• Tidak ada hasil yang ditemukan

Updata PSAK | Dwi Martani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Updata PSAK | Dwi Martani"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

SAK EMKM

(2)

Agenda

Tujuan dan Ruang Lingkup

1.

SAK EMKM

2.

Ilustrasi Penyesuian dari Basis Kas

3.

Diskusi

(3)

SAK EMKM

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching

pada KNA VIII 8 Desember 2016

Kata Pengantar

Standar – 18 bab  isi pokok standar

Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar

Contoh Ilustrasi laporan keuangan –

dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas

menjadi akrual  bukan bagian dari

(4)

Perbedaan SAK ETAP 1

Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5

laporan keuangan.

Dalam kebijakan akuntansi, tidak

memperkenankan penggunaan standar lain di

luar SAK EMKM.

Penilaian menggunakan historical cost.

Beberapa SAK ETAP tidak ada: asosiasi, anak

perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi,

peristiwa setelah tanggal pelaporan, mata uang

fungsional, property investasi.

(5)

Perbedaan SAK ETAP 2

• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi

• Tidak ada diperkenankan mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi mengatur untuk industry tersebut.

• Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan

• Tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur sebesar harga perolehan.

• Tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi.

• Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.

• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap sendiri.

(6)

Perbedaan SAK ETAP 3

Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba,

termasuk untuk perusahaan perorangan / firma

Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak

ada yang dapat diakui aset tak berwujud.

Tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas

moneter dalam valuta asing pada tanggal pelaporan,

diukur denan kurs pada tanggal transaksi.

Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup

diungkapkan jika material.

Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima

(basis kas)

(7)

ISI PENGATURAN

.

Bab 1 Ruang Lingkup

Bab 2 Konsep dan Prinsip PervasiveBab 3 Penyajian Laporan KeuanganBab 4 Laporan Posisi Keuangan

Bab 5 Laporan Laba RugiBab 6 Catatan atas Laporan

Keuangan

Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi

dan Kesalahan

Bab 8 Aset dan Liabilitas KeuanganBab 9 Persediaan

.

Bab 10 Investasi pada Ventura

Bersama

Bab 11 Aset Tetap

Bab 12 Aset TakberwujudBab 13 Liabilitas dan EkuitasBab 14 Pendapatan dan BebanBab 15 Pajak Penghasilan

Bab 16 Transaksi dalam Mata

Uang Asing

(8)

RUANG LINGKUP

ETAP yang memenuhi

definisi dan kriteria

usaha mikro, kecil, dan menengah

sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan

yang berlaku di

Indonesia, selama

dua tahun

berturut-turut.

Standar digunakan untuk

entitas mikro,

kecil dan menengah

(9)

UU UMKM

C

iri ciri UMKM adalah

: manajemen berdiri sendiri,

modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya

lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan

yang dipekerjakan terbatas.

Asas pelaksanaan

UMKM adalah

kebersamaan,

ekonomi yang demokratis, kemandirian,

keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi

keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional.

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

(10)

UU UMKM

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

(11)

UU UMKM

Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima

puluh juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 Kriteria Usaha Mikro

Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp

500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp

300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00.

Kriteria Usaha Kecil

Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp.

10.000.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan

Kriteria Usaha Menengah :

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

(12)

UU UMKM

Usaha kecil merupakan usaha yang

memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang

samapai dengan 19 orang

Usaha menengah merupakan usaha

yang memiliki jumlah tenaga kerja 20

orang sampai dengan 99 orang.

(13)

KONSEP PERVASIVE

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

POSISI KEUANGAN

KINERJA

PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

MATERIALITAS

PRINSIP-PRINSIP DAN PENGUKURAN PERVASIF

ASUMSI DASAR

(14)

KONSEP PERVASIVE

menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja

keuangan bagi sejumlah besar pengguna (mis kreditor dan investor) dalam pengambilan keputusan ekonomi – general purposes

Pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Aset  sumber daya yang dikuasai entitas akibat dari

peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi masa depan

diharapkan akan diperoleh oleh entitas.

Liabilitas  kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa

(15)

POSISI KEUANGAN

Potensi ekonomi masa depan akan diperoleh entitasKontribusi baik langsung maupun tidak langsung

terhadap arus kas.

Timbul dari penggunaan maupun pelepasan aset

Aset

Memiliki kewajiban kewajiban hukum atau konstruktif.Penyelesaian kewajiban melibatkan pembayaran kas

atau selain kas, pemberian jasa atau penggantian kewajiban.

Liabilitas

(16)

KINERJA

Disajikan dalam laba rugi selama periode pelaporanInformasi kinerja meliputi informasi penghasilan dan

beban KINERJA

kenaikan manfaat ekonomi selama periode dalam

bentuk arus kas masuk atau kenaikan aset, atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

PENGHASILAN (INCOME)

penurunan manfaat ekonomi selama periode dalam

bentuk arus kas keluar atau penurunan aset, atau kenaikan liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak disebabkan oleh distribusi kepada

(17)

PENGHASILAN DAN BEBAN

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari

pelaksanaan aktivitas entitas yang normal 

penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti, dan

sewa.

Keuntungan  memenuhi definisi penghasilan

namun tidak termasuk dalam kategori pendapatan,

 keuntungan dari pelepasan aset.

PENGHASILAN (INCOME)

MELIPUTI:

Beban dalam aktivitas entitas  normal meliputi,

beban pokok penjualan, upah, dan penyusutan.

Kerugian  memenuhi definisi beban namun tidak

(18)

PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Manfaat ekonomik masa depan akan mengalirMemiliki biaya yang dapat diukur dengan andal

Pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos dalam laporan keuangan  memenuhi kriteria

manfaat ekonomik dan keandalan

Manfaat ekonomik mengalir ke dalam atau ke luar entitasPengkajian derajat ketidakpastian

Penilaian dibuat individual atau kelompok

Manfaat ekonomik masa depan

Secara umum biaya suatu pos dapat diukur dengan andalBiaya kadang, harus diestimasi

Jika pengukuran layak tidak mungkin dilakukan maka pos

(19)

Pengukuran dan Materialitas

Proses penetapan jumlah uang untuk mengakui aset,

liabilitas, penghasilan dan beban

Dasar pengukuran adalah biaya historis  kas atas

setara kas yang dibayarkan atau diterima pada tanggal perolehan

Pengukuran

Relevansi dipengaruhi oleh hakikat dan meterialitasMaterial jika kelalaian atau kesalahan pos laporan

keuangan baik sendiri atau secara bersama mempengaruhi keputusan pengguna.

Materialitas tergantung ukuran dan sifat dari kelalaian

atau mencantumkan.

(20)

Pengakuan dan Pengukuran Pervasif

Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran

aset, liabilitas, penghasilan, dan beban dalam ED

SAK EMKM didasarkan pada konsep dan prinsip

pervasif dari Rerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan.

Dalam hal tidak ada suatu pengaturan tertentu

dalam ED SAK EMKM untuk transaksi atau peristiwa

lain, maka entitas mempertimbangkan definisi,

(21)

ASUMSI DASAR

akun-akun diakui sebagai aset, liabilitas, ekuitas,

penghasilan, dan beban ketika memenuhi definisi

dan kriteria pengakuan untuk masing-masing

akun-akun tersebut

Akrual

Entitas mememiliki kemampuan untuk melanjutkan

usahanaya di mase depan

Kelangsungan Usaha

Entitas dipisahkan secara jelas dengan pemilik dan

entitas lainnya

(22)

PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Aset diakui ketika manfaat ekonominya di

masa depan akan mengalir ke entitas dan

dapat diukur dengan andal.

ASET

Liabilitas jika pengeluaran sumber daya

yang mengandung manfaat ekonomi

dipastikan akan dilakukan untuk

menyelesaikan kewajiban entitas dan

jumlahnya dapat diukur andal.

(23)

PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Penghasilan diakui jika kenaikan

manfaat ekonomi di masa depan

telah terjadi dan dapat diukur secara

andal.

PENGHASILAN

Beban diakui jika penurunan manfaat

ekonomi di masa depan telah terjadi

dan dapat diukur secara andal.

(24)

SALING HAPUS

Saling hapus aset dan liabilitas atau

pendapatan dan beban, tidak

diperkenankan, kecuali disyaratkan

atau diizinkan oleh SAK EMKM.

Jika aktivitas normal entitas tidak

termasuk membeli dan menjual aset

tetap, maka entitas melaporkan

(25)

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

RUANG LINGKUP

PENYAJIAN WAJAR

KEPATUHAN TERHADAP SAK EMKM

FREKUENSI PELAPORAN

PENYAJIAN YANG KONSISTEN

INFORMASI KOMPARATIF

Laporan posisi keuangan pada akhir periodeLaporan laba rugi selama periode

(26)

Ruang Lingkup

Penyajian wajar dari laporan

keuangan sesuai persyaratan SAK

EMKM dan pengertian laporan

keuangan yang lengkap untuk

entitas.

Penyajian wajar dari laporan

keuangan sesuai persyaratan SAK

EMKM dan pengertian laporan

(27)

PENYAJIAN WAJAR

relevan

: informasi dapat digunakan untuk proses

pengambilan keputusan.

representasi tepat

: informasi disajikan secara

tepat atau apa yang seharusnya disajikan dan

bebas dari kesalahan material dan bias.

keterbandingan

: informasi dalam laporan

keuangan dapat dibandingkan antar periode dan

antar entitas untuk mengevaluasi posisi dan

kinerja keuangan.

keterpahaman

: informasi disajikan agar mudah

dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan

Penyajian wajar laporan keuangan

(28)

Kepatuan terhadap SAK EMKM

Entitas yang laporan keuangannya telah

patuh terhadap SAK EMKM membuat

pernyataan secara eksplisit dan tanpa

kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK

EMKM dalam catatan atas laporan

keuangan.

Entitas tidak dapat mendeskripsikan

bahwa laporan keuangan telah patuh

terhadap SAK EMKM, kecuali laporan

(29)

FREKUENSI, KONSISTENSI DAN INFORMASI KOMPARATIF

Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan pada akhir

setiap periode pelaporan, termasuk informasi komparatifnya.

FREKUENSI LAPORAN

Penyajian dan klasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan

antar periode entitas disusun secara konsisten, kecuali:

telah terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi

entitas atau jika perubahan penyajian atau klasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan menghasilkan penyajian yang lebih sesuai (bab 7); atau

SAK EMKM mensyaratkan perubahan penyajian.

Jika penyajian atau klasifikasi akun-akun laporan keuangan

diubah, maka entitas mereklasifikasikan jumlah komparatif, kecuali jika reklasifikasi tidak praktis.

PENYAJIAN YANG KONSISTEN

(30)

LAPORAN KEUANGAN LENGKAP

Laporan Posisi Keuangan pada

akhir periode

Laporan Laba Rugi selama periode

Catatan atas Laporan Keuangan,

yang berisi tambahan dan rincian

akun-akun tertentu yang relevan

laporan keuangan lengkap menyajikan minimum

dua periode untuk setiap laporan keuangan yang

laporan keuangan lengkap menyajikan minimum

(31)

IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN

Nama entitas yang menyusun dan menyajikan

laporan keuangan;

Tanggal akhir periode pelaporan dan periode

laporan keuangan;

Rupiah sebagai mata uang penyajian; dan

Pembulatan angka yang digunakan dalam

Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap

laporan keuangan dan catatan atas laporan

keuangan.

Entitas menunjukkan informasi berikut dengan

jelas dan diulangi bilamana diperlukan:

Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap

laporan keuangan dan catatan atas laporan

keuangan.

Entitas menunjukkan informasi berikut dengan

(32)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

mengatur informasi yang disajikan di dalam

laporan posisi keuangan dan bagaimana

menyajikannya.

Laporan posisi keuangan menyajikan

informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas

entitas pada akhir periode pelaporan.

RUANG LINGKUP

INFORMASI YANG DISAJIKAN

KLASIFIKASI ASET DAN LIABILITAS

Entitas menyajikan secara terpisah ekuitas

(33)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Kas dan setara kas; piutang; persediaan; aset

tetap; utang usaha; utang bank; ekuitas

Menyajikan akun dan abgian akun dalam laporan

posisi keuangan yang relevan untuk memahami posisi keuangan

INFORMASI YANG DISAJIKAN

Menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar serta

liabilitas jangka pendek dan jangka panjang secara terpisah

(34)

LAPORAN LABA RUGI

Laba rugi mencakup akun berikutpendapatan;

beban keuangan; beban pajak;

Entitas menyajikan akun dan bagian dari akun dalam

laporan laba rugi yang relevan untuk memahami kinerja keuangan.

Laporan laba rugi memasukkan semua penghasilan

dan beban yang diakui dalam suatu periode, kecuali SAK EMKM mensyaratkan lain.

SAK EMKM mengatur perlakuan atas dampak koreksi

atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi bukan sebagai bagian dari laba atau rugi dalam

periode terjadinya perubahan (Lihat Bab 7 Kebijakan

(35)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan SAK EMKM;

ikhtisar kebijakan akuntansi;

informasi tambahan dan rincian akun tertentu

yang menjelaskan transaksi penting dan material

sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk

memahami laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan memuat:

Jenis informasi tambahan dan rincian yang disajikan

bergantung pada jenis kegiatan usaha yang

dilakukan oleh entitas.

(36)

KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KESALAHAN

Kebijakan Akuntansi

Konsistensi Kebijakan

Akuntansi

Perubahan Kebijakan

Akuntansi

Perubahan Estimasi

(37)

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan, dan praktik

tertentu yang diterapkan oleh entitas dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.

Jika SAK EMKM secara spesifik mengatur maka

entitas menerapkan kebijakan akuntansi sesuai

dengan SAK EMKM.

Jika SAK EMKM tidak secara spesifik mengatur

maka entitas hanya mengacu pada dan

mempertimbangkan definisi, kriteria dan konsep

pengukuran serta prinsip pervasif

Entitas tidak mempertimbangkan pengaturan lain

di luar pengaturan dalam SAK EMKM.

Kebijakan akuntansi

Entitas memilih dan menerapkan kebijakan

(38)

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

disyaratkan berubah sesuai dengan SAK EMKM;

atau

akan menghasilkan laporan keuangan yang

menyediakan informasi yang andal dan lebih

relevan

Perubahan kebijakan akuntansinya hanya jika :

Sesuai dengan ketentuan transisi jika ada

Menerapkan seluruh perubahan lainnya secara

retrospektif

Penerapan Perubahan Kebijakan

Akuntansi

Menerapakan kebijakan akuntansi baru untuk

informasi komparatif periode lalu untuk tanggal

paling awal ketika hal tersebut praktis / periode di

(39)

PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas yang

berasal dari informasi baru atau tambahan pengalaman dan, oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan.

Perubahan estimasi

periode terjadinya perubahan, jika hanya berpengaruh

terhadap periode tersebut; atau

periode terjadinya perubahan dan periode mendatang,

jika berpengaruh terhadap keduanya.

Diakusi secara prospektif (kecuali paragraf 7.13)

dalam laba rugi pada:

(40)

KESALAHAN PERIODE SEBELUMNYA

Kesalahan adalah kelalaian atau kesalahan

mencatat di periode lalu yang tersedia saat

penyusunan LK atau selayaknya diperoleh

atau dipertimbangkan dalam penyusunan LK

Kesalahan berupa: kesalahan matematis;

kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,

kekeliruan, kesalahan interpretasi fakta dan

kecurangan

Jika praktis entitas mengoreksi kesalahan

secara retrospektif pada laproan keuangan

yang diterbitkan pertama kali setelah

(41)

ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

RUANG LINGKUP

PENGAKUAN DAN

PENGUKURAN

PENGHENTIAN

PENGAKUAN

(42)

RUANG LINGKUP

Mengatur prinsip-prinsip pengakuan, pengukuran,

penghentian pengakuan, dan penyajian aset dan liabilitas keuangan.

Kas;

Instrumen ekuitas entitas lain; dan

Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lain dari

entitas lain.

Aset keuangan adalah setiap aset yang berupa:

Liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain.

Piutang dan utang; Pinjaman yang diberikan atau yang diterima;

Investasi pada instrumen utang (contoh: obligasi yang

diperdagangkan); dan Investasi pada instrumen ekuitas (contoh: saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek).

Contoh aset dan liabilitas keuangan :

(43)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Entitas mengakui aset dan liabilitas keuangan

hanya ketika entitas menjadi salah satu pihak

dalam ketentuan kontraktual aset dan liabilitas

keuangan tersebut. Aset keuangan dan

liabilitas keuangan diukur sebesar biaya

perolehannya.

Untuk pinjaman, sebesar jumlah pinjaman.

Untuk piutang atau utang, sebesar jumlah tagihan.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas dan

instrumen utang, sebesar imbalan yang diberikan

(contoh: kas yang dibayarkan untuk memperoleh

Biaya perolehan aset dan liabilitas keuangan

diukur pada harga transaksi (transaction

(44)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Misalnya, entitas menerima pinjaman dari bank dan

sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman tersebut, bank membebankan biaya tertentu.

Biaya transaksi adalah biaya yang terkait langsung dengan perolehan aset dan liabilitas keuangan. Biaya transaksi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi.

harga transaksi; dan

dikurangkan dengan seluruh pembayaran pokok dan

seluruh pembayaran atau penerimaan bunga sampai dengan tanggal tersebut.

Pada akhir periode, entitas mengukur aset dan liabilitas keuangannya pada:

Pada akhir periode, entitas tidak mengakui

(45)

PENGHENTIAN PENGAKUAN

hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset

keuangan berakhir; atau

ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang

diperkirakan akan diperoleh dari kepemilikan atau

pelepasan aset keuangan tersebut.

Entitas menghentikan pengakuan aset

keuangannya hanya ketika:

Entitas menghentikan pengakuan hanya ketika

liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu

ketika kewajiban yang ditetapkan dalam

kontrak dilepaskan, dibatalkan, atau jatuh

tempo.

Entitas mengakui keuntungan atau kerugian

(46)

PENYAJIAN

memiliki hak yang dapat dipaksakan secara

hukum untuk melakukan saling hapus atas

jumlah yang telah diakui; dan

memiliki intensi untuk menyelesaikan secara

neto atau untuk merealisasikan aset tersebut

dan menyelesaikan liabilitasnya secara

bersamaan.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan

saling hapus dan jumlah neto disajikan

dalam laporan posisi keuangan jika, dan

hanya jika, entitas:

(47)

PERSEDIAAN

Mengatur prinsip-prinsip pengakuan, pengukuran,

dan penyajian persediaan.

Persediaan adalah aset:

untuk dijual dalam kegiatan normal;

dalam proses produksi untuk kemudian dijual; ataudalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk

digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

RUANG LINGKUP

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Persediaan disajikan dalam kelompok aset dalam

laporan posisi keuangan.

Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatatnya

(48)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Entitas mengakui persediaan ketika diperoleh,

sebesar biaya perolehannya.

Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh

biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya

lainnya untuk membawa persediaan ke kondisi

dan lokasi siap digunakan.

Teknik pengukuran biaya persediaan, seperti

metode biaya standar atau metode eceran, demi

kemudahan, dapat digunakan jika hasilnya

mendekati biaya perolehan.

Entitas dapat memilih menggunakan rumus

biaya masuk-pertama keluar-pertama (MPKP

/FIFO) atau rata-rata tertimbang dalam

(49)

INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA

Mengatur akuntansi investasi pada ventura bersama. RUANG LINGKUP

Pengaturan bersama bahwa para pihak yang memiliki

pengendalian bersama memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Para pihak disebut ventura bersama.

Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual

untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang hanya ada ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak.

DEFINISI VENTURA BERSAMA

Mengukur investasi pada ventura bersama pada biaya

perolehannya.

(50)

ASET TETAP

RUANG LINGKUP

Pengukuran setelah pengakuan awal

PENGAKUAN DAN

PENGUKURAN

PENYUSUTAN

PENGHENTIAN PENGAKUAN

Aset disajikan dalam kelompok aset dalam

laporan posisi keuangan

(51)

RUANG LINGKUP

Mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan

pengukuran aset tetap, termasuk tanah dan

bangunan yang dimiliki untuk menghasilkan sewa

atau untuk kenaikan nilai atau keduanya.

Aset takberwujud yang perolehannya tidak dapat

dipisahkan dengan perolehan aset tetap

mengikuti pengaturan aset tetap.

dimiliki oleh entitas untuk digunakan dalam

kegiatan normal usahanya; dan

diharapkan akan digunakan entitas untuk lebih

(52)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

manfaat ekonomi dapat dipastikan mengalir ke dalam

atau dari entitas; dan

biaya dapat diukur dengan andal.

Entitas menerapkan kriteria pengakuan dalam paragraf 2.22 dalam menentukan pengakuan aset tetap. Entitas mengakui pengeluaran sebagai biaya perolehan aset tetap, jika:

Tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan dan dicatat secara terpisah, meskipun tanah dan

bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan.

Aset tetap dicatat jika aset tetap tersebut dimiliki secara hukum oleh entitas sebesar biaya perolehannya.

(53)

Pengukuran Setelah Pengakuan

Awal

Entitas mengukur seluruh aset tetap,

kecuali tanah, setelah pengakuan awal

pada biaya perolehan dikurangi dengan

akumulasi penyusutan.

Biaya perbaikan dan renovasi aset tetap

dicatat sebagai beban dalam laporan laba

rugi pada periode terjadinya.

Entitas tidak mengakui penurunan nilai

atas aset tetap maupun atas tanah dan

bangunan yang dimiliki untuk

(54)

PENYUSUTAN

Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi.

Penyusutan aset tetap dapat dilakukan dengan

menggunakan metode garis lurus atau metode

saldo menurun dan tanpa memperhitungkan nilai

residu (nilai sisa).

Penyusutan dihentikan ketika aset dihentikan

pengakuannya.

Penyusutan tidak dihentikan ketika aset tidak

digunakan atau ketika aset dihentikan penggunaan aktifnya, kecuali aset tersebut telah disusutkan secara penuh.

Penyusutan dimulai ketika aset tersedia

digunakan, misalnya aset berada dilokasi dan

kondisi yang diperlukan sehingga mampu

beroperasi sebagaimana yang diharapkan oleh

manajemen.

(55)

PENGHENTIAN PENGAKUAN

aset tetap dilepaskan; atau

ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang

diharapkan dari penggunaan atau pelepasan aset tetap tersebut.

Entitas menghentikan pengakuan aset tetap

pada saat:

dijual; sehingga selisih antara jumlah rupiah yang

diterima dan nilai buku aset tetap dicatat sebagai

pendapatan lain-lain (jika untung) atau beban lain-lain (jika rugi);

diserahkan kepada pihak lain; sehingga dicatat sebagai

beban lain-lain sebesar nilai buku aset tetap tersebut;

(56)

ASET TAK BERWUJUD

RUANG LINGKUP

Pengakuan awal

Pengukuran setalah pengakuan awal

Umur manfaat

Periode dan metode amortisasi

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PENGHENTIAN PENGAKUAN

Aset takberwujud disajikan dalam kelompok

(57)

Pengukuran Setelah Pengakuan

Awal

Entitas mengukur aset

takberwujud pada biaya perolehan

dikurangi dengan akumulasi

amortisasi.

(58)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

dapat dipastikan entitas akan memperoleh

manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut;

dan

biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.

Entitas mengakui aset takberwujud yang diperoleh

secara terpisah, jika:

Entitas mengukur aset takberwujud yang diperoleh

secara terpisah sebagai beban dibayar di muka

sebesar biaya perolehannya.

Biaya perolehan aset takberwujud meliputi harga

beli dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan

(59)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Aset takberwujud yang dihasilkan secara internal

diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

pengeluaran untuk aktivitas riset dan pengembangan;pengeluaran untuk merek, logo, judul publikasi, daftar

konsumen yang dihasilkan secara internal, dan hak lain yang serupa;

aktivitas perintisan (biaya perintisan), termasuk biaya

legal dan kesekretariatan dalam rangka

mendirikan entitas hukum, pengeluaran dalam rangka

membuka usaha atau fasilitas baru

atau pengeluaran untuk memulai operasi baru atau untuk

meluncurkan produk atau proses baru;

(60)

Pengukuran Setelah Pengakuan

Awal

Entitas mengukur aset

takberwujud pada biaya perolehan

dikurangi dengan akumulasi

amortisasi.

(61)

Umur Manfaat

Aset takberwujud dianggap mempunyai umur

manfaat yang terbatas.

Umur manfaat aset takberwujud yang timbul

dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya

tidak melebihi periode hak kontraktual atau hak

hukum tersebut, tetapi mungkin lebih pendek,

bergantung pada lamanya periode yang

diharapkan entitas untuk menggunakan aset

tersebut.

Jika hak kontraktual atau hak lainnya untuk

masa yang terbatas dapat diperbarui, maka

(62)

Periode dan Metode Amortisasi

Beban amortisasi setiap periode diakui dalam

laporan laba rugi.

Entitas mengalokasikan jumlah yang dapat

disusutkan dari aset takberwujud secara sistematis

selama umur manfaatnya.

Amortisasi dihentikan ketika aset dihentikan

pengakuannya.

Amortisasi dimulai ketika aset siap digunakan,

yaitu ketika aset tersebut berada di lokasi dan

kondisi yang diperlukan sehingga mampu

beroperasi sesuai dengan keinginan manajemen.

(63)

PENGHENTIAN PENGAKUAN

aset takberwujud dilepaskan; atau

ketika tidak ada manfaat ekonomi

masa depan yang diharapkan dari

penggunaan atau pelepasan aset

tetap tersebut.

Entitas menghentikan

(64)

LIABILITAS DAN EKUITAS

mengatur tentang prinsip-prinsip pengakuan,

pengukuran, dan penyajian liabilitas, namun

tidak termasuk imbalan pascakerja yang akan

dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari satu

tahun.

mengatur tentang prinsip pengakuan,

pengukuran, dan penyajian ekuitas.

RUANG LINGKUP

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

(65)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Entitas menerapkan kriteria pengakuan dalam

paragraf 2.23 dalam menentukan pengakuan

liabilitas.

Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang harus

dibayarkan.

Mengungkapkan adanya provisi dan liabilitas

kontinjensi jika material.

Tidak diperkenankan untuk mengakui aset

kontinjensi sebagai aset.

(66)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Liabilitas dikeluarkan atau dihentikan pengakuannya ketika liabilitas tersebut telah dilunasi dengan kas

atau setara kas dan/atau aset nonkas telah dibayarkan kepada pihak lain sebesar jumlah yang harus

dibayarkan.

Modal disetor dapat berupa kas atau setara kas atau aset nonkas, dicatat sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Untuk entitas yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), akun tambahan modal disetor disajikan untuk kelebihan setoran modal atas nilai nominal saham.

(67)

PENYAJIAN

Liabilitas disajikan dalam kelompok liabilitas dalam

laporan posisi keuangan.

Modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo

laba rugi disajikan dalam kelompok ekuitas dalam

laporan posisi keuangan.

Ketika akumulasi penghasilan kurang dari beban dan

Saldo laba merupakan akumulasi selisih

(68)

PENDAPATAN DAN BEBAN

RUANG LINGKUP

Pendapatan Hibah

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN BEBAN

PENGKURAN ANDAL

(69)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN

Pendapatan diakui ketika terdapat hak atas

pembayaran yang diterima atau yang masih

harus diterima baik pada masa sekarang atau

masa depan.

Entitas mengeluarkan nilai yang menjadi bagian

pihak ketiga seperti pajak penjualan, pajak atas

barang dan jasa, dan pajak pertambahan nilai.

Dalam hubungan keagenan, entitas mencatat

pendapatan hanya sebesar jumlah komisi.

Jumlah yang diperoleh atas nama pihak prinsipal

(70)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN

Jika pembeli membayar sebelum barang atau

jasa tersebut diberikan  mengakui penerimaan

tersebut sebagai liabilitas, yaitu pendapatan

diterima dimuka.

Jika pembeli belum membayar ketika barang

atau jasa tersebut telah diberikan  mengakui

adanya aset, yaitu piutang usaha.

(71)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN

Jika entitas telah menerima uang muka, maka entitas

menerapkan ketentuan Paragraf 14.4(a).

Entitas mengakui pendapatan dan biaya kontrak dengan kontrak konstruksi sebagai pendapatan dan beban sebesar jumlah tagihan.

Entitas dapat mengakui pendapatan bunga dan dividen ketika pendapatan tersebut diterima selama periode.

Entitas mengakui pendapatan lain seperti sewa dan royalti dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu kontrak.

Entitas dapat mengakui pendapatan lain seperti

(72)

Pendapatan Hibah

Hibah termasuk hibah atau bantuan dari Pemerintah

maupun pihak lain bukan dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

Hibah adalah bantuan yang diterima oleh entitas

dalam bentuk pengalihan sumber daya.

Entitas mengakui penerimaan hibah dalam laba

rugi pada saat hibah tersebut diterima sebesar

jumlah nominalnya.

entitas akan mematuhi kondisi yang melekat pada

hibah; dan

(73)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN BEBAN

Imbalan kerja jangka pendek, yaitu imbalan kerja yang jatuh

tempo seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pekerja memberikan jasanya;

Pesangon pemutusan kerja adalah imbalan kerja yang terutang

akibat:

Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum

usia pensiun normal; atau

Keputusan pekerja menerima tawaran untuk mengundurkan

diri secara sukarela dengan imbalan tertentu; dan

Imbalan kerja lainnya, yaitu imbalan kerja yang tidak seluruhnya

jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah pekerja memberikan jasanya.

Jika pekerja memberikan jasa kepada entitas, maka

entitas Mengakui beban imbalan kerja sebesar nilai tidak terdiskonto yang diperkirakan akan dibayar sebagai

imbalan atas jasa tersebut, meliputi:

(74)

PENGUKURAN ANDAL

Dalam hal pendapatan dan beban

tidak dapat diukur secara andal,

maka pendapatan diakui pada saat

kas diterima, dengan memperhatikan

ketentuan dalam paragraf 14.4(a),

dan beban diakui pada saat kas

dibayar.

Dalam hal pendapatan dan beban

tidak dapat diukur secara andal,

maka pendapatan diakui pada saat

kas diterima, dengan memperhatikan

ketentuan dalam paragraf 14.4(a),

(75)

PENYAJIAN

Pendapatan disajikan dalam kelompok

pendapatan dalam laporan laba rugi.

Entitas menyajikan pendapatan hibah

sebagai bagian dari laba rugi, baik

secara terpisah atau dalam akun

umum seperti “pendapatan lain-lain”;

atau alternatif lain, sebagai

pengurang beban terkait.

(76)

PAJAK PENGHASILAN

Mengatur akuntansi untuk pajak

penghasilan entitas.

RUANG LINGKUP

Entitas mengakui aset dan liabilitas

pajak penghasilan dengan mengikuti

peraturan perpajakan yang berlaku.

Entitas tidak mengakui aset dan liabilitas

pajak tangguhan.

(77)

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

Mengatur perlakuan akuntansi translasi untuk transaksi

yang dilakukan dalam mata uang asing.

RUANG LINGKUP

Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi

atau diselesaikan dalam mata uang asing meliputi transaksi :

membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya

didenominasi dalam mata uang asing;

meminjam atau meminjamkan dana atas sejumlah utang atau

piutang yang didenominasi dalam mata yang asing;

memperoleh atau melepas aset, atau menyelesaikan liabilitas

yang didenominasi dalam mata uang asing.

Entitas mencatat transaksi dalam mata uang asing dengan

menggunakan mata uang Rupiah berdasarkan kurs tunai pada tanggal transaksi.

(78)

KETENTUAN TRANSISI

Entitas menyusun pertama kali menerapkan membuat pernyataan eksplisit kepatuhan terhadap SAK EMKM dalam CALK.

Laporan keuangan pertama kali disusun secara lengkap termasuk informasi komparatif

Jika telah menyusun laporan keuangan periode sebelumnya  menerapkan retrospektif

perubahan sesuai SAK EMKM.

(79)

TANGGAL EFEKTIF

Entitas menerapkan SAK EMKM

untuk periode tahun buku yang

dimulai atau setelah tanggal 1

Januari 2018

(80)

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

IL S

PT MELATI

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7 (dalam ribuan)

ASET CATATA

N 20X9 20X8

Kas dan setara kas 3 15.000 10.000

Giro 4 25.000 20.000

Deposito 5 60.000 50.000

Jumlah kas dan setara kas 100.000 80.000

Piutang usaha 6 100.000 80.000

Persediaan 200.000 180.000

Beban di bayar di muka 7 30.000 40.000

Aset tetap 1.000.00

0

1.000.00 0

(81)

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

PT MELATI

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7 (dalam ribuan)

LIABILITAS CATATA

N 20X9 20X8

Utang usaha 120.000 80.000

Utang bank 8 400.000 400.000

JUMLAH LIABILITAS 520.000 480.000

EKUITAS

Modal 400.000 400.000

Saldo laba 9 210.000 150.000

(82)

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

IL S

PT MELATI

LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7 (dalam ribuan)

PENDAPATAN CATATA

N 20X9 20X8

Pendapatan usaha 10 1.500.00

0

1.400.00 0

Pendapatan lain-lain 1.100.00

0 1.020.000

JUMLAH PENDAPATAN 400.000 380.000

BEBAN

Beban usaha 11 240.000 230.000

Beban lain-lain 60.000 50.000

JUMLAH BEBAN 300.000 290.000

(83)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menerapkan PSAK 10 paragraf 21 – 22, tanggal transaksi dengan tujuan untuk menentukan kurs yang digunakan dalam pengakuan awal aset, liabilitas atau penghasilan terkait

Entitas dan Entitas Anak mengakui keuntungan atau kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi untuk semua instrumen keuangan dengan penyesuaian yang sesuai dengan

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari