• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KASUS GADAI(1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA KASUS GADAI(1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : TRI REJEKI PUTRI KINASIH NIM : 12.02.51.0042

Hukum Jaminan , FAKULTAS HUKUM UNISBANK

A.Kasus Gadai

1.Nomor Register : 420 K/Sip/1968

2.Para Pihak : a.Pemohon Kasasi/Pembanding/Tergugat : Ngorat Karo-Karo b.Termohon Kasasi/Terbanding/Penggugat : Djamin Ginting Suka

3.Kasus Posisi :

Pada tahun 1939 Termohon menggadaikan ladangnya kepada Pemohon seluas 30tumba bibit padi dengan surat gadai sebesar Rp 130,- Pada masa penebusan, Pemohon memohon penebusan di tangguhkan. Pada 1958 Pemohon menolak penebusan dengan alasan nilai rupiah yang telah berbeda dan menghendaki uang tebusan berlipat ganda.Djamin Ginting mengajukan gugatan ke pengadilan untuk mendapatkan kembalitanahnya.

4.Putusan Pengadilan Negeri :Putusan No.176/S-1958 PN Kabanjahe

1) Menghukum Ngorat Karo-Karo untuk menyerahkan tanah gadai, dimana DjaminGinting harus membayar Rp 32.500,-2) Menghukum Ngorat Karo-Karo membayar ongkos perkara

5.Putusan Pengadian Banding : Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe

6.Putusan Mahkamah Agung :

(2)

Nama : TRI REJEKI PUTRI KINASIH NIM : 12.02.51.0042

Hukum Jaminan , FAKULTAS HUKUM UNISBANK

B.

Analisis Kasus

1. Kasus tersebut adalah menganai gugatan dari pemberi gadai yang menuntut pemegang gadai untuk mengembalikan tanahnya dan mendapat hambatan dari pemeganggadai..

2. Permohonan kasasi dari kasus tersebut dikabulkan oleh Mahkamah Agung,sehingga tanah gadai tersebut harus dikembalikan oleh pemegang gadai kepada pemberigadai dengan berdasarkan pertimbangan pasal 7 Perpu Nomor 56 Tahun 1960.

3. Mahkamah Agung dalam memutus, bahwa tanah gadai harus dikembalikankepada pemberi gadai, maka pemberi gadai harus membayar uang gadainya sesuai denganuang yang telah diterima sebelumnya pada awal gadai.

4. Mahkamah Agung dalam memutus penyelesaian sengketa gadai tanah tersebuttidak memakai ketentuan mengenai gadai yang diatur di dalam Kitab Undang-UndangHukum Perdata, tetapi berpedoman pada hukum acara dan peraturan lain, seperti Perpu Nomor 56 Tahun 1960.

(3)

Nama : TRI REJEKI PUTRI KINASIH NIM : 12.02.51.0042

Hukum Jaminan , FAKULTAS HUKUM UNISBANK

Berdasarkan paparan diatas, kesimpulan yang dapat diutarakan adalah sebagai berikut : 1. Gadai tanah adalah suatu perbuatan hukum yang berdiri sendiri karena berlangsung

menurut aturan Hukum Adat atau kebiasaan masyarakat setempat. Walaupun gadai tanah adalah suatu perbuatan hukum yang berdiri sendiri, tetapi dalam perspektif hukum jaminan keperdataan, khususnya gadai secara perdata, maka gadai tanah mengandung beberapa ketentuan yang mengatur gadai secara perdata, yaitu

a) Mempunyai hubungan hukum yang sama dengan gadai secara perdata, yaitu penyerahan jaminan atas sejumlah uang yang dipinjam

b) Merupakan jaminan dengan objek benda tidak bergerak

c) Mempunyai para pihak/subjek yang sama dengan gadai secara perdata d) Merupakan jaminan dengan sifat jaminan kebendaan

e) Kebendaan atau barang-barang yang dengan harus berada di bawah pengusaan kreditur pemegang hak gada

f) Pemegang gadai mempunyai hak retensi untuk menahan tanah gadai selama belumditebus2.

2. Beberapa ketentuan gadai secara perdata yang tidak terdapat dalam gadai tanah,yaitu : a. Gadai tanah bukan perjanjian yang bersifat accessoir

b. Gadai tanah tidak terdapat hak pemegang gadai untuk melakukan parate eksekusi dan mempunyai hak untuk memungut biaya perawatan benda gadai.

3. Kasus-kasus gugatan mengenai gadai tanah yang dibawa ke pengadilan adalahmengenai upaya penebusan kembali tanah gadai dari pemegang gadai oleh pemilik tanahatau peneriman gadai, dimana penerima gadai kesulitan untuk mendapat tanahnyawalaupun telah melalui penyelesaian secara adat atau melalui aparat pemerintahdaerah/camat

Referensi

Dokumen terkait

1) Objek wisata yang dijadikan sebagai jalur interpretasi adalah Jalur Air Terjun Tarung-Tarung dan Jalur Air Terjun Poko’ Pijeng. Yang menarik di jalur ini yaitu

Menyatakan bahwa karya ilmiah pada Projek Akhir Arsitektur periode semester gasal tahun ajaran 2015/2016 Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasianpersonel secara maksimum. Dalam mengelola perusahaan, manajemen menetapkan sasaran yang

1) Konsumen harus memiliki kebutuhan yang disadari akan suatu kategori produk atau bentuk produk. 2) Konsumen harus sadar akan sebuah produk. 3) Konsumen harus memiliki sikap

Konstruksi sosial terhadap identitas pedagang kaki lima di perkotaan umumnya cenderung memberi sigma buruk terhadap mereka, yaitu sebagai parasit yang memngganggu

In this paper, we define the implementation capacity of ISCoffee as the capacity of stakeholders (farmers, different government levels, businesses etc.) to implement the

menulis puisi peserta didik sebelum pemanfaatan media lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran lebih kecil dari nilai rata-rata keterampilan menulis puisi

Eka Sari Lorena Transport Cabang Palembang telah mempunyai website sendiri ( http://www.lorena-karina.com ), namun untuk sistem informasi pemesanan tiket