• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I & II PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I & II PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I & II

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

Jl. Rawabuntu No.10 BSD City – Serpong 15318 Telp: (021) 75871242 / 75871245. Fax : (021) 75871267

(2)

2

BAB I

PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I & II

A. Latar Belakang

Cabang ilmu kebidanan mempelajari kesehatan wanita dengan dan tanpa masalah reproduksi. Fokus pada pembahasan konsep dan teori kebidanan dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan wanita subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan dan ibu diantara dua masa kehamilan, dan bayinya sampai umur 40 hari pada kondisi normal maupun resiko tinggi beserta keluarganya, serta wanita diluar masa kehamilan.

Proses pembelajaran yang dilalui pada cabang ilmu ini mencakup kuliah, praktik klinik, dan lapangan. Melalui proses pembelajaran ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang handal, siap pakai serta inovatif dengan bekal pengetahuan dan kemampuan, yang akhirnya mereka mampu mengaplikasikan serta mengembangkan kemampuannya di dunia kerja dan akhirnya menjadi aset yang bernilai tinggi bagi institusi tempat bekerja secara khusus.

Untuk dapat mencapainya, peserta didik harus dibekali ilmu serta kemampuan yang dapat mempersempit atau bahkan meniadakan kesenjangan antara teori dan kenyataan dilapangan. Salah satu upaya melengkapi kemampuan ini dilakukan melalui kegiatan praktik klinik.

Praktik klinik pada dasarnya merupakan kegiatan belajar dilapangan yang melibatkan mahasiswa secara aktif di dalam prosesnya. Kegiatan itu dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada para peserta didik dalam menggunakan metodologi yang relevan untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi masalah, menetapkan alternatif pemecahan masalah, merencanakan program intervensi, menerapkan kegiatan intervensi, melakukan pemantauan dengan kegiatan intervensi serta menilai keberhasilan intervensi dengan menggunakan pendekatan sistem atau pendekatan lain.

Praktik klinik adalah kegiatan praktik kerja mahasiswa program kebidanan pada organisasi/instansi kesehatan, seperti Puskesmas, Rumah sakit, dan instansi lain selama kurun waktu tertentu.

(3)

3 Bagi STIKes Banten kegiatan praktik klinik merupakan wahana untuk meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi pendidikan dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Melalui kemitraan yang terbentuk antara STIKes Banten dengan berbagai institusi tempat praktik klinik akan berkembang dialog antara pendekatan akademik dan pendekatan operasional. Proses dialog itu akan melahirkan pemahaman yang lebih utuh dan pengetahuan serta keterampilan yang lebih relevan. Kesenjangan antara pendekatan akademik dengan pendekatan operasional dapat dibahas bersama melalui forum diskusi yang melibatkan peserta didik, pembimbing lapangan, dan pembimbing materi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan kegiatan dari praktik klinik kebidanan I dan II ini adalah agar mahasiswa mampu melakukan pelayanan asuhan kebidanan pada wanita sepanjang daur kehidupan, bayi baru lahir, neonatus, bayi dan anak balita baik fisiologis.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan praktik klinik ini diharapkan agar mahasiswa mampu : a. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal pada Trimester I, II dan

III melalui pemeriksaan kehamilan pada kunjungan awal dan pemeriksaan pada kunjungan ulang

b.Melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal; Pada ibu bersalin pelaksanaan manajemen kebidanan sampai dengan tahap perencanaan

c. Melakukan asuhan kebidanan pada tumbuh kembang normal; Pada kasus tumbuh kembang abnormal pelaksanaan manajemen kebidanan sampai dengan tahap perencanaan

d.Apabila didalam pelayanan terdapat dua kriteria kasus secara bersamaan dengan kriteria normal, maka harus lebih diutamakan melakukan asuhan kebidanan yang bersifat abnormal.

(4)

4

C. Waktu Praktik

Kegiatan Praktik Klinik Kebidanan I ini dilaksanakan selama 10 minggu dengan jumlah jam dinas 480 jam dan Praktik Klinik Kebidanan II dilaksanakan selama 12 minggu dengan jumlah jam dinas sebanyak 576 jam, pelaksanaaan praktik klinik ini dilaksanakan di Puskesmas-puskesmas. Adapun alokasi jam dinas yang harus dijalani oleh mahasiswa adalah 12 jam per shift (2x shift per hari).

D. Tempat Praktik

Kegiatan praktik klinik kebidanan I & II dilakukan di Puskesmas – Puskesmas kecamatan di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

E. Deskripsi Pelaksanaan

Sebelum memberikan asuhan kepada pasien di puskesmas yang bersangkutan mahasiswa diharapkan melakukan kegiatan orientasi lahan praktik yang dilakukan hari pertama praktik berlangsung (waktu disesuaikan lahan praktik).

Selama kegiatan praktik klinik berlangsung mahasiswa memperoleh bimbingan dari 2 Clinical Instruktur (CI) yaitu CI akademik dan CI lapangan yang ditunjuk oleh masing-masing institusi yaitu lahan praktik dan institusi pendidikan. Fase pelaksanaan praktik klinik :

 Kegiatan rutin setiap hari dinas sesuai dengan jadwal dinas.

 Konsultasi dengan CI Lapangan dan CI Akademik

 Penyelesaian tugas-tugas terkait pelayanan

Tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswi selama praktik yaitu mendokumentasikan asuhan fisiologis atau pathologis pada ibu hamil, pelayanan KB, Ibu bersalin, Ibu nifas, BBL, Neonatus; melakukan pendidikan kesehatan dan penyuluhan.

(5)

5

F. Deskripsi Pembimbing CI Akademik

Dipilih oleh STIKES Banten dari kalangan dosen tetap STIKES Banten. Dosen yang bersedia menjadi pembimbing akan memberikan surat kesediaan membimbing dan mencantumkan jadwal bimbingan/konsultasi kepada program studi DIII Kebidanan, selanjutnya ketua STIKES akan mengeluarkan surat keputusan (SK).

Konsultasi dengan mahasiswa harus dilaksanakan minimal 10 kali dalam satu periode praktik klinik (kurang lebih 1 minggu sekali) yang waktunya disepakati antara mahasiswa dan pembimbing. Penilaian hanya dilakukan oleh CI Akademik dan CI Lapangan, namun sekretariat dapat memberikan masukan kepada CI Akademik tentang ketepatan penyerahan laporan. Untuk kinerja CI Akademik akan diadakan penilaian oleh pemagang pada akhir praktik klinik.

CI Lapangan

Adalah orang yang ditunjuk oleh pimpinan atau pejabat yang berwenang untuk memberikan bimbingan dan pengawasan kepada mahasiswa. Syarat pendidikan minimal seorang pembimbing lapangan adalah lulusan DIII Kebidanan dengan masa kerja minimal 2 (dua) tahun atau setara lulusan DIV Kebidanan. Dalam kondisi dimana kualifikasi tenaga tersebut tidak tersedia, maka dapat dipertimbangkan oleh Pejabat yang berwenang untuk menunjuk pembimbing lapangan dengan pengalaman kerja dalam bidang kebidanan. Jika CI lapangan cuti secara mendadak, agar segera digantikan oleh pembimbing lain dengan persetujuan pimpinan instansi. Untuk evaluasi kinerja CI lapangan akan diadakan penilaian oleh mahasiswa.

G. Uraian Tugas Mahasiswa

Selama praktik klinik mahasiswa harus melakukan :

1) Melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan SOP yang berlaku di lahan praktik 2) Melakukan asuhan kebidanan baik fisiologis maupun patologis

3) Melakukan penkes pada pasien dan keluarganya

(6)

6 5) Berperilaku profesional sesuai ruang lingkup kerjanya

CI Akademik

1) Memberikan konsultasi akademik untuk penyelesaian masalah dalam praktik kerja

2) Memberikan bimbingan dalam penulisan laporan praktik klinik 3) Menilai laporan praktik klinik dan menilai presentasi laporan kasus

CI Lapangan

1) Memberikan informasi mengenai institusi dan pengenalan bagian-bagian institusi praktik klinik kepada mahasiswa

2) Menempatkan mahasiswa pada unit kerja

3) Membimbing mahasiswa dalam pemberian asuhan kebidanan

4) Membimbing mahasiswa dalam menyusun laporan praktik klinik dalam hal kebenaran isi dan data yang digunakan

5) Membimbing, mengawasi, menilai, dan mengesahkan tugas-tugas keterampilan manajemen asuhan kebidanan yang ditugaskan kepada mahasiswa

6) Membimbing, mengawasi dan menilai penerapan perilaku profesional mahasiswa

7) Melaksanakan pertemuan konsultasi/diskusi dengan mahasiswa secara rutin setiap minggunya

8) Menciptakan iklim kerja mahasiswa yang kondusif agar kegiatan mahasiswa berjalan baik dan lancar

(7)

7

BAB II

HASIL PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I & II

A. Laporan Praktik Klinik Kebidanan

Laporan Praktik Kebidanan I & II adalah mendokumentasikan asuhan fisiologis atau pathologis pada ibu hamil, pelayanan KB, Ibu bersalin, Ibu nifas, BBL, Neonatus; melakukan pendidikan kesehatan dan penyuluhan; membuat laporan individu fisiologis atau pathologis pada masing-masing ruangan; serta membuat laporan kelompok (pathologis). Laporan kelompok yang dimaksud adalah mahasiswa yang telah terbagi dalam kelompok memberikan asuhan kebidanan kepada 1 (satu) orang pasien dengan kasus pathologis di lahan praktik. Masalah yang ditemukan disusun berdasarkan format yang ditentukan Program Kebidanan STIKes Banten

Laporan kelompok dilakukan oleh mahasiswa sesuai dari permintaan lahan praktik, laporan tersebut harus disetujui oleh CI Lapangan dan CI Akademik, proses penyusunan laporan terlebih dahulu di verifikasi oleh CI Lapangan, kemudian laporan dikonsultasikan dengan CI Akademik untuk mendapatkan persetujuan.

Penilaian terhadap keterampilan pelayanan kebidanan dilakukan berdasarkan sejumlah kegiatan yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa sesuai dengan target pencapaian yang telah ditetapkan. Laporan kegiatan tersebut harus disetujui oleh CI lapangan dan dikumpulkan pada sekretariat Program DIII Kebidanan STIKes Banten.

B. Penampilan Perilaku Profesional

Mahasiswa diharapkan memiliki perilaku yang baik selain faktor luasnya pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan. Penampilan perilaku profesional mahasiswa dinilai oleh pembimbing lapangan berdasarkan kinerja yang diperlihatkan pada saat praktik di instansi.

Perilaku mahasiswa harus mengacu pada perilaku professional, yaitu :

(8)

8 b. Bertanggungjawab dan dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis

yang dibuatnya.

c. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakhir.

d. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penularan dan strategis dan pengendalian infeksi.

e. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan.

f. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak. g. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum

wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri. h. Menggunakan ketrampilan mendengar dan memfasilitasi.

i. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga.

j. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.

Sedapat mungkin, keterampilan pelayanan kebidanan yang dilakukan sesuai dengan uraian keterampilan sebagai berikut :

Tabel 1. Uraian ketrampilan yang harus dicapai

No Ketrampilan / kompetensi Jumlah target

1 Pemeriksaan ANC 15 kasus 2 Pertolongan persalinan normal 10 kasus 3 Pertolongan persalinan sungsang 1 kasus 4 Perawatan bayi baru lahir 10 kasus 5 Perawatan ibu nifas 10 kasus 6 Pelayanan KB

 Pil

 Suntik

20 (Keseluruhan dengan PKK1 dan PKK2)

(9)

9

 Pemasangan IUD

7 Pemeriksaan HB Sahli 10 (Keseluruhan dengan PKK1 dan PKK2) 8 Pemeriksaan Urine Protein 10 (Keseluruhan dengan

PKK1 dan PKK2) 9 Pemeriksaan Reduksi 10 (Keseluruhan dengan

PKK1 dan PKK2) 10 Melakukan Asuhan Kebidanan ibu hamil

Utama:  Hyperemesis  Anemia  Preeklamsi  Preeklamsia  Abortus Tambahan :  Penyakit Jantung*)  Penyakit DM*)  Penyakit TBC*)  Penyakit Asma*) Total Kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 10 kasus

11 Melaksanakan asuhan kebidanan ibu bersalin Utama :  Gemeli  Preeklamsia  Solusio plasenta  Plasenta previa

 Retensio plasenta (manual plasenta)

 Perdarahan karena robekan jalan lahir  KPD  1 kasus  1 kasus  1 kasus  1 kasus  1 kasus  1 kasus  1 kasus  1 kasus  1 kasus

(10)

10

 Partus lama

 Persalinan vakum ekstraksi

 Persalinan SC

 Persalinan prematur

 Persalinan postmatur

 Persalinan dengan oksitosin drip Total Kasus :  1 kasus  1 kasus  1 kasus  1 kasus 13 kasus

12 Melaksanakan asuhan kebidanan ibu nifas Utama :  Atonia Uteri  Pembengkakan payudara  Luka perineum Total kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 3 kasus

13 Melakukan Asuhan BBL dengan : Utama :  BBLR  Asfiksia  Infeksi  Hipotermi  Caput Succadeneum Total kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 1 kasus 4 kasus 14 Penyuluhan

( gizi, Imunisasi,KB,Perawatan tali pusat, perawatan payudara, teknik menyusui yang baik, perawatan perineum, perawatan luka operasi, senam hamil,senam

nifas,mengurangi ketidaknyamanan selama hamil dan bersalin)

(11)

11

C. Penilaian Praktik Klinik Kebidanan I

Setiap mahasiswa yang praktik klinik akan dinilai oleh CI Akademik dan CI lapangan. Penilaian akhir praktik klinik kebidanan diberikan oleh CI Lapangan dengan bobot 55 % dan CI Akademik sebanyak 45 %. Berdasarkan nilai dari kedua Clinical Instructure akan menetapkan nilai akhir praktik klinik kebidanan (Format Penilaian Terlampir).

D. Penilaian

Tabel 2 . Penilaian CI akademik (45%) :

No Aspek penilaian kriteria Bobot 1 2 Pembuatan laporan  Kerajinan dalam konsultasi  Kesesuaian dengan target pencapaian  Ketepatan dalam penyerahan laporan Pelaksanaan presentasi/penyuluhan  Penguasaan materi kasus  Penyampaian materi  Ketepatan dengan waktu presentasi Sesuai dengan pembimbing akademik Total 30 % 20% 50% 30% Total 15 % 50% 35% 15%

(12)

12

Tabel 3. Penilaian Pembimbing Lapangan (55 %) :

Total Nilai Praktik

( Nilai akhir CI Akademik) + (Nilai akhir CI Lapangan)

E. Kelulusan Praktik

Untuk dapat lulus dari kegiatan praktik klinik, mahasiswa harus mendapatkan nilai bobot akhir praktik klinik minimal 2.00 (dua koma nol). Apabila seorang mahasiswa gagal mendapatkan nilai minimal tersebut, praktikan harus mengulang praktik secara penuh. Untuk praktikan yang gagal menyelesaikan praktik klinik karena faktor selain akademis (misal ; karena faktor disiplin) maka ia juga harus mengulang praktik secara penuh dan sanksi administrasi yang dianggap diperlukan.

Kesempatan praktik klinik ulang disesuaikan dengan jadwal praktik klinik secara keseluruhan. Biaya praktik klinik dan biaya yang ditimbulkan oleh hal tersebut menjadi beban mahasiswa. Batas kesempatan mahasiswa mengikuti kegiatan praktik klinik ulang disesuaikan dengan batas maksimal studi.

no Aspek penilaian kriteria bobot

1 Kompetensi yang dicapai

Berdasarkan fotmat penilaian terlampir 30% 2 Sikap pemagang 1. Disiplin 2. Inisiatif 3. Kerjasama 4. Kepemimpinan 5. Tanggung jawab 6. Pengkajian data 7. Rumusan masalah 8. Rencana tindakan 9. Persiapan alat

10.Tindakan pada pasien

(13)

13

BAB III

PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I & II

A. Tata Tertib Praktik Klinik 1. Jam Kerja Praktik Klinik

Kegiatan praktik klinik dilakukan setiap hari dinas sesuai dengan jadwal dinas yaitu 12 jam per shift untuk puskesmas.

2. Kehadiran

Mahasiswa harus hadir 100% dari keseluruhan waktu praktik klinik kebidanan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, terkecuali jika mahasiswa dengan keterangan sakit maka harus mengganti dinas sesuai hari dinas yang ditinggalkan, apabila ijin atau alfa maka mahasiswa harus mengganti selama 3 (tiga) kali dari waktu dinas yang berlaku, dengan terlebih dahulu melapor kepada CI Akademik dan CI lapangan untuk kemudian ditentukan waktu penggantian dinas tersebut sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Bagi mahasiswa yang sakit harus memberikan bukti surat keterangan sakit kepada CI Lapangan dan CI Akademik.

Alur pengajuan pergantian dinas :

1. Praktikan yang telah absen ketika dinas dan ingin mengganti dinas mengajukan surat pergantian dinas kepada pihak administrasi Program Studi selambat-lambatnya 3 hari sebelum tanggal pergantian dinas berlangsung dengan membawa surat sakit atau surat izin.

2. Mahasiswa menuliskan data yang dibutuhkan dalam surat pengajuan pergantian dinas pada buku pengajuan surat di Administrasi Program Studi

3. Administrasi Program Studi membuatkan surat pengantar untuk pengajuan pergantian dinas yang ditujukan kepada instansi praktik yang telah ditandatangani oleh Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKes Banten disertakan lembar bukti pergantian dinas yang harus ditandatangani oleh CI Lapangan setelah dinas terlaksana.

(14)

14 4. Praktikan menyerahkan kembali lembar bukti pergantian dinas yang telah ditandatangani oleh CI Lapangan kepada Administrasi Program Studi setelah rangkaian kegiatan Praktik Klinik Kebidanan I selesai.

3. Penampilan diri

Secara umum disesuaikan dengan lingkungan kerja

a. Ketentuan wajib mengenakan seragam yang telah ditentukan oleh pihak STIKes Banten.

b. Tampil rapi, sopan dan wajar

c. Tidak diperbolehkan memakai jeans, T-shirt dan sandal

d. Tidak diperkenankan menerima tamu selama jam dinas berlangsung

4. Sikap dan Perilaku

Perilaku mahasiswa harus mengacu pada perilaku profesional. Secara khusus perilaku mahasiswa harus memperhatikan :

a. Disiplin waktu

b. Sopan santun dan etika

c. Ketentuan peraturan dan tata tertib institusi praktik klinik

d. Petunjuk para pembimbing dan pengelola magang Program STIKES Banten

e. Tidak diperkenankan menerima tamu selama jam dinas berlangsung f. Tidak diperkenankan menggunakan telepon genggam selama jam dinas

5. Etika Praktik Klinik

Di luar ketentuan dan peraturan mengenai praktik klinik, diharapkan pemagang dapat memenuhi etika praktik klinik antara lain :

a. Menjaga kerahasiaan berbagai hal yang menyangkut kepentingan pasien maupun kepentingan institusi praktik klinik

b. Tidak membicarakan atau mendiskusikan hal-hal yang bersifat kekurangan atau kelemahan institusi tempat praktik klinik pada pihak-pihak di luar program magang kecuali ada petunjuk lain

c. Bila ada hal yang dirasakan kurang jelas mahasiswa dapat menanyakan pada para pembimbing maupun penyelia praktik klinik

(15)

15

6. Sanksi dan Penghentianpraktik klinik

Bagi praktikan yang tidak memenuhi ketentuan, peraturan atau tata tertib praktik dapat dikenakan sanksi. Sanksi diberikan dalam bentuk:

a. Teguran lisan b. Teguran tertulis

c. Pemberian tugas tambahan d. Pengurangan nilai praktik e. Penghentian kegiatan praktik

Sanksi dapat diberikan oleh pembimbing lapangan/Akademik. Untuk penghentian praktik hanya dapat diberikan oleh Ketua Jurusan Program Kebidanan STIKes Banten, atas usulan instansi tempat praktik, dan pembimbing.

B. Kegiatan Harian Praktik 1. Awal Praktik Klinik

Pada minggu awal praktik klinik mahasiswa langsung bekerja pada unit yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya dilakukan serah terima oleh pihak STIkes Banten kepada Instansi praktik untuk kemudian dilakukan orientasi oleh pihak lapangan.

2. Rotasi

Rotasi tugas diperlukan agar mahasiswa peserta praktik dapat memperoleh kompetensi yang sama dalam satu grup

3. Tugas Harian

Mahasiswa melakukan kegiatan rutin sehari-hari sesuai dengan tugas yang berlaku pada unit yang telah ditetapkan instansi praktik. Secara umum yang dilakukan pepraktik sehari-hari adalah tugas yang dikerjakan oleh bidan masing-masing bagian di instansi praktik.

C. Kegiatan Konsultasi

Dalam kegiatan praktik klinik, mahasiswa perlu berkonsultasi dengan CI lapangan dan CI Akademik. Konsultasi dilakukan 1 x dalam seminggu selama praktik berlangsung. CI Akademik berperan membimbing

(16)

16 pepraktik dalam menyusun laporan akademik praktik sedangkan CI lapangan bertugas membimbing praktikan dalam menjalankan aktivitas rutin praktik, keterampilan asuhan kebidanan, penerapan perilaku profesional di tempat kerja dan hal lain yang dianggap perlu mengenai institusi praktik.

(17)

17

SURAT KESEDIAAN MENJADI CI LAPANGAN PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

Yang bertanda tangan di baewah ini :

Nama : ... TTL : ... Alamat : ... ... Jabatan : ... Instansi kerja : ...

Dengan ini menyatakan, BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA sebagai CI Lapangan pada Praktik klinik Kebidanan III (PKK III) mahasiswa semester VI Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten Tahun Ajaran ...

..., ... Yang menyatakan

(18)

18 Tangerang Selatan, ………. No : ….KPS/E/STIKes Banten/…/20… Lamp : 1 Lembar Perihal : Pemberitahuan Kepada Yth.

Kepala Puskesmas Kec………. U/P Kepala Ruang …….. Di

Tempat

Dengan hormat,

Sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama antara Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten (STIKes Banten) dengan Lahan Praktek, maka bagi mahasiswa yang meninggalkan dinas (tidak masuk) diwajibkan untuk mengganti dinas sesuai dengan ketentuan. Adapun penggantian dinas yang harus dijalani terlampir.

Demikian permohonan ini kami aju kan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

(19)

19

SURAT KETERANGAN PENGGANTIAN DINAS

Dengan ini kami menerangkan bahwa:

Nama Mahasiswa : ……… NPM : ……… Tempat Dinas : ………

Akan melakukan pergantian dinas pada tanggal ………. s.d ……….. sebanyak …….. hari.

Demikian surat keterangan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui,

Kepala Ruangan ……… Ka. Prodi DIII Kebidanan RS/Puskesmas ……… Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

(………) (Siti Dariyani, S.Pd, SST, MKM)

contoh

Gambar

Tabel 1. Uraian ketrampilan yang harus dicapai
Tabel 2 . Penilaian CI akademik (45%) :

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian tindakan kelas yang berlangsung 2 siklus ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA-6 SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik tahun pelajaran 2016/2017

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat peneliti simpulkan bahwa hasil belajar teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam dapat meningkat

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat, karena anugarah –Nya sehingga penulis dapat meneyelesaikan

Pengaturan lokasi penangkapan ditentukan dari interval waktu tunggu saat eksploitasi sama dengan potensi yang tumbuh. Berdasarkan hasil analisa dari Tabel 44, pada

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam pembuatan Sistem Pendukung

Dengan demikian ada beberapa saran yang dapat diberikan yaitu perlunya upaya peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan model pembelajaran yang berorientasi pada

Stabilitas fisik suspensi ubi cilembu dengan suspending agent CMC Na dan PGS pada parameter pengamatan organoleptis, homogenitas, berat jenis dan kemampuan redispersi,

OMA adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus, dapat terjadi pada semua usia, OMA adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus, dapat terjadi pada semua