55 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengetahuan dan sikap orangtua terhadap kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Bina Putra Salatiga tergolong kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari data pendidikan terakhir orangtua terbanyak adalah SMA dan perguruan tinggi, sedangkan usia orangtua paling banyak berkisar antara 36-40 tahun. 2. Kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Bina
Putra Salatiga tergolong cukup mandiri. Anak lebih sering melakukan aktivitas sehari-hari sendiri seperti makan, minum, mencuci atau mengeringkan tangan, memakai atau melepaskan pakaian, sepatu dan kaos kaki.
3. Ada hubungan yang tidak signifikan antara pengetahuan orangtua dengan kemandirian anak retardasi mental di SLB Bina Putra Salatiga.
56
5. Ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara pengetahuan orangtua dan sikap orangtua dengan kemandirian anak retardasi mental di SLB Bina Putra Salatiga.
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan kesimpulan yaitu: 1. Untuk Pelayanan Keperawatan
Perawat anak memeriksa kesehatan fisik dan perkembangan anak yang mengalami retardasi mental dengan memperhatikan pentingnya menanamkan kemandirian, sehingga dapat diberikan bimbingan dan latihan sejak usia dini yang akan dapat terus berkembang seiring dengan pertambahan usianya.
2. Untuk Sekolah Luar Biasa (SLB)
Pihak sekolah diharapkan dapat terus mengembangkan program pengajaran di sekolah dengan bekerja sama dengan orangtua dan tenaga kesehatan sehingga anak retardasi mental mendapatkan bimbingan dan dukungan yang dibutuhkan terkait dalam memenuhi aktivitas sehari-harinya.
3. Untuk Orangtua dan Masyarakat
57
diskusi, atau pelatihan tentang usia yang tepat untuk mulai melatih anak retardasi mental dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan latihan peningkatan kekuatan motorik pada anak retardasi mental sehingga anak mampu mandiri.
4. Untuk Peneliti Selanjutnya