WAWASAN KEBANGSAAN DAN
PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILA
IMPLIKASINYA TERHADAP UJIAN
NASIONAL*
** Cholisin
*Disampaikan dalam Seminar tentang Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Karakter Pancasila
Diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul tanggal 26 Maret 2012 .
KONSEP KARAKTER BANGSA
• Karakter Bangsa adalah kualitas perilaku kolektif
kebangsaan yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku
berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang.
• Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku
kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang
tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika,
PENDIDIKAN KARAKTER RAKYAT
Menurut Bung Hatta, adalah:
MANDIRI, TAHU HAK DAN
KEWAJIBAN, MAU MENGAMBIL
TANGGUNG JAWAB
KEPRIBADIAN BUNG HATTA
BEBAS; TEKUN; SANTUN; SALEH;
PATRIOTIK;
AKTIF BERORGANISASI (“Swalow”, “Sarekat
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN NASIONAL
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
1. Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan ideologi bangsa.
2. Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila.
3. Bergesernya nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa.
5. Ancaman disintegrasi bangsa.
NASIONALISME SBG FAKTOR
PENTING BAGI KEMAKMURAN
BANGSA
ISSP (
International Social Survey
Programme
) yang berbasis di Norwegia
pada tahun 1995 (melibatkan 23
negara) dan 2003 (melibatkan 34
negara) menunjukkan terdapat
korelasi
positif antara semangat kebangsaan
KARAKTERISTIK BANGSA BANGSA
YANG MAJU DAN MODERN
1. Dalam kehidupan sehari-hari warga masyarakat memiliki etika yang dipegang teguh
2. Warga masyarakat memiliki tanggungjawab
3. Masyarakat memiliki trust, yang didasarkan pada kejujuran
4. Warga masyarakat saling menghormati hak orang lain
5. Warga masyarakat patuh kepada hukum dan aturan 6. Warga masyarakat memegang teguh tepat waktu
ADA 10 PRASYARAT UNTUK MENJADI BANGSA/ NEGARA YANG MAJU, SEJAHTERA DAN KAYA.
1. Berpegang pada prinsip – prinsip etika yang kuat; 2. Berdisiplin tinggi;
3. Bertanggung jawab;
4. Menghormati hukum dan peraturan; 5. Menghargai orang lain;
6. Senang bekerja (“Kerja itu Mulia”);
7. Bekerja keras untuk dapat menabung dan berinvestasi; 8. Berkemauan untuk bertindak hebat;
9. Menghargai waktu;
LEADING IN CHARACTER
EDUCATION SBG KOMITMEN UNY
PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
KARAKTER YANG UNGGUL
•
Permasalahannya meskipun karakter
bangsa itu penting, dan kita telah
memiliki sumber nilai karakter yaitu nilai
dasar
Pancasila sebagai ideologi
komprehensif yang jauh lebih unggul
dari ideologi liberal dan soialis kiri
(komunis) yang partikular, namun
kondisi karakter bangsa masih
Lanjutan Pancasila sbg sumbernilai…
•
Keunggulan Pancasila diakui oleh filsuf
maupun ahli sejarah asing. Setelah
Pidato Soekarno di PBB pada 30 Sept
1960, “
To Build the Worlds Anew”
yg
memperkenalkan Pancasila kepada
Dunia, Russel memuji Pancasila sebagai
jalan tengah dan menyebut Soekarno
sebagai
Great Thinker in the East
.
WATAK GURU BELAJAR DARI PARA
BAPAK PENDIRI BANGSA
• WELL INFORMED;
• WELL READ;
BAPAK PENDIRI NEGARA TENTANG
PERAN GURU
• Ki Hajar Dewantara :ing
ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
• Bung Karno : “orang tidak
dapat mengajarkan apa yang dikehendakinya, tidak juga apa yang diketahuinya,
orang hanya dapat
UNTUK MEMBENTUK KARAKTER DIPERLUKAN KOMITMEN
Karakter sebagai sesuatu yang
menarik/penting (afective
commitment);
Karakter sebagai suatu kebutuhan
(continuance commitment);
Karakter diperkuat dengan norma
IMPLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER
BAGI UJIAN NASIONAL
• Penilaian karakter menjadi bagian yang melekat
pada ujian nasional, terutama sikap dan
perilaku jujur (nilai kejujuran) harus menjadi komitmen DIY. Karena kejujuran inilah sebagai faktor penting bagi perkembangan prestasi anak bangsa dan kemajuan dan kemakmuran bangsa.
• DIY dikenal sebagai daerah putih, telah
BACAAN
Darmiyati Zuhdi, eds. 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik,
Yogyakarta : UNY Press.
Fisip UI.2006. Restorasi Pancasila :
Mendamaikan Politik Identitas dan
Modernitas, Jakarta : Panitia Simposium Peringatan Hari Lahirnya Pancasila.
Yudi Latif.2011. Negara Paripurna : Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila,