• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metrologi Industri Teknik Mesin_ Alat Ukur, (Linier Langsung Dan Tak Langsung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metrologi Industri Teknik Mesin_ Alat Ukur, (Linier Langsung Dan Tak Langsung)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Metrologi Industri Teknik Mesin

Metrologi Industri Teknik Mesin

Senin, 02 Juni 2014 Senin, 02 Juni 2014

Alat Ukur, (linier langsung dan tak langsung) Alat Ukur, (linier langsung dan tak langsung)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebu

untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pt. Seluruh alat pengukur dapat terkenaengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu

kesalahan peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yan yang mempelajari cara-cara pengukurang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.

dinamakan metrologi.

Fisikawan menggunakan banyak alat

Fisikawan menggunakan banyak alatuuntuntuk melakukan pengukuran mereka. Inik melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual di

elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan lugunakan luas dalam pengembanganas dalam pengembangan alat pengukur modern.

alat pengukur modern.

Alat-alat ukur dalam peralatan kerja itu sendiri sangat banyak dan berbeda-beda Alat-alat ukur dalam peralatan kerja itu sendiri sangat banyak dan berbeda-beda bentuknya sesuai dengan fungsinya masing-masing.

bentuknya sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Benda ukur menurut geometrisnya tidak selamanya m

Benda ukur menurut geometrisnya tidak selamanya mempunyai dimensi ukuranempunyai dimensi ukuran dalam bentuk panjang. Akan tetapi ada kalanya disamping mempunyai dimensi panjang dalam bentuk panjang. Akan tetapi ada kalanya disamping mempunyai dimensi panjang  juga mempu

 juga mempunyai dinyai dimensi.mensi.

Peralatan kerja bengkel adalah sekumpulan alat/perkakas yang sering dipakai Peralatan kerja bengkel adalah sekumpulan alat/perkakas yang sering dipakai oleh mekanik dalam melakukan pekerjaan di bengkel, misalnya dalam kegiatan-kegiatan oleh mekanik dalam melakukan pekerjaan di bengkel, misalnya dalam kegiatan-kegiatan produksi, perawatan, perbaikan dan reparasi.Bagi seorang mekanik yang sehari-harinya produksi, perawatan, perbaikan dan reparasi.Bagi seorang mekanik yang sehari-harinya melakukan aktifitas tersebut, jelas memerlukan peralatan guna membantu agar melakukan aktifitas tersebut, jelas memerlukan peralatan guna membantu agar pekerjaannya bisa terselesaikan secara efektif dan efisien. Penggunaan peralatan yang pekerjaannya bisa terselesaikan secara efektif dan efisien. Penggunaan peralatan yang benar dan sesuai fungsinya merupakan keharusan.

benar dan sesuai fungsinya merupakan keharusan.

1.2

1.2 Perumusan Perumusan MasalahMasalah 1.

1. Apa saja macam-macam alat ukur linier, baik alat ukur linier langsung maupun alatApa saja macam-macam alat ukur linier, baik alat ukur linier langsung maupun alat ukur linier tak langsung?

ukur linier tak langsung? 2.

2. Bagaimana cara menggunakan bermacam-macam alat ukur linier untuk mengukurBagaimana cara menggunakan bermacam-macam alat ukur linier untuk mengukur benda dengan cara yang tepat dan benar?

benda dengan cara yang tepat dan benar? 3.

3. Bagaimana cara membaca skala alat-alat ukur linier langsung dengan benar?Bagaimana cara membaca skala alat-alat ukur linier langsung dengan benar?

1.3

1.3 TujuanTujuan 1.

1. Mengetahui bermacam-macam alat ukur linier, baik alat ukur linier langsung maupunMengetahui bermacam-macam alat ukur linier, baik alat ukur linier langsung maupun alat ukur linier tak langsung.

alat ukur linier tak langsung. 2.

2. Mengetahui cara menggunakan bermacam-macam alat ukur linier untuk mengukurMengetahui cara menggunakan bermacam-macam alat ukur linier untuk mengukur benda dengan cara yang tepat dan benar.

benda dengan cara yang tepat dan benar. 3.

3. Mengetahui cara membaca skala alat-alat ukur linier langsung dengan benar.Mengetahui cara membaca skala alat-alat ukur linier langsung dengan benar.

BAB II BAB II PENGUKURAN LINIER PENGUKURAN LINIER

arie effendi pranata arie arie effendi pranata arie

Ikuti Ikuti 55

Lihat profil lengkapku Lihat profil lengkapku Mengenai Saya  Mengenai Saya  ▼ ▼ 2014 (6)2014 (6) ▼ ▼ Juni (6)Juni (6)

Pengantar Metrologi Industri Pengantar Metrologi Industri Quality Control

Quality Control 7 Tools Basic Quality 7 Tools Basic Quality Toleransi

Toleransi

Karakteristik/ Spesifikasi Geometrik Karakteristik/ Spesifikasi Geometrik Alat Ukur, (linier langsung dan tak Alat Ukur, (linier langsung dan tak

langsung) langsung) Arsip Blog Arsip Blog

Create

(2)

1. DASAR TEORI

1.1. Pengertian Pengukuran Linear

Pengukuran Linear adalah proses pengukuran untuk mengetahui dimensidari suatu benda kerja yang belum diketahui ukurannya.

Pengukuran Linear Pembacaan Langsung Alat ukur langsung adalah alat ukur yang mempunyai skala ukur yangtelah dikalibrasi dan hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skalatersebut.Contoh alat ukur langsung :

a. Mistar Ukur b. Mistar Ingsut c. Mikrometer

Jadi, Pengukuran linear pembacaan langsung adalah proses pengukuran dimana hasil pengukuran dapat dilihat langsung dari skala alat ukur yang dipakai. Pengukuran Linear Pembacaan Tidak Langsung Pengukuran Linear pembacaan tidak langsung yaitu pengukuran dengan instrumen pembanding, maksudnya dengan membandingkan dimensi yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian membacanya dengan bantuan alatukur langsung. Pada pengukuran ini, kita melakukan dua kali proses pengerjaan. Macam-macam alat ukur yang tergolong alat ukur tidak langsung yaitu

a. Dial Indikator

b. Bore Gage atau Cylinder Gage

c. Caliper Gage

d. Telescoping gage

1.2 Jenis – jenis Alat Ukur Lineara.  A. Alat Ukur Linier Langsung

a. Mistar ukur

Mistar ukur merupakan alat ukur linier yang paling dikenal, biasanya berupa pelat baja atau kuningan di mana pada kedua tepi salah satu permukaannya diberi skala (metrik dan inchi) dengan panjang ukurannya bervariasi dari 100 s.d. 300 mm dengan kecermatan ukuran yaitu pembagian skala dalam 0.5 atau 1.0 mm. Cara Pengukuran

Cara pengukuran dengan mistar ini ialah dengan cara menempelkan mistar pada objek ukur sampai tepi mistar berimpit dengan tepi benda yang diukur sehingga secara tidak langsung panjang objek yang diukur tersebut dapat langsung dibaca dengan memakai ujung objek ukur sebagai indeks pembacaan skala.

Jenis – Jenis Mistar 1. Meteran Lipat

Merupakan gabungan dari mistar ukur degan sambungan engsel pada ujungnya. Hasil dari pengukurannya kurang baik dibandingkan dengan menggunakan mistar ukur biasa.

Gambar 2.1 Mistar lipat 2. Meteran Gulung

Merupakan meteran yang dibuat dari pelat baja tipis berbentuk pita yang dapat digulung dan ditempelkan dalam suatu wadah.

(3)

Gambar 2.2 Mitar Gulung

b. Mistar ingsut

Merupakan alat ukur linear serupa dengan mistar ukur yang mana mempunyai skala linier pada batang dengan ujungnya yang berfungsi sebagai sensor penahan benda ukur (disebut rahang ukur tetap) dan juga terdapat peluncur dengan sisi yang dibuat sejajar dengan permukaan rahang ukur(disebut rahag ukur gerak) yang biasanya dapat digeserkan pada batang ukur.

Cara Pengukuran.

Cara kerjanya ialah benda ukur ditahan padasalah satu sisi permukaannya oleh rahang ukur tetap, kemudian peluncur digeserkan sehingga rahang ukur gerak menempel pada sisi lainnya, pada saat benda ukur dijepit maka orang yang melakuka pengukuran dapat membaca posisi garis indeks pada skala ukur.

Hal – hal yang harus diperhatikan saat memakai mistar ingsut ialah sebagai berikut : a) Rahang ukur gerak (peluncur) harus dapat meluncur pada batang ukur dengan

bik tanpa bergoyang,

b) Periksa kedudukan nol serta kesejajaran permukaan ke dua rahang dengan cara mengatupkan rahang,

c) Benda ukur sedapat mungkin jangan diukur hanya dengan menggunakan ujung rahang ukur (harus agak kedalam), supaya kontak antara permukaan sensor dengan benda ukur cukup panjang sehingga terjadi efek pemosisian mandiri yang akan meniadakan kesalahan kosinus,

d) Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat yang bisa melenturkan rahang ukur ataupun lidah ukur kedalaman sehingga mengurangi ketelitian,

e) Pembacaan skala nonius mungkin dilakukan setlah mistar ingsut diangkat dari objek ukur dengan hati – hati.

Gambar 2.3 Mistar Ingsut / Jangka Sorong

c. Mikrometer

Merupkan alat ukur linier yang mempunyai kecermataan yang lebh tinggi dari pada mistar ingsut, mempunyai kecermatan sebesar 0.01 mm (meskipun namanya “mikrometer”). Jenis khusus memang ada yang dibuat dengan kecermataan 0.005 mm, 0.002 mm, 0.001 mm dab bahkan sampai dengan 0.0005 mm.

Pemakaian

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian mikrometer ialah sebagai berikut :

1. Permukaan benda ukur dan mulut ukur mikrometer harus dalam kondisi bersih. 3. Sebelum dipakai, kedudukan mikrometer harus diperiksa.

4. Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur.

5. Beda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan kanan. 6. Pada waktu mengukur, penekanan poros ukur pada benda ukur tidak boleh

(4)

terlalu keras sehingga memungkinkan kesalahan ukur karena adanya deformasi. 7. Kalibrasi

8. Untuk melakukan kalibrasi mikrometer dapat dilakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut :

9. Gerakan silinder putar/poros ukur. harus berputar dengan baik, rasakan tidak terjadi goyangan karena keausan ulir utama.

10. Kedudukan nol apabila. Apabila mulut ukur dirapatkan garis referensi/indeks harus menunjuk nol.

11. Keberfungsian beberapa bagian yang lain seperti gigi gelincir (ratchet) dan pengunci poros ukur.

12. Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor). Karena keausan, muka ukur dapat menjadi tidak rata dan tidak sejajar sehinggia memungkinkan kesalahan ukur.

13. Kebenaran penunjukan harga pengukuran. Sehingga harga yang ditunjukan oleh mikrometer harus sesuai dengan ukuran standar yang benar 9 harga nominal dengan toleransi yang diterapkan sesuai dengan standar)

Gambar 2.4 Mikrometer

B. Alat Ukur Linier Tak Langsung a. Dial Indikator

Dial indikator atau dial gage digunakan untuk mengukur

kebengkokan,

run out 

, kekocakan,

end play, back lash

, kerataan, dan

sebagainya. Didalam dial indikator terdapat mekanisme yang dapat

memperbesar gerakan yang kecil. Pada saat

spindle

bergerak sepanjang

permukaan yang diukur, gerakan tersebut diperbesar oleh mekanisme

pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh jarum penunjuk.

Gambar 2.5 Dial Indikator Prosedur penggunaan dial indikator

1. Posisi

spindle

dial indikator harus tegak lurus dengan permukaan yang

diukur.

2. Garis imajinasi dari mata si pengukur ke jarum penunjuk harus tegak lurus

pada permukaan dial indikator pada saat sedang membaca hasil

pengukuran

3. Dial indikator harus dipasang dengan teliti pada batang penyangganya,

artinya dial indikator tidak boleh goyang.

4. Putarlah

outer ring

dan stel pada posisi nol. Gerakkan spindle ke atas dan

ke bawah, kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk selalu kembali ke

posisi nol setelah

spindle

dibebaskan.

(5)

pengubah yang sangat presisi.

6. Jangan memberi oli atau

grease

diantara

spindle

dan tangkainya, karena

akan menghambat gerakan

spindle

.

b. Bore Gage atau Cylinder Gage

Bore gageadalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter silinder. Pada bagian atas terdapatdial gage dan pada bagian bawah terdapatmeasuring point yang dapat bergerak bebas. Pada sisi lainnya terdapat replacement rodyang panjangnya bervariasi tergantung keperluan. Dalam satu set, terdapat bermacam-macam ukuran replacement rod dengan panjang tertentu. Disamping itu juga terdapatreplacement washeryang tebalnya mulai dari 1 – 3 mm. Replacement securing threadadalah semacam mur pengikat yang fungsinya untuk mengunci agarreplacement rod dan washernya tidak lepas pada saatbore gage digunakan.

Gambar 2.6 Bore Gage atau Cylinder Gage

Pengukuran diameter silinder dengan

bore gage

memerlukan alat ukur lain

yaitu mistar geser dan mikrometer. Ada dua cara yang dapat dilakukan

untuk mengukur diameter silinder.

Cara I :

a) Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukuran : 75,40 mm.

b) Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil

pengukuran tersebut, misal 76 mm.

c) Pasang replacement rod pada bore gage. d) Ukur panjang

replace-ment rod

dengan mikrometer luar seperti pada gamba

samping dan usaha-kan jarum

dial gage

tidak bergerak, misal diperoleh hasil pengukuran = 76,20 mm.

e) Masukkan replacement rod ke dalam lubang (silinder),

goyangkan tangkai bore gage ke kanan dan ke kiri seperti

pada gambar 37 sampai diperoleh penyimpangan terbesar

(posisi tegak lurus)

f) Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial gage, misal

diperoleh 0,13 mm.

g) Besarnya diameter silinder adalah selisih antara hasil

pengukuran panjang

replacement rod

dengan besarnya

penyimpangan jarum

bore gage

.

Jadi diameter silinder = 76,20 – 0,13 = 76,07 mm.

Cara II :

a) Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misal diperoleh

hasil pengukuran : 75,40 mm.

b) Pilih

replacement rod

yang panjangnya lebih besar dari hasil

pengukuran tersebut, misal 76 mm.

c) Pasangreplacement rodpadabore gage.

d) Set mikrometer luar pada 76 mm, kemudian tempatkan

replacement rod

antara

anvil

dan

spindle

mikrometer

e) Set jarumdial gagepada posisi nol dengan cara memutarouter ring

f) Masukkan

replacement rod

ke dalam lubang (silinder),

goyangkan tangkai bore gage ke kanan dan ke kiri sampai

diperoleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus)

(6)

g) Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial gage.

h) Apabila penyimpangan jarum dial gage :

(1) Di sebelah kanan nol: Ǿsilinder = 76 – penyimpangan

(2) Di sebelah kiri nol : Ǿsilinder = 76 + penyimpangan

c. Caliper Gage

Caliper gage

adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk

mengukur diameter dengan ukuran kecil, misalnya diameter lubang laluan

katup, diameter dalam

rocker arm

dan sebagainya.

Pada bagian atascaliper gageterdapatdial gagedan pada bagian bawah terdapat kaki (lug) yang dapat bergerak bebas. Fungsi tombol yang terdapat padadial gage untuk menggerakkan kaki-kaki. Apabila tombol ditekan, maka kaki-kaki tersebut akan saling berhimpitan (menyempit). Untuk menset nol dapat dilakukan dengan memutarouter ring sehingga jarum penunjuk bertepatan dengan angka nol pada skala pengukuran.

Gambar 2.7 Caliper Gage

Prosedur penggunaan Caliper Gage

Pengukuran komponen mesin dengan

caliper gage

memerlukan

alat ukur lain yaitu mistar geser dan mikrometer. Adapun prosedur

pengukuran diameter dalam dengan

caliper gage

dapat dilakukan sebagai

berikut:

(1) Ukur diameter dalam dengan mistar geser, misal diperoleh hasil

pengukurannya = 8,40 mm

(2) Set mikrometer luar mendekati hasil pengukuran dengan mistar geser,

misal : 8,50 mm

(3) Tempatkan kaki-kaki caliper diantara

anvil

dan

spindle

mikrometer luar

(4) Gerakkan caliper sampai diperoleh penunjukan jarum maksimal (posisi

tegak lurus).

(5) Putar

outer ring

sampai angka nol pada skala pengukuran lurus

dengan jarum penunjuk.

(6) Tekan tombol caliper, kemudian masukkan kaki-kaki caliper ke dalam

lubang dan bebaskan tombol.

(7) Gerakkan caliper sampai diperoleh penunjukkan maksimal.

(8) Baca penunjukkan jarum penunjuk pada caliper gage. Apabila hasil

pembacaan = 0,07 mm, maka diameter dalam lubang tersebut adalah

= 8,50 – 0,07 = 8,43 mm

d. Telescoping gage

Telescoping gage

atau pengukur T merupakan alat ukur

pembanding yang biasa digunakan untuk mengukur diameter dalam

komponen yang agak ke dalam. Hal tersebut dimungkinkan karena alat

ukur ini mempunyai batang ukur yang cukup panjang. Poros ukur atau

sensornya dapat bergerak memanjang sendiri karena adanya pegas

didalamnya. Pada batang pengukur dilengkapi dengan pengunci yang

(7)

Diposkan oleh arie effendi pranata arie di 15.25

dihubungkan dengan poros ukur sehingga dengan pengunci tersebut,

poros ukur dapat dimatikan gerakannya.

Alat ukur ini biasanya terdiri atas satu set yang berisi beberapa

pengukur T yang masing-masing mempunyai kapasitas pengukuran

yang berbeda (lihat gambar 43). Pada batang ukurnya biasanya sudah

dicantumkan kapasitas pengukurannya, misalnya 10 – 25 mm. Ini

berarti ukuran terkecil yang dapat diukur adalah 10 mm dan ukuran

maksimumnya 25 mm.

Gambar 2.8 Telescoping gage

Prosedur penggunaan

Telescoping gage

adalah sebagai berikut :

a. Pilihlah

telescoping gage

dengan kapasitas ukur tertentu sesuai

dengan range dari komponen yang akan diukur.

b. Masukkan

telescoping gage

ke dalam lubang dan kendorkan

penguncinya sehingga poros ukur benar-benar menyentuh bidang

yang diukur.

c. Kuncilah gerakan poros ukur dengan cara memutar pengunci ke

kanan sehingga poros ukur tidak dapat bergerak lagi.

d. Keluarkan

telescoping gage

yang sudah terkunci tersebut dari

lubangnya.

e. Ukurlah panjang poros ukur dengan mikrometer luar. Besarnya

diameter lubang sama dengan angka yang ditunjukkan pada

mikrometer.

BAB III PENUTUP

3.1 PENUTUP

3.2 SARAN

+1 Rekomendasikan ini di Google

1 komentar:

Raswodotcom 22 Desember 2014 19.31

thanks infonya gan, sangat bermanfaat sekali buat kita...

 jika a da yang butuh perlengkapan bengkel, perkakas las, dll anda bisa kunjungi web kami http://goo.gl/aXB4wg

kami menyediakan berbagai macam alat-alat bengkel, perkakas dll yang anda butuhkan.

(8)

Posting Lebih Baru

Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Accou

Publikasikan Pratinjau

Balas

Gambar

Gambar 2.1 Mistar lipat 2. Meteran Gulung
Gambar 2.3 Mistar Ingsut / Jangka Sorong
Gambar 2.5 Dial Indikator Prosedur penggunaan dial indikator
Gambar 2.7 Caliper Gage
+2

Referensi

Dokumen terkait