PETUNJUK TEKNIS DAN BUKU LOG
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (P2KB)
ILMU PENYAKIT DALAM
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM 2014
ii
PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME bahwa bahwa sejak diberlakukannya program Pegembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) Ilmu Penyakit Dalam sesuai yang diamanatkan Undang-undang No.29 Tahun 2004 hingga tahun 2014 telah dapat dilaksanakan dengan baik tanpa hambatan yang berarti.
Dengan adanya banyak perkembangan baru baik dalam peraturan maupun kebutuhan anggota dan agar proses resertifikasi makin dipermudah tanpa mengurangi bobot mutu dalam rangka registrasi ulang di Konsil Kedokteran Indonesia maka buku Petunjuk Teknis P2KB edisi 1 Tahun 2008 dirasakan perlu direvisi. Revisi ini dibuat mengacu pada pedoman P2KB IDI edisi 2 Tahun 2013 dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan kebutuhan anggota PAPDI.
Buku ini merupakan pedoman bagi institusi penyelenggara kegiatan P2KB, anggota PAPDI yang akan melakukan resertifikasi kompetensi, serta Komisi P2KB Cabang yang akan bertugas memverifikasi kegiatan P2KB yang telah dilakukan oleh anggota.
Jakarta , 10 November 2014
iv
SAMBUTAN KETUA UMUM PAPDI
Buku ini merupakan salah satu wujud kegiatan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dalam menjalankan amanah Kongres PAPDI (KOPAPDI) XV di Medan Tahun 2012. Buku Juknis dan Buku Log Program P2KB IPD Edisi ke-2 ini disesuaikan dengan perubahan yang dilakukan IDI pada Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2KB Edisi ke-2 Tahun 2013. Dalam buku ini juga ditambah beberapa kegiatan yang dapat mengakomodir tugas dan jabatan para anggota PAPDI, baik yang bersifat pelayanan maupun struktural.
Tentunya perubahan tersebut dengan tetap memegang prinsip untuk dapat mempertahankan kompetensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang menjadi wewenangnya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya tak lupa saya ucapkan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kami berharap proses ini akan berjalan dengan baik dan dengan kualitas yang semakin baik di masa yang akan datang, sehingga tujuan kita untuk memberikan fasilitas kepada para anggota untuk mempertahankan fasilitas kepada para anggota untuk mempertankan kompetensinya akan tercapai.
Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Ketua Umum
Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP
vi
SAMBUTAN KETUA UMUM
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
Puji syukur kepada Allah swt, bahwa buku Petunjuk Teknis (Juknis) dan Buku Log P2KB IPD telah dapat diselesaikan.
Buku Petunjuk Teknis (Juknis) dan Buku Log P2KB IPD edisi ke 1 yang terbit pada tahun 2008 dirasakan perlu direvisi karena banyak perkembangan baru, baik dalam peraturan maupun kebutuhan anggota agar proses resertifikasi makin dipermudah tanpa mengurangi bobot mutu dalam rangka registrasi ulang di Konsil Kedokteran Indonesia. Revisi dilakukan juga karena perubahan yang dilakukan oleh IDI dalam buku Pedoman Pelaksanaan Program P2KB Edisi 2.
Mudah mudahan dengan terbitnya Petunjuk Teknis (Juknis) dan Buku Log P2KB IPD edisi ke 2 ini, kegiatan P2KB bagi semua anggota PAPDI baik spesialis maupun subspesialis dapat terlaksana dengan lebih baik dan bermutu.Diharapkan buku ini dapat menjadi pedoman bagi PAPDI Cabang dalam memverifikasi kegiatan anggotanya serta bermanfaat bagi para anggota PAPDI dalam melaksanakan Program P2KB.
Penghargaan yang tinggi Saya ucapkan pada tim penyusun buku edisi ke 2 dan semua pihak terkait yang telah bekerja tanpa mengenal lelah sehingga buku ini dapat diterbitkan.
Sekali lagi, saya berharap semoga Buku Petunjuk Teknis (Juknis) dan Buku Log P2KB IPD edisi ke 2 ini dapat digunakan sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan profesionalisme dokter Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat serta kehormatan profesinya dalam rangka memenuhi harapan masyarakat dan bangsa.
Jakarta, November 2014
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ... ... ii
Sambutan Ketua Umum PAPDI ... iv
Sambutan Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit Dalam ... vi
Daftar Isi ... vii
Tim Penyusun ... ix Kontributor ... x BAB I. Pendahuluan 1.1.Latar Belakang ... 1 1.2.Tujuan ... . 2 1.3.Pengorganisasian... 3
BAB II. Penyelenggaraan Kegiatan P2KB IPD 2.1.Peserta Program P2KB IPD ... 6
2.2.Jenis Kegiatan P2KB IPD ... 6
2.3.Nilai Kredit dan Dokumen Bukti ... 10
2.3.1. Ranah I : Kinerja Pembalajaran ... 10
2.3.2. Ranah II : Kinerja Profesional ... 13
2.3.3. Ranah III : Kinerja Pengabdian Masyarakat/Profesi ... 20
2.3.4. Ranah IV : Kinerja Publikasi Ilmiah ... 22
2.3.5. Ranah V : Kinerja Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan... 25
BAB III. Verifikasi Kegiatan P2KB 4.1.Penilaian Berkala ... 27
4.2.Pengajuan Resertifikasi Kompetensi dan Registrasi Ulang STR. 30
3.2.1 Resertifikasi Kompetensi ... 33
viii Halaman BAB IV. Pengajuan Surat Ijin Praktek (SIP)
4.3.Rekomendasi IDI ... 34
4.4.Pengajuan SIP ... 35
BAB V. Penutup ... 37
Kepustakaan ... ... 38
Lampiran 1. Formulir Pengajuan Penilaian Berkala ... ... 39
2. Log Kegiatan P2KB IPD ... 40
3. Format Surat Keterangan Jumlah Pasien dan Tindakan ... 52
4. Format Hasil Laporan Penilaian Berkala ... ... 53
5. Formulir Pengajuan Resertifikasi Kompetensi ... ... 54
6. Format Surat Rekomendasi Resertifikasi Kompetensi dari Komisi P2KB IPD Cabang... ... 55
7. Formulir Pendaftaran Registrasi Ulang KKI ... ... 56
8. Surat Pernyataan Mematuhi Etika Profesi ... 58
ix
PENYUSUN
dr. Ida Ayu Kshanti, SpPD, K-EMD Dr.dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD, K-HOM Prof.dr. Marcellus Simadibrata, PhD, SpPD, K-GEH
Dr.dr. Kuntjoro Harimurti, SpPD, K-Ger, MSc dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI
x
KONTRIBUTOR
PAPDI Cabang Jakarta PAPDI Cabang Jawa Barat
PAPDI Cabang Surabaya PAPDI Cabang Sumatera Utara
PAPDI Cabang Yogyakarta PAPDI Cabang Semarang PAPDI Cabang Sumatera Barat PAPDI Cabang Sulawesi Utara PAPDI Cabang Sumatera Selatan
PAPDI Cabang Makassar PAPDI Cabang Bali PAPDI Cabang Malang PAPDI Cabang Surakarta
PAPDI Cabang Riau PAPDI Cabang Kalimantan Timur
PAPDI Cabang Kalimantan Barat PAPDI Cabang Provinsi Aceh PAPDI Cabang Kalimantan Selatan Tengah
PAPDI Cabang Sulawesi Tengah PAPDI Cabang Banten
PAPDI Cabang Bogor PAPDI Cabang Purwokerto
PAPDI Cabang Lampung PAPDI Cabang Kupang
PAPDI Cabang Jambi PAPDI Cabang Kepulauan Riau
PAPDI Cabang Gorontalo PAPDI Cabang Cirebon PAPDI Cabang Maluku PAPDI Cabang Tanah Papua PAPDI Cabang Maluku Utara
xi
PAPDI Cabang Nusa Tenggara Barat PAPDI Cabang Depok
PAPDI Cabang Bengkulu PAPDI Cabang Sulawesi Tenggara
1 Juknis P2KB IPD, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangUndang-undang Praktik Kedokteran RI No. 29 tahun 2004, pasal 3 tentang Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa Pengaturan Praktik Kedokteran bertujuan untuk :
a. memberikan perlindungan kepada pasien
b. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi
c. memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi
Selain itu pada pasal 38 ayat 1 berbunyi :
Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam rangka penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi
Pada pasal 51 huruf e disebutkan bahwa :
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.
Sesuai dengan pasal-pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap dokter praktik wajib memenuhi kompetensi profesional yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi merupakan salah satu syarat penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang harus diperbaharui setiap 5 (lima) tahun sekali. Dengan demikian, maka sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh kolegium terkait juga harus diperbaharui setiap 5 (lima) tahun sekali.
2
Dengan sudah diberlakukannya UU No. 29 Tahun 2004, maka dapat
dipastikan bahwa kegiatan Continuing Professional Development (CPD)/Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) diberlakukan bagi seluruh dokter di Indonesia, termasuk Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Oleh karena itu, program P2KB hendaknya mengakomodasi para dokter yang tinggal / praktik di daerah terpencil dengan fasilitas terbatas, sehingga yang bersangkutan dapat memenuhi syarat nilai minimum angka kredit yang telah ditetapkan KIPD.
Dengan pengalaman melakukan resertifikasi pertama kali pada tahun 2011 dan revisi yang dilakukan oleh Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan Ikatan Dokter Indonesia (BP2KB IDI) terhadap Pedoman Pelaksanaan P2KB yang dilakukan pada tahun 2013, maka Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) memutuskan untuk melakukan revisi terhadap Petunjuk Teknis Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan Ilmu Penyakit Dalam (Juknis P2KB IPD).
1.2 Tujuan
Sebagaimana disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan P2KB IDI tahun 2013, tujuan dari penyelenggaraan Program P2KB pada dasarnya merupakan upaya pembinaan bersistem unuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) serta sikap (attitude) dokter agar senantiasa dapat menjalankan profesinya dengan baik.
Tujuan Program P2KB yang diselenggarakan oleh IDI dan suborganisasinya (PDPP/PDSp) adalah :
1. Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme seorang dokter yang berkualitas, bermoral, beretika dan disiplin sesuai dnegan standar kompetensi
2. Terjaminnya suatu penyelenggaraan pelayanan kedokteran yang bermutu melalui upaya sertifikasi dokter.
3 Juknis P2KB IPD, 2014
1.3 Pengorganisasian
Jumlah anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) sampai tahun 2014 sebesar 2913 orang yang terdaftar di 36 PAPDI Cabang di seluruh Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu badan yang bertugas mengkoordinasi program P2KB IPD.
Dalam rangka melaksanakan tugas penilaian kegiatan ilmiah dan pengajuan resertifikasi kompetensi, diperlukan komisi yang bertugas melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Program P2KB dan resertifikasi kompetensi. Berikut adalah struktur pengorganisasian Komisi P2KB IPD:
Komisi P2KB IPD terdiri dari : 1. Komisi P2KB IPD Pusat
Bidang ini berkedudukan di Kolegium Ilmu Penyakit Dalam. Komisi ini dikoordinir oleh Bidang P2KB dan Sertifikasi Tambahan KIPD.
Tugas Komisi P2KB IPD Pusat :
− Menilai dan memberikan rekomendasi penilaian angka SKP kegiatan ilmiah eksternal berskala nasional/internasional
− Menerima laporan hasil penilaian berkala anggota PAPDI Cabang dari Komisi P2KB IPD Cabang
− Membuat dan melaporkan Resume Pencapaian Angka Kredit anggota PAPDI kepada PAPDI Cabang
− Melakukan verifikasi kegiatan P2KB bagi para anggota dengan kompetensi konsultan di PAPDI Cabang yang belum dapat melakukan verifikasi.
− Menerbitkan sertifikat kompetensi ulang bagi para anggota PAPDI yang sudah memenuhi syarat dan meneruskan proses pengajuan re-STRnya ke KKI
− Memberikan laporan berkala kepada BP2KB IDI tentang jumlah anggota PAPDI yang sudah melakukan resertifikasi kompetensi
4
− Melakukan penilaian terhadap pengajuan rekomendasi kegiatan ilmiah eksternal
− Melakukan revisi buku Juknis P2KB IPD
− Memberikan data secara berkala kepada Komisi P2KB IPD Cabang tentang anggota masa berlaku STR nya akan habis dalam waktu 6 bulan berikutnya.
2. Komisi P2KB IPD Cabang
Bidang ini masuk dalam struktur organisasi PAPDI Cabang dan berjumlah 3-5 orang (termasuk ketua, merangkap anggota). Anggota bidang terdiri atas wakil PAPDI Cabang, anggota PAPDI dengan kinerja baik dan/atau anggota PAPDI wakil institusi pendidikan. Dalam pelaksanaan tugasnya Komisi P2KB IPD Cabang berkoordinasi dengan Komisi P2KB IPD Pusat dan Tim Pengembangan Pendidikan Keprofresian Berkelanjutan (TP2KB) IDI Cabang.
Tugas Komisi P2KB IPD Cabang :
− Menilai dan memberikan rekomendasi penilaian angka SKP berskala lokal/regional propinsi
− Melakukan penilaian berkala terhadap kegiatan P2KB anggota dan melaporkan hasil penilaian tersebut kepada Komisi P2KB IPD Pusat
− Melaporkan hasil penilaian berskala tersebut kepada Komisi P2KB IPD Pusat
− Mengingatkan para anggota PAPDI yang akan habis masa berlaku STR nya dalam waktu 6 bulan berikutnya.
− Memberikan rekomendasi penerbitan sertifikat kompetensi bagi anggota PAPDI Cabang yang telah memenuhi angka SKP yang ditentukan untuk diterbitkan sertifikat kompetensi ulangnya oleh KIPD
5 Juknis P2KB IPD, 2014 KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM (KIPD) KOMISI P2KB IPD PUSAT KOMISI P2KB IPD CABANG KOMISI P2KB IPD CABANG KOMISI P2KB IPD CABANG KOMISI P2KB IPD CABANG
6
BAB 2
PENYELENGGARAAN KEGIATAN P2KB IPD
2.1 Peserta Program P2KB IPD
Setiap dokter spesialis penyakit dalam dan dokter subspesialis penyakit dalam yang sudah terdaftar sebagai anggota PAPDI berhak memperoleh kesempatan untuk mengikuti program P2KB IPD. Program ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses resertifikasinya. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Subspesialis Penyakit Dalam Warga Negara Asing (WNA) yang berpraktik di wilayah Indonesia juga wajib mengikuti Program P2KB IPD.
2.2 Jenis Kegiatan P2KB IPD
Satuan Kredit Partisipasi (SKP) merupakan bukti kesertaan seorang dokter dalam menjalani program P2KB IPD. Kredit ini diberikan baik untuk kegiatan eksternal, internal maupun pribadi. Syarat perolehan SKP untuk resertifikasi kompetensi dokter spesialis penyakit dalam adalah 250 SKP per 5 tahun yang tersebar pada berbagai ranah kegiatan. Kegiatan P2KB terdiri atas :
• Kegiatan pendidikan pribadi :
Kegiatan perorangan yang dilakukan sendiri yang memberikan tambahan ilmu dan keterampilan bagi yang bersangkutan.
• Kegiatan pendidikan internal
Kegiatan yang dilakukan bersama teman sekerja dan merupakan kegiatan terstruktur di tempat kerja bersangkutan.
• Kegiatan pendidikan eksternal
Kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok lain di luar tempat kerja yang bersangkutan, dapat berskala lokal/wilayah, nasional, maupun internasional.
7 Juknis P2KB IPD, 2014
Adapun kriteria skala untuk kegiatan eksternal adalah sebagai berikut : Lokal : penyelenggara pengurus cabang/ wilayah Nasional : penyelenggara pengurus PB IDI/Perhimpunan Internasional : penyelenggara pengurus PB dan pengurus
perhimpunan tingkat dunia
Lembaga Non IDI dapat menjadi penyelenggara kegiatan eksternal apabila sudah terakreditasi berdasarkan ketetapan PB IDI
Berdasarkan pembagian kegiatan tersebut di atas, secara garis besar aktivitas P2KB IPD dikelompokkan dalam 5 ranah, yaitu:
1. Ranah I : Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan yang membuat seseorang mempelajari suatu tema.
2. Ranah II : Kegiatan Profesional
Kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan kedudukannya sebagai dokter dan memberinya kesempatan untuk belajar.
3. Ranah III : Kegiatan Pengabdian Masyarakat/Profesi
Kegiatan yang dimaksud sebagai pengabdian kepada masyarakat umum atau masyarakat profesinya.
4. Ranah IV : Kegiatan Publikasi Ilmiah
Kegiatan yang menghasilkan karya tulis yang dipublikasikan.
5. Ranah V : Kegiatan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bidang ilmu yang bersangkutan dan terstruktur.
8
Proporsi setiap kategori yang dicakup hendaknya seimbang untuk
menjamin kompetensi yang harus dikuasai. Proporsi cakupan nilai SKP pada setiap kategori dapat terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Proporsi Kegiatan P2KB yang harus dicapai
NILAI SKP YANG DIPERLUKAN : 250 per 5 TAHUN
Ranah Aktivitas Catatan
I Kinerja Pembelajaran Minimal 50 maksimal 75 II Kinerja Profesional Minimal 75
maksimal 150 III Kinerja Pengabdian
Masyarakat/Profesi
Minimal 25 maksimal 50 IV Kinerja Publikasi Ilmiah Minimal 0
maksimal 100 V
Kinerja Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Minimal 0 maksimal 100
Bagi anggota PAPDI yang mempunyai kompetensi sebagai Dokter Subspesialis Penyakit Dalam maka Ranah IV atau V menjadi ranah wajib yang harus dipenuhi dengan jumlah minimal 25 dan maksimal 100.
Dalam melakukan penilaian dan mengkonversi kegiatan yang dilakukan oleh seorang anggota PAPDI menjadi Angka SKP, Komisi P2KB Cabang atau pun Komisi P2KB Pusat memperhatikan kegiatan pokok yang dilakukan oleh seorang Dokter SpPD dan SpPD Konsultan.
9 Juknis P2KB IPD, 2014
Secara garis besar ada 3 macam kegiatan pokok seorang dokter : 1. Dokter fungsional
Dokter spesialis/dokter subspesialis yang melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat
2. Dokter yang bekerja di bidang pendidikan kesehatan
3. Dokter yang bekerja di bidang manajemen kesehatan, Dokter di Kemiliteran/Kepolisian, Dokter bidang hukum kesehatan, Dokter perusahaan asuransi dan lain-lain.
Pada kelompok ketiga diberikan bobot SKP yang berbeda dengan dokter fungsional karena kegiatan profesi sangat sedikit sehingga kegiatan manajemennya dianggap sebagai kinerja profesional (Ranah II maksimal 10 SKP/tahun masa kerja manajerialnya).
10
Juknis P2KB IPD, 2014
2.3 Nilai Kredit dan Dokumen Bukti
2.3.1 Ranah I : Kinerja Pembelajaran
Jenis Kegiatan Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
1.
Peserta simposium/seminar :
Kegiatan yang diakui
IDI
Sertifikat Kehadiran Asli 1. Lokal
Waktu penyelenggaraan < 8 jam 4/kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam 8/kegiatan Waktu penyelenggaraan > 16 jam 12/kegiatan 2. Nasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam 5/kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam 10/kegiatan Waktu penyelenggaraan > 16 jam 15/kegiatan 3. Internasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam 6/kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam 12/kegiatan Waktu penyelenggaraan > 16 jam 18/kegiatan
11 Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
2.
Peserta Wet/Hands on Workshop :
Kegiatan yang diakui
IDI
Sertifikat Kehadiran Asli 1. Lokal
Waktu penyelenggaraan < 8 jam 6/kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam 12/kegiatan Waktu penyelenggaraan > 16 jam 18/kegiatan 2. Nasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam 8/kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam 16/kegiatan Waktu penyelenggaraan > 16 jam 24/kegiatan 3. Internasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam 10/kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam 20/kegiatan Waktu penyelenggaraan > 16 jam 30/kegiatan
3.
Membaca jurnal & menjawab pertanyaan dalam suatu uji diri (self-test) online di majalah/ jurnal / berskala lokal/nasional/ Internasional yang berhubungan dengan peningkatan profesi Penyakit Dalam
Terdaftar dan diakui IDI/KIPD/ PAPDI
2-5/topik Bukti lulus uji diri dari penyelenggara
12
Catatan :
Kriteria workshop :
− Wet/hands on workshop : menggunakan mahluk hidup atau alat peraga
− Dry workshop : menggunakan video sebagai alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga atau simulasi kasus
Kegiatan dry workshop nilainya sama dengan kegiatan simposium/seminar.
Kegiatan no. 1-2 pada Ranah I yang temanya terkait manajemen kesehatan bernilai 50% dari nilai di atas.
Angka SKP yang tertera pada tabel di atas merupakan rujukan angka SKP yang dipakai oleh Komisi P2KB Pusat atau pun Komisi P2KB IPD Cabang dalam memberikan rekomendasi penilaian angka SKP kegiatan ilmiah yang akan mendapat SKP IDI.
Dalam memverifikasi kinerja Ranah I dan II, angka SKP yang diakui adalah yang sesuai dengan yang tertera dalam sertifikat/dokumen yang diterbitkan oleh penyelenggara kegiatan. Jika dalam sertifikat/dokumen bukti tidak terdapat angka SKP IDI dan Komisi P2KB IPD Pusat atau pun Cabang menilai kegiatan tersebut terkait dengan keilmuan Penyakit Dalam atau pun Kekhususannya, maka angka tersebut di atas dapat menjadi acuan dalam memverifikasi kegiatan yang dilaporkan.
13 Juknis P2KB IPD, 2014
2.3.2 Ranah II : Kinerja Profesional
Jenis Kegiatan Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
1.
Pembicara per makalah di
simposium/seminar/teleconference:
Kegiatan yang
diakui IDI Sertifikat Kehadiran Asli 1. Lokal
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
8/makalah Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 2. Nasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
12/makalah Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 3. Internasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
14/makalah Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
14
Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
2.
Moderator per sesi di simposium/ seminar/teleconference:
Kegiatan yang diakui IDI 1. Lokal
Sertifikat Kehadiran Asli Waktu penyelenggaraan < 8 jam
2/sesi Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 2. Nasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
4/sesi Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 3. Internasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
6/sesi Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
15 Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
3.
Instruktur per jam di wet workshop :
Kegiatan yang
diakui IDI Sertifikat Kehadiran Asli 1. Lokal
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
1/jam Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 2. Nasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
2/jam Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 3. Internasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
3/jam Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
16
Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
4.
Panitia di simposium/seminar/ teleconference :
Kegiatan yang
diakui IDI Sertifikat Karehadiran Asli
1. Lokal
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
1/kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 2. Nasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
2/ kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 3. Internasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
3/ kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
17 Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
5.
Panitia di wet workshop :
Kegiatan yang diakui IDI
Sertifikat Kehadiran Asli
1. Lokal
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
2/ kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 2. Nasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
3/ kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
Waktu penyelenggaraan > 16 jam 3. Internasional
Waktu penyelenggaraan < 8 jam
4/ kegiatan Waktu penyelenggaraan 8-16 jam
18
Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan
Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
6.
Jumlah pasien rawat jalan * :
Pasien rumah sakit atau praktik pribadi
1- 50 orang/bulan 5 /tahun Bukti jumlah pasien
dari atasan (format lihat di Buku Log)
51-100 orang/bulan 10 /tahun
>100 orang /bulan 15 /tahun
7.
Jumlah pasien rawat inap *:
1-25 pasien hari total dlm 1 bulan 5 /tahun Bukti jumlah pasien dari atasan (format lihat di Buku Log) 26-50 pasien hari total dlm 1 bulan 10 /tahun
>50 pasien hari total dlm 1 bulan 15 /tahun
8.
Jumlah pasien konsultasi *:
1-25 pasien hari total dlm 1 bulan 5 /tahun
Bukti jumlah pasien dari atasan (format lihat di Buku Log) 26-50 pasien hari total dlm 1 bulan 10 /tahun
19 Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan
Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
9.
Melakukan tindakan prosedural yang terkait dengan kompetensinya (baik sebagai SpPD
atau Subspesialis) Pasien rumah
sakit atau praktik pribadi
Bukti jumlah pasien dari atasan (format lihat di Buku Log)
1-25 orang/bulan 5 /tahun
26-50 orang/bulan 10 /tahun
> 50 orang /bulan 15 /tahun
10.
Menjadi manajer/direktur/pejabat dalam instansi kesehatan/dokter polri/dokter di perusahaan yang tidak berhubungan dengan pelayanan pasien/dokter asuransi
Instansi/peru-sahaan resmi dan diakui
20
Juknis P2KB IPD, 2014
2.3.3 Ranah III : Kinerja Pengabdian Masyarakat/Profesi
Jenis Kegiatan Kriteria Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
1.
Penyuluhan/memberikan penyuluhan di rumah sakit/instansi tempat kerja (minimal 10 orang)
Kegiatan diakui oleh yang berwenang di
tempat kerja
5/kegiatan
Surat penugasan yang berisi topik acara dan daftar
hadir 2.
Penyuluhan/memberikan penyuluhan di masyarakat/narasumber di radio, televisi, pengasuh rubrik kesehatan di media massa cetak/online (minimal 10 orang)
Kegiatan diakui oleh yang berwenang di
tempat acara
5/kegiatan
Undangan yang berisi topik dan atau daftar hadir
3.
Terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan untuk pelayanan medis (bakti sosial, korban bencana, menjadi tim medis haji, tim kesehatan pemerintahan, dll)
Diselenggarakan oleh LSM/ perhimpunan profesi/ pemerintah/ komunitas masyarakat 2/tugas Surat tugas/undangan
21 Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan Kriteria Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
4.
Menjadi pengurus organisasi profesi, tim/panitia (bukan panitia kegiatan
ilmiah)/ pokja/ tim adhoc Organisasi keprofesian yang terkait dengan perannya sebagai dokter
SK Organisasi
• lokal 2/tugas
• nasional 5/tugas
22
Juknis P2KB IPD, 2014
2.3.4 Ranah IV : Kinerja Publikasi Ilmiah
Jenis Kegiatan Kriteria Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
1.
Buku ajar (text book) : Buku Ajar yang terkait
pendidikan kedokteran Bukti tulisan dan judul buku
• Penulis pertama 4/topik
• Penulis kedua, dst 3/topik
2. Publikasi penelitian di jurnal / majalah
ilmiah tingkat nasional, regional : Majalah/ jurnal yang terakreditasi
• Penulis pertama 8/artikel
• Penulis kedua, dst 5/artikel
3.
Publikasi penelitian di jurnal / majalah ilmiah tingkat internasional :
• Penulis pertama 15/artikel
• Penulis kedua, dst 7/artikel
4.
Publikasi tinjauan pustaka di jurnal / majalah ilmiah :
23 Juknis P2KB IPD, 2014
• Internasional 8/artikel
Jenis Kegiatan Kriteria Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
5.
Publikasi laporan kasus di jurnal / majalah ilmiah tingkat nasional, regional,
internasional
5/artikel
6. Publikasi artikel kesehatan di media massa
cetak/online/website Media massa 3/artikel
Bukti tulisan yang diterbitkan di media massa tulis
7. Presentasi makalah bebas oral : Fotokopi makalah,
• Nasional Forum diakui IDI 5/makalah surat keterangan
dari penyelenggara asli/sertifikat partisipasi asli
• Internasional Forum diakui Bidang
P2KB IPD 10/makalah
8.
Makalah poster : Fotokopi makalah,
surat keterangan dari penyelenggara
asli/sertifikat partisipasi asli
• Nasional Forum diakui IDI 4/poster
• Internasional Forum diakui Bidang
24
Juknis P2KB IPD, 2014
Jenis Kegiatan Kriteria Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
9.
Menulis buku karya ilmiah populer : Diterbitkan dan disebarluaskan
• Penulis tunggal 12/buku Bukti buku dgn
ISBN
• Tim penulis
10. Menulis buku pedoman, standar, SOP
untuk kalangan eksternal/umum 5/buku Bukti buku
11. Menerjemahkan buku, menjadi editor 5/buku Bukti buku
12. Menulis buku pedoman, standar, SOP
25 Juknis P2KB IPD, 2014
2.3.5 Ranah V : Kinerja Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Jenis Kegiatan Kriteria
Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
1. Menjadi pembimbing karya ilmiah / tesis /
disertasi Perguruan tinggi
yang terakreditasi
6/judul
Bukti Penugasan
2.
Mengajar secara terstruktur :
di fakultas kedokteran/kedokteran gigi 1/ 4 jam mengajar Fakultas keperawatan/Akademi kesehatan
lainnya
1/6 jam mengajar
3.
Kajian mitra bestari (peer review), diskusi kasus/klinik bersama pakar/kasus
sulit/kasus kematian Kegiatan resmi
internal tempat kerja
Undangan, portofolio topik dan daftar hadir
• Penyaji 10/kegiatan
• Peserta aktif 5/kegiatan
26
Juknis P2KB IPD, 2014
Peneliti kedua, dst 2/penelitian
Jenis Kegiatan Kriteria Pengakuan Nilai SKP Dokumen Bukti
4.
Melanjutkan pendidikan yang
berhubungan dengan bidang kedokteran : Pendidikan lanjutan yang masih berhubungan dengan
bidang kedokteran
Ijazah/surat tanda selesai pendidikan
• Melanjutkan pendidikan Subspesialis 50/tahun
• Melanjutkan pendidikan S3 50/tahun
• Melanjutkan pendidikan S2 10/tahun
5
Melakukan penelitian mandiri yang
berhubungan langsung dengan profesinya Harus sudah pernah dipresentasikan
diseminar
Bukti hasil penelitian dan bukti pernah dipresentasikan
Peneliti pertama 6/penelitian
Peneliti kedua, dst 3/penelitian
6
Melakukan penelitian yang berhubungan dengan manajemen pendidikan
kedokteran/kesehatan
Harus sudah pernah dipresentasikan diseminar/simposium
Bukti hasil penelitian dan bukti pernah dipresentasikan
Peneliti pertama 3/penelitian
27 Juknis P2KB IPD, 2014
BAB 3
VERIFIKASI KEGIATAN P2KB IPD
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), khususnya Bidang P2KB dan Sertifikasi Tambahan bertugas untuk menyelenggarakan, memacu, mengawasi serta memantau aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dokter spesialis penyakit dalam dan para subspesialis dalam ilmu penyakit dalam. Semua aktivitas P2KB tersebut harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan KIPD.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, akreditasi kegiatan P2KB adalah wewenang IDI (cq. BP2KB atau TP2KB IDI) dengan rekomendasi penilaian dari Bidang P2KB IPD Pusat atau Cabang.
3.1 Penilaian Berkala
Setiap anggota PAPDI dianjurkan untuk melaporkan kegiatan P2KB nya secara berkala (1 tahun sekali). Hal ini untuk mencegah penumpukan pengajuan di tingkat cabang atau pun pusat yang menyebabkan terlambatnya proses pengajuan resertifikasi kompetensi dan re STR yang bersangkutan.
Anggota wajib melaporkan kegiatan P2KBnya kepada Bidang P2KB IPD Cabang/Pusat selambat-lambatnya tanggal 30 Juni setiap tahunnya untuk kegiatan P2KB yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Contohnya, untuk kegiatan P2KB Januari – Desember 2014 wajib dilaporkan selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2015.
Anggota dengan kompetensi Spesialis Penyakit Dalam (SpPD) melaporkan kegiatan P2KB kepada Bidang P2KB Cabang sedangkan
28
anggota dengan kompetensi Subspesialis Penyakit Dalam (SpPD,
Konsultan) melaporkan kegiatan P2KBnya kepada Bidang P2KB Pusat. Bagi Cabang PAPDI yang mempunyai 2 orang anggota PAPDI dengan konsultan yang sama, maka verifikasi kegiatan P2KB untuk konsultan tersebut dapat dilakukan di Cabang PAPDI tersebut. Jika anggota dengan konsultan yang sama berjumlah 1 orang atau kurang, maka verifikasinya dilakukan oleh Bidang P2KB Pusat. Cabang yang hanya mempunyai 1 orang anggota dengan konsultan yang sama diperbolehkan untuk bergabung dengan cabang lain dalam verifikasi kegiatan P2KB-nya. Namun Komisi P2KB cq Ketua PAPDI Cabang tersebut harus memberitahukan kepada Komisi P2KB IPD Pusat agar semua data verifikator kegiatan P2KB diketahui oleh Komisi P2KB IPD Pusat. Alur yang dipilih harus dilaporkan ke Komisi P2KB IPD Pusat.
Tim verifikasi P2KB Pusat terdiri atas para ex-officio perhimpunan seminat. Tim ini bertugas memverifikasi kegiatan P2KB untuk anggota dengan kompetensi Subspesialis Penyakit Dalam sesuai dengan peminatannya.
29 Juknis P2KB IPD, 2014
Skema 3. Tata cara Penilaian Berkala untuk SpPD dan Konsultan
1
Anggota PAPDI memulai proses pengajuan penilaian (1
tahun sekali)
Bidang P2KB IPD PAPDICabang :
• Memverifikasi kegiatan P2KB anggota dengan kompetensi SpPD
• Input data kegiatan tersebut pada data base anggota (bagi anggota yang belum menginput data ke program registrasi online)
• Mengirim laporan hasil verifikasi ke Bidang P2KB Pusat KIPD
Bidang P2KB IPD Pusat :
• Melakukan rekapitulasi laporan penilaian berkala dari Komisi Cabang
• Memverifikasi kegiatan P2KB anggota dengan kompetensi Konsultan
2 3
SpPD
Anggota dapat melihat hasil penilaian dengan cara mengakses account
masing-masing pada website KIPD
1 Konsultan
30
1. Anggota PAPDI mengirimkan pengajuan penilaian berkala beserta
berkas persyaratan kepada Komisi P2KB IPD Cabang. Diharapkan anggota yang bersangkutan sudah mengisi buku log baik dalam format softcopy maupun hardcopy.
2. Komisi P2KB IPD Cabang menilai berkas pengajuan.
Bagi anggota yang belum mengisi kegiatan P2KBnya pada buku log, maka Bidang P2KB IPD Cabang bertugas untuk menginput kegiatan anggota tersebut. Setelah menilai berkas yang diajukan Komisi P2KB IPD Cabang mengirimkan laporan hasil nilai SKP yang telah diverifikasi (Form P2KB 03) kepada Komisi P2KB IPD Pusat dan kepada anggota yang bersangkutan.
3. Bidang P2KB IPD Pusat melakukan rekapitulasi laporan hasil penilaian berkala yang disampaikan Komisi P2KB IPD Cabang. 4. Anggota menerima tembusan hasil verifikasi (form P2KB 03)
Adapun persyaratan penilaian berkala adalah : 1. Mengisi formulir penilaian (Form P2KB 01)
2. Mengisi borang penilaian kegiatan P2KB IPD (Buku Log) 3. Menyertakan dokumen bukti mengikuti kegiatan P2KB IPD
4. Menyertakan bukti asli transfer biaya penilaian berkala disetorkan ke rekening KIPD
3.2 Pengajuan Resertifikasi Kompetensi dan Registrasi Ulang STR
Untuk mendapatkan sertifikat kompetensi ulang, seorang dokter sesialis penyakit dalam atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan harus sudah mengajukan permohonan penilaian kepada KIPD selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku sertifikat kompetensinya.
Sesuai dengan peraturan Konsil, tatacara pengajuan registrasi ulang untuk mendapatkan STR ulang yaitu pemohon mengajukan
31 Juknis P2KB IPD, 2014
permohonan ke KKI melalui kolegium terkait. Oleh karena itu, pada saat mengajukan resertifikasi kompetensi, anggota PAPDI harus menyertakan pula persyaratan untuk mengajukan registrasi ulang ke KKI.
Gambar 4. Tata Cara Permohonan Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi Ulang
3
Anggota PAPDI :
mengirimkan formulir dan persyaratan resertifikasi kompetensi dan registrasi
ulang
BidangP2KB IPD Cabang :
memeriksa jumlah SKP yang telah dicapai oleh anggota pada database anggota
Anggota PAPDI : untuk dipenuhi kekurangannya Sudah memenuhi syarat Tida 1 2 Y KKI : menerbitkan STR ulang 2 KIPD : MenerbitkanSertifik at kompetensi l Anggota PAPDI •Sertifikat Kompetensi •Fotokopi sertifikat yang
dilegalisir asli (9 lembar)
•Persyaratan registrasi ulang •Fotokopi sertifikat yang
dilegalisir asli (1 lembar) • STR ulang asli • Fotokopi STR yang dilegalisir asli (3 lembar) 4 4 5
BidangP2KB IPD Pusat :
periksa persyaratan permohonan
Rekomendasi pencapaian nilai minimum angka kredit
32
1. Anggota PAPDI mengajukan penilaian resertifikasi kompetensi
dengan pengirimkan formulir pengajuan beserta berkas persyaratan kepada Komisi P2KB IPD Cabang.
2. Komisi P2KB IPD Cabang memeriksa jumlah SKP pada database P2KB yang telah dikumpulkan oleh anggota PAPDI.
Jika angka kredit yang bersangkutan telah cukup dan yang bersangkutan dinyatakan LAYAK, maka Komisi P2KB IPD Cabang akan menerbitkan rekomendasi hasil pencapaian jumlah SKP ditujukan kepada Komisi P2KB IPD Pusat.
Jika hasil rekapitulasi akhir angka SKP yang sudah dilaporkan tidak mencukupi jumlahnya maka yang bersangkutan diberikan waktu selama 6 bulan untuk memenuhi kekurangan angka SKPnya.
3. Komisi P2KB IPD Pusat memeriksa persyaratan permohonan kemudian meneruskan permohonan pada KIPD agar dapat diterbitkan sertifikat kompetensinya.
4. KIPD menerbitkan sertifikat kompetensi yang bersangkutan.
Sertifikat kompetensi asli dan 9 lembar fotokopi legalisir asli akan dikirimkan kepada anggota. Sedangkan 1 lembar legalisir asli beserta persyaratan registrasi ulang akan dikirimkan ke KKI untuk proses penerbitan STR ulang.
5. KKI meneliti persyaratan permohonan.
Jika permohonan disetujui, maka KKI akan menerbitkan STR baru selambat-lambatnya 3 bulan setelah berkas diterima KKI dari KIPD. STR asli dan 3 lembar fotokopi legalisir asli akan dikirimkan langsung kepada pemohon, dengan tembusan DinKes Kabupaten/Kota dan PB IDI atau PB PDGI.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, pada saat anggota PAPDI mengajukan permohonan sertifikasi kompetensi ulang, maka yang bersangkutan harus menyertakan pula persyaratan mengajukan STR ulang.
33 Juknis P2KB IPD, 2014
3.2.1 Resertifikasi Kompetensi
Persyaratan pengajuan resertifikasi kompetensi adalah sebagai berikut :
a. Formulir pendaftaran resertifikasi kompetensi (Form P2KB 02)
b. Fotokopi kartu anggota PAPDI yang masih berlaku c. Fotokopi sertifikat kompetensi yang masih berlaku d. Foto terbaru ukuran 4 x 6 berwarna 2 buah
Kepada anggota yang harus memenuhi kekurangan angka SKPnya dimana masa berlaku sertifikat kompetensi dan STRnya sudah habis, maka KIPD akan menerbitkan surat keterangan bahwa yang bersangkutan ada di bawah pembinaan tambahan untuk kegiatan P2KB dan surat tersebut berlaku selama maksimal 6 bulan. Dengan demikian masa berlaku sertifikat kompetensi ulangnya akan dimulai lagi sejak yang bersangkutan dinyatakan kompeten karena sudah memenuhi angka SKPnya.
3.2.2 Registrasi Ulang STR :
a. Fotokopi STR dokter/dokter spesialis atau dokter gigi/dokter gigi spesialis yang masih berlaku
b. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter yang mempunyai SIP (nomor SIP dicantumkan)
c. Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi (bermaterai)
d. Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar dan ukuran 2 x 3 sebanyak 2 lembar
e. Bukti asli transfer biaya registrasi dari bank ke rekening Konsil Kedokteran Indonesia
f. Fotokopi sertifikat kompetensi baru yang dilegalisir asli oleh KIPD dilengkapi oleh KIPD
34
BAB 4
PENGAJUAN SURAT IJIN PRAKTIK (SIP)
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa proses akhir dari rangkaian kegiatan P2KB yang harus dikerjakan oleh setiap dokter di Indonesia, termasuk dokter spesialis penyakit dalam, adalah pemberian Surat Ijin Praktik (SIP). Salah satu persyaratan penerbitan SIP adalah rekomendasi IDI.
4.1 Rekomendasi IDI
Gambar 5. Tata Cara Permohonan Rekomendasi IDI
Persyaratan rekomendasi IDI :
IDI Cabang/Wilayah : Rekomendasi IDI untuk Ijin
Praktik Anggota PAPDI :
mengirimkan formulir dan persyaratan permohonan
rekomendasi IDI
IDI Cabang/Wilayah : memeriksa berkas persyaratan yang disertakan dengan formulir
Anggota PAPDI : untuk dipenuhi kekurangannya Memenuhi persyaratan ? Tidak 1 2 Y 2
35 Juknis P2KB IPD, 2014
a. Formulir permohonan rekomendasi (sesuai IDI cabang/wilayah setempat)
b. KTP
c. Fotokopi kartu IDI yang masih berlaku d. Ijazah dokter dan dokter spesialis
e. Rekomendasi dari PAPDI Cabang setempat f. Foto terbaru
g. STR legalisir fotokopi
h. Surat keterangan dari atasan langsung tempat bekerja asli i. Surat keterangan dari atasan langsung tempat praktik asli
4.2 Pengajuan SIP
Gambar 6. Tata Cara Permohonan Surat Izin Praktik
Tidak Anggota PAPDI :
mengirimkan formulir dan persyaratan permohonan
SIP
Sudin/Dinkes Setempat : memeriksa berkas persyaratan yang disertakan
dengan formulir Anggota PAPDI : untuk dipenuhi kekurangannya Memenuhi persyaratan ? 1 2 Y 2 Sudin/Dinkes setempat: Surat Ijin Praktik
Untuk Ijin Praktik pribadi di rumah, akan dilakukan survey lokasi oleh pihak
36
Persyaratan SIP :
a. Formulir permohonan SIP (sesuai Sudin/Dinkes setempat) b. KTP
c. STR legalisir asli
d. Ijazah dokter dan dokter spesialis
e. Rekomendasi dari PAPDI Cabang setempat f. Rekomendasi IDI cabang/wilayah
g. Foto terbaru
h. Surat keterangan dari atasan langsung tempat bekerja asli i. Surat keterangan dari atasan langsung tempat praktik asli
37 Juknis P2KB IPD, 2014
BAB 5
PENUTUP
Buku Pedoman ini pada dasarnya merupakan acuan bagi para penyelenggara dalam mengadakan kegiatan P2KB KIPD serta acuan bagi para dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis penyakit dalam konsultan dalam mengajukan resertifikasi ulang.
Sebagai suatu sistem yang masih baru, tentunya hal ini masih perlu pembenahan dan pentahapan dalam penerapannya. Namun hendaknya tahapan tersebut jangan terlalu jauh dari tujuan agar dalam waktu yang tidak terlalu lama program P2KB IPD ini dapat mendekati apa yang diterapkan di negara-negara lain.
Diharapkan bahwa kelak program P2KB IPD ini dapat sesuai standar dasar yang ditetapkan WFME dan melibatkan peran serta aktif seluruh anggota PAPDI.
38
KEPUSTAKAAN
1. American Academy of Continuing Medical Education.
2. Hariyani S. Sengketa Medik, Alternatif Penyelesaian Perselisihan Antara Dokter dengan Pasien. Diadit Media, Jakarta 2005.
3. Ikatan Dokter Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (Continuing Professional Development), Edisi ke-2. Jakarta 2013.
4. Konsil Kedokteran Indonesia. Pedoman Pendidikan Dan Pelatihan Profesional Kedokteran Berkelanjutan Draft III. Jakarta 2006
5. Sastroasmoro S. Professional Development and Improvement of Evidece-based Standards of Care. Concorcium for Medical Services. Ministry of Health, RI, 2003.
6. Soedirman M. Pedoman Regulasi P2KB. MPPK IDI. Jakarta, 2004. 7. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2014.
8. Undang-undang RI No. 29 tahun tentang Praktik Kedokteran.
9. WFME Continuing Professional Development. WFME Global Standards for Quality Improvement. WFME Office University of Copenhagen. Denmark, 2003.
39 Juknis P2KB IPD, 2014
Lampiran 1 :
40
Lampiran 2 :
LOG KEGIATAN P2KB IPD
I. Kinerja Pembelajaran
Seminar/Simposium, Hands on (wet) workshop, Dry workshop
(sebagai peserta) No Nama Kegiatan Tempat, Waktu Kegiatan Penyelenggara Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
Membaca jurnal dan menjawab uji diri
No Tanggal
Kegiatan Judul Artikel
Nama Majalah/Jurnal Offline/Situs Web Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
41 Juknis P2KB IPD, 2014
II. Kinerja Profesional
Seminar/Simposium, Hands on (wet) workshop, Dry workshop
(sebagai pembicara, instruktur)
No Nama Kegiatan Tempat, Waktu Kegiatan Judul Makalah Penyelenggara Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
Seminar/Simposium, Hands on (wet) workshop, Dry workshop
(sebagai moderator, panitia)
No Nama Kegiatan Tempat, Waktu Kegiatan Judul Makalah Penyelenggara Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
42
Menangani Pasien di tempat Kerja
1. Pasien rawat jalan
No Lembaga Tempat Kerja Jumlah Pasien Periode Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
2. Pasien rawat inap
No Lembaga Tempat Kerja Jumlah Pasien Periode Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP 3. Pasien Konsultasi No Lembaga Tempat Kerja Jumlah Pasien Periode Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP 4. Melakukan tindakan No Lembaga Tempat Kerja Jumlah Tindakan Periode Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
43 Juknis P2KB IPD, 2014
Menjadi manager/direktur/pejabat pada instansi kesehatan
No Instansi Jabatan Periode
Menjabat Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
III. Kinerja Pengabdian Masyarakat/Profesi
Penyuluhan kesehatan di tempat kerja/di masyarakat No
Tempat dan Waktu Kegiatan
Sasaran Penyelenggara Nilai
SKP
Nomor Dokumen
44
Keterlibatan dalam kegiatan kemasyarakatan untuk pelayanan medis
(bakti sosial, korban bencana, menjadi tim medis haji, tim kesehatan pemerintahan, dll) No Periode Kegiatan Jenis Kegiatan kemasyarakatan yang diikuti Penyelenggara Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
Menjadi pengurus organisasi profesi, terlibat dalam tim adhoc/panitia (bukan panitia kegiatan ilmiah)/pokja
No Periode
Kegiatan
Nama Organisasi/Tim Adhoc/Pokja/Panitia
Jabatan Skala Nilai
SKP
Nomor Dokumen
45 Juknis P2KB IPD, 2014
IV. Kinerja Publikasi Ilmiah
Menulis di Buku Ajar Pendidikan Kedokteran/kesehatan
No. Judul Nama Buku Ajar Edisi dan Tahun Terbit Penulis keberapa Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
46
Juknis P2KB IPD, 2014 Publikasi penelitian/tinjauan pustaka/laporan kasus di jurnal/ majalah ilmliah
K
eterangan tabel :
- Bentuk publikasi : penelitian/ tinjauan pustaka/ laporan kasus - Status majalah / jurnal : nasional/ regional/ internasional
- Penulis keberapa : sebutkan ybs termasuk penulis keberapa
No. Judul Publikasi Bentuk Publikasi Nama Majalah/ Jurnal Edisi & Periode Terbit Status Majalah / Jurnal Penulis keberapa Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
47 Juknis P2KB IPD, 2014
Publikasi artikel kesehatan di media massa (termasuk menjadi pengasuh rubrik kesehatan di media massa cetak/ radio/ tivi / online)
No. Judul Nama Media
Massa Edisi dan Tahun Terbit Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
Presentasi Makalah Bebas Oral/ Poster di acara ilmiah
No. Judul Publikasi Bentuk Publikasi Nama Kegiatan Ilmiah Edisi & Periode Terbit Skala Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP Keterangan tabel :
- Bentuk publikasi : makalah bebas oral (MB)/ poster
48
Menulis karya ilmiah populer/pedoman/standar/SOP
No. Judul Publikasi Bentuk Publikasi Periode Terbit Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP Keterangan tabel :
- Bentuk publikasi : buku tunggal penulis keberapa/ pedoman/ standar/ SOP
49 Juknis P2KB IPD, 2014
V. Kinerja Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Menjadi pembimbing karya ilmiah/ tesis/ disertasi
No.
Bulan & Tahun Kegiatan
Judul
Penelitian Institusi Nilai SKP
Nomor Dokumen
Total SKP
Mengajar secara terstruktur di institusi pendidikan kesehatan/ kedokteran No. Topik Bahasan Institusi Lama jam mengajar Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
50
Melanjutkan pendidikan subspesialis/ doktor/ magister yang berhubungan dengan bidang kedokteran, di luar domisilinya
No. Jenis Pendidikan Lanjutan Tahun Pendidikan Institusi dan Kota/Negaranya Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
Melakukan penelitian klinis (termasuk penelitian dalam rangka penyelesaian pendidikannya) No. Judul Penelitian Nama Pembimbing Keperluan Nilai SKP Nomor Dokumen Total SKP
51 Juknis P2KB IPD, 2014
Kajian mitra bestari (peer review), diskusi kasus/klinik bersama pakar/diskusi kasus sulit/diskusi kasus kematian
No. Judul Diskusi Peran serta Jenis diskusi Nilai SKP
Nomor Dokumen
52
Lampiran 3 :
FORMAT SURAT KETERANGAN JUMLAH PASIEN DAN TINDAKAN KOP TEMPAT KERJA
SURAT KETERANGAN No.
Yang bertanda-tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan :
Nama tempat kerja : Alamat tempat kerja :
SELAKU ATASAN LANGSUNG Dengan ini menyatakan bahwa :
Nama :
Adalah benar bekerja/ berpraktik di instansi kami sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Dokter Penyakit Dalam Konsultan ....*
Sebagai bahan pertimbangan, jumlah kasus rawat jalan, rawat inap, konsultasi dan jumlah tindakan yang sudah ditangani oleh yang bersangkutan selama 1 tahun terakhir, sebagai berikut :
Periode (bln/thn sd bln/thn) Jumlah Pasien Rawat Jalan Jumlah Pasien Rawat Inap Jumlah Pasien Konsultasi Jumlah Tindakan
Surat keterangan ini dibuat dalam rangka penilaian kegiatan P2KB IPD yang bersangkutan.
..., ... Nama
53 Juknis P2KB IPD, 2014
Lampiran 4 :
54
Lampiran 5 :
55 Juknis P2KB IPD, 2014
Lampiran 6 :
FORMAT SURAT REKOMENDASI RESERTIFIKASI KOMPETENSI
DARI KOMISI P2KB IPD CABANG
KOP SURAT PAPDI CABANG
SURAT REKOMENDASI RESERTIFIKASI KOMPETENSINo.
Berdasarkan penilaian atas jumlah SKP yang telah dikumpulkan dan dinilai oleh Komisi P2KB IPD Cabang pada saat penilaian berkala, maka kami merekomendasikan :
Nama : ... No. Anggota PAPDI : ... Kompetensi : ... Masa berlaku serkom/STR : ... Periode penilaian : ... s/d ...
Jumlah Nilai SKP yang
sudah dikumpullkan :
Kinerja Total SKP yang
dikumpulkan Ketentuan Min dan Max Total SKP yang diakui I. Pembelajaran Minimal 50 Maksimal 75
II. Profesional Minimal 75
Maksimal 150 III. Pengabdian
Masyarakat/Profesi
Minimal 25 Maksimal 50
IV. Publikasi Ilmiah Minimal 0
Maksimal 100 V. Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Pendidikan
Minimal 0 Maksimal 100 Konsultan : Ranah IV atau V wajib ada, Minimal 25 Maksimal 50
untuk memperoleh sertifikat kompetensi ulang sebagai *Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan ...
..., ... Ketua Komisi P2KB IPD Cabang
56
Lampiran 7 :
FORMULIR PENDAFTARAN REGISTRASI ULANG
KKI
57 Juknis P2KB IPD, 2014
58
Lampiran 8 :
59 Juknis P2KB IPD, 2014
Lampiran 9 :
60
61 Juknis P2KB IPD, 2014
62