Edisi 26 - Tahun 2016
Selamat Bekerja
09
22
28
Selamat bulan Oktober, pembaca Lintas Nusa! Tidak terasa tahun 2016 tinggal dua bulan lagi. Namun, jangan khawatir karena Lintas Nusa akan tetap setia menyajikan artikel-artikel aktual mengenai ASDP yang kita cintai ini. Pada edisi kali ini, sejalan dengan hari Sumpah Pemuda (28 Oktober), rubrik Fokus Lintas Nusa memberikaninsight tentang generasi-generasi muda ASDP yang cukup berprestasi dan membawa perubahan positif bagi cabang yang ia pimpin pada khususnya, dan ASDP pada umumnya; serta apa yang sudah dan akan dilakukan Divisi SDM & Umum ASDP untuk menjadikan mereka sebagai pemimpin yang lebih baik di masa depan.
Selain itu, di rubrik Info Khusus membahas tentang ASDP yang ‘mendapatkan’ dua direktur baru, yakni Direktur Keuangan Djunia Satriawan dan Direktur Usaha Pelabuhan Faik Fahmi. Proil kedua direktur baru tersebut juga diangkat dalam rubrik Lebih Dekat, supaya pembaca juga dapat mengenal mereka lebih jauh. Kemudian, di rubrik Teknologi, pembaca bisa membaca soal M/V Tonsberg, kapal RoRo paling canggih di dunia, dan kami juga mengajak jalan-jalan ke Taman Nasional Baluran pada rubrik Wisata. Selamat Membaca!
G
enerasi muda adalah harapan bangsa. Apabila ia dididik dengan baik dan benar, maka ia akan membawa bangsanya menuju kehidupan yang lebih baik di masa depan. Termasuk dalam hal ini, pegawai-pegawai muda di sebuah perusahaan, yang akan sangat menentukan arah perusahaan tersebut ke depannya. Akankah menjadi lebih baik atau malahan terpuruk. Oleh sebab itu, untuk melahirkan pegawai-pegawai muda yang nantinya akan menjadi pemimpin perusahaan di masa depan, diperlukan proses regenerasi atau pengkaderan yang baik sejak mereka menjejakkan kakinya pertama kali di perusahaan.Itu pula yang sedang PT ASDP Indonesia Ferry lakukan, dalam hal ini Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), di mana mereka sedang mempersiapkan sebuah sistem Human Capital Information Management (HCIM) serta kurikulum untuk pendidikan dan latihan (diklat) bagi semua level pegawai, baik di darat ataupun laut.
Sistem HCIM yang sedang dibangun Divisi SDM ASDP tersebut terdiri atas tiga tahapan. Pertama, untuk level staf sampai struktur di atasnya, misalkan supervisor dan asisten manajer, sudah harus leading atau expert di proses teknik operasional. Kedua, pada level dua tingkat di bawah direksi itu sudah harus leading dalam persoalan bisnis. Dan ketiga, kalau satu level di bawah direksi, sudah harus leading tentang korporasi.
Dengan begitu, jenjang karir bagi setiap pegawai ASDP dapat terkelola dengan lebih baik dan mempunyai kepastian arah. Sebab dapat dikatakan bahwa proses pengembangan karir di perusahaan ini tidak bergantung kepada hierarki atau senioritas semata. Tetapi lebih melihat kompetensi dari masing-masing pegawai, yang akan dinilai berdasarkan Key Performance Indicators (KPI) secara berkala.
Selain itu, ASDP juga tidak akan melupakan faktor kesejahteraan atau reward yang berhak didapatkan setiap pegawai. Pasalnya, salah satu tujuan utama dari ini semua, agar nantinya setiap pegawai dapat mengatakan bahwa dia “bangga kerja di ASDP”.
Bersama ini pula, saya ingin menyampaikan bahwa edisi Lintas Nusa kali ini merupakan yang terakhir bagi saya menuliskan Surat BOD. Sebab, setelah ini saya mendapatkan kepercayaan untuk bertugas di PT Angkasa Pura I. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap insan ASDP atas kerja sama dan persaudaraan yang dijalin semenjak saya menjadi Direktur Utama pada 2011 lalu.
Semoga sepeninggalan saya, dan mendapatkan pemimpin baru, ASDP dapat terus maju dan berkembang menjadi perusahaan transportasi penyeberangan yang berkualitas tinggi sehingga selalu mendapatkan kepercayaan dari semua stakeholder. Akhir kata, bagi semua pegawai ASDP, khususnya para generasi muda, tetaplah tekun bekerja dan ciptakan terobosan baru yang akan membawa perubahan positif bagi perusahaan di masa depan.
Surat
BOD
Danang S. Baskoro
Direktur UtamaPT ASDP Indonesia Ferry
Pelindung
Dewan Komisaris, Direksi
Penasehat Redaksi
Direktur Utama
Pemimpin Redaksi
Corporate Secretary
Editor
Manajer Humas
Reporter & Fotografer
Humas
Konsultan Media
PT Integra Cipta Kreasi Telp. (021) 2765 0747
Alamat Redaksi
Jl. Jenderal Achmad Yani Kav. 52A Jakarta 10510 - Indonesia, Telp. (021) 4208911-13-15 Fax. (021) 4210544
04
Suara Pelanggan
Question & Answer
05
Fokus
Saatnya Generasi Muda Terbang Tinggi
09
Kontribusi
BUMN Hadir Untuk Negeri ASDP Peduli Korban Banjir Garut
10
Opini
Optimalkan Pengelolaan Proses Bisnis
12
Keselamatan
Sistem Manajemen Terpadu Tingkatkan Daya Saing Perusahaan
14
Info Khusus
Selamat Bekerja Dua Direktur Baru ASDP
16
Lebih Dekat
Djunia Satriawan
Kembangkan Pola Pikir Kreatif dan Inovatif
Faik Fahmi
Maksimalkan Peran ASDP Dukung Konektivitas
18
Lensa ASDP
Kegiatan PT ASDP Indonesia Ferry
20
Profil
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Jepara
Agen Pembangunan di Lintasan Perintis
22
Teknologi
M/V Tonsberg
Si Canggih Pengangkut Kargo Kelas Berat
24
Kolom
Industri Feri dan Wisata Bahari
26
Cakrawala
Langkah Tepat Karir Melesat
28
Wisata
Taman Nasional Baluran Africa Van Java
30
Sehat
Rawatlah Jendela Hati Anda
31
Lingkungan
Cegah Eksploitasi Berlebihan Sumber Daya Laut
Salam
Redaksi
Daftar
Isi
Generasi Muda
Pembawa Perubahan
Edisi 26 - Tahun 2016
Suara
Pelanggan
S
ore ASDP, saya Hanai. Saya ingin tanya, kenapa waktu penyeberangan dari Pototano ke Kayangan dan sebaliknya bisa mencapai 2 jam lebih? Padahal dulu bisa cuma 1 jam saja. Ini jelas penumpang yang dirugikan karena waktunya yang terlalu lama. Terima kasih.Hanai 0811394xxxx
Pelanggan Yth. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak alami. Terkait keluhan yg Bapak sampaikan, dapat kami jelaskan bahwa penyeberangan Pototano-Kayangan memiliki jarak tempuh 16 mil dan waktu yang ditempuh 100 menit. Bila waktu tempuh mencapai 120 menit, dikarenakan ada peralihan jadwal dan pergantian kapal antara yang anchor dengan yang sedang beroperasi, untuk itu dibutuhkan waktu tunggu keluar kapal sekitar 20 menit. Hal tersebut mengakibatkan perjalanan menjadi sedikit lebih lama. Demikian kami sampaikan. Terima kasih.
Salam,
GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan
P
agi ASDP, saya ingin memberi masukan sehubungan dengan adanya surat pemberitahuan kepada pemakai jasa penyeberangan feri. Saya pikir seharusnya ASDP dapat mempelajari kembali peraturan tersebut. Kalau saya pribadi merasa isi aturan itu sangat memberatkan masyarakat Kota Baru pada khususnya, dan Kalimantan Selatan pada umumnya. Feri jurusan Batulicin-Tanjung. Serdang sangat dekat jaraknya (hanya 25 menit), tapi tarifnya sudah mahal, dan ini akan ditambahkan bebannya lagi kepada para penumpang. Di mana letak kebijaksanaan ASDP di wilayah ini? Mohon tanggapannya. Terima kasih.Anonim 0812506xxxx
Pelanggan Yth.
Terkait keluhan yang Anda sampaikan, dapat kami jelaskan bahwa untuk penetapan tarif penyeberangan sudah diterapkan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 28 Tahun 2016 tentang Kewajiban Penumpang Angkutan Penyeberangan Memiliki Tiket. Aturan tersebut efektif berlaku sejak 17 September 2016. Adapun tujuannya demi meningkatkan keselamatan, keamanan, ketertiban, kenyamanan dan pelayanan kepada semua penumpang, baik penumpang pejalan kaki maupun penumpang dengan kendaraan. Terima kasih.
Salam,
GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Batulicin
S
iang ASDP, nama saya Trisna. Setiap minggu saya menyeberang dari Banyuwangi ke Bali dan sebaliknya, tetapi kami sangat terganggu karena di setiap kapal yang kami tumpangi selalu ada bunyi musik yang keras. Dan, itu sangat mengganggu kami ketika menyeberang, sebab kami ingin merasa damai dan sunyi; ingin bercengkrama bersama teman dan keluarga dengan nyaman; ingin menelepon karena ada urusan penting; ataupun ingin tidur sejenak. Jadi, tolong ASDP dapat segera mengurangi atau bahkan menghilangkan suara musik yang cukup mengganggu kami ini. Terima kasih.Trisna Andrian [email protected]
Pelanggan Yth. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Anda alami. Tujuan dinyalakan musik di atas kapal adalah sebagai hiburan bagi pengguna jasa selama dalam penyeberangan. Untuk kapal swasta, hiburan musik yang volumenya keras merupakan kebijakan masing-masing operator kapal tersebut. Namun, untuk kapal ASDP, masukan dari Anda akan kami teruskan, dan digunakan sebagai bahan evaluasi perbaikan layanan, agar semua pengguna jasa merasa nyaman menyeberang menggunakan kapal ASDP. Terima kasih.
Salam,
GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang
Saatnya Generasi Muda
Terbang Tinggi
“Give young people a chance,
our generation may just surprise you”
(Berikan kesempatan kepada anak muda; mereka mungkin saja mengejutkanmu)
Q
uote tersebut diungkapkan oleh seorang pemuda asal Kanada, Marc Kielburger. Usianya masih di bawah 40 tahun, namun dia sudah berhasil menjadi co-founder Free the Children, sebuah badan amal dan edukasi internasional. Organisasi tersebut sudah bekerja di 45 negara dan membangun lebih dari 650 sekolah dan ruang kelas di wilayah yang membutuhkan, serta memberikan edukasikepada lebih dari 55 ribu siswa setiap harinya.
Apa yang Mark ucapkan itu benar adanya. Jika generasi yang lebih senior berkenan memberikan tongkat estafet kepada yang lebih muda, tentu saja mereka berpotensi untuk “mengejutkan”. Apalagi, jika anak-anak muda yang diberikan kesempatan itu mempunyai kualitas mumpuni dan mampu membuktikan diri mengatasi berbagai tantangan, khususnya tantangan dalam
menapaki karirnya di sebuah perusahaan.
Perusahaan akan dapat lebih berkembang lagi di masa depan apabila ia mampu melakukan regenerasi dengan baik. Regenerasi di perusahaan dapat terwujud jika para generasi mudanya diberi kesempatan untuk maju dan menggantikan senior-seniornya, tentu saja setelah diberikan pendidikan dan pelatihan yang maksimal sesuai dengan bidang kerjanya. Promosi untuk mereka
[
Fokus]
Proses pengembangan karir sumber daya manusia (SDM/human capital) di ASDP tidak semata-mata bergantung kepada hierarki atau senioritas di dalam perusahaan. “Karena kita bicara kompetensi. Kita sudah mengkaji semua, termasuk fungsi dan peran masing-masing pegawai. Kalau dilihat dari struktur organisasi, semuanya kan punya aktivitas. Seluruh aktivitas ini dilihat, dan semuanya harus sejalan dengan visi-misi, sehingga perjalanan organisasi (perusahaan) sudah on track. Jadi, ini tidak terkait soal senioritas atau junioritas,” kata Charda.
SISTeM HuMAn
CAPITAl InForMATIon MAnAGeMenT (HCIM)
Sistem HCIM yang sedang dibangun Divisi SDM ASDP terdiri atas tiga tahapan. Pertama, untuk level staf sampai struktur di atasnya, misalkan supervisor dan asisten manajer, sudah harus leading atau expert di proses teknik operasional. Kemudian, pada level dua tingkat di bawah direksi itu sudah harus leading dalam persoalan bisnis; contohnya mengenai lingkup bisnis di ASDP. Sementara, kalau satu level di bawah direksi, sudah harus leading tentang korporasi; sehingga sudah bisa menjadi decision maker yang baik, sebab sudah mengerti mana yang boleh dan tidak boleh.
Meskipun nanti sudah ada sistem HCIM, namun Charda berharap kelanjutannya adalah berupa improvement di masing-masing unit perusahaan. Serta diharapkan juga semua pegawai ASDP, baik generasi senior
maupun junior, dapat terus meningkatkan kompetensinya demi kemajuan perusahaan. Kompetensi pegawai tersebut dinilai melalui sebuah asesmen, dan apabila masih terdapat gap antara kompetensi yang dipunyai dan dibutuhkan, maka perusahaan akan mengadakan pendidikan-latihan (diklat) atau kursus terhadap pegawai yang bersangkutan.
“Kurikulum untuk pendidikan (pegawai) itu sedang kita siapkan. Ini bukan hanya untuk (pegawai) darat saja, tapi juga yang di kapal. Sistem pola karir di kapal itu dibagi menjadi enam kluster utk sistem pola karirnya, dan kurikulum pendidikannya akan berlaku dari level terendah sampai tertinggi yaitu nakhoda. Jenjang karir untuk nakhoda pun sedang kita susun. Setelah menjadi nakhoda, kita akan lanjutkan men-diklat dia di level manajemen, jadi nantinya bisa berkarir juga di darat,” ungkap Charda.
Charda bilang bahwa kepastian jenjang karir tersebut adalah sesuatu yang mendorong seseorang, khususnya generasi muda, untuk bergabung dengan ASDP. Termasuk juga atas kesejahteraan atau reward yang dapat diberikan perusahaan kepada mereka. Supaya nantinya mereka dapat mengatakan bahwa mereka “bangga kerja di ASDP”.
“Hampir 90% yang dibutuhkan perusahaan ini adalah manusianya, karena kita bicara safety dan transportasi ke seluruh Indonesia. ASDP akan menjadi besar jika
orang-orangnya pun besar. Sebab, mereka punya tanggung jawab dan kreativitas yang besar (untuk semakin memajukan perusahaan). Mudah-mudahan apa yang kita bangun saat ini berjalan untuk jangka panjang. Siapa pun generasi muda, kami welcome, mari kita berkarya di perusahaan ini,” ujar Charda.
TAnTAnGAn BAGI SI PeMuDA
Membicarakan regenerasi, jika proses itu berhasil, pastinya telah ada pegawai-pegawai muda berprestasi di ASDP yang saat ini menduduki jabatan cukup tinggi di perusahaan. Maka, redaksi Lintas Nusa pun “menjelajah” lebih jauh, dan akhirnya memilihkan tiga generasi muda ASDP yang telah berhasil menjadi GM dan Manager berkat kerja keras dan kompetensinya sejak memulai karir di ASDP dari level staf. Mereka adalah Anis Adinizam (GM ASDP Cabang Merauke), Kusnadi Chandra Wijaya (GM ASDP Cabang Tual), dan La Bansi Meo (Manager Keuangan dan SDM & Umum ASDP Cabang Biak).
Ketika mereka mulai menjalankan amanah di jabatan mereka saat ini sebagai GM dan Manager, semuanya tidak seperti “berjalan di karpet merah” atau serba mudah. Malah mereka dihadapkan pada sejumlah permasalahan yang belum terselesaikan. Mereka seperti ditantang untuk mengatasi semua masalah dan memperbaiki kekurangan yang ada tersebut.
Anis Adinizam bergabung di ASDP sejak awal 2009, memulai karirnya dari posisi Staf Corporate Secretary (2009-2014), Manajer Humas ASDP (2014-2016), kemudian menjadi GM Merauke mulai Mei 2016. “Saya berangkat melaksanakan penugasan ke Merauke berbekal sedikit pengalaman operasional, malah bekal terbesar yang saya bawa adalah informasi dan stigma bahwa Cabang Merauke identik dengan cabang yang kinerja keuangannya selalu merugi. Lalu, saya memetakan masalahnya di mana. Ternyata ada di semua aspek operasional, keuangan, SDM, stakeholder, lingkungan dan budaya setempat,” ujar Anis.
Dari sana, dia menetapkan bahwa Cabang Merauke harus menghilangkan stigma negatif sebagai “cabang rugi”, yang caranya yaitu mendongkrak kinerjanya supaya jadi menguntungkan perusahaan. “Terobosan awal bersama tim di Merauke adalah meningkatkan produktivitas operasional, baik utilitas kapal maupun SDM-nya. Untuk Merauke, produktivitas minimal adalah memastikan terlaksananya seluruh trip sesuai kontrak subsidi keperintisan yang telah dilakukan adendum
Keuangan. Masalah yang dia hadapi lebih kurang sama dengan Cabang Merauke yakni cabangnya masih merugi, dan dia kemudian mencoba mempelajari penyebabnya. “(Penyebab kerugian) yang paling utama adalah alat produksi kapal yang kurang produktif, dalam arti kapal banyak menganggur. Selain itu, ada perhitungan subsidi yang belum dapat menutup cost sebagai operator,” kata Kusnadi.
Dari dua kapal yang dimiliki Cabang Tual, cuma satu yang memperoleh keuntungan. Lalu, Kusnadi
ke jabatan yang lebih tinggi seharusnya dibuka, terutama jika mereka mampu memperoleh nilai Key Performance Indicators (KPI) yang tinggi.
reGenerASI DI ASDP
Regenerasi tentu saja juga dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) (selanjutnya disebut ASDP). Dalam rangka menyukseskan regenerasi di dalam perusahaan, ia memberikan kesempatan kepada pegawai-pegawai mudanya yang berprestasi untuk memegang tampuk pimpinan, seperti menjadi General Manager (GM) Cabang ataupun Manager pada suatu divisi tertentu.
“(Regenerasi) sangat penting. Bahwa sustainability perusahaan ini tergantung manusianya. Tidak ada yg lain, karena mahalnya di situ. Kita sedang membangun Sistem Human Capital Information Management (HCIM) yang semoga selesai di tahun ini. Semua itu biar bisa menjadi dasar pengambilan keputusan obyektif. Kalau (seorang pegawai) berkarya besar masa tidak dikasih jalan (untuk promosi jabatan),” tutur Direktur SDM ASDP, Charda Damanik.
Charda Damanik
Direktur SDM dan Umum ASDP
la Bansi Meo
Manager Keuangan dan SDM & Umum ASDP Cabang Biak
Kusnadi Chandra Wijaya
GM ASDP Cabang Tual
penambahan trip pada Oktober-November 2015. Sampai akhir 2015 seluruh target trip ini bisa tercapai 100%,” papar Anis.
Sedangkan, di sisi keuangan, dia melakukan beberapa terobosan di aspek pembiayaan, di antaranya memperbaiki sistem pengadaan barang/jasa, memotong pengeluaran yang irasional, dan melakukan pembiayaan berdasarkan skala prioritas. Pengawasan penjualan tiket juga ditingkatkan dengan melakukan sentralisasi penjualan tiket hanya di kantor ASDP, agar menghindari penjualan tiket liar di pelabuhan. “Fondasi dasar terobosan yang saya lakukan pada tiga bulan pertama adalah beberapa upaya dan komunikasi kepada karyawan di Merauke untuk mengubah mindset dan pola kerjanya,” ucap Anis.
Beranjak ke Cabang Tual, GM Kusnadi Chandra Wijaya (mulai 2014) bergabung dengan ASDP juga pada 2009 pada posisi Inspektur
dan timnya di sana berusaha mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meminta tambahan lintasan kepada Pemerintah Pusat. Akhirnya, pada 2015, cabang tersebut mendapat tambahan enam lintasan, sehingga menjadi 18 lintasan. Kedua kapal yang dimiliki pun berubah menjadi sama-sama untung. Juga ditambah ada kapal baru KMP. Erana yang mulai beroperasi akhir tahun lalu.
“Kami juga melakukan sterilisasi pelabuhan, khususnya pada saat kapal mau berangkat. Sehingga, masyarakat yang akan menyeberang sudah memarkirkan kendaraannya di tempat yang disediakan. Kami juga sudah memberdayakan tenaga operasional wanita selama setahun terakhir ini untuk mengatasi kesulitan menagih tiket dari penumpang pemuda dan remaja. Dengan itu semua, realisasi pendapatan reguler pun di atas target. Kerugian pada tutup buku tahun kemarin pun jadi menurun
Edisi 26 - Tahun 2016
06
Edisi 26 - Tahun 201607
Garut – Setelah menempuh perjalanan empat jam melintasi Tol Purbaleunyi, akhirnya tim ASDP Peduli sampai di Kota Garut, pada September 2016 lalu. Sebagian wilayah kabupaten/ kota di Jawa Barat tersebut mengalami bencana banjir bandang yang meluluhlantakkan sebagian besar rumah penduduk, hingga menelan korban jiwa sebanyak lebih dari 15 jiwa.
Senin (26/9) sore itu, tim ASDP Peduli yang berada di bawah koordinasi Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT ASDP Indonesia Ferry mengantarkan bantuan untuk korban bencana banjir Garut. Bantuan itu langsung disalurkan melalui Posko Tanggap Bencana “BUMN Hadir Untuk Negeri”, yang dikoordinasikan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Garut.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat mengatakan, bantuan tersebut berupa alat kebersihan, pakaian, makanan, dan kompor senilai total Rp25 juta. Ini diharapkan dapat membantu dan meringankan beban para korban pasca bencana banjir.
“Kami sangat prihatin atas bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Garut pada 20
September 2016 lalu. Semoga proses evakuasi dan pemulihan bagi seluruh korban di wilayah yang terkena bencana dapat berjalan lancar hingga tuntas,” tutur Christine.
Adapun PT BRI melakukan pendistribusian bantuan kepada sebanyak 8 kecamatan
BUMN Hadir Untuk Negeri
ASDP Peduli
Korban Banjir Garut
[
Kontribusi]
terdampak cukup parah ialah Garut Kota, Tarogong Kidul, dan Tarogong Kaler.
Berdasarkan pengamatan tim ASDP di lapangan, kondisi sejumlah wilayah yang terkena bencana banjir bandang cukup memprihatinkan. Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah yaitu Kelurahan Paminggir, yang tercatat memiliki 235 kepala keluarga, dengan total 853 orang penduduk. Adapun kondisi di
kelurahan tersebut, sekitar 46 unit rumah hancur/ hanyut, 103 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak sedang, dan 69 unit rumah rusak ringan. Tidak hanya bangunan rumah warga, banjir juga menghanyutkan bangunan sarana ibadah, mandi cuci kakus (MCK), dan kantor Rukun Warga (RW).
“Dengan adanya sinergi BUMN, kami menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir Garut melalui Posko BRI. Kami terus berkoordinasi agar bantuan yang diberikan juga dapat
didistribusikan secara tepat sasaran kepada pihak korban,” kata Christine.
Tahun ini, anggaran Divisi PKBL ASDP mencapai total Rp13 miliar, dengan
alokasi Program Kemitraan senilai Rp5,6 miliar, dan Bina Lingkungan senilai Rp7,4 miliar. Hingga saat ini, anggaran Program Kemitraan sudah terserap 0,62 persen atau senilai Rp35 juta, sedangkan anggaran Bina Lingkungan sudah terserap 40,82 persen atau senilai Rp3,028 miliar.
di Kabupaten Garut, yakni Bayongbong, Garut Kota, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Cibatu dan Limbangan. Tiga kecamatan yang wilayahnya menjadi hanya Rp800 juta, dari
target kerugian sebesar Rp4 miliar,” tutur Kusnadi.
Berjalan lagi ke Cabang Biak; La Bansi Meo memegang jabatan sebagai Manager Keuangan dan SDM & Umum ASDP (mulai Januari 2016), juga mendapat penugasan sementara sebagai PLH GM Cabang Biak (mulai Agustus 2016). Dia mulai karirnya dengan menjadi staf di ASDP Cabang Baubau pada 2003. Pada Cabang Biak, ada beberapa permasalahan yang terjadi. Misalnya, dalam segi pembukuan belum dilaksanakan sesuai Standar Akuntansi dan Keuangan ASDP; penyerapan anggaran biaya SDM serta operasional kapal; dan pelaksanaan cuti pegawai yang belum sesuai prosedur.
Untuk mengatasinya, ada terobosan yang dilakukan La Bansi, antara lain dengan menggunakan alat absensi
ingerprint, yang sebelumnya masih manual; mengawal implementasi Keputusan Direksi tentang prosedur Standar Keuangan dan Akuntansi di ASDP; dan melakukan pengendalian terhadap penyerapan anggaran biaya SDM, biaya operasional dan pemeliharaan kapal.
“Saya juga berkoordinasi dengan Manager Usaha untuk bersama-sama mengevaluasi penggunaan BBM kapal. Bagi kapal yang masih menggunakan indeks 0,08 sampai 0,09 agar bisa menjadi 0,075. Saat ini, untuk KMP. Masirei sudah berada di indeks 0,075 dan menghemat sampai dengan 12 ton BBM per bulan atau sekira Rp65 juta,” jelas La Bansi.
KunCI JADI yAnG TerBAIK
Meskipun Anis, Kusnadi dan La Bansi bisa dianggap telah cukup berhasil memajukan cabangnya dan memangkas beberapa permasalahan yang terjadi di sana, namun mereka tetap berusaha meningkatkan kinerjanya agar menjadi best of the best. Karena pastinya mereka berharap karirnya bisa menanjak lebih tinggi lagi daripada sekarang.
Dalam konteks bekerja secara profesional, kata Anis, sebaiknya tidak perlu ada dikotomi antara generasi muda atau tua/senior. Semuanya perlu diberikan kesempatan berimbang dalam menunjukkan kompetensi, pengalaman, pengetahuan, serta keunggulannya, selama masih dalam koridor aturan dan kode etik perusahaan. Loyalitas juga sangat penting untuk dijaga, supaya bisa berkontribusi lebih banyak kepada perusahaan. Tidak lupa untuk menunjukkan integritas, agar menimbulkan rasa percaya dari rekan kerja, atasan, dan terutama dari para pengguna jasa ASDP.
Rasa empati kepada rekan kerja pun harus tetap dipupuk, serta menjaga kesantunan dalam komunikasi, terutama kepada semua bawahan, walaupun mungkin ada dari mereka yang berusia lebih tua. Walau bagaimanapun, pengalaman-pengalaman dari para senior pasti akan jadi masukan berarti untuk cabang pada khususnya, dan perusahaan pada umumnya.
“Saya harap, pekerjaan di ASDP ini dapat menjadi ladang ibadah.
Makanya, saya harus terus meningkatkan pengetahuan, kapasitas diri dan antusiasme untuk bekerja keras. Jika memungkinkan, saya pun akan memberikan lebih dari apa yang dituntut dari jabatan (yang sudah diamanahkan). Dalam konteks sebagai pimpinan, upaya-upaya yang sudah saya lakukan mungkin baru terbukti jika sudah bisa melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang lebih baik (daripada saya),” kata Anis.
La Bansi juga menuturkan jika dalam bekerja perlu mengamalkan nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG), yaitu jujur, tanggung jawab, transparan, mandiri, adil serta berimbang dalam mengimplementasikan setiap aturan yang berlaku. Lalu, harus selalu membuka diri terhadap wawasan atau ilmu baru sesuai bidang kerja masing-masing.
“Kita juga harus bisa mengendalikan emosi, selalu mendekatkan kepada Tuhan YME, dan mengawali setiap pekerjaan dengan niat tulus dan ikhlas. Serta, harus ditanamkan kepada diri sendiri bahwa kita ini penting dalam posisi apa pun, sehingga semangat selalu hidup,” ungkap La Bansi.
Kusnadi mengamini bahwa jika seseorang bekerja dengan ikhlas, maka Tuhan pun akan memberikan yang terbaik padanya. Namun, jangan lupa untuk selalu memberikan usaha terbaik pula dan jangan mudah menyerah. Lalu, untuk mengatasi gap dengan generasi senior, pemimpin yang berusia lebih muda sebisa mungkin memiliki kinerja bagus dan mampu mencontohkan yang baik dalam semua aspek pekerjaan, sehingga dengan sendirinya akan memperoleh respek dari mereka.
“Untuk teman-teman generasi muda ASDP, teruslah bekerja keras, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan bahu-membahu bersama para senior. Juga harus selalu belajar sebagai proses pengembangan diri, sehingga dapat membawa kemajuan menyeluruh bagi ASDP,” tutup Kusnadi.
Anis Adinizam
GM ASDP Cabang Merauke
Optimalkan
Pengelolaan
Proses Bisnis
Oleh
Divisi Enterprise Risk Management,
Mutu & GCG
PT ASDP Indonesia Ferry
S
etelah hampir dua tahun, Divisi Enterprise Risk Management (ERM), Mutu, dan Good Corporate Governance (GCG) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akhirnya dapat merampungkan Sistem Manajemen Terpadu sebagai aplikasi proses bisnis perusahaan. Tentu saja, proses bisnis menjadi nyawa dari suatu perusahaan karena merupakan perangkat penting dalam menggerakkan serta mempercepat laju suatu organisasi. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada efektivitas dan eisiensi proses bisnisnya. Proses bisnis yang dikelola dengan baik tentu dapat mencapai tujuan dengan efektif, menghasilkan nilai-nilai kompetitif dan mampu menumbuhkan peluang.Belum lama ini, pada medio September 2016, Divisi ERM, Mutu dan GCG telah melaksanakan kegiatan sosialisasi Sistem Manajemen Terpadu yang tersebar di tiga kota Bogor, Surabaya dan Makassar. Kegiatan sosialisasi ini menyasar seluruh manajer cabang dan kantor pusat, agar mengetahui dan memiliki pemahaman yang sama terkait proses bisnis perusahaan yang telah disempurnakan. Dengan adanya proses bisnis ini, mekanisme kerja setiap sumber daya manusia dapat lebih maksimal.
Perusahaan mungkin telah berhasil membuat prosedur yang baik dan ideal untuk menjalankan proses bisnisnya. Namun, pada kenyataannya implementasi di lapangan sangat berbeda karena tidak ada keterkaitan antara satu
lain, sistem manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan lainnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Sistem Manajemen Terpadu PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai aplikasi proses bisnis menjadi jawaban atas tuntutan bisnis pada perusahaan feri pelat merah ini yang terus berkembang baik jumlah kapalnya maupun jumlah pelabuhannya. Tak dipungkiri, bisnis PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke depannya semakin beragam , dan tidak hanya mengelola kapal dan pelabuhan penyeberangan tetapi bisnis pengelolaan air tawar dan BBM (atau dikenal dengan SPBB Khusus) untuk kapal. Bahkan, ASDP sudah mulai merambah
pasar pelabuhan umum dengan pelabuhan multipurpose di Pelabuhan Paciran dan Bitung. Tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat bisnis properti dan bisnis lainnya juga akan terwujud.
Dengan kondisi tersebut, dipastikan tuntutan sertiikasi sebagai pemenuhan wajib tidak bisa di hindari seperti ISM-Code untuk DOC dan SMCnya, ISPS Code untuk pelabuhan, K3 untuk lingkungan, ISO 27000 untuk security IT dengan transaksi elektroniknya (E-Ticketing), ISO 9001 untuk
kegiatan yang dilakukan oleh satu unit terhadap kegiatan unit lainnya. Bahkan, mungkin saja terjadi prosedur yang redudansi, ketidakefisienan, stagnasi dan berbagai kesalahpahaman yang diakibatkan dalam pemahaman dalam membaca sebuah prosedur. Oleh karenanya, peta proses bisnis menjadi hal yang wajib dimiliki dalam sistem perusahaan. Hal itu ada dalam Sistem Manajemen Terpadu yang dibuat dalam alur interaksi, berelasi dan berkorelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu output yang mendukung tujuan dan sasaran dari organisasi.
Sistem Manajemen Terpadu (SMT) adalah suatu sistem manajemen yang diterapkan oleh perusahaan yang mengintegrasikan lebih dari satu sistem manajemen antara
Pondasi sistem dibuat berdasarkan pendekatan proses pada perusahaan, bukan dibuat berdasarkan tuntutan persyaratan. Persyaratan bersifat sebagai referensi, bukan sebagai dasar dalam pembuatan sistem.
1. Mengetahui tugas pokok serta critical control point
suatu proses
2. Mengetahui kebutuhan karyawan (man power) di setiap proses dan kompetensi yang diperlukan,
sehingga ke depan harus di buat s/d tataran proses level operasional per cabang (existing L1, L2, L3 dan L4 dan L5 untuk operasional Cabang
Perbaikan/penataan ulang proses bisnis dilakukan apabila terjadi perubahan arah strategis perusahaan (visi, misi dan sasaran strategis) yang berdampak pada atau mengakibatkan perubahan tugas dan fungsi serta keluaran (output) unit kerja
meningkatkan eisiensi dan efektivitas
pengelolaan perusahaan
pelayanan dan lain lain yang mungkin dibutuhkan. Terkait hal itu, tidak mungkin dapat terpenuhi sertiikasi dengan kondisi sistem di perusahaan yang terpisah-pisah. ASDP memerlukan 1 (satu) sistem yang bisa menjawab semua tuntutan yakni Sistem Manajemen Terpadu. Meminjam slogan minuman yang fenomenal di Indonesia, dapat disimpulkan demikian, “Apapun makanannya minumannya teh botol Sosro, atau apapun sertiikasinya maka sistemnya Sistem Manajemen Terpadu)”.
Governance & Strategic Planning
Product/Service Development
Product/Service Delivery
Customer & Supply Chain
Support Processes
Evaluasi Kinerja & Penyusunan RJPP
PS Penyusunan RJPP Laporan Kinerja Manajemen Laporan Kinerja Fungsi Program rencana Kerja Fungsi Mgr DPU
Konsultan Fungsi Terkait
01
VP DPU Nama pemilik
proses
Input proses
Output proses Dokumen
referensi yang menjelaskan proses contoh: Prosedur, pedoman, dsb
Tools yang digunakan membantu proses contoh: Form,
Checklist, Dafta, dsb
Nama sebuah proses
Orang yang menjadi korespondensi pemilik proses/ orang yang mambentu pemilik proses
Kodeikasi
nomor telusur proses
RJPP EvaluasiHasil
Edisi 26 - Tahun 2016
11
Edisi 26 - Tahun 2016
10
B
eberapa situasi eksternal yang memicu dan memacu perubahan yaitu antara lain adanya tekanan kompetisi, regulasi, meningkatnya ekspektasi pelanggan dan pertumbuhan teknologi yang semakin cepat. Pada era kompetisi dewasa ini, perusahaan yang hebat dan mampu bertahan adalah mereka yang memiliki perencanaan yang baik (plan), memiliki keuntungan (proit)dan didukung oleh karyawannya yang memiliki kompetensi dan talenta yang kuat (people).
ASDP telah tumbuh dan menjadi lebih baik jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini dapat dilihat adanya peningkatan total nilai aset dan pertumbuhan laba perusahaan setiap tahunnya; serta peningkatan nilai kualitas layanan dan
peningkatan nilai kualitas keselamatan yang berstandar internasional (International Safety Management Code/ ISM Code). Agar tetap menjadi perusahaan yang hebat, ASDP harus melestarikan nilai dan tujuan intinya, sementara strategi bisnis dan kebiasaan operasi terus
menerus disesuaikan dengan kondisi dan situasi di sekitar yang terus berubah.
Sebagai wujud komitmen Top Management ASDP, saat ini perusahaan telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Terpadu (SMT) berdasarkan Keputusan Direksi No. 390/HK.002/ASDP-2016 tentang Penyempurnaan Sistem Manajemen Terpadu di Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). SMT
Situasi yang terus berubah menyebabkan tuntutan yang
dihadapi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) (selanjutnya
disebut ASDP) saat ini juga tidak sama dibandingkan
beberapa tahun silam. Akselerasi perubahan di dalam
perusahaan harus lebih cepat dibandingkan dengan
perubahan yang terjadi di luar lingkungan perusahaan. namun,
jika yang terjadi sebaliknya, maka perusahaan sesungguhnya
sedang menuju keterpurukkan bahkan kematian.
[
Keselamatan]
Sistem Manajemen
Terpadu Tingkatkan
Daya Saing Perusahaan
Oleh
Capt. Solikin
Vice President Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan (K2L)
PT ASDP Indonesia Ferry
tersebut meliputi sistem-sistem pada semua proses bisnis ASDP, yang dapat dilihat pada Business Process Map di bawah ini:
SMT perusahaan tersebut dapat segera diveriikasi dan diberikan asesmen terkait standar mutu oleh lembaga sertiikasi independen,
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk mendapatkan sertiikat Occupational Health and Safety Assessment (OHSAS) Series-18001; Sistem Manajemen Lingkungan (SNI 19-14001 atau ISO 14001); serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Pelabuhan yang mengarah pada sertiikasi International Ship and Port Facility Security (ISPS-Code) apabila diperlukan, khususnya untuk pelabuhan yang memberikan pelayanan terhadap kapal asing.
Jika sistem-sistem yang disebutkan di atas tersebut telah terintegrasi dalam SMT ASDP dan dilaksanakan secara konsisten, maka dapat dipastikan itu akan meningkatkan daya saing yang menjadikan perusahaan memiliki reputasi prima di tingkat regional bahkan internasional.
Namun bagi sebagian pegawai, kesibukan dalam melaksanakan tugas rutin kadang-kadang menyebabkan mereka kurang memiliki waktu untuk fokus pada hal-hal lainnya, misalnya dalam memahami kesisteman di perusahaan. Oleh karena itu, untuk membantu mempermudah pemahaman terhadap SMT dan sistem-sistem lain di dalamnya, dapat dilihat pada ilustrasi tentang contoh perbedaan utama antara ISM-Code dan ISO-9001:2008 di bawah ini, yang mana kedua sistem ini akan saling melengkapi dalam sebuah perusahaan pelayaran. Implementasi SMT dilakukan
secara bertahap; diawali dengan mengintegrasikan atau memadukan Sistem Manajemen Keselamatan (ISM-Code). Saat ini hal tersebut sedang disosialisasikan oleh Divisi ERM, Mutu dan GCG dan Divisi Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan (K2L). Tujuannya untuk memastikan bahwa SMT telah diketahui, dimengerti dan dipahami oleh seluruh jajaran ASDP sebelum dikomunikasikan kepada seluruh stakeholder, sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, serta dapat ditinjau terus menerus untuk perbaikan bila diperlukan.
agar mendapat pengakuan dari International Organization for Standardization (ISO 9001). Dengan demikian, ke depannya perusahaan tidak hanya memiliki Standar Keselamatan Internasional (ISM-Code) saja, namun juga memiliki Standar Mutu Internasional.
Atas dukungan Top Management ASDP, Direktorat Usaha
Penyeberangan c.q Divisi Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan sedang berupaya untuk memenuhi mandatori kesisteman yang lainnya, yaitu
no. ISM-Code ISo 9001:2008
1
Standar Internasional pengelolaan manajemen dan pengoperasian kapal yang aman dan fokus pada keselamatan kapal, muatan kapal, awak kapal, dan perlindungan lingkungan.
Menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu yang menjamin bahwa perusahaan dapat menyediakan produk/jasa yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, serta persyaratan statutory dan peraturan yang berlaku.
2
Diberlakukan wajib (mandatory) untuk semua jenis kapal dengan ukuran 500 GT atau lebih, termasuk diberlakukan pada unit pengeboran lepas pantai yang mobile.
Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan tidak wajib. 3
Memastikan bahwa resiko keselamatan kapal dikelola secara efektif untuk peningkatan kinerja kapal. Persyaratan ISM-Code mencakup langkah-langkah dalam menyusun dan membuat prosedur keselamatan kapal dan pencegahan pencemaran lingkungan laut.
Standar ISO sebagai manajemen pendukung tambahan yang sangat bermanfaat bagi penerapan ISM-Code.
ISO dapat memastikan bahwa sistem manajemen mutu dapat mengukur praktik manajemen terbaik dengan memfokuskan pada kepuasan pelanggan, serta sebagai alat peningkatan sistem manajemen dan proses.
4
ISM-Code harus dapat memastikan perbaikan dilakukan secara terus
menerus, meningkatkan eisiensi operasional kapal dan mitigasi resiko yang teridentiikasi.
ISO menjamin kualitas proses dan pelayanan, sehingga dapat menunjukkan bahwa perusahaan berkualitas.
5 Personel dalam ISM-Code harus dipersiapkan dan terlatih untuk menghadapi keadaan darurat (emergency preparedness).
Personil dalam ISO harus meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan dengan mengontrol produk yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan (non-conforming products).
6
ISM-Code memerlukan pernyataan yang menekankan adanya kewenangan lebih pada Kapten kapal (Master’s Overriding Authority), dan tanggung jawabnya untuk mengambil keputusan sehubungan dengan keselamatan kapal dan pencegahan pencemaran.
ISO memerlukan pernyataan yang menekankan adanya kewenangan lebih kepada manajemen perusahaan, dan tanggung jawabnya untuk mengambil keputusan sehubungan dengan kepuasan pelanggan.
7
ISM-Code mempersyaratkan adanya personel di darat yang ditunjuk resmi oleh perusahaan (Designated Person Ashore/DPA) untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan kapal telah dilaksanakan secara konsisten. DPA harus memiliki akses langsung ke manajemen tertinggi perusahaan (the highest level of management).
ISO mensyaratkan posisi Quality Management Representative/QMR
untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu telah diterapkan dan dipertahankan.
Djunia Satriawan
Direktur Keuangan
Selamat Bekerja
Dua Direktur Baru
ASDP
Faik Fahmi
Direktur Usaha Pelabuhan
D
irektur Keuangan ASDP Djunia Satriawan sebelumnya berkarir di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Head of Goods and Services Procurement Division. Sementara, Direktur Usaha PelabuhanASDP Faik Fahmi, sebelumnya menjabat sebagai Director of Commercial & Business
Development di PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun posisi Direktur Keuangan ASDP telah mengalami kekosongan sekitar satu tahun, sedangkan posisi Direktur Usaha Pelabuhan sebelumnya dijabat oleh Kemal
Heryandri.
Direktur Utama ASDP Danang S. Baskoro menyatakan bahwa bergabungnya dua direktur baru dalam jajaran direksi perseroan merupakan keputusan Kementerian BUMN selaku pemegang saham, sehingga diharapkan mereka dapat berkontribusi positif untuk lebih memajukan perseroan.
“Dengan pengalaman mereka sebelumnya di bidang masing-masing, saya meyakini keduanya dapat menjawab tantangan dan membawa pemikiran baru untuk lebih memajukan bisnis perusahaan ke depannya. Di tengah persaingan bisnis yang ketat, ASDP tentu membutuhkan pemimpin yang tangguh dan unggul, supaya dapat membawa perusahaan jauh lebih baik lagi di masa akan datang,” tutur Danang, di sela acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Direksi Baru di Kantor Pusat ASDP, Kamis (15/9).
Komisaris Utama ASDP Lalu Sudarmadi juga menyambut baik kehadiran dua direktur baru tersebut, yang mana mereka akan mengemban tugas mewujudkan goal perusahaan. “Sekarang direksi sudah full team, jadi diharapkan dapat full speed juga dalam memajukan perusahaan. Mereka ini diharapkan dapat berpikir out of the box, bertindak cepat dalam menjawab tantangan industri penyeberangan, sehingga mampu berkontribusi lebih baik lagi demi kemajuan perusahaan, terlebih lagi untuk kemakmuran bangsa dan negara,” ujarnya.
Kementerian negara Badan
usaha Milik negara (BuMn)
telah menetapkan dua
direktur baru pada jajaran
direksi PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) (selanjutnya
disebut ASDP), yakni Djunia
Satriawan sebagai Direktur
Keuangan, dan Faik Fahmi
sebagai Direktur usaha
Pelabuhan.
Menyoal kinerja perusahaan, pada 2016 ini ASDP membidik target pendapatan sebesar Rp2,6 trilliun atau tumbuh 118% dibandingkan realisasi di 2015 sebesar Rp2,2 triliun. Sedangkan, laba bersih perseroan ditargetkan sebesar Rp248 miliar hingga akhir tahun ini, atau tumbuh 110% dibandingkan realisasi di 2015 sebesar Rp224 miliar.
Untuk pencapaian pada semester I-2016, ASDP berhasil membukukan laba bersih Rp88,5 miliar atau tumbuh 22% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp72,5 miliar. Perseroan juga berhasil meraih pendapatan sebesar Rp1,11 triliun atau tumbuh 3% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp1,08 triliun.
Manajemen pun tengah menggenjot percepatan dan pembangunan infrastruktur pelabuhan, dan meningkatkan kinerja pendapatan, pelayanan serta keselamatan. Adapun, total kebutuhan investasi untuk 2016 sekira Rp2,3 triliun.
ASDP merupakan perusahaan feri pelat merah terbesar di tanah air, bahkan di Asia, dengan total jumlah armada 139 unit kapal. Saat ini ada 195 lintasan pelayaran penyeberangan yang dilayani ASDP, dengan total panjang mencapai 24.600 kilometer dari Sabang hingga Merauke, yang menghubungkan seluruh pulau di Indonesia.
Edisi 26 - Tahun 2016
15
Edisi 26 - Tahun 2016
14
Dari dunia perbankan kemudian masuk ke dunia
transportasi (penyeberangan) menjadi sesuatu
yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh seorang
Djunia Satriawan. Pria yang gemar berolahraga
sepeda ini kini diberi kepercayaan menjadi
Direktur Keuangan PT ASDP Indonesia Ferry.
Oleh karenanya, kata kunci untuk bisa bertahan dan tetap berkembang di masa mendatang, yaitu
bagaimana bisa menciptakan daya saing (competitiveness) yang tinggi.
Salah satu upaya untuk mencapai competitivess tinggi yaitu dengan selalu mengeluarkan ide-ide kreatif dan inovatif dari seluruh elemen organisasi. Ini tercapai dengan membuka ruang komunikasi dan kebebasan berpikir, serta komitmen yang tinggi atas rencana kerja yang telah ditetapkan. Oleh karenanya, Djunia ingin mengajak seluruh jajaran organisasi ASDP untuk selalu bekerja keras, disiplin, dan mengembangkan pola pikir yang kreatif dan inovatif.
Djunia memaparkan bahwa positioning dengan dunia profesinya yang baru akan diawali dengan analisis terhadap Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT), lalu dia akan
menguraikannya dalam bentuk rencana serta implementasi strategi. Sebagai Direktur Keuangan salah satu tugas pokoknya adalah melaksanakan pengelolaan keuangan perusahaan. “Saya membidangi akuntansi, keuangan, TSI, aset manajemen, laporan keuangan, kinerja perusahaan dan information technology (IT),” jelasnya. Mengenai IT, tutur Djunia, tidak dapat dipungkiri jika dalam berbagai industri, hal tersebut menjadi backbone vital dan tidak terpisahkan, baik untuk kegiatan operasional maupun manajemen sistem informasi. Terlebih diperusahaan yang bergerak di bidang pelayanan.
“Saya melihat sudah ada komitmen kuat. Bahkan, kami telah memiliki IT Master Plan tahun 2014-2018 dan tata kelola sebagai pijakan utuk mengimplementasikannya. Dengan bertambahnya waktu, perlu dilakukan review untuk memastikan kembali bahwa IT Master Plan masih sesuai dengan kondisi usaha dan kebutuhan saat ini. Untuk itu, saya berharap agar seluruh jajaran (ASDP) dapat menyamakan visi dan misi, menyatukan langkah, dan mampu bekerja sama dalam team work yang solid,” tandas Djunia.
B
agi Djunia, dirinya selalu menyikapi bahwa tugas apa pun yang diberikan merupakan sebuah amanah dan kepercayaan. Dan tentunya semua itu harus dijawab dengan kerja keras, sehingga dapat berkontribusi optimal untuk meningkatkan stakeholdervalue. Sebelum menempati pos barunya sebagai Direktur Keuangan ASDP, Djunia berkarir di PT. Bank Rakyat Indonesia selama lebih dari 26 tahun. Djunia mengatakan sebagai sebuah perusahaan tentu saja ASDP harus menciptakan dan menjaga keuntungan (proitability)-nya supaya tetap tumbuh dan unggul. Namun, yang tidak kalah penting yaitu selalu mengedepankan layanan terhadap para pengguna jasa.Usaha penyeberangan dan pelabuhan yang merupakan core bisnis ASDP tentunya tidak lepas dari persaingan. Jika lengah, maka porsi market share akan tergerus.
M
eski Faik memilikibackground pekerjaan yang berbeda dengan saat ini, namun baginya itu semua dapat memberikan warna tersendiri terhadap ASDP, supaya ke depannya dapat menjadi perusahaan yang lebih maju dan terbuka. Sebelumnya Faik memiliki pengalaman cukup panjang di bidang transportasi udara. Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut menduduki jabatan sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Angkasa Pura II serta Direktur Pelayanan Garuda Indonesia.
Faik melihat peluang luar biasa yang akan dihadapi ASDP ke depannya, terkait karakteristik Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Serta komitmen Pemerintah dalam mendorong konektivitas (connectivity) antar pulau, mendukung penyebaran
logistik nasional supaya lebih mudah dan murah. Dan peran ASDP hanya perlu dimaksimalkan untuk mendukung program strategis yang dicanangkan Pemerintah tersebut. “Masa depan angkutan itu ada di laut. Hal ini karena karakteristik negara kita adalah kepulauan. Jadi, peran ASDP akan sangat strategis ke depannya,” imbuh Faik.
TerlenA
Menurutnya, sisi internal perusahaan adalah salah satu hal yang perlu diperbaiki. Ini terkait dengan mindset, attitude, skill, knowledge dari pegawai-pegawai ASDP di semua level.
“Karena selama ini kita sudah terlena dengan pola yang sifatnya monopoli. Ini juga yang harus diubah. Sehingga, bisa mengambil manfaat dan peran yang optimal dalam memanfaatkan peluang bisnis yang dihadapi ASDP,” tutur Faik.
Ia pun menceritakan saat berkeliling meninjau tujuh pelabuhan, dimana masih perlunya inovasi-inovasi untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada. “Kita masih sangat basic melakukan berbagai kegiatan di cabang-cabang itu. Dan standarisasi pelayanan yang saat ini diterapkan tentunya masih harus ditingkatkan agar semakin baik,” ucap Faik.
Ke depannya, hal yang ingin dilakukannya adalah memperkuat fondasi di bidang komersial, dimana bidang tersebut masih cukup lemah. “Yang akan saya lakukan adalah memformulasikan mendasar atas semua proses bisnis. Di antaranya yakni memperbaiki prosedur yang sudah waktunya diperbaiki, serta tentu saja saya akan me-review sistem prosedur di internal,” katanya.
Faik berharap kepada seluruh karyawan PT ASDP, agar bersama-sama saling bahu-membahu bekerja keras membangun perusahaan ini lebih baik ke depannya. “Kepada seluruh karyawan, kita harus lebih semangat tingkatkan kinerja perusahaan. Terus asah kemampuan, dan pacu diri untuk bekerja lebih maksimal,” pungkas Faik.
[
Lebih Dekat]
Melakukan yang terbaik dalam situasi dan kondisi
apa pun menjadi moto hidup yang selalu dipegang
oleh seorang Faik Fahmi. Pria kelahiran Purbalingga
12 Desember 1967 ini pada pertengahan September
2016 lalu didapuk sebagai Direktur usaha Pelabuhan
PT ASDP Indonesia Ferry. “Ini adalah kepercayan
yang luar biasa. Tentu saja saya akan memanfaatkan
sebaik-baiknya untuk memastikan agar ASDP bisa
bergerak lebih maju lagi,” ungkapnya.
Maksimalkan
Peran ASDP Dukung
Konektivitas
Faik Fahmi
Direktur Usaha Pelabuhan
PT ASDP Indonesia Ferry
Kembangkan
Pola Pikir Kreatif
dan Inovatif
Djunia Satriawan
Direktur Keuangan
PT ASDP Indonesia Ferry
[
Lensa ASDP]
JAKARTA --- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan PT PP (Persero) Tbk.
terkait pengembangan kawasan komersial di lahan dan kawasan pelabuhan di kantor PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Jumat (9/9).
JAKARTA --- Direksi dan Karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melaksanakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila, di halaman gedung kantor, Senin (3/10). Dalam upacara tersebut, Direktur Teknik Fitri Natriawan menjadi inspektur upacara.
JAKARTA --- Tim PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengikuti perlombaan senam kreasi dalam rangka memeriahkan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2016, medio September lalu.
JAKARTA --- Ikatan Istri Karyawan (IIKA) Sundari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di halaman gedung kantor, Senin (3/10). JAKARTA --- Karyawan PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) mengikuti acara Jalan Sehat 5 Kilometer dalam rangkaian acara Puncak Hari Perhubungan Nasional 2016 yang diikuti lebih dari 1.000 orang peserta stakeholder transportasi, Minggu (25/9).
SUKABUMI --- Dalam rangka memeriahkan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2016, tim dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengikuti kegiatan arung jeram di Sungai Citatih, Sukabumi, medio September 2016.
JAKARTA --- Sekitar 50 orang karyawan bersama dengan Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) turut memeriahkan Hari Pelanggan Nasional 2016 melalui kegiatan jalan sehat 5 kilometer.
Edisi 26 - Tahun 2016
awal penugasannya di tahun 2015, dia berkomitmen untuk membuat Cabang Jepara bangkit dari kerugiannya.
“Tidak muluk-muluk, yang dikejar saat ini adalah membuat cabang ini yang semula rugi Rp10 miliar menjadi tidak rugi lagi. Saat ini (sampai Oktober 2016), Cabang Jepara masih rugi Rp2 Miliar, tapi semoga ke depannya dapat berkurang lagi (jumlah) kerugiannya. Jadi, target kami ingin menjadikan Cabang Jepara sebagai cabang yang untung,” ujar Yudhi.
Selain itu, Yudhi juga melakukan pendekatan psikologis kepada para karyawannya, baik yang di darat maupun laut, untuk dapat mendongkrak kinerja Cabang Jepara. Tak jarang, ia “blusukan” langsung ke kapal-kapal, walaupun hanya untuk mengobrol atau
memberikan motivasi kepada kru kapal, agar mereka terus berusaha meningkatkan pendapatan kapalnya masing-masing. Yudhi pun ikut terjun langsung ke lapangan bersama karyawan darat lainnya untuk melayani penjualan tiket kapal.
Tidak bisa dipungkiri bahwa ASDP Cabang Jepara, dengan KMP. Siginjai yang melayani lintasan Jepara-Karimun Jawa memiliki peran vital terhadap pembangunan daerah, khususnya di wilayah Karimun Jawa. Pasalnya, kapal feri tersebut merupakan satu-satunya moda transportasi yang sangat diandalkan sebagai angkutan penumpang dan logistik di sana.
“Saat ini, Karimun Jawa sedang berbenah diri dalam pembangunan serta kemajuan daerahnya. Ditambah lagi, Karimun Jawa sedang naik daun sebagai destinasi wisata karena keindahan pantainya. Oleh karena itu, bila dilihat dari isi muatan kapal, biasanya yang diangkut ialah bahan atau material bangunan, setelah itu sembako dan sayur-mayur,” kata Yudhi.
Perekonomian di Karimun Jawa tentunya juga bergantung kepada KMP. Siginjai. “Kalau KMP. Siginjai seminggu saja tidak beroperasi, maka masyarakat di sana bisa ‘menjerit’ karena harga-harga jadi menjulang naik,” ucap Yudhi.
Adapun ASDP Cabang Jepara juga melayani rute Kendal-Kumai dengan
menggunakan KMP.
Kalibodri, yang mana waktu pelayarannya mencapai 25 jam. Sekarang ini, kapal feri tersebut hanya melayani penyeberangan satu kali saja dalam seminggu. Hal ini menjadi salah satu kendala, dikarenakan adanya persaingan bisnis dengan kapal milik swasta. Pihak swasta itu memiliki tiga armada kapal untuk melayani rute Kendal-Kumai, dengan jadwal layanan tiga kali seminggu di jam-jam strategis.
“Meskipun persaingan bisnis yang kian ketat, tapi kami menyadari bahwa ini adalah tugas yang
harus diemban untuk melayani lintasan perintis. Sehingga kami juga bisa memberi kesempatan kepada masyarakat yang tinggal di pulau terpencil untuk memperoleh layanan transportasi. Selain itu, kami juga ingin turut serta dalam proses pemerataan pembangunan dari ujung Indonesia bagian barat hingga ke timurnya,” tutup Yudhi.
[
Profil]
PT ASDP Indonesia Ferry
Cabang Jepara
Agen Pembangunan
di Lintasan Perintis
KMP Siginjai, tutur Yudhi, juga merupakan moda transportasi yang digemari wisawatan yang ingin menyeberang ke Karimun Jawa, terutama wisawatan luar negeri. Karena kalau naik kapal cepat, guncangan ombaknya akan lebih terasa. Jadwalnya pun tidak pasti, sebab apabila ada ombak yang sedikit besar saja, pasti kapal cepat tidak berani untuk beroperasi. “Oleh karena itu, selain harga tiketnya lebih murah, banyak penumpang yang cenderung memilih KMP. Siginjai, karena jadwalnya lebih pasti dan lebih nyaman saat melakukan penyeberangan,” tuturnya.
Sebagai transportasi yang melayani rute wisata, ke depannya KMP. Siginjai akan dilengkapi dengan fasilitas kursi pantai. Apalagi banyak wisatawan luar negeri yang lebih gemar untuk menggunakan kapal penyeberangan feri daripada kapal cepat. Dengan adanya kursi pantai, diharapkan para pengguna jasa dapat lebih menikmati wisata bahari dengan menggunakan feri ini.
K
apal feri yang dimiliki PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Jepara merupakan andalan transportasi antar pulau atau antar daerah, khususnya bagi masyarakat Karimun Jawa dan Kumai. Di sana, ASDP merupakan satu-satunya moda transportasi vital yang berpengaruh besar terhadap pembangunan daerah tersebut.Cabang Jepara merupakan salah satu cabang yang potensial di wilayah Jawa Tengah, karena mengemban tugas keperintisan. Cabang ini memiliki dua armada kapal, yaitu KMP. Siginjai yang melayani rute Jepara-Karimun Jawa, dan KMP. Kalibodri yang melayani rute Kendal-Kumai.
K
apal Ro-Ro generasi terbaru yang mulai dioperasikan pada tahun 2012 ini merupakan bagian dari Wallenius Wilhelmsen Logistics Round the World (RTW) Liner Service. Layanan RTW ini akan menempuh perjalanan selama 110-120 hari dari Eropa ke Pantai Timur AS, Pantai Barat AS, Oceania, Asia Tenggara, Timur Jauh, melintasi samudera Atlantik dan kembali lagi ke Eropa.Pada Juni 2012, M/V Tonsberg telah mendapatkan penghargaan Ship of the Year 2011, dari Japan Society of Naval Architects and Ocean
Engineers (JASNAOE). Penghargaan ini diberikan berkat kemampuan kapal tersebut dalam eisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan.
SPeSIFIKASI uMuM Kapal M/V Tonsberg memiliki dimensi panjang 265 meter, lebar 32,26 meter, dan tinggi 33,22 meter. Beratnya mencapai 76.500 GT dengan total ruang dek sebesar 50.335 m2.
Untuk penggeraknya M/V Tonsberg dilengkapi satu pengontrol kecepatan elektronik, dua mesin utama, dan didorong oleh satu pendorong tetap.
Tenaga listriknya disokong oleh sebuah generator Steam Turbine dan
Generator Shaft pada kondisi laut yang normal. Sementara itu ketika kapal sedang berada di pelabuhan atau sedang melakukan manuver, maka tenaga listriknya akan ditopang oleh tiga generator cadanagn yang masing-masing berkekuatan 2400 W. Seluruh sistem penggeraknya di kapal tersebut kesemuanya telah dirancang untuk dapat beroperasi menggunakan Low Sulphur Heavy Fuel Oil dan Marine Diesel Oil.
Kapal M/V Tonsberg menggunakan mesin 7 silinder MAN B7W
untuk memutar 6 baling-baling berdiameter 7.3 meter. Selain itu juga dilengkapi dengan dua mesin pendorong Kawasaki 2500kW yang diletakan di haluan dan buritan kapal. Kapal canggih ini mempunyai kecepatan jelajah 20.25 knot.
Kapal M/V Tonsberg dilengkapi dengan kamar mesin buritan, dek penambat di depan dan buritan pada dek 5 dan ruang kemudi. Juga terdapat kelengkapan bagi kru kapal yang berjumlah 36 orang, seperti kantor, ruang publik, ruang istirahat dan ruang rekreasi.
Sementara itu disain kapal Ro-Ro tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga membuat kapal tersebut
tersebut diletakkan di atas enam dek tetap dan tiga dek yang bisa diangkat dengan mesin derek. Hal ini memperlihatkan jika kapal tersebut mempunnyai leksibilitas dan utilitas yang maksimal. Sementara itu dek utamanya memiliki tinggi 7.1 meter. Dengan ukuran tersbut tentunya memungkinkan untuk mengangkut kargo yang berdimensi tiinggi dan berukuran berat, seperti excavator,
bulldozer, dan harvester, serta Non Containerised Cargo (NCC), break bulk, Special Project Cargo dan mobil.
rAMAH lInGKunGAn M/V Tonsberg yang merupakan salah satu dari empat jenis kapal Mark V Class yang dimiliki Grup
M/V Tonsberg
Si Canggih Pengangkut
Kargo Kelas Berat
[
Teknologi]
M/V Tonsberg merupakan kapal roll-on roll-off (ro-ro) terbesar dan
tercanggih yang pernah dibuat sampai saat ini. Kapal yang diproduksi oleh
Mitsubishi Heavy Industries di nagasaki Jepang pada 2010 tersebut, kemudian
diluncurkan oleh pemiliknya Grup Wallenius Wilhelmsen logistics di
norwegia pada Maret 2011. Peluncuran itu bertepatan dengan peringatan hari
jadi ke-150 perusahaan tersebut.
secara proporsional; dan emisi NOX diperkirakan turun sekitar 3% per tahun. Lambung pemisah air dan biodegradable stem tube oil juga berkontribusi mengurangi emisi ke laut. Sedangkan sistem dan peralatan lainnya juga sudah didesain untuk meminimalisir konsumsi energi.
Penghematan ini dapat tercapai dengan mengoptimalisasi bentuk lambung kapal untuk memberikan resistansi mininum di air tenang dan ombak. Selain itu juga digunakannya beberapa itur penghemat energi, termasuk sebuah kemudi streamlined, dan
recovery sisa gas panas. Untuk memastikan kinerja yang lebih baik, dilakukan pula tes terhadap optimalisasi lambung kapal dan model tangki yang ekstensif.
Kapal M/V Tonsberg juga memberikan perhatian khusus terhadap lingkungan laut, yaitu memasang pelindung pada semua tangki bahan bakar. Hal ini dilakukan untuk meminimalir resiko bahan bakar tumbaph ketika berlabuh ataupun menabrak sesuatu. Tidak itu saja, sebuah sistem penyeimbang udara Unitor juga dipasang untuk menghindari
[
Teknologi]
memiliki stabilitas yang baik ditambah resistensi yang rendah. Selain itu disainnya membuat bongkar muat kargo menjadi lebih eisien dan aman.
KAPASITAS AnGKuT Kapal Ro-Ro M/V Tonsberg ini sanggup membawa kargo hingga 138.000 m3.. Kesemua kargo
Wallenius Wilhelmsen Logistics. Kapal tersebut menggunakan bahan bakar yang lebih eisien 15%-20% jika dibandingkan dengan kelas-kelas kapal sebelumnya. Sistem Turbo Generator yang dipakai kapal ini diestimasi akan menurunkan konsumsi bahan bakar sekitar 5%-6% pertahun. Kemudian, CO2, SOX dan emisi partikel pun akan turun
pemindahan mikroorganisme berbahaya ke laut terbuka. Kapal Ro-Ro ini dibangun dengan status voluntary class CLEAN dan dikirimkan dengan CLEAN PASSPORT (sebuah inventaris dari semua material yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia juga lingkungan, yang digunakan pada pembangunan kapal).
Edisi 26 - Tahun 2016
Oleh
Siswanto Rusdi
Direktur The National Maritime Institute (NAMARIN)
P
erairan ini mengandung 500 spesiespembentuk terumbu karang di setiap eco-region. Bagi pencinta wisata bahari (marine tourism) – domestik maupun mancanegara – keragaman yang tersimpan di kawasan segitiga terumbu karang tadi merupakan surga idaman. Mereka dapat dipastikan akan mendatangi kawasan itu dengan cara apa pun.Karenanya tak heran sejak satu dasawarsa terakhir, geliat wisata bahari dalam negeri makin membuncah. Ditandai dengan dibukanya destinasi-destinasi baru di luar Pulau Dewata Bali. Lokasinya tersebar mulai dari seputaran Sumatera, Nusa Tenggara, Papua dan sebagainya. Objek-objek baru akan terus dibuka karena potensi Indonesia memang luar biasa dalam bidang yang satu ini.
Bagi Indonesia, kekayaan wisata bahari tentulah merupakan sebuah kesempatan untuk menghasilkan keuntungan dalam bentuk devisa dan berbagai multiplier effect lainnya jika bisa dikelola dengan baik. Dan, industri feri dapat berperan cukup signiikan dalam mempromosikannya. Lalu, apa peran yang dapat dimainkan oleh operator feri? Salah satunya adalah dengan mengadakan sarana pendukung berupa hub untuk feri
Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari hub inilah kapal-kapal pesiar melakukan perjalanan menuju cruise center-cruise center yang ada di destinasi wisata bahari.
Hub cruise center di Ancol akan melayani kapal pesiar dengan destinasi terkenal di Indonesia bagian barat seperti Krakatau, Mentawai, Nias dan sebagainya. Voyage dilakukan dengan pola melingkar, artinya berawal dari Ancol dan kembali lagi ke Ancol. Sementara untuk Labuan Bajo, ia akan menjadi starting point bagi kapal pesiar yang berlayar menuju Wakatobi, Bunaken atau destinasi lainnya yang ada di Indonesia bagian timur.
Untuk jangka waktu perjalanan kapal-kapal pesiar itu, Penulis mengusulkan agar dipaket untuk 7 hingga 10 hari. Jangan terlalu lama. Bila lebih dari 10 hari, paket yang ditawarkan akan terisi oleh para orang tua (60 tahun ke atas) karena hanya merekalah yang bisa berwisata melebihi 10 hari. Anak-anak muda – berkisar antara 35 hingga 50 tahun – kemungkinan besar tidak akan tertarik mengingat ada pekerjaan yang harus ditekuni setelah liburan.
Bukan hendak melarang orang tua berwisata, tetapi rombongan wisata yang didominasi oleh kalangan sepuh membuat agen wisata agak
susah membuat itinerary karena kekuatan isik yang sudah tidak lagi mendukung, di samping purchasing power yang juga sudah melemah digegeroti usia. Kondisi ini tentu saja berbeda jauh dengan wisatawan yang berasal dari generasi muda.
Oleh karena kapal-kapal pesiar yang akan melayari destinasi wisata bahari domestik dioperasikan oleh pelayaran asing, semisal Star Cruise, Carnival dan lain-lain (kita tidak memiliki operator cruise
lokal), maka mesti ada pelonggaran asas cabotage. Pelonggaran ini diperlukan agar kapal-kapal itu bisa bergerak dari satu destinasi ke destinasi berikutnya yang menurut asas cabotage tidak dibolehkan. Selain itu, pelonggaran juga untuk mempermudah naiknya calon penumpang, baik domestik maupun mancanegara, yang juga terlarang menurut kebijakan tersebut.
Lalu, siapa yang akan
membangun hub cruise center? Bisa perusahaan pelayaran, bisa siapa saja. Hal yang penting adalah pengembang mampu menggandeng operator cruise global agar menyinggahi hub yang mereka bangun. Dan, untuk tahap awal, pengembang cukup membangun fasilitas untuk kapal saja. Hotel belum perlu karena cruise itu sendiri adalah hotel terapung. Pemerintah daerah setempat bisa berperan dalam menyiapkan tempat-tempat yang bisa dikunjungi, beserta infrastrukturnya, untuk para penumpang cruise selama kapal mereka sedang bersandar. wisata atau cruise. Selama ini,
fasilitas inilah yang masih minim di berbagai destinasi yang ada.
Jika kita mendatangi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, pelayanan kapal feri pesiar diselenggarakan di terminal yang memang disiapkan khusus untuk itu. Fasilitasnya lumayan lengkap dan kenyamanannya pun cukup baik; aula untuk penumpang dilengkapi dengan pendinginan ruangan misalnya. Namun, terminal ini masih bergabung atau bertetangga dengan terminal-terminal barang.
Memang tidak ada yang salah dengan terminal penumpang bergabung dengan fasilitas bongkar-muat barang. Namun, merujuk kepada praktik yang lazim dalam dunia pelayaran, terminal penumpang yang beroperasi di Indonesia itu boleh dibilang bukanlah cruise center. Pasalnya, salah satu ciri cruise center adalah fasilitas ini terpisah dari terminal barang.
Untuk mendukung wisata bahari, kita tidak hanya membutuhkan cruise center. Lebih dari itu, kita membutuhkan hub cruise center. Harus ada satu hub yang dibangun di belahan barat Indonesia. Penulis mengusulkan supaya itu dibangun di Ancol, Jakarta Utara. Dan, yang lain sebaiknya dibangun di bagian timur Indonesia, tepatnya di Labuan
[
Kolom]
Sebagai negara
kepulauan terbesar
di dunia, Indonesia
dikarunia begitu
banyak kelebihan,
salah satunya sebagai
segitiga terumbu
karang (coral triangle)
dunia. Segitiga
terumbu karang
adalah istilah geograi
yang mewakili suatu
daerah berbentuk
hampir segitiga dari
perairan tropis di
wilayah Indonesia,
Malaysia, Papua
nugini, Filipina,
Kepulauan Solomon
dan Timor leste.
Industri Feri dan
Wisata Bahari
untuk mendukung
wisata bahari, kita tidak
hanya membutuhkan
cruise center. lebih dari
itu, kita membutuhkan
hub cruise center. Harus
ada satu hub yang
dibangun di belahan
barat Indonesia. Penulis
mengusulkan supaya
itu dibangun di Ancol,
Jakarta utara. Dan,
yang lain sebaiknya
dibangun di bagian timur
Langkah Tepat
Karir Melesat
Sesuai dengan tema besar edisi lintas nusa kali ini yang membahas
para generasi muda yang laju karirnya cukup baik di perusahaan, rubrik
Cakrawala pun membahas langkah-langkah yang bisa diterapkan Gen y
supaya semakin cemerlang dalam karirnya.
[
Cakrawala]
S
etiap generasi muda yang baru lulus kuliah tentunya mempunyai impian menjadi seseorang yang sukses dalam karir atau profesinya di masa depan. Namun, memiliki tujuan untuk sukses dalam berkarir tanpa bertindak, sama halnya seperti bermimpi di siang bolong. Tak peduli seberapa besar mimpi Anda dalam berkarir, semuanya tak akan terwujud sampai Anda berani bertindak.Anda harus memperhatikan sikap, kebiasaan, dan tekad sebelum mulai
bergerak meniti karir hingga sukses. Seringkali banyak orang gagal merasakan sukses dalam berkarir karena ulahnya sendiri, seperti sikap yang kurang baik dan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.
Tak hanya itu, banyak orang memiliki potensi besar tapi tak mampu memunculkannya, karena mereka kurang percaya diri atau memang tidak menyadari potensi tersebut. Berikut ini beberapa langkah bagi para generasi muda supaya semakin sukses dalam karir atau profesinya:
Sikap positif
Pelajari bagaimana cara bersikap yang baik. Aspek mana saja dalam hidup yang dikendalikan oleh sikap pribadi, bagaimana menentukan sikap sendiri dan apa strategi spesiik untuk mengubah sikap menjadi lebih positif. Namun, hati-hati, sebab sikap merupakan kebiasaan yang akan selalu ada dalam hidup. Jadi perhatikan sikap Anda jika ingin karir berjalan lancar.
Percaya diri
Pahami cara mengeluarkan potensi diri dengan mengidentiikasi
kemampuan dan bakat pribadi. Selain itu, Anda juga perlu membangun kekuatan akademis dan minat pribadi agar bisa memanfaatkan semua peluang dengan percaya diri.
Kebiasaan positif
Hilangkan kebiasaan-kebiasaan negatif dalam hidup dan mulai identiikasi berbagai cara yang dapat membuat hidup Anda semakin mudah dijalani. Ingat, kebiasaan positif dapat menjadi salah satu cara mencapai kesuksesan.
Buat pilihan yang tepat Keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi seringkali terganggu saat Anda terlalu sibuk di kantor. Lakukan pilihan-pilihan bijak dalam menjaga keseimbangan hidup, baik untuk karir maupun kehidupan pribadi, karena keduanya penting bagi Anda.
Gunakan imajinasi kreatif Perluas kemampuan Anda untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan imajinasi kreatif. Jangan salah, kreativitas merupakan salah satu kunci sukses dalam berkarir.
Gigih
Anda perlu menelusuri seluruh kemajuan dari berbagai proses yang telah dilakukan. Serta, tingkatkan fokus pada apapun tujuan berkarir yang ingin dicapai. Jangan mudah menyerah hanya karena mendapatkan beberapa hambatan dalam karir, tapi bangkitlah selalu dan cari solusi untuk mengatasi semua hambatan itu.
Punya tujuan
Bedakan antara keinginan dan target yang harus dicapai ketika berkarir. Buat komitmen, rencana dan mulai beraksi. Pastikan Anda sampai ke target-target yang telah direncanakan ingin dicapai.
Selalu menunjukkan rasa berterima kasih dan bersyukur Jika Anda melakukan hal baik dan/ atau mendapatkan hal-hal baik, maka Anda akan mengucapkan terima kasih. Karena itulah salah satu tanda yang menunjukkan Anda bersyukur terhadap apapun yang telah diberikan Tuhan YME. Akibat bersyukur pula, pikiran Anda akan tetap positif dalam menjalani karir.
Pertahankan reputasi profesional
Janganlah menghilangkan hubungan dengan orang-orang yang dulunya bekerja sama dengan Anda, karena Anda tidak akan tahu bahwa bisa saja dia nanti menjadi
seseorang yang sangat berpengaruh dalam pekerjaan Anda ke depannya.
Selalu belajar
Teruslah menambah pengetahuan agar pada saat perjalanan karir, kemampuan atau kompetensi Anda dapat semakin berkembang seiring berjalannya waktu.
Jangan malu bertanya Bila Anda mempunyai masalah yang menjadi hambatan pekerjaan, jangan malu untuk bertanya kepada atasan ataupun rekan sejawat yang sudah lebih berpengalaman daripada Anda. Siapa tahu mereka mempunyai solusi atas masalah yang Anda hadapi.
Mendekatkan diri kepada atasan
Cara ini merupakan strategi untuk mendapatkan karir yang bagus dalam pekerjaan Anda. Karena apabila dekat dengan atasan, maka akan dapat membantu melancarkan jalan karir Anda di perusahaan ke depannya. Misalnya, Anda akan dapat menambah wawasan serta menyelesaikan tugas-tugas dengan benar jika komunikasi Anda dengan atasan itu baik, lalu Anda akan bisa mendapatkan rekomendasi darinya jika Anda sudah bekerja dengan baik selama menjadi bawahannya.
[
Cakrawala]
Edisi 26 - Tahun 2016
27
[
Wisata]
K
awasan TN Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur. Sebenarnya tidak sulit menemukan lokasi TN Baluran, karena pintu gerbang utamanya terletak di jalanSitubondo-Banyuwangi yang merupakan akses utama para pengendara dari Jakarta atau Jawa Timur menuju Bali. Bagi Anda yang berkendara dari Surabaya menuju Pelabuhan Ketapang melalui jalur pantura, tentu akan melewati taman nasional ini. Sebaliknya, kalau
Anda dari Pelabuhan Gilimanuk Bali ingin menuju ke sana, dapat menyeberangi Selat Bali dengan menaiki kapal feri menuju Pelabuhan Ketapang, dan dilanjutkan dengan mobil ke TN Baluran.
Harga tiket feri dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang antara lain sebagai berikut: penumpang dewasa (Rp6 ribu), penumpang anak-anak (Rp4 ribu), kendaraan golongan I (Rp7 ribu), kendaraan golongan II (Rp22 ribu), kendaraan golongan III (Rp 34 ribu), kendaraan golongan
IV A (Rp138 ribu), dan kendaraan golongan IV B (Rp124 ribu).
Sejarah berdirinya TN Baluran dimulai pada 1930, ketika KW. Dammerman yang menjabat sebagai Direktur Kebun Raya Bogor mengusulkan perlunya Baluran ditunjuk sebagai hutan lindung. Kemudian, pada 1937, Gubernur Jenderal Hindia Belanda menetapkan Baluran sebagai Suaka Margasatwa dengan ketetapan GB. No. 9 tertanggal 25 September 1937 Stbl. 1937 No. 544. Selanjutnya ditetapkan kembali oleh Menteri
Pertanian dan Agraria RI dengan Surat Keputusan No. SK/II/1962 tertanggal 11 Mei 1962. Dan, pada 6 Maret 1980 yang bertepatan dengan hari Strategi Pelestarian se-Dunia, Suaka Margasatwa Baluran diresmikan oleh Menteri Pertanian sebagai Taman Nasional.
Luas TN Baluran adalah 25 ribu hektar, dan berdasarkan SK. Dirjen PKA No. 187/Kpts./DJ-V/1999 ter tanggal 13 Desember 1999, luas kawasan tersebut dibagi menjadi beberapa zona sesuai dengan peruntukkannya, yang terdiri atas zona inti seluas 12 ribu hektar, zona rimba seluas 5.537 hektar (perairan = 1.063 hektar dan daratan = 4.574 hektar), zona pemanfaatan intensif dengan luas 800 hektar, zona pemanfaatan khusus dengan luas 5.780 hektar, dan zona rehabilitasi seluas 783 hektar. Sistem