupakan kata ambilan dari bahasa Jepang (Topo = puncak). Sejarah jeruk Topo tidak banyak diketahui oleh masyarakat setempat. Tetapi menurut penuturan beberapa tokoh

masyarakat dan petani jeruk, sejak jaman nenek moyangnya mereka jeruk tersebut sudah ada, dan sudah besar. Artinya dapat diduga keberadaan jeruk Topo sudah exist sejak 5-6 generasi sebelumnya, atau sekitar 250-300 tahun yang lalu.

Jumlah pohon induk saat ini + 10 pohon

Tinggi tanaman 6-8m, batang bulat, tipe percabangan

melengkung ke atas. Tipe jeruk purut, Kulit agak tebal, mudah dikupas, belakang buah masuk ke dalam (cekung), rerata diameter

8- 10 cm, biji sedikit 10-15 biji, rasa

manis segar, serabut jala kulit dalam sedikit,

Waktu panen 4 kali per tahun. potensi hasil 50 kg/pohon.

(55)

44

Pisang (Musa Spp)

Pisang Batu

Pisang Batu tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Termasuk pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana). Tinggi batang semu 190-210 cm, diameter batang 13 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 11 buah.

Daun tumbuh tegak, berwarna hijau, panjang 167 cm, lebar 69-73 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau, bagian bawah berwarna kuning. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 32 cm.

Jantung berwarna merah keunguan, bentuk oval sedang, ujung sudut kanan, panjang 16 cm, diameter 9-10. Posisi jantung jatuh tegak lurus.

Bentuk tandan silindris, kepadatan sedang, panjang > 40 cm, lebar > 30 cm. Tangkai tandan tidak berambut,

panjang > 60 cm, lebar > 5 cm, dengan lengkungan tangkai kuat. Buah sedikit melengkung pada bagian distal, punggung buah lemah, ujung buah pancung, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah kuning, daging buah kuning. Panjang buah 10-11 cm, diameter 3-3,5 cm, Jumlah

(56)

45

Pisang (Musa Spp)

Pisang Bunga

Pisang Bunga tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara, terutama di Halmahera Timur. Termasuk pisang dengan ukuran kecil dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu 270-300 cm, diameter batang 28 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 8 buah.

Daun tumbuh merunduk, berwarna hijau, panjang 212 cm, lebar 88 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau, bagian bawah berwarna kuning. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 33 cm.

Jantung berwarna merah, bentuk oval, ujung agak runcing, panjang 16 cm, diameter 9-10. Posisi jantung jatuh tegak lurus.

Bentuk tandan silindris, padat, panjang > 150 cm, lebar 25 cm. Tandan terjuntai pada tanah, dan akan terus berbuah sampai jantung habis.Tangkai tandan berambut, panjang >70 cm, lebar > 5 cm, dengan lengkungan tangkai kuat. Buah tegak, punggung buah moderat, ujung buah pancung, pola buah horizontal. Kulit buah kuning, daging buah

kuning. Panjang buah 7-8 cm, diameter 1,3 cm. Jumlah sisir/tandan > 40, jumlah buah/sisir 12-14.

(57)

46

Pisang (Musa Spp)

Pisang Emas

Pisang Emas tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran kecil dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu 184 cm, diameter batang 12-13 cm, warna hijau kemerahan. Jumlah anakan 8 buah.

Daun tumbuh tegak, berwarna hijau, panjang 187-189 cm, lebar 58-62

cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas dan bawah berwarna kuning. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 26-32 cm.

Jantung berwarna merah keunguan, sedikit

oval, ujung meruncing, panjang 16 cm, diameter 9-10. Posisi jantung menyudut.

Bentuk tandan mengerucut, padat, panjang 36-38 cm, lebar >26-35 cm. Tangkai tandan berambut, panjang 20-23 cm, lebar < 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya melengkung, punggung buah lemah, ujung buah pancung, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah kuning, daging buah kuning.

Panjang buah < 10 cm, diameter > 3 cm, Jumlah sisir/tandan 7-8, jumlah buah/sisir 17, berat buah/tandan 4-5 kg.

(58)

47

Pisang (Musa Spp)

Pisang Galela

Pisang Galela tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara, sering juga disebut pisang

Cavendish. Tergolong pisang dengan ukuran

sedang dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu > 180 cm, diameter batang 48-60 cm, warna hijau kemerahan. Jumlah anakan 5-0 buah.

Daun tumbuh menyebar, berwarna hijau, panjang 170 cm, lebar 78 cm. Dasar daun salah satu sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau muda, bagian bawah berwarna hijau. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 16-20 cm.

Jantung berwarna merah keunguan, sedikit oval, ujung meruncing, panjang 16 cm, diameter 10 cm. Posisi jantung jatuh tegak lurus.

Bentuk tandan silindris, padat, panjang 45-60 cm, lebar 40 cm. Tangkai tandan berambut, panjang 40-50 cm, lebar < 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya sedikit melengkung pada bagian distal, punggung buah moderat, ujung buah pancung, pola buah naik ke

atas. Kulit buah kuning, daging buah kuning. Panjang buah sekitar 13 cm, diameter 2,4-3,2 cm, Jumlah sisir/tandan 7-8, jumlah buah/sisir 14-16, berat buah/tandan 10-20 kg.

(59)

48

Pisang (Musa Spp)

Pisang Manado

Pisang Manado tersebar di Pulau Ternate. Tergolong pisang dengan ukuran kecil dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu 180 cm, diameter batang 9-10 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 12 buah.

Daun tumbuh merunduk, berwarna hijau, panjang 130 cm, lebar 46 cm. Dasar daun kedua sisi tajam, tulang daun bagian atas berwarna hijau muda, bagian bawah berwarna hijau. Tangkai daun tegak, panjang 22 cm.

Jantung berwarna kuning kehijauan, sedikit oval, ujung sedang, panjang 16,5 cm, diameter 6 cm. Posisi jantung jatuh tegak lurus.

Bentuk tandan tidak beraturan, lepas, panjang 16-17 cm, lebar 30 cm. Tangkai tandan berambut, panjang 30 cm, lebar3 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya melengkung, punggung buah moderat, ujung buah pancung, pola buah naik ke atas. Kulit buah kuning,

daging buah kuning. Panjang buah sekitar < 10 cm, diameter 2,85 cm, Jumlah sisir/tandan 2, jumlah buah/sisir 9-10, berat buah/tandan 2 kg.

(60)

49

Pisang (Musa Spp)

Pisang Mulu Bebe Hijau

Pisang Mulu bebe tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara, salah satunya pisang Mulu bebe Hijau.Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana).Tinggi batang semu 218 cm, diameter batang 10-11 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 5 buah.

Daun tumbuh tegak, berwarna hijau, panjang 190-200 cm, lebar 60-65 cm. Dasar daun salah satu sisi membulat, tulang daun bagian atas dan bagian bawah berwarna kuning. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 31 cm.

Jantung berwarna oranye, sedang, ujung agak runcing, panjang12-13 cm, diameter 10 cm. Posisi jantung jatuh tegak lurus.

Bentuk tandan tidak beraturan, kepadatan sedang, panjang > 35 cm, lebar > 30-33 cm. Tangkai tandan berambut, panjang > 30 cm, lebar < 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya melengkung, punggung buah moderat, ujung buah leher botol, pola buah horizontal sampai

naik ke atas. Kulit buah muda hijau, kulit buah matang kuning, daging buah oranye. Panjang buah 13-14 cm, diameter >3 cm, Jumlah sisir/tandan 3, jumlah buah/sisir 10, berat buah/tandan 2-3 kg.

(61)

50

Pisang (Musa Spp)

Pisang Raja

Pisang Raja tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu 287 cm, diameter batang 20-21 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 5 buah.

Daun tumbuh merunduk, berwarna hijau, panjang 160-165 cm, lebar 45-50 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas dan bawah berwarna hijau. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 46 cm.

Bentuk tandan silindris, padat, panjang >60 cm, lebar 38 cm. Tangkai tandan berambut, panjang >60 cm, lebar < 8 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya melengkung, punggung buah moderat, ujung buah leher botol, pola buah naik ke atas. Kulit buah muda hijau, kulit buah matang kuning, daging buah kuning. Panjang buah 12 cm, diameter > 2-3 cm. Jumlah sisir/tandan 8-9, jumlah buah/sisir 15, berat buah/tandan 17 kg.

(62)

51

Pisang (Musa Spp)

Pisang Sepatu Hitam

Pisang pisang Sepatu Hitam tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana).Tinggi batang semu 330 cm, diameter batang 28 cm, warna hijau. Jumlah anakan 6 buah.

Daun tumbuh menyebar, berwarna hijau, panjang 217 cm, lebar 80 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau, bagian bawah berwarna hijau kekuningan. Tangkai daun tegak, panjang 45 cm.

Bentuk tandan silindris, kepadatan padat, panjang 57 cm, lebar 40 cm. Tangkai tandan berambut, panjang > 30 cm, lebar < 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah

umumnya tegak, punggung buah kuat, ujung buah titik, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah muda hijau, kulit buah matang kuning, daging buah keputihan. Panjang buah 11,26 cm, diameter > 20,8 cm. Jumlah sisir/tandan 10, jumlah buah/sisir 18, berat buah/tandan 16 kg.

(63)

52

Pisang (Musa Spp)

Pisang Sepatu Putih/Gohu

Pisang Gohu tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana). Tinggi batang semu 348 cm, diameter batang 20 cm, warna hijau. Jumlah anakan 6 buah.

Daun tumbuh menyebar, berwarna hijau, panjang 194 cm, lebar 78 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau muda, bagian bawah berwarna hijau. Tangkai daun

melengkung keluar, panjang 35 cm.

Jantung berwarna oranye kemerahan,

sedang, ujung agak runcing, panjang12-13 cm, diameter 10 cm. Posisi jantung jatuh tegak lurus.

Bentuk tandan silindris, padat, panjang 55 cm, lebar 42 cm. Tangkai tandan tidak berambut, panjang 65 cm, lebar 7 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah

umumnya tegak, punggung buah kuat, ujung buah titik, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah muda keperakan, kulit buah matang kuning, daging buah krem. Panjang buah 11 cm, diameter 3-4 cm, Jumlah sisir/tandan 8, jumlah buah/sisir 20, berat buah/tandan 12 kg.

(64)

53

Pisang (Musa Spp)

Pisang Tanduk

Pisang Tanduk tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran besar dan tergolong pisang olahan (banana). Tinggi batang semu 269 cm, diameter batang 19 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 9 buah.

Daun tumbuh tegak, berwarna hijau, panjang 181 cm, lebar 64 cm. Dasar daun salah sisi membulat dan sisi yang lain lancip, tulang daun bagian atas dan bagian bawahberwarna hijau. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 38 cm. Tidak mempunyai jantung.

Bentuk tandan tidak beraturan, kepadatan lepas, panjang 14,5 cm, lebar 50 cm. Tangkai tandan berambut, panjang 51 cm, lebar 4 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah sedikit melengkung pada bagian distal, punggung buah lemah, ujung buah titik, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah muda hijau

kekuningan, kulit buah matang kuning, daging buah kuning. Panjang buah > 25 cm, diameter >5 cm, Jumlah sisir/tandan 2-3, jumlah buah/sisir 5, berat buah/tandan 3 kg.

(65)

54

Pisang (Musa Spp)

Pisang Tembaga

Pisang Tembaga tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana). Tinggi batang semu 286 cm, diameter batang 21 cm, warna merah keunguan. Jumlah anakan 74 buah.

Daun tumbuh menyebar, berwarna hijau, panjang 235 cm, lebar 83 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas dan bagian bawah berwarna ping. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 30 cm.

Jantung berwarna merah keunguan, sedang, ujung agak runcing, panjang 22 cm, diameter 10 cm. Posisi jantung menyudut.

Bentuk tandan tidakberaturan, kepadatan sedang, panjang > 30 cm, lebar 30 cm. Tangkai tandan berambut, panjang

36 cm, lebar > 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong lemah. Buah umumnya melengkung, punggung buah lemah, ujung buah bulat, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah muda hijau kemerahan, kulit buah matang merah keunguan, daging buah oranye. Panjang buah 12 cm,

diameter >3 cm, Jumlah sisir/tandan 5, jumlah buah/sisir 10, berat buah/tandan 9 kg.

(66)

55

Sayur Lilin (Saccharum edule Hassk)

Sayur LilinKuning

Sayur lilinkuning tersebar di hampir seluruh wilayah Maluku Utara. tanaman ini dikonsumsi bunganya dengan diolah menjadi sayur.

Bentuk tumbuh tegak seperti tebu, tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai

288 cm. Batang bulat, berwarna hijau kekuningan, diameter 1,5-2 cm.

Daun tunggal, berwarna hijau, berbentuk garis,

ujung runcing, pangkal daun rompang dan tepi daun bergerigi. Pertulangan daun sejajar, daging daun tipis, belahan

daun simetris. Daun memiliki panjang 116-123 cm, lebar 3,7-5 cm.

Bunga tumbuh di batang, berwarna kuning, 7-13 buah per rumpun.Panjang bunga 18-23 cm, lebar 2,0-2,5cm. Bobot bunga 30-50 gram/bunga.

(67)

V PENUTUP

Maluku Utara patut berbangga karena memiliki sumberdaya genetik tanaman yang sangat beragam. Dengan demikian, material genetik untuk perbaikan varietas berbagai jenis tanaman sangat melimpah. Namun demikian, masih banyak sumberdaya genetik yang belum terinventarisasi, dan terdokumentasi secara ilmiah.

Kekayaan tersebut harus dilestarikan dan dilindungi secara hukum keberadaanya. Hal tersebut memerlukan kajian lebih lanjut yang didukung sistem pengelolaan database yang teratur, serta program pelestarian plasma nutfah yang lebih sistematis, sehingga material genetik tersebut tidak hilang akibat pembangunan yang terus berkembang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari grafik diatas menunjukan sikap peduli agent sangat baik dengan presentase sebesar 60&amp; dan dinilai baik dengan presentase 30% di mata nasabah, karena

Talaneh (2007) melakukan penelitian tentang peran dari laba dan nilai buku dalam penilaian ekuitas dengan memanfaatkan laba setelah pajak ( earning after tax) dan nilai

Terkait dengan tekanan populasi penduduk dan penurunan luas lahan untuk produksi pertanian, banyak negara menerapkan pertanian intensif dan diversifikasi untuk meningkatkan

Dalam penelitian ini, yang merupakan studi pertama tentang dampak ekonomi dari perspektif governmental (payer), memberikan data terbaru gambaran beban penyakit

ini dibuat sejalan dengan pedoman umum tersebut Dengan adanya pedoman ini diharapkan tiap rumah sakit dapat direncanakan pelayanan laboratorium sesuai dengan keias rumah sakit

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Analisis

PF : Allah sumber damai sejahtera yang telah memanggil Saudara-saudara ke dalam pelayanan Guru Sekolah Minggu, kiranya menguduskan dan memelihara roh, jiwa dan tubuh

Makalah pada Prosiding Seminar Nasional Evaluasi Pencemaran Limbah Industri Tekstil.. Bogor: