• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINGGU KE-9. Materi: 1. Hasil Kali Dalam 2. Sudut dan Ortogonalitas dalam Ruang Hasil Kali Dalam 3. Matriks Ortogonal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MINGGU KE-9. Materi: 1. Hasil Kali Dalam 2. Sudut dan Ortogonalitas dalam Ruang Hasil Kali Dalam 3. Matriks Ortogonal"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MINGGU KE-9

Materi: 1. Hasil Kali Dalam

2. Sudut dan Ortogonalitas dalam Ruang Hasil Kali Dalam 3. Matriks Ortogonal

___________________________________________________________________________

HASIL KALI DALAM (INNER PRODUCT)

Sebelumnya, istilah hasil kali dalam Euclidean dari dua buah vektor pada ruang n

R telah diperkenalkan dengan notasi 𝒗𝒘. Pada pertemuan ini, hasil kali dalam akan dipelajari lebih lanjut dan dinotasikan 𝒗, 𝒘 . Dengan notasi ini, sifat-sifat fundamental dari hasil kali dalam Euclidean yang telah dipelajari, secara tepat merupakan aksioma-aksioma dalam definisi berikut.

Definisi Hasil Kali Dalam

Hasil kali dalam (inner product) pada suatu ruang vektor real V adalah suatu fungsi yang mengasosiasikan suatu bilangan real 𝒗, 𝒘 dengan sepasang vektor 𝒗 dan 𝒘 di dalam V sedemikian rupa sehingga aksioma-aksioma berikut ini terpenuhi bagi semua vektor 𝒖, 𝒗, dan 𝒘 di dalam V dan semua bilangan skalar 𝑘.

1) 𝒗, 𝒘 = 𝒘, 𝒗 (Aksioma kesimetrian) 2) 𝒖 + 𝒗, 𝒘 = 𝒖, 𝒘 + 𝒗, 𝒘 (Aksioma penjumlahan) 3) 𝑘𝒗, 𝒘 = 𝑘 𝒗, 𝒘 (Aksioma homogenitas) 4) 𝒗, 𝒗 ≥ 0 dan 𝒗, 𝒗 = 0 (Aksioma positivitas)

jika dan hanya jika 𝒗 = 𝟎

Suatu ruang vektor real yang memiliki suatu hasil kali dalam disebut ruang hasil kali dalam real.

Karena keempat aksioma hasil kali dalam di atas didasarkan pada sifat-sifat hasil kali dalam Euclidean, maka hasil kali dalam Euclidean secara otomatis memenuhi keempat aksioma di atas.

Selanjutnya, definisi norma dan jarak akan diberikan.

Norma (Panjang)

Jika V adalah suatu ruang hasil kali dalam, maka norma atau panjang suatu vektor 𝒗 di dalam V, dinotasikan || 𝒗 ||, dan didefinisikan sebagai:

|| 𝒗|| = 𝒗, 𝒗 1/2 Jarak

Jarak antara dua titik (vektor) 𝒗 dan 𝒘, dinotasikan d(𝒗,𝒘), didefinisikan sebagai: d(𝒗,𝒘) = || 𝒗 – 𝒘 ||

Teorema berikut ini mencantumkan sejumlah sifat aljabar dasar mengenai hasil kali dalam.

(2)

TEOREMA 1 Sifat-Sifat Hasil Kali Dalam

Jika 𝒖, 𝒗, dan 𝒘 adalah vektor-vektor di dalam suatu hasil kali dalam real, dan k adalah suatu skalar sebarang, maka:

a) 𝒗, 𝟎 = 𝟎, 𝒗 = 0 b) 𝒖, 𝒗 + 𝒘 = 𝒖, 𝒗 + 𝒖, 𝒘 c) 𝒗, 𝑘𝒘 = 𝑘 𝒗, 𝒘 d) 𝒖 − 𝒗, 𝒘 = 𝒖, 𝒘 – 𝒗, 𝒘 e) 𝒖, 𝒗 − 𝒘 = 𝒖, 𝒗 – 𝒖, 𝒘 Contoh 1:

Diberikan 𝒗 = (3, −2) dan 𝒘 = (4,5). Tentukan: a. hasil kali dalam Euclidean 𝒗, 𝒘 , || 𝒗||, dan d(𝒗,𝒘)!

b. hasil kali dalam berbobot 𝒗, 𝒘 = 4𝑣1𝑤1+ 5𝑣2𝑤2, || 𝒗||, dan d(𝒗,𝒘)! Jawab: a. 𝒗, 𝒘 = 3 ∙ 4 + −2 ∙ 5 = 2 || 𝒗|| = 𝒗, 𝒗 1/2 = 3 3 + −2 (−2) = 13 d(𝒗,𝒘) = || 𝒗 – 𝒘 || = ||(−1, −7)|| = −1 −1 + −7 (−7) = 50 = 5 2 b. 𝒗, 𝒘 = 4𝑣1𝑤1+ 5𝑣2𝑤2 = 4 3 4 + 5 −2 5 = −2 || 𝒗|| = 𝒗, 𝒗 1/2 = 4 3 3 + 5 −2 (−2) = 56 = 2 14 d(𝒗,𝒘) = || 𝒗 – 𝒘 || = ||(−1, −7)|| = 4 −1 −1 + 5 −7 (−7) = 249

Hasil Kali Dalam yang Dihasilkan Suatu Matriks

Misalkan 𝒗 = 1 2 n v v v              dan 𝒘 = 1 2 n w w w             

adalah vektor-vektor pada Rn, dan jika A adalah suatu matriks nonsingular n n , maka hasil kali dalam yang dihasilkan oleh matriks A didefinisikan sebagai berikut.

𝒗, 𝒘 = 𝒘 𝑇 T

A A𝒗 Contoh 2:

Tentukan hasil kali dalam 𝒗, 𝒘 pada R2 yang dihasilkan oleh 2 1 1 3 A  

 !

Gunakan hasil kali dalam tersebut untuk menghitung 𝒗, 𝒘 jika 𝒗 = (0, −3) dan 𝒘 = (6,2)! Jawab: Misalkan 𝒗 = 1 2 1 2 ( ,v v ) v v        dan 𝒘 = 1 1 2 2 (w w, ) w w       .

(3)

𝒗, 𝒘 = 𝒘 𝑇A AT 𝒗 =

1 2

1 2 2 1 2 1 1 3 1 3 v w w v                    =

1 2

1 2 5 1 1 10 v w w v              =

1 2 1 2

1 2 5w w w 10w v v          = 5v w1 1v w1 2v w2 110v w2 2

Lalu, jika 𝒗 = (0, −3) dan 𝒘 = (6,2), maka

𝒗, 𝒘 = 5v w1 1v w1 2v w2 110v w2 2 = 5(0)(6) (0)(2) ( 3)(6) 10( 3)(2)     = – 42

Hasil Kali Dalam pada Matriks Berordo 𝟐 × 𝟐 Misalkan 𝒗 = 1 2 3 4 v v v v       dan 𝒘 = 1 2 3 4 w w w w      

adalah vektor-vektor pada M22 (M22 adalah matriks berordo 2 2 ). Hasil kali dalam pada

M22 didefinisikan sebagai berikut.

𝒗, 𝒘 = v w1 1v w2 2v w3 3v w4 4

Contoh 3:

Tentukan hasil kali dalam 𝒗, 𝒘 pada M22 jika diketahui 𝒗 = 1 2 3 4       dan 𝒘 = 1 3 0 2        Jawab: 𝒗, 𝒘 = v w1 1v w2 2v w3 3v w4 4 =

           

1  1 2 3  3 0  4 2 = 1 6 0 8    = 13

SUDUT DAN ORTOGONALITAS

Ingat kembali bahwa jika 𝜃 adalah sudut antara vektor-vektor taknol 𝒗 dan 𝒘 pada R2 atau R3, maka:

𝒗𝒘 = || 𝒗|| || 𝒘|| cos 𝜃 Atau,

cos 𝜃 = 𝒗𝒘 𝒗 𝒘

(4)

Selanjutnya, dengan menganggap bahwa hasil kali dalam Euclidean (𝒗𝒘) di atas dapat digeneralisasi menjadi hasil kali dalam umum, maka rumus di atas dapat diperluas menjadi:

cos 𝜃 = 𝒗, 𝒘 𝒗 𝒘

Ingat kembali bahwa −1 ≤ cos 𝜃 ≤ 1, atau cos 𝜃 ≤ 1. Maka, 𝒗, 𝒘

𝒗 𝒘 ≤ 1

haruslah terpenuhi supaya rumus di atas bisa digunakan secara umum. Satu hal yang bisa menjaminnya adalah Ketidaksamaan Cauchy-Schwarz berikut.

TEOREMA 2 Ketidaksamaan Cauchy-Schwarz

Jika 𝒗 dan 𝒘 adalah vektor-vektor di dalam suatu ruang hasil kali dalam real, maka: 𝒗, 𝒘 ≤ 𝒗 𝒘

Contoh 4:

Misalkan R4 memiliki hasil kali dalam Euclidean. Tentukan cosinus dari sudut 𝜃 antara vektor-vektor 𝒗 = (4,3,1, −2) dan 𝒘 = (−2,1,2,3)! Jawab: || 𝒗|| = 𝒗, 𝒗 1/2 = 4 4 + 3 3 + 1 1 + −2 (−2) = 30 || 𝒘|| = 𝒘, 𝒘 1/2 = −2 −2 + 1 1 + 2 2 + 3 (3) = 18 𝒗, 𝒘 = 4 ∙ −2 + 3 ∙ 1 + 1 ∙ 2 + (−2) ∙ 3 = −9 Jadi, cos 𝜃 = 𝒗, 𝒘 𝒗 𝒘 = −9 30 18 = − 3 2 15 Selanjutnya, pengertian tentang ortogonalitas akan diberikan.

Definisi Ortogonalitas

Dua vektor 𝒗 dan 𝒘 di dalam suatu ruang hasil kali dalam disebut ortogonal jika 𝒗, 𝒘 = 0. Sebagai contoh, jika 𝒗 dan 𝒘 adalah vektor-vektor pada M22 dengan

𝒗 = 1 0 1 1       dan 𝒘 = 0 2 0 0      

maka 𝒗 dan 𝒘 adalah ortogonal karena

𝒗, 𝒘 = (1)(0) (0)(2) (1)(0) (1)(0)   0

TEOREMA 3 Generalisasi Teorema Pythagoras

Jika v dan w adalah vektor-vektor ortogonal di dalam suatu ruang hasil kali dalam, maka: || v + w || 2 = || v || 2 + || w || 2

(5)

MATRIKS ORTOGONAL

Definisi Matriks Ortogonal

Suatu matriks persegi A disebut matriks ortogonal jika memenuhi:

1 T

A A

Berdasarkan definisi di atas, diketahui bahwa suatu matriks persegi A ortogonal jika dan hanya jika AATA ATI.

Sebagai contoh, matriks 1/ 2 1/ 2 1/ 2 1/ 2 A  

 

  adalah matriks ortogonal, karena

1/ 2 1/ 2 1/ 2 1/ 2 1 0 0 1 1/ 2 1/ 2 1/ 2 1/ 2 T AA        I            .

Berikut ini adalah teorema terkait matriks ortogonal.

TEOREMA 4

a) Transpos dari suatu matriks ortogonal juga merupakan suatu matriks ortogonal. b) Invers dari suatu matriks ortogonal juga merupakan suatu matriks ortogonal.

c) Hasil kali dari matriks-matriks yang ortogonal juga merupakan suatu matriks ortogonal.

TEOREMA 5

Jika A adalah suatu matriks ortogonal, maka det(A) = 1 atau det(A) = –1.

Teorema 5 mengatakan bahwa, bila A sudah diketahui merupakan suatu matriks ortogonal, maka determinannya pasti 1 atau –1. Dengan kata lain, semua matriks diagonal pasti memiliki determinan 1 atau –1.

Namun, hal yang perlu diperhatikan dari Teorema 5 adalah, matriks yang memiliki determinan 1 atau –1 itu belum tentu merupakan matriks ortogonal. Perhatikan contoh berikut.

Diketahui matriks 4 5 3 4 A  

 . Jelas bahwa det( )A     (4 4) (5 3) 1. Namun,

1 1 4 5 1 4 5 4 5 3 4 3 4 3 4 det( ) 1 T A A A                     Jadi, matriks 4 5 3 4 A  

(6)

LATIHAN SOAL

1. Tentukan hasil kali dalam 𝒗, 𝒘 pada 2

R yang dihasilkan oleh 3 0 0 2 A  

 , dan

gunakanlah hasilnya untuk menghitung 𝒗, 𝒘 jika 𝒗 = (−3,2) dan 𝒘 = (1,7)!

2. Tentukanlah 𝒗, 𝒘 dan d(𝒗,𝒘) jika diketahui: a. 𝒗 = 2 6 9 4      , 𝒘 = 4 7 1 6        b. 𝒗 = 2 4 1 0       , 𝒘 = 5 1 6 2       

3. Misalkan R2, R3, dan R4 memiliki hasil kali dalam Euclidean. Tentukan nilai cosinus dari sudut di antara 𝒂 dan 𝒃 jika diberikan:

a. 𝒂 = (1, −3), 𝒃 = (2,4) b. 𝒂 = (−1,5,2), 𝒃 = (2,4, −9) c. 𝒂 = (1,0,1,0), 𝒃 = (−3, −3, −3, −3) 4. a. cos sin sin cos A             b. 3 2 6 7 7 7 6 3 2 7 7 7 6 3 2 7 7 7 A             

(i) Tunjukkan apakah matriks A merupakan matriks ortogonal! (ii) Hitunglah det(A)!

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI MIA

Determinan matriks A dinotasikan ”det A ” atau | A | adalah suatu bilangan yang diperoleh dengan mengurangi hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama dengan hasil

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI IPA 3 SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.. Surakarta : Fakultas

Hasil kali dalam (inner product) merupakan salah satu konsep yang penting untuk mempelajari sifat geometri pada suatu bidang atau ruang.. Panjang suatu garis dan

Setya-Budhi mendefinisikan formula sudut antara dua subruang dengan dimensi berhingga yang sembarang dari suatu ruang hasil kali dalam- n sederhana dalam Definisi 3.3 berikut

pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI MIA 3 SMA Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 dapat dikatakan

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara keseluruhan penelitian penerapan metode pembelajaran Quiz Team pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa

Sumater a Utara, peneliti menyususn skripsi yang berjudul: “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Sifat-Sifat Bangun Ruang dan