• Tidak ada hasil yang ditemukan

pedoman pengorganisasian k3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pedoman pengorganisasian k3"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENGORGANISASIAN SUB

KOMITE K3RS

RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH Jl.Dr.Saleh No 43 Kota Probolinggo-JawaTimur

Telp/Fax :0335 423487 Tahun 2015

(2)

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO NOMOR : 210/RSBAMN/SK/I/2015

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN SUB KOMITE K3RS

DI RUMAH SAKITBERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO,

Menimbang : Bahwa untuk mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman,sehat,dan produktif untuk SDM Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo, aman dan sehat bagi pasien,pengunjung,masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit maka perlu ditetapkan pedoman pengorganisasian sub komite K3RS dan kesehatan kerja(k3) di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo. Mengingat : 1. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun

2009 tentang kesehatan;

2. Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit;

3. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan kerja(k3);

4. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011tentang keselamatan Rumah Sakit;

5. Kepmenkes nomor 1204/ Menkes/ SK/ X/ 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;

6. Undang –Undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

(3)

M E M U T U S K A N Menetapkan :

KESATU : PEMBERLAKUAN PEDOMAN SUB KOMITE K3RS DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO;

KEDUA : Pedoman sub komite Panduan K3RS di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo sebagaimana terdapat dalam lampiran keputusan ini harus dijadikan acuan bagi pengelola K3RS dan pekerja Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo dalam melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Probolinggo Pada Tanggal : 5Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr. Hj. Evariani

(4)

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO NOMOR: 212/RSBAMN/PER/I/2015

TENTANG

URAIAN TUGAS KETUA PEMBINA K3RS, STAF K3RS, PENDUKUNG K3RS

DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO,

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan kegiatan k3,Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo perlu mengatur Uraian Tugas Ketua Panitia K3,staf k3 dan pendukung k3 di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo.

Mengingat : 1. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;

2. Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit;

3. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan kerja(k3);

4. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011tentang keselamatan Rumah Sakit.

(5)

MEMUTUSKAN Menetapkan :

KESATU : URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB, KETUA PELAKSANA DAN PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Probolinggo Pada tanggal : 6 Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr.Hj.Evariani

SURAT KEPUTUSAN

(6)

NOMOR :213/RSBAMN/SK/I/2015 TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PEMBINA K3

DI RUMAH SAKITBERSALIN AMANAH PROBOLINGGO DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO, Menimbang : Bahwa untuk menunjang pelaksanaan program K3

maka perlu dibentuk tim pembina K3 di RSB Amanah Probolinggo.

Mengingat : .1. Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit; 2. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan kerja (k3);

3. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011 tentang keselamatan Rumah Sakit;

4. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;

5. Undang –Undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

(7)

Menetapkan :

KESATU : PEMBENTUKAN TIM PEMBINA K3 DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO;

KEDUA : Pembentukan tim pembina K3 sebagaimana terdapat dalam lampiran keputusan ini, harus dijadikan acuan bagi pengelola k3rs dalam melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Probolinggo Pada Tanggal : 5 Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

(8)

Halaman

SK Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Sub Komite K3RS DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BAB III VISI, MISI, TUJUAN RUMAH SAKIT BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BAB V STRUKTUR ORGANISASI SUB KOMITE K3RS BAB VI URAIAN JABATAN

A. Ur aian tugas ketua unit K3 B. uraian tugas staf unit K3 C. uraian tugas pendukung K3 BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

BAB X PERTEMUAN/ RAPAT BAB XI PELAPORAN 1. LAPORAN HARIAN 2. LAPORAN 1 MINGGUAN 3. LAPORAN 2 MINGGUAN 4. LAPORAN BULANAN KATA PENGANTAR

Sebuah buku pedoman memiliki arti penting guna menjelaskan langkah-Iangkah dalam melaksanakan suatu kegiatan.Dan dalam pelaksanaan kegiatan K3

(9)

dperlukan penjelasan Iangkah-Iangkah dalam pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk tercapainya pelaksanaan kegiatan K3 yang optimal dan sesuai di Rumah Sakit.Untuk itu disusunlah buku pedoman pengorganisasianK3 dilingkungan RS Bersalin Amanah Probolinggo ini sebagai arahan dalam melaksanakan kegiatan k3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit perlu mendapat per hatian seriusdalam upaya melindungki kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh prosespelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana, prasarana, obat – obatan dan logistiklainnya yang ada di lingkungan rumah sakit sehingga tidak menimbulkankecelakaankerja, penyakit akibat kerja dan kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang berdampak pada pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.

Semoga dengan disusunnya buku pedoman pengorganisasian k3 ini, dapat bermanfaat dan mempermudah pelaksanaan kegiatan k3 di RS Bersalin Amanah Probolinggo.

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

(10)

Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks yang difungsikan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. Semakin luaspelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka akan semakin kompleksperalatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dantenaga non medis, tetapi juga pengunjung rumah sakit.

Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain penyakit- penyakit infeksi juga ada potensi bahaya – bahaya lain yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia di rumah sakit. Yaitu potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial.

Perkembangan rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan diIndonesia akhir – akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologikedokteran. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harusmengedepankan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan tanpamengabaikan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius dalam upaya melindungki kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses pelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana, prasarana, obat – obatan dan logistik lainnya yang ada di lingkungan rumah sakit sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang berdampak pada pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.

Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSB Ananah Probolinggo ini merupakan pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan K3 RSB Amanah Probolinggo. Standard Kesehatan Kerja yang mencakup standar penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan terhadap bencana.

(11)

Menyadari kompleksitas permasalahan K3 ini, untuk mengatur masalah terkait keselamatan dan kesehatan kerja, pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan perundangan di indonesia telahmenetapkan berbagai macam peraturan maupun perundangan terkait dengan permasalahan K3 ini, diantaranya dalam undang-undang Nomor 23 tahun1992 tentang Kesehatan, pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Disamping itu pemerintah juga terus memperhatikan dan mengatur masalah K3 ini melalui beberapa dokumen negara lainnya seperti : Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang tertuang dalamSK MENKES nomor 432/Menkes/SK/IV/2007 dan juga Standart Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit yang tertuang dalam Kepmenkes RI nomor1087/Menkes/VIII/2010 yang diharapkan dapat menjadi dasar hukum pelaksanaan K3.

Oleh karena itu, pihak pengelola RSB AMANAH PROBOLINGGO diharapkan dapat menerapkan upaya – upaya yang mendukung terciptanya K3 di RS. Selain itu, agar penyelenggaraan K3 RS lebih efisien, efektif dan terpadu, maka direktur RS memandang perlu di buatnya suatu pedoman manajemen K3 di RSB Amnah yang di dalam nya melibatkan pengelola dan seluruh pegawai RSB Amanah Probolinggo untuk mendukung tercapainya kondisikerja yang sehat dan selamat.Standart K3 RSB Amanah ini dibuat dengan mengacu pada berbagai macam sumber baik itu Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1087/Menkes/VIII/2010,Pedoman Manajemen K3 RS No. 432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber – sumber lain yang diharapkan dapat terapkan di seluruh Rumah Sakit sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

(12)

1) LOKASI

a) Terletak di pusat kota Jl. Dr.Saleh No.43 Kel.Sukabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.

b) Disekitarnya terdapat beberapa Rumah Sakit, sebagai berikut : No . Nama Rumah Sakit Kepemilikan Jml TT Jarak dari RS Keterangan 1. RSUDDr.M.Saleh PemkotProbolinggo 222 0,5 km Kec.Mayangan 2. RSHusada Darma Dr.Kuddah 84 1 km Kec.Mayangan 3. RSAB Siti Aisah YayasanMuhammaddia

h

60 2 km Kec.Mayanga n

c) Rumah Sakit Bersalin Amanah tidak terletak di daerah padat penduduk 2) KEADAAN SEKITARNYA

a. Tidak berada di daerah pegunungan, rawa, sungai, danau, dll. b. Tidak berada di daerah rawan banjir.

c. Tidak berada di daerah perindustriaan / pabrik.

d. Yang berdekatan dengan RSB Amanah adalah pemukiman penduduk, dan pemakaman umum.

e. Tidak ada limbah asap atau cairan berbahaya lainnya.

f. Bukan di daerah perkampungan darurat yang padat penduduk. g. Keadaan penduduk sekitarnya bersih baik sanitasi maupun kesehatan

lingkungan. 3) PERHUBUNGAN

a) Keadaan jalan menuju RSB Amanah baik dan beraspal. b) Dapat dilalui dengan jalan darat.

c) Memiliki sambungan telepon

d) Memiliki kendaraan yang berfungsi sebagai ambulan.

4) BANGUNAN

a. Kapasitas RSB Amanah terdiri dari 25 TT

b. Dari jumlah tersebut direncanakan masing-masing sebagai berikut: Kelas VIP Utama : 2 kamar = 2 Tempat tidur

(13)

Kelas VIP : 3 kamar = 3 Tempat tidur Kelas I : 5 kamar = 5 Tempat tidur Kelas II : 4 kamar = 8 Tempat tidur Kelas III : 1 kamar = 7 Tempat tidur

Luas lantai diperhitungkan untuk 1 TT dikamar pasien = 25 M2 c. Bangunan bentuk permanen.

d. Gambar bestek termasuk gambar situasi Rumah Bersalin Sakit Amanah Kota Probolinggo dapat dilihat pada lampiran.

5) PENYEDIAAN AIR MINUM

a) Penyediaan sumber air untuk Rumah SakitAmanah diperoleh dari sumber PDAM dan Air Bawah Tanah (ABT).

b) Penggunaan air lebih banyak pada sumber ABT yang dimasukkan ke tandon melalui pompa air.

c) Tidak ada pengaruh penyediaan air baik pada musim hujan atau kemarau. d) Pemeriksaan kwalitas air secara biologis dan kimia dilakukan oleh

Konsultan khusus yang bergerak dibidang UKL-UPL. 6) PENYEDIAAN LISTRIK

a) Penyediaan listrik sumbernya dar PLN. b) Daya yang tersedia = 33000 VA c) Voltase 220 Volt.

d) Tegangan baik dan stabil. e) Penyediaan listrik 24 jam.

Apabila dalam keadaan darurat terjadi pemadaman dari PLN, disediakan generator (genset) 10KVA dan disambungkan ke semua bagian ruangan. 7) PENYEDIAAN GAS

a) RSB Amanah tidak tersambung dengan saluran gas kota.

b) Penyediaan gas berupa LPG yang hanya dipakai dibagian dapur. c) Persediaan rutin dan kontinu.

8) PEMBUANGAN LIMBAH DAN KOTORAN

a) Pembuangan kotoran dengan sistem Septik Tank dan peresapan. b) Kesadaran sanitasi sangat baik.

c) Untuk limbah yang berasal dari darah dilakukan water Treatmen melalui klorinasi baru dialirkan ke pembuangan.

d) Saluran limbah curahan hujan terencana dengan baik, dialirkan semua ke sungai kecil / got.

9) PEMBUANGAN SAMPAH BASAH / KERING

a) Setiap hari sampah domestic telah dipisahkan menjadi sampah organik, non organik dan sampah medis

(14)

b) Sampah Non medis (organik dan non organik) dibuang ke TPS dengan menggunakan gerobak sampah yang dikelola oleh Dinas Kebersihan Kota melalui petugas khusus dari RT setempat.

c) Untuk sampah medis dengan pengelolaan khusus menggunakan Incenerator milik sendiri dan dikerjakan sesuai standar prosedur Incenerator.

10) KETENAGAAN

a) Daftar susunan tenaga di Rumah SakitAmanah terlampir.

b) Terdapat tenaga dokter spesialis Kandungan, Spesialis Anak, dan Spesialis Anestesi serta dokter umum.

c) Terdapat tenaga Bidan,perawat dan pendidikan. d) Terdapat tenaga non medis dan keahlian

e) Pembagian jam kerja terdapat pada lampiran.

11) ADMINISTRASI / KEUANGAN / STRUKTUR ORGANISASI

a) Struktur Rumah Sakit Amanah Kota Probolinggo terdapat pada lampiran.Sebagai penanggung jawab RS ini adalah pemilik langsung b) Sumber Pembiayaan dan modal awal berasal dari pemilik / pribadi. c) Kontinuitas sumber pembiayaan operasional nantinya terjamin.

d) Sumber bahan farmasi dan bahan habis pakai diperoleh dengan kerjasama melalui rekanan perusahan besar farmasi.

e) Tarif perawatan dan fasilitas lampiran….

ANALISA RUMAH SAKIT

Nama : RSB Amanah Tgl.Pemeriksaan : ... Alamat : Jl.Dr..Saleh No.43

Probolinggo Anggota Tim : 1.2. I. AREA PELAYANAN

1) Jumlah Penduduk yang Dilayani : 250.000 jiwa 2) Rumah Sakit lain yang ada :

i. RS.Darma Husada ii. RSAB Siti Aisyah iii. RSUD Dr.M.Saleh

3) Jumlah Puskesmas yang ada : 6 (enam) Puskesmas i. Pusksmas Sukabumi

(15)

ii. Puskesmas Jati iii. Puskesmas Kanigaran iv. Puskesmas Wonoasih v. Puskesmas Ketapang vi. Puskesmas Kedupok 4) Tempat Asal Penderita yang Dilayani :

i. dari dalam kota 60 % ii. Dari luar kota 40 %

5) Rujukan Penderita selanjutnya : Surabaya dan Malang 6) Gambaran Penduduk Daerah Probolinggo :

a. Berdasarkan Pendidikan Perguruan Tinggi : 0,69% SLTA / SMA : 22,06 % SLTP : 17,41 % SD : 48,97 % TK : 0,87 % b. Pendapatan / Income Perkapita : Rp. 1.000.000,-c. Berdasarkan Pekerjaan -Pegawai Negeri : 14,46 % -Nelayan : 1,93% -Pedagang : 5,80 % -Petani : 4,47 % -Buruh Tani : 10,44 % -Belum Bekerja : 17,82 % -Lain-lain : 45,08 % 7) Sarana Kendaraan :

(16)

b) Ambulan 1 unit II. DATA-DATA PRODUKSI

- Jumlah Tempat Tidur : 25 TT - Jumlah Tempat Tidur Terpakai : 25 TT III. SARANA RUMAH SAKIT

1. Sarana air : PDAM / Sumur ABT 2. Tempat penampungan saniter : ada

3. Water Treatmen : ada

4. Sarana Listrik : ada (PLN 33000 VA) 5. Genset : ada

6. Dapur : ada 7. Laundry : ada 8. Pembuangan Sampah : ada 9. Sarana Medis Teknik :

a) Bagian Steril : ada b) Bagian Tindakan : ada

c) Laboratorium : ada (masih kerjasama) d) Instalasi Kamar obat : ada

e) VK / Ruang Bersalin : ada f) Ruang Pre Operasi : ada g) Kamar Operasi : ada h) Kamar Recovey : ada i) Ruang Resusitasi Bay i : ada j) Lift : ada

IV. DATA GEDUNG

1. Didirikan :Tahun 2007

(17)

BAB III

FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN RUMAH SAKIT

I. FALSAFAH

Sejalan dengan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat Probolinggo dan sekitarnya, diharapkan dengan adanya Rumah Sakit Bersalin Amanah, akan memberikan solusi yang positif bagi perkembangan pelayanan kesehatan khususnya bidang kebidanan dan kandungan secara non stop 24 jam agar dapat pula memenuhi tuntutan yang meningkat akan pelayanan darurat.

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang cepat, bermutu, dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -tingginya, merupakan salah satu pelayanan yang akan diwujudkan, disamping tugas dan fungsinya sebagai rumah sakit rujukan bagi kasus-kasus Kebidanan ?penyakit Kandungan untuk wilayah Probolinggo.

Perencanaan Strategi adalah jawaban konkrit terhadap perubahan lingkungan dan tuntutan masyarakat dengan melakukan kegiatan nyata secara sistematis dan bertahap pada seluruh kegiatan pelayanan dan program di rumah sakit, dengan pola manajemen partisipatif yang berorientasi pada hasil yang dirumuskan secara kolektif dan disosialisasikan untuk diimplementasikan guna pencapaian visi dan misi rumah sakit.

Perencanaan Strategi di RS Bersalin Amanah Probolinggo mengacu pada kebijakan dan program kerja, serta goal yang ingin dicapai tahun 2009 sampai tahun 2014.

Rencana Strategi harus seiring sejalan dengan pelaksanaan program tahunan, hal tersebut untuk melihat berhasil tidaknya suatu program yang telah direncanakan dan dijabarkan dalam rencana lima tahunan.

II. VISI & MISI

Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana arah pelayanan harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh RSB Amanah

(18)

VISI RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah :

Menjadikan RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagai pusat layanan rujukan unggulan yang BERPENAMPILAN, BERPROFESI dan BERETIK

Makna dan penjabatan VISI di RS Bersalin Amanah Probolinggo dijabarkan sebagai berikut :

1. PELAYANAN MEDIK VISI

BERPENAMPILAN

i. Petugas dibidang pelayanan medis senantiasa bersikap ramah, tegas berwibawa tapi menjaga kesopanan ii. Petugas pelayanan medis RS

Bersalin Amanah Probolinggo senantiasa menjaga kerapian, murah senyum dan menarik sesuai dengan kondisi / keadaan yang diperlukan.

iii. Pelayanan medis di RS Bersalin Amanah Probolinggo harus dapat mencerminkan kesiapan membantu dan senantiasa dapat diandalkan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada.

iv. Persiapan peralatan bidang pelayanan medis dijaga kebersihan kelengkapan dan harus digunakan bila mana diperlukan (sewaktu-waktu).

BERPROFESI

a. Petugas bidang pelayanan senantiasa meningkatkan kemampuan dan ketrampilan berlandaskan pada profesi.

b. Di dalam melayani tidak membedakan suku, agama, bangsa, golongan dan harta.

c. Petugas pelayanan selalu tanggap terhadap keluhan pasien baik yang terucap maupun yang tampak dari sikap dan menjaga hubungan yang baik antar profesi.

(19)

a. Petugas pelayanan di RS Bersalin Amanah Probolinggo senantiasa menunjang martabat diri dan bidang pelayanan & mentaati kode etik kedokteran.

b. Dalam menjalankan tugas-tugasnya ikut memantau, menjaga penggunaan fasilitas pelayanan penunjang medis supaya efektif dan efisien sehingga tidak merugikan pelanggan.

c. Bidang pelayanan medis senantiasa menghormati nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari pelanggan serta melakukan evaluasi dan kondisi terhadap bidang tugasnya.

d. Di dalam berkoordinasi dengan lain untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dan penunjang medis harus menjaga kerjasama dan sehingga bertenggang rasa.

e. Pelayanan medis di RS Bersalin Amanah Probolinggo selalu berpandangan “holistik” serta merahasiakan hal-hal yang dipercayakan.

2. KEPERAWATAN VISI

BERPENAMPILAN

a. Perawat harus berpenampilan menarik, tatarias tidak mencolok dan berpakaian seragam dinas sesuai yang telah ditentukan, lengkap atribut dan asesoris seperlunya.

b. Perawat harus memiliki kecakapan intelektual dalam mengambil keputusan dan berpikir secara kritis di dalam memecahkan persoalan-persoalan

c. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam hal hubungan antar manusia sehingga dapat mempermudah mengadakan hubungan baik dengan individu, keluarga dan masyarakat.

d. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam teknik-teknik keperawatan sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan profesional. e. Perawat harus menjaga wibawa profesi keperawatan dalam setiap

tindakan dan perilaku diantaranya : - Murah senyum

(20)

- Sopan santun

- Tegas dan disiplin dalam setiap hal

f. Dalam menghadapi pasien selalu menawarkan jasa “Apa yang bisa saya bantu”

BERPROFESI

a. Perawat harus selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara mandiri atau bersama-sama, yang bermanfaat bagi perkembangan profesi keperawatan.

b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan Asuhan Keperawatan, sesuai standar Asuhan Keperawatan dalam memberikan pelayanan keperawatan.

c. Perawat tidak akan mempergunakan ilmu pengetahuan dan ketrampilan praktek keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma kemanusiaan.

d. Perawat dalam menunaikan tugasnya senantiasa berusaha dengan kesadaran, agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan unsur kebangsaan, kesukuan, keagamaan/kepercayaan, unsur jenis kelamin dan aliran politik serta kedudukan sosial.

e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien dalam melaksanakan pelayanan Asuhan Keperawatan serta pasien dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan Asuhan Keperawatan.

BERETIK

a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggung jawab dan kode etik keperawatan yang pangkal tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan Asuhan Keperawatan untuk pasien/klien.

b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa memelihara suasana lingkungan serta menghormati nilai, budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien / pasien.

(21)

c. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya terhadap individu keluarga kelompok dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa keluarga, kelompok dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan. d. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa menjalin

hubungan kerjasama yang baik dengan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesejahteraan umum, sebagai bagian dari tujuan kewajibannya demi kepentingan masyarakat.

e. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk kepentingan pengadilan.

f. Selalu mengutamakan sopan santun, baik cakap dan tindakan. 3. ADMINISTRASI, KEUANGAN & MANAJEMEN

VISI :

BERPENAMPILAN

a. Proses sistem administrasi keuangan dan manajemen hendaknya mempunyai ciri dan penampilan fisik yang tertib, cepat, teratur, transparansi.

b. Penyelenggaraan Sistem kearsipan yang tertib dan teratur sehingga mampu menampilkan sistem kearsipan sebagai sumber informasi. c. Penataan dokumen yang rapi, teratur dan memudahkan pencarian

kembali dokumen yang dibutuhkan. BERPROFESI

 Sebagai tanggung jawab Profesi dalam penyelenggaraan proses ketatausahaan hendaknya accountable dan profesional dimana proses ketatausahaan tetap didasari profesionalisme yang tinggal sehingga memperoleh hasil yang berdaya guna, dengan memperhatikan : Produk surat sesuai dengan ilmu administrasi surat menyurat. Menjaga kerahasiaan dan etika ketatausahaan.

(22)

Hasil kerja sesuai dengan tuntutan yang terus berkembang. BERETIK

Adalah merupakan tanggung jawab moral dan sosial dalam pelaksanaan proses ketatausahaan baik internal maupun eksternal. Dalam penyelenggaraan proses ketatausahaan hendaknya dilakukan dengan :

 Menjunjung tinggi nilai etika kerja

 Pelayanan hendaknya dapat diciptakan sebagai pelayanan yang berkesinambungan dan dilakukan secara effektif dan efisien.

 Selalu menjunjung & mentaati kode etik rumah sakit.

MISI

MISI adalah sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisai dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi merupakan penjabaran dan impelementasi dari visi yang telah ditetapkan lebih dahulu. Misi RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah :

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yan cepat, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

2. Mewujudkan kemandirian rumah sakit dengan prinsip otonomi dalam pengelolaan & pelaksanaan

3. Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang profesional

4. Mewujudkan Terselenggaranya Pendidikan, pelatihan, dan peningkatan ilmu dan profesi di rumah sakit.

5. Berpenampilan modern, berkualitas, dan profesional 6. Memberikan Kemudahan Pola Pelayanan

7. Mewujudkan pelayan unggulan untuk kepuasan pelanggan serta berdampak pada peningkatan pendapatan & kesejahteraan karyawan 8. Variasi jenis pelayanan khusus kebidanan dan kandungan

9. Mewujudkan suasana yang kondusif dan akomodatif

(23)

11. Kenyaman, kebersihan lingkungan perawatan, kemudahan akses kendaraan / fasiitas umum, serta ketersediaan informasi dan fasilitas penunjang lainnya.

Penjabaran Misi di RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagai berikut Mewujudkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang cepat, bermutu dan terjangkau oleh Masyarakat dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya maksudnya adalah Dalam rangka pelaksanaan pelayanan yang prima dan paripurna sehingga diharapkan dapat melayani masyarakat seluas-luasnya dengan mempertimbangkan sosial ekonomi.

1. Mewujudkan Kemandirian Rumah Sakit

Dengan demikian rumah sakit dapat menggali dan memanfaatkan potensi yang ada sebagai sumber pendapatan rumah sakit untuk mewujudkan subsidi silang di rumah sakit.

2. Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang Profesional

Untuk melaksanakan pelayanan yang prima dan paripurna dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang Profesional, baik dibidang administrasi, keperawatan maupun medis baik yang inti maupun penunjangnya. 3. Mewujudkan terselenggaranya Pendidikan dan Pelatihan

Dalam mengantisipasi perkembangan zaman perkembangan ilmu Pengetahuan maka perlu adanya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga medis, paramedis, administrasi.

III. MOTTO

Motto RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah “Kepuasan Anda Jaminan Pelayanan Kami”.

IV. VALUE / NILAI meliputi: 1. Komitmen

2. Kebersamaan 3. Keterbukaan 4. Kejujuran 5. Kepedulian

(24)

Penjabaran dari Nilai Value

1. Pelayanan yang berpenampilan, beretik dan professional 2. Bekerja dalam kebersamaan dan keramahtamahan 3. Kesehatan dan kepuasan pelanggan

4. Senantiasa mau dan mampu melakukan perubahan/inovasi sesuai tantangan

5. Loyalitas dan komitmen baik vertical maupun horizontal dari semua unsur pelayanan

6. Transparansi keuangan dan kebijakan manajemen V. TUJUAN

Tujuan Umum :

Meningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit yang optimal, tertib dan nyaman dengan selalu memperhatikan mutu dan kinerja standar yang berkwalitas serta menjunjung tinggi nilai sosial, profesi dan etik.

Tujuan Khusus :

1. Peningkatan kwalitas pelayanan disemua bidang dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan rumah sakit baik rawat jalan, rawat inap maupun pelayanan penunjang medik dan nonmedik,

2. Terwujudnya Rumah Sakit Bersalin yang profesional dan modern. 3. Meningkatnya profesionalisme SDM baik medis, paramedis dan

administrasi, sehingga tercipta budaya mutudan keselamatan pasien/patient safety di rumah sakit.

4. Meningkatnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit untuk mendukung pelayanan prima.

5. Meningkatnya kemampuan manajerial rumah sakit disetiap tingkat. 6. Terlaksananya pusat pelayanan Kegawat daruratan

7. Meningkatnya fungsi rujukan rumah sakit.

8. Meningkatnya fungsi rumah sakit sayang Ibu dan rumah sakit sayang bayi.

9. Meningkatnya sistem pendidikan dan pelatihan. 10. Meningkatkan kepuasan pelanggan.

(25)

11. Meningkatkan partisipasi & kesejahteraan karyawan 12. Penataan dan pengembangan pelayanan khusus

13. Peningkatan pelayanan umum yang tertata yaitu tempat pelayanan parkir apotik, ambulance, dan tempat pembayaran

BAB IV

STRUTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah rumah sakit milik swasta yang diklasifikasikan sebagai rumah sakit khusus / kelas C non pendidikan yang mempunyai fasilitas dan kemampuan medis spesialistik dan sub spesialistik terbatas. RS Bersalin Amanah Probolinggo juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Probolinggo dan sekitarnya.

(26)

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI SUB KOMITE K3RS

DIREKTUR ( dr.Hj. Evariani) KOMITE MUTU ( dr sylvia, Sp An )

KETUA SUB KOMITE MUTU K3RS ( dr.Arief )

KETUA K3RS (Irla Zulianti)

STAF K3RS

Tim Keselamatan Kerja

Tim Kebakaran

Tim Kewaspadaan Bencana

Pendukung k3rs

(27)

BAB VI URAIAN JABATAN

a. Nama Jabatan : Ketua Pembina K3RS

Pengertian : Seorang dokter umum purna waktu berpengalaman di bidang K3 minimal 3 tahun.Mampu melaksanakan pertolongan hidup dasar (Basic Life Support ).

Ketua Pembina K3RS mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Tugas pokok :

1. Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS mengenai masalah masalah yang berkaitan dengan K3.

2. Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur.

3. Membuat program K3RS

b. Fungsi

1. Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta permasalahan yang berhubungan dengan K3

2. Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K3, pelatihan dan penelitian K3 di RS.

3. Pengawasan terhadap pelaksanaan program K3.

4. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif. 5. Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS.

6. Memberi nasehat tentang manajemen k3 di tempat kerja, kontrol bahaya, mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan.

7. Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai kegiatannya.

(28)

b.Nama Jabatan : Staf PK3RS

Pengertian : Tenaga yang menjadi anggota panitia K3RS

Staf PK3Rs terdiri dari beberapa tim dan membawahi tenaga pendukung PK3RS.

Adapun tim nya sebagai berikut:

• Tim Keselamatan Kerja terdiri dari unsur medis (dokter umum), kesehatan lingkungan.

• Tim Kebakaran terdiri dari unsur satpam, tekhnisi, tata ruang

• Tim Kewaspadaan Bencana terdiri dari unsur perawat, bidan,dokterUGD.Staf ini harus telah mendapatkan pelatihan K3.

c. Nama Jabatan : Pendukung K3RS

Pengertian : adalah Seluruh Pegawai rumah sakit yang setingkat dengan Kepala perawat dan penanggung jawab ruangan/unit kerja.Pegawai rumah sakit ini telah mengikuti pelatihan K3. Tugas pendukung PK3RS sebagai berikut :

1. Bertugas melaksanakan kegiatan – kegiatan program PK3RS.

2. Bertugas memberikan usulan / saran untuk peningkatan pelaksanaan program PK3RS.

(29)

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

KETERANGAN :

1 Dengan unit rawat jalan

 Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung diri.

 Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat jalan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)

2 Dengan Ugd

 Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung diri.

UGD

INSTALASI FARMASI

DAPUR

SECURITY

RAWAT JALAN SUB

KOMITE K3RS

RAWAT INAP

(30)

 Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat jalan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum) 3 dengan dapur

 Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung diri.

 Semua peralatan elektronik yang ada di ruang dapur harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja saat bekerja didapur,terkena pisau,jatuh saat mengantar makanan ke pasien dll)

 Petugas dapur harus memahami penatalaksanaan b3( barang berbahaya dan beracun) yang ada di ruang dapur, misal penyimpanan,pemakaian tabung gas.

4 dengan instalasi farmasi

 Petugas yang ada di instalasi farmasi saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam k3 misal saat melakukan kegiatan peracikan obat harus selalu menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan)

 Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik yang ada di instalasi farmasi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)

 Petugas instalasi farmasi harus memahami penatalaksanaan b3( barang berbahaya dan beracun) yang ada di instalasi farmasi.

5 dengan security

 Semua petugas security harus bisa dan mampu mengoprasikan alat appar.

 Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik yang ada di area security harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Misal pemeliharaan genset,appar

 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib lapor ke tim k3rs).

(31)

6 Loundry/CS

 Petugas yang ada di bagian loundry /CS wajib mematuhi ketentuan dalam k3 misal saat melakukan pencucian linen selalu menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan,sepatu boot,masker,celemek)dan juga pemilahan linen harus diperhatikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Semua peralatan elektonik yang ada di bagian loundry harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkanmisal mesin cuci.

 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja terpeleset saat mengangkat cucian basah)

7 dengan rawat inap

 Petugas yang ada di unit inap saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung diri.

 Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat inap harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)

BAB VIII

POLA KETENAGAAN UNIT PELAYANAN K3 DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

NO Nama petugas/nama jabatan kualifikasi formal

keterangan 1 Dr Arief Fadilah Dokter umum Ketua Sub Komite

(32)

Bersertifikat K3RS

2 Irla zulianti S1 Ketua k3rs/blm

bersertifikasi k3rs 3 Voni Istiana/Administrasi SKM Sda

4 Alif/perawat D3 Sda 5 Widia/perawat D3 Sda 6 Madu/perawat D3 Sda 7 Wulan/perawat D3 Sda 8 Lailatul/perawat D3 Sda 9 Dina/perawat D3 Sda 10 Yunita/perawat D3 Sda 11 Elok/perawat D3 Sda

12 Yuninda /bidan D3 Sda

13 Ratna/bidan D3 Sda

14 Sari/bidan D3 Sda

15 Dian /bidan D3 Sda

16 Lina/bidan D3 Sda 17 Caca/bidan D3 Sda 18 Intan/bidan D3 Sda 19 Sofi/bidan D3 Sda 20 Devi/bidan D3 Sda 21 Liana/bidan D3 sda

22 Adi/security SMA sda

23 Jayus/security SMA sda

24 Asnawi/security SMA sda

25 Andhie/security SMA sda

26 Rico/security SMA sda

27 Soni/cs SMA sda

28 Kristian/cs SMA sda

29 Bayu/cs SMA sda

30 Heru/dapur SMEA sda

31 Ningsih/dapur SMEA sda

32 Lastri/dapur SMEA sda

33 Vien/dapur SMEA sda

34 Erna/farmasi S1 sda

35 Yeni/farmasi S1 sda

36 Nisa/farmasi SMA sda

37 Heri/driver STM sda

(33)

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Dalam melaksanakan kebijakan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo maka karyawan baru yang ada unit kerja tertentu harus mampu bekerja dengan berorientasikan pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Dan setiap Karyawan baru harus bekerja sesuai dengan standar profesi,standar prosedur operasional yang berlaku ,etika profesi ,serta selalu menghormati hak –hak pasien. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas nya karyawan baru yang ditugaskan harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan memahami tata laksana dan teori dasar pelayanan.

A Sasaran

Semua karyawan baru di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo yang melakukan orientasi di ruang / unit tertentu

B Tujuan dan Manfaat Tujuan umum :

Setelah orientasi di lakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya dan selalu berorientasi pada kesehatan dan keselamatan pasien.

(34)

Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan Orientasi pada petugas baru di ruang tertentu. Misal di unit rawat inap (ibu dan bayi) diharapkan dapat:

1. Mengetahui lingkungan fisik di ruang rawat inap 2. Mengetahui alur pelayanan di ruang rawat inap 3. Mengetahui struktur organisasi di ruang rawat inap 4. Mengetahui manajemem kepegawaian

5. Mengetahui pengelola obat dan alat

6. Mengetahui tata laksana dan tata tim rawat inap 7. Mampu memberikan pelayanan di ruang rawat inap

(35)

BAB X

PERTEMUAN/ RAPAT Pertemuan rapat di unit K3

1. Rapat rutin Waktu Jam Tempat Pimpinan Peserta materi

: setiap akhir bulan : 13.00 – selesai

: ruang pertemuan lantai II RSB Amanah : Ketua k3rs

: seluruh anggota k3rs :

- penyampaian kebijakan

- membahas masalah atau kendala di setiap unit kerja yang berhubungan dengan k3rs 2. Rapat insidentil Waktu Jam Tempat Pimpinan Peserta materi : sewaktu-waktu : jam kerja

: ruang pertemuan lantai II RSB Amanah : ketua k3rs

; staf k3rs dan pendukung k3rs

: pembahasan kasus jika ada kejadian insidentil( misal kasus kecelakaan kerja)

(36)

BAB XI PELAPORAN A. Laporan Harian, meliputi :

 Jumlah peralatan medis maupun elektronik yang rusak dan memerlukan perbaikan atau penggantian .biasanya dilaporkan saat morning report oleh petugas yang bersangkutan (cleaning service) .

 Monitoring keselamatan pasien.

B. Laporan Bulanan, meliputi :

 Rekapan Laporan kerusakan peralatan medis atau elektronik

 Rekapan kalibrasi alat

 Laporan bulanan kesehatan SDM Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

 Laporan pelaksanaan kegiatan program k3 C. Laporan Tahunan

Berisi data tentang

Rekapan Data kesehatan SDM rs Data Inventaris alat

D. Laporan Insidentil

 Laporan pelayanan KLB (misal kejadian kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pekerjaan proyek konstruksi biaya total proyek merupakan jumlah komponen biaya yang meliputi : biaya langsung yang terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya material, biaya

Kita ketahui bahwa pemanfaatan potensi sumber daya alam untuk berbagai kebutuhan energi telah dikenal sejak lama salah satunya adalah yang bersumber dari air

'ebuah sistem tertutup dapat memberikan listrik kon7ersi lebih bermanaat pada suhu rendah sekitar !;(( ) K dibandingkan dengan $(( ) K untuk sistem siklus terbuka"..

Selama praktik di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berbagai tugas telah diberikan oleh bidang yang saya tempati yaitu bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) diantaranya yaitu Pelayanan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi limbah cair organik dari pabrikpenyedap makanan sebagai bahan baku biogas menggunakan sistem fermentasi dua

Analisis terhadap model rumusan masalah yang dapat digunakan pada percobaan dengan satu faktor perlakuan dengan peubah respons kontinu tersaji pada Tabel 1. Sedangkan

Karenanya menurut Hamilton & Smith (2006), berdasarkan penetrasi air pada dinding dan atap gua, dapat dibedakan tiga-tipe gua karst, yaitu 1) gua fosil, adalah gua karst yang

Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengembangan perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pendidikan berkarakter di SMP?”. Dari rumusan