• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik Daerah Kota Dumai 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Statistik Daerah Kota Dumai 2016"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Statistik Daerah Kota Dumai

2016

ISBN

: 979-484-759-3

No.Publikasi

: 14.73.2016.03

Katalog BPS

: 1101002.1473

Ukuran Buku

: 17.6 cm x 25 cm

Jumlah Halaman

: 31 halaman

Naskah

:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit

:

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Diterbitkan oleh

:

©BPS Kota Dumai

Dicetak oleh

:

BPS Kota Dumai

(5)

KATA PENGANTAR

Publikasi Statistik Daerah Kota Dumai 2016 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Dumai berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kota Dumai yang ditampilkan dalam bentuk uraian deskriptif secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kota Dumai.

Publikasi Statistik Daerah Kota Dumai 2016 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada uraian deskriptif sederhana.

Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kota Dumai 2016 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kota Dumai dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Dumai, September 2016 Kepala BPS Kota Dumai,

(6)
(7)

.

Khairunas, SE

DAFTAR ISI

1. Geografi dan Iklim 1 10. Pertambangan dan Energi 12

2. Pemerintahan 2 11. Industri Pengolahan 12

3. Penduduk 4 12. Hotel dan Pariwisata 13

4. Ketenagakerjaan 5 13. Transportasi&Komunikasi 14

5. Pendidikan 6 14. Harga-harga 15

6. Kesehatan 7 15. Pengeluaran Penduduk 16

7. Perumahan 8 16. Pendapatan Regional 17

8. Pembangunan Manusia 9 17. Perbandingan Regional 18

(8)
(9)

DATA

&

(10)
(11)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

GEOGRAFI DAN IKLIM

Kota Dumai dilalui oleh 15 sungai

Luas wilayah Kota Dumai sebesar 3,51 persen dari total luas daratan Provinsi

Riau.

1

Kota Dumai berada di bagian pojok atas Provinsi Riau, dengan luas wilayah sebesar 3,51 persen dari total luas daratan Provinsi Riau dan berada di wilayah dataran pada ketinggian sekitar 5 meter di atas permukaan laut. Letak astronomisnya berada antara 1o23’00”-1o24’23” Lintang Utara dan 101o23’37” - 101o28’13” Bujur Timur.

*** Tahukah Anda

Kota Dumai adalah wilayah administrasi kota terluas se-Indonesia dengan luas 1.727,38 km2.

Dilihat dari lokasi geografis wilayah, 33 kelurahan di Kota Dumai terletak di pesisir pantai dan pada daerah datar. Di wilayah kota Dumai terdapat 15 sungai dengan Sungai Buluala sebagai sungai terpanjang yaitu sepanjang 40 km dan sungai Tanjung Leban sebagai sungai terpendek yaitu sepanjang 3 km.

Selama tahun 2012 rata-rata suhu udara 28,32 0C dan terjadi hujan sebanyak 168 hari. Curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Agustus dengan 499 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 18 hari. Sedangkan curah hujan terendah tercatat pada bulan Juni dengan 49 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 7 hari.

Uraian 2012

L E T A K 1o23’00’’ - 1o24’23’’ LU 101o23’37” - 101o28’13” BT

LUAS WILAYAH 1.727,38 km²

BATAS DAERAH -Sebelah Utara Berbatas Dengan Selat Rupat -Sebelah Timur Berbatas

Dengan Kab. Bengkalis -Sebelah Selatan Berbatas

Dengan Kab. Bengkalis -Sebelah Barat Berbatas Dengan Kab. Rokan Hilir

Jumlah Sungai 15

Suhu Rata-rata 28,32oC Peta Kota Dumai

Statistik Geografi dan Iklim Kota Dumai

(12)

PEMERINTAHAN

Pemilihan walikota terakhir diselenggarakan bulan Desember

2015.

Kota Dumai memiliki 7 kecamatan yang terbagi dalam 33 kelurahan.

2

Pada saat pembentukan Pemerintahan Kota Dumai yang dikukuhkan dengan Undang-Undang No.16 Tahun 1999 tanggal 20 April 1999, wilayah administrasi pemerintahan Kota Dumai terdiri dari 3 wilayah kecamatan, 13 kelurahan, dan 9 desa. Jumlah wilayah kecamatan pada akhir tahun 2012 telah terjadi pemekeran menjadi 7 kecamatan dan terdiri dari 33 kelurahan.

Kecamatan Bukit Kapur memiliki 5 kelurahan, Kecamatan Medang Kampai memiliki 4 kelurahan, Kecamatan Sungai Sembilan memiliki 5 kelurahan, Kecamatan Dumai Barat memiliki 4 kelurahan, Kecamatan Dumai Timur memiliki 5 kelurahan, Kecamatan Dumai Kota memiliki 5 Kelurahan dan Kecamatan Dumai Selatan memiliki 5 kelurahan.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Dumai pada tahun 2013 sebanyak 4.632 orang, tahun 2014 sebanyak 4.585 orang dan terakhir tahun 2015 sebanyak 4.746 orang. Pada tahun 2015 struktur PNS menurut golongan terdiri dari golongan I sebanyak 30 orang (0,63 persen), golongan II sebanyak 1.351 orang (28,47 persen), golongan III sebanyak 2.453 orang (51,69 persen) dan golongan IV sebanyak 912 orang (19,22 persen).

Wilayah

Administrasi 2013 2014 2015

Kecamatan 7 7 7

Kelurahan 33 33 33

RT 532 532 533

Jumlah PNS 2013 2014 2015

Golongan I 39 35 30

Golongan II 1.649 1.346 1.351

Golongan III 2.107 2.274 2.453

Golongan IV 837 930 912

Jumlah 4.632 4.585 4.746

Statistik Pemerintahan Kota Dumai

Persentase Jumlah PNS Pemerintah Kota Dumai Menurut Golongan

Tahun 2015

(13)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

Jumlah Anggota DPRD Kota Dumai 30 orang

PEMERINTAHAN

Pada pemilu untuk pemilihan DPRD Tk.II tahun 2014, 3 partai dengan perolehan

suara terbanyak adalah Partai Golkar, Partai PAN dan Partai Demokrat.

2

Jumlah anggota DPRD Kota Dumai tahun 2015 berjumlah 28 orang, terdiri dari 24 orang laki-laki dan 4 perempuan. Keempat orang wanita anggota DPRD Kota Dumai tersebut berasal dari Fraksi Gerindra, Fraksi Golkar, Fraksi Demokrat Bintang Pembangunan dan Fraksi Bangkit Nurani Keadilan. Pada tahun 2015 kegiatan rapat komisi DPRD hanya sebanyak 137 kegiatan.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Dumai pada tahun 2015 yaitu sebesar 95,69 persen dari anggaran dengan nilai 162,53 milyar rupiah. PAD ini berasal dari pajak daerah sebesar 64,44 miliar rupiah (39,65 persen), retribusi daerah sebesar 15,21 miliar rupiah (9,36 persen), hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 1,62 miliar rupiah (1,00 persen), dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar 81,25 miliar rupiah (49,99 persen). Selain dari PAD, Kota Dumai juga menerima dana perimbangan dari Pemerintah Pusat dengan realisasi sebesar 587,04 miliar rupiah pada tahun 2015.

*** Tahukah Anda

Sekitar 13,78 persen dari realisasi belanja pemerintah Kota Dumai Tahun 2015 digunakan untuk belanja modal seperti tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, dan aset tetap lainnya.

Jumlah

Anggota DPRD 2013 2014 2015

Laki-laki 28 25 24

Perempuan 2 5 4

Kegiatan DPRD 2013 2014 2015

Rapat Komisi 93 148 137

Persentase Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Dumai Menurut

Sumber Pendapatan Tahun 2015 Statistik DPRD Kota Dumai

(14)

PENDUDUK

Pada bulan Mei 2010, BPS melaksanakan sensus penduduk

Jumlah penduduk Kota Dumai berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) sebanyak 253.178 jiwa.

3

Uraian 2010 2014 2015

Laki-laki (Jiwa) 131.235 143.900 146.792 Perempuan (Jiwa) 123.861 136.209 139.175 Total (Jiwa) 255.096 280.109 285.967

Sex Ratio 106 106 105

Pertumbuhan (%) 2,19 2,09

Kepadatan

(Jiwa/km2) 147 162 165

Berdasarkan hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk 2010 (SP2010), penduduk Kota Dumai keadaan sampai tanggal 31 Mei 2010 berjumlah 255.096 jiwa dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun dari hasil Sensus Penduduk 2000 (SP2000) sebesar 2,1 persen.

Pada tahun 2015 penduduk berjumlah 285.967 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 146.792 jiwa dan perempuan 139.175 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Dumai adalah sebesar 105. Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 perempuan terdapat sekitar 105 orang laki-laki. Laju pertumbuhan penduduk 2015 terhadap tahun sebelumnya sebesar 2,09 persen.

Dalam tahun 2015, kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Dumai Kota yaitu sebanyak 3.543 jiwa per km², sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Medang Kampai sebanyak 30 jiwa per km².

*** Catatan

Penduduk Kota Dumai adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Kota Dumai selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.

Peta Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kota Dumai Tahun 2014

Hasil Sensus Penduduk 2010, Jumlah Penduduk Tahun 2014 dan 2015 Kota Dumai

Sumber : Dumai Dalam Angka Tahun 2011, 2015 dan 2016

Kec. Sungai Sembilan

33 jiwa/km² Kec. Dumai Barat

(15)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

Tingkat pengangguran menurun

KETENAGAKERJAAN

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Dumai tahun 2015 lebih tinggi

dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,23 persen .

4

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengamati masalah ketenagakerjaan adalah angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT adalah angka perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.

Pada tahun 2015, jumlah angkatan kerja Kota Dumai semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2015, jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas adalah sebesar 196.563 jiwa. Pada tahun 2015 TPT Kota Dumai meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 9,14 persen menjadi 11,23 persen.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). TPAK mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah. Dari 196 ribu penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) pada tahun 2015 di Kota Dumai, tercatat sekitar 66,94 persen termasuk dalam angkatan kerja. Sementara pada tahun 2014, TPAK sebsar 65,26 persen.

Uraian 2014 2015

Penduduk 15 tahun keatas 191.721 196.563 Angkatan Kerja 125.545 132.113

1 Bekerja 114.066 117.280

2 Pengangguran

Terbuka 11.479 14.883

Bukan Angkatan Kerja 66.176 65.250

TPAK (%) 65,26 66,94

TPT (%) 9.14 11,23

Sumber: Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Riau Tahun 2015 dan 2016

Statistik Ketenagakerjaan Kota Dumai

(16)

PENDIDIKAN

Rata-rata lama sekolah di Kota Dumai sekitar 9,57 tahun

.

Artinya, secara rata-rata penduduk Kota Dumai telah menyelesaikan jenjang pendidikan sampai dengan kelas 3 SLTP.

5

Uraian 2013 2014 2015

Rata-rata Lama sekolah

(tahun) 9,54 9,56 9,57

Sumber : BPS Provinsi Riau Tahun 2014 - 2016

Tingkat Pendidikan Sekolah Murid

SD 98 36.991

SLTP 31 11.935

SMA 13 8.682

Jumlah 142 57.608

Sumber: Dumai Dalam Angka Tahun 2016

Cakupan penduduk dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas dengan asumsi pada umur 25 tahun proses pendidikan setingkat sarjana telah berakhir. Selama periode tahun 2013-2015, rata-rata lama sekolah penduduk Kota Dumai menunjukkan peningkatan. Rata-rata lama sekolah di Kota Dumai menunjukkan besaran antara 9 dan 10 tahun yang mengindikasikan bahwa program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan pemerintah belum tercapai.

Statistik pendidikan Kota Dumai tahun 2015 menunjukkan bahwa pada tingkat Sekolah Dasar, rasio murid terhadap sekolah sebesar 377,46. Artinya, rata-rata setiap sekolah dasar telah menampung 377 murid pada tahun 2015. Sedangkan rasio murid terhadap sekolah untuk SLTP sebesar 385 dan SMA sebesar 667,84.

Selain sarana dan fasiltas, kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh jumlah tenaga pengajar atau guru. Pada tahun 2015, rata-rata setiap guru SD mengajar 17 murid, setiap guru SLTP mengajar 14 murid, dan setiap guru SMA mengajar sekitar 10 murid.

*** Tahukah Anda

Pada tahun 2014, terdapat penambahan 2 unit sekolah setingkat SMK.

Statistik Pendidikan Kota Dumai

Jumlah Sekolah dan Murid Kota Dumai Tahun 2015

(17)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

Bidan sebagai penolong kelahiran tertinggi

KESEHATAN

Sebagian besar kelahiran di Kota Dumai mengandalkan tenaga medis, khususnya

bidan. Selain tenaga bidan, penolong kelahiran oleh dokter menempati posisi kedua.

6

Terdapat penambahan fasilitas kesehatan puskesmas pada tahun 2015 yaitu sebanyak 10 puskesmas. Dari 10 puskesmas, 4 puskesmas memiliki fasilitas rawat inap yaitu 1 unit berada di Kecamatan Sungai Sembilan, 1 unit di Kecamatan Medang Kampai dan 2 unit di Kecamatan Bukit Kapur. Selain puskesmas, Kota Dumai juga memiliki 3 rumah sakit dan 13 puskesmas pembantu.

Ketersediaan tenaga kesehatan merupakan salah hal yang penting di suatu wilayah. Seiiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk serta faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kesehatan, peran tenaga kesehatan semakin diperlukan. Pada tahun 2015, jumlah dokter yang tersedia yaitu sebanyak 129 orang, tenaga bidan sebesar 301 orang dan tenaga perawat sebesar 444 orang. Sebagai pusat keberadaan sebagian besar fasilitas kesehatan, di Kecamatan Dumai Timur tersedia 61 orang dokter, 133 bidan dan 254 orang perawat.

Pada tahun 2015, akseptor aktf KB paling banyak menggunakan suntik sebagai alat kontrasepsi. Sedangkan pengguna Pil dan Kondom masing-masing sebesar 13,20 persen dan 4,91 persen dari total akseptor aktif KB.

Uraian 2013 2014 2015

Fasilitas Kesehatan (unit)

Rumah Sakit 3 3 3

Puskesmas 9 10 10

Puskesmas Pembantu 13 13 13

Jumlah Tenaga Kesehatan

Dokter 125 122 129

Bidan 414 269 301

Perawat 269 411 444

Angka Harapan Hidup

(tahun) 70,04 70,05

Sumber : Dumai Dalam Angka Tahun 2014 - 2016 dan Inkesra Provinsi Riau Tahun 2014 - 2016

Statistik Kesehatan Kota Dumai

Persentase Akseptor Aktif KB Menurut Penggunaan Alat Kontrasepsi

(18)

PERUMAHAN

Penggunaan air hujan sebagai sumber utama air minum menurun.

Persentase rumah tangga dengan luas lantai tempat tinggal kurang dari 19 m² pada tahun 2014 sebesar 2,35 persen.

7

Uraian 2012 2013 2014

Rumah Tangga dengan

luas lantai < 19 m² (%) 0,79 0,75 2,35 Rumah Tangga menurut

sumber air minum (%)

- Air Hujan 10,17 10,04 6,29

- Air Kemasan, Leding,

Sumur bor/Pompa 79.11 79,4 81,98

Sumber : Inkesra Provinsi Riau Tahun 2013 -2016

Persentase rumah tangga yang memiliki luas lantai kurang dari 19 m² relatif kecil. Pada tahun 2012, terdapat sebanyak 0,79 persen, tahun 2013 sebanyak 0,75 persen dan terakhir tahun 2014 ada sebanyak 2,35 persen rumah tangga. Kemapanan perekonomian rumah tangga yang kondusif mampu mendongkrak kebutuhan sarana kehidupan khususnya kebutuhan “papan”.

Persentase penggunaan air hujan sebagai sumber utama air minum cenderung mengalami penurunan dari 10,17 persen pada tahun 2012 menjadi 6,29 persen pada tahun 2014. Sedangkan hal sebaliknya terjadi pada penggunaan air kemasan, leding eceran, dan sumur bor/pompa sebagai sumber utama air minum, terjadi peningkatan dari 79,11 persen pada tahun 2012 menjadi 81,98 persen pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan semakin mudahnya akses masyarakat terhadap sumber utama air minum dan semakin meningkatnya kesadaran akan penggunaan air bersih untuk kesehatan.

*** Tahukah Anda

Pada tahun 2014, sebesar 41,98% rumah

tangga di Kota Dumai menempati tempat tinggal

dengan luas lantai berkisar 50-99 meter.

Indikator Perumahan Kota Dumai

(19)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

Pencapaian IPM Kota Dumai termasuk dalam kategori tinggi

PEMBANGUNAN MANUSIA

Kota Dumai merupakan urutan kedua tertinggi dari 12 kabupaten/kota se

-Provinsi Riau dalam pencapaian IPM.

8

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran pencapaian suatu daerah atau negara dalam tiga dimensi pembangunan manusia yaitu peluang hidup, pengetahuan, dan standar hidup layak. Dalam pembangunan suatu daerah, IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah. Sejak tahun 2014 penghitungan IPM menggunakan metodologi baru dengan perubahan pada beberapa indikatornya.

Angka harapan hidup mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. Angka ini didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang ditempuh seseorang sejak lahir. Angka harapan lama sekolah digunakan untuk dapat mengetahui kondisi pembangunan sitem pendidikan di berbagai jenjang. Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai banyaknya tahun yang digunakan oleh penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Pengeluaran perkapita disesuaikan ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Keempat indikator IPM tersebut di Kota Dumai cenderung meningkat selama tahun 2011-2015.

Selama lima tahun terakhir, IPM Kota Dumai senantiasa meningkat. IPM Kota Dumai sejak tahun 2011-2015 berturut-turut adalah sebesar 70,43 ; 71,07; 71,59 ; 71,86 ; 72,20. Dari besaran tersebut disimpulkan bahwa kondisi capaian pembangunan manusia Dumai berada pada kategori tinggi.

Uraian 2013 2014 2015

Angka Harapan Hidup Saat Lahir (Tahun)

70,04 70,05 70,25

Harapan lama

sekolah (tahun) 12,27 12,40 12,46 Rata-rata lama

sekolah (tahun) 9,54 9,56 9,57 Pengeluaran

perkapita

disesuaikan (Juta Rp)

10,735 10,870 11,058

Sumber : BPS Provinsi Riau Tahun 2014 - 2016

Catatan:

UNDP membagi kriteria IPM: 1. Rendah : IPM < 60 2. Sedang : 60 <IPM<70 3. Tinggi : 70<IPM<80 4. Sangat Tinggi : IPM>80 .

(20)

PERTANIAN

Sektor perkebunan didominasi oleh tanaman kelapa sawit

Adanya beberapa industri pengolahan CPO di Dumai, menjadikan tanaman kelapa sawit menjadi primadona pada sektor pertanian di Kota Dumai.

9

Statistik Perkebunan 2014 2015

Karet

Sumber: Dumai Dalam Angka Tahun 2015 dan 2016

Tanaman pangan di Kota Dumai antara lain padi sawah, padi ladang, jagung, ketela pohon, dan lainnya. Dibandingkan padi sawah, masyarakat Kota Dumai lebih banyak membudidayakan padi ladang. Hal ini dikarenakan sebagian kondisi wilayah Kota Dumai lebih sesuai untuk ditanami padi ladang. Jenis padi sawah yang ada di Dumai merupakan padi sawah tadah hujan. Dari sisi produksi, tanaman pangan ketela pohon merupakan produksi tanaman pangan terbesar kedua di tahun 2015.

Perkebunan kelapa sawit dan karet sebagai tanaman perkebunan unggulan terus mengalami peningkatan luas lahan. Luas lahan perkebunan kelapa sawit meningkat dari 37.129 hektar pada tahun 2014 menjadi 37.521 hektar pada tahun 2015. Produksi perkebunan kelapa sawit juga menunjukkan tren yang meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu dari sebesar 79.884,1 ton menjadi 80.387,64 ton.

*** Tahukah Anda

Dari 7 kecamatan yang ada di Kota Dumai,

Kecamatan Sungai Sembilan merupakan

kecamatan yang memiliki luas perkebunan

kelapa sawit, kelapa, pinang dan cacao

terbesar.

Statistik Tanaman Pangan dan Perkebunan Kota Dumai

(21)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Kontribusi terhadap PDRB masih sangat minim

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kota Dumai termasuk salah satu

kontribusi terkecil.

10

Sektor pertambangan dan sektor energi dalam hal ini sub sektor energi listrik bukanlah merupakan sektor unggulan di Kota Dumai. Hal ini dikarenakan di Kota Dumai tidak adanya usaha pertambangan. Sementara untuk usaha penggalian di Dumai berupa usaha penggalian pasir namun usaha tersebut belum memilki ijin usaha yang jelas.

*** Tahukah Anda

Distribusi kategori ketenagalistrikan terhadap

PDRB Kota Dumai menunjukkan peningkatan

selama tiga tahun terakhir.

Sebagai sumber penerangan dan energi lain baik di sektor rumah tangga maupun industri, listrik memegang peranan yang sangat vital. Jumlah listrik yang didistribusikan pada tahun 2015 sebesar 323,83 juta KWH dengan jumlah pelanggan sebesar 73.920 pelanggan. Dari jumlah pelanggan tersebut, rumah tangga merupakan pelanggan terbanyak yaitu sebanyak 64.162 pelanggan, diikuti oleh bisnis sebanyak 7.462 pelanggan, sosial sebanyak 925 pelanggan, publik sebanyak 865 pelanggan, dan industri sebanyak 21 pelanggan.

Sedangkan dari segi jumlah pendistribusian listrik, pengguna listrik terbesar adalah rumah tangga sebesar 46,59 persen diikuti oleh bisnis sebesar 22,19 persen dan industri sebesar 23,18 persen.

Nilai (Rp) 265.533.669.946 340.579.025.551

Sumber : Dumai Dalam Angka Tahun 2015 dan 2016 Statistik Energi Kota Dumai

(22)

INDUSTRI PENGOLAHAN

Selain migas, di Dumai juga terdapat industri pengolahan CPO

Kontribusi sektor industri pengolahan dengan migas memberikan kontribusi

sebesar 51,92 persen terhadap pembentukan PDRB Kota Dumai tahun 2015.

11

Jumlah Tenaga Kerja 2012 2014

Industri Kimia, Argo dan

Kehutanan 7.217

Industri Kimia, Argo dan

Kehutanan 330

Logam, Mesin dan

Elektronika 272

Industri Kecil,

Perdagangan Kecil dan 431 783

Kontribusi kategori industri pengolahan terhadap pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku tahun dasar 2010 Kota Dumai pada tahun 2015 nilainya sebesar 51,92 persen. Kontribusi kategori industri pengolahan ini cenderung bervariasi dimana pada tahun 2013 sebesar 51,38 persen; tahun 2014 sebesar 52,46 persen dan tahun 2015 sebesar 51,92 persen. Beberapa industri pengolahan besar yang ada di Kota Dumai antar lain: pengolahan CPO, pengilangan minyak bumi dan gas, dan pengolahan kelapa sawit. Sementara itu, industri pengolahan non migas memiliki kontribusi terhadap pembentukan PDRB sekitar 15 persen pada tahun 2013-2015.

Dilihat dari kelompok usaha industri, pada tahun 2012 kelompok usaha industri kecil, perdagangan kecil, dan kerajinan paling banyak terdapat di Kota Dumai yaitu sebanyak 431 unit dengan jumlah tenaga kerja 2.557 orang. Pada tahun 2014 kelompok usaha industri kecil, perdagangan kecil, dan kerajinan jumlahnya yaitu 783 unit dengan jumlah tenaga kerja 3.447 orang.

(23)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

Posisi Kota Dumai sebagai kota pelabuhan, menjadikan Dumai sebagai tempat

HOTEL DAN PARIWISATA

yang potensial dalam pengembangan usaha akomodasi.

12

Pada tahun 2014, terdapat penambahan jumlah hotel di Kota Dumai menjadi 25 unit dimana jumlah hotel berbintang 3 unit dan hotel non bintang 22 unit. Adapun jumlah kamar yang tersedia sebanyak 855 kamar yaitu 290 kamar pada hotel berbintang dan 565 kamar pada hotel non bintang atau hotel melati. Selanjutnya jumlah tempat tidur yang tersedia di hotel berbintang sebanyak 487 unit dan di hotel melati sebanyak 966 unit.

Sebagian besar hotel di Kota Dumai terletak di Kecamatan Dumai Kota dimana 11 dari 25 hotel berada di kecamatan tersebut.

*** Tahukah Anda

Peran sub kategori akomodasi terhadap PDRB

Kategori penyediaan jasa akomodasi dan

penyediaan makan minum Kota Dumai pada

tahun 2014 sebesar 87,68 persen.

Pada tahun 2014, kunjungan warga negara asing yang datang melalui Kantor Imigrasi Kota Dumai sebanyak 15.758 orang dan tahun 2013 sebanyak 13.904 orang. Jumlah kedatangan warga negara asing tertinggi pada tahun 2013 dan tahun 2014 terjadi pada bulan Agustus. Pada bulan Agustus 2014 sebanyak 2.934 orang dan bulan Agustus 2013 sebanyak 3.236 orang.

Uraian 2012 2013 2014

Akomodasi

Hotel Berbintang 3 3 3

Hotel Melati 20 22 22

Total 23 25 25

Jumlah Kamar

Hotel Berbintang 276 290 290

Hotel Melati 469 565 565

Total 745 855 855

Jumlah Tempat Tidur

Hotel Berbintang 433 487 487

Hotel Melati 799 966 966

Total 1.232 1453 1453

.

Statistik Hotel dan Pariwisata Kota Dumai

(24)

TRANSPORTASI

Panjang jalan beton senantiasa bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.561,24 km pada tahun 2013.

13

Tahun

Pesawat Penumpang

Datang Berangkat Datang Berangkat

2012 573 573 21.320 22.163

2013 617 617 20.852 22.116

2014 536 536 10.876 10.625

Kelancaran perhubungan darat sangat tergantung pada kondisi sarana prasarana perhubungan darat, seperti jalan dan jembatan. Pada tahun 2013, panjang jalan di Kota Dumai 1.561,24 km, dimana dalam keadaan baik sebanyak 55,60 persen, keadaan sedang sebanyak 29,82 persen, dan dalam keadaan rusak 14,58 persen.

Kota Dumai memiliki satu bandara, yaitu Bandara Pinang Kampai. Pada tahun 2014 terjadi kedatangan sebanyak 536 penerbangan dengan jumlah penumpang 10.876 orang dan keberangkatan sebanyak 536 kali penerbangan dengan jumlah penumpang 10.625 orang.

*** Tahukah Anda

Sekitar 14,58 persen dari total panjang jalan di Dumai tahun 2013 dalam kondisi rusak.

Seiring dengan kemajuan tekhnologi informasi, kemudahan akses internet menjadi hal yang diperlukan. Banyak media yang dapat digunakan untuk mengakses internet seperti hp dan warnet. Pada tahun 2013, persentase penduduk yang mengakses internet melalui HP sebesar 52,92 persen. Sedangkan penduduk yang mengakses internet di warnet sebesar 36,17 persen.

Panjang Jalan Kota Menurut Jenis Permukaan Jalan (Km) Tahun 2013

Jumlah Pesawat dan Penumpang yang Datang dan Berangkat Melalui Bandara

(25)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Mei 2015 yaitu sebesar 0,98

HARGA - HARGA

persen.

Tahun 2015 secara umum Kota Dumai mengalami inflasi

14

Inflasi merupakan indikator yang menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang terjadi di suatu wilayah dan dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan terhadap bulan sebelumnya.

Inflasi tahun kalender selama 2015 sebesar 2,63 persen dan kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi tertinggi sebesar 10,45 persen. Sedangkan deflasi terjadi di kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar -3,23 persen.

Di Kota Dumai, inflasi bulanan tertinggi tahun 2015 terjadi di bulan Mei yaitu sebesar 0,98 persen dan pada bulan Desember sebesar 1,91 persen. Tingginya inflasi pada bulan Juli disebabkan oleh adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok barang yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,38 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,54 persen.

Kelompok Pengeluaran 2014 2015

Bahan Makanan 9,09 -2,23

Makanan Jadi, Minuman,

Rokok dan Tembakau 9,23 10,45

Perumahan, Air, Listrik dan

Bahan Bakar 7,66 4,00

Sandang 7,42 5,27

Kesehatan 4,33 3,69

Pendidikan, Rekreasi, dan

Olahraga 4,00 7,89

Transportasi, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan 10,98 -3,23

Inflasi Bulanan Kota Dumai Tahun 2014 - 2015

Inflasi Tahun Kalender Kota Dumai Menurut Kelompok Pengeluaran

(26)

PENGELUARAN PENDUDUK

Pengeluaran penduduk untuk non makanan lebih besar daripada makanan.

Persentase pengeluaran perkapita Kota Dumai tahun 2015 untuk makanan dan non

makanan masing-masing sebesar 45,46 persen dan 54,54 persen.

15

Uraian 2013 2014 2015

Pengeluaran Perkapita

Sebulan 952.308 941.427 1.124.661

Makanan 471.210 479.722 511.317

Non Makanan 481.098 461.705 613.344

Distribusi Pengeluaran

Persentase Penduduk Perkapita Sebulan (%)

150.000 – 199.999 0

200.000 – 299.999 0,40

300.000 – 499.999 18,86

500.000 – 749.999 23,76

750.000 – 999.999 20,70

Lebih dari 1.000.000 36,28

Sumber : Inkesra Provinsi Riau Tahun 2014 - 2016

Pada dasarnya pola pengeluaran rumah tangga berkaitan erat dengan tingkat pendapatan. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat digambarkan oleh besarnya jumlah pendapatan yang diterimanya. Tingkat pendapatan rumah tangga diperkirakan dari data pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga dibedakan menurut pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan.

Pada tahun 2015, pengeluaran perkapita Kota Dumai untuk kebutuhan non makanan lebih tinggi dibandingkan kebutuhan makanan. Pengeluaran untuk makanan sebesar 511.317 (45,46 persen), sedangkan untuk non makanan sebesar 613.344 (54,54 persen).

Dilihat dari golongan pengeluaran pada tahun 2014, menunjukkan bahwa semakin tinggi golongan pengeluaran maka persentase distribusi pengeluaran untuk makanan semakin kecil sedangkan persentase distribusi pengeluaran untuk non makanan semakin besar.

*** Tahukah Anda

Makanan dan minuman jadi adalah kelompok barang makanan yang berkontribusi terbesar terhadap pengeluaran konsumsi penduduk Kota Dumai tahun 2015.

Pengeluaran Perkapita Sebulan Untuk Makanan dan Non Makanan di Kota Dumai

(27)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Panjang jalan aspal bertambah tiap tahun

Panjang jalan di seluruh Kota Dumai sepanjang 1.661,446 km pada tahun 2008.

13

Terjadi peningkatan pendapatan perkapita

PENDAPATAN REGIONAL

PDRB per kapita Kota Dumai dengan Migas tahun 2010 sebesar Rp

68,58 juta

meningkat menjadi Rp

84,23 juta

pada tahun 2014.

16

Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan setiap sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. PDRB sebagai suatu ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah pada satu tahun.

Secara umum ada tiga lapangan usaha yang cukup dominan dalam pembentukan total PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Kota Dumai tahun 2015 yaitu industri pengolahan (C), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor (G) serta lapangan usaha konstruksi (F). Sedangkan sektor-sektor yang lain memberikan kontribusi dibawah 10 persen.

PDRB perkapita tahun 2015 yaitu sebesar 88,64 juta rupiah. Pertumbuhan ekonomi Kota Dumai pada tahun 2015 sebesar 1,19 persen. Dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 3,06 persen, pada tahun 2015 perekonomian bergerak melambat.

*** Tahukah Anda

Lapangan usaha jasa perusahaan (M,N) memberikan kontribusi terkecil dalam perekonomian Kota Dumai tahun 2015.

Sumber : BPS Kota Dumai Tahun 2016

Uraian 2013 2014* 2015**

TanpaMigas PDRB ADHK (2010=100)

(Miliar Rp) 12.096,11 12.396,25 12.778,57

PDRB ADHB (Miliar Rp) 13.523.33 15.093,96 16.230,65 PDRB/Kapita ADHK (Juta

Rp) 44,13 44,25 44,68

PDRB/Kapita ADHB (Juta

Rp) 49,33 53,88 56,75

Pertumbuhan ekonomi (%) 4,43 2,48 3,08

DenganMigas PDRB ADHK (2010=100)

(Miliar Rp) 19.605,67 20.204,79 20.445,65

PDRB ADHB (Miliar Rp) 21.231,76 23.767,07 25.348,90 PDRB/Kapita ADHK (Juta

Rp) 71,53 72,14 71,49

PDRB/Kapita ADHB (Juta

Rp) 77,46 84,85 88,64

Pertumbuhan ekonomi (%) 3,68 3,06 1,19

Sumber : BPS Kota Dumai Tahun 2014 - 2016

Distribusi Persentase PDRB Kota Dumai Menurut Lapangan UsahaTahun 2015

(28)

PERBANDINGAN REGIONAL

Pertumbuhan

ekonomi

tanpa

migas

Kota

Dumai

merupakan

pertumbuhan tertinggi ketiga diantara kab/kota pemekaran Bengkalis

Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi tanpa migas Kota Dumai sebesar 3,08 %.

17

Kabupaten/Kota 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan

Siak 3,03 4,92 4,31 2,57

Bengkalis 7,39 5,45 6,38 3,26

RokanHilir 7,16 5,64 6,88 2,10

Kep.Meranti 9,27 8,17 7,26 4,53

Dumai 3,70 4,43 2,48 3,08

IPM

Siak 70,45 70,84 71,45 72,17

Bengkalis 70,26 70,60 70,84 71,29

RokanHilir 65,09 65,46 66,22 66,81

Kep.Meranti 61,49 62,53 62,91 63,25

Tingkat pengangguran Riau tahun 2015 sebesar 7,83 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pengangguran di kabupaten/kota pemekaran. Kota Dumai memiliki pengangguran tertinggi 11,23 persen dan Rokan Hilir terendah 8,62 persen. Sedangkan pada persentase penduduk miskin, Kabupaten Meranti merupakan yang terbesar yakni 35,20 persen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi wilayah pemekaran Kabupaten Bengkalis cukup menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2015 tertinggi di Kabupaten Kepulauan Meranti 4,53 persen dan berikutnya Kabupaten Bengkalis 3,26 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rokan Hilir 2,10 persen, Kabupaten Siak 2,57 persen dan Kota Dumai 3,08 persen.

IPM dari kab/kota pemekaran Kabupaten Bengkalis tidak terlalu bervariasi pada tahun 2015. Kota Dumai memiliki IPM yang tertinggi yaitu 72,20 (urutan 2 se-Provinsi Riau), Siak 72,17 (urutan 3), Bengkalis 71,29 (urutan 5), Rokan Hilir 66,81 (urutan 11), dan Kepulauan Meranti 63,25 (urutan 12).

Sumber : BPS Provinsi Riau Tahun 2016

Pertumbuhan ekonomi dan IPM dari Kab/Kota Pemekaran Kabupaten Bengkalis

Tahun 2014-2015

Perbandingan Persentase Pengangguran dan Kemiskinan Kabupaten/Kota Pemekaran

(29)
(30)
(31)

Kecamatan Jumlah Kelurahan Jumlah

Rukun Tetangga (RT)

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Bukit Kapur 5 88

Medang Kampai 4 26

Sungai Sembilan 5 84

Dumai Barat 4 69

Dumai Timur 5 88

Dumai Kota *) 5 87

Dumai Selatan *) 5 91

Kota Dumai 33 533

Tabel 1. Jumlah Kelurahan Dan Rukun Tetangga

Menurut Kecamatan Di Kota Dumai

Tahun 2015

(32)

Kecamatan Luas Wilayah (Km²)

Persentase Terhadap Total

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Bukit Kapur 200,00 11,58

Medang Kampai 373,00 21,59

Sungai Sembilan 975,38 56,47

Dumai Barat 44,98 2,60

Dumai Timur 47,52 2,75

Dumai Kota 13,00 0,75

Dumai Selatan 73,50 4,25

Kota Dumai 1.727,38 100,00

Tabel 2. Luas Wilayah Kecamatan dan Persentase Terhadap

Wilayah Kota Dumai Tahun 2015

(33)

Fraksi Laki-laki Perempuan Jumlah

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 )

F - DIP 5 - 5

F - GERINDRA 3 1 4

F - PAN 3 - 3

F – GOLKAR 2 1 3

F – NASDEM 3 - 3

F- PKS 3 - 3

F – Demokrat Bintang Pembangunan

3 1 4

F-Bangkit Nurani

Keadilan 2 1 3

Jumlah 24 4 28

Tabel 3. Jumlah Anggota DPRD Kota Dumai Menurut Fraksi

Dan Jenis Kelamin Tahun 2015

(34)

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

( 1 ) (2) ( 3 ) ( 4 )

0-4

17.137

16.590

33.727

5-9

14.942

14.106

29.048

10-14

13.621

13.008

26.629

15-19

12.992

11.992

24.984

20-24

12.669

12.306

24.975

25-29

13.349

12.783

26.132

30-34

12.356

12.441

24.797

35-39

11.765

11.193

22.958

40-44

10.226

9.463

19.689

45-49

8.668

8.082

16.750

50-54

6.678

6.328

13.006

55-59

5.069

4.609

9.678

60-64

3.493

2.700

6.193

65-69

1.861

1.537

3.398

70-74

1.105

1.001

2.106

75+

861

1.036

1.897

Dumai

146.792

139.175

285.967

Tabel 4. Jumlah Penduduk Kota Dumai Menurut Kelompok Umur

dan Jenis Kelamin Tahun 2015

(35)

Kecamatan

Sekolah Rasio Murid - Guru SD SMP SMU SD SMP SMU

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 )

Bukit Kapur 16 6 1 19,41 13,63 9,13

Medang

Kampai 8 1 1 12,95 10,28 6,18 Sungai

Sembilan 18 3 1 13,27 15,25 8,83

Dumai Barat 10 3 1 16,30 14,53 12,00

Dumai Timur 25 7 4 17,81 12,82 11,25

Dumai Kota 8 4 4 18,71 15,21 5,85

Dumai

Selatan 13 7 1 18,44 15,25 11,80

Kota Dumai 98 31 13 17,05 14,19 10,10

Tabel 5. Jumlah Sekolah dan Rasio Murid Terhadap Guru Menurut Jenjang

Pendidikan dan Kecamatan Di Kota Dumai Tahun 2015

(36)

Kecamatan Kondisi Jalan (km) Panjang ( km ) Baik Sedang Rusak

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

Bukit Kapur 78,79 144,94 65,95 289,77

Medang Kampai 184,68 132,19 13,76 330,63

Sungai Sembilan 142,80 122,81 83,47 349,08

Dumai Barat 141,80 23,06 35,12 199,98

Dumai Timur 66,21 25,43 4,04 95,68

Dumai Kota 42,17 4,71 1,07 47,94

Dumai Selatan 21,52 12,50 24,14 248,16

Total 868,07 465,62 227,55 1561,24

Tabel 6. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan

Di Kota Dumai Tahun 2013

(37)

Kabupaten/Kota

Kemiskinan Tahun 2014 Kemiskinan Tahun 2015***) GK Penduduk Persentase

Penduduk Miskin

GK Rp,/ kap /bln

Penduduk Persentase Penduduk

Miskin Rp,/ kap

/bln

Miskin (000)

Miskin (000)

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 6 ) ( 7 )

S i a k NA 22,54 5,22 NA 24,81 5,66

Bengkalis NA 38,82 7,20 NA 40,00 7,38

Rokan Hilir NA 46.07 7,28 NA 49,13 7,67

Kep, Meranti NA 61,07 33,85 NA 63,70 35,20

Kota Dumai NA 13,62 4,83 NA 14,96 5,6

Riau NA 498,29 NA 531,54

Tabel 7. Garis Kemiskinan, Persentase Penduduk Miskin dan Jumlah Penduduk

Miskin Kab/Kota (Pemekaran Kabupaten Induk Bengkalis)

***) Angka Sangat Sementara

(38)

Propinsi/ Kabupaten/ Kota

Angka harapan

hidup (tahun)

Angka Harapan

lama sekolah (persen)

Rata-rata lama sekolah

(tahun)

Pengeluaran per kapita disesuaikan (ribu rupiah)

IPM

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 )

RIAU 70,76 70,93 12,45 12,74 8,47 8,49 10.262 10.364 70,33 70,84

Siak 70,54 70,54 11,81 12,26 9,05 9,20 11.531 11.604 71,45 72,17

Bengkalis 70,38 70,58 12,35 12,39 8,80 8,82 10.661 10.965 70,84 71,29

Rokan Hilir 69,27 69,47 11,42 11,75 7,62 7,62 9.051 9.176 66,22 66,81

Kepulauan Meranti 66,42 66,72 12,34 12,41 7,44 7,45 6.945 7.030 62,91 63,25

Kota Dumai 70,05 70,25 12,40 12,46 9,56 9,57 10.870 11.058 71,86 72,20

Tabel 8. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota

(Pemekaran Kabupaten Induk Bengkalis)

(39)

Bulan 2013 2014 2015

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 )

Januari 140,05 110,67 119,21

Februari 140,63 111,00 118,35

Maret 140,61 111,27 111,27

April 140,85 111,72 118,95

Mei 141,42 111,88 120,12

Juni 143,38 112,62 120,83

Juli 146,12 113,55 121,77

Agustus 147,01 114,29 122,44

September 147,48 115,02 122,16

Oktober 149,21 115,50 122,30

November 149,88 117,65 122,27

Desember 150,17 119,60 122,75

Tabel 9. Indeks Harga Konsumen Kota Dumai (2012 = 100)

(40)

Bulan 2013 2014 2015

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 )

Januari 1,28 0,43 -0,33

Februari 0,41 0,30 -0,68

Maret -0,01 0,24 0,13

April 0,17 0,40 0,38

Mei 0,40 0,14 0,98

Juni 1,39 0,66 0,59

Juli 1,91 0,83 0,78

Agustus 0,61 0,65 0,55

September 0,32 0,64 -0,23

Oktober 1,17 0,42 0,11

November 0,45 1,86 -0,02

Desember 0,19 1,66 0,39

Tabel 10. Inflasi Bulanan Kota Dumai

(41)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014*) 2015**)

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing

6,58 6,08 6,05 6,10

B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 0,48 0,44 0,46 0,48

C Industri Pengolahan/Manufacturing 49,30 51,38 52,46 51,92

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,04 0,04 0,05 0,06

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities

0,02 0,02 0,02 0,02

F Konstruksi/Construction 12,33 12,04 10,57 11,12

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

20,37 18,91 20,15 19,83

H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and

Storage

2,91 2,90 3,06 3,19

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum/Accommodation and Food Service Activities

0,67 0,76 0,93 0,93

J Informasi dan Komunikasi/Information and

Communication

0,91 0,94 0,99 1,07

K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities

2,44 2,72 1,54 1,40

L Real Estat/Real Estate Activities 0,49 0,47 0,48 0,50

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,01 0,01 0,01 0,01

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

2,39 2,24 2,08 2,07

P Jasa Pendidikan/Education 0,47 0,46 0,52 0,56

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and

Social Work Activities

0,16 0,16 0,16 0,18

R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 0,44 0,45 0,50 0,56

Catatan: *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Tabel 11. Distribusi Persentase PDRB Kota Dumai Dengan Migas

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2012 - 2015

(42)
(43)
(44)

Gambar

Tabel 1. Jumlah Kelurahan Dan Rukun TetanggaMenurut Kecamatan Di Kota DumaiTahun 2015
Tabel 2. Luas Wilayah Kecamatan dan Persentase TerhadapWilayah Kota Dumai Tahun 2015
Tabel 3. Jumlah Anggota DPRD Kota Dumai Menurut FraksiDan Jenis Kelamin Tahun 2015
Tabel 4. Jumlah Penduduk Kota Dumai Menurut Kelompok Umurdan Jenis Kelamin Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu : (1) Metode latihan merupakan salah satu alternatif yang layak

Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada siswa kelas

Pemeriksaan medis dinilai dengan skor yang dihitung dari jayvaban contoh atas 12 pertanyaan mengenai tinggi badan, berat badan, pemeriksaan perut, pemeriksaan

Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel atau semakin besar prosentase sampel dari populasi, penelitian akan semakin baik, anggapan ini benar tetapi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan program

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai pretest dengan materi Software Focusky pada workshop pembuatan media pembelajaran terdapat 2 orang guru memperoleh nilai 60

Baik dan sempurnanya ciptaan Allah itu secara eksplisit tertulis dalam kitab Kejadian dalam konteks penciptaan langit dan bumi serta isinya.Lima kali dalam pasal pertama

analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. 5) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik