• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PDPP 1201084 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PDPP 1201084 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Suciati Rahayu Widyastuti, 2014

PERBANDINGAN INDEKS KETIDAKWAJARAN SKOR MENGGUNAKAN METODE SHL DAN METODE

DONLON-FISHER PADA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pengukuran pada proses pembelajaran di sekolah disebut pengukuran pendidikan. Ranah yang diukur dalam proses pendidikan menurut Binyamin S. Bloom dkk. dalam Azwar (2011:8) yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran (Mardapi, 2012:108). Dilakukannya tes dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan yang berkaitan dengan kognitif sedangkan untuk mengukur ranah selain kognitif digunakan istilah nontes atau survey (Susetyo, 2011). Hasil tes digunakan untuk menyampaikan informasi yang sesuai dengan tujuan dari pengukuran. Tes yang dibuat harus tepat mengukur apa yang ingin diukur.

Terdapat beberapa jenis tes, salah satunya adalah tes prestasi atau tes hasil belajar yang merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa (Susetyo, 2011:7). Hasil tes prestasi digunakan untuk menilai, memotivasi siswa, memberi informasi kepada siswa, administrator sekolah, dan orang tua. Hasil tes diharapkan dapat benar-benar menggambarkan kemampuan peserta tes. Namun pada kenyataannya terkadang skor hasil tes tidak dengan benar memberikan informasi yang ingin didapat dari peserta tes. Apabila terjadi seperti itu maka kita berhadapan dengan skor yang tidak benar atau tidak wajar.

(2)

Suciati Rahayu Widyastuti, 2014

PERBANDINGAN INDEKS KETIDAKWAJARAN SKOR MENGGUNAKAN METODE SHL DAN METODE

DONLON-FISHER PADA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Bidang studi matematika mempelajari konsep-konsep, struktur-struktur matematika, dan rangkaian pertanyaan-pertanyaan (sifat, teorema, dalil, prinsip). Tak jarang pula dalam mempelajari matematika peserta didik disuguhkan banyaknya simbol, rumus dan notasi yang dapat menyebabkan peserta didik merasa tidak bersemangat, enggan, bahkan takut menghadapi pelajaran matematika. Begitu pula dalam menghadapi tes matematika, siswa cenderung merasa cemas atau was-was.

Materi pada bidang studi matematika SMP kelas VII dirasa lebih kompleks dibandingkan dengan matematika ketika mereka masih duduk dibangku SD, karena masa peralihan tersebut mereka masih perlu beradaptasi dalam proses pembelajaran maupun pada saat mengadapi tes matematika. Ketika perasaan cemas dan tidak tenang yang dialami siswa dalam menghadapi tes matematika, hal ini dapat mengakibatkan siswa ceroboh menjawab butir tes, seperti salah menghitung atau salah dalam menafsirkan soal, terburu-buru menjawab soal karena waktu pengerjaan tes yang dirasa kurang bagi siswa. Terkadang siswa juga dihadapkan oleh tes hasil belajar matematika berbentuk tes objektif bentuk pilihan ganda, mereka memiliki peluang untuk menebak jawaban benar jika mereka tidak menguasai materi pada butir tes tersebut. Keadaan seperti itu dikhawatirkan dapat menghasilkan perolehan skor yang tidak dengan benar mencerminkan kemampuan dari siswa tersebut.

Jawaban siswa yang diidentifikasi terdapat ketidakwajaran skor akan terlihat sangat ganjil, keganjilan tersebut bisa dilihat pada hasil analisis soal, soal diurutkan dari yang tingkat kesukarannya rendah ke tingkat kesukarannya tinggi. Ketidakwajaran skor juga dapat terdeteksi dari terdapatnya ketidakwajaran pada skor jika peserta tes dapat menjawab dengan benar butir soal yang sulit sedangkan butir soal yang mudah tidak dijawab dengan benar. Penting dilakukan pendeteksian ketidakwajaran skor jika kita sudah tidak dapat mencegah atau menghindari ketidakwajaran skor tersebut. Tujuan pendeteksian ketidakwajaran

(3)

Suciati Rahayu Widyastuti, 2014

PERBANDINGAN INDEKS KETIDAKWAJARAN SKOR MENGGUNAKAN METODE SHL DAN METODE

DONLON-FISHER PADA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

skor adalah untuk mendeteksi skor peserta tes yang dicurigai tidak wajar. Ketidakwajaran skor dapat diantisipasi jika semua kegiatan dan langkah didalam pelaksanaan tes itu berlangsung dengan baik, selain itu kita juga akan memdapatkan gambaran kemampuan yang benar tentang peserta tes. Dari hasil pendeteksian ketidakwajaran skor tersebut dapat diambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan berikutnya terhadap peserta tes yang dideteksi skornya tidak wajar atau juga dapat menjadi bahan evaluasi pada proses pelaksanaan tes.

(4)

Suciati Rahayu Widyastuti, 2014

PERBANDINGAN INDEKS KETIDAKWAJARAN SKOR MENGGUNAKAN METODE SHL DAN METODE

DONLON-FISHER PADA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga dengan penggunaan metode diharapkan pendeteksiannya dapat dilakukan secara sistematis sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk dapat mendeteksi ketidakwajaran skor adalah metode Jacob, SHL, Ghiselli, dan Donlon-Fisher. Metode-metode tersebut merupakan metode pendeteksian ketidakwajaran skor yang dalam mengestimasi skornya menggunakan teori skor klasik. Dari ke empat metode pendeteksian ketidakwajaran skor tersebut, masing-masing metode memiliki karakteristik yang tersendiri. Menurut Naga (1998) metode Ghiselli membutuhkan skor prediksi untuk dapat mendeteksi ketidakwajaran skor, dalam langkah perhitungan ketidakwajaran skornya metode ini menggunakan variabel Z untuk mendeteksi peserta tes yang memiliki skor yang tidak wajar di antara kelompok, variabel Z sangat bergantung dengan keadaan. Penggunaan skor prediksi pada metode Ghiselli juga harus benar-benar relevan dan juga harus mengukur sesuatu yang sama dengan skor yang akan dideteksi ketidakwajaran skornya.

(5)

Suciati Rahayu Widyastuti, 2014

PERBANDINGAN INDEKS KETIDAKWAJARAN SKOR MENGGUNAKAN METODE SHL DAN METODE

DONLON-FISHER PADA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari keempat metode pendeteksian ketidakwajaran skor tersebut, untuk metode SHL dan metode Donlon-Fisher, keduanya tidak membutuhkan skor prediksi dan tidak ada pembagian peringkat dalam menghitung indeks ketidakwajaran skor peserta tes, dengan begitu kedua metode tersebut cocok apabila digunakan oleh guru-guru karena lebih mudah digunakan tidak perlu mencari skor prediksi yang belum tentu mengukur sesuatu yang sama seperti pada metode Ghiselli dan juga menghindari kelemahan dalam perhitungan ketidakwajaran skor dalam penggunaan metode Jacob.

Metode SHL dan metode Donlon-Fisher pada proses perhitungannya berdasarkan teori skor klasik dalam mengestimasi skornya, ini mempermudah guru dalam mendeteksi ketidakwajaran skor karena telah sesuai dengan analisis butir soal yang biasa digunakan guru di sekolah untuk menganalisis butir soal yaitu menggunakan teori skor klasik.

(6)

Suciati Rahayu Widyastuti, 2014

PERBANDINGAN INDEKS KETIDAKWAJARAN SKOR MENGGUNAKAN METODE SHL DAN METODE

DONLON-FISHER PADA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada dasarnya kedua metode tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mendeteksi ketidakwajaran skor peserta tes, maka seharusnya menghasilkan indeks ketidakwajaran yang sama pula, namun pada prakteknya terdapat komponen yang berbeda seperti dijelaskan sebelumnya. Belum diketahui apakah perbedaan tersebut dapat menghasilkan indeks ketidakwajaran skor peserta tes yang berbeda pula, karena dikhawatirkan adanya perbedaan indeks ketidakwajaran skor yang dihasilkan oleh metode SHL dan metode Donlon-Fisher dapat menyebabkan guru atau pihak yang ingin mendeteksi ketidakwajaran skor menjadi bingung metode mana yang sebaiknya digunakan.

Untuk itulah penting dilakukan penelitian membandingkan indeks ketidakwajaran skor yang dideteksi menggunakan metode SHL dan yang dideteksi menggunakan metode Donlon-Fisher terhadap tes hasil belajar matematika SMP kelas VII, karena apabila telah diketahui indeks ketidakwajaran skor dengan menggunakan metode SHL dan metode Donlon-Fisher terhadap tes hasil belajar siswa, maka akan sangat membantu dalam memilih metode pendeteksian ketidakwajaran skor yang tepat, lebih sensitif atau yang lebih praktis dalam penggunaannya.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kecemasan diduga mempengaruhi indeks ketidakwajaran skor siswa

SMP kelas VII pada mata pelajaran matematika.

2. Tingkat ketidakhati-hatian dalam mengerjakan setiap butir soal diduga mempengaruhi indeks ketidakwajaran skor siswa SMP kelas VII pada mata pelajaran matematika.

3. Sikap tidak tenang menghadapi tes diduga mengakibatkan ketidakwajaran skor siswa SMP kelas VII pada mata pelajaran matematika.

(7)

Suciati Rahayu Widyastuti, 2014

PERBANDINGAN INDEKS KETIDAKWAJARAN SKOR MENGGUNAKAN METODE SHL DAN METODE

DONLON-FISHER PADA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Membandingkan indeks ketidakwajaran skor menggunakan metode SHL dan metode Donlon-Fisher pada tes hasil belajar matematika di SMP kelas VII.

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas peneliti dapat mengetahui tentang masalah yang dihadapi, salah satu masalah yang akan diteliti adalah perbandingan indeks ketidakwajaran skor menggunakan metode SHL dan metode Donlon-Fisher pada tes hasil belajar matematika SMP kelas VII.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang akan diteliti, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan antara metode SHL dan metode Donlon-Fisher dalam hal indeks ketidakwajaran skor pada tes hasil belajar matematika SMP kelas VII?

2. Bagaimana hasil analisis indeks ketidakwajaran skor menggunakan metode SHL pada tes hasil belajar matematika SMP kelas VII?

3. Bagaimana hasil analisis indeks ketidakwajaran skor menggunakan metode Donlon-Fisher pada tes hasil belajar matematika SMP kelas VII?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui perbandingan hasil pendeteksian ketidakwajaran skor antara metode SHL dan metode Donlon dan Fisher pada mata pelajaran matematika SMP kelas VII.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan indeks ketidakwajaran skor menggunakan metode SHL dan metode Donlon-Fisher pada mata pelajaran matematika di SMP kelas VII.

(8)

Suciati Rahayu Widyastuti, 2014

PERBANDINGAN INDEKS KETIDAKWAJARAN SKOR MENGGUNAKAN METODE SHL DAN METODE

DONLON-FISHER PADA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk menganalisis indeks ketidakwajaran skor menggunakan metode Donlon-Fisher pada tes hasil belajar matematika SMP kelas VII.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis dalam pelaksanaan tes.

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan bukti empiris perbedaan indeks ketidakwajaran skor menggunakan metode SHL dan metode Donlon-Fisher pada tes hasil belajar matematika. Memberikan pula informasi kepada pembaca tidak semua hasil tes memberikan informasi yang benar tentang kemampuan peserta tes.

Referensi

Dokumen terkait

Dampak nya itu pastinya pendapatan yang tidak menentu sedangkan pengeluaran banyak dengan harga kebutuhan ekonomi makin hari makin naik saja, dengan juga

Hal ini sesuai dengan penelitian Mile, 2004 yang menunjukkan bahwa pada pemupukan pada saat tanam dengan kombinasi pupuk organik bokasi cair dosis 350 cc dengan majemuk anorganik NPK

dengan sistem lain seperti sistem Roller sebanyak tiga buah , sehingga akan didapat unjuk kerja dari mesin pemeras batang sorghum yang lebih optimal.. Cara kerja mesin

Bila merujuk kepada pengalaman kasus Timor Timur yang juga dibawa ke pengadilan HAM ad hoc, regulasi ini gagal menjamin perlindungan para saksi dan korban sehingga hanya sedikit

EFEKTIVITAS MIND MAPPING BERBENTUK MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA SMK PADA MATA.. PELAJARAN PEMOGRAMAN DASAR (Studi Kasus pada SMK

Dengan catuan per DP membutuhkan Bit rate sebesar 450 Mbps, 1 inti jaringan optik adalah 1 Gbps, dan 1 Modul MDU membutuhkan 1 inputan GEPON, maka untuk variasi pembagi pasif

Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran konstruktivistik dan berbasis pengalaman ( Experiental Learning ) dalam Meningkatkan kemandirian belajar peserta didik pada

To make it architectural, meaning that to speak language with space and gatra , with line and plane, with a material and lace atmosphere, it is natural that individual