• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2009

TENTANG

PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan tertib administrasi pengelolaan bembiayaan transportasi dan akomodasi yang telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 40 Tahun 2008 tentang Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perlu dilakukan penyesuaian kembali;

b. bahwa penyesuaian sebagimana dimaksud dalam huruf a, diatur berdasarkan kemampuan keuangan daerah dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 1990 tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas dan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang Pedoman Penjalanan Dinas Luar Negeri;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

(2)

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nome 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akutansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15.Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri E);

(3)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

3. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

6. Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah atau Pegawai Negeri Sipil Pusat yang dipekerjakan/diperbantukan atau yang ditempatkan pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mengelola dana APBD, sesuai ketentuan perundang-undangan. 7. Petugas adalah orang diluar struktur Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan perjalanan dinas dalam rangka menyelesaikan tugas kedinasan.

8. Perjalanan Dinas dalam Daerah adalah Perjalanan Dinas di dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berjarak sekurang-kurangnya 7 (tujuh) Kilometer dari batas Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

9. Perjalanan Dinas Luar Daerah adalah perjalanan dinas ke luar tempat kedudukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baik perseorangan maupun secara bersama-sama yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan yang mendukung kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehematan atas perintah Pejabat yang berwenang, termasuk perjalanan dari tempat kedudukan lain di luar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan dari kedudukan Perwakilan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke Provinsi lain.

10.Lumpsum adalah uang yang dibayarkan sekaligus.

11.Uang Kontribusi adalah uang dibayarkan secara tersendiri kepada pihak lain, sesuai peruntukannya.

12.Surat Tugas yang selanjutnya disingkat ST adalah surat yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang, yang berisikan perintah untuk melaksanakan tugas.

13.Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disingkat SPPD adalah Surat Perintah kepada Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan perjalanan dinas.

(4)

15.Tempat tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tempat tujuan perjalanan dinas.

Pasal 2

(1). Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta Petugas yang akan melaksanakan perjalanan dinas harus mendapat persetujuan/perintah atasan dalam bentuk ST yang ditindaklanjuti dengan penerbitan SPPD. (2). Pejabat yang berwenang menandatangani ST dan SPPD adalah

sebagai berikut :

a.Gubernur dan Wakil Gubernur ditandatangani oleh Gubernur atau Wakil Gubernur.

b.Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD ditandatangani oleh Ketua DPRD atau Wakil Ketua DPRD.

c. Bagi Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditandatangani oleh

Gubernur/Wakil Gubernur atau Pejabat atau yang mewakili atas nama Gubernur.

d.Bagi Pejabat Eselon IIIa, IIIb, IVa, IVb dan Non Eselon (staf) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

BAB II

PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH

Pasal 3

(1). Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta Petugas yang melakukan perjalanan dinas dalam daerah biaya perjalanan dinas secara Lumpsum.

(2). Bagi Ketua dan Wakil DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan biaya perjalanan dinas setara dengan Pejabat Eselon I, sedangkan untuk Anggota DPRD diberikan setara dengan Pejabat Eselon IIa.

(3). Biaya perjalanan dinas dalam daerah secara Lumpsum bagi Staf Golongan IV disamakan dengan Eselon IIIb dan untuk Staf Golongan III disamakan dengan Eselon IVb.

(4). Besaran biaya perjalanan dinas bagi Petugas sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan setara dengan golongan III untuk yang berpendidikan minimal S1 atau sederajat.

Pasal 4

(1). Besaran biaya perjalanan dinas dalam daerah secara Lumpsum setiap kali penugasan sebagaimana dimaksud Pasal 3, tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.

(2). Perjalanan dinas dalam daerah untuk wilayah Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Bangka Selatan untuk setiap kali penugasan diberikan selama 1 (satu) hari.

(5)

BAB III

PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH

Pasal 5

(1). Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta Petugas yang melakukan perjalanan dinas luar daerah diberikan biaya perjalanan dinas secara Lumpsum.

(2). Bagi Ketua dan Wakil DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan biaya perjalanan dinas setara dengan Pejabat Eselon I, sedangkan untuk Anggota DPRD diberikan setara dengan Pejabat Eselon IIa.

(3). Biaya perjalanan dinas luar daerah secara Lumpsum bagi Staf Golongan IV disamakan dengan Eselon IIIb dan untuk Staf Golongan III disamakan dengan Eselon IVb.

(4). Besaran biaya perjalanan dinas bagi Petugas sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan setara dengan golongan III untuk yang berpendidikan minimal S1 atau sederajat.

Pasal 6

(1). Besaran biaya perjalanan dinas luar daerah secara Lumpsum setiap kali penugasan sebagaimana dimaksud Pasal 5, tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

(2). Perjalanan dinas luar daerah untuk setiap kali penugasan diberikan maksimal 4 (empat) hari.

Pasal 7

Bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Petugas yang melaksanakan perjalanan dinas diberikan uang biaya tiket yang besarannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran III dan IV Peraturan ini.

BAB IV

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Pasal 8

Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilakukan setelah mendapatkan Izin dari Menteri Dalam Negeri

Pasal 9

Kegiatan Perjalanan Dinas Luar Negeri dilakukan dalam rangka: a. Pendidikan dan pelatihan (training);

b. Study banding;

c. Seminar/Lokakarya/konferensi atau sejenisnya); d. Promosi potensi daerah;

e. Kerja sama daerah dengan pihak luar negeri; f. Kunjungan persahabatan/kebudayaan.

Pasal 10

(6)

a. Gubernur mengajukan surat permohonan kepada Menteri Dalam Negeri bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta Pegawai Negeri Sipil yang akan melakukan perjalanan dinas luar negeri.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a, memuat :

1. Nama dan pejabat. 2. NIP bagi PNS.

3. Tujuan kegiatan perjalanan dinas luar negeri. 4. Kota/Negara yang dituju.

5. Waktu pelaksanaan. 6. Sumber pembiayaan.

Pasal 11

Surat permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 10, dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2005.

Pasal 12

Perjalanan dinas luar negeri yang dilakukan secara rombongan paling banyak 5 (lima) orang termasuk pimpinan rombongan atau sesuai dengan dokumen pendukung.

Pasal 13

Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas ke luar negeri paling lama 7 (tujuh) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung.

Pasal 14

Pembiayaan perjalanan dinas luar negeri bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; c. Sumber-sumber lain yang syah.

Pasal 15

Perjalanan dinas luar negeri tidak dapat dibiayai oleh pihak swasta kecuali ditetapkan dalam dokumen pendukung

Pasal 16

Satuan biaya perjalanan dinas luar negeri disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana pada lampiran V peraturan ini

Pasal 17

(1). Pejabat/PNS yang melakukan perjalanan dinas luar negeri diwajibkan Membuat laporan secara tertulis selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak kedatangan di Indonesia/kembali ditempat asal keberangkatan.

(7)

BAB V

TATA CARA PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DAN PERTANGGUNGJAWABANNYA

Pasal 18

(1). Untuk dapat melakukan perjalanan dinas, Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta Pegawai Negeri Sipil harus diberikan ST dan SPPD dari Pejabat yang berwenang, menurut bentuk/form sebagaimana contoh dalam lampiran VI, VII, VIII dan IX Peraturan ini.

(2). Pejabat yang berwenang hanya dapat menerbitkan SPPD untuk perjalanan dinas yang dibebankan pada anggaran yang tersedia pada Dinas, Badan, Kantor/Unit Satuan Kerja/Pengguna Anggaran/Proyek berkenaan.

(3). Pejabat yang berwenang dalam menerbitkan ST dan SPPD, sekaligus menetapkan alat transport yang digunakan untuk melaksanakan perjalanan yang bersangkutan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan perjalanan tersebut.

Pasal 19

(1). Pelaksanaan perjalanan dinas untuk pendidikan dan latihan (diklat) dengan uang kontribusi, diberikan uang SPPD selama 2 (dua) hari yaitu H-1 dan H+1, ditambah uang kediklatan selama hari pelaksanaan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) perhari.

(2). Pelaksanaan perjalanan dinas untuk pendidikan dan pelatihan (diklat) tanpa uang kontribusi, diberikan uang SPPD selama 2 (dua) hari H-1 dan H+1, ditambah uang makan perhari, uang penginapan perhari, dan uang kediklatan selama hari pelaksanaan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) perhari, sesuai Lampiran II.

(3). Pelaksanaan perjalanan dinas untuk pendidikan dan pelatihan (diklat) tanpa uang kontribusi tetapi uang penginapan dan uang makan ditanggung panitia penyelenggara, diberikan uang SPPD sama seperti yang dimaksud ayat (1) dalam Pasal ini.

Pasal 20

(1). Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Petugas yang telah melakukan perjalanan dinas, SPPD nya harus disahkan oleh pejabat yang berwenang.

(2). Untuk pengesahan SPPD Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah ditandatangani/diketahui oleh Sekretaris Daerah.

(3). Untuk pengesahan SPPD Asisten dan Kepala Biro di Lingkungan Sekretariat Daerah ditandatangani/diketahui oleh Asisten Administrasi.

(4). Untuk pengesahan SPPD Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Tata Tertib DPRD.

(8)

(6). Untuk pengesahan SPPD Kepala Badan/Dinas/Kantor/Setwan/ Inspektorat serta Eselon III, IV dan Staf serta Petugas di lingkungan kerja masing-masing ditandatangani/diketahui oleh Kepala SKPD masing-masing.

(7). Untuk pengesahan SPPD Eselon III, IV dan Staf serta Petugas pada UPT ditandatangani/diketahui oleh Kepala UPT bersangkutan.

Pasal 21

(1). Kelengkapan pertanggungjawaban perjalanan dinas, wajib dilengkapi dengan :

a. Surat Tugas;

b. SPPD yang telah ditandatangani oleh Pejabat pada tempat tujuan dan telah disahkan.

(2). Sebagai tambahan pertanggungjawaban, dilampirkan laporan yang dibuat dan dilaporkan paling lambat 14 hari sejak keberangkatan, dengan contoh format laporan sebagaimana tercantum dalam lampiran X Peraturan ini.

(3). Pimpinan dan Anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas, membuat laporan sesuai dengan mekanisme DPRD.

(4). Paling lambat 2 (dua) minggu setelah perjalanan dinas berakhir, SPPD yang telah dibubuhi catatan tanggal tiba kembali dengan ditandatangani pejabat yang berwenang/pejabat lain yang ditunjuk, kemudian diserahkan kepada Bendaharawan Pengeluaran yang semula membayarkan biaya perjalanan dinas kepada pegawai yang bersangkutan, untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan pertanggungjawaban kepada Gubernur melalui PPK SKPD. (5). Apabila setelah 2 (dua) minggu, SPPD yang telah disahkan

belum diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran, maka perjalanan dinas yang selanjutnya tidak akan dilayani atau tidak diberikan uang perjalanan dinas.

Pasal 22

(1). Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Petugas dilarang menerima biaya perjalanan dinas jabatan rangkap (dua kali atau lebih) untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu yang sama.

(2). Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Petugas menerima biaya perjalanan dinas rangkap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka dikenakan tuntutan ganti rugi.

Pasal 23

Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 40 Tahun 2008 tentang Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(9)

Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal 1 Mei 2009

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

EKO MAULANA ALI

Diundangkan di Pangkalpinang pada tanggal 1 Mei 2009

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG ,

IMAM MARDI NUGROHO

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang akan diperoleh dapat berupa perkembangan riset tentang pengaruh CEO duality dan interlocking directorship terhadap smoothness laba perusahaan manufaktur yang

Secara umum, tujuan asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami gangguan mobilisasi bervariasi, bergantung pada diagnosis dan batasan karakteristik masing-masing individu..

Judul Skripsi : Pengaruh Kondisi Keuangan, Auditor Client Tenure , Opinion Shopping , Reputasi Auditor dan Audit Lag terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

3.1 Mengenal bilangan asli sampai 10 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain 4.1 Membilang bilangan asli sampai 10 dengan

1) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,.. 18 dan hasil buatan manusia

Setiap pegawai gred DH43/44 dan ke atas dikehendaki melaksanakan pendekatan coaching dan mentoring ketika berinteraksi dengan pegawai sekurang – kurangnya satu

Karakteristik Pohon; memiliki bunga yang tumbuh di bagian axil dari daun, bunga berwarna kuning; memiliki ukuran buah 4-5 cm dan panjang biji di dalamnya 2-3 cm dengan warna

Bila pasien pulang diluat jam kerja untuk urusan administrasi akan dilakukan di hari berikutnya. RS SARI ASIH KARAWACI Untuk Jam pulang pasien rawat inap hanya bisa dilakukan di