MEMILIH SISTEM
PEMILIHAN UMUM
DEMOKRASI, PARPOL DAN PEMILU
- Kompleksitas
- Jumlah
- Waktu
- Wilayah
- Kompleksitas
- Jumlah
- Waktu
- Wilayah
Penyelenggaraan Negara dan
Pemerintahan
dasar di bidang politik
PARPOL DAN DEMOKRASI
NEGARA DAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN RAKYAT PEMEGANG KEDAULATAN RAKYAT PEMEGANG KEDAULATAN
KEBEBASAN HATI NURANI DAN PIKIRAN
HAK MENYATAKAN PENDAPAT
HAK BERSERIKAT
PARTAI POLITIK: -Seleksi
-Agregasi -Komunikasi -Pendidikan PEMILIHAN UMUM
Supra Struktur Politik
MEMILIH SISTEM PEMILU
(Ben Reilly and Andrew Reynolds)
• Jarang sistem Pemilu dipilih secara sengaja
• Lebih jarang lagi sistem yang dirancang secara
PRINSIP DASAR MEMILIH SISTEM PEMILU
(Ben Reilly and Andrew Reynolds)
• Membentuk Badan Perwakilan yang representatif.
– Geografis – demografis
– Secara fungsional mewakili partai/kondisi politik sosial. – Merupakan cermin bangsa
• Membuat Pemilu Terjangkau
– Kemudahan memilih – Kertas suara
– Tempat memilih
– Seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil akhir
• Menyediakan Sarana Bagi Persatuan
– Mengatasi konflik atau disintegrasi sosial
• Terbentuknya Pemerintahan Stabil dan Efisien
– Adil
• Memastikan Akuntabilitas Pemerintahan dan
Wakil Rakyat
– Pertanggungjawaban
– Pengaruh rakyat terhadap pemerintah dan wakil – Penggantian
• Mendukung Tumbuhnya Partai Terbuka
– Nilai dan ideologi yang luas, tidak eklusif agar muncul
koalisi.
– Mencerminkan pandangan nasional
• Mendorong Adanya Oposisi di Parlemen • Oposisi penting agar pemerintahan efektif
KRETERIA EVALUASI
(Pippa Norris)
• Efektivitas Pemerintahan
– Partai yang kuat, bukan koalisi
• Pemerintahan responsif dan akuntabel
– Hubungan partai dengan pemilih, bukan dengan
partai oposisi
KONSEKUENSI PILIHAN SISTEM
• Sistem kepartaian
• Proporsionalitas suara dengan kursi
• Terbentuknya Pemerintahan satu partai atau
koalisi
• Pelayanan/kedekatan terhadap konstituen. • Partisipasi Pemilih