• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkara Nomor 11KPPU L2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perkara Nomor 11KPPU L2013"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013 telah mengambil Putusan tentang dugaan pelanggaran Pasal 5 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait dengan Jasa

Pemasangan Instalasi Listrik di Wilayah Kabupaten Nunukan yang dilakukan oleh : ----

1) Terlapor I, PT Nusa Mandiri, yang beralamat kantor pusat di Jl. AKB sanipa RT 20 Nomor 69, Tanjung Redep, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur dan kantor perwakilan d Jl. Pendidikan Nomor 62 RT 04, Nunukan, Kalimantan Utara; --- 2) Terlapor II, PT Sudi Indah, beralamat kantor pusat di Jl. Sebengkok AL RT VI Nomor

27, Tarakan Tengah, Kalimantan Utara 77114 dan kantor perwakilan di Jl. Ahmad Yani Nomor 10 RT 07, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara; --- 3) Terlapor III, CV Citra Jananuraga, beralamat kantor pusat di Jl. Mulawarman RT 17

Nomor 05 Tarakan, Kalimantan Utara dan kantor perwakilan di Jl. Sanusi Blok III RT 06, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara;

4) Terlapor IV, CV Merkah, beralamat kantor pusat di Jl. Durian II Nomor 27 Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dan kantor perwakilan di Jl. Sanusi Blok III RT 06, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara atau Jl. Fatahilah Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Utara;

5) Terlapor V, CV Sumber Maju beralamat kantor di Jl. Tanjung, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara; --- 6) Terlapor VI, CV Albar Jaya, beralamat kantor di Jl. RA. Kartini RT 07, Kabupaten

Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara 77482; ---

7) Terlapor VII, CV Putra Daerah, beralamat kantor pusat di Jl. Matahari Nomor 141 RT 63/50 Tarakan, Kalimantan Utara 77113 dan kantor perwakilan di Jl. Fatahillah RT

(2)

halaman 2 dari 74

8) Terlapor VIII, CV Alifah, beralamat kantor di Jl. Teuku Umar RT 12, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara; --- 9) Terlapor IX, CV Surya Agung, beralamat kantor di Jl. Tanjung Nomor 45, RT 02,

Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara; --- 10) Terlapor X, CV Wahyu Agung, beralamat kantor pusat di Jl. Durian III Gg. Haur

Gading Nomor 18, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur; --- 11) Terlapor XI, CV Anugrah Prima Perkasa, beralamat kantor pusat di Jl. Pulau

Manimbora RT 03, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77311 dan kantor cabang di Jl. Kampung Rambutan RT. 002 Nunukan Timur Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dan Jl. Sedadap Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara;

12) Terlapor XII, CV Putra Borneo, beralamat kantor pusat di Jl. Yos Sudarso Nomor 19 RT 06, Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77100 dan kantor cabang di Jl. Gajah Mada RT 08, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara; --- 13) Terlapor XIII, CV Karya Jaya Mandiri, beralamat kantor pusat di Jl. Karang Balik RT

I/18, Tarakan, Propinsi Kalimantan Utara dan kantor cabang di Jl. Tanjung RT 002, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara; --- 14) Terlapor XIV, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Kontraktor Listrik dan

Mekanikal (AKLI) Nunukan, berkedudukan di Jl. Pendidikan Nomor 62 RT 04, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara; --- 15) Terlapor XV Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Kontraktor Listrik dan

Mekanikal (AKLI) Berau, berkedudukan di Jl. AKB Sanipa I Nomor 69, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara 77311 (samping percetakan Grafika Tanjung Redeb); ---

(3)

halaman 3 dari 74

TENTANG DUDUK PERKARA

1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah menerima laporan tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Jasa Pemasangan Instalasi Listrik di Wilayah Kabupaten Nunukan; --- 2. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi, laporan tersebut merupakan

kompetensi absolut KPPU, telah lengkap secara administrasi, dan telah jelas dugaan pelanggaran pasal dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; ---

3. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi tersebut, Sekretariat Komisi merekomendasikan untuk dilakukan penyelidikan; --- 4. Menimbang bahwa setelah dilakukan pemberkasan, Laporan Hasil Penyelidikan tersebut

dinilai layak untuk dilakukan Gelar Laporan dan disusun dalam bentuk Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran; --- 5. Menimbang bahwa dalam Gelar Laporan, Rapat Komisi menyetujui Rancangan Laporan

Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran; --- 6. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor

32/KPPU/Pen/XII/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013 (Vide Buktibukti A2); --- 7. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua

Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 01/KPPU/Kep/I/2014 tanggal 7 Januari 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013 (Vide Buktibukti A1); --- 8. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013

menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 01/KMK/Kep/I/2014 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 15 Januari

2014 sampai dengan 26 Februari 2014 (Vide Bukti bukti A8); --- 9. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan

(4)

halaman 4 dari 74

10. Menimbang bahwa pada tanggal 15 Januari 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator kepada Terlapor (Vide Buktibukti B1); --- 11. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut hanya dihadiri oleh Investigator,

(Vide Buktibukti B1); --- 12. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi I, Investigator membacakan Laporan

Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (Vide Bukti bukti B1,I2): ---

1. Bahwa dugaan pelanggaran dalam perkara ini adalah dugaan pelanggaran Pasal 5 ayat (1) UU Nomor 5 Tahun 1999 yang menyatakan:

Pasal 5 ayat (1)

(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.

2. Selanjutnya apabila dirinci unsur unsur ketentuan Pasal 5 ayat (1) UU Nomor 5 Tahun 1999 tersebut maka dapat diuraikan sebagai berikut:

2.1. Pelaku Usaha

(a) Pengertian pelaku usaha berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5 UU Nomor 5

Tahun 1999 adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan di dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi;

(b) Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara ini adalah pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha termasuk asosiasi yang melakukan kesepakatan dan/atau menfasilitasi terjadinya kesepakatan harga pemasangan instalasi listrik di wilayah Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur sebagaimana telah diuraikan pada Bagian Perilaku (Kesepakatan Harga/Biaya Pemasangan Instalasi Listrik).

(c) Bahwa berdasarkan eksistensinya dalam kegiatan usaha jasa pemasangan instalasi listrik di wilayah Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur maka pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara ini adalah sebagai berikut:

(5)

halaman 5 dari 74

Oktober 2011, PT Nusa mandiri telah mendirikan cabang di wilayah Kabupaten Nunukan berdasarkan Akta Nomor 53 tanggal 31 Mei 2011 yang dibuat oleh Notaris Sony Thio, SH di Tanjung Redeb untuk menjalankan kegiatan usaha elektrikal dan mekanikal (Vide Bukti, Bukti B25)

(2) PT Sudi Indah, merupakan badan usaha yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 3 tanggal 10 Januari 1985 dibuat oleh Notaris Abdul Halim di Tanjung Redeb dengan bentuk perseroan komanditer (CV) dan selanjutnya berdasarkan Akta Nomor 20 tanggal 9 Maret 2007 yang dibuat oleh Notaris Muchlis Tabrani di Tarakan ditingkatkan (didirikan) menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Sudi Indah dengan kegiatan usaha meneruskan kegiatan usaha CV Sudi Indah antara lain di bidang konstruksi, perdagangan peralatan listrik serta industri peralatan listrik, teknik dan mekanikal. (Vide Bukti, Dokumen Company Profile PT Sudi Indah). Dalam prakteknya sejak tahun 1998 (sewaktu masih berbentuk CV Sudi Indah) telah ditunjuk Sdr. Rudiansyah sebagai kepala perwakilan untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang kelistrikan dan mengikuti tender di PLN (Vide Bukti, B38)

(3) CV Citra Jananuraga, merupakan badan usaha berbentuk perseroan

komanditer (CV) yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 14 tanggal 13 Desember 1995 dibuat oleh Notaris Darmawin Dahram, SH di Tarakan dengan kegiatan usaha antara lain instalasi listrik.

(4) CV Merkah, merupakan badan usaha yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 41 tanggal 23 Oktober 1985 dibuat oleh Notaris Abdul Halim di Tanjung Redeb dengan bentuk perseroan komanditer (CV) dengan kegiatan usaha di bidang instalatur listrik. Dalam prakteknya, CV Merkah menunjuk Sdr. Rahmat Hasyim sebagai Kepala Perwakilan CV Merkah di Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur

(5) CV Sumber Maju, merupakan badan usaha berbentuk perseroan komanditer (CV) yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 2 tanggal 7 Juli 1984 yang dibuat oleh Notaris Abdul Halim di Tanjung Redeb dengan kegiatan usaha antara lain di bidang instalasi listrik.

(6)

halaman 6 dari 74

(7) CV Putra Daerah, merupakan badan usaha berbentuk perseroan komanditer (CV) yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 35 tanggal 18 April 1983 yang dibuat oleh Notaris Abdul Halim di Tanjung Redeb dengan dengan kegiatan usaha antara lain di bidang perdagangan umum. Dalam prakteknya pada tanggal 10 November 2004, CV Putra Daerah memberikan kuasa usaha kepada Sdr. Wiyono untuk melaksanakan usaha yang berhubungan dengan bidang kelistrikan di wilayah kerja PT PLN Ranting Nunukan Propinsi Kalimantan Timur (Vide Bukti, Bukti Surat Kuasa Usaha Nomor: 16/SKU/PD-TRK/XI/2004)

(8) CV Alifah, merupakan badan usaha berbentuk perseroan komanditer (CV) yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 7 tanggal 3 Januari 2001 yang dibuat oleh Notaris Darmawin Dahram, SH di Tarakan dengan kegiatan usaha antara lain di bidang instalasi listrik.

(9) CV Surya Agung, merupakan badan usaha yang didirikan pada tahun 2005 dengan kegiatan usaha di bidang jasa pemasangan instalasi listrik yang berkedudukan kantor pusat di Kabupaten Tarakan dan memiliki kantor perwakilan di Kabupaten Nunukan propinsi Kalimantan Timur. Akan tetapi dalam prakteknya kerja sama dengan PLN langsung dilakukan oleh kantor pusat

(10) CV Wahyu Agung, merupakan badan usaha berbentuk perseroan komanditer (CV) dengan kegiatan usaha di bidang instalatur listrik dimana dalam prakteknya pada tanggal 10 April 2008 telah mendirikan cabang di Kabupaten Nunukan berdasarkan Akta Nomor 18 tanggal 10 April 2008 yang dibuat oleh Notaris Sony Thio, SH di Kabupaten Berau. (11) CV Anugrah Prima Perkasa, merupakan badan usaha berbentuk perseroan komanditer (CV) yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 20 tanggal 12 Juli 2004 yang dibuat oleh Notaris Sony Thio, SH di Tanjung Redeb dengan kegiatan usaha di bidang elektrikal. Dalam prakteknya pada 3 Oktober 2011, CV Anugrah Prima Perkasa telah mendirikan cabang di wilayah Kabupaten Nunukan berdasarkan Akta Nomor 03 tanggal 3 Oktober 2011 yang dibuat oleh Notaris Sony Thio, SH di Tanjung Redeb.

(7)

halaman 7 dari 74

cabang di wilayah Kabupaten Nunukan berdasarkan Akta Nomor 32 tanggal 21 Juni 2011 yang dibuat oleh Notaris Rudi Limantara.

(13) CV Karya Jaya Mandiri, merupakan badan usaha berbentuk perseroan komanditer (CV) yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 17 tanggal 30 Desember 1997 yang dibuat oleh Notaris Oeij Jian Hiap, SH di Tarakan dengan kegiatan usaha antara lain di bidang jasa tehnik listrik.

(14) DPC AKLI Nunukan Propinsi Kalimantan Timur dan DPC AKLI Berau Propinsi Kalimantan Timur

2.2. Membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama

(a) Bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis;

(b) Bahwa bentuk-bentuk kesepakatan penetapan harga yang termasuk ke dalam aturan pelarangan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 antara lain:

a. Kesepakatan menaikan atau menurunkan harga;

b. Kesepakatan memakai suatu formula standar sebagai dasar perhitungan harga;

c. Kesepakatan memelihara suatu perbandingan tetap antara harga yang dipersaingkan dengan suatu produk tertentu;

d. Kesepakatan meniadakan diskon atau membuat keseragaman diskon; e. Kesepakatan persyaratan pemberian kredit kepada konsumen;

f. Kesepakatan meniadakan produk yang ditawarkan dengan harga murah di pasar sehingga membatasi pasokan dan memelihara harga tinggi.

g. Persetujuan kepatuhan pada harga yang diumumkan;

h. Kesepakatan tidak menjual bila harga yang disetujui tidak dipenuhi;

i. Kesepakatan menggunakan harga yang seragam sebagai langkah awal untuk negosiasi.

(8)

halaman 8 dari 74

(d) Bahwa tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai “Tindakan Membuat Perjanjian dengan Pelaku Usaha Pesaingnya untuk Menetapkan Harga atas

Suatu Jasa” karena para pelaku usaha tersebut memiliki kegiatan usaha yang

sama yaitu penyedia jasa pemasangan instalasi listrik atau dengan kata lain memiliki profesi yang sama terbukti dari kesamaan dalam keanggotaan asosiasi profesi yaitu Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI).

(e) Adapun jasa yang ditetapkan oleh para pelaku usaha tersebut adalah jasa pemasangan instalasi listrik di wilayah Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur sebagaimana telah diuraikan pada Bagian Perilaku (Kesepakatan Harga/Biaya Pemasangan Instalasi Listrik) yang secara rinci ditegaskan melalui pemberitahuan yang diterbitkan Koordinator DPC ALKI Nunukan sebagai berikut:

1) Biaya ‘Pemasangan Baru’ (instalasi listrik 4 + 2 = 6 titik)

No Uraian Satuan A Paket: Pemasangan + Material + Gambar Jaminan

1 Titik Lampu 4 titik 250.000 1.000.000

2 Stop Kontak 2 titik 200.000 400.000

3 Box Sekring 2 Group +

Pentanahan 1 Bh 250.000 250.000

4 Gambar Jaminan Instalasi 1 set 1.500.000 1.500.000

JUMLAH 3.150.000

Nota : Belum termasuk biaya penyambungan PLN

2) Jika ada ‘Penambahan Titik’ maka harga disesuaikan dengan harga

TERLAMPIR

3) Jika instalasi listrik di rumah ‘Sudah Terpasang’, maka dikenakan:

Biaya Pengecekan & Biaya

12.1 Bahwa harga yang telah disepakati tersebut selanjutnya dibebankan kepada konsumen atau calon pelanggan listrik PLN di wilayah Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur padahal secara faktual saat ini terdapat sekitar 13.000

(9)

halaman 9 dari 74

13. Menimbang bahwa oleh karena seluruh Terlapor tidak hadir dalam Sidang Majelis Komisi I, Majelis Komisi mengirimkan Surat Panggilan II yang dilampiri dengan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran kepada para Terlapor tersebut untuk hadir dalam Sidang Majelis Komisi II; --- 14. Menimbang bahwa pada tanggal 24 Januari 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi II dengan agenda Penyerahan Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran disertai dengan pengajuan alat bukti berupa nama saksi dan atau nama ahli dan atau surat dan/atau dokumen yang mendukung: (Vide Buktibukti B2); 15. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh Investigator,

Terlapor II, Terlapor III ,Terlapor XII, Terlapor XIV (Vide Buktibukti B2); --- 16. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor II yang memberikan kuasa

kepada staffnya dan memberikan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran secara lisan sebagai berikut (Vide Buktibukti B2): ---

16.1 Bahwa kuasa Terlapor II hanya ditugaskan oleh bos untuk menghadiri sidang ini, dikarenakan bos berhalangan, untuk substansinya penerima kuasa kurang paham; 17. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor III menyerahkan

Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran secara lisan sebagai berikut (Vide

Buktibukti B2): --- 17.1 Bahwa Terlapor III ingin menyampaikan bahwa saya adalah anggota AKLI

cabang Berau, dan DPC Berau dengan Tarakan menjadi satu. Sehingga saya bisa menjadi perwakilan dari Terlapor XIV; --- 17.2 Bahwa Saat rapat Terlapor III diminta mengikuti saja apa yang menjadi acuan di

propinsi,saat itu ada rapat. Rapatnya di samarinda, Rapat itu menentukan acuan harga tertinggi (2009). Rapat itu dihadiri oleh Distamben Propinsi Kaltim, PLN, Sekretaris Distamben (dirut ekonomi), Ketua PLN, wakil ketuanya Distamben, dan anggota anggota DPC Samarinda, DPC AKLIndo Samarinda Kaltim, Lpk Kaltim ,dan biro hukum. Membahas harga satuan. Mengingat saat itu membahas harga yang terlalu tinggi, dikomplain oleh masyarakat, sehingga bersama-sama membentuk harga tertinggi. Harga keputusan saat itu menjadi acuan harga tertinggi;--- 18. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor XII menyerahkan

Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran secara lisan sebagai berikut (Vide

Buktibukti B2): --- 18.1 Yang Terlapor XII lihat ini terkait harga satuan. Kita melakukan pekerjaan untuk

(10)

halaman 10 dari 74

memahami ada permasalahan apa, kita hanya ingin membantu masyarakat dalam rangka teraliri listrik; --- 19. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor XIV menyerahkan

Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran secara lisan sebagai berikut (Vide

Buktibukti B2): --- 19.1 Bahwa Saat rapat Terlapor XIV diminta mengikuti saja apa yang menjadi acuan di

propinsi,saat itu ada rapat. Rapatnya di Samarinda, Rapat itu menentukan acuan harga tertinggi (2009). Rapat itu dihadiri oleh Distamben prop kaltim, pln, sekretaris Distamben (dirut ekonomi), ketua pln, wakil ketuanya Distamben, dan angota anggota DPC Samarinda, DPC AKLIndo Samarinda Kaltim, LPK Kaltim ,dan biro hukum. Membahas harga satuan. Mengingat saat itu membahas harga yang terlalu tinggi,dikomplain oleh masyarakat, sehingga bersama-sama membentuk harga tertinggi. Harga keputusan saat itu menjadi acuan harga tertinggi;--- 20. Menimbang bahwa oleh karena Terlapor I, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI,

Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XV kembali tidak hadir pada Sidang Majelis Komisi II, Majelis Komisi memanggil untuk terakhir kalinya melalui Surat Panggilan III untuk hadir dalam Sidang Majelis Komisi III (Vide Buktibukti B2); ---

21. Menimbang bahwa pada tanggal 5 Februari 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi III dengan agenda untuk Terlapor I, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XV yaitu Penyerahan Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran disertai dengan pengajuan alat bukti berupa nama saksi dan atau nama ahli dan atau surat dan/atau dokumen yang mendukung; --- 22. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi III tersebut hanya dihadiri oleh Investigator.

Bahwa Terlapor I, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XV tidak menyerahkan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran. Sehingga hak Terlapor I, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XV untuk memberikan tanggapan menjadi gugur (Vide Buktibukti B3); --- 23. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi

menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada Rapat Komisi; --- 24. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan

(11)

halaman 11 dari 74

25. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor: 6/KPPU/Pen/II/2014 tanggal 25 Februari 2014 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013 (Vide Bukti bukti A92); --- 26. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan

Keputusan Komisi Nomor 22/KPPU/Kep/II/2014 tanggal 25 Februari 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013 (Vide Bukti bukti A30); --- 27. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013

menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 07/KMK/KEP/II/2014 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 11/KPPU-L/2013, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 6 Maret 2014 sampai dengan 5 Juni 2014; --- 28. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan

Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi kepada para Terlapor; --- 29. Menimbang bahwa pada tanggal 14 Mei 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Alat Bukti berupa Surat dan atau Dokumen

(Vide Buktibukti B32);--- 30. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan

atau dokumen yang diajukan oleh pihak Investigator sebagai berikut; --- 30.1 Artikel Koran Kaltim tanggal 9 Januari 2012 (Jasa Perusahaan Diduga

Permainan Kontraktor PLN); --- 30.2 Surat dari Ketua Umum AKLI DPD KALTIM kepada Ketua DPC AKLI

Samarinda, Balikpapan, Berau dan Bontang perihal surat pengantar; --- 30.3 Artikel Koran Kaltim tanggal 21 Februari 2012 (Biaya Instalatur Listrik di

Nunukan Naik 90 Persen); --- 30.4 Artikel Koran Kaltim tanggal 22 Februari 2012 (KPPU Tindaklanjuti Biaya

Kontraktor Listrik); --- 30.5 Artikel Koran Kaltim tanggal 27 Februari 2012 (LSM Minta KPPU Serius

Tangani Laporannya); --- 30.6 Artikel Koran Kaltim tanggal 8 Maret 2012 (KPPU Klarifikasi Keterangan

LSM Panjiku); --- 30.7 Surat Keputusan Tentang Susunan Personalia Dewan Pengurus Cabang AKLI

(12)

halaman 12 dari 74

30.9 Kuitansi biaya instalasi listrik PT. Sudi Indah; --- 30.10 Gambar Paket Penyambungan Listrik; --- 30.11 Daftar peserta pelatihan dan sertifikasi AK3-Listrik; --- 30.12 Biaya keanggotaan AKLI; --- 30.13 Daftar SNI lengkapan listrik; --- 30.14 Gambar Instalasi listrik; --- 30.15 Daftar Instalatir Listrik di Kabupaten Berau; --- 30.16 Pemberitahuan Pemasangan Baru Meter Prabayar 2 Amper / 450 VA dari

Koordinator AKLI Nunukan; --- 30.17 Daftar Nama-Nama Instalatir Sah Yang Terdaftar di PLN Ranting Nunukan

dikeluarkan oleh AKLI Nunukan; --- 30.18 Daftar SNI Wajib Industri Elektronika dan Peralatan Listrik; --- 30.19 Nota Kesepahaman Antara PT. PLN (Persero) AKLI dan KONSUIL; --- 30.20 Naskah CD Wawancara dengan Koordinator AKLI Nunukan; --- 30.21 Informasi tambahan dari Kasat Reskrim Polres Nunukan; --- 30.22 Form Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan instalasi listrik; --- 30.23 Daftar instalatir listrik di Kabupaten Berau, Harga satuan instalasi Kabupaten

Berau; --- 30.24 Akta Perubahan Anggran Dasar CV. Albar Jaya; ---

30.25 Kuitansi biaya instalasi listrik CV. Albar Jaya; --- 30.26 Profil CV. Putra Daerah; --- 30.27 Form Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan instalasi listrik; --- 30.28 Permohonan pasang baru ke CV. Putra Daerah; --- 30.29 Akta CV. Alifah; --- 30.30 Profil CV. Putra Borneo; --- 30.31 Struktur Organisasi CV. Wahyu Agung; --- 30.32 Naskah CD Penyelidikan Lapangan tanggal 19 Juli 2012;--- 30.33 Telaahan Staf Dinas Pertambangan Kaltim; --- 30.34 Analisa harga satuan per titik mata lampu instalasi 4 lampu 1 stop kontak daya

450 VA sampai dengan daya 2200 va (AKLI Samarinda); --- 30.35 Daftar biaya pemasangan instalasi listrik daerah kabupaten/kota Kalimantan

Barat; --- 30.36 Form Sertifikal Laik Operasi dari Konsuil Balikpapan; --- 30.37 Prosedur pasang baru listrik; --- 30.38 Pemberitahuan Pemasangan Baru Meter Prabayar 2 Amper / 450 VA dari

(13)

halaman 13 dari 74

30.40 Surat dari PT. PLN Persero Kepada Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi perihal permohonan ijin untuk mengatur penerbitan SLO; --- 30.41 Surat dari Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi kepada Dirut PT. PLN

perihal SLO untuk perumahan Rusunawa dan Rusunami; --- 30.42 Surat dari PT. PLN Wilayah kaltim kepada PT. PLN Cabang Samarinda,

Balikpapan, Berau, Bontang perihal SLO; --- 30.43 Dokumen Penyelidikan ; --- 30.44 Akta Pendirian CV. Albar Jaya; --- 30.45 Surat Penetapan Penanggungjawab Teknik CV. Alifah; --- 30.46 Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi CV. Alifah; --- 30.47 Sertifikat Keahlian atas nama Ahmad Yani; --- 30.48 Akta Perubahan Anggaran Dasar CV. Alifah; --- 30.49 Surat Keputusan Nomor 006/SKEP/DPD AKLINDO.KALTIM/III/2012

tentang Dewan Pengurus Cabang Sementara Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia Cabang Nunukan; --- 30.50 Berita Acara Tanda Terima Dokumen; --- 30.51 Risalah Rapat AKLI Nunukan;--- 30.52 Akta Turunan Pembukaan Cabang PT. Nusa Mandiri; --- 30.53 Profile Perusahaan CV. Albar Jaya; ---

30.54 Profile Perusahaan CV. Anugrah Prima Perkasa; --- 30.55 Profile Perusahaan CV. Wahyu Agung; --- 30.56 Profile Perusahaan CV. Merkah; --- 30.57 Profile Perusahaan CV. Anugrah Prima Perkasa; --- 30.58 Dokumen CV. Wahyu Agung; --- 30.59 Dokumen CV. Citra Surya Kencana; --- 30.60 Profil Perusahaan CV. Putra Borneo; --- 30.61 Profil Perusahaan CV. Citra Jananuraga; --- 30.62 Profil Perusahaan PT. Sudi Indah; --- 30.63 Daftar Kontribusi Pemasangan Instalasi Listrik AKLI Berau; --- 30.64 Pemberitahuan Pemasangan Baru Meter Prabayar 2 Amper / 450 VA dari

(14)

halaman 14 dari 74

30.71 Penunjukan Kepala Perwakilan PT Nusa Mandiri Nunukan; --- 30.72 Standar harga AKLI Nunukan Tahun 2011; --- 31. Menimbang bahwa seluruh Terlapor tidak mengajukan alat-alat bukti berupa surat dan

atau dokumen kepada Majelis Komisi; --- 32. Menimbang bahwa pada tanggal 6 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B4); ---

32.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Susilo Selaku General Manager PLN Berau; --- 32.2 Bahwa saksi didampingi oleh Uris Madan selaku staff saksi dan Ampri selaku

Managaer PLN Rayon Nunukan dalam memberikan keterangan; --- 32.3 Bahwa saksi lahir di bantul , ditugaskan di Berau berdasarkan nota dinas direksi

PLN, 23 Agustus 2012, serah terima dilakukan pada akhir September 2012. Awal Oktober tanggal 5 bekerja sebagai GM Berau, mengelola hingga Kalimantan Utara, hingga malinau. Salah satu manager rayon saksi adalah Pak Uris di Nunukan (sebelah saksi). Saksi tidak tahu duduk perkara secara detail seperti apa. Karena perkara ini sejak tahun 2011, saksi masuk di Berau 2012. Namun saksi bisa memberikan informasi mengenai pemasangan baru di PLN. Saksi memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, selain listrik yang selalu

menyala, namun juga transparansi biaya-biaya yang harus dikeluarkan pelanggan saksi. Tarif untuk pemasangan baru mengikuti aturan pemerintah. Tarif listrik bentuknya sudah sangan jelas. Untuk itu saksi mengumumkan melalui sosialisasi-sosialisasi yag saksi lakukan. Akses untuk penyambungan baru hampir tidak dilakukan lagi di kantor. Artinya pelanggan cukup menelpon ke PLN maka akan terhubung, saksi menerima perintah kerja-perintah kerja ke lapangan. Selain itu bisa juga lewat surat dan website. Terkait perkara ini pelanggan juga selain membayar kepada PLN sesuai yang tertera. Jika seseorang menyambung baru, penarikan rumah, maka akan saksi lakukan penyambungan rumah, kita tarik ke dinding kwh pln berada, pasang disitu, pelanggan pada umumnya sudah

menyiapkan “kabel tanduk”, kabel itu sedemikian rupa disambung ke kabel saksi. Saksi juga memperhatikan uu layak operasi, agar listrik di rumah pelanggan berjalan baik. Alat pengukur dan pembatas saksi cantumkan stiker layak operasi. Mengenai bagaimana kelistrikan di rumah pelanggan saksi, saksi tidak sampai sana; --- 32.4 Bahwa Selama di PLN Berau, rekanan yang aktif keseharian jarang bertemu,

(15)

halaman 15 dari 74

menjelaskan seperti apa bagaimana melayani pelanggan. Untuk pertemuan satu persatu dengan pelanggan tidak pernah. Yang sering berinteraksi adalah manager rayon saksi; --- 32.5 Bahwa Jika pekerjaan yang dilakukan instalatir kita tidak pernah melakukan

interaksi; --- 32.6 Bahwa dalam melaksanakan penyambungan tenaga kerja pln terbatas, tenaga pln

tidak akan sanggup, maka di buat rekanan. Untuk kontraknya satu persatu dengan instalatur. Di buat di tingkat regional. Kontraknya kontrak payung, artinya memberikan penyambungan melalui perintah kerja, rekanan dibayar melalui jumlah kerja. Yang mengeluarkan perintah kerja yaitu rayon; --- 32.7 Bahwa tanggung jawab yang menerima Surat Perintah Kerja (SPK) yaitu datang

kelapangan dengan membawa material, sambungan rumah, juga meteran, rekanan saksi naik ke tiang menyambung ke sambungan rumah, dan memasang meter; - 32.8 Bahwa yang tercantum dalam kontrak Yang tercantum adalah biaya satuan, biaya

satuannya Rp.60.000 per pelanggan untuk satu fasa; --- 32.9 Bahwa Untuk penambahan daya dilakukan sendiri oleh petugas-petugas PLN

saksi sendiri, karena tugasnya mudah; --- 32.10Bahwa Konsumen membayar untuk menyambung baru, maka kita buka website,

kita isi menyambung baru, nanti akan keluar id, dari id itu akan keluar biaya yang

harus dibayar melalui atm; --- 32.11Bahwa syarat menjadi rekanan PLN yaitu Berbadan hukum, punya kompetensi,

punya alamat di lokasi tersebut, kemudian mengajukan kepada pln untuk menjadi instalatur. Ada sertifikat, bahwa instalatur menjadi rekanan PLN. Namun bukan dari PLN sertifikatnya, yang mengeluarkannya yaitu Badan...(saksi lupa nama badannya apa); --- 32.12Bahwa Ada syarat-syaratnya, misalnya perusahaan instalatur tersebut yaitu

golongan tertentu. Yang menentukan golongan tersebut adalah pihak lain, bukan PLN; --- 32.13Bahwa Jika melakukan pemungutan maka akan kena sanksi. Saksi pernah

menemui 2 pelanggan, pelanggan tersebut membayar calo untuk pemasangan listrik di rumahnya. Kisarannya 3 juta sampai 5 juta. Yang harusnya dibayarkan ke PLN harusnya 1 jutaan saja. Yang kita tidak tahu instalasi listrik di rumahnya seperti apa. Mengenai besaran untuk pemasangan listrik sebenarnya berbeda-beda, karena rumahnya ada yang tingkat, ada yang sedang, tergantung jumlah titik yang dipasang; --- 32.14Bahwa Untuk gambar jaminan instalasi yang melakukan adalah Instalatir pak,

(16)

halaman 16 dari 74

32.15Bahwa Untuk di PLN karena bekerjanya sampe KWh , saksi tidak ambil pusing dengan instalasi di rumah. Untuk bisa mendapatkan sertifikat layak operasi, biasanya dibuatkan gambar jaminan instalasi; --- 32.16Bahwa Jika jaringan 350 meter lebih dari gardu terdekat, selain itu satu tiang

listrik penggunaan sambungannya 6-8 pelanggan. Jarak antar tiang 40-50 meter; 32.17Bahwa PLN memberikan Surat Perintah Kerja kepada Instalatur (SPK); --- 32.18Bahwa yang ada dalam SPK yaitu Jenis kerja, volume dan syarat pekerjaan; ---- 32.19Pelanggan itu boleh minta listrik kepada PLN, nanti pelanggan yang meminta

kepada rekanan untuk memasang listrik; --- 32.20Setelah pelanggan membayar. Rekanan yang menunjuk kita, untuk pasang kabel

dari tiang sampai kepada meter; --- 32.21Bahwa penunjukkan spk Kita ada macam-macam, biasanya pake e proc; --- 32.22Bahwa Jika kita turut menerapkan biaya tersebut, misalnya lampu pada

pemasangan ada yang murah ada yang mahal, begitu juga saklar. Biarkan saja mekanisme pasar yang mengatur; --- 32.23Bahwa Tidak ada penyetoran terhadap PLN dari Instalatur, hanya penyambungan

Rp.60.000 tadi. Untuk terkait perkara pada sekitar 2010an GM Berau mengetahui hal itu yang lama yaitu pak Suyatmanto; --- 32.24Bahwa (pak amri) di Nunukan hanya perintah kerja harian, yang menunjuk yaitu

PLN Berau; --- 32.25Bahwa Perkumpulan perlindungan instalasi listrik nasional. Badan sertifikasi yang

didirikan pemerintah yang berhak mengeluarkan SLO (Sertifikat Layak Operasi); 32.26Bahwa jika sebagai pelanggan SLO tidak kena biaya; --- 32.27Bahwa Pelanggan bebas memilih, saksi hanya memberitahu bahwa ada asosiasi

instalatur listrik, bisa AKLI, AKLINDO, saksi berikan informasi asosiasinya; -- 32.28Bahwa Yang beroperasi di Berau untuk mengeluarkan SLO yaitu PPILN, di

Nunukan baru ada konsuilnya , Nunukan baru ada 2 bulan yang lalu kalau tidak salah;; --- 32.29Bahwa Terkait penyasangan baru instalasi listrik, ketika dibangun perumahan

PLN memberikan SPK kepada pihak ketiga untuk melakukan survey; --- 33. Menimbang bahwa pada tanggal 6 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor I, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B5); ---

33.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Herwin R selaku Direktur PT Nusa Mandiri; 33.2 Bahwa Herwin R juga sebagai Sekretaris DPC AKLI Berau; --- 33.3 Bahwa karena Herwin juga sebagai Terlapor XIV maka keterangannya akan

(17)

halaman 17 dari 74

33.4Bahwa pada saat itu tahun 2010an daya pembangkit di Nunukan, Berau sangat berat, untuk masyarakat yang tidak bisa dilayani untuk memasang listrik mereka memasang genset. Bahkan PLN membeli listrik dari swasta, PT Arena. Saat ini prosesnya cepat untuk memasang listrik. Saat dauhlu pelanggan di survey dahulu, pelanggan membayar dp nya, lalu pelanggan dipasang listriknya. Sehingga pada masa itu untuk mendapat listrik sangat susah, daftar tunggu sangat panjang, harga pasang listrik hingga mencapai 6 jutaan. Ada lsm panji melaporkan kepada AKLI Nunukan dan dpc AKLI Nunukan melaporkan kepada AKLI Berau, bahwa masyarakat untuk mendapat listrik sangat berat. 25 april 2011 Distamben Provinsi Kaltim mengundang semua dinas tambang, pln dan semua asosiasi untuk melakukan rapat di samarinda. Materi yang dibahas adalah pembahasan tarif pemasangan konsumen tegangan rendah. Hasil rapat itu akan dibahas untuk dijadikan peraturan gubernur Kalimantan Timur. Dari hasil rapat tersebut , harga pemasangannya dapat dijadikan acuan dasar. Untuk menentukan pemasangan ada beberapa item, 2 lantai atau lima lantai, sekring pembaginya ada berapa, bagaimana pola pemasangannya, merk yang dipasang apa, berapa jauh dari pusat kota, luar kota, pinggir kota. Jadi tetap harus survey. Sedangkan masyarakat menanyakan berapa harganya , kita memberikan harga kisaran. Kita di asosiasi memberikan harga acuan kepada masyarakat. Perlu Terlapor jelaskan struktur dpc

AKLI Nunukan tidak ada, hanya ada koordinator, dia tidak bisa membuat ketetapan atau aturan, dia hanya korespondensi surat menyurat. Jadi secara kelembagaan tidak ada DPC AKLI NUNUKAN. DPC AKLI Berau mengkoordinasi DPC AKLI Nunukan. Mengenai harga acuan instalasi itu sifatnya situasional, hanya berlaku pada saat-saat itu, kondisi ekonomi yang tidak berimbang. Saat di Nunukan melakukan pertemuan direktur-direktur pelaku usaha tidak diberitahu. Terlapor sudah menghubungi direktur-direktur tersebut yang di Nunukan. Semua calon konsumen bebas memilih instalatur mana yang dia senangi, dan bebas melakukan negosiasi.Asosiasi disini tidak orientasi kemana mana, hanya kepada kebutuhan;

33.5 Bahwa PT Nusa Mandiri Terbentuk pada 2004 , Terlapor sebagai direktur utama, ada direktur lainnya lagi Ibu Siti Maisaroh. Komisarisnya sufi ariyanti. Untuk perwakilan di Nunukan namanya sirajuddin, perwakilan itu sebutannya Ka. Cabang.Tugas kepala cabang mengerjakan instalasi, dan administrasi; --- 33.6 Bahwa bergabung dengan AKLI Berau tahun 2010; --- 33.7 Bahwa tanggung jaawb cabang Nunukan (PT Nusa Mandiri) Secara laporan

(18)

halaman 18 dari 74

33.8 Bahwa untuk arus kas disana memiliki rekening sendiri; --- 33.9 Bahwa Untuk pekerjaan yang dilakukan pak sirajudin, kita selaku direktur tidak

memonitor item peritem seperti jumah pelanggan; --- 33.10Bahwa Kondisi sekarang kita tidak melar jadi rekanan, ketika badan usaha masuk

di eproc kita jadi rekan bisnis. Rekanan itu sebelum jaman e-proc; --- 33.11Bahwa kita memnuhi SPK sejak sejak tahun 2009; --- 33.12Bahwa Untuk menjadi rekanan, di sisi elektrikal, kita harus punya SPJT. Kita

mempunyai Badan hukum dengan segala perijinan dari pemerintah belum bisa efektif tanpa sertifikasi di bidangnya. Nusa mandiri bergerak di bidang elektrikal, kita harus lulus uji kompetensi bidang elektrikal, untuk ijasah minimal SMK, tapi Nusa Mandiri sudah D3. Asosiasi Profesi Elektikal Indonesia (APEI) yang memberikan sertifikasi bidang elektrikal.Lembaga pengembangan Jasa Kontruksi nasional menerbitkan sertifikasi usaha; --- 33.13Bahwa Kalau dulu untuk menjadi rekanan harus mengirimkan dokumen

kelengkapan; --- 33.14Bahwa teknis untuk memasangkan listrik ke pelanggan Setelah membayar DP,

tiga hari kemudian meter akan dipasang. Setelah itu harus mengurus SLO. Berdasarkan acuan tadi satu titik pasti 300 ribu. Kami juga memperhitungkan jarak. Dan ada negosiasi; ---

33.15Bahwa tidak ada perbedaan dengan di pemasangan di Berau dengan Nunukan; - 33.16Bahwa tidak ada sanksi jika tidak sesuai harga dari instalatur; --- 33.17Bahwa muncul harga standar ini yaitu Kita mundur cerita pada tahun 2012, saat

itu PLN Nunukan nyala bergiliran, dan PLN menyewa PT Arena. Karena ada lebih beban maka PLN membuka instalasi baru. Makanya teman-teman LSM melaporkan ke DPC AKLI. Maka kita buat acuan dasar; --- 33.18Bahwa pertemuan di Samarinda Saat itu dipimpin oleh kepala bidang dan dihadiri

sesuai dengan yang ada di undangan; --- 33.19Bahwa harga 3 Jutaan ini adalah harga acuan dasar yang tidak dipatok mati; ---- 33.20Bahwa fakta di lapangan Harga bisa turun atau naik, tapi dari pengalaman biasa

sering turun; --- 33.21Bahwa sikap kami setelah rapat di Samarinda Sebenarnya tidak masalah, karena

praktenya hampir sama dengan yang kami lakukan sehari-hari; --- 33.22Bahwa Dalam prakteknya harga dasar yang di Nunukan itu menjadi acuan. Kita

(19)

halaman 19 dari 74

33.23Bahwa untuk harga Nusa Mandiri di Nunukan yang mengetahuinya adalah Sdr. Sirajuddin di Nunukan; --- 33.24Bahwa hubungan Herwin dengan Sdr Sirajuddin secara bisnis Memang ada target,

per pelanggan Terlapor dapat 250 ribu, tapi sekarang tidak begitu. Hanya kalau perlu Terlapor saja menelepon ke Pak Sirajuddin; --- 33.25Bahwa Apa yang timbul ini adalah efek dari aduan masyarakat termasuk aduan

masyarakat, bapak Mansyur Rincing, dan Terlapor undang wartawan-wartawan dan Terlapor hadirkan kepala PLN. Disitu Terlapor menjabarkan ke anggota untuk analisa harga. Kami juga ingin mengajak Pemerintah untuk menetapkan peraturan Gubernur. Secara redaksi memang iya ada penetapan harga, tapi secara praktek tidak ada; --- 34. Menimbang bahwa pada tanggal 6 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IV, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B9); ---

34.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa H. Basuni selaku Direktur CV.Merkah; --- 34.2 Bahwa yang menjadi perwakilan di Nunukan adalah Rahmat Hasyim; --- 34.3 Bahwa terkait aktifnya CV Merkah di Nunukan Terlapor tidak tahu mengenai hal

itu, karena tidak ada kontak sama sekali dengan cabang Nunukan; --- 34.4 Bahwa saya sudah lama tidak aktif/ melakukan pekerjaan dalam instalasi, sejak

2007; --- 34.5 Bahwa Terlapor merasa CV Merkah di Nunukan liar adanya; --- 34.6 Bahwa untuk tahun 2014 melayani Instalasi rumah-rumah saja, tidak ikut tender

proyek pemerintah; --- 35. Menimbang bahwa pada tanggal 6 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor X, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B7); ---

35.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sutikno selaku Direktur CV Wahyu Agung; 35.2 Terlapor sebagai direktur CV Wahyu Agung, berdiri 16 Juni 2004. Pengalaman

kita mulai Terlapor sebagai tukang jaringan listrik sampai Terlapor membuat cv sendiri; --- 35.3 Bahwa Terlapor merantau sekitar tahun 90an, Terlapor mulai dari Tarakan, dulu

ikut di CV Merkah. Tukang listrik, jaringan tekanan tinggi, keahlian Terlapor manjat tinggi. 220 volt, tegangan menengah;--- 35.4 Bahwa Terlapor baru mendapat sertifikasi anggota AKLI, dan untuk sertifikat ahli

(20)

halaman 20 dari 74

35.5 Bahwa Terlapor bikin cabang Nunukan, buka cabang disana. Baru tahu akhir-akhir ini dapat undangan. Terlapor hal-hal seperti ini kurang paham. Karena banyak surat panggilan di rumah barulah Terlapor hadir; --- 35.6 Bahwa koordinator CV Wahyu Agung di Nunukan yaitu Sdr. Bapak Alihudin.

Disana sejak 10 April 2008; --- 35.7 Bahwa Terlapor pernah ke kantor cabang di Nunukan; --- 35.8 Bahwa untuk pekerjaan instalasi listrik Kita mencari keliling, ke rumah-rumah

menanyakan apakah ingin memasang listrik atau tidak, setahu Terlapor tidak ada SPK. Untuk 2011 daftar masing-masing, kita punya peanggan didaftarkan ke PLN, nanti izin pendaftaran keluar dari PLN. Setelah surat izin keluar dari pln kita bayar ke PLN; --- 35.9 Bahwa Yang ada spk itu yang pemasangan di luar, bukan di dalam rumah; --- 35.10Bahwa untuk menetapkan harga instalasi Acuannya harga pasaran, misal harga

kabel berapa, kita pasang kenakan berapa, tergantung negosiasi, banyaknya titik yang dipasang; --- 35.11Bahwa tidak ada acuan harga dari AKLI Berau; --- 35.12Bahwa harga instalasi untuk 450 ampere Sekitar Rp.1.500.000an. dulu di Berau

pernah 4-5 juta. Sekitar 2010-2011; --- 35.13Bahwa Terlapor pernah mendapat acuan harga dari AKLI Berau; ---

35.14Bahwa alamat terbaru Terlapor Jl. Durian 3 Gang Haur Gading Nomor 27, dulu nomor 18; --- 35.15Bahwa terkait Terlapor diduga melakukan kesepakatan harga instalasi listrik

benar atau tidaknya Terlapor tidak tahu karena tidak ada laporan dari Aliyudin; Bahwa hak dan kewajiban aliyudin adalah Menjalankan ad/art cv wahyu agung di Nunukan; --- 36. Menimbang bahwa pada tanggal 6 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XI, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B8); ---

36.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdri. Yuliani selaku direktur CV Anugrah Prima Perkasa; --- 36.2 Bahwa Perwakilan Terlapor IX di Nunukan adalah Buyung Ismunandar; --- 36.3 Bahwa jika ingin membuka perwakilan harus ada rekomendasi dari AKLI; --- 36.4 Bahwa Terlapor XI menjadi anggota AKLI sejak 3 Oktober 2011; --- 36.5 Bahwa Terlapor XI tidak mengetahui terdapat kesepakatan tarif instalasi listrik di

Nunukan dan Berau; --- 36.6 Bahwa tahun 2012 Terlapor XI mengirim surat untuk dibekukan cabang Nunukan,

(21)

halaman 21 dari 74

36.7 Bahwa Perjanjian Terlapor XI dengan Buyung Ismunandar adalah Perjanjiannya jika ada pemasangan di Nunukan maka ada upeti, pernah sekali memberi , namun setelahnya tidak pernah ada laporan lagi; --- 37. Menimbang bahwa pada tanggal 6 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XV, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B6); ---

37.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Herwin selaku sekretaris DPC AKLI Berau; --- 37.2 Bahwa Terlapor menjelaskan Setelah PT Arena masuk, baru PLN sedikit berubah,

tapi tetap ada pemadaman. Dari situ timbul pemasangan baru, tapi kondisinya tidak seperti sekarang. Pelanggan di survey terlebih dahulu, disampaikan ke pelanggan baru membayar DP nya Sehingga pada waktu itu untuk mendapat listrik sangat mahal. Berdasarkan aduan yang menyebutkan biaya pemasangan sampai 5 juta. Koordinasi AKLI Nunukan bertanya ke Berau, bahwa masyarakat merasa harga pemasangan terlalu tinggiKondisi listrik di Nunukan dan Kalimantan Timur. Tahun 2012, dinas pertambangan energi Propinsi Kaltim mengundang ketua asosiasi, pengusaha tambang, instatalatur untuk membahas; 37.3 Bahwa struktur AKLI Cakupannya di Berau, Tarakan, bulungan , malinau dan

termasuk KTT, kabupaten tanah tidung, susunan pengurusnya keuta, ak ariwanto,

wakilnya pak arji santoso, sekretaris Terlapor pak erwin, bendahara pak albert christian, wk bendahara pak satrio. AKLI Berau terbentuk 2010; --- 37.4 Bahwa tujuan dibentuk AKLI Berau Supaya dapat membantu anggota-anggota

AKLI untuk melakukan kegiatan baik secara admnistrasi perusahaan atau secara eksternal dan internal; --- 37.5 Bahwa di struktur AKLI tidak ada sanksi dan secara garis organisasi tidak ada; 37.6 Bahwa di AD/ART di ad itu filosofinya, di art itu hanya syarat” menjadi

pengurus, kapan harus mengadakan musyawarah; --- 37.7 Bahwa tidak ada pengeenaan iuran ke anggota; --- 37.8 Bahwa AKLI menghidupi organisasi dari pengeenaan jasa untuk izin; --- 37.9 Bahwa Pak sirajudin tidak memasang harga ini dalam pengumuman resmi; --- 38.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor VII, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B11); ---

38.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Wiyono selaku kepala perwakilan CV Putra Daerah di Nunukan; --- 38.2 Bahwa Terlapor ditawari dari CV Putra Daerah pada tahun 2005 dan melengkapi

(22)

halaman 22 dari 74

38.3 Bahwa Terlapor bekerja di area Nunukan, fee dibagi berdua. Untuk jasa instalasi listrik biayanya 750ribu, dibagi 2 300 untuk pusat, dan 45ribu untuk Terlapor; - 38.4 Bahwa saat itu Terlapor mengakui pernah ada rapat mengenai harga listrik dari

DPC AKLI Berau; --- 38.5 Bahwa jasa perusahaan 1.5 juta untuk pemasangan listrik; --- 38.6 Bahwa harga pertitik tidak bisa ditetapkan di Nunukan, namun tetap menjadi

acuan; --- 38.7 Bahwa dalam rapat tersebut semua peserta memberikan masukan; --- 38.8 Bahwa harga pemasangan instalasi menurut Terlapor dibawah harga 3 juta, ada

subsidi silang

38.9 Bahwa Terlapor tidak menggunakan kuitansi dalam instalasi listrik; --- 38.10Bahwa harga bawah untuk instalasi adalah 2.750.000; --- 38.11Bahwa menurut Terlapor yang tidak bisa berubah itu adalah jaminan gambar

instalasi pemasangna baru maupun gambar jaminan instalasi dan jasa, masing-masing 1.5 juta; --- 38.12Bahwa ada kewajiban untuk jaminan gambar; --- 38.13Bahwa yang dijamin itu adalah apa yang digambar di kertas, menjamin instalasi; 38.14Bahwa sekarang tidak ada jaminan , sekarang adanya jasa perusahaan dan

administrasi yang nilainya 1.150.000; ---

38.15Bahwa Terlapor tidak mempunyai sertifikat instalator; --- 39.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor III, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B12); ---

39.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Amir Hidayat selaku perwakilan CV Jananuraga di Nunukan; --- 39.2 Bahwa Sdr. Amir hadir sedangkan disurat panggilan adalah Sdr. Rani Terlapor

menerangkan bahwa Sdr. Rani adalah anak buah Terlapor; --- 39.3 Bahwa Sekitar 2010 jadi cabang di Nunukan, sekitar 2005 itu perwakilan; --- 39.4 Bahwa perbedaan perwakilan dan cabang menurut Terlapor dulu CV yang masuk

PLN hanya menunjuk perwakilan, sekarang harus ada Kuasa Hukum dari Induknya. Harus ada surat kuasa yang ditandatangani notaris. Disini sudah menjadi direktur cabang. Itu diberikan posisi dari pusat; --- 39.5 Bahwa pemilik CV ini adalah H.Suprapto; --- 39.6 Bahwa terkait kesepakatan harga Terlapor menjelaskan dari Berau (AKLI) sudah

(23)

halaman 23 dari 74

39.7 Bahwa Terlapor ikuti ketentuan yang ada, konsumen minta pasang 4 titik harganya 3.150, konsumen minta nego, bisa kita kasih 3 juta rupiah; --- 39.8 Bahwa pada tahun 2011 Dulu ada gambar jaminan instalasi dan jasa administrasi; 40.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IV, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B13); ---

40.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Rahmat Hasyim selaku kepala perwakilan CV Merkah di Nunukan; --- 40.2 Bahwa Terlapor menjadi perwakilan sejak tahun 2010; --- 40.3 Bahwa dalam rapat penetapan harga tersebut Terlapor hadir dan ikut

menandatangani kesepakatan tersebut; --- 40.4 Bahwa menurut Terlapor untuk 4 titik harganya sangat tergantung dari kondisi

rumah, bisa lebih dari 250ribu per titik, dan ada tawar menawar dengan konsumen; --- 40.5 Bahwa untuk biaya jaminan instalasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh AKLI

Berau; --- 40.6 Bahwa untuk gambar jaminan instalasi Terlapor mendapatkannya dari AKLI

arakan atau AKLI Berau, tiap lembar 45ribu untuk tiap formulirnya; --- 41.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IX, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B14); ---

41.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr.Slamet Supriyadi selaku kepala perwakilan CV. Surya Agung Nunukan; --- 41.2 Bahwa Terlapor menjadi perwakilan di Nunukan sejak tahun 2005; --- 41.3 Bahwa bagi hasilnya yaitu 60% Nunukan, 40% ke pusat (Tarakan); --- 41.4 Bahwa saat rapat penetapan harga ada orang PLN yaitu Sdr. Suryatmanto,

Manager Nunukan saat itu, dia memberikan masukan; --- 42.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor V, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B15); ---

42.1 Bahwa Majelis Komisi memanggil Sdr. Gopran Umar selaku direktur CV. Sumber Maju, namun yang hadir dan diwakili oleh Sdri. Nurhayati selaku staff Terlapor V; --- 42.2 Bahwa Sdri. Nurhayati menjelaskan ia adalah karyawan di CV Karya Jaya

Mandiri (Terlapor XIII); --- 42.3 Bahwa CV Sumber Maju pusatnya di Tarakan dimiliki oleh Sdr. Gunawan Umar

(24)

halaman 24 dari 74

42.4 Bahwa majelis mengambil kebijakan karena Sdr. Gopran Umar yang hadir dalam kesepakatan harga maka Gopran Umar akan dipanggil kembali; --- 43.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XII, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B16); ---

43.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Yusuf Kenni selaku perwakilan CV Putra Borneo Nunukan; --- 43.2 Bahwa majelis mengubah status Terlapor XII menjadi saksi dari CV Kansa,

karena pada saat pertemuan kesepakatan Terlapor menjadi perwakilan dari CV Kansa; --- 43.3 Bahwa pada saat itu saksi mewakili CV Kansa untuk membahas harga instalasi

listrik di Nunukan; --- 43.4 Bahwa saksi hanya mengikuti AKLI Brau, namun tidak dapat menerapkan di

lapangan, kalau harga yang 1.5 juta bisa saksi terapkan, namun titik tadi harganya dibawah harga yang ditetapkan; --- 43.5 Bahwa pembagian 1.5 juta yaitu 800 untuk pak Ambok dan saksi mendapat 700;

--- 43.6 Bahwa saksi mengakui tidak ada paksaan untuk penetapa harga tersebut;--- 43.7 Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang dimaksud mitra dalam dokumen

kesepakatan tersebut; --- 43.8 Harga pemasangan instalasi sekitar 2.8 juta; --- 43.9 Bahwa saksi pindah ke CV Borneo karena harus menggunakan surat kuasa untuk

legalitas instalatur; --- 43.10Bahwa terkait ada yang keberatan itu maksudnya keberatan penggantian

koordinator AKLI; --- 43.11Bahwa 1.5 juta tidak bisa diganggu gugat, karena jika tidak pakai harga itu, maka

saksi tidak dapat apa-apa; --- 44.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor X, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B17); ---

44.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Sunari selaku kepala perwakilan CV. Wahyu Agung di Nunukan; --- 44.2 Bahwa dalam membagi keuntungan kepada pusat Terlapor memberikan fee

250ribu; --- 44.3 Bahwa untuk jaminan gambar pelaksanaan mendapatkan dari AKLI Berau dengan

(25)

halaman 25 dari 74

44.5 Bahwa tidak ada iuran rutin ke AKLI;--- 44.6 Bahwa benar Terlapor benar membayar konstribusi sebesar Rp.65.000 ke AKLI

Berau melalui pak sirajuddin; --- 44.7 Bahwa dalam melakukan gambar jaminan instalasi yang melakukan Bisa siapa

saja yang bisa gambar. Kadang – kadang adik Terlapor, aliyudin namanya; --- 44.8 Bahwa Terlapor beli gambar Itu dari AKLI Berau. Dari pak amir. Itu beli

blangkonya saja. Itu yang baru yakni tahun 2013; --- 45.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor VII, namun yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas (Vide Buktibukti B18); --- 46.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XI, namun yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas (Vide Buktibukti B19); --- 47.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor V, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B20); ---

47.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Gopran Umar selaku direktur CV Sumber Maju; --- 47.2 Bahwa keterangan Terlapor sama dengan keterangan yang diberikan pada

Terlapor XIII; --- 48.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XIII, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B21); ---

48.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Gopran Umar selaku perwakilan CV. Karya Jaya Mandiri; --- 48.2 Bahwa Sdr. Gopran Umar terlibat dalam 2 perusahaan yaitu sumber maju dan

karya jaya mandiri, yang punya orang tua yaitu sumber maju; --- 48.3 Bahwa peran di kedua perusahaan tersebut Di Sumber Maju sebagai kuasa saja ,

yang punya sendiri di Karya Jaya Mandiri; --- 48.4 Bahwa kehadiran Gopran umar mewakili kedua perusahaan tersebut; --- 48.5 Bahwa Terlapor menjelaskan pada saat tahun perkara tersebut di 2011 ibu

nurhayati yang banyak mengetahui; --- 48.6 Bahwa pada pertemuan tersebut Terlapor diwakili waktu itu dan saya setuju saja

dengan kesepakatan tersebut; --- 48.7 Bahwa terkait jaminan gambar Itu menurut Terlapor sudah merupakan

(26)

halaman 26 dari 74

Namanya barang sekarang ada saja perbaikannya. Di lapangan jika sudah rusak dengan langganan A maka dia hanya cari orang A saja; --- 48.8 Bahwa Terlapor tidak mengeluarkan jaminan / garansi kepada konsumen; --- 48.9 Bahwa Terlapor mengenakan harga Sekitar Rp. 2.700.000 untuk 4 titik; --- 49.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor VIII, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B22); ---

49.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Idham selaku Direktur CV Alifah; --- 49.2 Bahwa Terlapor merasa kesepakatan itu bukanlah kesepakatan harga, karena pada

saat itu CV Alifah sudah tutup. Saat itu hadir karena diundang oleh AKLI; --- 49.3 Bahwa Terlapor membayar iuran yang sebesar Rp.65.000; --- 49.4 Bahwa jika sudah ada instalasi yang terpasang maka konsumen masih membayar

Rp.1.500.000 --- 49.5 Bahwa untuk pemasangan listrik mengenakan tarif 2.5-3 juta; --- 49.6 Bahwa yang menentukan jaminan gambar 1.5 juta adalah AKLI; --- 49.7 Bahwa untuk pemasangan listrik tidak mungkin dibawah 2 juta; --- 50.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor II, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B23); ---

50.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr.Rusdiansyah selaku kepala perwakilan PT Sudi Indah di Nunukan; --- 50.2 Bahwa tanggapan Terlapor terhadap tarif gambar sebesar Rp 1.500.000 adalah

Pada waktu itu memang membuat kesepakatan seperti itu,. Ada acuan harga dari DPC AKLI Berau mengenai pemasangan instalasi listrik. Disitu tertera Rp.1.500.000. kita lihat kondisi pelanggan kita. Dalam menghadapi konsumen baik yang mampu ataupun yang tidak mampu, memang itu harga yang kita terapkan. Saya juga mewakili kantor pusat sudi indah di Tarakan. Kami tidak tahu ada undang-undang yang melarang kesepakatan ini. Kami masih awam pak. Masalah undan-undang kita belum pernah disampaikan seperti ini, baik dari DPC AKLI maupun AKLI Berau. Setelah kita diperiksa di Polres Nunukan, ditunjukkan buku mengenai aturan instalasi listrik. Dalam tahun 2014 ini jangan lagi ada kata-kata jaminan instalasi listrik itu disampaikan pak sihombing dari dinas esdm. Saya memohon berbesar hati, kalau kita tahu ada undang-undang yang melarang tindakan kesepakan itu kita mohon maaf; --- 50.3 Bahwa ketika ada pelanggan yang tidak mampu Terlapor mengenakan tarif sekitar

(27)

halaman 27 dari 74

50.4 Bahwa Mengenai kontribusi Rp.65.000 pemanfaatannya disalurkan ke DPC AKLI Berau; --- 50.5 Bahwa Terlapor diangkat menjadi perwakilan di Nunukan pada tahun 2014;---- 51.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor I, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B24); ---

51.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Sirajuddin selaku perwakilan PT Nusa Mandiri Nunukan didampingi oleh Sdr. Herwin; --- 51.2 Bahwa keterangan yang diberikan Terlapor sama dengan keterangan pada

pemeriksaan Terlapor XIV; --- 52.Menimbang bahwa pada tanggal 10 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XIV, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B25); ---

52.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Sirajuddin selaku perwakilan DPC AKLI Berau Koordinator Nunukan didampingi oleh Sdr. Herwin; --- 52.2 Bahwa di AKLI sekarang sebagai mantan koordinator; --- 52.3 Bahwa Terlapor sebagai kepanjangan tangan AKLI Berau terkait kesepakatan,

Terlapor menjadikan acuan dan membahas dengan teman-teman AKLI; --- 52.4 Bahwa terkait setoran dari anggota Terlapor mengakui untuk konsumsi rapat,

fotocopi, dan sisanya disetor; --- 52.5 Bahwa Terlapor sebagai penyedia formulis gambar instalasi, dan blangkonya

disediakan oleh AKLI Berau; --- 52.6 Terkait mitra, Terlapor tidak tahu; --- 52.7 Bahwa Terlapor mengakui punya stok formulir dan harganya 45ribu perlembar;

--- 52.8 Bahwa uang 45ribu tersebut dikirim ke Berau (AKLI); --- 52.9 Bahwa terkait harga Terlapor mengakui membicarakannya dan mengacu dari

AKLI Berau; --- 52.10Bahwa Terlapor menjadi koordinator pada tahun 2011-2012; --- 52.11Bahwa terkait acuan harga Terlapor mengakui dijadikan acuan tertinggi, dan

merasa tidak ada masalah terkait hal itu; --- 52.12Bahwa Terlapor mengatakan untuk yang mengaudit AKLI sesama anggota; ---- 53. Menimbang bahwa pada tanggal 2 Mei 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi DPD AKLI yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B26);---

(28)

halaman 28 dari 74

53.2 Bahwa struktur organisasi AKLI dari pusat di Jakarta sampai di Kabupaten-kabupaten; --- 53.3 Bahwa untuk Tarakan dan Nunukan Itu cabang dari AKLI Berau, akan tetapi

kesepakatan harga perkara ini kesepakatan dari mereka, sebenarnya dasar harga dari cabang Berau itu hasil rujukan dari pemerintah daerah (Dinas Pertambangan Kaltim) dan AKLI maupun AKLINDO. Dinas Pertambangan membuat harga analaisa sekatar 3,5 Juta. Itu merupakan harga yang murah; --- 53.4 Bahwa terkait harga sebenarnya mengikuti harga pasar setempat, kita mempunyai

batasan untuk tidak diatas harga yang diberikan AKLI sebagai acuan. Dari DPD tidak menginstruksikan, karena organisasi memerlukan biaya; --- 53.5 Bahwa terkait sanksi Kalau untuk harga tidak akan ada sanksi, namun untuk

pelanggaran terhadap aturan organisasi bisa diberikan sanksi; --- 53.6 Bahwa harga 3.150.000 Kesepakatan bersama dari AKLI maupun AKLINDO

yang disetujui Dinas Pertambangan. AKLI Dan AKLINDO diundang oleh Dinas Pertambangan untuk membahas rencana Pergub Sesuai AD/ART telah diatur mengenai pembentukan DPC diatur untuk terbentuknya DPC minimal 10 Badan Usaha, yang meliputi Kalimantan Utara.PLN Menginiasi untuk membahas harga instalasi listrik. Saksi diundang oleh Distamben untuk membahas harga pemasangan instalasi listrik yang wajar. Dasar; ---

53.7 Bahwa yang menginiasi pertemuan terasebut adalah Dinas Pertambangan di Samarinda, yang hadir adalah AKLI Kalimantan Timur, dalam pertemuan itu dibahas secara khusus tentang harga pemasangan intalasi listrik, saksi diberikan formula tentang harga eceran tertinggi maupun harga eceran terndah. Saksi dari AKLI sudah mebuat analisa. Posisi saksi sebagai mitra pemerintah yang punya tanggung jawab moral, saksi dimintai pandangan dan saksi memberikan analisa harga satuan; --- 53.8 Bahwa masing-masing sudah mempunyai konsep, karena saksi akan dimintai

standar harga yang wajar, analisa saksi mulai dari harga masing-masing komponen untuk pemmasangan instalasi listrik. Pada saat itu saksi mulai rapat kurang lebih 3 jam, dalam diskusi itu memang terbentuk tim perumus dan follow upnya tidak ada karena Pergub tidak terbit. Rumusan ini samapai ke Sdr Erwin karena saksi menganjurkan untuk menaati hal itu dengan harapan kita seara konsisten untuk menaati kesepakatan itu; --- 53.9 Bahwa harga 3,15 juta itu untuk menghargai pertemuan dan menjadikan pijkan

dalam pengerjaan Instalasi Listrik. Tidak ada resume resmi dalam rapat tersebut; 53.10Bahwa Saksi tidak pernah mengeluarkan table tarif, yang saksi sampaikan analisa

(29)

halaman 29 dari 74

53.11Bahwa Karena yang mengundang adalah pemerintah, jadi hasil rapat itu saksi anggap harus dilakukan untuk melindungi konsumen. Dalan rangka memberikan harga yang normal, pada saat itu harga bisa mencapai 5 -10 juta. Dengan adanya harga yang wajar ini, saksi diteror oleh banyak pihak, saksi ingin melindungi konsumen untuk melindungi konsumen di Kalimantan Timur Tujuan Saksi untuk memberikan harga yang wajar kepada masyarkat; --- 53.12Bahwa Saat ini harga sudah tidak 3,15 juta tapi 2,1 juta; --- 53.13Bahwa Setiap ada raker kita sudah menyampaikan bahwa tidak ada lagi gambar

instalasi, harga gambar itu termasuk dalam per titik lampu. Setiap cabang mempunyai pertimbangan lain seperti transportasi yang menambah harga; --- 53.14Bahwa Pengumuman mengenai tariff itu tadi hanya diketahui sampai DPC; ---- 53.15Bahwa dalam pertemuan itu ada anjuran dari pimpinan sidang (Pak Vinsen) dan

kemudian diganti oleh bapak David karena Pak Vinson, bukan merupakan perintah; --- 53.16Bahwa terkait analisa harga Saksi minta masukan dari masing-masing DPC, saksi

juga ada masukan untuk transportasi karena Itemnya kabel pudding, box sekring, klem, elbo, fiting, saklar tunggal saksi hitung berdasarkan harga pasar. Untuk lebih jelasnya saksi akan mengirimkan analisa harga yang sudah saksi buat; ---- 53.17Bahwa dalam rapat tidak ada komponen jaminan gambar instalasi; ---

53.18Bahwa semua yang diundang memberikan konsep dan di ketik, semua pihak memberikan masukan. Analisa tidak hanya daari AKLI, tapi dari asosiasi sejenis yang meemberikan usul ke pemerintah. Dalam pertemuan itu ada DPR, Pak Sukamto; --- 53.19Bahwa AKLINDO juga hadir, yaitu ketua DPD H kamarudin dan ketua DPC

Samarinda Sukamto; --- 53.20Bahwa Ada dokumen kontribusi pemasangan alat listrik, senilai Rp 10.000 dan

saksi tidak tahu menahu mengenai dokumen tersebut; --- 53.21Bahwa dalam ad/art AKLI tidak ada membahas mengenai harga, saksi sangat

peduli dengan hal ini karena saksi pelaku pemasangan instalasi listrik. Saksi merasa punya kewajiban untuk melindungi konsumen dengan berusaha memberikan harga rendah. Saksi juga menginstruksikan ke anggota kalau harga maksimal itu 3,15 juta sesuai dengan rapat di Distamben pada tahun 2011; --- 53.22Bahwa AKLI mempunyai tujuan menghimpun anggota yang bergerak dibidang

(30)

halaman 30 dari 74

53.23Bahwa AKLI tidak pernah mendapat proyek, yang mendapat proyek itu anggota. Hal itu bukan kegiatan organisasi; --- 53.24Bahwa pendapatan DPD bersumber dari DPC, DPC dari anggota (badan Usaha).

Dari iuran KTA yang diperpanjang atau pembuatan baru; --- Bahwa Tidak ada instruksi dari DPD untuk menempelkan harga di PLN, itu merupakan kreatifitas untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat; --- 54.Menimbang bahwa pada tanggal 2 Mei 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi (PLN), yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (Vide Buktibukti B27); ---

54.1 Bahwa Majelis Komisi memeriksa Sdr. Sutono mewakili GM PLN Kalimantan Timur; --- 54.2 Bahwa untuk harga instalasi di setiap daerah berbeda, pernah kita sampaikan ke

pemprov kaltim, saat itu ada daerah di sulsel menerapkan harga tertinggi, kita pernah studi banding kesana. Terakhir saya dapat informasi dari pemprov hal itu diserahkan ke daerah masing-masing. Untuk penetapan dari pemerintah sampai saat ini belum ada; --- 54.3 Bahwa dalam Rapat dengan Distamben yang membahas tarif instalasi harga listrik

PLN Kaltim dihadiri oleh Sutono; --- 54.4 Bahwa dasar mengadakan rapat tersebut karena ada pengaduan dari masyarakt

mengenai pemasangan instalasi listrik yang mahal; --- 54.5 Bahwa (penentuan) Tarif Instalasi listrik bukan kewenangan PLN; --- 54.6 Bahwa Biaya PLN dan biaya pemasangan berbeda, jadi proses bisnisnya lain; - 54.7 Bahwa dalam rapat tersebut membahas batasan harga maksimum; --- 54.8 Bahwa dalam rapat tersebut dihadiri oleh PLN, AKLI, DPD, AKLINDO,

pemprov kaltim diwakili oleh pak Vincent dari Distamben Kaltim; --- 54.9 Bahwa menanggapi mahalnya instalasi listrik tersebut PLN melakukan sosialisasi

kepada masyarakat. Misal jika membangun jaringan baru, kita memberitahukan harga-harganya untuk instalasi. Harga instalasinya akan berbeda beda, tergantung berbagai hal; --- 54.10Bahwa tidak ada instruksi tertentu kepada unit di daerah-daerah untuk melakukan

sesuatu kerjasama dengan instalatur dari PLN; --- 54.11Bahwa syarat nyambung adalah wajib menyampaikan SLO (sertifikat layak

operasi) 2011 ada SLO, namun ada beberapa unit yang belum menerapkan; ---- 54.12Bahwa Walaupun gedungnya tidak ada SLO PLN tetap menyambung namun tidak

Gambar

Gambar Jaminan Instalasi
Gambar Jaminan Instalasi
Gambar Jaminan Instalasi
Gambar Jaminan Instalasi

Referensi

Dokumen terkait

(2) Bantuan sosial bagi Penyandang Disabilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh Pemerintah Daerah melalui Perangkat Daerah yang mempunyai tugas pokok

Dari beberapa penjelasan di atas, kegiatan belajar mengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah Persatuan Islam Matraman berlangsung secara baik dan terstruktur karena di setiap

Menurut WHO Task Force in Stroke and other Cerebrovaskular Disease adalah suatu Menurut WHO Task Force in Stroke and other Cerebrovaskular Disease adalah

statis; (2) Penyimpanan arsip dilakukan secara mandiri dengan menggunakan klasifikasi sistem masalah; (3) Pengelolaan arsip dinamis aktif meliputi: penerimaan arsip,

Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas

Dengan hasil penelitian yang diperoleh yakni tidak ada pengaruh kreativitas guru dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di MTs

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, BP3K merupakan kelembagaan penyuluhan pemerintah di tingkat

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan pimpinanNya, penulis diberi kesempatan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis 1