1
LAPORAN AKHIR
PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL HASIL KAJIAN PUSTAKA BAGI PARA PUSTAKAWAN DI PROPINSI BALI
Oleh:
Drs. I Ketut Artana,S.Sos./196408311990031001 (Ketua Pelaksana) I Putu Sukayana,S.E./196810142002121002 (Anggota) Made Mas Hariprawani,S.IPI/197801232006042002 (Anggota)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha Dengan SPK No : 99/UN48.16/PM/2016
Tanggal 25 Februari 2016
PERPUSTAKAAN
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2016
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang diberikan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat ini yang berjudul “Pelatihan dan Pedampingan Penulisan Artikel Hasil Kajian Pustaka Bagi Para Pustakawan di Propinsi Bali” dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak antara lain : Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Undiksha , rekan rekan pustakawan Undiksha, para pustakawan se-Bali, dan mahasiswa Jurusan Perpustakaan (D3) FIS Undiksha, sehingga tidak berlebihan jika kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, kerjasama, serta partisipasinya dalam kegiatan ini.
Akhirnya tiada gading yang retak, tiada usaha yang bisa dilakukan sesempurna mungkin. Mudah-mudahan bantuan dan kerjasama melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilanjutkan pada kesempatan kerja berikutnya
Singaraja, 31 Oktober 2016 Penulis
4
PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL HASIL KAJIAN PUSTAKA BAGI PARA PUSTAKAWAN DI PROPINSI BALI
Oleh:
I Ketut Artana,S.Sos. I Putu Sukayana Made Mas Hariprawani
ABSTRAK
Banyak orang menyadari bahwa betapa pentingnya memiliki keterampilan menulis artikel bagi pustakawan sebagai pejabat fungsional di bidang perpustakaan. Namun, pada sisi lain, berbagai kendala atau persoalan masih menyelimuti pustakawan ketika melakukan aktivitas menulis, khususnya menulis artikel hasil kajian pustaka, seperti bagaimana menggali atau mendapatkan masalah/topik tulisan yang baik dan bagaimana menuangkannya menjadi sebuah tulisan yang baik. Berdasarkan hal itu, masalah yang diangkat dalam pelaksanaan P2M ini adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para pustakawan di propinsi Bali dalam menulis artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan.
Dalam kegiatan pelatihan dan pedampingan ini, digunakan beberapa buah metode, yaitu metode ceramah, disertai dengan tanya jawab, yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan tentang kaidah penulisan artikel kajian pustaka, metode pemberian tugas, yang digunakan untuk praktek langsung menulis artikel kajian pustaka berdasarkan teori yang telah dijelaskan sebelumnya yang disertai dengan kegiatan melatih dan medampingi untuk menulis atikel hasil kajian pustaka yang baik dan benar.
Dari hasil pelaksanaan kegiatan yang telah diuraikan di atas dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, dapatlah disimpulkan bahwa secara kuantitatif keterampilan pustakawan dalam menulis artikel kajian pustaka setelah mengikuti pelatihan dan pedampingan tergolong berhasil. Namun, secara kualitatif, ada beberapa peserta yang cukup banyak mengalami kesulitan dan kesalahan pada rumusan latar belakang. Latar belakang yang disusunnya tidak mampu menunjukkan kesenjangan antara teori atau harapan dan praktek atau kenyataan.
Kata-kata kunci: pelatihan, pedampingan, pustakawan, artikel kajian pustaka
5 DAFTAR ISI Halaman Judul ………. i Halaman Pengesahan………. ii Prakata……… iii Abstrak ... iv Daftar Isi ……… v Daftar Tabel ... vi
Daftar Lampiran………. vii
BAB I Pendahuluan ………. 1
a. Analis Situasi ………. 1
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah.……… 4
c. Tujuan Kegiatan ………. 4
d. Manfaat Kegiatan ... ….. 4
BAB II Metode Kegiatan ……….... 5
BAB III Hasil dan Pembahasan ………. ……… 10
a. Hasil Kegiatan ... 10 b. Pembahasan ... 13 BAB IV Penutup ………... 15 a. Simpulan ……… 15 b. Saran ……….... …… 15 Daftar Pustaka Lampiran- Lampiran v
6
DAFTAR TABEL
Tabel 01: Rancangan evaluasi Tabel 02: Lembar Penilaian Tabel 03: Pedoman Konversi PAP Tabel 04: Susunan Acara Pelatihan Tabel 05: Skor Keterampilan Menulis
7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Administrasi Kegiatan Lampiran 2 Daftar Hadir Peserta Pelatihan
Lampiran 3 Foto Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Lampiran 4 Peta Lokasi Kegiatan Pelatihan
8 BAB I PENDAHULUAN
a. Analisis Situasi
Berdasar Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, melakukan pengembangan profesi dan menuangkannya dalam karya tulis ilmiah merupakan kegiatan bagi para pustakawan di semua jenjang jabatan. Dengan melakukan dua butir kegiatan ini, diharapkan akan terbentuk Pustakawan profesional yang memiliki kompetensi dalam melakukan pengembangan profesi dan membuat karya tulis ilmiah.
Kompetensi pustakawan merupakan kata kunci untuk menjawab opini atau persepsi masyarakat terhadap kinerja pustakawan. Kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh pustakawan dalam bekerja. Kompetensi pustakawan mencakup dua aspek, (1) kompetensi personal, (2) kompetensi profesional. Kompetensi personal terkait keterampilan, perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat bekerja secara efektif, menjadi komunikator yang baik, selalu meningkatkan pengetahuan, dapat memperhatikan nilai lebihnya, serta dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerjanya. Sedangkan, kompetensi profesional, terkait dengan pengetahuan pustakawan di bidang sumber informasi, teknologi, manajemen, pengkajian/penelitian, dan kemampuan menggunakan pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk menyediakan layanan perpustakaan dan informasi.
Kompetensi di bidang pengembangan profesi yaitu membuat karya tulis ilmiah di bidang kepustakawanan bagi pustakawan merupakan sesuatu yang penting agar profesionalisme pustakawan tidak direduksi hanya menjadi kegiatan teknis saja. Membuat karya ilmiah di bidang kepustakawanan merupakan salah satu butir rincian kegiatan pustakawan yang memiliki nilai kredit lebih tinggi dibanding unsur kegiatan lainnya, baik yang diterbitkan dan dipublikasikan dalam bentuk buku, majalah ilmiah, makalah, media massa dan artikel dalam pertemuan ilmiah perpustakaan maupun yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan. Dalam Petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya, jumlah angka kredit untuk hasil karya tulis/karya ilmiah berupa buku yang diterbitkan dan diedarkan secara Nasional
9
adalah 12,5/judul buku. Sangat jauh jika dibandingkan dengan kegiatan teknis misalnya klasifikasi sederhana yang hanya bernilai 0,03/judul buku.
Walaupun porsi angka kredit dalam bidang penulisan karya ilmiah cukup besar namun motivasi pustakawan yang ada di propinsi Bali belumlah menggembirakan. Hal ini sejalan dengan hasil kajian yang dilakukan oleh Laila Nur Fitriani (2013) yang hasilnya menyatakan bahwa meskipun penilaian angka kredit dirasa sudah memadai dan sesuai, namun produktivitas pustakawan dalam menghasilkan karya ilmiah masih rendah. Kemudian Sumantri (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor yang mendukung motivasi pustakawan dalam membuat karya tulis adalah minat dan lingkungan yang mencintai kegiatan tulis menulis, sedangkan penghambat adalah kurangnya penguasaan teknik penulisan karya tulis. Selanjutnya, disarankan pustakawan perlu mendapat atau mengikuti pelatihan penulisan karya tulis ilmiah.
Menulis karya tulis terutama karya ilmiah tidaklah mudah karena sifatnya yang lugas dan tidak emosional, logis, efektif, efisien dan ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku. Oleh karena itu, perlu adanya kemauan dari diri sendiri untuk berkarya dan terus berlatih secara kontinyu. Menurut Irma Elvina (2006) bahwa para pustakawan waktunya habis tersita untuk mengerjakan pekerjaan rutinnya, sehingga tak ada waktu lagi untuk mengembangkan kemampuan dirinya, hal ini sejalan dengan fakta bahwa 92,5 % persen tenaga pustakawan Indonesia adalah pustakawan pekerja atau kelompok “prajurit” (Hernandono,2005).
Mencermati kegiatan pengembangan profesi dalam pembuatan karya tulis ilmiah merupakan kewajiban untuk dilaksanakan oleh pustakawan, maka materi tentang teknik penulisan karya ilmiah khususnya penulisan artikel ilmiah di bidang perpustakaan dan kepustakawanan sangat penting untuk dipahami dan dipraktikan dalam kegiatan tulis menulis. Salah satu ciri profesionalisme pustakawan adalah melakukan aktivitas menulis. Melalui aktivitas menulis bidang perpustakaan dan kepustakawanan, selain memperoleh angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat, promosi, pencitraan diri dan karir, juga dapat membentuk pustakawan akan terlatih untuk berfikir kritis dan sistematis serta dapat dipergunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
Secara faktual permasalahan prinsip yang dialami oleh para pustakawan adalah yang berkaitan dengan kemampuan menulis untuk membuat karya tulis ilmiah di bidang perpustakaan tergolong rendah. Padahal memiliki kemampuan menulis bidang perpustakaan memberi manfaat bagi pustakawan dalam peningkatan dan pengembangan
10
karir pustakawan. Untuk itu diperlukan upaya terstruktur dalam meningkatkan kemampuan para pustakawan di bidang penulisan artikel ilmiah.
Pustakawan dalam mengembangkan karir kepustakawanan dituntut untuk mampu mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan dan pangkat yang lebih tinggi. Dalam pengumpulan angka kredit, pustakawan harus melakukan kegiatan pustakawan yang terdiri atas unsur utama dan unsur penunjang. Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap pustakawan untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat adalah sekurang-kurangnya 80% angka kredit berasal dari unsur utama, dan sebanyak-banyaknya 20% angka kredit dari unsur penunjang.
Salah satu unsur utama kegiatan pustakawan yang wajib dilaksanakan oleh pustakawan adalah bidang pengembangan profesi yaitu melakukan pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang kepustakawanan. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang kepustakawanan dalam bentuk buku, majalah ilmiah, makalah, membuat karya ilmiah populer yang disebarluaskan melalui media massa dan artikel ilmiah yang disampaikan pada pertemuan ilmiah.
Berdasarkan pada hasil observasi/pengamatan di beberapa unit perpustakaan di lapangan dan hasil wawancara dengan para pustakawan ditemukan bahwa sebagian besar pustakawan mengalami kesulitan dalam membuat karya ilmiah khususnya pembuatan artikel hasil kajian pustaka. Kemudian dari hasil penelusuran dokumentasi di Sekretariat Tim Penilai baik di tingkat propinsi dan kabupaten/kota serta unit kerja lainnya bahwa pustakawan dalam pengajuan DUPAK (Daftar Usul Penetapan Angka Kredit) Pustakawan, bidang pembuatan karya ilmiah khususnya artikel sangat sedikit. Kondisi ini tentu saja akan dapat menghambat karir pustakawan dalam kenaikan jabatan/pangkat. Hal ini mengingat bahwa berdasar KepMenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa bagi pejabat fungsional pustakawan wajib membuat karya tulis ilmiah.
Mengingat sedemikian urgennya permasalahan pembuatan karya ilmiah/karya tulis di bidang kepustakawanan, maka dalam pengabdian masyarakat ini akan dilakukan pelatihan dan pedampingan penulisan artikel hasil kajian pustaka bagi para pustakawan yang ada di Propinsi Bali.
11 b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi dan kondisi empiris di atas, maka masalah yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut.
1. Pengetahuan dan pemahaman para pustakawan di propinsi Bali tentang penulisan karya ilmiah berupa artikel hasil kajian pustaka bidang kepustakawanan sangat kurang.
2. Kemampuan para pustakawan di propinsi Bali dalam membuat karya ilmiah berupa artikel hasil kajian pustaka bidang kepustakawanan masih kurang. Berdasarkan identifikasi masalah, maka secara umum masalah yang dapat dirumuskan
adalah “Perlunya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para pustakawan di Propinsi Bali dalam menulis artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan”.
c. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan P2M Undiksha ini adalah “meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pustakawan di propinsi Bali dalam menulis artikel ilmiah melalui pelatihan dan pedampingan penulisan artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan”.
d. Manfaat Kegiatan
Manfaat pelaksanaan P2M ini adalah sebagai berikut.
1) Memberikan wawasan kepada para pustakawan tentang tata cara penulisan artikel hasil kajian pustaka sehingga mereka termotivasi untuk menulis artikel ilmiah bidang perpustakaan
2) Memberikan pengalaman langsung kepada para pustakawan tentang prosedur penulisan artikel hasil kajian pustaka, sehingga mereka mampu menghasilkan produk berupa artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan dan kepustakawanan yang siap dipublikasikan atau dimuat dalam suatu jurnal ilmiah pustakawan.
12 BAB II
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan P2M berlangsung di Gedung Seminar Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana-Singaraja, Bali. Jumlah tim pelaksana yang terlibat dalam pengabdian pada masyarakat ini sebanyak 3 (tiga) orang pustakawan. Namum dalam pelaksanaannya, tim dibantu oleh petugas lapangan sebanyak 5 (lima) orang, yaitu dari pustakawan Undiksha dan mahasiswa Jurusan D3 Perpustakaan Undiksha.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah para pustakawan yang ada di Propinsi Bali sebanyak 30 orang. Pustakawan yang dijadikan sasaran kegiatan adalah pustakawan yang : (1) sudah memiliki artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan, dan (2) memiliki motivasi yang tinggi untuk membuat artikel hasil kajian pustaka. Berdasarkan rasional tersebut, maka sasaran yang dipilih dipandang cukup visibel dan prediktif bagi penyebarluasan informasi atau hasil dari kegiatan ini kedepannya. Sehingga, semua pustakawan akan memiliki wawasan/pemahaman dan keterampilan dalam membuat artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan.
Masalah yang terjadi di lokasi P2M ini adalah pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para pustakawan di propinsi Bali dalam melakukan menulis artikel hasil kajian pustaka bidang kepustakawanan sangat rendah. Keterampilan menulis artikel ilmiah kepustakawanan sangat bermanfaat bagi pustakawan untuk mendaptkan kredit poin untuk kenaikan jabatan/pangkat pustakawan dan pencitraan profesi pustakawan.
Adapun pemecahan masalah yang diajukan dalam kegiatan P2M ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut. Permasalahan utama mitra dalam menulis artikel ilmiah hasil kajian pustaka bidang kepustakawanan yang berkualitas dijadikan basis kajian menentukan alternatif pemecahan masalah yang paling tepat dan feasible untuk dilaksanakan. Setelah memilih pemecahan masalah yang tepat dan feasible dilaksanakan, selanjutnya disusun metode pelaksanaan. Secara bagan dan alur berpikir di atas dan detailnya adalah sebagai berikut.
13
Gambar 1: Bagan Alur Berpikir dalam Pemecahan Masalah Permasalahan Utama
Kurangnya pengetahuan/wawasan pustakawan dalam penulisan artikel ilmiah hasil kajian pustaka bidang perpustakaan
Kurangnya kemampuan/keterampilan pustakawan dalam menulis artikel ilmiah hasil kajian pustaka bidang perpustakaan
Alternatif Pemecahan Masalah
Menyampaikan informasi (sosialisasi) tentang teknik penulisan artikel ilmiah hasil kajian pustaka bidang perpustakaan
Melaksanakan seminar lokakarya tentang penulisan artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan
Mengadakan pelatihan tentang penulisan artikel hasil kajian pustaka
Mengadakan pedampingan bagi para pustakawan menulis artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan
Alternatif yang paling tepat dan feasible dilaksanakan
Mengadakan pelatihan dan pedampingan tentang penulisan artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan bagi para pustakawan
Metode Kegiatan
Memberikan seminar lokakarya tentang teknik penyusunan dan pembuatan artikel ilmiah kajian pustaka
Melakukan pelatihan penulisan artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan
Mengadakan pedampingan kepada para pustakawan menulis artikel khasil kajian pustaka bidang perpustakaan
14
Sedangkan, metode kegiatan P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pedampingan, yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama, penjelasan informasi dan pemantapan pemahaman penulisan artikel dan tahap kedua, pelatihan penulisan artikel hasil kajian bidang perpustakaan.
Pelaksanaan masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut.
1) Tahap Penjelasan Informasi (sosialisasi) dan Pemantapan Pemahaman Penulisan Artikel
Langkah-langkah kegiatannya, yaitu:
a. Merencanakan tempat untuk penyampaian informasi (sosialisasi) dan pemahaman pada satu lokasi yang layak dan representatif untuk kegiatan tersebut
b. Memberikan penjelasan dan pemahaman tentang teknik penulisan artikel ilmiah c. Diskusi dan tanya jawab antara nara sumber, pelatih dan peserta
2) Tahap Pelatihan dan Pedampingan Penulisan Artikel Hasil Kajian Langkah-langkah kegiatannya yaitu:
a. Melatih peserta tentang pembuatan artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan
b. Medampingi dan membimbing peserta dalam menyusun naskah artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan sesuai dengan KepMenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya c. Melakukan penilaian terhadap artikel hasil kajian pustaka yang dihasilkan oleh
para pustakawan
Kegiatan P2M ini direncanakan dilakukan selama 7 (tujuh) bulan yang dimulai dari tahap pengajuan proposal, perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi kegiatan.
Keberhasilan dari kegiatan ini dilihat dari kuantitas dan kualitas produk artikel ilmiah bentuk hasil kajian pustaka bidang perpustakaan yang dihasilkan oleh para pustakawan yang mengikuti kegiatan pelatihan ini. Tabel berikut menyajikan aspek yang dievaluasi dan kriteria indikator pencapaian tujuan.
Tabel 01 Rancangan Evaluasi
Aspek yang dievaluasi Indikator pencapaian tujuan
Artikel hasil kajian pustaka bidang perpustakaan yang
Jumlah artikel yang siap dibantu untuk dipublikasikan dalam jurnal atau majalah ilmiah perpustakaan dan pustakawan
15 dihasilkan oleh para
pustakawan selama kegiatan P2M
paling tidak 20% dari jumlah peserta pelatihan
Rata-rata kualitas artikel yang dihasilkan dari kegiatan ini minimal tergolong baik
Jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 orang pustakawan. Dengan asumsi setiap pustakawan membuat satu artikel hasil kajian pustaka, dengan demikian minimal akan ada 6 artikel yang siap dibantu dan dipublikasikan dalam jurnal dan majalah ilmiah perpustakaan dan atau pustakawan. Sementara itu, untuk penilaian artikel (kerangka artikel) mempergunakan lembar penilaian, sebagai berikut.
Tabel 02. Lembar Penilaian Artikel Hasil Kajian Pustaka (Kerangka Artikel)
No Komponen yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
1 Kejelasan judul 2 Kejelasan abstrak
3 Kejelasan latar belakang masalah pd pendahuluan 4 Kejelasan rumusan masalah dan tujuan
5 Kejelasan pembahasan 6 Kejelasan penutup
7 Tata tulis dan bahasa artikel
8 Kemutakhiran kepustakaan dan ketepatan penulisan daftar pustaka
Jumlah Jumlah Skor Total
Keterangan :
Setiap kriteria diberi skor 1,2,3,4,5 Sangat kurang skor 1
Kurang skor 2
Cukup skor 3
Baik skor 4
Sangat baik skor 5 Nilai = ( total skor : SMI) x 100%
16
Nilai yang diperoleh dikonversikan ke Pedoman Konversi dengan menggunakan Pedoman Acuan Penilaian (PAP) Skala Lima.
Tabel 03 Pedoman Konversi PAP Skala Lima
Tingkat Penguasaan (dalam %) Kriteria
85-100 Sangat Baik
70-84 Baik
55-69 Cukup Baik
40-54 Kurang Baik
0-39 Sangat Kurang Baik
Adapun hasil luaran yang didapat dari hasil kegiatan P2M ini yaitu berupa naskah artikel hasil kajian pustaka bidang kepustakawanan yang disesuaikan dengan ketentuan dalam KepMenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.
17 BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan
1) Peserta, Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan pokok yang dilakukan dimulai dari (1) persiapan materi seminar dan pelatihan; (2) persiapan pedampingan ; (3) koordinasi tentang peserta seminar dan pelatihan serta waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan;(3) kegiatan pelatihan dan pedampingan
Persiapan materi seminar dilakukan di bulan Maret sampai bulan Juni 2016. Pada persiapan materi seminar dibuat makalah yaitu “Kaidah Penulisan Artikel Kajian
Pustaka” oleh Prof.Dr.I Nengah Suandi,M.Hum.(pakar bidang penulisan karya ilmiah). Koordinasi dengan peserta yang berjumlah 30 orang pustakawan di propinsi Bali, dengan mengedarkan surat permintaan menjadi peserta dan komunikasi lisan ke masing-masing peserta, surat permintaan menjadi nara sumber dan moderator. Kegiatan seminar dan pelatihan dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 Juli 2016 bertempat di Gedung Seminar Undiksha jalan Udayana, Singaraja, Bali mulai pukul 09.00 sampai pukul 13.00 wita.
2) Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan pelatihan ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan lembaga formal yang bergerak di bidang perpustakaan. Sesuai dengan khalayak sasaran yang telah ditetapkan di atas, lembaga formal yang terkait dengan kegiatan ini adalah pimpinan perpustakaan di perguruan tinggi, propinsi Bali, kabupaten/walikota, sekolah dan instnasi khusus, serta organisasi profesi pustakawan yaitu Ikatan Pustakawan Indonesia propinsi Bali. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pelatihan ini senantiasa berokordinasi dengan pihak-pihak terkait mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelatihan dan pedampingan.
Kegiatan pelatihan menulis artikel hasil kajian pustaka ini dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 Juli 2016. Dari 30 orang pustakawan yang direncanakan mengkuti pelatihan, ternyata keseluruhannya bisa hadir. Daftar hadir nama pustakawan peserta pelatihan terlampir. Adapun susunan acara kegiatan pada pelatihan tampak sebagai berikut.
18
Tabel 04. SUSUNAN ACARA KEGIATAN PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL HASIL KAJIAN PUSTAKA BAGI
PUSTAKAWAN DI PROPINSI BALI
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
09.00 – 09.30 Registrasi Peserta Panitia
09.30 – 10.00 Pembukaan
1) Laporan Ketua Pelaksana
2) Sambutan sekaligus membuka pelatihan
Ketua Pelaksana Ketua LPPM Undiksha 10.00 – 12.30 1) Penyampaian Materi, Diskusi
2) Pelatihan dan pedampingan penulisan artikel hasil kajian pustaka
Nara sumber
Nara sumber & pelatih
12.30 – 13.00 Penutupan Panitia
Jika dilihat dari proses, berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari awal sampai akhir kegiatan pelatihan, pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Peserta mengikutinya dengan serius, tekun, aktif, dan penuh antusias serta semangat. Keseriusan dan ketekunan mereka tampak dari kehadiran mereka yang seratus persen dan sebelum acara dimulai semuanya sudah ada di dalam ruangan. Seluruh peserta tampak tekun mengikuti acara demi acara dari awal sampai akhir. Aktivitas mereka bercermin dari munculnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ketika proses tanya jawab berlangsung. Lebih dari itu, aktivitas mereka juga tercermin dari adanya beberapa peserta yang menyampaikan artikel hasil kajian untuk dibahas dan dianalisis oleh nara sumber.
Setelah acara pembukaan yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris LPPM Undiksha, dilanjutkan dengan acara pokok yang berupa penyampaian materi dan pelatihan / pedampingan. Pada garis besarnya, acara pelatihan terdiri atas dua bagian, seperti diuraikan di bawah ini. Pertama ceramah dan tanya jawab tentang kaidah penulisan artikel hasil kajian. Pada kegiatan ini, dengan metode ceramah yang menyampaiakan materi tentang “Kaidah Penulisan Artikel Hasil Kajian” oleh Prof.Dr. I Nengah Suandi,M.Hum (nara sumber). Makalah materi ini nara sumber menyampaikan hal-hal sebagai berikut.
(1) Mengapa menulis artikel penting? (2) Bagaimana sikap ilmiah itu?
19 (4) Tahapan menulis artikel
(5) Sumber dan kriteria masalah dalam menulis artikel kajian pustaka (6) Sistematika artikel
(7) Kaidah penulisan artikel kajian pustaka
Dalam acara diskusi dan tanya jawab, banyak pertanyaan muncul dari peserta berkaitan dengan teknik menulis artikel hasil kajian pustaka. Semua pertanyaan yang muncul dari peserta dijawab dengan lugas, jelas dan terinci dari nara sumber.
Kegiatan tahap kedua yaitu pelatihan dan pedampingan menulis artikel hasil kajian pustaka. Karena terbatasnya waktu, peserta Cuma diminta membuat kerangka artikel kajian pustaka yang meliputi (1) rumusan judul, (2) latar belakang, (3) masalah, dan (4) pembahasan dengan catatan latar belakang dan pembahasan dibuat hanya ide-ide pokok saja.
Berdasarkan hasil pelatihan dan pedampingan terhadap pekerjaan peserta, diperoleh skor seperti dikemukakan dalam tabel berikut ini.
Tabel 05. SKOR KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL HASIL KAJIAN PUSTAKA BAGI PARA PUSTAKAWAN DI PROPINSI BALI (KERANGKA ARTIKEL)
No Nama Peserta/Pustakawan Asal Peserta Skor Ket.
1 Peggi Sri Astuti Fak. Teknik UNUD 75
2 Mas Suandeni SMA Lab. Undiksha 70
3 Putu Yoga Sugama Perpus. Umum Buleleng 65
4 Ketut Masiani BBPPBL Gondol, Bll 70
5 A.A. Wahyuni Politenik Negeri Bali 70
6 Putu Tika Parmawati Perpus. Undiksha 75
7 Etik Suparmini Perpus. Undiksha 70
8 Yuli Artama SMA Bali Mandara,Bll 85
9 Putu Pramita Utami Perpus. Undiksha 80
10 Ida Kade Agus.S.Putra Perpus. Undiksha 75
11 Luh Putu Suciasih P. SMAN 1 Banjar, BLL 65
12 Surkamah SMPN 1 Singaraja 70
13 Ni Wayan Sri Budi Perpus. Pasca Undiksha 75
14 Gst. Md. Sutrisna Perpus. Undiksha 80
15 I Nyoman Budiarta Politeknik Negeri Bali 60
16 Luh Sukarniti Perpus. Umum Buleleng 70
17 Wayan Tunjung Badan Perpus. Daerah Bali 65
18 Ni Nyoman Sri Sumersini Badan Perpus. Daerah Bali 60 19 Ni Wayan Sukerani Badan Perpus. Daerah Bali 70 20 I Gst.A.Suryati Badan Perpus. Daerah Bali 70
21 Ni Wayan Sutarmi Perpus. UNUD 70
22 I Kadek Suparta IHDN Denpasar 65
23 Wayan Metaram IKIP PGRI Bali 65
20
25 L. Suwerni SMPN 1 Singaraja 70
26 Nyoman Suwidiadi Badiklat Bali 65
27 Ni Wyn Erawati Perpus. UNUD 65
28 Nyoman Angela Datta Perpus. Undiksha 75
29 Made Darmawan Perpus. Undiksha 70
30 Made Pendra Mahrdika Perpus. Undiksha 70
Rata-rata 70,17
Berdasarkan tabel 05 di atas, tampak bahwa nilai rata-rata yang diperoleh para pustakawan peserta pelatihan dalam menulis artikel hasil kajian pustaka sebesar 70,17. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata yang diperoleh sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, yakni minimal 70 (kategori baik).
Selanjutnya, dari hasil pedampingan telah dihasilkan dan terkumpul sebanyak 8 artikel hasil kajian pustaka yang siap untuk diserahkan ke Tim Redaksi Jurnal bidang perpustakaan dan informasi. Hal ini berarti bahwa jumlah artikel yang siap diterbitkan di jurnal ilmiah perpustakaan dan informasi sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, yakni minimal 6 artikel.
Secara kualitatif, pada umumnya peserta sudah mampu merumuskan judul, latar belakang, masalah dan tujuan serta pokok-pokok pembahasan dengan cukup baik sesuai dengan kaidah penulisan artikel hasil kajian pustaka. Namun, ada beberapa peserta yang cukup banyak mengalami kesulitan atau kesalahan pada rumusan latar belakang.
B. Pembahasan
Pada bagian hasil, sudah dikemukakan bahwa, secara kuantitatif, keterampilan menulis artikel hasil kajian pustaka para pustakawan peserta pelatihan se-Bali sudah mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Namun, secara kualitatif, masih ada kelemahan terutama dalam merumuskan pokok-pokok latar belakang tulisannya. Hal ini tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, walaupun sudah dijelaskan secara jelas, terinci dan disertai dengan contoh-contoh, sebagian besar peserta masih merasakan adanya kesulitan dalam menulis artikel hasil kajian pustaka. Secara teoritis, mereka sudah memahami bahwa dalam latar belakang itu hendaknya memuat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau antara teori dan praktek atau yang sejenis dengan itu. Namun, dari hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa pustakawan menunjukkan bahwa bagaimana menyusun masing-masing komponen itu secara serasi masih tetap menjadi kesulitan bagi mereka.
21
Kedua, faktor keterbatasan pengalaman pustakawan dalam menulis artikel hasil kajian pustaka. Padahal, orang bijak mengatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang paling utama. Mereka baru menulis ketika menjelang naik jabatan/pangkat. Hasil wawancara dengan beberapa pustakawan peserta pelatihan menunjukkan bahwa jika tidak akan naik jabatan/pangkat, mereka tidak menulis.
Ketiga, rendahnya motivasi dan semangat para pustakawan untuk menulis termasuk menulis artikel hasil kajian pustaka. Mereka belum menyadari pentingnya menulis dalam rangka peningkatan profesionalisme mereka. Hal ini mengingat bahwa salah satu ciri profesionalisme pustakawan adalah melakukan ativitas menulis.
22 BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan yang telah diuraikan di atas dan keberhasilan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa secara kuantitatif keterampilan menulis artikel ilmiah hasil kajian pustaka para pustakawan setelah mengikuti pelatihan dan pedampingan menulis artikel hasil kajian pustaka tergolong berhasil. Namun, secara kualitatif, ada beberapa peserta yang cukup banyak mengalami kesalahan atau kesulitan pada rumusan latar belakang. Latar belakang yang disusunnya tidak mampu menunjukkan kesenjangan antara teori atau harapan dan praktek atau kenyataan. Hal ini tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor seperti (1) sebagian besar pustakawan masih merasakan adanya kesulitan dalam menulis artikel ilmiah, (2) faktor keterbatasan pengalaman pustakawan dalam menulis artikel hasil kajian pustaka, dan (3) rendahnya motivasi dan semangat pustakawan untuk menulis termasuk menulis artikel hasil kajian pustaka padahal motivasi dan semangat merupakan syarat mutlak dalam belajar termasuk belajar menulis karya ilmiah.
B. Saran
Sehubungan dengan simpulan di atas, pada bagian ini, dipandang perlu dikemukakan beberapa saran. Pertama, perlu ditingkatkan pelaksanaan pelatihan menulis artikel ilmiah di kalangan pustakawan. Hal ini penting karena menulis merupakan sebuah proses yang sangat memerlukan banyak latihan. Kedua, aktivitas menulis tidak bisa dipisahkan dari aktivitas membaca. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Ketiga, frekuensi pelaksanaan lomba menulis karya ilmiah di kalangan pustakawan perlu ditingkatkan baik di tingkat propinsi maupun di kabupatan/kota se-Bali. Hal ini sangat penting artinya dalam rangka meningkatkan motivasi pustakawan untuk menulis karya ilmiah.
23
Daftar Pustaka
Djuwarnik. 2010. “Perlu Paradigma Baru Peran Pustakawan Sebagai Pelayan atau
Mitra”, artikel Buletin vol. V, No.1 Januari-Juni 2010. Surabaya: Perpustakaan UNAIR
Indonesia. 2010. Undang-Undang RI Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Jakarta : Perpusnas RI
---. 2003. Kepmenpan Nomor 132 Tahun 2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpusnas RI
--- . 2009. Peraturan Kepala Perpusnas RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpusnas RI
--- . 2013. Pengkajian Pengembangan Perpusdokinfo: Bahan Ajar Diklat CPTA. Jakarta: Perpusnas RI
Rahayuningsih, Fransisca. 2013. “Aktivitas Menulis Artikel di Kalangan Pustakawan
Universitas Sanata Dharma”, artikel Media Informasi Vol. XXII, No.2 Yogyakarta: UPT Perpustakaan
Sukirno. 2013. “Peningkatan Kompetensi Pustakawan dengan Penelitian”, artikel Media Pustakawan, vol. 20 no.3. Jakarta: Perpusnas RI
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
24 Lampiran 1 :
1. Dokumentasi Administrasi Kegiatan
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Alamat: Jalan udayana, Singaraja-Bali Telp. (0362) 24585, Fax. (0362) 25735 Kode Pos 81116
Laman: www.undiksha.ac.id
Nomor : 01/UN48/ P2M-Perpus / 2016 Singaraja, 13 Juli 2016 Lampiran : 2 (dua) eks.
Perihal : Undangan Pelatihan sebagai peserta
Kepada Yth.
... ... Di ...
Dengan hormat, disampaikan bahwa dalam rangka peningkatan dan pengembangan karir pustakawan khususnya dalam Pembuatan Karya Tulis Ilmiah, maka kami akan menyelenggarakan kegiatan P2M dalam bentuk pelatihan dan pedampingan dengan tema "Pelatihan dan Pedampingan Penulisan Artikel Hasil Kajian Pustaka Bagi Pustakawan di Propinsi Bali”. Sehubungan dengan hal itu kami mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu menunjuk atau menugaskan 1 (satu) orang pustakawan untuk menjadi peserta pelatihan yang akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu, 27 Juli 2016
Waktu : Pukul 09.00 sampai 13.00 wita
Tempat : Gedung Seminar Undiksha (sebelah timur Gedung Perpustakaan)
Jalan Udayana, Singaraja - Bali
Acara : Terlampir
Peserta pelatihan tidak dipungut biaya (gratis) dan peserta akan mendapatkan fasilitas berupa piagam/sertifikat, materi seminar/pelatihan, dan konsumsi (snack dan makan). Peserta diharapkan membawa laptop. Konfirmasi keikutsertaan dalam pelatihan disampaikan atau dinformasikan kepada kami paling lambat tgl. 23 Juli 2016 lewat Ketut Artana (Hp.: 081338756915).
Atas kehadiran dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
Ketua Pelaksana
Drs. I Ketut Artana,S.Sos.
25 Lampiran 2
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M)
TAHUN 2016 Tanggal : 27 Juli 2016
Tempat : Gedung Seminar Undiksha
No Nama Peserta Keterangan/Alamat Tanda tangan
1 Peggi Sri Astuti Fak. Teknik UNUD
2 Mas Suandeni SMA Lab. Undiksha
3 Putu Yoga Sugama Perpus. Umum Buleleng
4 Ketut Masiani BBPPBL Gondol, Bll
5 A.A. Wahyuni Politenik Negeri Bali
6 Putu Tika Parmawati Perpus. Undiksha
7 Etik Suparmini Perpus. Undiksha
8 Yuli Artama SMA Bali Mandara,Bll
9 Putu Pramita Utami Perpus. Undiksha 10 Ida Kade Agus.S.Putra Perpus. Undiksha 11 Luh Putu Suciasih P. SMAN 1 Banjar, BLL
12 Surkamah SMPN 1 Singaraja
13 Ni Wayan Sri Budi Perpus. Pasca Undiksha 14 Gst. Md. Sutrisna Perpus. Undiksha 15 I Nyoman Budiarta Politeknik Negeri Bali
16 Luh Sukarniti Perpus. Umum Buleleng
17 Wayan Tunjung Badan Perpus. Daerah Bali 18 Ni Nyoman Sri Sumersini Badan Perpus. Daerah Bali 19 Ni Wayan Sukerani Badan Perpus. Daerah Bali 20 I Gst.A.Suryati Badan Perpus. Daerah Bali
21 Ni Wayan Sutarmi Perpus. UNUD
22 I Kadek Suparta IHDN Denpasar
23 Wayan Metaram IKIP PGRI Bali
24 Ni Ketut Rai Yuli Perpus. Undiksha
25 L. Suwerni SMPN 1 Singaraja
26 Nyoman Suwidiadi Badiklat Bali
27 Ni Wyn Erawati Perpus. UNUD
28 Nyoman Angela Datta Perpus. Undiksha
29 Made Darmawan Perpus. Undiksha
26 Lampiran :
29