• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI INDRAGIRI HILIR

KEPUTUSAN BUPATI INDRAGIRI HILIR

NOMOR : 21/ TP/ II/ 2002 Tahun 2002 Tent ang

PEMBERIAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU KEPADA PT. ASRI NUSA MANDIRI PRIMA

DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BUPATI INDRAGIRI HILIR

Menimbang : a. bahwa areal hut an yang dimohon PT. ASRI NUSA MANDIRI PRIMA unt uk

memperoleh Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) di Kabupat en Indragiri Hilir – Propinsi Riau sesuai surat No. 060/ AR-ANMP-2001 t anggal 19 Maret 2001, t ermasuk hut an produksi t erbat as (hut an bakau/ hut an payau/ hut an mangrove) dan t idak t ermasuk hut an lindung, hut an suaka alam, t aman nasional, t aman hut an raya yang berdasarkan laporan hasil survey pot ensi Dinas Kehut anan Kabupat en Indragiri Hilir t anggal 11 Okt ober 2001, areal hut an dimaksud layak di manf aat kan secara ekonomis;

b. bahwa dengan adanya pemanf aat an hut an dimaksud akan dapat memberikan kont ribusi buat penerimaan daerah dan negara sert a peningkat an ekonomi rakyat dan masyarakat set empat ;

c. bahwa dengan adanya Not a Kesepakat an t anggal 4 Februari 2002 ant ara PT. ASRI NUSA MANDIRI PRIMA dengan Masyarakat Desa pada Kecamat an Mandah-Kabupat en Indragiri Hilir, t elah menunj ukkan dukungan sepenuhnya Masyarakat Desa Kecamat an Mandah kepada PT. ASRI NUSA MANDIRI PRIMA sebagai sat u-sat unya perusahaan di sekt or pemanf aat an hut an bakau di wilayah t ersebut ;

d. bahwa berdasarkan hasil penelaahan, PT. ASRI NUSA MANDIRI PRIMA t el ah memenuhi kewaj iban sebagaimana persyarat an yang diat ur dal am Keput usan Ment eri Kehut anan RI No. 05. 1/ Kpt s-II/ 2000 t anggal 6 November 2000 t ent ang Krit eria dan St andar Perizinan Pemanf aat an Hasil Hut an dan Pemungut an Hasil Hut an pada Hut an Alam Produksi;

e. bahwa dengan pert imbangan t ersebut diat as, t erhadap areal hut an dimaksud dapat diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu;

Mengingat : 1. Pasal 27 dan Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945;

2. Ket et apan MPR RI Nomor XV/ MPR/ 1998 t ent ang Penyelenggaraan Ot onomi Daerah, Pengat uran, Pembagian dan Pemanf aat an Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, sert a Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesat uan Republik Indonesia;

3. Ket et apan MPR RI Nomor XV/ MPR/ 1998 t ent ang Sumber Hukum dan Tat a urut an Perat uran Perundang-undangan;

4. Ket et apan MPR RI Nomor IV/ MPR/ 2000 t ent ang Rekomendasi Kebij akan dal am Penyelenggaraan Ot onomi Daerah;

(2)

6. Undang-undang RI Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3501);

7. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 1997 t ent ang Penerimaan Negara Bukan Paj ak (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3687);

8. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3699);

9. Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3839);

10. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 1999 t ent ang Perimbangan Keuangan ant ara Pemerint ah Pusat dengan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848);

11. Undang-undang RI Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3888);

12. undang RI Nomor 34 Tahun 2000 t ent ang Perubahan at as Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1997 t ent ang Paj ak Daerah dan Ret ribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 246);

13. Perat uran Pemerint ah RI Nomor 59 Tahun 1998 t ent ang Tarif at as Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang Berlaku pada Depart emen Kehut anan dan Perkebunan (Lembaran Negar a RI Tahun 1998 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3767) sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah RI Nomor 74 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 137);

14. Perat uran Pemerint ah RI Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ot onom (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3962);

15. Perat uran Pemerint ah RI Nomor 104 Tahun 2000 t ent ang Dana Perimbangan (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 201);

16. Perat uran Pemerint ah RI Nomor 4 Tahun 2001 t ent ang Pengendalian Kerusakan dan at au Pencemaran Lingkungan Hidup yang berkait an dengan Kebakaran Hut an dan at au Lahan (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 10);

17. Perat uran Pemerint ah RI Nomor 65 Tahun 2001 t ent ang Paj ak Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4138);

18. Perat uran Pemerint ah RI Nomor 66 Tahun 2001 t ent ang Ret ribusi daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4139);

19. Keput usan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 9 Tahun 2000 t anggal 17 Februari 2000 t ent ang Pedoman Penyusunan Anal isis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

20. Keput usan Ment eri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 2 Tahun 2000 t anggal 21 Februari 2000 t ent ang Panduan Penilaian Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

21. Keput usan Ment eri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 5 Tahun 2000 t ent ang Panduan Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup kegiat an Pembangunan di Daerah Lahan Basah;

(3)

23. Keput usan Ment eri Kehut anan RI Nomor 08. 1/ Kpt s-II/ 2000 t anggal 6 November 2000 t ent ang Krit eria dan St andar Pemanf aat an Hasil Hut an dal am Hut an Produksi secara Lest ari;

24. Keput usan Ment eri Kehut anan RI Nomor 11. 1/ Kpt s-II/ 2000 t anggal 6 November 2000 t ent ang Krit eria dan St andar Tarif Dana Reboisasi;

25. Keput usan Ment eri Kehut anan RI Nomor 12. 1/ Kpt s-II/ 2000 t anggal 6 November 2000 t ent ang Krit eria dan St andar Tarif Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an;

26. Keput usan Ment eri Kehut anan RI Nomor 13. 1/ Kpt s-II/ 2000 t anggal 6 November 2000 t ent ang Krit eria dan St andar Peredaran dan Pemasaran Hasil Hut an;

27. Keput usan Ment eri Kehut anan RI Nomor 14. 1/ Kpt s-II/ 2000 t anggal 6 November 2000 t ent ang Krit eria dan St andar Tarif Provisi Sumber Daya Hut an;

28. Keput usan Ment eri Kehut anan RI Nomor 32/ Kpt s-II/ 2001 t anggal 12 Februari 2001 t ent ang Krit eria dan St andar Pengukuhan Kawasan Hut an;

29. Keput usan Ment eri Kehut anan RI Nomor 70/ Kpt s-II/ 2001 t anggal 15 Maret 2001 t ent ang Penet apan Kawasan Hut an, Perubahan St at us dan Fungsi Kawasan Hut an;

30. Keput usan Ment eri Dalam Negeri dan Ot onomi Daerah RI Nomor 22 Tahun 2001 t anggal 18 Juli 2001 t ent ang Bent uk Produk-produk Hukum Daerah; 31. Surat Gubernur Riau Nomor 522. 3/ EKBANG/ 1516 t anggal 5 Juli 2001 t ent ang

Pemberian Izin HPH a. n. PT. Asri Nusa Mandiri Prima;

32. Surat Bupat i Indragiri Hilir Nomor 36. 050. 2/ TIBUM-300/ 2001 t anggal 22 Agust us 2001 t ent ang Perset uj uan Pencadangan a. n. PT. Asri Nusa Mandiri Prima;

M E M U T U S K A N :

PERTAMA

:

Memberikan kepada PT. Asri Nusa Mandiri Prima, Izin Usaha Pemanf aat an Hasil

Hut an Kayu selama j angka wakt u 20 (dua puluh) t ahun yang t erlet ak di daerah Kabupat en Indragiri Hilir, Propinsi Riau.

KEDUA : Luas areal Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu t ersebut adalah ±27. 200 (

dua pul uh t uj uh ribu dua rat us) hekt ar sebagaimana t erlukis pada pet a t erlampir yang def init if luas dan let aknya akan disusul dengan pengukuran dan penat aan bat as oleh inst ansi yang berkewenangan, sesuai ket ent uan perundang-undangan berlaku dengan pembiayaan dari pengusaha bersangkut an dan dalam wakt u selambat -lambat nya 2 (dua) t ahun.

KETIGA : PemegangIzin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu t ersebut diat as mempunyai

hak unt uk menebang kayu, mengangkut kayu, memasarkan kayu dan hasil hut an lainnya, mengamankan hut an dan kawasan hut an sesuai dengan ket ent uan perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPAT

:

P

emegang Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) t ersebut diat as

mempunyai kewaj iban sebagai berikut :

1. Membayar Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an, Provisi Sumber Daya Hut an, Dana Reboisasi dan Paj ak Bumi dan Bangunan sesuai dengan ket ent uan perundang-undangan yang berlaku;

2. Menyusun Rencana Karya Dua Puluh Tahun Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Lima Tahun Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Tahunan Pengusahaan Hut an;

(4)

Sist em Silvikult ur Hut an Payau berlaku dan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang t elah disahkan inst ansi berkewenangan;

4. Melaksanakan pengamanan hut an dan kawasan hut an, pengelolaan dan pemant auan lingkungan hidup, pengangkut an kayu dan pemasaran kayu sesuai ket ent uan perundang-undangan dan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang t elah disahkan inst ansi berkewenangan;

5. Melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sumber daya manusia set empat dan/ at au di sekit ar hut an;

6. Mengembangkan penelit ian dan pengkaj ian-pengkaj ian ilmiah yang dibut uhkan unt uk pembangunan sekt or kehut anan;

7. Mempekerj akan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan/ keahlian t eknis dalam bidang pengelolaan hut an;

8. Melaksanakan sendiri kegiat an pengelol aan hut an;

9. Membangun sarana dan pr asarana unt uk melaksanakan kegiat an pengelol aan hut an;

10. Tidak memindahkan t angankan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu ini; 11. Memulai kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh dal am wakt u

selambat -lambat nya 90 (sembilan puluh) hari set elah Keput usan ini dit et apkan.

KELIMA : 1. Apabila pemegang Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu t idak memenuhi

kewaj iban membayar Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an (IIUPH) sesuai ket ent uan berlaku, maka Bupat i berhak mencabut Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu ini;

2. Apabila pemegang Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) melanggar ket ent uan perundang-undangan yang berlaku, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan ket ent uan hukum yang berlaku.

KEENAM : Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu t ersebut diat as dihapus karena:

1. Masa berlaku izin t elah berakhir;

2. Diserahkan kembal i kepada pemerint ah sebelum masa berlakunya izin berakhir.

KETUJUH : Keput usan ini mulai berlaku pada t anggal dit et apkan.

Dit et apkan di : TEMBILAHAN

Pada t anggal : 25 FEBRUARI 2002 BUPATI INDRAGIRI HILIR

H. M. RUSLI ZAENAL, SE

Tembusan Kepada Yt h.

1. Bpk. Ment eri Kehut anan RI di Jakart a. 2. Bpk. Ment eri Dalam Negeri di Jakart a.

3. Bpk. Ment eri Negara Lingkungan Hidup RI di Jakart a. 4. Bpk. Ment eri Pert anian RI di Jakart a.

5. Bpk. Ment eri Kelaut an dan Perikanan RI di Jakart a. 6. Bpk. Ment eri Keuangan RI di Jakart a.

(5)

8. Bpk. Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi di Jakart a. 9. Gubernur Riau di Pekanbaru.

10. Kepal a Dinas Kehut anan Propinsi Riau di Pekanbaru.

Referensi

Dokumen terkait

Our goal of this section is to establish a general formula for the super edge- magic deficiency of graphs without isolated vertices that have α -valuations, but not sequential..

[r]

Foster started collecting specimens of small cubic sym- metric graphs prior to 1934, maintaining a census of all such graphs.. In 1988 the then current version of the census

Peserta yang diundang menghadiri tahap Pembuktian yaitu pimpinan perusahaan yang tertera di dalam Akte.. / staff yang diberikan kuasa oleh

If this message is not eventually replaced by the proper contents of the document, your PDF viewer may not be able to display this type of document.. You can upgrade to the

Yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mahasiswa melaksanakan sendiri proses pembelajaran tanpa ditunggu dan diamati oleh guru pembimbing. Dalam melaksanakan

– Kerugian penurunan nilai dan pemulihan kerugian diakui dalam laporan laba rugi (selisih nilai tercatat aset dengan nilai wajar dikurangi biaya menjual). – Jika ada indikasi

Sawah yaiku palemahan sing ditanduri pari nganggo dielebi banyu saka bendungan utawa kali- kali, kanthi pangedume banyu liwat luangan lan kalen-kalen.. Pengeduming banyu sing