• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

5.1POTENSI PENDANAAN APBD

Keuangan Daerah merupakan komponen daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang menyatu dalam kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD hakikatnya merupakan salah satu instrument kebijakan untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. APBD sebagai bentuk penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah serta tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah, disusun dalam suatu struktur yang menggambarkan besarnya pendanaan atas berbagai sasaran yang hendak dicapai, tugas-tugas pokok dan fungsi sesuai kondisi, potensi, aspirasi dan kebutuhan riil di masyarakat untuk suatu tahun tertentu. Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur dalam: (1) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah; (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; dan (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 juncto Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pendapatan Daerah Kabupaten Bangli selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah selama lima tahun terakhir adalah 12 % Peningkatan pertumbuhan yang tertinggi dicapai oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai 41,50 % (Tabel 5.1). Pertumbuhan PAD terbesar berasal dari pajak daerah yang dikarenakan oleh dikelolanya pajak bumi dan bangunan terutama BPHTB. BPHTB berkontribusi tersebar mengingat banyaknya transaksi jual beli tanah pada lima tahun terakhir namun peningkatan tersebut tidak banyak dapat diharapkan karena sangat tergantung dari jumlah transaksi. PAD juga bersumber dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang mengalami peningkatan rata-rata pertumbuhan 20.80% selama lima tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut berasal dari peningkatan pendapatan dari Badan Rumah Sakit Umum Daerah yang merupakan Badan Layanan Umum Daerah. Sektor PAD yang masih dapat digali adalah Retribusi daerah. Selama ini Retribusi Daerah mengalami pertumbuhan sebesar 20,45 %, peningkatan pendapatan masih dimungkinkan dengan mengelola objek dengan lebih efektif dan mengembangkan objek baru.

Pendapatan daerah Kabupaten Bangli masih bertumpu pada dana perimbangan pusat dengan proporsi lebih dari 50 % dari total pedapatan. Dominasi dana perimbangan ini menunjukkan bahwa pemerintah Kabupten Bangli belum mampu mandiri dalam penyediaan dana penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini juga ditunjukkan dengan besarnya Lain-Lain Pendapatan Yang Sah yang merupakan pendapatan yang bersumber dari pihak lain yang mana diluar kendali pemerintah daerah. Dana Alokasi Umum (DAU) masih menjadi tumpuan utama sumber pendanaan penyelenggaraan pemerintah daerah. Dana tersebut lebih difokuskan pada pendanaan gaji dan tunjangan. Perkembangan dana DAU bervariasi sangat tergantung kebijakan pemerintah pusat. DAU rata-rata tumbuh 8,50% pada tahun 2016. Selain DAU dana perimbangan yang menjadi tumpuan adalah Dana Alokasi Khusus (DAK). DAK mengalami pertumbuhan 24,94 % yang digunakan sesuai dengan jenis DAK yang distribusikan pemerintah pusat. DAK sangat membantu dalam menunjang pembangunan wilayah Kabupaten Bangli.

Sumber pendapatan daerah lainnya adalah Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Pendanaan dari sektor ini didominasi pendapatan dari Dana Penyesuaian dan otonomi khusus yang merupakan dana pembayaran tunjangan sertifikasi tenaga pendidik. Penyumbang terbesar kedua adalah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Sektor ini

(2)

itu juga dari pembagian hasil pajak hotel dari restoran dari pemerintah kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Sumber lainnya adalah Bantuan Keuangan Khusus dari Pemerintah Provinsi. Sumber ini sangat tergantung dari program pembangunan di Provinsi dan perkembangannya pun bervariasi.

Tabel 5.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012 s/d Tahun 2016 Kabupaten Bangli

Dalam pelaksanaan pembangunan bidang Cipta karya, Kabupaten Bangli memiliki komitmen yang cukup tinggi dimana hal ini dapat dilihat dari perkembangan belanja pembangunan Bidang Cipta Karya yang menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Perkembangan Realisasi belanja dan Proyeksi pendanaan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

Rata-Rata Pertumbu

han (%)

PENDAPATAN 622.718.265.074,96 702.904.029.712,53 793.647.679.010,96 873.400.676.331,56 1.040.303.795.317,47 12,00%

Pendapatan Asli Daerah 40.751.049.551,70 56.661.569.808,08 76.141.461.020,04 87.662.787.954,73 104.829.402.222,16 20,80% Pendapatan Pajak Daerah 6.107.124.593,00 7.679.635.781,00 11.802.144.519,00 12.557.945.219,50 16.048.826.148,00 20,79% Pendapatan Retribusi Daerah 10.101.008.545,00 11.286.789.894,00 14.995.768.691,00 18.566.237.388,00 25.553.071.979,00 20,45% Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan 2.563.279.399,78 3.425.035.157,67 3.550.338.261,55 4.008.691.268,61

4.815.356.050,46

14,22%

Lain-lain PAD yang sah 21.979.637.013,92 34.270.108.975,41 45.793.209.548,49 52.529.914.078,62 58.412.148.044,70 20,98%

Dana Perimbangan 459.413.968.609,00 513.012.768.177,00 546.402.981.593,00 569.345.607.183,00 752.414.024.893,00 11,23% Dana Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 24.211.805.609,00 23.512.514.177,00 16.826.056.593,00 14.512.036.183,00 19.060.279.637,00 -8,70% Dana Alokasi Umum 396.942.913.000,00 450.812.694.000,00 486.381.005.000,00 499.734.801.000,00 568.278.934.000,00 8,50% Dana Alokasi Khusus 38.259.250.000,00 38.687.560.000,00 43.195.920.000,00 55.098.770.000,00 165.074.811.256,00 24,94%

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 122.553.246.914,26 133.229.691.727,45 171.103.236.397,92 216.392.281.193,83 183.060.368.202,31 8,22% Pendapatan Hibah - - - - 10.215.971.000,00

Pendapatan Dana Darurat - - - - 0,00 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah lainnya 72.005.747.214,26 76.161.490.727,45 97.884.223.397,92 117.658.814.193,83

125.465.705.202,31

20,00%

Dana Penyesuaian dan otonomi khusus 39.289.956.000,00 55.975.166.000,00 71.999.013.000,00 96.577.827.000,00 43.090.305.000,00 20,00% Bantuan keuangan dari prov atau pemerintah daerah 11.257.543.700,00 1.093.035.000,00 1.220.000.000,00 2.155.640.000,00 4.288.387.000,00 -206,60%

(3)
(4)

Tabel 5.1 Realisasi dan Proyeksi Pendanaan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangli

SEKTOR REALISASI PROYEKSI

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penataan Bangunan dan Lingkungan 2.232.619.899 6.132.322.487 19.112.766.952 12.615.655.612 1.739.208.000 12.101.925.000 2.349.717.500 2.398.589.250 2.622.618.175 Pengembang an PLP 4.627.943.369 5.584.510.769 5.054.906.015 17.327.805.084 5.598.002.208 17.834.202.129 15.231.071.552 13.377.198.435 14.731.383.630 Total Belanja APBD Bidang Cipta Karya 6.860.563.268 11.716.833.256 24.167.672.967 29.943.460.696 7.337.210.208 29.936.127.129 17.580.789.052 15.775.787.685 17.354.001.805 Total Belanja APBD 652.343.658.563,83 762.376.998.490, 07 896.648.429.586, 06 1.089.450.157.924, 06 1.338.553.335.024,81 1.577.227.950.854,30 1.858.460.132.938,93 2.189.838.230.962,49 2.580.303.657.201,20 Sumber : APBD Kabupaten Bangli Analisa Satker Randal Bangli

(5)

5.2POTENSI PENDANAAN APBN

Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBN yang dilaksanakan di Kabupaten Bangli dalam 4 tahun terakhir yaitu 2013-2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3 Potensi Pendanaan Bersumber APBN 2013 – 2017

SEKTOR REALISASI 2013 2014 2015 2016 2017 Pengembangan Kawasan Permukiman - - 1.791.474.000 746.500 1.837.375.000 Penataan Bangunan dan Lingkungan Pengembangan SPAM Pengembangan PLP DAK Air Minum 1.019.820.000 1.641.476.995 1.019.820.000 505.570.000,00 DAK Sanitasi 847.000.000 1.044.538,00 847.000.000 413.650.000,00 Total Alokasi APBN

Sumber : Analisa Satker Randal Bangli

5.3ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN

Melihat perkembangan keterlibatan swasta dalam pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Bangli dalam 5 (lima) tahun terakhir, diharapkan pihak swasta dapat berperan lebih aktif lagi dan SKPD terkait dapat menindaklanjuti sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kegiatan yang berpotensi untuk dapat didanai dari pihak swasta adalah seperti pada tabel berikut.

Tabel 5.4 Potensi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya melalui KPS

Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Biaya

Kegiatan Kelayakan Finansial KET

Penataan Taman di

Kabupaten Bangli Pengadaan tanaman hias taman perkotaan

Swasta dalam bentuk CSR Pengadaan Bak Sampah di Obyek-Obyek Wisata Pengadaan Bak Sampah di Obyek-Obyek Wisata

Swasta dalam bentuk CSR

Penyediaan sarana

kebersihan Pengadaan motor Viar Swasta dalam bentuk CSR

(6)

5.4 STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA 5.4.1. Peningkatan DDUB oleh Kabupaten

Dalam rangka keterpaduan pendanaan kegiatan APBN di kabupaten (matching fund) disiapkan Dana Daerah Untuk Bersama (DDUB). Perkembangan DDUB Kabupaten Bangli dari tahun 2011-2015 sebagai berikut:

Tabel 5.5 DDUB Kabupaten Bangli 2011-2015

SEKTOR REALISASI 2011 2012 2013 2014 2015 Pengembangan Kawasan Permukiman 5.114.905.500,00 3.803.596.600,00 Penataan Bangunan dan Lingkungan 204.700.000,00 614.175.000,00 Pengembangan PLP 1.119.622.800,00 1.506.777.800,00 Total DDUB

Sumber : Analisa Satker Randal Bangli

5.4.2 Peningkatan Penerimaan Daerah dan Efisiensi Penggunaan Anggaran

Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka Pemerintah Kabupaten mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan dan melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi kewenangannya. Urusan pemerintah daerah dimaksud meliputi : Urusan Wajib dan Urusan Pilihan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah telah mendorong Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kemampuan dalam mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan maksud agar ketergantungan dari Pemerintah Pusat dapat dikurangi. Tekad Pemerintah Pusat untuk meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam mengelola daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya Undang-undang Otonomi Daerah, yang terdiri dari UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menggantikan UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menggantikan UU No. 25 Tahun 1999. Dengan demikian daerah telah memposisikan dirinya pada posisi yang sangat strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dapat diketahui bahwa kemampuan keuangan daerah dalam membiayai pengeluaran daerah berupa besarnya kontribusi PAD terhadap total penerimaan APBD kabupaten/kota di Provinsi Bali rata-rata sebesar 15 persen. Dari seluruh kabupaten/kota di Bali hanya dua kabupaten/kota yang memiliki angka di atas rata-rata Provinsi yaitu Kabupaten Badung sebesar 55,97 persen dan Kota Denpasar sebesar 24,31 persen. Dilihat dari sebaran kabupaten, Kabupaten

(7)

Perbedaan yang relatif tinggi dan semakin meningkat tersebut merupakan salah satu indicator kesenjangan pendapatan antar daerah Kabupaten/Kota se-Bali pasca digulirkannya otonomi daerah. Hal ini menunjukkan bahwa dengan otonomi daerah masih belum mampu mengatasi kesejangan pendapatan daerah dalam usaha membiayai pengeluaran daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Kabupaten Bangli Tahun 2013-2017 dapat dilihat sebagaimana tabel berikut.

Tabel 5.6 Perkembangan Pendapatan Daerah Kab. Bangli Tahun 2013-2017

No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017*

1 PENDAPATAN 702.904.029.712,53 793.647.679.010,96 873.400.676.331,56 1.040.303.795.317,47 1.066.943.917.521,78 1.1 Pendapatan Asli Daerah 56.661.569.808,08 76.141.461.020,04 87.662.787.954,73 104.829.402.222,16 117.500.000.000,00

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 7.679.635.781,00 11.802.144.519,00 12.557.945.219,50 16.048.826.148,00 14.982.886.682,60

1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 11.286.789.894,00 14.995.768.691,00 18.566.237.388,00 25.553.071.979,00 28.284.992.995,14

1.1.3

Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 3.425.035.157,67 3.550.338.261,55 4.008.691.268,61

4.815.356.050,46 5.110.552.979,63

1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 34.270.108.975,41 45.793.209.548,49 52.529.914.078,62 58.412.148.044,70 69.121.567.342,63

1.2 Dana Perimbangan 513.012.768.177,00 546.402.981.593,00 569.345.607.183,00 752.414.024.893,00 763.517.158.300,00

1.2.1 Dana Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan p 23.512.514.177,00 16.826.056.593,00 14.512.036.183,00 19.060.279.637,00 21.192.135.300,00

1.2.2 Dana Alokasi Umum 450.812.694.000,00 486.381.005.000,00 499.734.801.000,00 568.278.934.000,00 568.278.934.000,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 38.687.560.000,00 43.195.920.000,00 55.098.770.000,00 165.074.811.256,00 174.046.089.000,00

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 133.229.691.727,45 171.103.236.397,92 216.392.281.193,83 183.060.368.202,31 185.926.759.221,78

1.3.1 Pendapatan Hibah - - - 10.215.971.000,00 0,00

1.3.2 Pendapatan Dana Darurat - - - 0,00 0,00

1.3.3

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah lainnya 76.161.490.727,45 97.884.223.397,92 117.658.814.193,83

125.465.705.202,31 116.617.666.221,78

1.3.4 Dana Penyesuaian dan otonomi khusus 55.975.166.000,00 71.999.013.000,00 96.577.827.000,00 43.090.305.000,00 55.783.753.000,00

(8)

Tabel 5.7 Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Bangli 2013-2017 No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017* Rata-rata pertum buhan (%) B BELANJA

2.1. Belanja Tidak Langsung 475.739.671.237,83 556.735.255.346,17 616.282.161.171,28 703.884.752.973,93 628.256.778.147,50 15,17

2.1.1. Belanja Pegawai 371.523.672.414,83 417.521.985.26,00 475.644.605.714,00 576.798.979.320,00 446.464.222.453,50 11,71

2.1.2. Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2.1.3. Belanja Subsidi 165.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 142,31

2.1.4. Belanja Hibah 32.678.300.244,00 61.031.213.202,00 45.155.080.698,00 8.239.306.625,43 9.676.835.000,00 126,36

2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 2.264.325.000,00 3.255.000.000,00 1.080.000.000,00 2.214.280.000,00 0,00 -30,77

2.1.6. Belanja Bagi Hasil kepada

Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

1.972.461.800,00 2.420.830.000,00 3.335.672.211,00 3.709.841.075,00 4.326.789.000,00

21,12

2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan kepada

Propinsi/Kabupaten dan Pem. Desa 67.135.911.779,00 71.375.084.865,00 91.066.802.548,28 112.855.905.953,50 166.788.931.694,00 28,74

2.1.8. Belanja Tidak Terduga 0,00 1.131.142.014,17 0,00 66.440.000,00 1.000.000.000,00 -45,27

2.2. Belanja Langsung 176.603.987.325,90 205.641.743.143,90 283.501.940.625,78 385.565.404.950,13 509.084.592.447,64

6,04

2.2.1. Belanja Pegawai 20.116.994.600,00 19.937.561.016,00 46.406.485.655,00 56.811.196.264,00 1,51

(9)

5.4.3 Peningkatan Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah

Perusahaan daerah di Kabupaten Bangli yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya khususnya sektor air minum yaitu PDAM Kabupaten Bangli. Pembiayaan dari perusahaan daerah dapat menjadi salah satu alternative dalam mengembangkan infrastruktur Cipta Karya. Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya dalam 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 9.7 Perkembangan Investasi PDAM 2012-2016

NO TAHUN JUMLAH Rp KETERANGAN

1 2012 1.952.214.000 - 2 2013 13.602.600.280,56 - 3 2014 1.475.000.000 - 4 2015 - 5 2016 12.215.971.000,00 - TOTAL

Sumber : Bangli Dalam Angka dan PDAM

5.4.4 Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha dalam Pembiayaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Bangli diupayakan tidak saja dari pendanaan APBD, APBD Provinsi maupun APBN, namun juga diupayakan dari swasta. Beberapa kegiatan pada bidang Cipta Karya dalam 5 (lima) tahun terakhir sudah mulai terlihat adanya keterlibatan pihak swasta seperti pada sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Pada tahun-tahun selanjutnya, diharapkan konstribusi yang lebih besar dari pihak swasta mengingat keterbatasan dana APBD maupun APBN. Beberapa kegiatan yang didanai dari dana CSR dapat dilihat sebagaimana tabel berikut.

Tabel 5.5 Perkembangan KPS/CSR Bidang Cipta Karya dalam 5 (lima) tahun Terakhir

Kegiatan Tahun Kompone

n CSR

Satuan

Volume Nilai (Rp) Skema Ket

Pengembangan PPLP Pengadaan

Motor Sampah 2013 Motor Sampah 2 unit 50 Juta Baik

Penyediaan

Tong Sampah 2012 Tong Sampah

Terpilah

150 unit 10 juta Baik

Pengembangan Permukiman

(10)

5 Layak Huni Penataan Bangunan dan Lingkungan Penataan

Taman di Kabupaten Bangli

2016 Tanaman

bunga 1000 pohon baik

Sumber : Satker Randal Kab. Bangli

5.4.5. Pendanaan untuk Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Infrastruktur Permukiman yang Sudah Ada

Tabel 5.6 Pendanaan untuk Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Infrastruktur Permukiman 2019-2013

N

o. Uraian

Belanja Sanitasi Rata

-rata Pert umb uha n 2009 2010 2011 2012 2013 1. Belanja Sanitasi 1. 1. Air Limbah - 750.860.00 0 924.660.00 0 988.747.00 0 968.980.00 0 1.

2. Sampah Rumah Tangga 513.932.00 0 803.246.00 0 1.218.409.0 00 1.888.195.2 90 2.671.069. 600 51,1 0 1. 3. Drainase Lingkungan 871.689.00 0 2.289.247.0 00 1.544.156.0 00 2.140.770.0 00 1.797.220. 000 38,1 7 1. 4. PHBS 206.643.00 0 180.066.00 0 262.756.00 0 473.850.00 0 319.520.00 0 20,2 1 Total (1.1.+1.2.+1.3.+ 1.4.) 1.592.264.0 00 4.023.419.0 00 3.949.981.0 00 5.491.562.2 90 5.756.789. 600 48,6 8 2. Dana Alokasi

(11)

0 0 0 0 0 2.

2. DAK Lingkungan Hidup 725.000.00 0 700.800.00 0 773.100.00 0 814.680.00 0 873.460.00 0 4,89 2. 3. DK Perumahan dan Permukiman 2.061.484.0 00 608.200.00 0 791.700.00 0 1.076.450.0 00 1.019.820. 000 -2,40 Total (2.1.+2.2.+2.3.) 3.501.984.0 00 1.991.600.0 00 2.405.400.0 00 2.755.420.0 00 2.740.280. 000 -2,09 3. Pinjaman/Hiba h Untuk Sanitasi 0,00 4. Bantuan Keuangan Propinsi untuk Sanitasi 1.000.000. 000 100, 00 Belanja APBD Murni

untuk Sanitasi (1-2-3) Total Belanja Langsung 139.521.66 8.601 135.968.85 3.454 189.890.43 2.754 196.495.41 9.386 178.859.31 8.966 7,90 % APBD Murni untuk Sanitasi 0,37 0,85 0,71 0,93 0,84 0,95

5.4.5 Pengembangan Infrastruktur Skala Regional

Sistem pengelolaan di TPA Sampah Kab. Bangli, dengan lokasi di Dusun Bangklet, Desa Kayubuhi, Kecamatan Bangli Kab. Bangli, dengan luas area 4,75 Ha, pada saat ini menggunakan sistem sanitary Landfill, dilengkapi dengan IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ). TPA bangklet merupakan TPA yang di desain sebagai TPA Regional.

Gambar

Tabel 5.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah  Tahun 2012 s/d Tahun 2016 Kabupaten Bangli
Tabel 5.1 Realisasi dan Proyeksi Pendanaan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangli
Tabel 5.4 Potensi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya melalui  KPS
Tabel 5.5 DDUB Kabupaten Bangli 2011-2015
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya pemberian insentif atau hadiah pada lembaga keuangan syariah diperbolehkan asalkan pihak koperasi tidak memperjanjikan hadiah tersebut diawal akad dan tidak

a) Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya. b) Menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin

Saat menampilkan layar kendali sumber, Anda dapat pindah ke layar lain dengan menyentuh tombol operasi pada menu pintasan yang muncul.. 1 Tampilkan menu pintasan

Standar Pelayanan Minimal pendidikan dasar disingkat SPM pendidikan adalah tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal

Keuntungan dari perbanyakan vegetatif yaitu tanaman akan membawa sifat-sifat baik dari induknya, waktu yang dibutuhkan untuk berbuah dan berbunga lebih cepat

Sampling adalah proses pemilihan jumlah yang memadai dengan elemen yang tepat dari populasi, sehingga penelitian sampel dan pemahaman tentang sifat atau

Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses

Penulis melakukan percobaan untuk membuktikan kelemahan protokol WPA jika diterapkan pada Wireless LAN, yaitu melakukan serangan terhadap encryption (Network Key atau password)