• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1103713 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1103713 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

130

Wida Faridah , 2015

TINGKAT KERENTANAN BENCANA LONGSOR D I KECAMATAN SUKAHENING KABUPATEN TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal dalam penelitian ini diantaranya

yaitu:

1. Potensi longsor di Kecamatan Sukahening terbagi ke dalam tiga klasifikasi,

yaitu daerah potensi longsor rendah seluas 12%, daerah potensi longsor

sedang seluas 32%, dan daerah potensi longsor tinggi seluas 56%. Daerah

potensi longsor rendah tersebar di daerah yang memiliki jenis tanah aluvial

dengan lereng yang datar. Sedangkan daerah yang berpotensi longsor sedang

umumnya terdapat pada daerah dengan jenis tanah andosol dan memiliki

kemiringan lereng landai hingga curam. Sementara daerah yang potensi

longsor tinggi di Kecamatan Sukahening ialah pada daerah dengan jenis tanah

regosol dan memiliki kemiringan lereng agak curam hingga sangat curam.

Lokasi kejadian bencana longsor di Kecamatan Sukahening sebagian besar

terdapat pada daerah yang berpotensi longsor sedang hingga tinggi.

2. Tingkat kerentanan bencana longsor di Kecamatan Sukahening

diklasifikasikan menjadi dua zonasi, yaitu daerah dengan tingkat kerentanan

sedang seluas 14% dan daerah dengan tingkat kerentanan tinggi seluas 86%

yang tersebar di seluruh desa yang ada di Kecamatan Sukahening. Daerah

tingkat kerentanan sedang berada pada daerah yang memiliki nilai indeks

kerentanan bencana yang sedang hingga tinggi yaitu meliputi tingginya

kepadatan penduduk, banyaknya kelompok penduduk rentan, rasio penduduk

yang bermata pencaharian di sektor pertanian re ndah, tidak terdapat lahan

produktif, tidak terdapat fasilitas umum, dan bangunan rumah yang berada

pada daerah berpotensi longsor rendah. Sementara d aerah tingkat kerentanan

tinggi berada pada daerah yang memiliki nilai indeks kerentanan bencana

yang tinggi yaitu meliputi tingginya kepadatan penduduk, banyaknya

kelompok penduduk rentan, tingginya rasio penduduk yang bermata

(2)

131

Wida Faridah , 2015

TINGKAT KERENTANAN BENCANA LONGSOR D I KECAMATAN SUKAHENING KABUPATEN TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PDRB di sektor lapangan usaha pertanian dan perkebunan, banyaknya jumlah

bangunan rumah dan fasilitas umum yang berada pada daerah berpotensi

longsor sedang hingga tinggi.

B. Rekomendasi

Adapun beberapa rekomendasi yang dapat penulis sampaikan pada bab ini

meliputi:

1. Sebagai upaya untuk menghindari agar bencana longsor tidak kembali terjadi

di Kecamatan Sukahening terutama pada daerah yang pernah terjadi longsor,

maka diperlukan tindakan konservasi seperti pembuatan terasering atau teras

pada lereng- lereng yang curam, dan tidak mengalihfungsikan lahan hutan

menjadi ladang atau pemukiman, serta melakukan penanganan terhadap

lahan-lahan yang sudah kritis atau mengalami tanda-tanda terjadinya longsor

dengan cara menanam tanaman keras, berakar kuat, dan rapat.

2. Tingkat kerentanan bencana longsor di Kecamatan Sukahening termasuk ke

dalam kelas tinggi, sehingga agar dapat mengurangi risiko bencana yang

tinggi perlu meningkatkan kapasitas penduduk terhadap ancaman bencana

longsor.

3. Perlu adanya sosialisasi tentang pengetahuan kebencanaan kepada masyarakat

yang berada di daerah rawan longsor oleh instansi yang terkait, sehingga

penduduk yang berada di daerah longsor dapat meminimalisasi kemungkinan

terjadinya longsor agar tidak menimbulkan risiko bencana yang tinggi.

4. Kajian penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi

dan bahan ajar pembelajaran mitigasi bencana khususnya mitigasi bencana

longsor di ranah pendidikan.

5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan rujukan

untuk meneliti risiko bencana di Kecamatan Sukahening Kabupaten

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2013 telah dihasilkan populasi terse- leksi ikan nila biru jantan dan betina F-2 dengan es- timasi nilai heritabilitas yang masih positif pada ge- nerasi selanjutnya

[r]

Khusus terkait dengan Aceh, pembahasan di buku ini telah menghadirkan bukti kuat bahwa kerajaan di ujung pulau Sumatra tersebut adalah yang paling aktif

Dalam hal pembangunan fisik atau infrastruktur, Effendi (2002:48) menyebutkan bahwa pentingnya Pembangunan Infrastruktur yang memadai yang berupa ketersediaan fasilitas

Dari penerapan nilai-nilai as Sunah, privasi antara pemilik rumah, anak kos dan pihak luar seperti tamu, tetangga maupun kerabat kurang dapat terjaga dikarenakan arah hadap

Telah disetujui Laporan Hasil Praktek Kerja Nyata Program Studi Diploma III Perpajakan Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember.. Nama :

Berdasarkan fenomena dan hasil penelitian yang diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Iklan dan Citra Merek