Pe
Lis
M
dan Tenaga K
Wandy Praginda, S.P
Pembelajara
Listrik denga
Model Inkuiri
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan P
ga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPP
untuk Program BER
.Pd, M.Si
ran
ngan
kuiri
Pembelajaran Listrik
dengan Model Inkuiri
Penulis
Dra. Lidiya Br. Sinulingga M.Pd
W andy Praginda, S.Pd, M.Si
Penelaah
Dra. Indrawati, M.Pd
Drs. I Made Padri, M.Pd (U niversitas Pendidikan Indonesia)
Drs. Tuwuh Rustantoro, M.Pd (LPMP)
Mustafa, S. Pd (DisDik)
M. Yani
Desainer Grafis
Tatang Kurniawan, S.T., Listiyanto Adinugroho, M.T., Ridwan Fahrudin, M.T Yudi
Yanuar, M.T
Diterbitkan oleh
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
untuk Program BERMU TU
Program BERMUTU (
Better Education
through Reform Management and Universal
Teacher Upgrading
) merupakan upaya sistematis dalam meningkatkan mutu
pendidikan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai institusi, baik di tingkat
nasional, provinsi, maupun kabupaten. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini, tidak
terhenti sampai dengan kabupaten, tetapi memberdayakan forum asosiasi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan pada unit terkecil, yaitu KKG (Kelompok Kerja Guru) dan
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
Pemberdayaan secara optimal forum KKG dan MGMP, memerlukan berbagai
dukungan dari kita semua, baik dalam hal fasilitasi pada tingkat kebijakan maupun
dukungan pada tataran bahan analisis riil kasus, yaitu Modul Suplemen BBM (Bahan
Belajar Mandiri). PPPPTK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan), sebagai salah satu institusi yang berperan dalam
pengembangan bahan belajar sesuai dengan bidang studinya telah menghasilkan
modul suplemen BBM. Suplemen BBM yang dikembangkan ini, meliputi suplemen
BBM: Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa (Indonesia dan Inggris), Matematika, dan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Adapun PPPPTK yang terlibat dalam pengembangan modul
suplemen BBM yaitu PPPPTK IPA, PPPPTK Matematika, PPPPTK IPS dan PKn, dan
PPPPTK Bahasa.
Modul suplemen BBM yang dikembangkan merupakan suplemen dari bahan belajar
dalam forum KKG dan MGMP yang dilaksanaakan dalam kurun waktu 16 kali
pertemuan (minggu), sesuai dengan program BERMUTU. Program 16 kali pertemuan
ini diharapkan dapat membawa dampak dalam hal peningkatan kompetensi
berkelanjutan (CPD:
Continuous Professional Development
), dan diharapkan dapat
memperoleh pengakuan angka kredit (RPL:
Recognition of Prior Learning
). Dalam
pengembangannya, modul ini disusun oleh Widyaiswara PPPPTK sebagai unsur NCT
(
National Core Team
), yang melibatkan unsur Dosen LPTK, WI LPMP, dan Guru
Pemandu untuk meninjau secara komprehensif. Dosen LPTK meninjau modul, antara
lain berdasarkan kesesuaian dengan struktur keilmuan dan kesesuaian dengan mata
kuliah tertentu di LPTK. Guru Pemandu (SD dan SMP) mengkaji modul antara lain,
berdasarkan keterpakaian di KKG dan MGMP dan keterbacaan bagi guru serta
kesesuaian dengan masalah yang dihadapi guru dalam melaksanakan tugas profesi.
Aspek strategi pembahasan modul ini juga digunakan sebagai dasar untuk
menganalisis
keterlaksanaan
pembahasan
modul
agar
tinggi
tingkat
keterlaksanaannya dan dapat terpakai secara signifikan oleh guru dalam
pembelajaran.
Jakarta, Juli 2011
Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Modul Suplemen BBM untuk
oleh PPPPTK IPA. Modul ini
Guru Pemandu (SD dan SMP
terdiri atas 10 modul untuk kegi
Modul untuk guru SD meliputi
Pembelajaran Energi Listrik
dengan Model Problem-Bas
Berbasis ICT, Pengembangan
Benda dan Sifatnya dengan
Sifat Benda dengan Model
Model SIklus Belajar 5E, Peni
IPA, Penilaian Sikap pada P
Proses IPA..
Modul untuk guru SMP meliput
Pembelajaran Optik Berbasis
Direct Instruction, Pembelajar
Pembelajaran Bioteknologi
Kesehatan Sistem Reproduks
dan Pemisahannya dengan M
Pembelajaran IPA, penilaian
Penilaian Sikap dalam Pembel
Dengan tersedianya modul-m
dapat dilaksanakan sesuai
dengan yang diharapkan.
k mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dike
ni ditinjau juga oleh dosen LPTK, Widyaiswara L
P). Jumlah modul yang dikembangkan berjumla
egiatan di KKG dan 10 modul untuk kegiatan MG
uti: Pembelajaran Listrik dengan Model Generatif
ik dengan Model Inkuiri, Pembelajaran Gaya
ased Instruction, Pembelajaran Indera pada
gan Alat Peraga Praktik IPA Sederhana, Pem
n Menggunakan Model Induktif, Pembelajaran P
l Induktif, Pembelajaran Perubahan Sifat Bend
enilaian Higher Order Thinking Skil dalam Pem
Pembelajaran IPA SD/MI, DARTS Berbasis Ke
liputi: Pengembangan Alat Peraga Praktik IPA S
is ICT (SMP), Pembelajaran Fisika Modern den
jaran Konsep Listrik Dinamis dengan Model Latih
i dengan Model Discovery Learning, Pem
ksi Manusia dengan Model STS, Pembelajaran
Model Group Investigation, Penilaian Psikomo
n Higher Order Thinking Skil dalam Pembela
belajaran IPA.
modul tersebut, kegiatan peningkatan kompe
dengan standar dan memperoleh pencapai
Bandung, Juli 2011
Kepala PPPPTK IPA,
Dr, Sediono
NIP. 195909021983031002
kembangkan
LPMP, dan
lah 20 buku
GMP.
tif Learning,
dan gerak
da Manusia
embelajaran
Perubahan
nda dengan
embelajaran
eterampilan
Sederhana,
ngan Model
tihan Inkuiri,
embelajaran
n Campuran
otor dalam
lajaran IPA,
etensi guru
Hal
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Pengantar 1
B. Tujuan 2
C. Sistematika 2
BAB II PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MODEL PBI (PROBLEM
BASED INSTRUCTION) 4
A. Pengantar 4
B. Deskripsi Singkat 4
C. Tujuan Pembelajaran 6
D. Langkah Pembelajaran 6
E. Alat dan Bahan 11
F. Media Pembelajaran 11
G. Instrumen Evaluasi 15
BAB III INFORMASI UNTUK GURU 16
A. Model Pembelajaran PBI 16
B. Konsep Gaya dan Gerak 21
C. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan 30
D. Bahan Bacaan Yang Disarankan Dibaca 31
E. Tugas dan Evaluasi 31
BAB IV EVALUASI 32
Hal
Gambar 1 Mendorong Meja
20
Gambar 2 Neraca Pegas
20
Gambar 3 Mendorong Meja
21
Gambar 4 Garis Gaya Magnet21
Gambar 5 Bentuk-Bentuk Magnet22
Gambar 6 Penggaris Menarik Potongan Kertas23
Gambar 7 Olah Raga Tarik Tambang23
Gambar 8 Astronot yang Tidak Merasakan Gaya Gravitasi24
Gambar 9 Memanah
24
Gambar 10 Interaksi Mikroskopis Permukaan yang Bersentuhan
25
Gambar 11 Roda Mobil
25
Hal
Tabel 1 Kompetensi D 4
DAFTAR TA
Hal
Tabel 1 i Dasar dan Indikator 4
TABEL
Hal
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melaksanakan Program
Better Education through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading
(BERMUTU) yang dimulai
pada tahun 2008 sampai tahun 2013 dilaksanakan di 75 Kabupaten/Kota di
16 provinsi. Program BERMUTU bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
inti pedagogik guru SD/MI dengan menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Salah satu komponen kompetensi guru
kelas SD/MI adalah menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran
SD/MI. Untuk mencapai tujuan Program BERMUTU tersebut perlu
penguatan peningkatan mutu dan profesional guru secara berkelanjutan.
Dalam Program BERMUTU
peningkatan kompetensi guru akan
ditingkatkan dengan memberdayakan KKG.
Bahan Belajar Mandiri
sejumlah widyaiswara da
pengawas sekolah, serta
lapangan dan nara sum
BERMUTU disusun oleh
Mandiri BERMUTU be
pengembangan profesion
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dica
mempelajari modul ini ad
Menjelaskan
landa
pembelajaran inkuiri
Memahami esensi s
inkuiri dan hubunga
dikembangkan
Menguasai
strateg
perubahannya denga
Mengidentifikasi kon
ini
Mengidentifikasi ke
keterampilan proses
Mengembangkan co
inkuiri pada topik lain
C. Sistematika
Modul ini terdiri atas em
belakang, tujuan, dan
berupa pembelajaran en
yang terdiri dari penganta
iri BERMUTU dikembangkan dengan me
dari P4TK, dosen LPTK, guru, kepala seko
rta mengintegrasikan berbagai masukan dar
sumber ahli dari LPTK.
Sementara mod
leh widyaiswara dari P4TK. Dengan Bahan
beserta modul pendukungnya, beragam
ional guru di KKG dapat dilaksanakan secara
icapai setelah peserta pendidikan dan p
adalah sebagai berikut :
dasan
teori
belajar
yang
mendasari
iri
i setiap tahapan belajar dalam model pemb
gannya dengan tugas perkembangan an
egi
pembelajaran
konsep
energi
listr
gan menggunakan model pembelajaran inku
onsep-konsep fisika yang dimodelkan dalam
keterampilan berpikir yang dilatihkan
es dalam model pembelajaran inkuiri
contoh pembelajaran dengan model pemb
ain
empat bab, Bab I pendahuluan yang berisik
n sistematika penulisan. BAB II Uraian is
energi listrik dan perubahannya dengan mod
ntar, deskripsi singkat, tujuan pembelajaran,
melibatkan
ekolah dan
ari praktisi
odul-modul
an Belajar
kegiatan
ara aktif.
pelatihan
ari
model
mbelajaran
anak yang
istrik
dan
kuiri
lam modul
n
melalui
mbelajaran
langkah-langkah pembelajaran,
instrument evaluasi. Ba
pembelajaran yang dig
perubahannya, hal-hal ya
bacaan yang disaranka
latihan. Bab IV berisikan
perubahannya dengan m
pembaca untuk menge
beserta penerapannya.
kata-kata atau istilah yan
n, alat dan bahan, media pembelajara
Bab III berisi informasi untuk guru tentan
digunakan, penjelasan konsep energi lis
l yang harus diperhatikan dalam pembelajara
kan untuk dibaca, dan diakhiri dengan tu
an evaluasi tentang pembelajaran energi lis
model inkuiri. Daftar pustaka yang dapat di
gembangkan wawasan tentang model da
a. Pada akhir modul berisi glosarium yang b
ang digunakan dalam modul ini.
PEMBELAJARAN ENERGI LISTRIK DAN
PERUBAHANNYA DENGAN MODEL INKUIRI
A. Pengantar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu pengetahuan proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pada
tingkat SD diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan
pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya
melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap
ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Processes in Science E
yang mengembangkan
berbagi pendekatan yang
Berdasarkan analisis st
pada kompetensi ilmi
keterampilan proses tet
keterampilan-keterampila
meningkatkan keterampi
pembelajaran mengguna
keterampilan proses a
sedemikian rupa sehing
membangun konsep-kon
dan sikap ilmiah peserta
Salah satu tujuan pemb
IPA adalah melakukan
berpikir, bersikap dan be
ilmiah bertujuan menumb
ilmiah serta berkomunik
hidup Kegiatan inkuir
interpretasi data, pengu
membuat teori. Bebera
dengan kegiatan-kegiata
melatih peserta didik m
disajikan beberapa kegi
dan bekerja sesuai denga
Tujuandari pembelajaran
domain, yakni, kognitif, a
langsung akan tertanam
pembelajaran. Oleh kare
adalah melatih siswa
Education
(1989). Untuk menyajikan pemb
n keterampilan proses guru dapat meng
ng utama yaitu pendekatan keterampilan pro
standar kompetensi mata pelajaran IPA t
lmiahnya, peserta didik
SD
perlu me
tetapi guru IPA harus terampil dalam me
ilan
ini
dan
mendisain
kegiatannya.
pilan proses peserta didik, guru harus me
nakan pendekatan keterampilan proses. Pen
adalah proses pembelajaran yang d
ingga peserta didik dapat menemukan fak
onsep dan teori-teori dengan keterampilan in
ta didik sendiri.
belajaran pada standar kompetensi mata p
n inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kem
bertindak ilmiah serta berkomunikasi. Prose
mbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
ikasi sebagai salah satu aspek penting ke
uiri meliputi; observasi, pengukuran, h
gumpulan data, analisis data, interpretasi d
rapa kegiatan-kegiatan pada inkuari ilmia
iatan keterampilan-keterampilan proses IPA
melakukan keterampilan–ketrampilan pros
giatan yang mengajak peserta didik untuk
ngan keterampilan-keterampilan proses.
ran setidak-tidaknya seorang guru menanam
, afektif dan psikomotor dan ketiga domian it
am pada setiap siswa yang mengikuti suatu
arena itu, yang paling mendasar difahami o
a untuk berpikir, memecahkan masal
mbelajaran
nggunakan
roses.
terutama
menguasai
menyajikan
a.
Untuk
menyajikan
endekatan
dirancang
fakta-fakta,
intelektual
a pelajaran
emampuan
oses inkuiri
n bersikap
kecakapan
hipotesis,
i data dan
iah sama
IPA. Untuk
oses perlu
tuk berpikir
menemukan sesuatu b
Demikian pula halnya de
induktif. Inkuiri, pada ting
menjawab pertanyaan at
dan pengamatan. Siklus
menyelidiki, menganalis
maupun bersama-sama
sekaligus menggunakan
B. Deskripsi Singkat
Modul ini membahas k
tersebut berisi sumber e
listrik, isolator listrik, peru
energi listrik serta perub
modul ini akan mengaja
dapat digunakan untuk m
Pembaca diharapkan d
pembelajaran
inkuiri,
pembelajaran dengan m
adalah kompetensi dasar
Tabel 2
Kompetensi
Indikator keberhasilan
Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilm
yang mendukung mata pela
yang diampu:
-
Menguasai standar kompe
dan kompetensi dasar mat
pelajaran yang diampu:
Memahami standar
kompetensi mata pelaj
Menunjukkan gejala gaya meliputi macam
gaya
sampai
dengan
pengaruhnya
terhadap benda.
Menunjukkan gejala macam gerak dan
yang mempengaruhinya.
Mendefinisikan pengertian gaya.
Mendefinisikan pengertian gerak.
Menjelaskan hubungan antara gaya dan
bukan merupakan tujuan pendidikan yan
dengan strategi pembelajaran penemuan, ink
tingkat paling dasar dapat dipandang sebaga
atau memecahkan permasalahan berdasark
lus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati, b
lisa dan merumuskan teori, baik secara
a dengan teman lainnya. Mengembangk
n keterampilan berpikir kritis (Star, 200).
konsep energi listrik dan perubahannya.
r energi listrik, rangkaian listrik sederhana, k
erubahan energi ke bentuk energi lain dan k
rubahannya dalam kehidupan sehari-hari. S
ajak pembaca untuk mengkritisi model inku
membelajarkan siswa.
dapat memahami dan mengambil contoh
i,
serta
mampu
menyusun
sendiri
model inkuiri pada materi yang berbeda.
sar dan indikator yang ada dalam modul ini :
l 2.1. Kompetesi Dasar dan Indikator
Indikator keberhasilan
ur,
ilmuan
elajaran
petensi
ata
lajaran
Menunjukkan gejala gaya meliputi
gaya
sampai
dengan
penga
terhadap benda.
Menunjukkan gejala macam gera
yang mempengaruhinya.
Mendefinisikan pengertian gaya.
Mendefinisikan pengertian gerak.
Menjelaskan hubungan antara ga
ang baru.
inkuiri atau
gai proses
arkan fakta
i, bertanya,
ra individu
gkan dan
a. konsep
, konduktor
kegunaan
Selain itu,
nkuiri yang
toh model
rencana
da. Berikut
i :
Kompetensi
Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran
yang diampu:
-
Menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata
pelajaran yang diampu:
Memahami standar
kompetensi mata pelajaran
ti macam
garuhnya
erak dan
.
Kompetensi
Indikator keberhasilan
yang diampu.
Memahami kompeten
dasar mata pelajaran
diampu.
gerak.
Menjelaskan pengaruh gaya terhadap
benda.
Menjelaskan macam gaya.
Menjelaskan macam gerak
Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajara
mendidik:
-
Memahami teori belajar
konstruktivisme dan prins
prinsip pembelajaran yan
mendidik terkait dengan m
pelajaran IPA.
-
Menerapkan model-mode
pembelajaran PBI, pende
siswa aktif, strategi kegia
dikerjakan berkelompok d
memperhatikan heteroge
metode praktikum, dan te
pembelajaran yang mend
secara kreatif dalam mata
pelajaran yang diampu
Menjelaskan teori belajar konstruktivisme.
Membedakan teori belajar konstruktivisme
dengan teori belajar yang lainnya.
Mencoba menyusun pembelajaran dengan
model pembelajaran PBI, pendekatan
siswa aktif, strategi kegiatan dikerjakan
berkelompok dengan memperhatikan
heterogenitas, metode praktikum, untuk
membelajarkan siswa dengan topik
tertentu.
Melakukan pembelajaran dengan model
pembelajaran PBI, pendekatan siswa aktif,
strategi kegiatan dikerjakan berkelompok
dengan memperhatikan heterogenitas,
metode praktikum, untuk membelajarkan
siswa dengan topik tertentu.
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yan
1. Guru dapat memaha
inkuiri, serta mampu
model pembelajaran
2. Siswa dapat mengem
3. Siswa dapat belajar b
Indikator keberhasilan
tensi
ran yang
gerak.
Menjelaskan pengaruh gaya te
benda.
Menjelaskan macam gaya.
Menjelaskan macam gerak
dan
ran yang
ar
insip-ang
n mata
del
dekatan
giatan
k dengan
genitas,
teknik
ndidik
ata
Menjelaskan teori belajar konstrukt
Membedakan teori belajar konstrukt
dengan teori belajar yang lainnya.
Mencoba menyusun pembelajaran d
model pembelajaran PBI, pendekata
siswa aktif, strategi kegiatan dikerja
berkelompok dengan memperhatika
heterogenitas, metode praktikum, u
membelajarkan siswa dengan topik
tertentu.
Melakukan pembelajaran dengan m
pembelajaran PBI, pendekatan sisw
strategi kegiatan dikerjakan berkelo
dengan memperhatikan heterogenit
metode praktikum, untuk membelaja
siswa dengan topik tertentu.
ang diharapkan adalah :
ahami dan mengambil contoh model pemb
pu menyusun sendiri rencana pembelajaran
an inkuiri dengan materi yang berbeda.
embangkan keterampilan proses IPA
r berkolaborasi
Kompetensi
yang diampu.
Memahami kompetensi
dasar mata pelajaran yang
diampu.
terhadap
Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik:
-
Memahami teori belajar
konstruktivisme dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik terkait dengan mata
pelajaran IPA.
-
Menerapkan model-model
pembelajaran PBI, pendekatan
siswa aktif, strategi kegiatan
dikerjakan berkelompok dengan
memperhatikan heterogenitas,
metode praktikum, dan teknik
pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam mata
pelajaran yang diampu
ktivisme.
uktivisme
.
n dengan
atan
rjakan
ikan
, untuk
ik
n model
iswa aktif,
elompok
nitas,
lajarkan
D. Langkah Pembelajaran
I. Pendahuluan
Orientasi Siswa Pada
Masalah
Guru memberikan apersepsi konsep gaya
dan
gerak
dalam
bentuk
presentasi
masalah/isu untuk memberikan kesan dan
motivasi (5 menit)
II. Kegiatan inti
Mengorganisasi siswa
untuk belajar
Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok dengan komposisi siswa yang
heterogen (membantu siswa mengklarifikasi
masalah
dan
menentukan
bagaimana
masalah itu diinvestigasi) ( 10 menit)
Membimbing
penyelidikan individual,
Guru membimbing siswa dalam melakukan
praktikum sesuai dengan materi yang ada
dalam
LKS
(bagaimana
mereka
memecahkan masalah dan apa rasionalnya)
(pengorganisasian laporan) (30 menit)
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Siswa
mempresentasikan
hasil
kerja
kelompok (30 menit)
III. Kegiatan Penutup
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru menganalisis hasil kerja siswa dan
mengevaluasi (15 menit)
ran
a
Guru memberikan apersepsi konsep g
dan
gerak
dalam
bentuk
presen
masalah/isu untuk memberikan kesan
motivasi (5 menit)
a
Guru membagi siswa dalam beber
kelompok dengan komposisi siswa y
heterogen (membantu siswa mengklarifi
masalah
dan
menentukan
bagaim
masalah itu diinvestigasi) ( 10 menit)
al,
Guru membimbing siswa dalam melaku
praktikum sesuai dengan materi yang
dalam
LKS
(bagaimana
mer
memecahkan masalah dan apa rasionaln
(pengorganisasian laporan) (30 menit)
n
ya
Siswa
mempresentasikan
hasil
k
kelompok (30 menit)
tup
s
Guru menganalisis hasil kerja siswa
mengevaluasi (15 menit)
I. Pendahuluan
Orientasi Siswa Pada
Masalah
gaya
sentasi
n dan
II. Kegiatan inti
Mengorganisasi siswa
untuk belajar
berapa
yang
rifikasi
imana
Membimbing
penyelidikan individual,
kukan
g ada
ereka
alnya)
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
kerja
III. Kegiatan Penutup
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Uraian alur pembelajaran
berikut :
I.
Pendahuluan: Meng
Pembelajaran dimula
dan gerak dan a
penggunaan PBI, t
mempresentasikan m
gerak untuk member
dengan rinci apa yan
bagaimana guru ak
sangat penting dila
siswa dapat terlibat a
II. Kegiatan Inti: Meng
Disamping mengem
pembelajaran PBI
Pemecahan suatu
anggota. Oleh sebab
dengan membentuk
kelompok akan mem
Prinsip-prinsip penge
dapat digunakan dal
pentingnya interaksi
tutor sebaya, dan s
mengevaluasi kerja
dan dinamika kelomp
Setelah siswa diorien
kelompok belajar se
subtopik yang sp
Tantangan utama ba
ran di atas akan dirinci tahap demi tahap seba
ngorientasikan siswa pada masalah
ulai dengan menjelaskan tujuan pembelajar
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
tahapan ini sangat penting dimana gur
masalah/isu yang berhubungan dengan g
berikan kesan dan motivasi siswa serta men
ang harus dilakukan oleh siswa. Perlu dijelas
akan mengevaluasi proses pembelajaran,
ilakukan karena untuk memberikan motiva
t aktif dalam pembelajaran yang akan dilakuk
ngorganisasikan siswa untuk belajar
embangkan keterampilan memecahkan m
I juga mendorong siswa belajar berko
u masalah sangat membutuhkan kerjasam
bab itu, guru dapat memulai kegiatan pemb
k kelompok-kelompok siswa dimana masing
milih dan memecahkan masalah yang berbe
ngelompokan siswa dalam pembelajaran k
alam konteks ini seperti: kelompok harus he
ksi antar anggota, komunikasi yang efektif,
sebagainya. Guru sangat penting memon
ja masing-masing kelompok untuk menjaga
mpok selama pembelajaran.
ientasikan pada suatu masalah dan telah me
selanjutnya guru dan siswa menetapkan s
spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan
bagi guru pada tahap ini adalah mengupayak
ebagai
jaran gaya
n. Dalam
uru harus
gaya dan
enjelaskan
laskan juga
an, hal ini
tivasi agar
ukan.
masalah,
kolaborasi.
ama antar
mbelajaran
ing-masing
beda.
kooperatif
heterogen,
tif, adanya
onitor dan
ga kinerja
semua siswa aktif te
hasil-hasil penyelidik
permasalahan terseb
III. Membantu penyelid
Penyelidikan adalah
memerlukan teknik p
tentu melibatkan kar
eksperimen,
berhip
pemecahan. Pengum
yang sangat penting
untuk mengumpulka
maupun aktual) sam
secara menyeluruh.
cukup informasi un
sendiri.
Pada tahap ini seh
masalah-masalah d
mengumpulkan infor
dan ia seharusnya m
tentang masalah dan
pada pemecahan ma
Setelah siswa m
permasalahan tenta
mereka mulai men
penjelesan, dan pem
mendorong siswa
menerima secara pe
pertanyaan yang me
dan solusi yang me
f terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidi
dikan ini dapat menghasilkan penyelesaian t
ebut.
lidikan mandiri dan kelompok
h inti dari PBI. Meskipun setiap situasi perma
k penyelidikan yang berbeda, namun pada u
karakter yang identik, yakni pengumpulan d
rhipotesis
dan
penjelasan,
dan
mem
gumpulan data dan eksperimen merupaka
ting. Pada tahap ini, guru harus mendoron
lkan data dan melaksanakan eksperimen
ampai mereka betul-betul memahami perma
h. Tujuannya adalah agar siswa mengu
untuk menciptakan dan membangun ide
seharusnya lebih dari sekedar membaca
dalam buku-buku. Guru membantu sisw
formasi sebanyak-banyaknya dari berbagai
a mengajukan pertanyaan pada siswa untuk
dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk
masalah yang dapat dipertahankan.
mengumpulkan cukup data dan mem
tang fenomena yang mereka selidiki, sel
enawarkan penjelasan dalam bentuk h
emecahan. Selama pengajaran pada tahap
a untuk menyampikan semua ide-iden
penuh ide tersebut. Guru juga harus men
membuat siswa berfikir tentang kelayakan h
mereka buat serta tentang kualitas informa
lidikan dan
n terhadap
masalahan
umumnya
data dan
emberikan
kan aspek
rong siswa
en (mental
masalahan
gumpulkan
e mereka
ca tentang
swa untuk
ai sumber,
tuk berfikir
tuk sampai
dikumpulkan. Pertan
untuk membangkitka
Anda butuhkan agar
adalah yang terbaik
menguji kelayakan p
dapat Anda usulkan
menyediakan bantua
siswa dalam kegaitan
IV. Mengembangkan
mempamerkannya
Tahap penyelidikan
pameran. Hasil kary
dalam bentuk audio
multimedia. Tentuny
tingkat berfikir siswa
karyanya dan guru b
baik jika dalam peme
orangtua, dan lainny
umpan balik. Tahap i
V. Analisis dan evalua
Tahap ini dimaksud
mengevaluasi prose
intelektual yang mere
untuk merekonstruk
selama proses keg
memperoleh pemaha
mereka yakin dalam
menerima penjelasan
menolak beberapa
pemecahan akhir dar
tanyaan-pertanyaan berikut kiranya cukup m
tkan semangat penyelidikan bagi siswa. “A
ar Anda yakin bahwa pemecahan dengan ca
aik?” atau “Apa yang dapat Anda lakuka
pemecahanmu?” atau “Apakah ada solusi l
an?”. Oleh karena itu, selama tahap ini, gu
tuan yang dibutuhkan tanpa mengganggu
itan penyelidikan.
dan
menyajikan
hasil
karya
a
an diikuti dengan menciptakan hasil ka
arya tidak hanya laporan tertulis saja, nam
dio visual, model, program komputer, da
nya kecanggihan hasil karya sangat dip
a. Langkah selanjutnya adalah mempamerk
u berperan sebagai organisator pameran. Ak
meran ini melibatkan siswa-siswa lainnya, gu
nya yang dapat menjadi “penilai” atau mem
p ini merupakan tahap akhir dalam PBI.
uasi proses pemecahan masalah
sudkan untuk membantu siswa menganal
ses mereka sendiri, keterampilan penyelidi
ereka gunakan. Selama tahap ini guru memin
uksi pemikiran dan aktivitas yang telah d
egiatan belajarnya. Kapan mereka perta
ahaman yang jelas tentang situasi masalah
lam pemecahan tertentu? Mengapa merek
san lebih siap dibanding yang lain? Mengapa
pa penjelasan? Mengapa mereka men
dari mereka? Apakah mereka berubah pikiran
memadai
“Apa yang
cara Anda
kan untuk
i lain yang
guru harus
u aktivitas
ya
dan
karya dan
amun bisa
dan sajian
ipengaruhi
erkan hasil
Akan lebih
guru-guru,
emberikan
situasi masalah ke
perubahan itu? Apa
waktu yang akan dat
dapat diajukan untu
kelemahan dan keku
PBI telah banyak dit
(1995) menyatakan
eksperimen sebagai
menggunakan suatu
siswa merencanaka
pertanyaan. Pertany
pada “what do I kno
learn”, dan
“how do
merancang
ekspe
mengembangkan su
eksperimen itu. Dala
khas seperti stand
tuntunan metakogn
pengembangan eksp
cukup berhasil sert
penggunaan perenca
E. Alat dan Bahan
1. Alat dan bahan untuk
Plastik mika/sam
Karet gelang/pe
Batu/balok/bend
Kertas.
Magnet.
Gelas.
ketika penyelidikan berlangsung? Apa p
pakah mereka akan melakukan secara be
atang? Tentunya masih banyak lagi pertanya
tuk memberikan umpan balik dan mengin
kuatan PBI untuk pengajaran.
diterapkan dalam pengajaran sains. Gallagh
an bahwa PBI dapat dan perlu termasu
ai suatu alat untuk memecahkan masalah.
tu kerangka kerja yang menekankan bagaima
kan suatu eksperimen untuk menjawab
nyaan-pertanyaan yang diajukan Gallagher
now”,
“what do I need to know”, “what do I
do I measure or describe the result”. Selam
sperimen
berbasis
masalah,
para
suatu protokol yang mendaftar setiap taha
alam protokol ini, tampak ada kecenderung
ndar perencanaan laboratorium, menjad
gnitif bagi para siswa untuk digunakan
ksperimen selanjutnya. Penerapan dengan m
erta mendukung bahwa PBI dapat mem
canaan laboratorium melalui metode nontrad
k kegiatan 1 adalah :
sampul buku mika/penggaris mika.
/per.
enda padat yang mudah bergerak.
penyebab
berbeda di
yaan yang
investigasi
agher, dkk.
suk untuk
h. Mereka
imana para
b sederet
er berbasis
o I need to
lama tahap
a
siswa
hap dalam
ngan yang
jadi suatu
an dalam
n model ini
empelopori
radisional.
Paku kecil.
Serbuk stereofo
Gelas.
Air
2. Alat dan bahan untuk
Penggaris
Uang logam
Klip kertas
Kertas kardus b
Ampelas ukuran
Kertas bungkus
3. Alat dan bahan untuk
Dua buah gelas
1 buah tusuk gi
F. Media Pembelajaran
Media pembelajaran d
sebagaimana berikut :
MENGENAL GA
Tujuan: Setelah melaks
menyebutkan ma
Langkah – langkah:
1.
Ambil batu/balok letak
2.
Letakkan salah satu j
3.
Tekan/dorong dengan
4.
Apa yang terjadi pada
KEGIATAN 1
oform/potongan kecil kertas.
k kegiatan 2 adalah :
s berukuran 10 x 30 cm
ran 10 x 30 cm
us nasi ukuran 10 x 30 cm
k kegiatan 3 adalah :
las dengan ukuran sama
gigi
dalam modul ini adalah lembar kerja
GAYA DENGAN MACAM – MACAMNYA
aksanakan pembelajaran siswa menunjukk
macam – macam gaya
takkan di atas meja!
u jari kamu pada batu/balok tersebut!
gan arah sejajar meja.
da batu/balok tersebut? Mengapa?
1 :
rja siswa,
5.
Letakkan salah satu j
6.
Tekan/dorong dengan
7.
Apa yang terjadi pad
Catatan : Gaya penyebab
8.
Ambil magnet, dekatk
9.
Apa yang terjadi? Me
10. Ambil batu/balok, ang
11. Apa yang terjadi? Me
12. Ambil serbuk stereofo
13. Gosokkan plastik mik
14. Dekatkan palstik mika
15. Apa yang terjadi? Me
16. Ambil selembar kerta
17. Ambil karet gelang, lin
18. Tahan batang kertas,
19. Apa yang terjadi? Me
20. Potong kertas dengan
21. Isi gelas dengan air p
22. Tutupkan kertas pada
23. Tangan menekan/me
perlahan – lahan.
24. Lepaskan tangan pen
sampai tumpah.
25. Saat penahan tangan
Bagaimana bentukny
26. Masukkan hasil peng
T
Jawaban
langkah
ke
Yang
diamati
Keadaannya
Penyebabnya
1
Batu/balok
Bergerak/diam
2
Batu/balok
Bergerak/diam
3
Paku
Bergerak/diam
u jari kamu pada batu/balok tersebut!
gan arah tegak lurus meja.
ada batu/balok tersebut? Mengapa?
ab sebuah benda dapat berpindah atau tertahan
atkan dia pada sebatang paku!
engapa?
ngkat, lepaskan!
engapa?
oform (gabus putih)
ika/penggaris mika pada lengan tanganmu!
ika/penggaris mika pada serbuk stereoform.
engapa?
rtas, gulung hingga menjadi sebatang pipa kecil.
, lingkarkan pada batang kertas tadi.
as, tarik karet gelang, lepaskan batang kertas.
engapa?
gan ukuran yang dapat menutup gelas.
ir penuh.
da gelas.
enahan kertas, dengan hati – hati balikkan gelas
enahan secara perlahan – lahan, hati – hati air ja
an telah dilepas, perhatikan permukaan kertas!
nya? Mengapa?
ngamatan kamu kedalam table di bawah ini.
Tabel Hasil Pengamatan:
Jawaban
langkah
ke
i
Keadaannya
Penyebabnya
1
Bergerak/diam
2
Bergerak/diam
3
Bergerak/diam
an diam.
il.
las
r jangan
!
Jawaban
langkah
ke
Yang
diamati
Keadaannya
a
1
Batu/balok
Bergerak/diam
2
Batu/balok
Bergerak/diam
4
Batu/balok
Bergerak/diam
5
Stereoform
Bergerak/diam
6
Pipa kertas
Bergerak/diam
7
Kertas
Melengkung/datar
Dilihat dari penyebabnya
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
6. ...
7. ...
Pertanyaan:
1. Sebutkan gaya – gaya
2. Menurut dugaan kalian
lunak misalkan plastisi
3. Mengapa jika kita mem
benda tak bisa bergera
Permuk
Tujuan : menentukan baga
Langkah – langkah :
1.
Letakkan uang log
2.
Tegakkan pengga
logamnya
3.
Naikkan ujung ke
logam meluncur ke
KEGIATAN 2
4
Bergerak/diam
5
Bergerak/diam
6
s
Bergerak/diam
7
Melengkung/datar
a ada beberapa macam gaya, yaitu
...
...
...
...
...
...
...
ya lain yang kalian ketahui/pernah kau temui!
lian, apa yang terjadi jika gaya diberikan pada be
tisin?
emberikan gaya dorong pada benda yang berat s
erak?
ukaan Mempengaruhi Gesekan
gaimana permukaan mempengaruhi gesekan
logam di salah satu ujung kertas kardus
garis di samping kertas kardus yang terdap
kertas kardus yang ada uang logamnya sam
ke bawah. Catat ketinggian saat uang logam me
N 2 :
4
Batu/balok
Bergerak/diam
5
Stereoform
Bergerak/diam
6
Pipa kertas
Bergerak/diam
7
Kertas
Melengkung/datar
benda yang
t sekali
dapat uang
4.
Letakkan kertas a
menjepitnya.
5.
Letakkan uang log
ke-1 sampai ke-3
logam !
6.
Ulangi langkah ke
nasi dimana perm
terdapat lapisan pl
Hasil Pengamatan :
Bagaiman
Tujuan: mengetahui tarik m
Langkah-langkah:
1. Masukkan kedua gel
hingga rapat, kemudi
(gelas yang satu bera
2. Letakkan gelas di ata
3. Selipkan lidi diantara
volume air yang tump
1. Tinggi kardus sam
2. Apa yang terjadi p
atas kertas ampe
………
………
………
………
3. Apa yang terjadi p
atas kertas bungk
………
………
………
………
KEGIATAN 3 :
ampelas di atas kertas kardus dan gunakan k
logam di atas permukaan kertas ampelas. Ulang
-3 seperti di atas. Amati apa yang terjadi deng
ke-1 sampai ke-3 dengan menggunakan kertas
ermukaan yang akan diamati adalah permuka
plastiknya.
ana Molekul Air Tarik – Menarik ?
menarik antar molekul air
elas ke dalam air. Rapatkan (satukan) kedua b
udian keluarkan gelas dari dalam air dengan pos
erada di atas gerak yang lain
tas permukaan yang rata
ra kedua bibir gelas, ukur tinggi air yang tersisa (
mpah)
ampai uang meluncur : …………. cm
di pada uang logam ketika diletakkan di
pelas ?
………
………
………
………
………
di pada uang logam ketika diletakkan di
gkus nasi ?
………
………
………
………
………
:
n klip untuk
ngi langkah
engan uang
as bungkus
kaan yang
bibir gelas
osisi berdiri
a (atau ukur
1. Tinggi kardus sampai uang meluncur : …………. cm
2. Apa yang terjadi pada uang logam ketika diletakkan di
atas kertas ampelas ?
………
………
………
………
………
3. Apa yang terjadi pada uang logam ketika diletakkan di
atas kertas bungkus nasi ?
………
………
………
………
………
4.
Amati apa yang terjad
G. Instrumen Evaluasi
1. Gaya yang bekerja pada
A. gaya mesin
C.
B. gaya gesekan
2.
Perhatikan gambar ber
Berdasarkan gambar d
agar balok dapat naik k
A.
a
B.
b
3. Ban mobil atau motor di
A. tahan lama
B. tampak indah
4. Gaya yang disebabkan o
A. berat
C. gravitasi
B. tarik
D. pegas
5. Alat pengukur gaya dise
A. dinamometer
C. spedometer
B. thermometer
D. barometer
6. Untuk mengurangi gaya
A. bensin
C. air
B. oli
D. solar
7. Gerakan kelereng yang
lambat dan akhirnya be
A. otot
C. pegas
rjadi, catat hasil pengamatan!
da ban mobil yang sedang direm adalah....
C. gaya pegas
D. gaya magnet
erikut !
r di atas, maka gaya yang paling besar yang dipe
ik ke atas adalah...
C. c
D. d
dibuat beralur. Hal ini bertujuan agar....
C. mengurangi gesekan
D. memperbesar gesekan
n oleh adanya gaya tarik bumi adalah....
C. gravitasi
D. pegas
isebut....
C. spedometer
D. barometer
ya gesek pada mesin digunakan....
C. air
D. solar
ng menggelinding di lantai datar, makin lama mak
berhenti. Hal ini akibat bekerjanya gaya....
C. pegas
iperlukan
A. berat
B. tarik
A. dinamometer
B. thermometer
A. bensin
B. oli
akin
B. gravitasi
D. gesek
8. Gaya gravitasi pada gam
A. 3
C. 1 dan 5
B. 2 dan 4
D. 1, 2, 3, 4, dan 5
9. Gaya yang dibutuhkan o
A. gaya otot
C. gaya mesin
B. gaya gravitasi
D. gaya pegas
10. Gaya tarik antara mole
A. Gaya adhesi
C. Gaya sejenis
B. Gaya kohesi
D. Gaya ekstra molekuler
11. Berikut ini adalah peris
adhesi dan kohesi kecu
A. Meniscus cembung
C. Kapilaritas
B. Meniscus cekung
D. Permukaan air yang datar
12. Jika zat cair dalam wad
pernyataa berikut yang
A.
Gaya kohesi lebih
dengan molekul za
B.
Gaya adhesi lebih
dengan molekul za
C. Gaya kohesi lebih
D. Gaya kohesi lebih
D. gesek
ambar di bawah bekerja pada posisi bola nomor.
C. 1 dan 5
D. 1, 2, 3, 4, dan 5
n orang yang sedang mengangkat meja adalah...
C. gaya mesin
D. gaya pegas
olekul-molekul yang sejenis di kenal dengan nam
C. Gaya sejenis
D. Gaya ekstra molekuler
ristiwa yang terjadi akibat perbedaan kekuatan ga
ecuali....
C. Kapilaritas
D. Permukaan air yang datar
adah ternyata tidak membasahi dindingnya, mak
ng benar adalah....
bih besar daripada gaya adhesi antara molek
l zat cair
bih besar daripada gaya kohesi antara molek
l zat cair
ih besar daripada gaya adhesi antara molekul wa
ih besar daripada gaya adhesi antara molekul za
B. gravitasi
or....
A. 3
B. 2 dan 4
....
A. gaya otot
B. gaya gravitasi
ma....
A. Gaya adhesi
B. Gaya kohesi
gaya
A. Meniscus cembung
B. Meniscus cekung
aka
ekul wadah
leku wadah
BERMUTU 18
B etter E ducation through Reformed M anagement and U niversal Teacher U pgrading
INFORMASI UNTUK GURU
A. Model Pembelajaran Inkuiri
Pengertian model pembelajaran merupakan
landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologi pendidikan dan
teori belajar yang dirancang berdasarkan
proses analisis yang diarahkan pada
implementasi kurikulum dan implikasinya
pada tingkat operasional di depan kelas..
Setiap model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yaitu memiliki landasan
teori, memiliki tujuan hasil belajar siswa, terdapat tingkah laku mengajar (sintaks),
dan kondisi lingkungan belajar serta sistem pengelolaan yang sesuai untuk
penerapan model belajar tersebut. Suatu model pembelajaran yang baik
mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. MemilikiScientific procedure, maksudnya model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur sistimatis untuk merubah tingkah laku para siswa.
2. Memiliki perincian dari hasil belajar (specification of learning outcome), maksudnya semua model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar
secara mendetail mengenai penampilan siswa (student performance).
3. Menyebutkan lingkungan belajar (specification of environment), maksudnya setiap model pembelajaran menyebutkan secara pasti kondisi- kondisi
lingkungan dimana respon para siswa diobservasi.
4. Kriteria penampilan (criterion of performance) maksudnya suatu model pembelajaran menunjukkan kriteria penampilan yang diharapkan dari para
siswa dan merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari siswa yang dapat
didemonstrasikannya setelah langkah-langkah pembelajaran tertentu.
5. Cara-cara pelaksanaannya (specification of operations), maksudnya semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang menunjukkan reaksi–
reaksi siswa dan interaksinya dengan lingkungan. Model pembelajaran adalah pola
interaksi antara mahapeserta didik (peserta didik), dosen (guru), dan
33
BERMUTUPenggunaan model inku
belajar konstruktivisme.
suatu proses pembentuk
dilakukan oleh siswa. Ia
konsep dan memberi
memang dapat dan har
memberi peluang optim
menentukan terwujudnya
istilah ini, dapat dikatak
pada siswa. Pada kontek
Model belajar inkuiri mer
siswa (student oriented) intransitive yang sama
berkembang menjadi ka
investigation (Hornby, 1
terhadap katato inquire kata bendainquryyang b
Kemudian kata inquiry dikembangkan olehSuch
Model ini merupakan sa
Well (1967)dari Suchma "Inquiry is the activ change experience example, we may b used for, how it cam such as these we m compare it with othe time our searching theories made sense suggest new theorie experimenting, theor is to gather enough experiences less stra Konstruktivisme lebih m sebagian ahli pendidik utama konstruktivisme membangun pengetahu
BAB III Inform nkuiri dalam pembelajaran dilandasi pandang
e. Menurut pandangan konstruktivistik, belaja
tukan pengetahuan siswa. Pembentukan penge
Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpik
ri makna tentang hal-hal yang sedang dip
arus mengambil prakarsa untuk menata ling
timal bagi terjadinya belajar. Namun yang ak
nya gejala belajar adalah niat belajar siswa se
takan bahwa hakekatnya kendali belajar sep
teks ini siswa melakukan belajar penemuan.
erupakan salah satu proses pembelajaran yan
d). Kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris, ya ma artinya dengan to investigate, kemud kata benda inquiry yang memiliki makna s
, 1981). Echols dan Shadly (1986) membe ireyang berarti “menyelidiki” kemudian berkem
g berarti “penyelidikan”.
iry digunakan sebagai istilah model pembe
uchman (1962)yang dikenal dengan model pe salah satu bentuk mengajar yang diambil ole
man.
ctive pursuit of meaning involving thought p e to bits of knowledge. When we see a stran be puzzled about what it is, what it is made ame into being, and so forth. To find answers might examine the object closely, subject it to ther, more familiar objects, or ask people abou ng would be aimed at finding out whether nse. Or we might simply cast about for informat ries for us to test. All these activities---observin eory testing---are part of inquiry. The purpose
gh information to put together theories that w strange and more meaningful."
(Suchma ih merupakan suatu pandangan atau filosofi, na idikan mengkategorikan ke dalam teori belajar. G
me adalah bahwa belajar dalam diri seseorang ahuan baru berdasarkan pengetahuan sebelumn
ormasi Untuk Guru
ngan atau teori
lajar merupakan
ngetahuan harus
rpikir, menyusun
dipelajari. Guru
lingkungan yang
akhirnya paling
sendiri. Dengan
epenuhnya ada
ang berorientasi
yaitu kata kerja
udian kata itu
sama dengan
berikan batasan
embang menjadi
belajaran yang
pelatihan inkuiri.
oleh Joice dan
t processes that range object, for de of, what it is ers to questions t to certain tests, bout it, and for a er any of these ation that would rving, theorizing, se of the activity t will make new
man, 1968, p.1) i, namun
ar. Gagasan ng adalah umnya
BAB III Informasi Untuk Guru Konstruktivisme lebih merupakan suatu pandangan atau filosofi, namun
BAB I I Pembelajaran Gaya dan Ger Menurut model ini siswa
pada konfrontasi intelek
ilmiah. Metode pembelaja
pengajaran tradisonal, d
muatan bahan penga
pembelajaran aktif, d
mengembangkan ketera
banyak pengetahuan yan
Inkuiri juga didefinisika
pengetahuan dengan be
informasi dan data deng
menyentuh, merasakan
terlaksana dalam cara y
Siswa menjadi cenderu
tradisional, siswa belaja
mendengar dan mengula
Beberapa kehilangan
pemahaman tentang ha
cenderung memandang s
daripada hanya bertanya
berusaha untuk mengu
berguna. Penerapan pe
suatu konteks untuk pe
tingkat perbedaan per
menghasilkan bentuk pen
Model inkuiri adalah ca
dalam proses-proses me
inkuiri adalah proses me
dan prinsip-prinsip. Conto
demokrasi, tragedi, rea
dipanasi memuai, atau
proses-proses mental dugaan/menduga, menje
BE
erak Dengan Model PBI
wa dituntun pada fenomena penyelidikan yan
lektual yang dilakukan partisipan aktif dalam
lajaran ini dikembangkan untuk menjawab kega
l, di mana siswa dikehendaki untuk menging
gajaran. Pembelajaran inkuiri adalah s
dimana kemajuan dinilai dengan bagai
erampilan eksperimental dan analitik dari pa
ang mereka miliki.
kan sebagai usaha mencari kebenaran, in
bertanya. Proses inkuiri memulai dengan m
ngan melibatkan panca indera seperti melihat
an dan mencium. Sistem pendidikan trad
yang menghilangkan semangat proses alam
rung kurang mengajukan pertanyaan. Dalam
ajar bukan untuk bertanya banyak pertanyaa
ulang jawaban yang diharapkan.
semangat proses belajar sains muncul
hakekat dari pembelajaran berbasis inkuiri. B
g sebagai kegagalan pembelajaran. Inkuiri yan
nya. Suatu proses yang kompleks terlibat bila
gubah informasi dan data ke dalam penge
pembelajaran inkuiri melibatkan beberapa
pertanyaan, kerangka pertanyaan, fokus per
ertanyaan. Pembelajaran inkuiri yang dir
pengetahuan yang dapat diterapkan secara lua
cara penyajian pelajaran yang banyak meli
mental dalam rangka penemuannya. Menurut
ental, dan dalam proses itu individu mengasi
ntohkonsep:inti sel, kecepatan, panas, energ eaksi, segitiga, dan lain-lain; contoh prinsip au lingkungan berpengaruh terhadap organ
tal: mengamati, menggolong-golongkan njelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan
BERMUTU
34
BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan Model PBI
yang didasarkan
am penyelidikan
egagalan bentuk
ingat fakta-fakta
suatu bentuk
gaimana siswa
pada seberapa
informasi, atau
mengumpulkan
hat, mendengar,
radisional telah
lami dari inkuiri.
lam pengajaran
yaan, melainkan
ul dari kurang
. Bahkan hal ini
ang efektif lebih
ila setiap siswa
getahuan yang
a faktor seperti
pertanyaan, dan
dirancang baik
luas.
elibatkan siswa
utSund (1975), asimilasi konsep
rgi, masyarakat,
sip: logam bila anisme; contoh
an, membuat
an sebagainya.
33
BERMUTUSemua mata pelajaran
memformulasikan isi ku
situasi yang akan diselid
suatu perkembangan jiw
ilmiah dan memanfaatka
penyelidikan ilmiah yan
adalah membimbing den
siswa akan menemukan
Apa yang dikatakanAren
“The overal goal of helping student learn their curiosity, and bu
Pada prinsipnya tujua
merumuskan pertanyaan
keingintahuannya dan u
Lebih jauh lagi dika
mengembangkan tingkat
Model pembelajaran Inq
kehidupan nyata, untuk
pemecahan masalah da
dalam kehidupan nyata.
dalam pendidikan sain,
biasanya menggunakan
yang berkaitan dunia ala
dan teori-teori untuk me
alam semesta.Ketika sis
mereka menggunakan id
melakukan penelitian. Sis
Guru berkewajiban men
penyaji masalah, me
memberikan dorongan
inkuiri. Guru diharapkan
BAB III Inform an bisa menggunakan model ini apabila
kurikulum pada suatu masalah yang dikemb
elidiki siswa. Model pembelajaran inkuiri bero
jiwa siswa secara mandiri dengan menggun
tkan karakteristik jiwa anak sebagai partisipa
ang mempunyai keingintahuan. Dalam hal in
dengan menggunakan metode ilmiah sehingg
n sesuatu yang baru berdasarkan penyelidikan
rends (1994):
of inquiry teaching has been, and continue arn how to ask question, seek answers or solu building their own theories and ideas about the
juan pengajaran inkuiri membantu siswa
aan, mencari jawaban atau pemecahan untuk
untuk membantu teori dan gagasannya te
katakan bahwa pembelajaran inkuiri ber
kat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis
Inquiri menggunakan permasalahan otentik p
k membantu siswa mengembangkan kemam
dan keterampilan intelektual, melalui pengal
ta. Pembelajaran berbasis inkuiri telah berpe
in, dan biasa disebut sain berbasis inkuiri. P
n proses inkuiri dalam menyelesaikan suatu p
alam. Mereka menggunakan prinsip-prinsip, ko
memahami dan menjelaskan gejala-gejala y
siswa sedang belajar dengan menggunakan
ide-ide yang sama seperti ilmuwan gunakan
Siswa akan menjadiilmuwan kecil.
enggiring siswa untuk melakukan kegiatan.
memberikan instruksi-instruksi, membimb
n dan dukungan yang dapat meningkatkan
n dapat menberikan kemudahan belajar mela
ormasi Untuk Guru a guru mampu
mbangkan pada
erorientasi pada
unakan metode
ipan aktif dalam
l ini tugas guru
gga diharapkan
kannya sendiri.
ues to be, that olution to satisfy the world”.
wa bagaimana
tuk memuaskan
tentang dunia.
ertujuan untuk
itis.
k pada masalah
mpuan berpikir,
galaman belajar
rpengaruh besar
i. Para ilmuwan
u permasalahan
konsep-konsep,
yang terjadi di
n proses inkuiri,
kan bila mereka
. Guru sebagai
mbing diskusi,
n pertumbuhan
lalui penciptaan
BAB I I Pembelajaran Gaya dan Ger iklim yang kondusif deng
yang bervariasi.
Pelaksanaan inkuiri didu
metode tanya jawab, dis
berbasis inkuiri atau sa
bahwa pembelajaran seh
Pembelajaran menging
masalah daripada mene
sebagai fasilitator dala
Pekerjaan guru dalam lin
pengetahuan melainkan
mereka sendiri.
Karakteristik dari pende
pengetahuan, tetapi mem
topik, masalah yang di
permasalahan dapat dite
ditentukan bersama oleh
pada ide-ide konstruktiv
situasi kelompok.
A.1. Karakteristik Mode
Model belajar ink
intelektual peserta
dalam melaksanak
1. Berorientasi pad
Tujuan utama
kemampuan be
berorientasi kep
Oleh karena itu
menggunakan m
didik dapat men
didik beraktivita
yang harus dite
BE
erak Dengan Model PBI
ngan menggunakan fasilitas media dan materi
idukung dengan beberapa metode mengaja
diskusi, penemuan dan pemecahan masalah.
sains berbasis inkuiri pada intinya mencak
seharusnya didasarkan pada pertanyaan-perta
nginkan siswa bekerja bersama untuk m
enerima pengajaran langsung dari guru. Gu
lam pembelajaran daripada bejana bagi
lingkungan pembelajaran inkuiri adalah bukan
an membantu siswa selama proses mencari
dekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengk
embantu siswa untuk belajar bagi mereka sen
dipelajari, dan metode yang digunakan unt
itentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh gu
leh siswa dan guru. Pembelajaran inkuiri mem
tivis dari belajar. Kemajuan belajar terbaik
del Pembelajaran PBI
inkuiri merupakan menekankan kepada pe
rta didik. Ada beberapa prinsip yang harus
akan pembelajaran inkuiri:
pada pengembangan intelektual
a dari model belajar inkuiri adalah pe
berpikir. Dengan demikian model pembelaja
epada hasil belajar juga berorientasi pada p
itu, kriteria keberhasilan dan proses pembela
n model inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh
enguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh
itas mencari dan menemukan sesuatu. Makna
itemukan oleh peserta didik melalui proses b
BERMUTU
34
BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan Model PBI
eri pembelajaran
ajar diantaranya
h. Pembelajaran
akup keinginan
rtanyaan siswa.
menyelesaikan
Guru dipandang
i pengetahuan.
an menawarkan
ari pengetahuan
gkomunikasikan
endiri, kemudian
ntuk menjawab
guru, dan dapat
emberi tekanan
ik terjadi dalam
pengembangan
rus diperhatikan
pengembangan
ajaran ini selain
proses belajar.
elajaran dengan
h mana peserta
h mana peserta
na dari sesuatu
berpikir adalah
33
BERMUTUsesuatu yang d
sebab itu setia
yang dapat ditem
2. Prinsip interaksi Proses pembe
interaksi antara
bahkan intera
Pembelajaran s
sebagai sumbe
pengatur interak
dapat mengem
mereka. Kemam
pekerjaan yang
mengenai prose
3. Prinsip bertany Peran guru ya
pembelajaran in
peserta didik un
merupakan bag
untuk bertanya
jenis dan tekni
bertanya hanya
melacak, bertan
untuk menguji.
4. Prinsip belajar u Belajar bukan
adalah proses
mengembangka
Pembelajaran b
maksimal. Bela
misalnya denga
membuat anak
berpikir logis da
BAB III Inform dapat ditentukan, bukan sesuatu yang tida
tiap gagasan yang harus dikembangkan ada
itemukan.
ksi
belajaran pada dasarnya adalah proses in
ra peserta didik maupun interaksi peserta didik
raksi antar peserta didik dengan lin
sebagai proses interaksi berarti menempatka
ber belajar, akan tetapi sebagai pengatur lin
raksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar
embangkan kemampuan berpikirnya mela
ampuan guru untuk mengatur interaksi me
ng mudah. Sering guru terjebak oleh kondisi ya
ses interaksi itu sendiri.
nya
yang harus dilakukan dalam menggunakan
inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab
untuk menjawab setiap pertanyaan pada da
agian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kem
a dalam setiap langkah inkuiri sangat diperluk
nik bertanya perlu dikuasai oleh setiap gur
ya sekedar untuk meminta perhatian siswa, b
tanya untuk mengembangkan kemampuan a
ji.
ar untuk berpikir
n hanya mengingat sejumlah fakta, akan
es berpikir (learning how to think), y kan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupu
berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaa
elajar yang hanya cenderung memanfaatk
gan memaksa anak untuk berpikir logis dan
k dalam posisi kering dan hampa. Oleh kare
dan rasional perlu didukung oleh pergerakan
ormasi Untuk Guru tidak pasti, oleh
adalah gagasan
interaksi, baik
idik dengan guru
lingkungannya.
tkan guru bukan
lingkungan atau
gar peserta didik
elalui interaksi
memang bukan
yang tidak tepat
an pendekatan
ab, kemampuan
dasarnya sudah
emampuan guru
rlukan. Berbagai
uru, apakah itu
, bertanya untuk
n atau bertanya
n tetapi belajar
yakni proses
pun otak kanan.
aan otak secara
atkan otak kiri,
n rasional akan
rena itu, belajar
kan otak kanan,
BAB I I Pembelajaran Gaya dan Ger misalnya denga
emosi, yaitu un
dan menggairah
5. Prinsip keterbu Belajar adalah
sesuatu mungk
kebebasan untu
logika dan nalar
yang menyediak
dibuktikan kebe
memberikan k
hipotesis dan s
diajukan.
Prinsip-prinsip ter
melibatkan secara
menyelidiki sesuatu
logis, analitis sehin
dengan penuh perc
A.2. Tahapan Model Pe
Model pembelajara
merupakan pembe
melakukan eksperim melihat apa yan melakukan sesu menggunakan s mencari jawaban menghubungkan membandingkan
lain.
Menciptakan situas
sesuatu yang muda
guru dapat melaks
BE
erak Dengan Model PBI
gan memasukkan unsur-unsur yang dapat m
unsur estetika melalui proses belajar yang m
rahkan.
bukaan
h suatu proses mencoba berbagai kemungk
gkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak pe
ntuk mencoba sesuai dengan perkembangan
larnya. Pembelajaran yang bermakna adalah
iakan berbagai kemungkinan sebagai hipotes
benarannya. Tugas guru adalah menyediakan
kesempatan kepada peserta didik men
secara terbuka membuktikan kebenaran h
tersebut dapat memicu kegiatan pembe
ra maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
atu (benda, manusia atau peristiwa) secara sis
hingga mereka dapat merumuskan sendiri p
rcaya diri.
Pembelajaran inkuiri
ran inkuiri menurut Piaget (Sund dan Trowb
belajaran yang mempersiapkan situasi bag
rimen sendiri. Hal ini meliputi :
ang terjadi
suatu
n simbol-simbol
ban atas pertanyaan sendiri