PENEMPATAN DAN
PERLINDUNGAN TKI DI LUAR
NEGERI
BERDASARKAN
Dasar Hukum Perlindungan TKI Di Luar
Negeri :
1. UU No 39/2004 ttg Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Yg Bekerja Di Luar Negeri
2. Permen Naker No 02/MEN/1994 Ttg
Pihak-Pihak Dalam Penempatan dan
Perlindungan TKI di Luar Negeri
1. Pelaksana Penempatan TKI (Swasta) di Luar Negeri 2. Mitra Usaha
3. Pengguna Jasa TKI ( Pengguna )
Perjanjian Kerja Sama Penempatan : 1. Bentuk : tertulis
2. Pihaknya : Pelaks. Penempatan TKI ( Swasta ) dgn Mitra Usaha atau Pengguna
Hubungan Kerja :
1. Dasarnya Perjanjian kerja antara TKI dgn Pengguna. Isinya syarat kerja, hak dan kewajiban
2. Form perjanjian kerja disiapkan oleh Pelaks. Penempatan TKI ( swasta )
3. Penandatanganan perjanjian kerja dihadapan Pejabat Pemerintah
Perjanjian Kerja Harus Memuat :
1. Nama dan alamat pengguna 2. Nama dan alamat TKI
3. Jenis pekerjaan
4. Hak dan kewajiban para pihak
5. Kondisi syarat kerja ( jam kerja, upah, cara pembayaran, hak cuti dll )
Penempatan :
1. Pemerintah ( Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI )
2. Swasta ( Pelaksana Penempatan TKI Swasta )
Penempatan Mencakup : 1. Pra-Penempatan
2. Masa Tunggu
3. Masa Penempatan
Pra- Penempatan :
1. Pengurusan Surat Izin Pelaksanaan ( SIP ) a. Perjanjian kerja sama penempatan
b. Surat permintaan dari pengguna c. Rancangan perjanjian penempatan d. Rancangan perjanjian kerja
2. Perekruitan dan Seleksi : a. Tata caranya
b. Dukumen yg diperlukan
c. Hak dan kewajiban calon TKI
3. Pendidikan dan Pelatihan untuk mendapat :
a. Sertifikat kompetensi kerja
b. Pengetahuan kondisi budaya, agama dan resiko di luar negeri
c. Bekal bahasa
d. Pengetahuan hak dan kewajiban TKI
5. Pengurusan Dukumen :
a. KTP, Ijazah, Akte Kelahiran b. Status perkawinan
c. Izin dari Suami/Istri/Orang Tua/Wali d. Sertifikat kompetensi kerja
e. Surat keterangan sehat f. Pasport dan visa kerja
g. Perjanjian penempatan kerja h. Perjanjian kerja
6. Uji kompetensi
7. Pembekalan akhir pemberangkatan
8. Pemberangkatan : Biaya perekruitan dibebankan Pelaksana Penempatan TKI.
Kecuali pengurusan dukumen jati diri, pemeriksaan kesehatan , pelatihan dan sertifikat kompetensi kerja.
Masa Tunggu :
Masa Penempatan : setiap TKI wajib lapor ke Perwakilan Neg. RI di neg tujuan oleh Pelaks.Penempatan TKI
• Purna Penempatan : ( Kepulangan TKI ) Kepulangan TKI karena :
Jadi perlindungan TKI dilakukan dari Pra- Penempatan sampai Purna Penempatan
• Lembaga yang melindungi :
1. Badan Nasional Penempatan dan perlindungan TKI
2. Atase Ketenagakerjaan untuk mengawasi Pelaksana Penempatan TKI Swasta
Perlindungan TKI masih lemah
1. Hanya sepuluh pasal dari UU No. 39/2004 yang dapat digunakan melindungi TKI
2. Implementasi masih jauh dari sempurna (misalnya : TKI tidak menerima pelatihan, pemalsuan dukumen )
3. Dualisme antara BNP2TKI dan MenNaker 4. Maraknya TKI illegal yang bekerja di luar
negeri 5. dll
Upaya yang dilakukan :
Ratifikasi Konvensi Buruh Migran sehingga dapat memberikan posisi tawar utk melindungi TKI . Misalnya dalam pasal 16 ayat 7 Konvensi jika buruh migran dan keluarganya ditangkap atau masuk penjara , selama menunggu utk diadili maka :
a. Konsoler atau pejabat Diplomatik hrs diberi tahu
b. Tki tsb harus diberi hak utk berkomunikasi dgn pejabat tsb
Atase Ketenagakerjaan
1. Dibentuk untuk meningkatkan perlindunga TKI. 2. Tugas Atase :
a. Perlindungan TKI
b. Pendataan TKI di Negara penempatan c. Pemantauan keberadaan TKI
d. Penilaian mitra usaha e. Advokasi TKI
f. Legalisasi perjanjian/kontrak kerja
g. Pembinaan TKI yang telah ditempatkan