• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IPA 1302226 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IPA 1302226 Chapter3"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment. Metode ini memiliki karakteristik yaitu mengkaji keadaan praktis suatu objek, yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali variabel-variabel yang diteliti. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design, artinya pengambilan kelompok tanpa prosedur

penempatan acak. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa kelas telah terbentuk sebelumnya, sehingga tidak dilakukan pengelompokan siswa secara acak (Creswell, 2010, hal. 242).

Rancangan dengan desain ini menggunakan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan SWH sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Desain pada penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

O X O O O Keterangan:

O : X : --- :

Pemberian pretes (tes awal) dan postes (tes akhir) penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic

Sampel tidak dikelompokkan secara acak

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas VIII pada salah satu SMP di Sumatera Barat yang terdaftar pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Jumlah kelas VIII yang terdapat di sekolah tersebut terdiri dari sembilan kelas.

(2)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sebanyak 46 siswa kelas VIII yang berasal dari dua kelas digunakan dalam penelitian ini. Dua kelas telah dipilih sebagai sampel dalam penelitian yang dijadikan untuk kelas eksperimen dan kontrol. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik ini dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang diperlukan dalam penelitian (Sugiyono: 2013, hal. 68). Pengambilan secara purposive sampling disesuaikan dengan tujuan penelitian agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama mengenai kondisi subjek penelitian. Pertimbangan pemilihan sampel dalam penelitian ini menuntut adanya kemampuan berkomunikasi dalam pembelajaran dan penguasaan konsep siswa terhadap materi yang sudah diajarkan. Oleh karena itu pemilihan sampel ditujukan kepada kelas yang kemampuan komunikasinya masih pasif.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini merupakan sebuah kondisi yang dimanipulasi oleh peneliti. Penelitian ini melibatkan variabel bebas, terikat, dan kontrol. Adapun variabel bebasnya adalah pendekatan pembelajaran, sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi. Variabel yang dijadikan sebagai kontrol dalam penelitian ini adalah motivasi dan IQ siswa, materi pembelajaran, guru yang mengajar, dan alokasi waktu pembelajaran.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan dalam variabel-variabel penelitian, berikut akan disajikan penjelasan operasionalnya di bawah ini:

(3)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(2006). Data dari hasil penulisan laporan tersebut dijaring menggunakan rubrik dengan format SWH.

2. Penguasaan konsep merupakan perubahan peningkatan kemampuan kognitif siswa ke arah yang lebih baik setelah mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memahami makna dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan konsep diukur dari hasil belajar siswa melalui proses belajar pada ranah kognitif. Data dijaring dengan menggunakan Taksonomi Bloom revisi berupa soal tes pilihan ganda meliputi aspek C1, C2, C3, dan C4.

3. Kemampuan komunikasi merupakan kegiatan yang mengacu pada tindakan seseorang dalam melakukan penyelidikan ilmiah secara sistematis kemudian dituangkan dalam sebuah laporan dan hasilnya dikomunikasikan dalam kelompok kecil dan kelompok besar untuk melatih kemampuan berpikir. Indikator-indikator yang diukur dalam keterampilan berkomunikasi ini mengacu pada indikator yang dinyatakan oleh Rustaman (2005, hal. 87) yang dimodifikasi. Kemampuan berkomunikasi ini diukur dari aspek komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Data dari komunikasi lisan diperoleh dari rekaman video kemudian dianalisis menggunakan lembar observasi dengan memberi tanda cek list pada kolom yang disediakan. Indikator yang diukur yaitu mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Aspek komunikasi tulisan diukur menggunakan tes essay berupa tes uraian bebas (extended response essay). Indikator yang diukur yaitu mengubah bentuk penyajian, membaca tabel, membaca grafik, menjelaskan hasil percobaan, serta menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis.

E. Instrumen Penelitian

(4)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penelitian ini berupa tes penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi serta angket sebagai instrumen pelengkap.

1. Tes Penguasaan Konsep

Tes yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep ini terdiri dari 25 butir soal. Tes ini diberikan sebanyak dua kali, yaitu di awal (pretest) dan akhir (posttest) perlakuan. Tes penguasaan konsep diberikan sebelum siswa mendapat perlakuan pembelajaran (pretes) dan setelah siswa mendapat perlakuan pembelajaran (postes). Butir soal yang diujikan pada pretes dan postes adalah sama dengan pertimbangan bahwa peningkatan penguasaan konsep siswa benar-benar sebagai dampak dari pemberian perlakuan. Pretes diberikan untuk melihat kemampuan awal siswa dan postes ini digunakan untuk melihat perkembangan penguasaan konsep siswa setelah mengikuti pembelajaran.

Metode penilaian yang digunakan adalah asesmen selected-response berupa tes pilihan ganda. Penyusunan instrumen ini dimulai dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi merupakan deskripsi dari kemampuan, kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam membuat soal. Soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Secara lengkap, kisi-kisi dan instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran B.1. Dalam penelitian ini penguasaan konsep yang dinilai berorientasi pada hasil belajar siswa.

(5)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Taksonomi Bloom merupakan salah satu macam penilaian yang bersifat measurable, artinya memiliki kata operasional yang bisa diukur, dan hierarkinya

jelas dan sangat rasional. Dasar dari penilaian Bloom ini adalah pengetahuan. Ketika siswa telah memiliki pengetahuan, siswa akan dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk memetakan kemampuannya.

2. Tes Kemampuan Komunikasi Tulisan

Metode penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi tulisan siswa adalah test essay berupa tes uraian bebas. Jawaban dari tes ini berbentuk uraian yang menuntut siswa mengorganisasikan dan mengekspresikan gagasan pikirannya secara bebas untuk menjawab soal yang telah disediakan. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Sudjana & Ibrahim (2012, hal. 3) bahwa melalui tes esai, guru dapat meminta siswa untuk menganaliasis, membandingkan membuat kesimpulan, dan atau berpikir kritis secara jelas melalui asesmen esay. Dalam penelitian ini, indikator yang diukur terhadap aspek komunikasi tulisan siswa terdiri dari lima indikator, yaitu mengubah bentuk penyajian, membaca tabel, membaca grafik, menjelaskan hasil percobaan, serta menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis. Penyusunan instrumen ini dimulai dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi merupakan deskripsi dari kemampuan, kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam membuat soal. Soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Secara lengkap, kisi-kisi dan instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran B.3. Untuk indikator menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dinilai secara terpisah, yaitu menggunakan rubrik penskoran format SWH yang dinyatakan oleh Burke dan Greenbowe (2006) pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Laporan SWH Siswa Komponen

Laporan

Kategori Poin

Pertanyaan Awal

Pertanyaan yang dibuat adalah pertanyaan yang diputuskan secara bersama

2 Prosedur  Menyebutkan alat dan bahan yang digunakan

 Prosedur yang dilakukan sistematis

(6)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Observasi  Mendeskripsikan pengamatan kualitatif yang diamati

 Disajikan dalam bentuk tabel/gambar/grafik

2 Klaim  Dugaan dirumuskan berdasarkan data yang diperoleh

selama percobaan

 Dugaan yang dirumuskan membantu menjawab pertanyaan awal

2

Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Laporan SWH Siswa (Lanjutan) Bukti dan

analisis

 Pernyataan yang dirumuskan mendukung klaim

 Pernyataan yang dibuat berdasarkan data yang dihasilkan dalam percobaan

6

Membaca  Merumuskan jawaban untuk menjawab pertanyaan awal yang telah dirumuskan

 Pembahasan yang dibuat memiliki hubungan antara hasil percobaan dengan konsep yang dipelajari

6

Total 20

3. Lembar Observasi Profil Komunikasi Lisan Siswa dalam Pembelajaran Kemampuan komunikasi lisan siswa diukur menggunakan metode observasi (pengamatan). Penilaian dari hasil pengamatan terhadap aktivitas komunikasi lisan siswa menggunakan rubrik yang telah ditentukan peneliti. Hal ini bertujuan memudahkan peneliti dalam mengambil data mengenai kemampuan komunikasi siswa yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung. Indikator yang dinilai terdiri dari mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Berikut rubrik untuk penilaian aktivitas komunikasi lisan siswa disajikan pada Tabel 3.2 dan rubrik lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.

Tabel 3. 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Lisan Siswa

Indikator 3 2 1

Mengemukakan pendapat

 Sesuai topik yang dibahas

 sesuai hasil praktikum,

 Sesuai topik yang dibahas

 hasil praktikum

 Bukti-bukti yang benar dan

kuat

 Sesuai topik yang dibahas

 Pertanyaan fokus dan terkait

dengan materi praktikum,

(7)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu jelas

Menjawab pertanyaan

 Sesuai topik yang dibahas

 Jawaban terkait dengan materi

praktikum

 Menggunakan kalimat yang

jelas

Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada

Memenuhi 1 dari 3 kriteria yang ada

(Diadaptasi dari Rustaman, 2005, hal. 87) 4. Angket mengenai Respon Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan

Pendekatan SWH

Angket ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan SWH pada konsep pendengaran manusia. Angket ini memuat daftar pernyataan terkait penerapan pendekatan SWH yang dilaksanakan. Arikunto (2013, hal. 268) mengungkapkan bahwa angket adalah instrumen untuk mengetahui pendapat atau fakta, bukan pengukur kemampuan. Oleh karena itu jawaban yang diberikan responden tidak harus bervariasi.

Pemberian angket respon dalam penelitian ini hanya diberikan kepada siswa dengan pertimbangan karena siswa adalah objek yang mendapat perlakuan. Instrumen angket respon untuk siswa mengacu pada skala Likert yang memuat kolom sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Siswa diminta memberikan tanda cek () pada pernyataan yang terdapat pada angket. Skala ini sengaja dipakai dalam penelitian, karena menurut Arifin (2009, hal. 160), skala ini banyak dipakai dalam penelitian karena sederhana dan mudah mengembangkannya. Sugiyono (2013) menambahkan dengan skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan.

F. Teknik Pengumpulan Data

(8)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis yaitu melalui tes, lembar observasi, dan angket (kuesioner). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dan kualitatif yang didapat dari :

a. skor pretest dan posttest dari penguasaan konsep

b. skor prestest dan posttest dari kemampuan berkomunikasi tulisan c. Hasil analisis aktivitas kemampuan berkomunikasi lisan

d. Respon siswa mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan SWH. Hasil angket ini akan dinyatakan dalam persentase untuk dideskripsikan.

Untuk lebih jelasnya, teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Teknik Pengumpulan Data

No. Jenis Data Sumber 2. Kemampuan komunikasi

tulisan siswa sebelum dan setelah pembelajaran 3. Kemampuan komunikasi

lisan selama pembelajaran berlangsung

Siswa observasi Lembar observasi

4. Respon siswa mengenai

(9)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

program AnatesV4 for Windows. Jawaban subjek di lapangan merupakan data empiris yang kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari instrumen yang dikembangkan.

1. Validitas Butir Soal

Pengujian validitas soal dilakukan secara validitas muka dan isi dengan cara meminta pertimbangan (judgement) oleh ahli. Validitas permukaan disebut juga validitas bentuk instrumen atau validitas tampilan, yaitu keabsahaan susunan kalimat atau kata-kata dalam instrumen sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan penafsiran ganda. Validitas isi suatu tes artinya ketepatan tes tersebut ditinjau dari segi materi yang diujikan. Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun sudah mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Para ahli diminta memberikan tanggapan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun.

Dalam penelitian ini, pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan meliputi dimensi pengetahuan dan indikator pembelajaran. Jumlah tenaga ahli (judgement expert) yang memberikan pertimbangan terhadap instrument penelitian ini

sebanyak tiga orang. Hasil validasi dari tenaga ahli ahli dianalisis secara deskriptif. Hasil pertimbangan ahli secara umum menunjukkan bahwa terdapat kesalahan mengelompokkan butir soal ke dalam dimensi kognitif (C1, C2, C3, dan C4) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural). Selain itu terdapat gambar yang terlalu kecil dan kurang jelas, kurangnya keterangan pada soal, dan kesalahan pemilihan kata. Selanjutnya peneliti melakukan revisi terhadap instrumen tersebut dan melakukan ujicoba di lapangan.

(10)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bawah ini (Surapranata, 2009, hal. 59). Kriteria validitas butir soal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kriteria rendah, cukup, tinggi, dan snagat tinggi.

Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal

Batasan Kriteria

0,80 ≤ rxy < 1,00 Validitas Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Validitas Tinggi 0,40 ≤ rxy < 0,60 Validitas Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Validitas Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Validitas Sangat Rendah 2. Reliabilitas Butir Soal

Reliabilitas menurut Siregar (2013, hal. 55) digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tepat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula . Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diberikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 2013, hal. 258). Untuk memberikan penafsiran terhadap kriteria reliabelitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini. Kriteria reliabilitas butir soal yang digunakan dalam penelitian adalah sangat tinggi.

Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Butir Soal

Batasan Kriteria

0,80 ≤ rxy < 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Reliabilitas Tinggi 0,40 ≤ rxy < 0,60 Reliabilitas Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Reliabilitas Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah

(11)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang belum/kurang menguasai kompetensi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Perhitungan daya beda soal dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.6 menurut Surapranata (2014, hal. 47) di bawah ini. Kriteria indeks daya beda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria diterima.

Tabel 3.6. Kriteria Indeks Daya Pembeda

Batasan Kriteria

> 0,30 Diterima

0,10 – 0,29 Direvisi

< 0,10 Ditolak

4. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan

mudahnya suatu soal. Perhitungan tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Kriteria untuk tingkat kesukaran soal mengacu pada kriteria yang dinyatakan oleh Surapranata (2009, hal. 21) meliputi sukar, sedang, dan mudah Berikut kriteria tingkat kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7. Kriteria Tingkat Kesukaran

Batasan Kriteria

P < 0,3 Sukar

0,30 ≤ P≤ 0,70 Sedang

P> 0,7 Mudah

H. Hasil Ujicoba Instrumen

(12)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dalam bentuk pilihan ganda dan tes kemampuan komunikasi tulisan berjumlah enam soal dalam bentuk essay. Analisis instrumen tersebut dilakukan dengan menggunakan program Anates V4 untuk menguji validitas butir soal, reliabilitas tes, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal. Rekapitulasi hasil ujicoba instrumen tes pengusaan konsep dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Rekapitulasi hasi Ujicoba Instrumen Penguasaan Konsep No. ID Kriteria P Kriteria Nilai Kriteria Signifikansi

1. 0,42 Diterima 0,59 sedang 0,39 rendah signifikan digunakan 2. 0,71 Diterima 0,51 sedang 0,47 cukup sangat

signifikan

digunakan

(13)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu signifikan

0,43 cukup signifikan digunakan

25. 0,57 Diterima 0,77 mudah 0,59 cukup sangat

0,42 cukup signifikan digunakan

30. 0,57 diterima 0,74 nudah 0,47 cukup sangat signifikan

digunakan

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis meliputi perolehan nilai validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran terhadap 30 butir soal yang diujicobakan diperoleh 25 butir soal penguasaan konsep yang berada pada kategori valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0,91 berada pada kriteria sangat tinggi, sedangkan 4 butir soal dinyatakan tidak valid sehingga soal tersebut tidak dipakai dalam penelitian. Hasil analisis diperoleh 25 soal yang digunakan dalam penelitian untuk pretest dan posstest. Hasil ujicoba instrumen untuk tes kemampuan komunikasi tulisan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini.

Tabel 3.9. Hasi Ujicoba Instrumen Kemampuan Komunikasi Tulisan No. ID Kriteria P Kriteria Nilai Kriteria Signifikansi

1. 0,67 diterima 0,62 sedang 0,88 sangat

(14)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

butir soal untuk kemampuan komunikasi tulisan dinyatakan valid dan reliabel sehingga semua soal tersebut dapat digunakan untuk pretest dan posstest. Hasil pengolahan data ujicoba instrumen penguasaan konsep dan komunikasi tulisan secara rinci disajikan pada Lampiran C.

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang akan diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data utama dalam penelitian yang meliputi data hasil pretest dan posttest dari tes kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan, sedangkan data kualitatif merupakan data pendukung yang akan dianalisis secara deskripitif. Data kualitatif meliputi data hasil analisis observasi dari aspek komunikasi lisan siswa dan data respon siswa mengenai pendekatan SWH. Pengolahan data secara garis besar dilakukan dengan menggunakan bantuan secara hierarki statistik.

1. Data Kemampuan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Komunikasi Tulisan

Data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes kemudian dianalisis menggunakan n-gain untuk mengetahui peningkatan yang lebih baik dari penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk melihat penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa pada kelompok eksperimen lebih baik atau tidak secara signifikan daripada siswa pada kelompok kontrol. Seluruh analisis dilakukan menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 22 dan Microsoft Office Excel 2007. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut

a. Pemberian skor

(15)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

uraian yaitu menggunakan rubrik penskoran. Rubrik penskoran tersebut disajikan pada Tabel 3.10 di bawah ini.

Tabel 3.10. Rubrik Penilaian Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Indikator No

Tabel 3.10. Rubrik Penilaian Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa (Lanjutan) Indikator No jawaban lengkap (menyebutkan 2 jawaban untuk telinga luar, 4 jawaban untuk teliga

(16)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2= Jawaban lengkap

1= Tidak lengkap Membaca

Grafik

3 3= Menjawab 7 jawaban yang diminta

2= Menjawab lebih dari 4 jawaban dari 7 yang diminta

1= Menjawab 3 jawaban dari 7 yang diminta

3

Skor total 22

b. Membuat tabel skor pretes dan postes siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

c. Menentukan skor peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus faktor gain (g) yang dikembangkan oleh Hake dengan rumus:

Gain ternormanisasi (N-Gain) =

(Hake, 1999 dalam Metlzer, 2002 ) Hasil perhitungan N-Gain yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang disajikan pada Tabel 3.11 berikut ini

Tabel 3.11. Kriteria Gain dinormalisasi

G Kriteria

g ≥ 0,7 Tinggi 0,3  g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

d. Melakukan uji analisis statistik deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pencapaian yang diperoleh siswa dalam kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi tulisan yang terdiri dari dari jumlah sampel, nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, dan standar deviasi. Data yang diperoleh melalui analisis deskriptif membantu peneliti dalam mengambil kesimpulanumum mengenai populasi berdasarkan temuan-temuan dalam sampel.

(17)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Analisis inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis dalam penarikan sampel. Uji yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata antara kelas sampel. Untuk pengujian ini, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.

1) Uji normalitas terhadap data hasil pretes, postes, dan n-gain penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan uji Kolmogorov-Sminorv. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data-data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Rumusan hipotesisnya adalah:

H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data berdistribusi tidak normal Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai sig. (p-value) < α (α = 0,05), maka H0 ditolak. Jika nilai sig. (p-value) ≥ α (α = 0,05), maka H0 diterima.

2) Uji homogenitas data hasil pretes, postes, dan n-gain penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa menggunakan uji Levene. Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan apakah kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen atau tidak. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : σ12= σ22 Varians data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen

H1 : σ12≠σ22 Varians data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen

Dengan σ12 = varians skor kelompok eksperimen σ22 = varians skor kelompok kontrol Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai sig. (p-value) < α (α = 0,05), maka H0 ditolak. Jika nilai sig. (p-value) ≥ α (α = 0,05), maka H0 diterima.

(18)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemampuan komunikasi tulisan siswa menggunakan uji t satu pihak (Independent one tail t-test)dengan taraf signifikan α = 0,05.

Rumusan hipotesisnya adalah H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 > µ2

Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai sig. (p-value) < α (α = 0,05), maka H1 diterima dan H0 ditolak, Jika nilai sig. (p-value) ≥ α (α = 0,05), maka H1 ditolak dan H0 diterima

g. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal namun memiliki varians yang tidak homogen, pengolahan datanya menggunakan uji-t’ satu pihak (t’-test). h. Jika distribusi datanya ada yang tidak normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik non-parametrik. Uji statistik non-parametrik yang digunakan jika asumsi parametrik tidak terpenuhi adalah uji Mann-Whitney U.

2. Data Profil Komunikasi Lisan

Data hasil observasi aktivitas komunikasi lisan dan keterlaksanaan pembelajaran SWH dalam penelitian ini diolah dengan mencari persentase untuk dianalisis secara deskriptif. Data aktivitas komunikasi lisan diolah dengan beberapa langkah sebagai berikut:

a) Menjumlahkan skor yang diperoleh tiap-tiap siswa

b) Menghitung skor tersebut dengan menggunakan persamaan berikut:

Persentase Aktivitas =

x 100%

Penilaian yang diberikan untuk mengetahui kategori kemampuan aktivitas komunikasi lisan oleh siswa dapat diinterpretasikan dengan mengadaptasi pedoman penilaian yang dinyatakan oleh Arikunto (2013, hal. 57) pada Tabel 3.12 di bawah ini

Tabel 3.12. Kriteria Kemampuan Komunikasi Lisan

Nilai Kategori Kemampuan

(19)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

66-79 Baik

50-65 Cukup

40-49 Kurang

30-39 Sangat Kurang

< 30 Kurang Sekali

3. Data Respon Siswa mengenai Pembelajaran SWH

Data mengenai penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan SWH diambil melalui penggunaan angket (kuesioner). Pengolahan dari kedua data tersebut dilakukan dengan cara mencari persentasenya kemudian dianalisis secara deskriptif. Langkah-langkah secara rinci yang peneliti lakukan untuk mengolah data respon siswa adalah dengan:

1. Memberikan skor untuk setiap item dari angket tanggapan siswa sesuai dengan yang dinyatakan Arifin (2009, hal. 160) berdasarkan Tabel 3.13 berikut ini

Tabel 3.13. Skor Item Tanggapan Siswa Item Tanggapan Pernyataan (+) Pernyataan (-)

SS 5 1

S 4 2

N 3 3

TS 2 4

STS 1 5

2. Menghitung jumlah jawaban “SS”,“S”,”N” ,“TS” dan “STS” yang disi oleh responden pada format angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran.

3. Melakukan perhitungan persentase angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan persamaan berikut:

%Tanggapan Responden

Untuk mengetahui kategori dari pengolahan angket tiap indikator dapat diinterpretasikan menggunakan pedoman penilaian yang diadaptasi dari Purwanto (2009, hal. 102-103) yang disajikan pada Tabel 3.14 di bawah ini

Tabel 3.14. Kriteria Persentase Angket Tanggapan Siswa Rentang

(20)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Rentang

(%) Kriteria

0-19 Sangat Tidak Setuju

20-39 Tidak Setuju

40-59 Netral

60-79 Setuju

80-100 Sangat Setuju

J. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang sistematis perlu disusun agar tujuan penelitian yang telah ditetapkan tercapai. Secara umum prosedur penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan akhir.

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi:

a. Melakukan studi literatur dengan cara membaca hasil jurnal nasional dan internasional serta membaca hasil laporan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

b. Melakukan studi pendahuluan ke lokasi tujuan penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada melalui kegiatan observasi ke sekolah dengan cara berkonsultasi kepada guru mengenai proses pembelajaran yang dilakukan berkaitan dengan kurikulum 2013. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti, mengetahui kondisi awal nilai siswa.

c. Analisis silabus untuk menentukan materi ajar yang akan dipakai

d. Menyusun perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk tiga kali pertemuan dengan konsep indera pendengaran dan getaran, gelombang, dan bunyi.

(21)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

f. Meminta pertimbangan (judgment) instrumen penelitian kepada dosen ahli g. Melakukan uji coba instrumen penelitian

h. Menganalisis hasil coba instrumen kemudian merevisi atau memperbaiki instrumen untuk digunakan dalam penelitian. Analisis instrumen meliputi validitas, relibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

i. Meminta izin kepada instansi yang terkait sehubungan dengan penelitian yang diadakan.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen dan kontrol b. Memberikan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan

pendekatan SWH pada kelas eksperimen dan menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik untuk kelas kontrol. Pengamatan kedua kelas eksperimen dibantu oleh empat orang observer.

c. Pada saat pembelajaran berlangsung dilakukan observasi pada kelas eksperimen untuk melihat ketercapaian siswa dalam berkomunikasi lisan. Kegiatan observasi dibantu oleh empat orang observer.

d. Memberikan tes akhir (posttest) guna mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa pada kelas eksperimen dan kontrol.

e. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan pengisian angket pada siswa pada kelas eksperimen untuk mengetahui respon mereka mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan SWH.

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir antara lain:

a. Melakukan pengolahan data hasil penelitian meliputi data pretest, posttest, dan n-gain terhadap penguasaan konsep dan berkomunikasi tulisan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(22)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Menganalisis data dan membahas hasil penelitian berdasarkan data yang telah diolah pada kelas ekperimen dan kontrol

d. Melakukan penarikan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian

e. Pembuatan laporan hasil penelitian

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dijelaskan pada Gambar 3.1 di bawah ini

Tahap Persiapan

Analisis silabus

Studi Pendahuluan

(23)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian Pengolahan Data

Uji Coba dan Analisis Instrumen Penelitian

Kesimpulan

Judgment/Validasi Ahli Instrumen Penelitian Pembuatan Instrumen Penelitian

Perbaikan

KELAS EKSPERIMEN

Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan Pendekatan SWH

Observasi

Pretest

Posttest

Pembuatan Perangkat Pembelajaran

KELAS KONTROL

Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan pembelajaran saintifik

Gambar

Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Laporan SWH Siswa
Tabel 3. 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Lisan Siswa
Tabel 3.3. Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Konsep rumah tangga pertanian mengalami perluasan dibanding Sensus Pertanian 1983, yaitu untuk konsep rumah tangga pertanian pengguna lahan ditambah dengan usaha

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah literasi pasar modal di Kota Tasikmalaya khususnya masih terbilang rendah. Di mana dari kalangan masyarakat sendiri masih awam

pengambilan keputusan tidak melanjutkan kuliah oleh orang dengan latar belakang pendidikan. SMA

Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT.. metode UMMI di STAIN Ponorogo, dan yang kedua implikasi dari. sertifikasi al- Qur‟an metode UMMI ini mampu meningkatk

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kuantitatif menunjukan adanya hubungan yang signifikan sebesar 0,697 antara kurangnya perhatian orang tua dengan prestasi

Kasus demam berdarah dengue disuatu daerah dengan prevalensi tinggi dan rendahnya kejadian demam berdarah dengue dapat dipengaruhi oleh pengetahuan

Ketika Nashruddin Baidan menyebutkan bahwa tafsir pada periode kedua cenderung bercorak umum dan sosial kemasyarakatan akan tetapi ketika melihat tafsir samudera

Berdasarkan hasil analisis data tentang “Studi Organologi Gendang Rebana Melayu di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas” disimpulkan bahwa gendang