2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1 Kajian Aspek Sosial Ekonomi TKI dengan Life History
Life History merupakan cerita nyata kehidupan/riwayat hidup seseorang yang
diungkapkan melalui wawancara secara mendalam sehingga terungkap fakta nyata
tentang apa yang dialami seseorang dalam kehidupannya. Dengan adanya life history dari
TKI maka diharap akan dapat diketahui proses awal, proses pemberangkatan dan
pengalaman yang diperoleh selama menjadi TKI.
Berkaitan dengan aspek ekonomi, Wijono dalam Luh (2011) rendahnya
pendapatan di dalam rumah tangga petani biasanya disebabkan oleh tanah pertanian yang
kurang subur, kekeringan dan lowongan kerja yang terbatas. Sehingga peluang pekerjaan
menjadi penting untuk masyarakat pedesaan agar ekonomi akan berkembang apabila ada
tambahan pendapatan dari masyarakat. Situasi seperti ini membuat anggota masyarakat
berpikir untuk keluar dari masalah keterbatasan lapangan dan kesempatan kerja di
lingkungannya dengan mengambil keputusan pergi ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja
Indonesia/buruh Migran untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya.
Selain masalah yang berkaitan dengan perekonomian, tak kalah pentingnya adalah
aspek sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Struktur sosial adalah jalinan
antara unsur-unsur sosial yang pokok. Unsur - unsur pokok tersebut adalah pelapisan
sosial (stratifikasi sosial), diferensiasi sosial, kelompok sosial, status dan peran sosial,
nilai dan norma sosial maupun kekuasaan dan wewenang. Posisi individu atau kelompok
dalam kelas atau struktur sosial identik dengan kesempatan yang dimiliki seseorang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan barang-barang material, kondisi kehidupan
yang positif dan pengalaman hidup yang diinginkan. Posisi dalam pelapisan sosial akan
semakin mempunyai peluang untuk mempertahankan diri dan menaikkan kelas sosial
melalui ukuran kekayaan (pemilikan materi dan aktifitas pekerjaan) disamping ukuran
kekuasaan, kehormatan maupun ilmu pengetahuan (Soerjono,1990).
2.1.2 Faktor Pendorong dan Penarik Buruh Migran (TKI)
Buruh migran adalah orang yang bermigrasi dari wilayah kelahirannya ke tempat
(Suharto dalam Subiyanto, 2006). Adapun yang menyebabkan penduduk melakukan
migrasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor pendorong dan penarik.
Faktor pendorong adalah faktor yang timbul dari daerah asal penduduk sehingga
mendorong seseorang melakukan kegiatan migrasi, antara lain meliputi kurangnya
sumberdaya alam, menyempitnya lapangan kerja, tekanan – tekanan politik, sosial
ekonomi, agama, bencana alam, perang dan sebagainya.
Sedangkan faktor penarik merupakan faktor yang menarik dari daerah tujuan
dimana penduduk melakukan kegiatan migrasi, supaya seseorang memutuskan keluar
dari lingkungan tempat tinggalnya, bermigrasi menjadi TKI. Faktor penarik, antara lain
meliputi kondisi yang dirasa lebih menguntungkan, lapangan kerja yang lebih terbuka,
sehingga pendapatan bisa lebih meningkat, keadaan lingkungan dan sarana kehidupan
yang lebih menyenangkan, kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi (Setia,
2012).
2.1.3 Penggunaan Pendapatan (Remittance Ditambah Hasil Pendapatan Dari Keluarga) dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Tani TKI
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup
dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) untuk berusaha. Pada dasarnya,
manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan, dan kebutuhan
tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Sepanjang hidup manusia memerlukan
bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan
kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama.
Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi/banyak pula macam
kebutuhan yang harus dipenuhi (Wikipedia, 2013).
Adapun macam kebutuhan keluarga dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Kebutuhan pokok manusia :
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat harus terpenuhi, artinya apabila
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan
dalam hidupnya. Contoh: sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan,
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan
primer terpenuhi. Contoh: pariwisata, rekreasi
c. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi. Contoh: mobil, motor, komputer, handphone, tablet, dll
2. Kebutuhan menurut waktunya :
a. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa
ditunda-tunda lagi/kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Contoh: makan, minum,
sandang , tempat tinggal, dan obat-obatan
b. Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat
ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang. Contoh: tabungan
c. Kebutuhan tidak terduga adalah kebutuhan yang disebabkan sesuatu yang terjadi
secara tiba-tiba atau tidak disengaja yang sifatnya insidental. Contoh : konsultasi
kesehatan
d. Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang memerlukan waktu/lama
3. Kebutuhan menurut sifatnya
a. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan fisik
atau jasmani yang sifatnya kebendaan. Contoh: makanan, pakaian, olahraga, dan
istirahat
b. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau
rohani. Kebutuhan ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang
yang membutuhkan. Contoh: beribadah, rekreasi, kesenian, dan hiburan.
4. Kebutuhan menurut subjeknya
a. Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan seorang saja. Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan
kebutuhan seorang dokter
b. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi
kepentingan bersama kelompok. Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah
2.1.4 Kontribusi Remittance Terhadap Pendapatan Keluarga dan Sektor Pertanian Bagi Keluarga Tani dan Desa Asal TKI.
Remittance menjadi salah satu alasan bagi seseorang untuk melakukan migrasi.
Istilah remittance digunakan untuk menunjukkan sejumlah uang yang dikirim oleh TKI
yang bekerja di dalam maupun di luar negeri. Remittance digunakan untuk berbagai
keperluan yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga buruh
migran di daerah asal (Kidrana S, 2011).
Pendapatan keluarga petani terutama berasal dari dua sumber, yaitu pendapatan
dari usaha tani sendiri (pertanian dan non pertanian) dan pendapatan dari kegiatan
berburuh termasuk menjadi TKI/bermigrasi. Pendapatan dari usaha sendiri terutama
ditentukan oleh aset yag dimiliki misalnya luas lahan untuk usaha tani dan besarnya
modal untuk usaha non pertanian. Sedangkan pendapatan dari kegiatan berburuh
terutama ditentukan oleh jumlah jam kerja dan tingkat upah yang diterima (Sawit dalam
Mubyarto,1985). Modal dalam usahatani bersamaan dengan faktor produksi lainnya akan
menghasilkan produk. Modal ini semakin berperan dengan berkembangnya usahatani.
Pada usahatani sederhana peran modal masih sangat kecil. Namun semakin maju
usahatani modal yang diperlukan semakin besar. Sehingga dalam kegiatan usahatani
modal menjadi salah satu bagian penting dari faktor produksi disamping tenaga kerja,dan
luas lahan (Daniel, 2002).
Dilain sisi diharapkan kontribusi remittance dapat membantu dalam proses
pembangunan pertanian di dalam keluarga dan desanya. Pembangunan merupakan suatu
proses perubahan yang direncanakan dari suatu keadaan yang lebih baik dari sebelumnya
(Saragih, 2002). Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat tani yang sebagian besar masyarakat tinggal di pedesaan.
Meningkatnya taraf hidup ini dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas usaha
tani, untuk dapat mengelola usaha taninya secara efisien diperlukan adanya perubahan
perilaku untuk mampu berusaha tani lebih menguntungkan. Perubahan perilaku ini
merupakan efek / dampak dari suatu proses komunikasi dan merupakan dampak yang
2.2. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2. Tabel Peneliti Terdahulu
Peneliti Topik Variabel Model
Analisis Hasil
Dr.Ir.Rukmadi Warsito,MS Tinjung Mary Prihtandi,SP,MPd Ir.G.Hartono,MS (2010) TKI(Tenaga Kerja Indonesia) peran dan pengaruhnya terhadap Ekonomi rakyat pedesaan di Jawa Tengah Tenaga Kerja Indonesia Peran Tenaga Kerja Indonesia Pengaruh TKI terhadap ekonomi rakyar pedesaan Penelitian Explanatory dengan pendekatan kualitaif dan kuantitatif
Penentu keputusan pengguna remittance
terbanyak adalah pasangan dari TKI
(suami/istri), dengan cara musyawarah.
Prioritas penggunaan remittance untuk
kebutuhan hidup, biaya sekolah ,tabungan
dan investasi.hanya 20 % dari
TKI/Pasangan TKI yang menyisihkan
remitannya untuk usaha dengan alasan
keterbatasan modal, perencanaan dan
kebutuhan mendesak.Sumbangan terbesar
untuk desa adalah diperuntukkan
sumbangan masjid. S.Djuni Prihatin (2007) Gambaran tentang potret buram perlindungan tenaga kerja Indonesia. Buruh migran, Perlindungan tenaga kerja Deskriptif Kualitatif
Peningkatan SDM TKI, Perbaikan sistem
manajemen pelayanan dan pemberlakuan
kontrol terhadap PJTKI, peningkatan
koordinasi antar instansi dan
perlindungan sosial hukum bagi TKI
adalah beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh pemerintah dalam upaya membuat
TKI lebih berdaya
Tavi Supriana
Vita Lestari
Nasution
(2010)
faktor – faktor
yang mempengaruhi pendapatan Usaha TKI Purna. TKI Purna Penapatan TKI Purna Modal, tenaga
kerja, tingkat
pendidikan, lamanya bimbingan teknis dan pembinaan lanjutan menjadi variabel pengukurnya. Penelitian dengan menggunak an analisis deskriptif dan analisis regresi linier
TKI purna berperan dalam perluasan
kesempatan kerja; pemberdayaan
ekonomi rakyat di bidang jasa, industri,
perdagangan,dan pertanian/peternakan
serta berperan dalam pengembangan
ekonomi lokal; Usaha TKI Purna
menciptakan pendapatan baik untuk
pengusaha maupun pekerja dan sektor
lain yang mendukung Dana remitansi
yang dikirim TKI dari luar negeri secara
makro mampu menggerakkan
perekonomian desa.
Modal dan tenaga kerja berpengaruh pada