• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKN 0906097 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKN 0906097 Chapter 5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 Agi Risa solikhah, 2014

Kesadaran hokum masyarakat mengenai pernikahan di bawah umur terhadap hak anak menurut uu no 23 tahun 2002

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti mengenai

pernikahan dibawah umur terhadap hak anak di Desa sampiran, maka secara

umum penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kesadaran hukum masyarakat

Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon mengenai pernikahan

dibawah umur terhadap hak anak masih kurang, hal tersebut disebabkan faktor

tingkat ekonomi, pendidikan maupun tradisi masyarakat setempat .

2. Kesimpulan Khusus

secara khusus dapat dirumuskan kesimpulan sebagi berikut :

1. Masyarakat Desa Sampiran masih belum mengetahui secara pasti

mekanisme dan pengaturan baik isi maupun tujuan diberlakukannya UU No.

1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan UU No. 23 tahun 2002 tentang

perlindungan anak, begitu pula dengan pemahaman masyarakat terhadap

pernikahan dibawah umur masih kurang. Hal tersebut disebabkan karena

minimnya informasi dan kurang efektifnya sosialisasi yang ada di desa

mereka tentang pernikahan dibawah umur terhadap hak anak dari pejabat

desa, pihak KUA maupun tokoh masyarakat setempat.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum masyarakat Desa

Sampiran yaitu faktor lingkungan, adat istiadat dan kebiasaan, faktor

pendidikan, dan juga faktor ekonomi.

3. Peran dan fungsi Pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan

kesadaran hukum masyarakat di Desa Sampiran belum bisa merubah

paradigma berfikir masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hukum dan

meminimalisir terjadinya pernikahan dibawah umur, hal ini disebabkan latar

(2)

2 Agi Risa solikhah, 2014

Kesadaran hokum masyarakat mengenai pernikahan di bawah umur terhadap hak anak menurut uu no 23 tahun 2002

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Upaya untuk meminimalisir pernikahan dibawah umur di desa Sampiran

harus dilakukan dengan tokoh masyarakat maupun pejabat desa sebagai

agen masyarakat yang membangun pemahaman dan kesadaran akan

pentingnya pernikahan dipersiapkan secara matang demi mewujudkan

kehidupan rumah tangga yang bahagia., dengan memperketat usia minimal

pernikahan, juga dengan mendorog masyarakat untuk dapat mengenyam

pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi agar terbentuk pola pikir

masyarakat yang kritis dan rasional, sehingga mampu meminimalisir

terjadinya pernikahan dibawah tangan atau nikah siri dan mengurangi

peningkatan jumlah angka perceraian.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dirumuskan saran-saran sebagai

berikut:

1. Untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pernikahan

dibawah umur yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang

dilakukan secara efektif dan berkesinambungan.

2. Dikarenakan semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan zaman

yang semakin modern, baik perkembangan teknologi yang semakin canggih

maupun dalam pergaulan hidup masyarakat, hendaknya dapat membekali

anak-anaknya dengan pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi,

sehingga terbangun pola pikir yang kritis dan rasional.

3. Keberadaan pendidikan kewarganegaraan harusnya mampu memberikan

pengaruh positif dan merubah paradigma berfikir masyarakat mengenai

dampak dari pernikahan dibawah umur baik dipersekolahan maupun

kehidupan sosial masyarakat untuk menjadikannya sebagai warga negara

yang baik yang taat terhadap hukum dan aturan yang berlaku.

4. Kepada Pihak Pemerintah

a. Perlu adanya fasilitas atau media untuk mengkomunikasikan dan

mensosialisasikan mengenai pernikahan dibawah umur terhadap hak

(3)

3 Agi Risa solikhah, 2014

Kesadaran hokum masyarakat mengenai pernikahan di bawah umur terhadap hak anak menurut uu no 23 tahun 2002

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Para aparatur pemerintah desa, tokoh-tokoh masyarakat setempat, dan

pihak KUA hendaknya terus melakukan bimbingan dan sosialisasi

kepada masyarakat terutama bagi para remaja tentang pentingnya

memepersiapkan pernikahan secara matang. Disamping itu, kepada

pegawai KUA agar senantiasa memperhatikan kesiapan pasangan dan

batasan usia minimal yang boleh melangsungkan pernikahan.

c. Orang tua hendaknya mempertimbangkan kesiapan anak dalam

melangsungkan sebuah pernikahan, baik kesiapan fisik maupun mental.

Dan tidak memaksakan kehendak dalam menikahkan anaknya.

d. Pihak pemerintah dan tokoh agama , masyarakat hendaknya mampu

mempertegas dan memperkuat syarat-syarat dalam melangsungkan

pernikahan, terutama mengenai batasan usia calon mempelai.

5. Perlu adanya penelitian lebih lanjut agar telihat bahwa perkawinan dibawah

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai pasal 14 UU BPJS, setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang telah berdiam di Indonesia selama minimal 6 bulan wajib menjadi anggota BPJS1. Besaran iuran peserta

Bahasa merupakan suatu simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan

Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur penempatan karyawan yang selama ini siterapkan pada USAHA KONVEKSI MAS JUNI dan apakah dengan diterapkan

Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia ……… B.. Konsep Dasar Kemampuan Menyimak di

Malang Nomor 2.2.L81UN32/KPl20L5 tanggal 2 Februari 2o!5, dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Elektro (TE) Fakultas Teknik (FT)

Untuk menjabarkan rumusan masalah penelitian, dijabarkan pertanyaan penelitian: (1) bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam memimpin sekolah dasar?; (2) bagaimana mutu pendidikan

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan Sumber Rejeki Rattan Furniture dan