PROGRAM PENGEMBANGAN & PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT - CPD)
PELAKSANAAN PROGRAM P2KB
& PENGISIAN BUKU LOG
DOKTER PRAKTIK UMUM
Dyah Agustina Waluyo BP2KB
Dasar Hukum
Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945
‘Setiap orang
berhak
hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan’
Filosofi UU Praktik Kedokteran
Protecting
the people
To guide (Guidancing)
the doctors
Empowering
the profession and institution
PASAL 28 AYAT 1 :
SETIAP DOKTER YG PRAKTEK (DIWILAYAH
INDONESIA)
WAJIB
MENGIKUTI PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN P2KB (CPD) YG
DISELENGGARAKAN
IDI DAN LEMBAGA LAIN
YG TELAH DIAKREDITASI OLEH IDI
Praktik kedokteran adalah :
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan
Meliputi
Mewawancarai pasien
Memeriksa fisik dan mental pasien
Menentukan pemeriksaan penunjang, Mendiagnosis Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi Menulis resep obat dan alat kesehatan
Menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi
Menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan; dan
Meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang berpraktik di
daerah terpencil yang tidak ada apotek.
KOMPETENSI
PROGRAM P2KB / CPD
RESERTIFIKASI
IDI Cabang
PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA
Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia 33 PDSp 37 PDSm IDI Cabang 343 IDI Cabang IDI Wilayah IDI Willayah 31 IDI Wilayah DokterDokter
Total Anggota IDI sekitar 74.000Total Anggota IDI sekitar 74.000
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran PENGURUS Tingkat Pusat Pengurus Tingkat Profinsi Pengurus Tingkat Cabang Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian PENGURUS BESAR PDPP PBDPK PDSO 33 Kolegium
KEMAMPUAN TEKNIS
ETIK
KETE RPAD UAN KETE RPAD UAN MAK NAPROFESSIONALISME
IKATAN DOKTER INDONESIA
Nilai
Nilai
-
-
nilai kita (Dokter Indonesia)
nilai kita (Dokter Indonesia)
Kemanusiaan
Kemanusiaan
(Humanity)
(Humanity)
Etika
Etika
(Ethics)
(Ethics)
Kompetensi
Kompetensi
(Competence)
(Competence)
PRINSIP PENATAAN
(Menjaga Mutu Dokter dari “Hulu” sampai “Hilir”
LISENSI (Praktik) REGISTRASI (Privilege Kewenangan) PENDIDIKAN (Kompetensi) “Perselisihan/ Pelanggaran/ Lalai”
Components of professionalism
Competence
Accountability
Altruism
Collegiality
Ethics
7 Area Kompetensi Dokter
- Standar Kompetensi Dokter
Universal
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar 3. Ilmu Dasar kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan tingkat primer. 5. Memanfaatkan, menilai, dan mengelola informasi
6. Mawas diri dan mengembangkan diri serta belajar sepanjang
hayat
Kompetensi
Klinik
KOMPETENSI DOKTER
III •Asuhan di rumah •Manajemen informasi •EBM II •Berpikir Kritis •Kemampuan manajerial •Komunikasi I Nilai2 Fundamental Etika Humanisme, ProfesionalismeSlide Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD,KHOM
Kompetensi
Integratif
Kompetensi harus selalu dijaga
Sertifikasi selalu diperbarui
Program seumur hidup
Sertifikat berlaku 5 tahun, harus diperbaharui
Tujuan
Meningkatkan mutu layanan
CPD KEY: DOKTER PROFESIONAL (KETERPADUAN KOMPETENSI TEKNIS DAN ETIK) CPD: SALAH SATU INSTRUMEN “PEMAKSA” UNTUK MEMELIHARA PROFESIONALISME AGAR DOKTER MENJAGA PROFESIONALISMEN YA HARUS ADA UNSUR “PEMAKSA” CPD POINT (SKP IDI): MENJADI SALAH SATU SARAT UNTUK
TERBITNYA REKOMENDASI
MENDAPATKAN SURAT IZIN PRAKTIK (SIP)
CPD POINT (SKP IDI) UNTUK REKOMENDASI SIP :
OTOMATIS HARUS
MENJADI BAGIAN DARI PROSES UJI KOMPETENSI UNTUK MENERBITKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI DARI KOLEGIUM
Continuing Professional Development
CPD adalah komitmen seumur hidup dokter untuk
selalu belajar ilmu yang selalu berkembang, formal
atau informal, mengaplikasikannya secara inovatif di
klinik, dan meningkatkan pemahaman dalam
UNDANG-UNDANG PRAKTIK KEDOKTERAN
BAB V
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGI
Pasal 28 (Ayat 1)
Setiap dokter yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh IDI
dan lembaga lain yang diakreditasi oleh IDI dalam rangka penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi.
Pasal 28 (Ayat 2)
Pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan dilaksanakan sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh IDI.
18
Continuing Professional Development
upaya pembinaan bersistem untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap
dokter agar ia senantiasa dapat menjalankan profesinya dengan baik
Terselenggaranya pelayanan
kedokteran yang bermutu
19
Tujuan program CPD
menyediakan kesempatan bagi dokter
untuk mempertahankan/meningkatkan
profesionalismenya
menjamin terselenggaranya pelayanan
kedokteran yang bermutu melalui upaya
(re-)sertifikasi dokter
20
CPD
Praktek
Kersos
M’didik
CME
gagal menjamin mutu
Menulis/
meneliti
CME
P’abdian
profesi
CME = CPD ???
Lifelong learning
profession
21
Program P2KB
Mengacu kepada kompetensi yang ditetapkan
oleh kolegium (mengacu standard global)
Bagian integral dari resertifikasi
(vise versa)
Kebijakan umum disepakati oleh perhimpunan
& kolegiumnya
terprogram
(≠
terstruktur) Memberi kesempatan kepada semua anggota
pertimbangkan distribusi anggota, kebutuhan anggota
Sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan: mencakup
semua
Setiap anggota dapat mengambil mana yang dia
22
Seyogianya dijalankan secara terpadu dalam dan
Seyogianya dijalankan secara terpadu dalam dan
menjadi bagian dari
menjadi bagian dari
sistem
sistem
pelayanan kedokteran
pelayanan kedokteran
i
i
dealnya
dealnya
:
:
tercermin dalam penetapan anggaran,
tercermin dalam penetapan anggaran,
pengalokasian sumberdaya, dan perencanaan
pengalokasian sumberdaya, dan perencanaan
pelayanan kedokteran
pelayanan kedokteran
melibatkan seluruh
melibatkan seluruh
stakeholders
stakeholders
Program P2KB:
23
Ciri P2KB
1.
Accessible
2.
Relevance
: ada relevansi dengan peranan dan
terkait dengan pengembangan karir dan
kepuasan kerja
unsur klinis dan nonklinis
(keterampilan mengajar, meneliti, dan
menejerial)
3.
Bersinambung (
continuous
): memberikan peluang
untuk terus meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya; setiap dokter dapat
menentukan sendiri bidang yang akan
dipelajarinya
self-directed
24
4.
System-oriented
: Skema CPD berkaitan dengan
subsistem lain dalam SKN yaitu subsistem
Perencanaan Tenaga Kesehatan, subsistem
Manajemen Tenaga Kesehatan, dan subsistem
Pendidikan Dokter
5.
Accountable:
Skema CPD harus mencakup
mekanisme validasi
QC & QA
• kriteria pengakuan • sistem akreditasi
• evaluasi retrospektif
• konsekuensi atas kegagalan
sistem pencatatan
Ciri P2KB
25
Apa yang harus dilakukan ?
Kerjasama
Pengurus IDI
Pengurus PDSp/PDPP
Setiap dokter
Semua Stakeholders
26
Stakeholder pelayanan kesehatan
Pemerintah:
user
/regulator/fasilitator
Provider
:
institusi kesehatan/
perorangan
Masyarakat:
user
/pemodal
Institusi pendidikan:
medis
& paramedis
Perhimpunan profesi:
IDI
rekomendasi
PDSp /PDPP & Kolegium-nya
membentuk Komisi P2KB
membuat Skema P2KB (buku juknis , buku log, dan
borang isiannya).
Skema P2KB a.l td:
1. Kompetensi yang harus dikuasai (kompetensi dasar &
pengembangan kompetensi) *
2. Tatacara mengikuti P2KB & pelaksanaannya 3. Tatacara mendapatkan pengakuan kompetensi
4. Tatacara mendapatkan pengakuan kegiatan pendidikan P2KB
(peranan Kolegium –psl 45 AD/ART IDI 2006, peranan PDSp –ps.48)
Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh Kolegium*
28
Apa yang harus dilakukan oleh IDI
PB.IDI : Membentuk BP2KB Wilayah
BP2KB Wilayah menentukan dan membentuk Tim BP2KB
IDI Cabang – bekerjasama dengan IDI Cabang
Mendorong PDSp/PDPP membuat alur CPD
Advokasi:
Sosialisasi
Bertanggung jawab terlaksanakan program P2KB :
DPU
29
Apa yang harus/dapat dilakukan oleh
perhimpunan profesi / idi cabang ??
Perhimpunan: bertindak sebagai organisasi profesi: Menyelenggarakan/fasilitasi kegiatan ilmiah:
Group interactive workshops Individual tutorial activities Peer review sessions
Seminar/simposium
Fasilitasi kegiatan edukasi masyarakat Menerbitkan jurnal:
Memberikan pelatihan menulis
Mendorong penelitian: population-based
Menyelenggarakan kegiatan sosial yang dapat digunakan untuk kegiatan CPD anggota, misal:
Sunat massal Operasi katarak
Tugas Perhimpunan – Bidang Pendidikan
Memelihara kompetensi anggota :
Membuat standar-standar
Menjadi program P2KB berjalan Pembinaan kompetensi anggota
Advokasi ke stakeholder lain dalam hal-hal yang
terkait dengan pendidikan
31
Apa yang harus / dapat dilakukan
oleh Depkes / dinkes ??
Bertindak sebagai
the authority
yang sebenarnya
dengan tujuan
protecting people
:
Regulasi yang kondusif (audit medis)
Koordinasi & falisitasi untuk upaya promotif & preventif Koordinasi & fasilitasi dalam kegiatan sosial
Monitoring-evaluasi program
Berkolaborasi dengan perhimpunan:
Melakukan penelitian (population-based) Melakukan upaya promotif & preventifTugas Fakultas Kedokteran
Memfasilitasi Program P2KB IDI
Menyediakan jurnal terakreditasi Hot spot
dll
33
Apa yang harus dilakukan institusi tempat
kerja ?
Rumah sakit / Puskesmas / sarana kesehatan lain :
Memfasilitasi agar kegiatan CPD di tempat kerja
Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bernilai CPD :
Ronde bangsal rutin, diskusi kasus sulit, konferensi kematian, dll
Menyediakan sarana online agar dokter dapat mengakses internet
dengan mudah
Menyediakan sarana kepustakaan
Melakukan kegiatan pelayanan yang dapat bernilai CPD
(praktik, penyuluhan, konseling, dll)
Membantu memberikan keterangan / dokumen bukti yang dibutuhkan
Memberi kesempatan agar dokter mengembangkan
kompetensinya dengan mengikuti kegiatan cpd eksternal
Apa yang harus dilakukan oleh
individu dokter ??
Mengerjakan kewajiban dlm praktek: rekam
medis, konsultasi-rujuk, edukasi,
practice review
Melakukan kegiatan ilmiah: mitra bestari,
journal
club
, baca majalah dg uji diri
Merencanakan pengembangan diri untuk jangka
waktu tertentu sesuai dengan ’ambisi’
pribadinya
merencanakan kegiatan pribadi
RPD (PDP)
Mendokumentasikan
Mendaftarkan diri ke Tim P2KB IDI Cabang
/BP2KB Wilayah sebagai peserta CPD DPU
Mendaftarkan diri secara on line ( CPD on line
PENCATATAN KEGIATAN CPD
Seluruh program CPD yang dilakukan oleh para dokterdicatat dalam buku log:
Setiap dokter wajib mempunyai buku log Diisi sendiri verifikasi
Pencatatan juga dilakukan oleh IDI/PDPP/PDSp masing-masing dengan fokus tertentu
Sudah dikembangkan pencatatan dengan sistem komputerisasi terpadu (on line) di seluruh wilayah Indonesia.
Sentra pencatatan di PB IDI akan terhubung dengan sistem komputer di IDI Wilayah /Cabang, PDSp/PDPP .
Nilai SKP CPD
SKP (satuan kredit partisipasi) adalah nilai kredit
pembelajaran yang diperoleh setelah menjalani
suatu kegiatan pribadi/internal/eksternal
Nilai untuk kegiatan eksternal diberikan oleh BP2KB
dengan surat resmi (tercantum dlm sertifikat)
Nilai untuk kegiatan pribadi dan internal terdapat
dalam buku petunjuk teknis CPD
BP2KB Wilayah
diperkenankan
melakukan
37
Alur Resertifikasi Dokter
Komisi P2KB Perhimpunan di Wilayah/Cabang Dokumen sertifikasi: SKP IDI dari - Kegiatan pribadi - Kegiatan internal - Kegiatan eksternal IDI Cabang IDI Cabang Verifika si P2KB IDI Wilayah P2KB IDI Wilayah Kolegium Kolegium Serifikat Serifikat kompetensi kompetensi Dokter Spesialis Rekomendasi IDI
38
Alur Resertifikasi Dokter Layanan Primer Komisi P2KB Perhimpunan (PDKI) Wilayah/Cabang Dokumen sertifikasi: SKP IDI dari - Kegiatan pribadi - Kegiatan internal - Kegiatan eksternal IDI Cabang IDI Cabang Verifika si P2KB IDI Wilayah P2KB IDI Wilayah Tim
Tim P2KB IDIP2KB IDI Cabang Cabang Kolegium Kolegium Serifikat Serifikat kompetensi kompetensi Dokter Keluarga Rekomendasi IDI Dokter Umum
Sangat dianjurkan untuk
melaporkan perolehan SKP
setiap tahun sehingga
kekurangan nilai SKP di akhir
masa resertifikasi dapat
Jenis kegiatan CPD
Kegiatan pribadi
yang diakui
Kegiatan internal
ada bukti
Kegiatan yang bernilai pendidikan:
5 ranah
A. Kegiatan pembelajaran:
mengikuti seminar, kursus, WS, baca artikel, EBM session
B. Kegiatan profesional (sebagai dokter):
menangani pasien (termasuk edukasi pasien), m’bantu penyidikan, identifikasi korban bencana
C. Kegiatan pengabdian mayarakat/profesi:
kersos (bencana, dll), penyuluhan, kegiatan organisasi profesi
D. Kegiatan publikasi (ilmiah + populer) di bidangnya E. Kegiatan pengembangan ilmu:
penelitian, mengajar,
Proporsi kegiatan profesional yang idealnya
dicapai
Ranah kegiatan Porsi Pencapaian yang diharapkan Nilai maksimal SKP per 5 th Kinerja pembelajaran 40 – 50% 100-125 Kinerja profesional 40 – 50% 100-125 Kinerja pengabdian masyarakat/profesi 5– 15% 12,5-37,5 Publikasi Ilmiah/popular 0 – 5 % 0-12,5 Kinerja pengembangan Ilmu 0 – 5% 0-12,5
Jenis & Ranah Kegiatan
Jenis Kegiatan :
Pribadi
Internal
Eksternal
Ranah kegiatan :
Kinerja Pembelajaran
Kinerja Profesional
Kinerja Pengabdian
Masyarakat / Profesi
Publikasi Ilmiah
/Populer
Kinerja
Pengembangan Ilmu
Kegiatan CPD pribadi
Membaca jurnal Menjawab uji diri
Memberi pelayanan profesional (praktik)
Memberi kuliah di institusi pendidikan atau latihan
Membimbing anak didik dalam penelitian dan membuat makalah
Menjadi instruktor pelatihan
Membuat soal ujian dan menguji
Menjadi nara sumber dalam presentasi kasus, seminar, workshop, dll
Kegiatan CPD internal
Berpartisipasi dalam ronde besar
Berpartisipasi dalam pertemuan audit
Berpartisipasi dalam lokakarya
Berpartisipasi dalam seminar
Berpartisipasi dalam pembacaan jurnal,
X-ray, histologi
Berpartisipasi dalam diskusi kasus/kasus
kematian
Kegiatan CPD eksternal = CME
Menghadiri konferensi
Berpartisipasi dalam lokakarya / workshop
Berpartisipasi dalam seminar
PENYELENGARA KEGIATAN P2KB
Lembaga / Organisasi IDI
IDI PDSp , PDSm
Lembaga / Organisasi non IDI ( yang telah di
akreditasi oleh BP2KB IDI )
Departemen Kesehatan , Dinas Kesehatan Departemen2 lain
Institusi pendidikan: FK / CME FK
Penyedia layanan kesehatan : RS , Klinik dll
Perusahaan penyelenggara training profesional Provider lain
Tatacara permintaan SKP IDI untuk
kegiatan CME
Surat permohonan kpd BP2KB IDI Pusat/Wil
Dilampiri:
TOR kegiatan (Tema, acara lengkap, rencana
evaluasi penyelenggara & susunan panitia )
Riwayat hidup pembicara, moderator &
Tatacara permintaan SKP IDI untuk
kegiatan CME
Penyelenggara CME dari Sub Organisasi IDI
Pusat/Cabang (kec PDSp/PDPP) melampirkan
Surat Pengakuan sbg Sub-Organisasi IDI dari
Ketua MPPK IDI Pusat
Penyelenggara CME Non IDI : melampirkan SK
Pengakuan sbg Penyelenggara Kegiatan CME
Non IDI dari Ketua BP2KB Pusat
Tatacara permintaan Pengakuan sbg
Penyelenggara CME Non IDI
Permohonan kpd IDI cq BP2KB IDI
Persyaratan administrasi:
Berkedudukan di Indonesia
Rekomendasi perhimpunan terkait bagi
penyelenggara LN
berbadan hukum (yayasan, PT, LSM) dg susunan
pengurus jelas
Rekomendasi perhimpunan dokter yg terkait dg tema
Dokter Layanan Primer –
Dokter Praktik Umum
Dokter Layanan Primer
Tempat bekerja beragam
Kompetensi tetap sesuai standar Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia
Maka untuk CPD :
tetap catat kegiatan profesional yang dilakukan di tempat bekerja Tetap upayakan melakukan kegiatan P2KB sesuai 5 ranah yang ada Pimpinan / pemilik sarana kesehatan tempat bekerja hendaknya ikut
berupaya agar dokter yang bekerja di sarana kesehatannya senantiasa menjaga dan menegmbangkan kompetensinya
SKP : 250 / 5 tahun - tetapi untuk saat ini minimal SKP adalah 200 SKP SKP dihitung dari kegiatan CPD yang dilakukan mulai April 2007
Perhimpunan Dokter Layanan Primer
Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
Satu-satunya perhimpunan dokter layanan
primer saat ini
Telah mempunyai beberapa cabang di seluruh
Indonesia
Perhimpunan Dokter Umum :
Sedang proses pembentukan
- Harus disahkan untuk diakui sebagai organisasi di bawah IDI di Muktamar IDI
Kolegium Dokter Layanan Primer
Telah ada
Saat ini bergabung menjadi satu dengan Kolegium
Dokter Keluarga
Nama Kolegium
Kolegium Dokter Dan Dokter Keluarga Indonesia
Pengampu Kegiatan P2KB / CPD
Dokter Layanan Primer
Dokter Keluarga / Dokter Umum yang ingin konversi menjadi Dokter Keluarga:
Kegiatan P2KB sesuai arahan PDKI
Dokter Umum :
Sementara : pengampu kegiatan P2KB dokter umum adalah
BP2KB wilayah dan IDI Cabang 55
Tata Cara Program P2KB - PDU
P2KB off line
Mendaftar pada Tim BP2KB IDI Cabang
Isi borang pendaftaran yang terdapat dalam Buku Log
P2KB DPU dan bersama rencana pengembangan diri
Mekanisme baku dalam P2KB adalah mekanisme kertas, tetapi sangat dianjurkan untuk menggunakan mekanisme maya (online) dalam menjalani P2KB ini sehingga dapat dicapai efisiensi dan dapat dihindari kesalahan.
Untuk mekanisme kertas, setiap DPU perlu mengisi Buku Log P2KB DPU secara rutin, kemudian melaporkannya ke
petugas P2KB IDI Cabang secara berkala, lengkap dengan dokumen buktinya.
Tata Cara Program P2KB – PDU
P2KB online
Daftarkan secara online – registrasi online
Akan mendapat password dan user id yang dikirim melalui email pribadi
Tetap mendaftar secara offline ke Tim BP2KB IDI
Cabang
Tetap menyerahkan Rencana Pengembangan Diri
Dapat mengakses kapan saja dan dimana saja
SKP (CPD Poin)
Isi sesuai dengan panduan yang terdapat dalam
buku petunjuk teknis
Konversi: dilakukan berdasarkan Standar
Kompetensi Dokter
Untuk kegiatan eksternal yang diselenggarakan
khusus untuk DPU dan sesuai dg standar kompetensi DPU nilai skp tidak perlu konversi
Untuk kegiatan yang tidak khusus bagi DPU, mis.
diselenggarakan oleh PDSp atau PDSm
Langkah menyusun
Rencana Pengembangan Diri
1. Pikirkan pekerjaan Anda selama ini: kesalahan, kekurangan,
ketidakpuasan
2. Perhatikan kondisi kes. masyrkt apa yang bs dilakukan 3. Pikirkan ’ambisi’ jangka panjang dan jangka pendek Anda
kemudian jadwalkan pencapaiannya
4. Mulai pikirkan prioritas dari apa yang ingin Anda capai
5. Yakinkan bahwa Anda sudah mempertimbangkan karir jangka panjang
6. Lalu susun daftar kegiatan P2KB Anda untuk 2-5 tahun mendatang
(prioritas), timbang betul kepentingan P/K itu untuk meningkatkan mutu praktek Anda
ITULAH RPD ANDA 6. Tinjaulah secara berkala 5 langkah di atas
7. Jangan lupa menetapkan kapan masing-masing kegiatan P2KB itu akan diambil/dilakukan
Konversi
Disesuaikan dengan tingkat kompetensi yang
diharapkan dalam standar kompetensi dokter
Tingkat kemampuan :
Tingkat kemampuan 1 - konversi dikalikan 0,25 Tingkat kemampuan 2 - konversi dikalikan 0,5 Tingkat kemampuan 3 – konversi dikalikan 0,75 Tingkat kemampuan 4 – konversi dikalikan 1
Jumlah SKP Dokter Umum
Tempat praktek: Puskesmas & praktek pribadi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Tugas klinis medis (dg intervensi) Penyuluhan 3 x @ 1 SKP
Publikasi ilmiah populer 1 x @ 2 SKP
Peer review 2 x @ 2 SKP
Journal club 1 x @ 2 SKP
Pertemuan ilmiah 1 x @ 3 SKP Bakti sosial 1 x @ 2 SKP
Pengurus IDI Cabang 2 SKP/tahun Praktek pribadi 50 ps/bulan
Baca jurnal + uji diri 3 x @ 2 SKP
20 SKP / tahun 3 SKP 2 SKP 4 SKP 2 SKP 3 SKP 2 SKP 2 SKP 12 SKP / tahun 6 SKP J u m l a h 56 SKP / tahun 63 CONT OH
DPU
Panduan Pengisian Borang
Kinerja Pembelajaran
Kegiatan yang membuat seseorang mempelajari sesuatu
pengetahuan dan ketrampilan
Kegiatan belajar mandiri:
Membaca jurnal
Menjawab pertanyaan dalam suatu uji diri (self-test) Melakukan penelusuran informasi/sesi EBM
Kegiatan pembelajaran secara internal:
Mengikuti ronde besar/pembahasan kasus sulit/laporan
kematian
Pelatihan di tempat kerja
Kegiatan pembelajaran secara eksternal: keikutsertaan
Kinerja Pembelajaran - SKP
Kegiatan pembelajaran pribadi:
Membaca jurnal terakreditasi: 1 SKP/kali
Sesi EBM: 1 SKP/kali
Kegiatan pembelajaran bersifat internal:
Tidak ada pengetahuan/ketrampilan baru yang dipelajari,
tetapi informasi yang diterima memberikan penyegaran pengetahuan dan ketrampilan: 1 SKP
Ada peningkatan pengetahuan dan/atau ketrampilan yang
dikuasai setelah melalkukan kegiatan: 2 SKP
Ada peningkatan pengetahuan dan/atau ketrampilan yang
langsung mempengaruhi praktik atau pelayanan kepada pasien: 3 SKP
Kinerja Pembelajaran - SKP
Mengikuti pertemuan ilmiah/pelatihan:
Sesuai dengan SKP yang diperoleh, kalau perlu
konversi
Mengikuti jurnal club/presentasi kasus:
Penyaji: 2 SKP/kasus (topik)
Pendengar: 0,5 SKP/kasus (topik) Narasumber: 3 SKP/kasus (???)
Kinerja Profesional
Menangani pasien non-intervensi:
Di tempat praktik mandiri maupun di tempat kerja
Menangani pasien dengan intervensi:
Khitanan/bedah minor/korban bencana RJP
Vaksinasi, pemasangan alat kontrasepsi Partus normal
Konseling pasien HIV/AIDS
Tindakan khusus sesuai tempat kerja : tapp darah, ETT,
Kinerja Profesional
Melakukan tindakan diagnostik:
EKG, USG, interpretasi hasil laboratorium dasar
Melakukan tinjauan kasus
Melakukan visum et repertum
Melakukan penyuluhan/edukasi pasien (minimal 10
pasien)
Melakukan penyajian makalah dalam suatu acara
ilmiah yang diakui IDI (presentasi oral/presentasi
poster/poster)
SKP Untuk Menangani Pasien Tanpa intervensi
Data berasal dari data jumlah pasien per bulan.
Usulan :
< 50 pasien per bulan: 1 SKP > 50 pasien per bulan: 2 SKP
Total SKP dari praktek:
(12x5) =60 SKP (24x5) =120 SKP
SKP Untuk Menangani Pasien Tanpa intervensi
Merawat pasien di ruang rawat:
< 50 pasien/per bulan: 1 SKP > 50 pasien/per bulan: 2 SKP
Jugas jaga
on call
:
< 5 kali/bulan: 0,5 SKP > 5 kali/bulan: 1 SKP
Ronde besar:
0,5 SKP/kali kegiatan
SKP kegiatan profesional lain
Menangani korban bencana: 3 SKP/kali
Membuat visum et repertum: 1 SKP/kali
Melakukan aotopsi/saksi penggalian: 2 SKP/kali
Melakukan penyuluhan pasien/edukasi kelompok:
2 SKP/topik
Melakukan tinjauan kasus:
SKP untuk Kegiatan Menangani pasien dengan
intervensi
Saat ini untuk menangani pasien dengan intervensi
belum dibedakan/dipilah jenis tindakan
intervensinya
Usulan :
SKP : < 5 tindakan/bulan: 0,5 SKP/bulan
6-25 tindakan/bulan: 1 SKP/bulan
> 25 tindakan/bulan: 2 SKP/bulan
SKP untuk Kegiatan Melakukan Tindakan Diagnostik
SKP untuk Kegiatan Melakukan Tindakan Diagnostik
Usulan :
SKP : 1- 25 tindakan diagnostik /bulan : 0,5 SKP / bulan
> 25 tindakan diagnostik/ bulan : 1 SKP/ bulan
SKP kegiatan profesional lain
Menjadi penyaji makalah dalam kegiatan ilmiah:
Presentasi oral : 5 SKP Presentasi poster : 3 SKP
Poster : 2 SKP
Keterlibatan dalam pokja/Komite medik
Nilai dasar: 1 SKP/pokja
Nilai untuk jabatan ketua dan sekretaris: 2 SKP
Kinerja Pengabdian Masyarakat
Merupakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat (umum) maupun profesinya
Menjadi pengurus IDI/PDSp/PDSm atau pengurus
Komite/Pokja Organisasi profesi
Terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan untuk
memberikan pelayanan medis
Melaksanakan penapisan massal
Nilai SKP Menjadi Pengurus IDI / Perhimpunan
Profesi
77
Nilai dasar: menjadi mengurus 1 SKP/tahun
Nilai tambahan:
Aktif: bisa sampai dengan 10 SKP/tahun
tergantung kehadiran mengikuti rapat dan kegiatan
SKP untuk pengabdian masyarakat
Bila tidak ada pengetahuan/
ketrampilan baru yang dipelajari dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan
Ada peningkatan pengetahuan dan atau ketrampilan yang langsung mempengaruhi praktik atau
pelayanan kepada pasien setelah mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan
1 SKP
Kegiatan Publikasi Ilmiah atau Populer
Bentuk:
Menulis/menerjemahkan/mengedit buku (ISBN) Menulis laporan penelitian/studi kasus/tinjauan
pustaka di jurnal ilmiah
Menulis tentang masalah kesehatan/kedokteran di
majalah/media populer
SKP untuk kegiatan publikasi
Laporan penelitian di jurnal terakreditasi: 10 SKP/penelitian Tinjauan kasus dijurnal terakreditasi: 4 SKP/kasus
Tinjauan pustaka di jurnal terakreditasi: 4 SKP/topik
(catatan: bila jurnal tidak terakreditasi SKP separuhnya) Menulis/menerjemahkan buku:
Sendiri: 10 SKP
Bersama: 20 SKP Penulis utama: 60%, penulis lainnya
40%.
Mengedit buku: 5 SKP/buku
Karya ilmiah poluler: 3 SKP/judul
SKP Kinerja Pengembangan Ilmu
Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bidang ilmu yang bersangkutan
Mengerjakan penelitian publikasi Penyelia/supervisor: 2 SKP
Membimbing skripsi mahasiswa:
D3 keperawatan/kebidanan: 1 S1 : 3
S2/Sp : 5 S3 : 7
SKP Kinerja Pengembangan Ilmu
Menguji mahasiswa
:
D3/D4: 1 SKP S1: 2 SKP
S2/S3: 3 SKP
Maksimal 16 SKP per tahun
Mengajar mahasiwa :
D3/D4: 1 SKP per semester S1 : 2 SKP per semester S2/S3 : 3 SKP per semester
SKP Kinerja Pengembangan Ilmu
Membimbing praktek mahasiwa :
D3/D4 : 1 SKP per semester S1 : 2 SKP per semester S2/S3 : 3 SKP per semester Training: 1 SKP per training
SKP Kinerja Pengembangan Ilmu
Mengikuti pendidikan jarak jauh – penyelenggara
dalam negeri:
SKP sesuai dengan SKP IDI di sertifikat + konversi
menurut tingkat kemampuan
Mengikuti pendidikan jarak jauh – penyelenggara
luar negeri:
Masalah - masalah
Jumlah dokter praktik umum besar
verifikasi ?
CPD tentang etika: pengetahuan dan prilaku - wajib
Bagaimana CPD untuk:
Direktur RS
Buku Petunjuk Teknis dan Borang CPD dirasakan
belum sempurna:
Belum memuat semua kegiatan Nilai SKP belum sempurna