• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Ajar Proteksi Sistem Tenaga-2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bahan Ajar Proteksi Sistem Tenaga-2010"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU I BAHAN AJAR 

BUKU I BAHAN AJAR 

PROTEKSI SISTEM TENAGA

PROTEKSI SISTEM TENAGA

Penyusunan Bahan Ajar Dalam Kurikulum Berbasis

Penyusunan Bahan Ajar Dalam Kurikulum Berbasis KompetensiKompetensi (Kurikulum 2007)

(Kurikulum 2007) Politeknik Negeri Bandung Politeknik Negeri Bandung Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Sunarto, ST, MEn! Sunarto, ST, MEn! NIP

NIP : : "#$%"%%&"#''&("&&("#$%"%%&"#''&("&&(

PROGRAM STUDI TEKNIK )ISTRIK  PROGRAM STUDI TEKNIK )ISTRIK 

JURUSAN TEKNIK E)EKTRO JURUSAN TEKNIK E)EKTRO PO)ITEKNIK NEGERI BANDUNG PO)ITEKNIK NEGERI BANDUNG

%&"& %&"&

(2)

Dengan menguapkan puji syukur ke hadirat Allah !ang "aha #sa$ penyusun telah Dengan menguapkan puji syukur ke hadirat Allah !ang "aha #sa$ penyusun telah  berhasil menyelesaikan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi dengan judul %

 berhasil menyelesaikan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi dengan judul % PROTEKSI SISTEM TENAGA

PROTEKSI SISTEM TENAGA

Bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dari mata kuliah Proteksi &istem 'enaga Bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dari mata kuliah Proteksi &istem 'enaga de

dengngan an kokode de mamata ta kukuliliahah KB#0*KB#0* diberidiberikan kan padpada a semsemestester er + + (l(limaima) ) pada Prograpada Programm Dip

Diplomloma a ,,, ,,, ProProgragram m &tu&tudi di 'e'ekniknik k isistritrik k -ur-urusausan n ''ekeknik nik #le#lektrktro o PolPolititeknieknik k NegNegerieri Bandung. "ateri yang diberikan pada bahan ajar ini merupakan dasar bagi mata kuliah Bandung. "ateri yang diberikan pada bahan ajar ini merupakan dasar bagi mata kuliah yang berkaitan dengan

yang berkaitan dengan Proteksi &istem 'eProteksi &istem 'enaga.naga. Penyu

Penyusunan sunan bahan ajar bahan ajar dilakudilakukan kan melalmelalui ui pendekapendekatan tan penyuspenyusunan unan matemateri ri berbasberbasisis kompetensi (

kompetensi (competency based competency based ) sehingga kemampuan yang hendak diapai$ baik untuk ) sehingga kemampuan yang hendak diapai$ baik untuk  set

setiap iap sub sub pokopokok k bahbahasaasan$ n$ pokopokok k bahbahasaasan n mamaupun upun matmata a kulkuliah iah disdisesuesuaikaikan an dendengangan ko

kompmpetetenensi si yayang ng haharurus s didimimililiki ki ololeh eh mamahahasisis/s/a$ a$ sesebabagagaimimanana a yayang ng tetertrterera a dadalalamm kur

kurikuikulum lum maumaupun pun daldalam am araris1is1gargaris is BesBesar ar ProProgragram m PengPengajaajaran ran (B(BPP) PP) sehsehinginggaga diharapkan setiap perkuliahan dapat terukur dengan baik.

diharapkan setiap perkuliahan dapat terukur dengan baik.

Dengan digunakannya bahan ajar ini$ semoga dapat bermanaat dan dapat membantu Dengan digunakannya bahan ajar ini$ semoga dapat bermanaat dan dapat membantu mem

memudahudahkan kan pempembaa baa umuumum m dan dan mahmahasiasis/a s/a khukhusussusnynya a daldalam am menmenapaapai i tujtujuan uan matmataa kuliah seperti yang tertera dalam aris1garis Besar Program Pengajaran (BPP) yaitu kuliah seperti yang tertera dalam aris1garis Besar Program Pengajaran (BPP) yaitu me

memimililiki ki penpengegetatahuhuan an dadasasar r tetentntanang g PrPrototekseksi i &i&iststem em ''eenanagaga. . AAkhikhir r katkata a pepenulnulisis menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta membantu sehingga menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta membantu sehingga terselesaikannya bahan ajar ini.

terselesaikannya bahan ajar ini.

Bandung$

Bandung$ 0 0 No3ember No3ember 20402040

  Penulis$

  Penulis$

&unarto$

&unarto$ &'.&'.$ $ ".#ng.".#ng.

 N,P % 45624220450400  N,P % 45624220450400

DA*TAR ISI

DA*TAR ISI

Hala+an Hala+an

KATA PENGAN

(3)

Dengan menguapkan puji syukur ke hadirat Allah !ang "aha #sa$ penyusun telah Dengan menguapkan puji syukur ke hadirat Allah !ang "aha #sa$ penyusun telah  berhasil menyelesaikan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi dengan judul %

 berhasil menyelesaikan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi dengan judul % PROTEKSI SISTEM TENAGA

PROTEKSI SISTEM TENAGA

Bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dari mata kuliah Proteksi &istem 'enaga Bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dari mata kuliah Proteksi &istem 'enaga de

dengngan an kokode de mamata ta kukuliliahah KB#0*KB#0* diberidiberikan kan padpada a semsemestester er + + (l(limaima) ) pada Prograpada Programm Dip

Diplomloma a ,,, ,,, ProProgragram m &tu&tudi di 'e'ekniknik k isistritrik k -ur-urusausan n ''ekeknik nik #le#lektrktro o PolPolititeknieknik k NegNegerieri Bandung. "ateri yang diberikan pada bahan ajar ini merupakan dasar bagi mata kuliah Bandung. "ateri yang diberikan pada bahan ajar ini merupakan dasar bagi mata kuliah yang berkaitan dengan

yang berkaitan dengan Proteksi &istem 'eProteksi &istem 'enaga.naga. Penyu

Penyusunan sunan bahan ajar bahan ajar dilakudilakukan kan melalmelalui ui pendekapendekatan tan penyuspenyusunan unan matemateri ri berbasberbasisis kompetensi (

kompetensi (competency based competency based ) sehingga kemampuan yang hendak diapai$ baik untuk ) sehingga kemampuan yang hendak diapai$ baik untuk  set

setiap iap sub sub pokopokok k bahbahasaasan$ n$ pokopokok k bahbahasaasan n mamaupun upun matmata a kulkuliah iah disdisesuesuaikaikan an dendengangan ko

kompmpetetenensi si yayang ng haharurus s didimimililiki ki ololeh eh mamahahasisis/s/a$ a$ sesebabagagaimimanana a yayang ng tetertrterera a dadalalamm kur

kurikuikulum lum maumaupun pun daldalam am araris1is1gargaris is BesBesar ar ProProgragram m PengPengajaajaran ran (B(BPP) PP) sehsehinginggaga diharapkan setiap perkuliahan dapat terukur dengan baik.

diharapkan setiap perkuliahan dapat terukur dengan baik.

Dengan digunakannya bahan ajar ini$ semoga dapat bermanaat dan dapat membantu Dengan digunakannya bahan ajar ini$ semoga dapat bermanaat dan dapat membantu mem

memudahudahkan kan pempembaa baa umuumum m dan dan mahmahasiasis/a s/a khukhusussusnynya a daldalam am menmenapaapai i tujtujuan uan matmataa kuliah seperti yang tertera dalam aris1garis Besar Program Pengajaran (BPP) yaitu kuliah seperti yang tertera dalam aris1garis Besar Program Pengajaran (BPP) yaitu me

memimililiki ki penpengegetatahuhuan an dadasasar r tetentntanang g PrPrototekseksi i &i&iststem em ''eenanagaga. . AAkhikhir r katkata a pepenulnulisis menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta membantu sehingga menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta membantu sehingga terselesaikannya bahan ajar ini.

terselesaikannya bahan ajar ini.

Bandung$

Bandung$ 0 0 No3ember No3ember 20402040

  Penulis$

  Penulis$

&unarto$

&unarto$ &'.&'.$ $ ".#ng.".#ng.

 N,P % 45624220450400  N,P % 45624220450400

DA*TAR ISI

DA*TAR ISI

Hala+an Hala+an

KATA PENGAN

(4)

HA)AMAN PENGESAHAN

HA)AMAN PENGESAHAN ... i... i KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR ... ii... ii DA*TAR ISI

DA*TAR ISI ... iii... iii DA*TAR TABE)

DA*TAR TABE) ... 3... 3 DA*TAR GAMBAR 

DA*TAR GAMBAR  ... ... 3i3i DESKRIPSI MATA KU)IAH

DESKRIPSI MATA KU)IAH ... 3iii... 3iii BAB I

BAB I : Gan!!uan : Gan!!uan a-a Siste+ a-a Siste+ TeTena!a )istri. -an na!a )istri. -an Peralatan Prote.siPeralatan Prote.si ... 4... 4 4.4 -enis

4.4 -enis angguan Pada angguan Pada sistem sistem 'e'enaga isnaga istrik trik ... 4... 4 4.2

4.2 Perangkat Perangkat &istem &istem Proteksi Proteksi ... ... ** BAB

BAB II II : : Kara.teristi. Kara.teristi. Prote.siProte.si ... 2... 2 2.4

2.4 Karakteristik Karakteristik 88aktu aktu Kerja Kerja &eketika &eketika ... ... 2525 2.2

2.2 Karakeristik Karakeristik 8a8aktu ktu Kerja Kerja 'e'ertentu rtentu ... ... 00 2.

2. Karakteristik Karakteristik 8a8aktu ktu Kerja Kerja 'e'erbalik rbalik ... ... 44 2.*

2.* Karakteristik Karakteristik ,D"' ,D"' (,n3erse (,n3erse Deinite Deinite "inimum "inimum 'ime) 'ime) ... ...  BAB

BAB III III : : Prote.si Prote.si Jarin!an Jarin!an Distri/usiDistri/usi  ...  ... ** .4

.4 9use 9use :ut :ut ;ut;ut ... +... + .2

.2 Penutup Penutup Balik Balik ;tomatis ;tomatis < < Autoreloser Autoreloser ... ... **** .

. oad oad Break Break &/ith &/ith (B&) (B&) ... ... *+*+ BAB

BAB I0 I0 : Pr: Prote.si Tote.si Trans1or+ator rans1or+ator TeTena!ana!a ... *... * *.4

*.4 -enis -enis angguan angguan pada pada 'ransor'ransormator mator 'e'enaga ... naga ... ** *.2

*.2 -enis -enis Proteksi Proteksi 'ransorm'ransormator ator 'e'enaga naga ... ... *5*5 BAB

BAB 0 0 : : Prote.si Prote.si GeneratorGenerator ... +... + +.4

+.4 Proteksi Proteksi generator generator terhadap terhadap gangguan gangguan eksternal eksternal ... ... +5+5 +.2

+.2 Proteksi Proteksi generator generator terhadap terhadap gangguan gangguan internal internal ... ... 6060 +.

+. Pengetanahan Pengetanahan 'iti'itik k Netral Netral enerator enerator ... ... 66 +.*

+.* Proteksi Proteksi enerator enerator 'e'erhadap rhadap angguan angguan "esin "esin Penggerak Penggerak ... 6*... 6*

BAB

BAB 0I 0I : : Pen2etelan -an Pen2etelan -an Koor-inasi Koor-inasi Prote.siProte.si ... ... 6+6+ 6.4

6.4 Penyetelan Penyetelan =elai =elai Arus Arus lebih lebih ... ... ... 6+6+ 6.2

6.2 Koordinasi Koordinasi Proteksi Proteksi ... ... 7777

DA*TAR PUSTAKA DA*TAR PUSTAKA

DA*TAR TABE)

DA*TAR TABE)

(5)

  Hala+an

'abel 4.4 Kelas :' pengukuran ... 20

'abel 4.2 Kelas :' proteksi ... ... 20

'abel .4 Arus leleh (arus lebur) use link tipe K ...  'abel .2 Arus leleh (arus lebur) use link tipe ' ... . 5

'abel . 'ipe dan rating use link yang diproduksi ... *0

'abel .* =ekomendasi arus pengenal pelebur 2* k> jenis letupan (e?pulsion) .... * 'abel *.4 :ontoh rating use trao distribusi 44 k> ... +6

'abel *.2 -enis proteksi pada transormator tenaga ... +7

'abel 6.4 Koordinasi proteksi antar 9:; ... 5

'abel 6.2 Koordinasi proteksi antar use link tipe ' dengan use link tipe ' ... 5

'abel 6. Koordinasi proteksi antar use link tipe K dengan use link tipe K ... 50

(6)

  Hala+an

ambar 4.4 Komponen peralatan pada sistem pengaman ... +

ambar 4.2 Kur3a B1@ transormator arus untuk proteksi dan pengukuran ... 4+

ambar 4. 'rao arus dengan rangkaian primer seri dan primer paralel ... 46

ambar 4.* &ekunder :' ditap ... ... 46

ambar 4.+ Primer dan sekunder :' ditap ... ... 47

ambar 4.6 &ekunder :' ditap dengan multi rasio ... 47

ambar 4.7 :' dengan 2 lilitan sekunder ... 4

ambar 4. :' dengan 2 lilitan primer dan 2 lilitan sekunder ... 45

ambar 4.5 'rao tegangan indukti ... ... 24

ambar 4.40 'rao tegangan kapasiti ... 22

ambar 4.44 @ubungan trao tegangan ... 2

ambar 4.42 'rao tegangan dengan 2 lilitan sekunder ... 2*

ambar 4.4 @ubungan open delta atau > ... 2*

ambar 4.4* @ubungan asa ke tanah ... ... 2+

ambar 2.4 Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja seketika ... 25

ambar 2.2 Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja tertentu ... 0

ambar 2. Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja terbalik ... 4

ambar 2.* Karakteristik ,D"' ... ...  ambar .4 9:; jenis e?pulsion ... ... 6

ambar .2 9:; tipe open link ... 7

ambar . :ara kerja autoreloser ... ... *+ ambar .* Pemasangan B& pada rangkaian paralel ... *6

ambar .+ B& digunakan sebagai setionaliser ... .... *6

ambar *.4 Konstruksi bagian dalam relai buhol ... +0

ambar *.2 =angkaian relai suhu ... +2

ambar *. mabar diagram satu garis penga/atan relai dierensial ... + ambar *.* =elai tanki tanah ... ... + ambar *.+ =elai arus lebih ... ... +* ambar *.6 =elai gangguan tanah (9=) ... ... +* ambar *.7 =elai gangguan tanah terbatas (=#9) ... ++ ambar *. Arrester pada transormator ... +6

ambar +.4 Bagan generator dengan penggerak dan medan penguat ... + ambar +.2 Perlindungan generator terhadap sambaran petir ... +5

ambar +. =elai dierensial sebagai pengaman generator ... 60

ambar +.* Pengaman gangguan tanah pada generator ... 64

ambar 6.4 Diagram satu garis sistem radial ... ... 67

ambar 6.2 Diagram satu garis sistem subtransmisi ... 70

ambar 6. Diagram satu garis sistem radial dengan sumber dari satu sisi ... 74

ambar 6.* &istem radia dua bus ... 72

ambar 6.+ Penyetelan /aktu pada relai arus lebih jenis deinite ... 7

ambar 6.6 Penyetelan /aktu pada relai arus lebih jenis in3ers ... 7*

(7)

ambar 6. Daerah pengamanan ... 7

ambar 6.5 Pengamanan pada sistem radial ... ... 75

ambar 6.40 Prinsip kerja relai pengaman ... ... 0

ambar 6.44 Koordinasi antar ;:= jenis deinite ... . 4

ambar 6.42 Koordinasi antar ;:= jenis in3ers ... ... 2

ambar 6.4 Koordinasi antar ;:= jenis deinite pada sistem radial dengan sumber dari dua sisi ... 2

ambar 6.4* Koordinasi antar ;:= jenis in3ers pada sistem radial dengan sumber dari dua sisi ...  ambar 6.4+ Koordinasi ;:= dengan PB; ... * ambar 6.46 Koordinasi PB; dengan PB; berdasarkan pertingkatan arus ... * ambar 6.47 Koordinasi PB; dengan PB; berdasarkan pertingkatan /aktu ... + ambar 6.4 Koordinasi PB; dengan 9:; ... ... 6

ambar 6.45 Koordinasi 9:; dengan 9:; ... ... 7

DESKRIPSI MATA KU)IAH

"" I-entitas Mata Kuliah

(8)

-udul "ata Kuliah % Proteksi &istem 'enaga  Nomor Kode < &K& % KB# 0* < 2 &K&

&emester < 'ingkat % &emester > < 'ingkat ,,,

Prasyarat % Analisa &istem 'enaga$ Distribusi 'enaga istrik. -umlah -am < "inggu % 2 -am < 46 "inggu

"% Rin!.asan Toi. 3 Sila/us

"ahasis/a dapat memahami proteksi pada sistem tenaga listrik dengan okus pada jenis gangguan pada sistem tenaga listrik serta sistem proteksi dan peralatannya.

"% Ko+etensi 4an! Ditun5an! 4. Proyek Akhir 

"6 Tu5uan Pe+/ela5aran U+u+

&etelah selesai mengikuti perkuliahan mahasis/a dapat menjelaskan konsep dasar proteksi sistem tenaga yang terkait dengan jenis proteksi$ ara kerja proteksi $ dan kordinasi sistem  proteksi.

"7 Tu5uan Pe+/ela5aran Khusus

4. "ahasis/a dapat menjelaskan jenis1jenis proteksi pada sistem tenaga listrik. 2. "ahasis/a dapat menjelaskan ara kerja proteksi sistem tenaga listrik.

. "ahasis/a dapat menjelaskan pertimbangan dalam pemilihan peralatan proteksi$ yang sesuai dengan jenis peralatan yang dilindungi.

*. "ahasis/a dapat menjelaskan dan menggambarkan karakteristik peralatan proteksi. +. "ahasis/a dapat menjelaskan langkah1langkah dalam penyetelan relai proteksi. 6. "ahasis/a dapat melakukan dan menghitung penyetelan relai proteksi.

7. "ahasis/a dapat menjelaskan kordinasi kerja sistem proteksi.

. "ahasis/a dapat menjelaskan jenis proteksi dan metode yang digunakan pada sistem tenaga listrik.

5. "ahasis/a dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan dan pengujian relai proteksi.

40. "ahasis/a dapat mendeskripsikan pertimbangan dasar dalam pemilihan jenis proteksi yang sesuai dengan peralatan yang dilindungi.

(9)

BAB I

GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA )ISTRIK  DAN PERA)ATAN PROTEKSI

"" Jenis Gan!!uan Pa-a siste+ Tena!a )istri. 

-enis gangguan utama dalam saluran distribusi tenaga listrik adalah gangguan hubung singkat. angguan hubung singkat ini terjadi sebagai akibat dari tembusnya bahan isolasi$ kesalahan teknis$ polusi debu$ dan pengaruh alam di sekitar saluran distribusi tenaga listrik$ sehingga ada arus yang mengalir dari asa ke tanah atau antar asa. -aringan distribusi  berungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke pelanggan. ntuk keandalan pelayanan  penyaluran tenaga listrik ke pelanggan maka jaringan distribusi perlu dilengkapi dengan

alat pengaman.

Bila ditinjau dari segi lamanya /aktu gangguan$ maka gangguan pada saluran distribusi tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua$ yaitu %

• angguan sementara ( gangguan temporer ). • angguan permanen ( gangguan stationer ).

ntuk gangguan temporer (gangguan sementara) ditandai dengan normalnya kerja sistem setelah pengaman dimasukkan (menutup) kembali. &edangkan gangguan permanen (gangguan stationer) ditandai dengan jatuhnya pengaman setelah dimasukkan kembali$ dan  biasanya dilakukan sampai tiga kali. Pada gangguan permanen$ pengaman bisa bekerja normal kembali setelah gangguan tersebut bisa diatasi. &edangkan gangguan yang bersiat temporer$ penyebab gangguan akan hilang dengan sendirinya setelah pengaman jatuh<trip. angguan yang bersiat permanen bisa disebabkan karena adanya kerusakan pada peralatan sistem tenaga listrik$ sehingga gangguan ini baru bisa diatasi setelah kerusakan pada  peralatan tersebut sudah diperbaiki. angguan temporer yang terjadi berulang1ulang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan pada peralatan sistem tenaga listrik dan hal ini dapat

(10)

 pula menimbulkan gangguan yang bersiat permanen sebagai akibat adanya kerusakan  peralatan tersebut.

Ditinjau dari maam gangguannya$ maka gangguan hubung singkat dapat dibedakan menjadi

a. angguan hubung singkat tiga asa.

 b. angguan hubung singkat dua asa ke tanah. . angguan hubung singkat satu asa ke tanah. d. angguan hubung singkat antar asa ( dua asa ).

Dari empat jenis gangguan tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok gangguan$ yaitu %

a. angguan hubung singkat simetris.  b. angguan hubung singkat tidak simetris.

!ang termasuk dalam gangguan hubung singkat simetris adalah gangguan hubung singkat tiga asa$ sedangkan gangguan yang lainnya termasuk gangguan hubung singkat tidak simetris.

angguan hubung singkat akan mengakibatkan arus lebih pada asa yang teganggu$ dimana arus gangguan tersebut mempunyai harga yang jauh lebih besar dari rating arus maksimum yang diijinkan pada peralatan. Arus hubung singkat ini dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan sistem tenaga listrik jika pengaman tidak segera bekerja.

angguan1gangguan yang lain jika terjadi berulang1ulang bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan isolasi maupun peralatan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik dan hal ini akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya hubung singkat.

*a.tor Pen2e/a/ Gan!!uan

9aktor1aktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik antara lain %

(11)

a Sur5a Petir

"engingat saluran transmisi dan distribusi tersebar luas dan panjang membentang serta beroperasi pada kondisi tempat yang uaanya berbeda1beda$ maka kemungkinan terjadinya gangguan yang disebabkan oleh petir besar sekali$ terutama  pada musim hujan. angguan yang disebabkan oleh petir ini sangat berbahaya

karena dapat merusak isolasi peralatan. / Sur5a Hu/un!

!nag dimaksud dengan surja hubung adalah kenaikan tegangan pada saat dilangsungkan pemutusan arus oleh P"'. Kenaikan tegangan yang disebabkan oleh adanya gangguan surja hubung ini dapat merusak isolasi peralatan.

8 Polusi De/u

Debu1debu yang menempel pada isolator$ bila udara lembab maka debu tersebut merupakan konduktor yang dapat menyebabkan terjadinya lonatan bunga api yang  pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan hubung singkat asa ke tanah.

- A-an2a ohon9ohon 2an! ti-a. teraat

Pohon1pohon yang dekat dengan saluran transmisi dan distribusi bila tidak tera/at dan rantingnya masuk ke daerah bebas saluran transmisi dan distribusi$ hal ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan hubung singkat asa ke tanah.

e Isolator 2an! rusa.

,solator yang rusak karena sambaran petir atau karena usia yang sudah tua bisa menyebabkan terjadinya gangguan hubung singkat antar asa atau gangguan hubung singkata dari asa ke tanah.

1 Daun9-aun3sa+ah 2an! +ene+el a-a Isolator

Daun1daun<sampah yang terbang terba/a angin dan kemudian menempel pada isolator akan mengakibatkan jarak bebas berkurang sehingga dapat mengakibatkan terjadinya lonatan bunga api. @al ini bisa mengakibatkan terjadinya gangguan hubung singkat antar asa atau gangguan hubung singkat dari asa ke tanah.

(12)

"% Peran!.at Siste+ Prote.si

angguan pada jaringan distribusi tenaga listrik sebagian besar merupakan gangguan hubung singkat$ yang menimbulkan arus listrik ukup besar. &emakin besar sistemnya$ semakin besar pula arus gangguannya.

Arus gangguan yang besar bila tidak segera dihilangkan akan merusak peralatan yang dilalui arus gangguan. ntuk melepaskan daerah yang terganggu diperlukan alat pengaman. Di sini jelas bah/a alat pengaman bertujuan untuk melepaskan atau membuka sistem yang teganggu sehingga arus gangguan ini akan padam. ntuk memenuhi tujuan tersebut maka diperlukan sistem proteksi.

!ang dimaksud dengan sistem proteksi tenaga listrik adalah suatu suatu sistem pengamanan kepada peralatan1peralatan listrik dan saluran terhadap kondisi abnormal. &istem proteksi diperlukan untuk menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat gangguan. &emakin epat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikitlah pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat. Disamping itu dengan  bekerjanya sistem proteksi maka daerah yang terganggu bisa dilokalisir sehingga dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen$ dan juga untuk mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.

&uatu sistem proteksi terdiri dari beberapa komponen peralatan yang membentuk satu rangkaian yang masing1masing komponen mempunyai tugas sesuai dengan ungsinya. Komponen peralatan pada sistem pengaman adalah sebagai berikut %

a. :iruit Breaker<Pemutus tenaga  b. =elay<=ele

. 'rao Arus (:') d. 'rao 'egangan (P') e. Kabel Kontrol

. Baterai

Pada gambar 4.4 memperlihatakan sistem pengaman pada sistem tenaga listrik. Bila terjadi gangguan pada saluran maka :' dan P' akan memberikan indikasi adanya gangguan kepada relai dan relai akan merasakan adanya gangguan tersebut. Kemudian relai akan

(13)

 bekerja sehingga kontak relai menutup dan menghubungkan 'riping oil dengan batere kemudian :iruit Breaker membuka.

ambar 4.4 Komponen perlatan pada sistem pengaman

"%" ;ir8uit Brea.er3Pe+utus Tena!a

:iruit Breaker (:B) atau Pemutus 'enaga (P"') adalah suatu peralatan listrik yang dapat menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik dalam keadaan normal (tidak ada

(14)

gangguan) atau tidak normal (terjadi gangguan) yang dilengkapi dengan alat pemadam  busur api.

Dalam keadaan tidak normal ( terjadi gangguan ) :B adalah merupakan saklar otomatis yang dapat memisahkan bagian yang terganggu dengan bagian yang tidak terganggu$ dimana untuk mengerjakan<mengoperasikan :B dalam keadaan tidak normal ini umumnya digunakan suatu rangkaian trip ( tripping oil ) yang mendapat sinyal dari suatu rangkaian relai pengaman.

Pemutus tenaga harus memenuhi syarat1syarat sebagai berikut %

a. Dalam keadaan tertutup harus sanggup dialiri arus beban penuh untuk /aktu1/aktu yang panjang.

 b. Bila dikehendaki :B harus dapat membuka dalam keadaan berbeban tau bila sedikit terjadi beban lebih.

. @arus dapat memutus seara epat arus beban yang mungkin mengalir bila terjadi gangguan hubung singkat.

d. Bila kontak dalam keadaan terbuka$ elah ( elah udara ) harus tahan terhadap tegangan rangkaian.

e. ntuk membebaskan gangguan dari sistem$ maka kalau ada gangguan harus segera relosing ( menutup kembali ) dan reopening ( membuka kembali ).

. @arus tahan terhadap arus hubung singkat untuk beberapa saat sampai gangguan dibebaskan oleh peralatan pengaman lainnya yang lebih dekat dengan titik  gangguan.

g. @arus dapat memutuskan arus yang sangat keil$ seperti arus magnetisasi transormator daya atau saluran yang siatnya indukti atau k apasiti.

h. @arus tahan terhadap eek pembusuran pada kontak1kontaknya$ gaya elektrodinamis dan panas yang timbul pada /aktu terjadi hubung singkat.

-enis P"' pada umumnya dibedakan berdasarkan ara dan bahan yang dipakai untuk  memadamkan busur api yang terjadi di antara kontak1kontak P"' pada /aktu kontak1 kontak tersebut mulai membuka karena adanya gangguan.

-enis1jenis P"' adalah sebagai berikut % a. Air :iruit Breaker.

 b. ;il :iruit Breaker.

. "inimum ;il :iruit Breaker. d. Air Blast :iruit Breaker.

e. &ulphur @e?aouride :iruit Breaker ( &96 :B ). . >aum :iruit Breaker.

(15)

A Air ;ir8uit Brea.er < A;B =

Pada :B jenis ini bagian kontak dan lonatan busur api berada pada tekanan udara atmosphere biasa.

:B jenis ini digunakan untuk tegangan menengah dan tegangan rendah. =ating :B jenis ini adalah sebagai berikut %

a. *60 >olt % * ">A.  b. 600 >olt % 7+ ">A.

. 7200 >olt % 2+0 ">A. d. 42.000 >olt % +0 ">A. B Oil ;ir8uit Brea.er < O;B =

;il :iruit Breaker banyak digunakan dan mempunyai rating tegangan sampai dengan 2*+ K>. Pada dasarnya pemadaman busur api yang terjadi diantara kontak1kontaknya adalah sebagai berikut %

a. Pendinginan$ dimana panas dari busur api diba/a keluar oleh gas yang terjadi.  b. ;leh adanya aliran turbulen dari minyak.

. Kekuatan dielektrik yang terbentuk dengan tiba1tiba.

d. Karena tekanan gas yang terjadi sehingga menambah kekuatan daya dielektrik. Bila terjadi busur api di dalam minyak maka minyak yang dekat busur api tersebut akan  berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung0gelembung

uap minyak dan gas. as yang terjadi berisi sekitar 70 C hydrogen dan sedikit aetyline serta gas lainnya. as yang terbentuk ini mempunyai siat thermal onduti3ity yang baik dan tegangan ionisasi yang tinggi. ,nilah sebabnya maka siat1siat ini baik sekali untuk digunakan sebagai bahan media pemadam lonatan bunga api.

Keuntungan dari ;:B adalah sebagai berikut %

a. Konstruksi tangki mudah dirubah dan sederhana.

 b. Dielektrik dari minyak mempunyai siat lebih baik dari pada udara tekanan atau atmosphere.

. Perormane dan kondisi minyak tidak banyak terpengaruh oleh adanya  penemaran udara.

Kerugian dari ;:B adalah sebagai berikut %

a. "enghasilkan gas yang memungkinkan adanya ledakan.  b. Diperlukan pemeliharaan yang teliti.

. ntuk tegangan di atas 2*+ K>$ tangki harus dibuat besar$ sehingga berat dan menyusahkan dalam pengangkutan.

(16)

d. #lemen1elemen dari rating tertentu tidak dapat digunakan untuk rating yang lain.

e. "enimbulkan suara ledakan yang ukup keras. ; Mini+u+ Oil ;ir8uit Brea.er

Pada :B jenis ini minyak hanya digunakan sebagai bahan pemadam busur api saja. Karena  bagian dari tangki :B ini merupakan bahan yang terbuat dari keramik atau porselin sebagai  bahan isolasi dengan ukuran relati keil$ maka :B jenis ini biasanya disebut Porselin

:iruit Breaker ( P:B ).

=ating tegangan ( K> ) :B jenis ini dalah sebagai berikut %

$6 K> 7$2 K> 42 K> 6 K> 72$+ K> 4*+ K> 2*+ K> *20 K>.

Prinsip pemadaman busur api di sini adalah sebagai berikut % dengan terjadinya

 penyemprotan minyak dielektrik yang disebabkan oleh aksi dari piston pada permukaan kontak. Peralatan piston ini bekerja karena pergerakan mo3ing ontat sehingga menekan minyak yang ada di dalam silinder. Dan tekanan minyak di dalam silinder ini yang

menyebabkan semprotan pada permukaan kontak.

D Air Blast ;ir8uit Brea.er

=ating tegangan :B jenis ini % 44 K> E 44.000 K>. Air Blast :iruit Breaker merupakan suatu unit kompresor untuk mempertahankan tekanan udara di dalam tangki penyimpanan udara$ ini merupakan kekuatan dielektrik yang lebih kuat pada tekanan atmosphere.

Keuntungan dari Air Blast :iruit Breaker adalah sebagai berikut % a. Bekerja dengan keepatan tinggi.

 b. Bersih dan tidak mempunyai gas yang mudah terbakar.

. &esuai untuk penggunaan yang berulang1ulang karena udara bersih selalu tersedia setiap saat.

Kerugian Air Blast :iruit Breaker adalah sebagai berikut %

a. Karena menggunakan perlengkapan tambahan seperti kompresor$ berarti membutuhkan ruangan yang lebih luas.

 b. Perlu alat peredam suara untuk penggunaan pada tegangan tinggi.

E Sulhur He>a1luori-e ;ir8uit Brea.er < S*$ ;B =

as &96 merupakan gas berat yang mempunyai siat dielektrik yang baik sekali serta mempunyai siat memadamkan busur api. =ating tegangan :B jenis ini adalah sebagai  berikut % $6 K> E 760 K>.

(17)

Prinsip pemadaman busur api pada :B jenis ini adalah sebagai berikut % as &96 yang ditiupkan sepanjang busur api akan menjadi gas yang akan mengambil panas dari busur api tersebut$ sehingga berakibat dengan mengeilnya diameter dari busur api dan akhirnya  padam.

* 0a8u+ ;ir8uit Brea.er

Pada dasarnya kerja dari :B jenis ini juga sama dengan jenis lainnya hanya ruang kontak dimana terjadi busur api merupakan ruangan hampa udara yang tinggi sehingga peralatan dari :B jenis ini dilengkapi dengan seal penyekat udara untuk menegah kebooran. Keuntungan dari :B jenis ini adalah sebagai berikut %

a. Dapat beroperasi lama sekali samapai beratus1ratus operasi pada keadaan hubung singkat.

 b. 'idak mengeluarkan suara ledakan yang keras. . Proses pemadamannya epat sekali.

d. 'idak memerlukan pemeliharaan yang khusus.

"%% Relai Pen!a+an

=elai pengaman adalah susunan peralatan yang direnanakan untuk dapat merasakan atau mengukur adanya gangguan atau mulai merasakan adanya ketidak normalan pada peralatan atau bagian sistem tenaga listrik dan segera seara otomatis membuka Pemutus 'enaga (P"') atau :iruit Breaker (:B) untuk memisahkan peralatan atau bagian dari sistem yang terganggu dan memberi isyarat berupa lampu atau alarm (bel). =elai pengaman dapat merasakan atau melihat adanya gangguan pada peralatan yang

diamankan dengan mengukur atau membandingkan besaran1besaran yang diterimanya misalnya arus$ tegangan$ daya$ sudut ase$ rekuensi$ impedansi dan sebagainya dengan  besaran yang telah ditentukan$ kemudian mengambil keputusan untuk seketika ataupun

dengan perlambatan /aktu membuka P"' ataupun hanya memberi tanda tanpa membuka P"'.

P"' harus mempunyai kemampuan untuk memutus arus hubung singkat maksimum yang mele/atinya dan juga harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan

(18)

hubung singkat dan kemudian membuka kembali. P"' biasanya dipasang pada generator$ trao daya$ saluran transmisi$ saluran distribusi dan sebagainya supaya masing1masing  bagian sistem dapat dipisahkan sedemikian rupa sehingga sistem lainnya tetap beroperasi

seara normal.

Pada sistem tegangan menengah dan tegangan rendah adakalanya sekering digunakan sebagai relai dan pemutus tenaga bersamaan. Disamping tugas di atas$ relai juga berungsi menunjukkan lokasi dan maam gangguannya. Dengan data tersebut memudahkan analisa dari gangguannya. Dalam beberapa hal relai hanya memberi tanda adanya gangguan atau kerusakan$ jika dipandang gangguan atau kerusakan tersebut tidak segera membahayakan. Dari uraian di atas maka relai pengaman pada sistem tenaga listrik berungsi untuk %

a. "erasakan$ mengukur dan menentukan bagian sistem yang terganggu serta memisahkan seepatnya sehingga sistem lainnya tidak terganggu dan dapat  beroperasi seara normal.

 b. "engurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan atau bagian sistem yang terganggu.

. "engurangi pengaruh gangguan terhadap bagian sistem yang lain yang tidak  terganggu di dalam sistem tersebut serta menegah meluasnya gangguan.

d. "emperkeil bahaya bagi manusia.

&istem pengaman yang baik harus mampu %

4. "elakukan koordinasi dengan sistim pengaman yang lain

2. "engamankan peralatan dari kerusakan yang lebih luas akibat gangguan . "embatasi kemungkinan terjadinya keelakaaan

*. &eepatnya membebaskan pemadaman karena gangguan +. "embatasi daerah pemadaman akibat gangguan

6. "engurangi rekuensi pemutusan permanen karena gangguan

S2arat9s2arat Relai Prote.si

(19)

ntuk melaksanakan ungsi1ungsi di atas maka relai pengaman harus memenuhi  persyaratan sebagai berikut %

a Daat -ian-al.an < Realia/le =

Dalam keadaan normal ( tidak ada gangguan ) relai tidak boleh bekerja. 'etapi  bila suatu saat terjadi gangguan yang mengharuskan relai bekerja$ maka relai tidak   boleh gagal bekerja untuk mengatasi gangguan tersebut. Kegagalan kerja relai

dapat mengakibatkan kerusakan yang berat bagi alat atau bagian sistem yang diamankan atau gangguan menjadi meluas sehingga daerah yang mengalami  pemadaman akan meluas. Disamping itu relai tidak boleh salah bekerja$ sehingga menimbulkan pemadaman yang tidak seharusnya ataupun menyulitkan analisa gangguan yang terjadi. Dalam hal ini yang harus dapat diandalkan tidak hanya relainya sendiri tetapi mulai dari trao arus$ trao tegangan serta rangkaiannya$  baterai serta pemutus tenaganya.

Keandalan relai pengaman mulai dari peranangan$ pengerjaan$ bahan yang digunakan dan pera/atannya. Khusus pada relainya sendiri$ untuk relai elektro1 mekanis bahan yang digunakan harus mempunyai k/alitas tinggi$ hal ini dapat dengan ara pengujiannya dilakukan seara menyeluruh ( semua komponen ). ;leh karena itu setelah operasi untuk mendapatkan keandalan yang tinggi diperlukan pera/atan untuk menentukan apakah karakteristik relai masih tetap atau memerlukan penyetelan kembali. :atatan hasil pengujian pada saat ini perlu dibandingkan dengan hasil pengujian periode yang lalu$ hal ini untuk mengetahui karakteristik relai apakah stabil atau tidak sehingga dapat untuk menentukan keandalan relai.

(20)

=elai bertugas mengamankan peralatan atau bagian sistem dalam daerah  pengamanannya. etak P"' sedemikian rupa sehingga setiap bagian setiap  bagian dari sistem dapat dipisahkan. "aka tugas relai adalah mendeteksi adanya gangguan yang terjadi pada daerah pengamanannya dan memberi perintah untuk  membuka P"' untuk memisahkan bagian dari sistem pada daerah yang terganggu. Dengan demikian bagian sistem lainnya yang tidak terganggu jangan sampai dilepas$ dan masih beroperasi seara normal sehingga tidak terjadi  pemutusan pelayanan. Dengan kata lain pengamanan dinyatakan selekti bila relai dan P"' yang bekerja hanyalah pada daerah yang terganggu saja. &alah satu ara untuk mendapatkan pengamanan yang selekti adalah dengan menggunakan relai yang sangat selekti atau dengan pertingkatan /aktu kerja pada masing1masing relai.

8 ?a.tu Ker5a Relai ;eat

=elai pengaman harus dapat bekerja epat karena %

• Kerusakan peralatan yaitu tembusnya isolasi dapat disebabkan karena terjadinya tegangan lebih yang terlalu lama ataupun rusak terbakar karena dialiri arus gangguan yang terlalu lama. Dengan demikian relai pengaman harus bekerja dengan epat.

• 'idak boleh melampaui /aktu penyesuaian kritis ( :riti :learing 'ime ). ntuk sistem yang besar$ keepatan kerja relai pengaman diperlukan karena untuk menjaga agar kestabilan sistem tidak terganggu. angguan tiga asa  berpengaruh pada kemampuan sistem untuk mempertahankan kestabilan$ sehingga /aktu penyelesaian gangguan harus seepatnya diselesaikan dibandingkan dengan gangguan satu asa ke tanah.

• angguan hubung singkat yang permanen akan menyebabkan tegangan jatuh dan mengganggu industri. Namun demikian relai tidak boleh bekerja terlalu epat ( kurang dari 40 m& ). @al ini untuk menegah relai salah kerja karena

(21)

transien yang disebabkan oleh surja petir$ dalam hal ini arrester diberi kesempatan kerja lebih dahulu.

• Disamping itu bila dikehendaki /aktu kerja relai diperlambat sehubungan

masalah selektiitas$ maka relai tersebut harus dilengkapi alat untuk  memperlambat /aktu kerja yaitu relai /aktu. Dengan demikian relai  pengaman ini harus bekerja seepatnya namun pengamanan masih harus

selekti.

- Pe.a < sensiti1 =

=elai dikatakan peka ( sensiti ) apabila dapat bekerja denagn masukan dari  besaran yang dideteksi keil. -adi relai dapat bekerja pada a/al kejadian gangguan atau dengan kata lain gangguan dapat diatasi pada a/al kejadian. @al ini memberi keuntungan dimana kerusakan peralatan yang diamankan akibat gangguan menjadi keil. Namun demikian relai relai harus stabil artinya %

• =elai harus dapat membedakan antara arus gangguan dan arus beban

maksimum.

• =elai tidak boleh bekerja karena adanya inrush urrent$ yang besarnya seperti

arus gangguan yaitu  sampai dengan + kali arus beban maksimum$ yaitu pada saat pemasukan trao daya.

• =elai harus dapat membedakan antara adanya gangguan atau ayunan beban. e E.ono+is -an se-erhana

Dalam menentukan relai pengaman yang akan digunakan harus ditinjau tekno1 ekonomisnya. "isalnya untuk sistem distribusi tegangan menengah yang radial tidak diperlukan relai yang rumit dan sangat epat bekerjanya$ atau misalnya trao distribusi yang hanya 4000 k>A tidak perlu menggunakan relai dierensial ukup dengan Buhol =elay. Namun misalnya pengaman untuk sistem tegangan e?tra tinggi$ tidak boleh hanya dengan pengaman yang sederhana$ misalnya hanya dengan relai arus lebih saja$ tetapi juga harus menggunakan relai jarak.

(22)

"%( Tra1o Arus <;T=

'rao arus berungsi untuk menurunkan besar<tinggi pada tegangan tinggi<menengah menjadi arus keil pada tegangan rendah yang biasanya disebut arus sekunder. Pada umumnya arus nominal sekunder trao arus adalah +A atau 4A.

'rao arus dalam sistem tenaga listrik digunakan untuk keperluan pengukuran dan proteksi. Perbedaan mendasar pada kedua pemakaian di atas adalah pada kur3a magnetisasinya. Pada gambar 4.2 terlihat bah/a le3el kejenuhan trao arus untuk proteksi lebih tinggi dari  pada trao arus untuk pengukuran.

ambar 4.2 Kur3a B@ transormator arus untuk proteksi dan pengukuran

Klasi1i.asi Trans1or+ator Arus

Klasiikasi trao arus dibedakan menurut type konstruksinya dan pemasangannya. a Ber-asar.an tie .onstru.si

-enis trao arus bedasarakan tipe kosntruksinya % • 'ipe :inin (ring</indo/ type)

• 'ipe or1oran ast resin (mounded ast resin type) • 'ipe tanki minyak (oil tank type)

• 'ipe trao arus bashing / Ber-asar.an e+asan!ann2a

(23)

• Pemasangan dalam (indoor) • Pemasangan luar (outdoor) Pen!enal Tra1o Arus

a Tra1o Arus -en!an % Arus Pen!enal Pri+er a.4) 'rao arus dengan dua buah lilitan Primer 

:ontoh % 4+0100<+A  2+01+00<+A  +00 E 4000<+ A

ambar 4. 'rao arus dengan rangakaian primer seri dan primer paralel a.2) &ekunder di 'ap

ambar 4.* &ekunder :' di 'ap a.) Primer seri atau paralel dan &ekunder di 'ap

(24)

ambar 4.+ Primer dan &ekunder :' di 'ap

/ Multi Rasio

ambar 4.6 &ekunder :' di 'ap dengan multi rasio

Tra1o arus -en!an inti le/ih -ari satu

'rao arus ini digunakan untuk keperluan yang berbeda seperti untuk kebutuhan  pengukuran dan proteksi.

:ontoh %

a) :' dengan 2 inti ( dengan 2 lilitan sekunder)

@ubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunderyang  bekerja masing1masing lilitannya dengan inti ganda (double ore). &atu lilitan

sekundernya untuk alat pengaman dan satu lagi untuk alat1alat pengukur. :ontoh % +0<+1+A  200<+1+A  00<+1+A  +00<+A1+A

Penandaan primer P4 E P2

Penadaan sekunder inti ke 4 FF 4&4 E 4&2 untuk pengukuran Penadaan sekunder inti ke 2 FFF 2&4 E 2&2 untuk relai arus lebih

(25)

ambar 4.7 :' dengan 2 lilitan sekunder 

 b) :' dengan 2 lilitan primer dan 2 lilitan sekunder 

@ubungan ini terdiri dari dua buah lilitan primer yang sama dan dapat dihubungkan seri atau paralel sedangkan masing1masing lilitan sekundernya terpisah. Bila lilitanprimernya dihubungkan seri terminal a dan b dihubungkan sehingga didapat batas ukur yang lebih rendah. Kalau lilitan primernya dihubungkan paralel P4 dengan a dan P2 dengan b dihubungkan sehingga didapat batas ukur yang besar. (ihat gambar 4.).

:ontoh % 4+0100<+1+A  2+01+00<+1+A  +0014000<+1+A

ambar 4. :' dengan 2 lilitan primer dan 2 lilitan sekunder 

) :' dengan * inti % +00<4141414 A Penandaan primer P4 E P2

Penandaan sekunder inti ke 4 FFF 4&4 14&2 untuk pengukuran Penandaan sekunder inti ke 2 FFF 2&4 E 2&2 untuk relai arus lebih

(26)

Penandaan sekunder inti ke  FFF &4 E &2 untuk relai jarak  Penandaan sekunder inti ke * FFF *&4 E *&2 untuk relai dierensial "asing1masing inti dapat mempunyai klas atau beban sama atau berbeda.

Ratin! ;T

a) =ating beban % 1 =ating dari beban dimana akurasi masih bisa diapai 1 Dinyatakan dalam >A

1 mumnya bernilai 2$+  +  7$+  40  4+  0 >A  b) =ating arus kontinu % 1 Biasanya pada batas arus primer

1 Nilai arus yang diijinkan mengalir seara kontinu di sisi primer  dengan sekunder dibebani nominal.

) =ating arus sesaat % 1 Biasanya dalam batas /aktu 0$+  4  2  atau  detik 1 'idak merusak :'

1 Ditentukan denga sekunder dihubung singkat d) =ating arus sekunder % 1 mumnya bernilai 4  2  atau + ampere A88ura82 )i+it *a.tor <A)*=

A9 disebut juga aktor kejenuhan inti

:ontoh % 'ransormator arus 200<4A dengan A9 + "aka batas akurasi G + ? 200A F 4000A.

Kelas ;T en!u.uran

'abel 4.4 Kelas :' pengukuran

Klas H kesalahan rasio C beban Pergeseran asa dalam menit pada C beban

20 G C ,n G400 400 G C ,n G 420 20 G C ,n G 400 400 G C ,n G 420 0$4 0$2 0$4  + 0$2 0$+ 0$2 4+ 40 0$+ 0$7+ 0$+ *+ 0 4 4$+ 4 50 60 Kelas ;T rote.si a= Klas P

Dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut % 4+>A 40 P 20 Dimana % 4+ >A F rating beban :' sebesar 4+ >A

40 P F klas proteksi$ kesalahan 40 C pada rating batas akurasi

20 F aurasi limit aktor (A9)$ batas akurasi :' sampai dengan 20 kali arus rating

'abel 4.2 Kelas :' proteksi

Klas Ckesalahan rasio pada 400C ,n

Pergeseran asa pd C ,n (menit) Komposit error 

+P H 4 H 60 +

(27)

40P H  40

/= Klas TP@, TP4, TP "%6 Tra1o Te!an!an <PT= Klasi1i.asi

Klasiikasi trao tegangan juga dibedakan menurut konstruksinya dan pemasangannya.

a Ber-asar.an .onstru.si

• 'rao 'egangan indukti (,nduti3e 3oltage transormer atau eletromagneti 3oltage transormer). 'rao tegangan jenis ini terdiri dari lilitan primer dan sekunder  dan tegangan pada lilitan primer akan menginduksikan ke lilitan sekunder.

• 'rao tegangan kapasiti (apa3itor 3oltage transormer). 'erdiri dari rangkaian kondensator yang berungsi sebagai pembagi tegangan pada sisi tegangan tinggi dari trao pada tegangan menengah yang menginduksikan tegangan ke lilitan sekunder.

• 'rao tegangan 4 asa$ 2 asa$ dan  asa.

(28)

ambar 4.40 'rao 'egangan Kapasiti  Keterangan ambar %

4. elas Penduga (;ptial alarm system) +. &ambungan ke tanah

2. Pelampung (loat) 6. Pengatur kumparan (tuning oil) . Katup Pernapasan (Deaerating :ok) 7. &istem pengatur tegangan

*. Pembatas tegangan (>oltage imiter) (3oltage adjustment system)

. &istem peredam (damping system)

/ Ber-asar.an e+asan!ann2a • Pemasangan dalam (indoor) • Pemasangan luar (outdoor)

Hu/un!an Ran!.aian Pri+er -an Se.un-er Tra1o Te!an!an

(29)

a Hu/un!an tra1o te!an!an /iasa

@ubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan sebuah lilitan sekunder$ umumnya tegangan sekundernya adalah %

) 400 >olt atau ) 440   >olt

ambar 4.44 @ubungan trao tegangan

/ Hu/un!an tra1o te!an!an -en!an % lilitan se.un-er

@ubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder$ masing1masing lilitan sekunder tersebut digunakan untuk alat pengaman dan alat  pengukuran$ "isalnya % ) 400 ) 400

  >olt.

(30)

ambar 4.42 'rao tegangan dengan dua lilitan sekunder 

Hu/un!an Tra1o Te!an!an

a Hu/un!an oen Delta atau hu/un!an 0

@ubungan ini digunakan untuk jaringan tegangan menengah dan terdiri dari dua buah trao tegangan asa tunggal.

ambar 4.4 @ubungan open delta atau >

/ Hu/un!an 1asa .e tanah

(31)

@ubungan ini digunakan pada jaringan tegangan menengah dan tegangan tinggi dengan menghubungkannya ke tanah$ sehingga tegangan sekundernya adalah tegangan asa ke tanah.

ambar 4.4* @ubungan asa ke tanah

"%7 Ka/el Kontrol

Kabel kontrol pada sistem proteksi adalah kabel yang menghubungkan alat1alat kontrol yaitu alat kontrol motor untuk :B$ signalling dan alarm$ relai proteksi yaitu mulai  baterai ke rangkaian trip (tripping oil) pada iruit breaker melalui kontak relai pengaman.

Kabel kontrol yang digunakan adalah kabel leksibel.

"%$ Baterai

Di gardu1gardu induk maupun di pusat1pusat pembangkit tenaga listrik baterai ini berungsi sebagai %

• &umber tenaga untuk alat kontrol$ penga/asan$ tanda1tanda isyarat (signalling and alarm)

(32)

• &umber tenaga motor1motor untuk P"'$ P"&$ tap harging trao tenaga dan sebagainya

• &umber tenaga untuk penerangan darurat • &umber tenaga untuk relai proteksi

• &umber tenaga untuk peralatan telekomunikasi

&umber tenaga untuk alat1alat kontrol$ relai proteksi dan sebagainya selalu harus mempunyai keandalan yang tinggi. ;leh karena itu perlu dijaga agar tegangan dari baterai tidak banyak berubah dari yang sudah ditentukan.

Klasi1i.asi Baterai

&esuai dengan bahan elektrolit yang digunakan$ baterai terdiri dari 2 maam % a Baterai ti+ah hita+ <lea-ia8i- stora!e /attera2=

Baterai timah hitam bahan elektrolitnya adalah larutan asam belerang (@2&;*). Baterai timah hitam ada dua maam % 4. ead1antimony

2. ead1alium Keterangan1keterangan untuk baterai timah hitam %

-

&uatu baterai dengan tegangan 42+ >olt terdiri dari + buah sel.

-

kuran baterai lebih besar bila dibandingkan dengan baterai alkali$ sehingga memerlukan ruangan yang lebih luas.

-

Berat jenis dari elektrolitnya tergantung dari keadaan pengisian.

-

&uhu elektrolit sangat mempengaruhi terhadap nilai berat jenis elektrolit$ semakin tinggi suhu elektrolit semakin rendah nilai berat jenisnya dan sebaliknya.

-

@arga berat jenis elektrolit tergantung dari tipe baterai dan pabrik pembuatnya.

-

murnya dapat menapai 7 sampai  tahun.

/ Baterai al.alin < al.aline stora!e /attera2 =

Baterai alkalin larutan elektrolitnya adalah larutan alkali (K;@) Keterangan1keterangan untuk baterai alkali %

-

&uatu baterai dengan tegangan 42+ 3olt terdiri dari 52 buah sel.

-

Berat jenis dari elektrolitnya tidak tergantung dari keadaan pengisian$ jadi  praktis tetap.

-

murnya menapai 40 tahun atau lebih.

Beberapa keuntungan baterai alkali jika dibandingkan dengan baterai timah hitam %

-

ebih tahan terhadap gonangan.

-

:ukup tahan terhadap arus pengosongan yang besar atau bila terjadi hubung singkat.

-

'idak menyebabkan gas1gas yang menyebabkan korosi.

-

Perubahan kapasitas akibat arus pengosongan keil sekali.

-

:ukup tahan terhadap pengisian lebih.

(33)

BAB II

KARAKTERISTIK PROTEKSI

&istem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang di ranang untuk mengidentiikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan inormasi yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus$ tegangan atau sudut asa antara keduanya. ,normasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk

membandingkan besarannya dengan besaran ambang1batas (threshold setting ) pada  peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem melebihi setting ambang1  batas peralatan proteksi$ maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi

tersebut. Peralatan proteksi pada umumnya terdiri dari beberapa elemen yang diranang untuk mengamati kondisi sistem dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi sistem yang diamatinya.

&istem proteksi tegangan menengah ke atas umumnya diamankan oleh relai  proteksi. =elai proteksi adalah suatu relai yang bekerjanya berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengamanan tertentu dan dalam jangka /aktu tertentu$ sehingga relai ini dapat dipakai sebagai pola pengaman arus lebih. =elai ini pada dasarnya mengamankan adanya arus lebih yang disebabkan oleh gangguan hubung singkat atau

(34)

 beban lebih. =elai proteksi akan bekerja bila besarnya arus input melebihi suatu harga tertentu ( arus kerja ).

8aktu pemutusan gangguan merupakan salah satu aktor yang sangat penting dalam menentukan suatu skema proteksi. @al ini dikarenakan suatu peralatan proteksi harus

dikoordinasikan /aktunya dengan peralatan proteksi yang lain agar hanya peralatan  proteksi yang paling dekat dengan gangguan saja yang bekerja ( prinsip selekti3itas). 8aktu  pemutusan suatu peralatan proteksi berkaitan erat dengan karakteristik dari peralatan  proteksi tersebut.

Karakteristik kerja relai proteksi didasarkan pada /aktu kerjanya$ dan dalam hal ini dapat dikelompokkan menjadi %

a. Karakteristik /aktu kerja seketika  b. Karakteristik /aktu kerja tertentu

. Karakteristik /aktu kerja terbalik  %" Kara.teristi. ?a.tu Ker5a Se.eti.a

Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja seketika (instantaneous) jangka /aktu kerjanya sangat singkat yaitu sekitar 20 E 400 mili detik. Bila arus listrik naik melebihi harga yang diijinkan maka arus listrik yang mengalir ke proteksi (,= ) juga akan naik. -ika naiknya arus listrik melebihi harga operasi dari proteksi (penyetelan arus) maka proteksi akan bekerja dengan /aktu kerja seketika. Pada relai proteksi dengan karakteristik /aktu kerja seketika tidak ada penyetelan /aktu.

(35)

(a) diagram rangkaian (b) karakteristik 

ambar 2.4 Proteksi dengan karakteristrik /aktu kerja seketika

Keterangan ambar 2.4 %

P % pegas ': % triping oil :' % trao arus

= % relai A % alarm

Pada gambar 2.4 (b) terlihat bah/a /aktu kerja proteksi sangat epat tanpa penundaan /aktu. Proteksi jenis ini biasanya dikombinasikan dengan proteksi karakteristik /aktu kerja terbalik atau dengan proteksi karakteristik /aktu kerja tertentu.

%% Kara.teristi. ?a.tu Ker5a Tertentu <-e1inite ti+e=

Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja tertentu mempunyai jangka /aktu kerja yang tertentu mulai dari pik1up sampai selesainya kerja proteksi. 8aktu kerjanya tetap (tertentu) tidak dipengaruhi oleh besarnya arus gangguan.

27 C L CB TC CT Ip top t I

(a) Diagram Rangkaian (b) Karakteristik

T A

S

C : relai arus lebih S : relai sinyal T : relai waktu tunda A : relai bantu

(36)

Keterangan ambar 2.2 %

:B % iruit breaker top % /aktu operasi

:' % urrent transormer ,p % arus setting (arus kerja)

': % tripping oil & % relai sinyal

: % relai arus lebih

Pada gambar 2.2 (b) terlihat bah/a jangka /aktu kerja proteksi tetap (tertentu) sesuai dengan penyetelan /aktu dan tidak tergantung dengan besarnya arus gangguan. Pebedaan  proteksi jenis ini denga proteksi karakteristik /aktu kerja seketika adalah pada lamanya

/aktu kerja$ dimana pada proteksi dengan karakteristik /aktu kerja seketika jangka /aktu kerjanya sangat epat (tanpa penundaan /aktu) sedangkan pada karakteristik /aktu kerja tertentu ada penundaan /aktu kerja. Namun pada kedua jenis proteksi arus lebih di atas$ lamanya /aktu kerja tidak tergantung pada besarnya arus gangguan.

%( Kara.teristi. ?a.tu Ker5a Ter/ali. 

Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja terbalik adalah jika terjadi gangguan dan  besarnya arus gangguan melampaui penyetelannya maka jangka /aktu kerja mulai pik1up sampai selesainya kerja proteksi$ jangka /aktu kerjanya berbanding terbalik dengan  besarnya arus gangguan.

2 C / T

L

ambar 2.) Proteksi Arus (ebih Dengan Karakteristik 8aktu Kerja 'erbalik 

+  _  CB TC CT t I

(37)

Proteksi arus lebih jenis ini lamanya /aktu kerja tergantung pada besarnya arus gangguan. Pada gambar 2. ( b ) terlihat bah/a makin besar arus gangguan yang dirasakan oleh  proteksi arus lebih dengan karakteristik /aktu kerja terbalik maka /aktu kerjanya semakin epat. Pada relai arus lebih /aktu terbalik de/asa ini dalam suatu relai dapat memiliki  beberapa jenis karakteristik (kur3a) yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhannya berkat kemajuan tekonologi elektronika dan miro prosesor$ dimana kur3a1kur3a tersebut dapat diubah kedalam bentuk1bentuk persamaan sebagai berikut %

4. Kur3a standar ,n3erse %

'"& F

[

]

4* $ 0 4 02 $ 0

 PSM  t  F 4* $ 0 4 02 $ 0

 

 

 

 

 

 

×

 RasioCT   I    fault   I  t   setting 

2. Kur3a >ery ,n3erse %

'"& F t 

[

 PSM 4)$+

]

4 F + $ 4) 4

 

 

 

 

 

 

×

  RasioCT   I    fault   I  t   setting 

. Kur3a #?tremely ,n3ers %

'"& F

[

]

0 $ 70 4 2

 PSM  t  F 0 $ 70 4 2

 

 

 

 

 

 

×

  RasioCT   I    fault   I  t   setting 

(38)

'"& F

[

]

420 4 2

 PSM  t  F 420 4 2

 

 

 

 

 

 

×

  RasioCT   I    fault   I  t   setting 

%6 Kara.teristi. IDMT <Inerse De1inite Mini+u+ Ti+e=

Proteksi arus lebih dengan karakteristik ,D"' (,n3erse Deinite "inimum 'ime) mempunyai karakteristik kombinasi antara relai arus lebih /aktu terbalik dengan relai arus lebih /aktu tertentu.

Pada daerah a/al seperti karakteristik proteksi arus lebih /aktu terbalik$ kemudian setelah arus gangguan menapai besaran tertentu maka karakteristiknya menjadi /aktu tertentu.

ambar 2.* Karakteristik ,D"'

(39)

BAB III

PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI

angguan pada jaringan sistem tenaga listrik sebagian besar merupakan gangguan hubung singkat$ yang menimbulkan arus listrik ukup besar. &emakin besar sistemnya$ semakin besar pula arus gangguannya. Arus gangguan yang besar bila tidak segera dihilangkan akan merusak peralatan yang dilalui arus gangguan. ntuk melepaskan daerah yang terganggu diperlukan sistem proteksi jaringan tenaga listrik. -aringan sistem tenaga listrik dibagi menjadi dua yaitu jaringan transmisi dan jaringan distribusi tenaga listrik. -aringan transmisi yang sudah ada di ,ndonesia adalah jaringan transmisi tegangan tinggi (70 k>$ 4+0 k>)$ jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi (+00 k>). &edangkan jaringan distribusi terdiri dari jaringan distribusi tegangan menengah (6 k>$ 20 k>) dan jaringan distribusi tegangan rendah (0<220 >).

Dilihat dari kelas tegangannya$ jenis pengaman pada sistem tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sistem pengamanan langsung dan sistem  pengamanan tidak langsung. &istem pengamanan langsung adalah pengam yang bekerja seara langsung memutuskan rangkaian bila terjadi gangguan (ontoh 9:; dan PB;)$ sedangkan sistem pengamanan tidak langsung adalah pengaman yang bekerja bila terjadi gangguan dengan memberi perintah kepada :B<P"' untuk membuka rangkaian (ontoh ;:=<9=).

Pada sistem pengamanan langsung$ peralatan pengaman yang digunakan adalah  pengaman yang bisa langsung bekerja bila terjadi gangguan tanpa dibantu peralatan lain. 'etapi pada sistem pengamanan tidak langsung$ bila terjadi gangguan maka pengaman akan  bekerja dan meberi perintah kepda P"' untuk membuka sehingga menghilangkan gangguan. -adi pada sistem pengamanan tidak langsung yang merasakan adanya gangguan adalah relai pengaman$ kemudian setelah relai bekerja maka tripping oil akan mendapat

(40)

sumber tegangan D: sehingga P"' membuka untuk memisahkan rangkaian yang terganggu.

(" *use ;ut Out <*;O=

9use :ut ;ut merupakan sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang berbeban pada  jaringan distribusi yang bekerja dengan ara meleburkan bagian dari komponennya ( fuse link ) yang telah diranang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu. Perlengkapan use ini terdiri dari sebuah rumah use ( fuse support)$ pemegang use ( fuse holder ) dan use link  sebagai pisau pemisahnya dan dapat diindetiikasi dengan hal1hal seperti berikut

a. 'egangan ,solasi Dasar ( ',D ) pada tingkat distribusi

 b. tamanya digunakan untuk penyulang ( feeders) '" dan proteksi trao . Konstruksi mekanis didasarkan pemasangan pada tiang atau pada rossarm d. Dihubungkan ke sistim distribusi dengan batas1batas tegangan operasinya

A *use ;ut9Out )etuan Berta/un! *i/er

Ada 2 jenis use letupan (expulsion) yang diklasiikasi sebagai 9use :ut1;ut (9:;) distribusi yaitu %

a. 9use utout bertabung iber ( Fibre tube fuse)  b. 9use link terbuka (pen link fuse)

9use ut1out bertabung iber mempunyai use link yang dapat diganti1ganti (interchangeability) dan terpasang didalam pemegang use (use holder) berbentuk tabung yang terbuat dari bahan serat selulosa. 9use ini dapat dipergunakan baik untuk 9use :ut1 ;ut terbuka (open use ut1out) atau 9use :ut1;ut tertutup (enlosed use utout). 9use ut1out terbuka dapat dilihat pada gambar .4 (a). Pada gambar ini terlihat use bertabung iber dipasang diantara 2 (dua) isolator dan jaringan listrik dihubungkan pada kedua ujung use holdernya. Pada use utout tertutup$ tabung use terpasang disebelah dalam pintu use utout dan seluruh kontak listriknya terpasangkan pada rumah use yang terbuat dari  porselain seperti terlihat pada gambar .4 (b).

(41)

(a) 9:; terbuka (;pen 9use :utout) (b) 9:; tertutup (#nlosed 9use :utout) ambar .4. 9:; jenis #?pulsion

B *use ;ut9Out )in. Ter/u.a <Oen )in.=

9use utout link terbuka terdiri dari sebuah use link yang tertutup didalam sebuah tabung iber yang relati keil dengan dilengkapi kabel penghubung tambahan pada use link1nya untuk memperpanjang kedua ujung tabungnya.terlihat pada gambar .2.

Kabel penghubung tambahan ini kemudian dihubungkan ke pegas kontak beban pada rumah use ( fuse support ) untuk kerja seara mekanik. Kerja pegas ini dimaksudkan untuk  menjamin pemisahan agar kedua ujung dari use terbuka pada saat use bekerja dan ini dipakai karena kemampuan pemutusan pada tabung iber yang keil relati terbatas. 9use utout ini diranang untuk dipakai pada tegangan 47 k>$ selain itu use ini mempunyai arus  pengenal pemutusan yang lebih rendah dari pada use utout bertabung iber 

(42)

ambar .2. 9:; tipe ;pen ink 

Stan-ar *use lin. 

Ada sejumlah standar yang dianut use link$ salah satu standar pengenal use link yang terdahulu dikenal dengan sebutan pengenal N. Pengenal N dispesiikasi use link tersebut mampu untuk disalurkan arus listrik sebesar 400 C seara kontinue dan akan melebur pada nilai tidak lebih dari 20 C dari angka pengenalnya dalam /aktu + menit . Pada praktek  dilapangan ketentuan tersebut kurang memuaskan penggunanya karena hanya satu titik  yang dispesiikasi pada kerakteristik arus1/aktu sehingga use link yang dibuat oleh sejumlah pabrik yang berbeda mempunyai keterbatasan dalam memberikan jaminan koordinasi antar use link. &etelah use link dengan pengenal N kemudian munul standar  industri use link dengen pengenal K dan pengenal ' pada tahun 45+4.

(43)

'abel .4. Arus eleh (arus lebur) 9use ink 'ipe K 

Pengenal K untuk menyatakan use link dapat bekerja memutus jaringan listrik yang  berbeban dengan /aktu kerja lebih IepatJ dan pengenal ' untuk menyatakan use link   bekerja memutus jaringan listrik yang berbeban dengan /aktu kerja lebih JlambatJ. 9use

link tipe ' dan tipe K ini merupakan ranangan yang uni3ersal karena use link ini bisa ditukar tukar (interchangeability) kemampuan elektris dan mekanisnya yang dispesiikasi dalam standar.

9use link tipe K dan tipe ' yang diproduksi suatu pabrik seara mekanis akan sama dengan use link tipe K dan tipe ' yang diproduksi pabrik lain.

Karakteristik listrik link tipe K dan use link tipe ' sudah distandarisasi dan sebagai titik  temu nilai arus maksimum dan minimum yang diperlukan untuk melelehkan use link  ditetapkan pada  titik /aktu dalam kur3a karakteristik Kondisi ini lebih menjamin koordinasi antara use link yang dibuat oleh beberapa pabrik menjadi lebih baik dari pada yang dimiliki use link N.

"inimum "aksimum "inimum "aksimum "inimum "aksimum

6 42.0 4*.* 4.+ 20. + 72 6 6.0 40 45.+ 2.* 22.+ * 42 4+* 6.6 4+ 4.0 7..2 7 ++ 24+ 2+ 6.5 2+ +0 60 60 50 +0 *20 7.0 *0 0 56 5 4*6 +6+ 60 7.4 6+ 42 4+ 4+5 27 54 4400 7.2 400 200 2*0 2+  4+20 420 7.6 4*0 40 72 *0 6+0 2*70 2570 .0 200 *0 +76 760 44+0 0 *6+0 .4 =asio Keepatan Arus leleh Arus leleh

Arus Pengenal yang disarankan < disukai

Arus leleh Arus

Pengenal use link 

(44)

'abel .2. Arus eleh (arus lebur) 9use ink 'ipe '

'iga titik operasi use link untuk tipe K dan tipe ' yang distandarkan dalam karakteristik arus E /aktu adalah %

a) 00 detik untuk use link 400 amper dan diba/ahnya $ 600 detik untuk use link 4*0 amper dan 200 amper.

 b) 40 detik 

) 0.4 detik seperti yang diranang pada tabel .4 untuk use link tipe K dan tabel .2 untuk use link tipe '.

ntuk memperoleh kerja yang selekti dapat dipergunakan sederetan use link dengan nilai arus pengenal yang disarankan (preered ontinues rating) %

6 1 40 E 4+ E 2+ E *0 E 6+ E 400 E 4*0 dan 200 amper.

 Nilai arus pengenal use link di ba/ah 6 amper % 4$ 2 dan  sudah distandarisasi$ nilai1nilai arus pengenal yang rendah ini tidak dimaksudkan untuk berkordinasi satu dengan yang lain namun koordinasi lebih baik dengan nilai arus pengenal 6 ampere atau diatasnya.

6 Keepatan "inimum "aksimum "inimum "aksimum "inimum "aksimum

 4+ 4 20.+ 4 466 455 44.4 42 2+ 0 *.+ +2 256 ++ 44. 20 5 *7 +7.0 + *56 +5+ 42.7 0 6 76 5.0 4 42 57+ 42.5 +0 404 424 4+2 226 440 4+70 4.0 0 460 452 2* 70 200 2+00 4.0 4 2 2. * .(2) 44 .(2) 400 2 * *.  .(2) 44 .(2) 400 1  6 7. 2 .(2) 44 .(2)  1 1 Arus Pengena l yang tidak disarankan < tidak disukai < ,nterme diate

Arus Pengenal

use link 

Arus Pengenal diba/ah 6 Amper  Arus leleh 40 detik 4 Arus leleh 0$4 detik 4 Arus leleh 00 E 600 detik 4

(45)

Tie *use 2an! )ain Dan An!.a Pen!enal *use )in. 

&eiring dengan perubahan teknologi dan kebutuhan dalam peningkatan mutu pelayanan tenaga listrik. beragam tipe dan angka pengenal use utout letupan (e?pulsion) yang diproduksi dan dijual dipasaran pada masa kini. &alah satu perusahaan pembuat use link  menyediakan beberapa tipe yang diantaranya adalah tipe K$ '$ @$ N$ D$ & untuk sistim distribusi dengan tegangan sampai 27 k> dan tipe #K$ #' dan #@ untuk sistem distribusi dengan tegangan sampai  k> dengan pengenal seperti terlihat pada tabel ..

'abel .. 'ipe dan =ating 9use ink yang diproduksi

;ara Pe+ilihan Arus Pen!enal < Ratin! = *use )in. *;O

a Pe+ilihan Arus Pen!enal *use lin. *;O untu. Prote.si Per8a/an!an

Pemilihan arus pengenal ( Rating) use link :ut ;ut ( 9:; ) untuk saluran abang sangat penting untuk dilakukan dengan sebaik baiknya dalam rangka koordinasi sistem untuk memperoleh penampilan sistem yang optimal dengan harapan target perusahaan

rus on nyu yang

ijinkan -enis /aktu Arus Pengenal ( C Pengenal ) kerja

( A ) @ ( 'ahan &urja ) D 1 'imah ('ahan &urja ) K E 'imah ( :epat ) K E Perak  ( :epat )  N E 'imah ( :epat ) ' E 'imah ( ambat ) & E 'embaga ( &angat ambat ) #K  ( :epat ) #' ( ambat ) #@

(&angat ambat) 4$2$$+ 400 &angat lambat 4 s<d 22

6 s<d 400 4+0 ambat 40 s<d 4.4 6 s<d 400 4+0 :epat 6 s<d .4  s<d 200 4+0 &angat lambat 4+ s<d 20 4 s<d 200 4+0 ambat 40 s<d 4.4 + s<d 200 400 :epat 6 s<d 44 6 s<d 400 400 :epat 6 s<d $4 4 s<d 200 4+0 :epat 6 s<d $4 414$+1211*1+1714014+120 400 &angat lambat 7 s<d *6 'ipe 9use ink 

=asio Keepatan Kerja

(46)

dalam penapaian kepuasan pelanggan dan peningkatan penjualan K8h dengan mengeilkan tingkat &A,D, dan &A,9, di harapkan dapat terpenuhi.

&alah satu metode pemutusan arus hubung singkat permanen !persistant ) yang eekti  adalah dengan memasang use pada tiap tiap perabangan atau anak abangnya ( sub  branh ).

Kesalahan dalam menentukan pilihan rating use link tentu akan memupus harapan  perusahaan. &ering kerjanya !Trip) P"' Penyulang di ardu ,nduk oleh karena sering terjadi gangguan di saluran 1 saluran abang atau terutama saluran 1 saluran anak abang  perlu dipertimbangkan untuk penempatan 9:; yang sesuai dengan kebutuhan.

&alah satu yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan arus pengenal 9:; untuk proteksi saluran abang atau saluran anak abang adalah besarnya nilai arus beban maksimum yang akan atau dapat mengalir pada saluran abang atau anak abang yang dimaksud .

&esuai dengan &tandard kemampuan dari use link :ut out (9:;) yang diproduksi oleh sejumlah pabrik yang telah dikemukakan di use ut out dan pada pemilihan arus pengenal use link 9:;. ntuk menentukan arus pengenal !rating ) use link yang dipilih dapat dilakukan sebagai berikut %

4. Pilih use link :ut ;ut ( 9:; ) yang sesuai dengan standar dalam hal ini PN dalam &PN 6* %45+ menentukan pilihan type K ' dan @.

2. Bagilah Arus beban maksimum yang sudah ditentukan dengan kemampuan arus kontinue use link.

. Koordinasi yang sebaik baiknya dengan alat proteksi yang lain (P"'$ PB; dan 9use :ut out ) baik yang berada di sisi sebelah hulu (sumber) dan sebelah hilirnya (beban).

*. Perhatikan Batas ketahanan penghantar terhadap arus hubung singkat.

+. Perhatikan pula kemampuan pemutusan dari 9use :ut ;ut khususnya bagi 9:; yang terpasang dekat dengan sumber tenaga.

Dengan demikian use link utout yang dipilih selain harus tahan terhadap arus beban$ juga harus bisa dikoordinasikan dengan alat proteksi yang lain dan mempunyai kemampuan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan adanya penurunan kadar klorofil pada kondisi cekaman kekeringan pada kapas (Massaci et al. 2008), dan

Seandainya Anda sudah mempunyai dasar bahasa Inggris yang cukup bagus, buku dari Barron (dan juga beberapa buku TOEFL lainnya yang menggunakan pola pengajaran yang sama) cukup

 Stair Lift adalah Lift tangga yang didesain untuk orang yang lemah/ tua dan sakit untuk mobilisasi ke lantai atas. Sering dijumpai pada rumah tinggal dan rumah

Dalam The Financial Instability Hypothesis, Minsky (1992) menjelaskan bahwa jika dalam perekonomian, pelaku ekonomi yang mendominasi adalah yang bersifat hedge, maka

Menurut Bengen (1999 dalam Wahyudi 2014) juga menambahkan, dilumpur-lumpur lunak di dasar hutan mangrove yang tidak terlalu rimbun juga banyak ditemukan kepiting dari

Peluang dalam penerapan pajak penghasilan pada transaksi e-commerce adalah transaksi peredaran bruto pengusaha tercatat otomatis pada masing masing e- commerce , kecanggihan

Jenis mangrove tingkat semai yang mempunyai kerapatan jenis tertinggi adalah Ceriops tagal, yaitu 44,531.25 ind/ha, sedangkan Rhizophora mucronata mempunyai

PMKS akan berjalan efektif dan efisien apabila didukung oleh Staff yang berkualitas dan memiliki skill yang mumpuni, informasi yang berjalan secara baik antara pihak