• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003512 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003512 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (classroom action research). Metode penelitian

tindakan kelas memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk

meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik

dan benar.

Mutu pembelajarannya dapat dilihat dari meningkatnya keterampilan

proses sains siswa. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya dengan cara

mencari ilmu pengetahuannya sendiri. Bentuk penelitian ini diharapkan dapat

mengembangkan profesionalisme guru SD dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran IPA di SD, serta mampu menjalin kemitraan antara peneliti

dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual pembelajaran IPA di

lapangan.

Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatan

keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan model collaborative

teamwork learning. Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu bentuk

penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang

tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif. Tujuan utama dalam penelitian ini

adalah perubahan, perbaikan dan peningkatan pada proses pembelajaran di

kelas.

B. Model Penelitian

Dalam penelitian ini, penelitian mengguanakan model penelitian tindakan

yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart sebagai suatu rangkaian

(2)

Stephen Kemmis (dalam Hopkins, 2011) menuliskan bahwa dalam

pendidikan, penelitian tindakan dilaksanakan sebagai usaha pengembangan

kurikulum berbasis sekolah, pengembangan profesional, program-program

pengembangan sekolah, pengembangan kebijakan dan perencanaan sistem.

Penelitin tindakan Secara umum pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dapat digolongkan menjadi

empat tahapan yaitu:

1. Tahap perencanaan.

Pada tahap ini dijelaskan mengenai apa, mengapa, kapan, di mana,

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahapan ini

peneliti menyusun rancangan ini ditentukan fokus peristiwa atau masalah

yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian

dibuat berbagai instrumen yang diperlukan untuk merekam fakta yang

terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Tahap tindakan.

Tahap tindakan (action) peneliti mengimplementasikan isi rancangan

yang telah dipersiapkan dalam tahap perencanaan, menerapkan sesuai

dengan perencanaan yang telah dirumuskan dalam rancangan.

3. Tahap observasi.

Pengamatan atau observasi sebenarnya berjalan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini dicatat atau direkam semua hal

yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Hasil catatan atau rekaman tersebut dipakai sebagai bahan dalam analisis

dan untuk keperluan refleksi.

4. Tahap refleksi.

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian

dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Jika

ditemukan masalah maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui

siklus berikutnya hingga permasalahan dapat teratasi. Pada siklus

(3)

kegiatan yang berbeda yang bersifat spesifik, agar terjadi perbaikan. Pada

tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan. Pelaksanaannya dicatat atau

direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa. Keempat

tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk

sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke

langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan

sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.

gambar 3.1 gambar dimodifikasi, (Hopkins, 2011, hlm. 92)

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN 3 Cikidang Lokasi penelitian

terletak di Kampung Cikawari Desa Cicalung Lembang Kabupaten

Bandung Barat. 2. Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan kurang lebih pada bulan April sampai

dengan selesai.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa

(4)

Cikawari Desa Cicalung Lembang Kabupaten Bandung Barat, tahun

akademik 2013/2014 dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 21

orang perempuan dan 19 orang laki-laki.

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan

dalam 3 siklus. Penelitian dianggap berhasil jika pada siklus III

keterampilan-keterampilan proses sains siswa meningkat dibandingkan

dengan siklus I ataupun siklus II. Siklus I dirancang dalam 2 kali

pertemuan (3x35 menit). SiklusII dirancang untuk dilaksanakan dalam 2

kali pertemuan (3x35 menit). Pada siklus III dirancang untuk

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (3x35 menit). Penelitian ini akan

dilaksanakan dikelas IV SDN 3 Cikidang Lembang dapat dijabarkan

sebagai berikut.

Siklus I

1. Perencanaan

a. Menetapkan jadwal penelitian, pada hari senin tanggal 2 Mei 2014

b. Menyusun rencana pembelajaran (RPP) untuk siklus I. dengan

standar kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan cara

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar

mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan

sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan materi sumber-sumber energi

panas dan manfaat sumber energi panas

c. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan eksperimen pada saat

penelitian siklus I yang meliputi lilin, dan korek api

d. Menyiapkam LKS (Lembar Kerja Siswa) mengenai sumber energi

panas

e. Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan kegiatan

(5)

f. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses

sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning.

2. Tindakan

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan

pembelajaran (RPP) dan media yang telah disiapkan

b. Melakukan kegiatan percobaan pada siklus I untuk mendapatkan

data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada

mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui

penerapan model collaborative teamwork learning.

c. Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar

observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap

refleksi.

d. Mencatat aktivitas keterampilan proses sains yang siswa lakukan

saat melakukan aktivitas belajar

e. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan

pada lembar observasi.

3. Observasi

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan.

Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan

perencanaan pembelajaran (RPP). Pengamat mengamati seluruh

kegiatan dan mencatatnya dalam lembar pengamatan yang telah

disiapkan. Tidak hanya itu pengamat juga mengobservasi

keterampilan proses sains siswa pada saat aktivitas belajar siswa

sedang berlangsung

4. Refleksi

Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai

kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian

mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi

(6)

ditemukan selama pembelajaran berlangsung sebagai acuan dalam

merancang kegiatan pada siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Menginventarisir kekurangan dan kelemahan pada siklus I untuk

dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

b. Menetapkan jadwal penelitian, pada hari senin tanggal 12 Mei 2014.

c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi

pada siklus I. dengan standar kompetensi memahami berbagai

bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi dasar mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang

terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan materi sifat

energi panas dan benda yang dan benda-benda yang dapat

menghantarkan panas

d. Menyiapkan media yang akan digunakan pada siklus II yang

meliputu gelas plastik, koran kantung plastik, kain wol atau handuk,

air panas karet gelang, sendok logan, sendok plastik, garpu logam,

sedotan dan sumpit kayu

e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS, dengan

menggunakan alat dan bahan lebih banyak

f. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam

pembelajaran.

g. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses

sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP

yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan

pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan

pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi energi panas

(7)

penerapan model collaborative teamwork learning, sehingga mereka

dapat dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui

kegiatan yang dirancang oleh guru.

b. Melakukan kegiatan percobaan pada siklus II untuk mendapatkan

data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada

mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui

penerapan model collaborative teamwork learning.

c. Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai

sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil

pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I

yaitu:

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan.

Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan

perencanaan pembelajaran (RPP). Pengamat mengamati seluruh

kegiatan dan mencatatnya dalam lembar pengamatan yang telah

disiapkan. Tidak hanya itu pengamat juga mengobservasi

keterampilan proses sains siswa pada saat aktivitas belajar siswa

sedang berlangsung.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai

kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian

mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi

seluruh kegiatan, kekurangan dan kesalahan permasalahan yang

ditemukan selama pembelajaran berlangsung sebagai acuan dalam

(8)

Siklus III

1. Tahap Perencanaan

a. Menginventarisir kekurangan dan kelemahan pada siklus II untuk

dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus III.

b. Menetapkan jadwal penelitian, pada hari sabtu tanggal 31 Mei

2014.

c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi

pada siklus II. dengan standar kompetensi memahami berbagai

bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

sehari-hari. Kompetensi dasar mendeskripsikan energi panas dan bunyi

yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan

materi energi bunyi dan perambatan energi bunyi.

d. Menyiapkan media yang akan digunakan pada siklus III, yang

meliputi plastik, gelas plastik, karet, gelas es, penggaris, recorder

atau suling, telepon benang, dan batu

e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS

f. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam

pembelajaran.

g. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses

sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus III sesuai dengan RPP

yang telah disusun dengan mempertimbangkan

perbaikan-perbaikan pada siklus II serta bobot materi yang lebih kompleks.

Diharapkan pada siklus III ini siswa sudah lebih menguasai materi

energi panas dan energi bunyi pada mata pelajaran IPA di kelas IV

melalui penerapan model collaborative teamwork learning,

sehingga mereka dapat dengan mudah mengkonstruksi

(9)

b. Melakukan kegiatan percobaan pada siklus III untuk mendapatkan

data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada

mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui

penerapan model collaborative teamwork learning.

c. Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai

sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil

pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus III relatif sama dengan siklus II yaitu:

a. Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar

observasi.

b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus

III ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk

dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan.

Diharapkan setelah akhir siklus III ini, hasil belajar siswa kelas IV SDN 3

Cikidang Lembang pada mata pelajaran IPA energi panas dan energi bunyi

melalui penerapan model collaborative teamwork learning ini dapat

meningkat.

5. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik

kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumen-instrumen

penelitian yaitu instrumen lembar observasi dan instrumen tes bentuk uraian.

Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk

(10)

penggunaan model collaborative tamwork learning . Observasi dilakukan

oleh satu orang pengamat dimaksudkan untuk mengurangi bias data

penelitian yang dikumpulkan melalui instrumen lembar observasi.

Sedangkan data keterampilan proses sains juga dikumpulkan melalui lembar

observasi. Pengamat mengamati satu atau dua kelmpok anak.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen bentuk RPP, LKS, lembar observasi, dan wawancara.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam penelitian ini akan digunakan tiga RPP yang mewakili indikator

yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil

Analisis Materi Pelajaran (AMP).

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS digunakan sebagai sarana untuk membantu dan mempermudah

dalam pembelajaran sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif anatara

siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

peningkatan hasil belajarnya. LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa

pada berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan

proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. Tidak hanya itu

dengan adanya LKS, keterampilan proses sains siswa dapat terlihat, siswa

belajar mengamati, memprediksi, mengidentifikasi, menyimpulkan dan

menginformasikan kembali. LKS dalam penelitian ini yaitu LKS pada

mata pelajaran IPA dengan menerapkan model collaborstive teamwork

learning tentang energi panas dan energi bunyi .

3. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat

aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang

aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan model collaborative

teamwork learning. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar

(11)

kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik

observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat

mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa)

selama proses pembelajaran. Tidak hanya itu lembar observasi juga

dipergunakan peneliti untuk melihat keterampilan proses yang dilakukan

siswa untu memperoleh pengetahuanya dalam proses belajar belajar

mengajar

4. Wawancara

Wawancara dipergunakan apabila data deskripsi aktivitas guru dan

siswa tidak dimengerti oleh peneliti sehingga peneliti mewawancarai

observer untuk keakuratan proses pembelajaran pada saat penelitian.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan

dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya

penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Data diperoleh dari

RPP, lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan lembar observasi

keterampilan proses sains. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu

data kualitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian lalu diolah,

pertama-tama mensleksi data dan mereduksi data (memilih mana data yang

diperlukan dan mana data yang tidak diperlukan). Yang kedua

mengkalsifikasi data, ketiga mendeskripsikan data dan yang terakhir

menginterpretasikan data:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari penilaian lembar observasi sesuai dengan

indikator-indikator pada setiap aspek. Setelah data kuantitatif diperoleh,

selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut.

a. Pengolahan data keterampilan proses sains

Data diperoleh pada saat proses pengerjaan lembar kerja siswa (LKS)

(12)

kedalam lembar observasi. Untuk menentukan persentase keberhasilan

setiap aspek digunakan rumus

Keterangan :

B= skor yang diperoleh

N= skor maksimal (poerwanti endang, 2008)

Selain itu penilaian keterampilan proses sains juga dilakukan secara

keseluruhan dengan menggunakan rumus

b. Menghitung Persentase Ketuntasan keterampilan proses sains

Ketuntasan keterampilan proses sains ditentukan berdasarkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Persentase ketuntasan

belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar

dari atau sama dengan 70

n : Banyak siswa

100% : Bilangan tetap

TB : Ketuntasan belajar(poerwanti endang, 2008)

2. Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru

dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga

pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom

yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan pada lembar observasi. Dalam

penelitian ini dilibatkan lima pengamat, dengan tujuan untuk mengurangi bias

data hasil pengamatan. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara

menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban

(13)

peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari

setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab

positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau

siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi

sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai

dengan harapan penelitian.

Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan

apakah semua tahap dalam model collaborative teamwork learning telah

dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang energi panas dan

Gambar

gambar 3.1 gambar dimodifikasi, (Hopkins, 2011, hlm. 92)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul “ Penggunaan Buku Catatan Interaktif untuk Menilai Kemampuan Literasi K uantitatif Siswa pada Materi Ekosistem ” b ertujuan untuk

Nilai ekonomi produk agroforestri yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan masyarakat adalah kopi dengan nilai ekonomi sebesar Rp 391.500.000 per tahun. Jenis

3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna!. Menjelaskan pengertian

apakah sumberdaya yang digunakan dalam kegiatan agroforestri sudah cukup. effisien; dalam hal ini dilakukan dengan membandingkan antara

Namun, asesmen ini memiliki kelemahan menurut Wulan (2007) yaitu: 1) hanya menilai pengetahuan ilmiah; 2) penilaian cenderung pada pencapaian prestasi belajar yang

Struktur Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- Bangsa (DK-PBB) dewasa ini menuai kritik mayoritas negara dunia dan khususnya keanggotaan tetap dewan ini tidak disetujui banyak

Tanggal Pembayaran atas Pembelian Saham Publik 30 Juni 2012 Tanggal Efektif Penggabungan Usaha 01 Juli 2012 Tanggal Awal Perdagangan Saham Hasil Penggabungan di Bursa 01 Juli

Pita kain warna biru langit (ukuran lebar : 2 cm, panjang sesuai ukuran peci dan ditempel melingkar di peci paskibra).. Sepatu Fantofel hitam polos (Flat atau Hak sepatu maksimal