• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hotel Resort di Kabupaten Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hotel Resort di Kabupaten Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1 Kesimpulan

Dengan melihat uraian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kabupaten Semarang memiliki banyak objek pariwisata yang sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat memberi prospek yang baik pada masa yang akan datang khususnya dalam bidang bisnis.

2. Wisatawan domestik yang mengunjungi objek wisata terus mengalami perkembangan yang

sangat signifikan dari tahun ke tahun tetapi tidak dampingi dengan fasilitas dan akomodasi yang memadai karena jumlah hotel khususnya hotel resort tidak mengalami pertumbuhan. Maka untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan hotel resort yang dapat mengakomodasi objek wisata. 3. Perencanaan dan perancangan hotel resort memanfaatkan potensi alam dan pemperhatikan

pengunjung (baik yang normal maupun yang mempunyai keterbatasan mobilitas dan fisik) serta arahan strategi dan kebijakan pemerintah tentang tata ruang.

4. Restaurant Gubuk Makan Mang Engking Ungaran yang sudah dibuka semenjak 10 Juli 2011 mengalami pengembangan yang cukup signifikan sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengembangan sampai bidang perhotelan dengan pemandangan alam sebagai daya tarik pengunjung.

4.2 Batasan

Dalam merencanakan dan merancang Hotel Resort di Kabupaten Semarang, perlu dibuat batasan-batasan yang jelas agar lingkungan pembahasan semakin jelas dan dapat memecahkan masalah. Batasan-batasan itu berupa:

1. Perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Kabupaten Semarang ini hanya dititik beratkan pada pendekatan segi arsitektural dan yang berkaitan dengannya, sehingga masalah-masalah selain itu tidak akan dibahas dengan mendetail.

2. Sesuai dengan kebutuhan dan wisatawan yang datang ke objek wisata di Kabupaten Semarang, fasilitas serta sarana dan prasarana di dalam hotel resort tersebut setara dengan hotel bintang tiga.

3. Fasilitas yang tersedia di hotel ini direncanakan hanya dibatasi pada fasilitas-fasilitas yang diperkirakan cocok dan disesusaikan dengan potensi alam yang tersedia.

4. Proyeksi perencanaan hotel ini diprediksikan 10 tahun mendatang yaitu dari tahun 2013 sampai tahun 2023.

5. Standar dan persyaratan ruang mengacu pada studi literatur dan disesuaikan dengan kondisi tapak.

6. Ketentuan dan peraturan pemerintah mengenai bangunan, mengacu pada peraturan daerah setempat yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Semarang tahun 2011-2031 serta

peraturan-peraturan setempat.

 Garis Sempadan Bangunan (GSB) = 20 m

 Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = 40%

 Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = 1,4

(2)

45 BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 4.3 Anggapan

Pada penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur diperlukan adanya suatu anggapan, yaitu:

1. Lahan untuk hotel resort di Kabupaten Semarang ini dianggap tidak ada masalah.

2. Data yang digunakan dalam perencanaan hotel ini dianggap telah memenuhi persyarayan perencanaan sampai dengan tahun 2023, termasuk perhitungan kamar.

3. Penyediaan lahan untuk hotel resort di Kabupaten Semarang ini dianggap tidak ada masalah. 4. Dana untuk pembangunan hotel resort yang direncanakan telah dianggap telah tersedia dan

sesuai dengan program perencanaan dan perancangan.

5. Jika terdapat bangunan atau yang lainnya di dalam lokasi hotel ini, maka bangunan tersebut

dianggap tidak ada.

6. Jaringan-jaringan utilitas serta sarana infrastruktur kota dianggap telah memadai dan dalam kondisi yang baik.

Referensi

Dokumen terkait

LPMK SEBAGAI LEMBAGA YANG IKUT MELAKUKAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PEMBANGUNAN DI KOTA YOGYAKARTA/ KEMBALI BERTEKAD UNTUK TERUS MENINGKATKAN. PARTISIPASINYA

1,3,5,23 Sedangkan menurut kriteria Rome II seorang anak dikatakan mengalami konstipasi fungsional bila tidak ada bukti kelainan anatomi, endokrin atau metabolik dan terdapat

Masyarakat yang miskin terkadang dalam posisi yang lemah untuk mendapatkan hak. hukumnya// Untuk membantu masyarakat miskin/ dalam mencari keadailan/

fiber glucomannan on chronic constipation in neurologically impaired children. Takahashi H, Wako N, Okubo T, Ishihara N, Yamanako J,

Struktur atas merupakan struktur dari jembatan yang terletak dibagian atas dari jembatan.. Merupakan pembatas antara kendaraan dengan pinggiran jembatan sehingga memberi rasa

Dari analisis yang dilakukan setelah bobot kepentingan diperoleh dan perhitungan nilai performansi, dilakukan simulasi perbaikan satu-satuan

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran CT scan pada tumor paru apakah masih bisa membedakan tumor jinak atau ganas dimana tumor jinak

Selain itu/ untuk masalah keamanannya tidak perlu di khawatirkan/ karena pameran tersebut mendapatkan pengamanan yang cukup ketat/ dengan menghadirkan petugas dari