BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari 3700 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km. Wilayah pantai ini merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia, seperti sebagai kawasan pusat pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian/perikanan, pariwisata dan sebagainya. Adanya berbagai kegiatan tersebut dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan, prasarana dan sebagainya, yang selanjutnya akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah baru. (Triatmodjo, 1999).
Pemanfaatan kawasan pesisir utara yang berlebihan ini telah menimbulkan beberapa persoalan lingkungan, diantaranya erosi atau abrasi, penutupan muara, sedimentasi, dan intrusi air laut. Abrasi merupakan salah satu penyebab perubahan bentuk profil pantai.
Di Kota Tegal, Jawa Tengah, sekitar 30 persen pantainya terkena abrasi. Menurut Ketua Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Komunitas Kota Tegal Suharjo, dari sekitar 750 meter panjang pantai yang ada, 250 m di antaranya terkena abrasi. Bahkan, lebar daratan pantai yang dulunya mencapai 200 m, saat ini hanya tersisa sekitar 20 m. Abrasi yang terjadi di wilayah Kota Tegal itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan baru kini disadari akibatnya. Akibat abrasi, sebagian besar daratan termasuk ratusan hektar tambak yang ada hilang. Selama ini abrasi terparah terjadi di wilayah Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Di wilayah tersebut, sekitar 300 hektar lahan tambak milik nelayan hancur. Selain itu, abrasi juga menghancurkan sebagian perumahan penduduk di wilayah tersebut (Kompas Cybermedia tanggal 5 Juli 2007).
I.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
• Mengidentifikasi penyebab abrasi di sepanjang Pantai Muarareja, Kota Tegal, Propinsi Jawa Tengah.
• Memprediksi perubahan garis pantai di sepanjang Pantai Muarareja.
• Memilih solusi yang akan diambil untuk mengurangi abrasi pada Pantai Muarareja. • Memprediksi perubahan garis pantai di sepanjang Pantai Muarareja setelah adanya
solusi yang telah dipilih.
Manfaat yang kami harapkan adalah hasil identifikasi yang akurat dan pemilihan solusi yang tepat terhadap permasalahan abrasi di Pantai Muarareja, Kota Tegal, Propinsi Jawa Tengah.
I.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan tugas akhir ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu lingkup materi kegiatan dan lokasi perencanaan.
1. Lingkup Materi Kegiatan.
a. Memprediksi perubahan garis pantai yang akan terjadi. b. Merekomendasi alternatif-alternatif pengamanan pantai. c. Menentukan alternatif pilihan bangunan pengaman pantai.
d. Menghitung perubahan garis pantai akibat adanya bangunan pengaman pantai. e. Analisis pemilihan bangunan pengaman pantai dan perencanaan dimensi
struktur bangunan pengaman pantai terpilih. 2. Lokasi Perencanaan
Gambar 1.1. Peta kota Tegal, Jawa Tengah (Atlas Indonesia, 1997)
LOKASI STUDI
0 2400 M
Gambar 1.3. Detail lokasi studi (Google Earth, 22 September 2007, pukul 12.30)
I.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB II. STUDI PUSTAKA
Berisi tentang dasar-dasar teori dan referensi Tugas Akhir. BAB III. METODOLOGI
Bab ini akan membahas mengenai metodologi yang akan digunakan untuk analisis dan evaluasi dalam penulisan Tugas Akhir.
BAB IV. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA DATA
Bab ini membahas mengenai data-data sekunder, berupa data angin, data pasang surut, data tanah, peta batimetri dan data gelombang serta hasil olahan data lainnya yang dapat digunakan dalam proses penentuan alternatif penanggulangan abrasi.
BAB V. PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI
Bab ini membahas mengenai perhitungan mengenai perubahan garis pantai pada masa mendatang. Perhitungan garis pantai dilakukan dengan dua jenis
perlakuan yaitu dengan atau tanpa bangunan pengaman pantai. Peramalan garis pantai dilakukan dengan bantuan program GENESIS.
BAB VI. ALTERNATIF PELINDUNG PANTAI
Bab ini membahas mengenai klasifikasi macam-macam bangunan penanggulangan abrasi berdasarkan beberapa pertimbangan dan alternatif yang akan dipilih dalam penanggulangan abrasi di Pantai Muarareja.
BAB VII. PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI
Bab ini membahas mengenai perhitungan dimensi struktur atas dan struktur bawah bangunan pengaman pantai yang dipilih serta keamanan dan stabilitas bangunan pantai tersebut.
BAB VIII. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Bab ini membahas tentang rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) pelaksanaan pekerjaan bangunan penanggulangan abrasi pantai.
BAB IX. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Bab ini membahas tentang perkiraan volume pekerjaan, analisis harga satuan bahan dan pekerjaan, rencana anggaran biaya, perencanaan jaringan kerja (network planning) dan penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
BAB X PENUTUP