BUKU I BAHAN AJAR
BUKU I BAHAN AJAR
PROTEKSI SISTEM TENAGA
PROTEKSI SISTEM TENAGA
Penyusunan Bahan Ajar Dalam Kurikulum Berbasis
Penyusunan Bahan Ajar Dalam Kurikulum Berbasis KompetensiKompetensi (Kurikulum 2007)
(Kurikulum 2007) Politeknik Negeri Bandung Politeknik Negeri Bandung Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional
Disusun Oleh : Disusun Oleh : Sunarto, ST, MEn! Sunarto, ST, MEn! NIP
NIP : : "#$%"%%&"#''&("&&("#$%"%%&"#''&("&&(
PROGRAM STUDI TEKNIK )ISTRIK PROGRAM STUDI TEKNIK )ISTRIK
JURUSAN TEKNIK E)EKTRO JURUSAN TEKNIK E)EKTRO PO)ITEKNIK NEGERI BANDUNG PO)ITEKNIK NEGERI BANDUNG
%&"& %&"&
Dengan menguapkan puji syukur ke hadirat Allah !ang "aha #sa$ penyusun telah Dengan menguapkan puji syukur ke hadirat Allah !ang "aha #sa$ penyusun telah berhasil menyelesaikan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi dengan judul %
berhasil menyelesaikan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi dengan judul % PROTEKSI SISTEM TENAGA
PROTEKSI SISTEM TENAGA
Bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dari mata kuliah Proteksi &istem 'enaga Bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dari mata kuliah Proteksi &istem 'enaga de
dengngan an kokode de mamata ta kukuliliahah KB#0*KB#0* diberidiberikan kan padpada a semsemestester er + + (l(limaima) ) pada Prograpada Programm Dip
Diplomloma a ,,, ,,, ProProgragram m &tu&tudi di 'e'ekniknik k isistritrik k -ur-urusausan n ''ekeknik nik #le#lektrktro o PolPolititeknieknik k NegNegerieri Bandung. "ateri yang diberikan pada bahan ajar ini merupakan dasar bagi mata kuliah Bandung. "ateri yang diberikan pada bahan ajar ini merupakan dasar bagi mata kuliah yang berkaitan dengan
yang berkaitan dengan Proteksi &istem 'eProteksi &istem 'enaga.naga. Penyu
Penyusunan sunan bahan ajar bahan ajar dilakudilakukan kan melalmelalui ui pendekapendekatan tan penyuspenyusunan unan matemateri ri berbasberbasisis kompetensi (
kompetensi (competency based competency based ) sehingga kemampuan yang hendak diapai$ baik untuk ) sehingga kemampuan yang hendak diapai$ baik untuk set
setiap iap sub sub pokopokok k bahbahasaasan$ n$ pokopokok k bahbahasaasan n mamaupun upun matmata a kulkuliah iah disdisesuesuaikaikan an dendengangan ko
kompmpetetenensi si yayang ng haharurus s didimimililiki ki ololeh eh mamahahasisis/s/a$ a$ sesebabagagaimimanana a yayang ng tetertrterera a dadalalamm kur
kurikuikulum lum maumaupun pun daldalam am araris1is1gargaris is BesBesar ar ProProgragram m PengPengajaajaran ran (B(BPP) PP) sehsehinginggaga diharapkan setiap perkuliahan dapat terukur dengan baik.
diharapkan setiap perkuliahan dapat terukur dengan baik.
Dengan digunakannya bahan ajar ini$ semoga dapat bermanaat dan dapat membantu Dengan digunakannya bahan ajar ini$ semoga dapat bermanaat dan dapat membantu mem
memudahudahkan kan pempembaa baa umuumum m dan dan mahmahasiasis/a s/a khukhusussusnynya a daldalam am menmenapaapai i tujtujuan uan matmataa kuliah seperti yang tertera dalam aris1garis Besar Program Pengajaran (BPP) yaitu kuliah seperti yang tertera dalam aris1garis Besar Program Pengajaran (BPP) yaitu me
memimililiki ki penpengegetatahuhuan an dadasasar r tetentntanang g PrPrototekseksi i &i&iststem em ''eenanagaga. . AAkhikhir r katkata a pepenulnulisis menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta membantu sehingga menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta membantu sehingga terselesaikannya bahan ajar ini.
terselesaikannya bahan ajar ini.
Bandung$
Bandung$ 0 0 No3ember No3ember 20402040
Penulis$
Penulis$
&unarto$
&unarto$ &'.&'.$ $ ".#ng.".#ng.
N,P % 45624220450400 N,P % 45624220450400
DA*TAR ISI
DA*TAR ISI
Hala+an Hala+anKATA PENGAN
Dengan menguapkan puji syukur ke hadirat Allah !ang "aha #sa$ penyusun telah Dengan menguapkan puji syukur ke hadirat Allah !ang "aha #sa$ penyusun telah berhasil menyelesaikan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi dengan judul %
berhasil menyelesaikan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi dengan judul % PROTEKSI SISTEM TENAGA
PROTEKSI SISTEM TENAGA
Bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dari mata kuliah Proteksi &istem 'enaga Bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dari mata kuliah Proteksi &istem 'enaga de
dengngan an kokode de mamata ta kukuliliahah KB#0*KB#0* diberidiberikan kan padpada a semsemestester er + + (l(limaima) ) pada Prograpada Programm Dip
Diplomloma a ,,, ,,, ProProgragram m &tu&tudi di 'e'ekniknik k isistritrik k -ur-urusausan n ''ekeknik nik #le#lektrktro o PolPolititeknieknik k NegNegerieri Bandung. "ateri yang diberikan pada bahan ajar ini merupakan dasar bagi mata kuliah Bandung. "ateri yang diberikan pada bahan ajar ini merupakan dasar bagi mata kuliah yang berkaitan dengan
yang berkaitan dengan Proteksi &istem 'eProteksi &istem 'enaga.naga. Penyu
Penyusunan sunan bahan ajar bahan ajar dilakudilakukan kan melalmelalui ui pendekapendekatan tan penyuspenyusunan unan matemateri ri berbasberbasisis kompetensi (
kompetensi (competency based competency based ) sehingga kemampuan yang hendak diapai$ baik untuk ) sehingga kemampuan yang hendak diapai$ baik untuk set
setiap iap sub sub pokopokok k bahbahasaasan$ n$ pokopokok k bahbahasaasan n mamaupun upun matmata a kulkuliah iah disdisesuesuaikaikan an dendengangan ko
kompmpetetenensi si yayang ng haharurus s didimimililiki ki ololeh eh mamahahasisis/s/a$ a$ sesebabagagaimimanana a yayang ng tetertrterera a dadalalamm kur
kurikuikulum lum maumaupun pun daldalam am araris1is1gargaris is BesBesar ar ProProgragram m PengPengajaajaran ran (B(BPP) PP) sehsehinginggaga diharapkan setiap perkuliahan dapat terukur dengan baik.
diharapkan setiap perkuliahan dapat terukur dengan baik.
Dengan digunakannya bahan ajar ini$ semoga dapat bermanaat dan dapat membantu Dengan digunakannya bahan ajar ini$ semoga dapat bermanaat dan dapat membantu mem
memudahudahkan kan pempembaa baa umuumum m dan dan mahmahasiasis/a s/a khukhusussusnynya a daldalam am menmenapaapai i tujtujuan uan matmataa kuliah seperti yang tertera dalam aris1garis Besar Program Pengajaran (BPP) yaitu kuliah seperti yang tertera dalam aris1garis Besar Program Pengajaran (BPP) yaitu me
memimililiki ki penpengegetatahuhuan an dadasasar r tetentntanang g PrPrototekseksi i &i&iststem em ''eenanagaga. . AAkhikhir r katkata a pepenulnulisis menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta membantu sehingga menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta membantu sehingga terselesaikannya bahan ajar ini.
terselesaikannya bahan ajar ini.
Bandung$
Bandung$ 0 0 No3ember No3ember 20402040
Penulis$
Penulis$
&unarto$
&unarto$ &'.&'.$ $ ".#ng.".#ng.
N,P % 45624220450400 N,P % 45624220450400
DA*TAR ISI
DA*TAR ISI
Hala+an Hala+anKATA PENGAN
HA)AMAN PENGESAHAN
HA)AMAN PENGESAHAN ... i... i KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR ... ii... ii DA*TAR ISI
DA*TAR ISI ... iii... iii DA*TAR TABE)
DA*TAR TABE) ... 3... 3 DA*TAR GAMBAR
DA*TAR GAMBAR ... ... 3i3i DESKRIPSI MATA KU)IAH
DESKRIPSI MATA KU)IAH ... 3iii... 3iii BAB I
BAB I : Gan!!uan : Gan!!uan a-a Siste+ a-a Siste+ TeTena!a )istri. -an na!a )istri. -an Peralatan Prote.siPeralatan Prote.si ... 4... 4 4.4 -enis
4.4 -enis angguan Pada angguan Pada sistem sistem 'e'enaga isnaga istrik trik ... 4... 4 4.2
4.2 Perangkat Perangkat &istem &istem Proteksi Proteksi ... ... ** BAB
BAB II II : : Kara.teristi. Kara.teristi. Prote.siProte.si ... 2... 2 2.4
2.4 Karakteristik Karakteristik 88aktu aktu Kerja Kerja &eketika &eketika ... ... 2525 2.2
2.2 Karakeristik Karakeristik 8a8aktu ktu Kerja Kerja 'e'ertentu rtentu ... ... 00 2.
2. Karakteristik Karakteristik 8a8aktu ktu Kerja Kerja 'e'erbalik rbalik ... ... 44 2.*
2.* Karakteristik Karakteristik ,D"' ,D"' (,n3erse (,n3erse Deinite Deinite "inimum "inimum 'ime) 'ime) ... ...  BAB
BAB III III : : Prote.si Prote.si Jarin!an Jarin!an Distri/usiDistri/usi ... ... ** .4
.4 9use 9use :ut :ut ;ut;ut ... +... + .2
.2 Penutup Penutup Balik Balik ;tomatis ;tomatis < < Autoreloser Autoreloser ... ... **** .
. oad oad Break Break &/ith &/ith (B&) (B&) ... ... *+*+ BAB
BAB I0 I0 : Pr: Prote.si Tote.si Trans1or+ator rans1or+ator TeTena!ana!a ... *... * *.4
*.4 -enis -enis angguan angguan pada pada 'ransor'ransormator mator 'e'enaga ... naga ... ** *.2
*.2 -enis -enis Proteksi Proteksi 'ransorm'ransormator ator 'e'enaga naga ... ... *5*5 BAB
BAB 0 0 : : Prote.si Prote.si GeneratorGenerator ... +... + +.4
+.4 Proteksi Proteksi generator generator terhadap terhadap gangguan gangguan eksternal eksternal ... ... +5+5 +.2
+.2 Proteksi Proteksi generator generator terhadap terhadap gangguan gangguan internal internal ... ... 6060 +.
+. Pengetanahan Pengetanahan 'iti'itik k Netral Netral enerator enerator ... ... 66 +.*
+.* Proteksi Proteksi enerator enerator 'e'erhadap rhadap angguan angguan "esin "esin Penggerak Penggerak ... 6*... 6*
BAB
BAB 0I 0I : : Pen2etelan -an Pen2etelan -an Koor-inasi Koor-inasi Prote.siProte.si ... ... 6+6+ 6.4
6.4 Penyetelan Penyetelan =elai =elai Arus Arus lebih lebih ... ... ... 6+6+ 6.2
6.2 Koordinasi Koordinasi Proteksi Proteksi ... ... 7777
DA*TAR PUSTAKA DA*TAR PUSTAKA
DA*TAR TABE)
DA*TAR TABE)
Hala+an
'abel 4.4 Kelas :' pengukuran ... 20
'abel 4.2 Kelas :' proteksi ... ... 20
'abel .4 Arus leleh (arus lebur) use link tipe K ...  'abel .2 Arus leleh (arus lebur) use link tipe ' ... . 5
'abel . 'ipe dan rating use link yang diproduksi ... *0
'abel .* =ekomendasi arus pengenal pelebur 2* k> jenis letupan (e?pulsion) .... * 'abel *.4 :ontoh rating use trao distribusi 44 k> ... +6
'abel *.2 -enis proteksi pada transormator tenaga ... +7
'abel 6.4 Koordinasi proteksi antar 9:; ... 5
'abel 6.2 Koordinasi proteksi antar use link tipe ' dengan use link tipe ' ... 5
'abel 6. Koordinasi proteksi antar use link tipe K dengan use link tipe K ... 50
Hala+an
ambar 4.4 Komponen peralatan pada sistem pengaman ... +
ambar 4.2 Kur3a B1@ transormator arus untuk proteksi dan pengukuran ... 4+
ambar 4. 'rao arus dengan rangkaian primer seri dan primer paralel ... 46
ambar 4.* &ekunder :' ditap ... ... 46
ambar 4.+ Primer dan sekunder :' ditap ... ... 47
ambar 4.6 &ekunder :' ditap dengan multi rasio ... 47
ambar 4.7 :' dengan 2 lilitan sekunder ... 4
ambar 4. :' dengan 2 lilitan primer dan 2 lilitan sekunder ... 45
ambar 4.5 'rao tegangan indukti ... ... 24
ambar 4.40 'rao tegangan kapasiti ... 22
ambar 4.44 @ubungan trao tegangan ... 2
ambar 4.42 'rao tegangan dengan 2 lilitan sekunder ... 2*
ambar 4.4 @ubungan open delta atau > ... 2*
ambar 4.4* @ubungan asa ke tanah ... ... 2+
ambar 2.4 Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja seketika ... 25
ambar 2.2 Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja tertentu ... 0
ambar 2. Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja terbalik ... 4
ambar 2.* Karakteristik ,D"' ... ...  ambar .4 9:; jenis e?pulsion ... ... 6
ambar .2 9:; tipe open link ... 7
ambar . :ara kerja autoreloser ... ... *+ ambar .* Pemasangan B& pada rangkaian paralel ... *6
ambar .+ B& digunakan sebagai setionaliser ... .... *6
ambar *.4 Konstruksi bagian dalam relai buhol ... +0
ambar *.2 =angkaian relai suhu ... +2
ambar *. mabar diagram satu garis penga/atan relai dierensial ... + ambar *.* =elai tanki tanah ... ... + ambar *.+ =elai arus lebih ... ... +* ambar *.6 =elai gangguan tanah (9=) ... ... +* ambar *.7 =elai gangguan tanah terbatas (=#9) ... ++ ambar *. Arrester pada transormator ... +6
ambar +.4 Bagan generator dengan penggerak dan medan penguat ... + ambar +.2 Perlindungan generator terhadap sambaran petir ... +5
ambar +. =elai dierensial sebagai pengaman generator ... 60
ambar +.* Pengaman gangguan tanah pada generator ... 64
ambar 6.4 Diagram satu garis sistem radial ... ... 67
ambar 6.2 Diagram satu garis sistem subtransmisi ... 70
ambar 6. Diagram satu garis sistem radial dengan sumber dari satu sisi ... 74
ambar 6.* &istem radia dua bus ... 72
ambar 6.+ Penyetelan /aktu pada relai arus lebih jenis deinite ... 7
ambar 6.6 Penyetelan /aktu pada relai arus lebih jenis in3ers ... 7*
ambar 6. Daerah pengamanan ... 7
ambar 6.5 Pengamanan pada sistem radial ... ... 75
ambar 6.40 Prinsip kerja relai pengaman ... ... 0
ambar 6.44 Koordinasi antar ;:= jenis deinite ... . 4
ambar 6.42 Koordinasi antar ;:= jenis in3ers ... ... 2
ambar 6.4 Koordinasi antar ;:= jenis deinite pada sistem radial dengan sumber dari dua sisi ... 2
ambar 6.4* Koordinasi antar ;:= jenis in3ers pada sistem radial dengan sumber dari dua sisi ...  ambar 6.4+ Koordinasi ;:= dengan PB; ... * ambar 6.46 Koordinasi PB; dengan PB; berdasarkan pertingkatan arus ... * ambar 6.47 Koordinasi PB; dengan PB; berdasarkan pertingkatan /aktu ... + ambar 6.4 Koordinasi PB; dengan 9:; ... ... 6
ambar 6.45 Koordinasi 9:; dengan 9:; ... ... 7
DESKRIPSI MATA KU)IAH
"" I-entitas Mata Kuliah-udul "ata Kuliah % Proteksi &istem 'enaga Nomor Kode < &K& % KB# 0* < 2 &K&
&emester < 'ingkat % &emester > < 'ingkat ,,,
Prasyarat % Analisa &istem 'enaga$ Distribusi 'enaga istrik. -umlah -am < "inggu % 2 -am < 46 "inggu
"% Rin!.asan Toi. 3 Sila/us
"ahasis/a dapat memahami proteksi pada sistem tenaga listrik dengan okus pada jenis gangguan pada sistem tenaga listrik serta sistem proteksi dan peralatannya.
"% Ko+etensi 4an! Ditun5an! 4. Proyek Akhir
"6 Tu5uan Pe+/ela5aran U+u+
&etelah selesai mengikuti perkuliahan mahasis/a dapat menjelaskan konsep dasar proteksi sistem tenaga yang terkait dengan jenis proteksi$ ara kerja proteksi $ dan kordinasi sistem proteksi.
"7 Tu5uan Pe+/ela5aran Khusus
4. "ahasis/a dapat menjelaskan jenis1jenis proteksi pada sistem tenaga listrik. 2. "ahasis/a dapat menjelaskan ara kerja proteksi sistem tenaga listrik.
. "ahasis/a dapat menjelaskan pertimbangan dalam pemilihan peralatan proteksi$ yang sesuai dengan jenis peralatan yang dilindungi.
*. "ahasis/a dapat menjelaskan dan menggambarkan karakteristik peralatan proteksi. +. "ahasis/a dapat menjelaskan langkah1langkah dalam penyetelan relai proteksi. 6. "ahasis/a dapat melakukan dan menghitung penyetelan relai proteksi.
7. "ahasis/a dapat menjelaskan kordinasi kerja sistem proteksi.
. "ahasis/a dapat menjelaskan jenis proteksi dan metode yang digunakan pada sistem tenaga listrik.
5. "ahasis/a dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan dan pengujian relai proteksi.
40. "ahasis/a dapat mendeskripsikan pertimbangan dasar dalam pemilihan jenis proteksi yang sesuai dengan peralatan yang dilindungi.
BAB I
GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA )ISTRIK DAN PERA)ATAN PROTEKSI
"" Jenis Gan!!uan Pa-a siste+ Tena!a )istri.
-enis gangguan utama dalam saluran distribusi tenaga listrik adalah gangguan hubung singkat. angguan hubung singkat ini terjadi sebagai akibat dari tembusnya bahan isolasi$ kesalahan teknis$ polusi debu$ dan pengaruh alam di sekitar saluran distribusi tenaga listrik$ sehingga ada arus yang mengalir dari asa ke tanah atau antar asa. -aringan distribusi berungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke pelanggan. ntuk keandalan pelayanan penyaluran tenaga listrik ke pelanggan maka jaringan distribusi perlu dilengkapi dengan
alat pengaman.
Bila ditinjau dari segi lamanya /aktu gangguan$ maka gangguan pada saluran distribusi tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua$ yaitu %
• angguan sementara ( gangguan temporer ). • angguan permanen ( gangguan stationer ).
ntuk gangguan temporer (gangguan sementara) ditandai dengan normalnya kerja sistem setelah pengaman dimasukkan (menutup) kembali. &edangkan gangguan permanen (gangguan stationer) ditandai dengan jatuhnya pengaman setelah dimasukkan kembali$ dan biasanya dilakukan sampai tiga kali. Pada gangguan permanen$ pengaman bisa bekerja normal kembali setelah gangguan tersebut bisa diatasi. &edangkan gangguan yang bersiat temporer$ penyebab gangguan akan hilang dengan sendirinya setelah pengaman jatuh<trip. angguan yang bersiat permanen bisa disebabkan karena adanya kerusakan pada peralatan sistem tenaga listrik$ sehingga gangguan ini baru bisa diatasi setelah kerusakan pada peralatan tersebut sudah diperbaiki. angguan temporer yang terjadi berulang1ulang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan pada peralatan sistem tenaga listrik dan hal ini dapat
pula menimbulkan gangguan yang bersiat permanen sebagai akibat adanya kerusakan peralatan tersebut.
Ditinjau dari maam gangguannya$ maka gangguan hubung singkat dapat dibedakan menjadi
a. angguan hubung singkat tiga asa.
b. angguan hubung singkat dua asa ke tanah. . angguan hubung singkat satu asa ke tanah. d. angguan hubung singkat antar asa ( dua asa ).
Dari empat jenis gangguan tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok gangguan$ yaitu %
a. angguan hubung singkat simetris. b. angguan hubung singkat tidak simetris.
!ang termasuk dalam gangguan hubung singkat simetris adalah gangguan hubung singkat tiga asa$ sedangkan gangguan yang lainnya termasuk gangguan hubung singkat tidak simetris.
angguan hubung singkat akan mengakibatkan arus lebih pada asa yang teganggu$ dimana arus gangguan tersebut mempunyai harga yang jauh lebih besar dari rating arus maksimum yang diijinkan pada peralatan. Arus hubung singkat ini dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan sistem tenaga listrik jika pengaman tidak segera bekerja.
angguan1gangguan yang lain jika terjadi berulang1ulang bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan isolasi maupun peralatan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik dan hal ini akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya hubung singkat.
*a.tor Pen2e/a/ Gan!!uan
9aktor1aktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik antara lain %
a Sur5a Petir
"engingat saluran transmisi dan distribusi tersebar luas dan panjang membentang serta beroperasi pada kondisi tempat yang uaanya berbeda1beda$ maka kemungkinan terjadinya gangguan yang disebabkan oleh petir besar sekali$ terutama pada musim hujan. angguan yang disebabkan oleh petir ini sangat berbahaya
karena dapat merusak isolasi peralatan. / Sur5a Hu/un!
!nag dimaksud dengan surja hubung adalah kenaikan tegangan pada saat dilangsungkan pemutusan arus oleh P"'. Kenaikan tegangan yang disebabkan oleh adanya gangguan surja hubung ini dapat merusak isolasi peralatan.
8 Polusi De/u
Debu1debu yang menempel pada isolator$ bila udara lembab maka debu tersebut merupakan konduktor yang dapat menyebabkan terjadinya lonatan bunga api yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan hubung singkat asa ke tanah.
- A-an2a ohon9ohon 2an! ti-a. teraat
Pohon1pohon yang dekat dengan saluran transmisi dan distribusi bila tidak tera/at dan rantingnya masuk ke daerah bebas saluran transmisi dan distribusi$ hal ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan hubung singkat asa ke tanah.
e Isolator 2an! rusa.
,solator yang rusak karena sambaran petir atau karena usia yang sudah tua bisa menyebabkan terjadinya gangguan hubung singkat antar asa atau gangguan hubung singkata dari asa ke tanah.
1 Daun9-aun3sa+ah 2an! +ene+el a-a Isolator
Daun1daun<sampah yang terbang terba/a angin dan kemudian menempel pada isolator akan mengakibatkan jarak bebas berkurang sehingga dapat mengakibatkan terjadinya lonatan bunga api. @al ini bisa mengakibatkan terjadinya gangguan hubung singkat antar asa atau gangguan hubung singkat dari asa ke tanah.
"% Peran!.at Siste+ Prote.si
angguan pada jaringan distribusi tenaga listrik sebagian besar merupakan gangguan hubung singkat$ yang menimbulkan arus listrik ukup besar. &emakin besar sistemnya$ semakin besar pula arus gangguannya.
Arus gangguan yang besar bila tidak segera dihilangkan akan merusak peralatan yang dilalui arus gangguan. ntuk melepaskan daerah yang terganggu diperlukan alat pengaman. Di sini jelas bah/a alat pengaman bertujuan untuk melepaskan atau membuka sistem yang teganggu sehingga arus gangguan ini akan padam. ntuk memenuhi tujuan tersebut maka diperlukan sistem proteksi.
!ang dimaksud dengan sistem proteksi tenaga listrik adalah suatu suatu sistem pengamanan kepada peralatan1peralatan listrik dan saluran terhadap kondisi abnormal. &istem proteksi diperlukan untuk menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat gangguan. &emakin epat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikitlah pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat. Disamping itu dengan bekerjanya sistem proteksi maka daerah yang terganggu bisa dilokalisir sehingga dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen$ dan juga untuk mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
&uatu sistem proteksi terdiri dari beberapa komponen peralatan yang membentuk satu rangkaian yang masing1masing komponen mempunyai tugas sesuai dengan ungsinya. Komponen peralatan pada sistem pengaman adalah sebagai berikut %
a. :iruit Breaker<Pemutus tenaga b. =elay<=ele
. 'rao Arus (:') d. 'rao 'egangan (P') e. Kabel Kontrol
. Baterai
Pada gambar 4.4 memperlihatakan sistem pengaman pada sistem tenaga listrik. Bila terjadi gangguan pada saluran maka :' dan P' akan memberikan indikasi adanya gangguan kepada relai dan relai akan merasakan adanya gangguan tersebut. Kemudian relai akan
bekerja sehingga kontak relai menutup dan menghubungkan 'riping oil dengan batere kemudian :iruit Breaker membuka.
ambar 4.4 Komponen perlatan pada sistem pengaman
"%" ;ir8uit Brea.er3Pe+utus Tena!a
:iruit Breaker (:B) atau Pemutus 'enaga (P"') adalah suatu peralatan listrik yang dapat menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik dalam keadaan normal (tidak ada
gangguan) atau tidak normal (terjadi gangguan) yang dilengkapi dengan alat pemadam busur api.
Dalam keadaan tidak normal ( terjadi gangguan ) :B adalah merupakan saklar otomatis yang dapat memisahkan bagian yang terganggu dengan bagian yang tidak terganggu$ dimana untuk mengerjakan<mengoperasikan :B dalam keadaan tidak normal ini umumnya digunakan suatu rangkaian trip ( tripping oil ) yang mendapat sinyal dari suatu rangkaian relai pengaman.
Pemutus tenaga harus memenuhi syarat1syarat sebagai berikut %
a. Dalam keadaan tertutup harus sanggup dialiri arus beban penuh untuk /aktu1/aktu yang panjang.
b. Bila dikehendaki :B harus dapat membuka dalam keadaan berbeban tau bila sedikit terjadi beban lebih.
. @arus dapat memutus seara epat arus beban yang mungkin mengalir bila terjadi gangguan hubung singkat.
d. Bila kontak dalam keadaan terbuka$ elah ( elah udara ) harus tahan terhadap tegangan rangkaian.
e. ntuk membebaskan gangguan dari sistem$ maka kalau ada gangguan harus segera relosing ( menutup kembali ) dan reopening ( membuka kembali ).
. @arus tahan terhadap arus hubung singkat untuk beberapa saat sampai gangguan dibebaskan oleh peralatan pengaman lainnya yang lebih dekat dengan titik gangguan.
g. @arus dapat memutuskan arus yang sangat keil$ seperti arus magnetisasi transormator daya atau saluran yang siatnya indukti atau k apasiti.
h. @arus tahan terhadap eek pembusuran pada kontak1kontaknya$ gaya elektrodinamis dan panas yang timbul pada /aktu terjadi hubung singkat.
-enis P"' pada umumnya dibedakan berdasarkan ara dan bahan yang dipakai untuk memadamkan busur api yang terjadi di antara kontak1kontak P"' pada /aktu kontak1 kontak tersebut mulai membuka karena adanya gangguan.
-enis1jenis P"' adalah sebagai berikut % a. Air :iruit Breaker.
b. ;il :iruit Breaker.
. "inimum ;il :iruit Breaker. d. Air Blast :iruit Breaker.
e. &ulphur @e?aouride :iruit Breaker ( &96 :B ). . >aum :iruit Breaker.
A Air ;ir8uit Brea.er < A;B =
Pada :B jenis ini bagian kontak dan lonatan busur api berada pada tekanan udara atmosphere biasa.
:B jenis ini digunakan untuk tegangan menengah dan tegangan rendah. =ating :B jenis ini adalah sebagai berikut %
a. *60 >olt % * ">A. b. 600 >olt % 7+ ">A.
. 7200 >olt % 2+0 ">A. d. 42.000 >olt % +0 ">A. B Oil ;ir8uit Brea.er < O;B =
;il :iruit Breaker banyak digunakan dan mempunyai rating tegangan sampai dengan 2*+ K>. Pada dasarnya pemadaman busur api yang terjadi diantara kontak1kontaknya adalah sebagai berikut %
a. Pendinginan$ dimana panas dari busur api diba/a keluar oleh gas yang terjadi. b. ;leh adanya aliran turbulen dari minyak.
. Kekuatan dielektrik yang terbentuk dengan tiba1tiba.
d. Karena tekanan gas yang terjadi sehingga menambah kekuatan daya dielektrik. Bila terjadi busur api di dalam minyak maka minyak yang dekat busur api tersebut akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung0gelembung
uap minyak dan gas. as yang terjadi berisi sekitar 70 C hydrogen dan sedikit aetyline serta gas lainnya. as yang terbentuk ini mempunyai siat thermal onduti3ity yang baik dan tegangan ionisasi yang tinggi. ,nilah sebabnya maka siat1siat ini baik sekali untuk digunakan sebagai bahan media pemadam lonatan bunga api.
Keuntungan dari ;:B adalah sebagai berikut %
a. Konstruksi tangki mudah dirubah dan sederhana.
b. Dielektrik dari minyak mempunyai siat lebih baik dari pada udara tekanan atau atmosphere.
. Perormane dan kondisi minyak tidak banyak terpengaruh oleh adanya penemaran udara.
Kerugian dari ;:B adalah sebagai berikut %
a. "enghasilkan gas yang memungkinkan adanya ledakan. b. Diperlukan pemeliharaan yang teliti.
. ntuk tegangan di atas 2*+ K>$ tangki harus dibuat besar$ sehingga berat dan menyusahkan dalam pengangkutan.
d. #lemen1elemen dari rating tertentu tidak dapat digunakan untuk rating yang lain.
e. "enimbulkan suara ledakan yang ukup keras. ; Mini+u+ Oil ;ir8uit Brea.er
Pada :B jenis ini minyak hanya digunakan sebagai bahan pemadam busur api saja. Karena bagian dari tangki :B ini merupakan bahan yang terbuat dari keramik atau porselin sebagai bahan isolasi dengan ukuran relati keil$ maka :B jenis ini biasanya disebut Porselin
:iruit Breaker ( P:B ).
=ating tegangan ( K> ) :B jenis ini dalah sebagai berikut %
$6 K> 7$2 K> 42 K> 6 K> 72$+ K> 4*+ K> 2*+ K> *20 K>.
Prinsip pemadaman busur api di sini adalah sebagai berikut % dengan terjadinya
penyemprotan minyak dielektrik yang disebabkan oleh aksi dari piston pada permukaan kontak. Peralatan piston ini bekerja karena pergerakan mo3ing ontat sehingga menekan minyak yang ada di dalam silinder. Dan tekanan minyak di dalam silinder ini yang
menyebabkan semprotan pada permukaan kontak.
D Air Blast ;ir8uit Brea.er
=ating tegangan :B jenis ini % 44 K> E 44.000 K>. Air Blast :iruit Breaker merupakan suatu unit kompresor untuk mempertahankan tekanan udara di dalam tangki penyimpanan udara$ ini merupakan kekuatan dielektrik yang lebih kuat pada tekanan atmosphere.
Keuntungan dari Air Blast :iruit Breaker adalah sebagai berikut % a. Bekerja dengan keepatan tinggi.
b. Bersih dan tidak mempunyai gas yang mudah terbakar.
. &esuai untuk penggunaan yang berulang1ulang karena udara bersih selalu tersedia setiap saat.
Kerugian Air Blast :iruit Breaker adalah sebagai berikut %
a. Karena menggunakan perlengkapan tambahan seperti kompresor$ berarti membutuhkan ruangan yang lebih luas.
b. Perlu alat peredam suara untuk penggunaan pada tegangan tinggi.
E Sulhur He>a1luori-e ;ir8uit Brea.er < S*$ ;B =
as &96 merupakan gas berat yang mempunyai siat dielektrik yang baik sekali serta mempunyai siat memadamkan busur api. =ating tegangan :B jenis ini adalah sebagai berikut % $6 K> E 760 K>.
Prinsip pemadaman busur api pada :B jenis ini adalah sebagai berikut % as &96 yang ditiupkan sepanjang busur api akan menjadi gas yang akan mengambil panas dari busur api tersebut$ sehingga berakibat dengan mengeilnya diameter dari busur api dan akhirnya padam.
* 0a8u+ ;ir8uit Brea.er
Pada dasarnya kerja dari :B jenis ini juga sama dengan jenis lainnya hanya ruang kontak dimana terjadi busur api merupakan ruangan hampa udara yang tinggi sehingga peralatan dari :B jenis ini dilengkapi dengan seal penyekat udara untuk menegah kebooran. Keuntungan dari :B jenis ini adalah sebagai berikut %
a. Dapat beroperasi lama sekali samapai beratus1ratus operasi pada keadaan hubung singkat.
b. 'idak mengeluarkan suara ledakan yang keras. . Proses pemadamannya epat sekali.
d. 'idak memerlukan pemeliharaan yang khusus.
"%% Relai Pen!a+an
=elai pengaman adalah susunan peralatan yang direnanakan untuk dapat merasakan atau mengukur adanya gangguan atau mulai merasakan adanya ketidak normalan pada peralatan atau bagian sistem tenaga listrik dan segera seara otomatis membuka Pemutus 'enaga (P"') atau :iruit Breaker (:B) untuk memisahkan peralatan atau bagian dari sistem yang terganggu dan memberi isyarat berupa lampu atau alarm (bel). =elai pengaman dapat merasakan atau melihat adanya gangguan pada peralatan yang
diamankan dengan mengukur atau membandingkan besaran1besaran yang diterimanya misalnya arus$ tegangan$ daya$ sudut ase$ rekuensi$ impedansi dan sebagainya dengan besaran yang telah ditentukan$ kemudian mengambil keputusan untuk seketika ataupun
dengan perlambatan /aktu membuka P"' ataupun hanya memberi tanda tanpa membuka P"'.
P"' harus mempunyai kemampuan untuk memutus arus hubung singkat maksimum yang mele/atinya dan juga harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan
hubung singkat dan kemudian membuka kembali. P"' biasanya dipasang pada generator$ trao daya$ saluran transmisi$ saluran distribusi dan sebagainya supaya masing1masing bagian sistem dapat dipisahkan sedemikian rupa sehingga sistem lainnya tetap beroperasi
seara normal.
Pada sistem tegangan menengah dan tegangan rendah adakalanya sekering digunakan sebagai relai dan pemutus tenaga bersamaan. Disamping tugas di atas$ relai juga berungsi menunjukkan lokasi dan maam gangguannya. Dengan data tersebut memudahkan analisa dari gangguannya. Dalam beberapa hal relai hanya memberi tanda adanya gangguan atau kerusakan$ jika dipandang gangguan atau kerusakan tersebut tidak segera membahayakan. Dari uraian di atas maka relai pengaman pada sistem tenaga listrik berungsi untuk %
a. "erasakan$ mengukur dan menentukan bagian sistem yang terganggu serta memisahkan seepatnya sehingga sistem lainnya tidak terganggu dan dapat beroperasi seara normal.
b. "engurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan atau bagian sistem yang terganggu.
. "engurangi pengaruh gangguan terhadap bagian sistem yang lain yang tidak terganggu di dalam sistem tersebut serta menegah meluasnya gangguan.
d. "emperkeil bahaya bagi manusia.
&istem pengaman yang baik harus mampu %
4. "elakukan koordinasi dengan sistim pengaman yang lain
2. "engamankan peralatan dari kerusakan yang lebih luas akibat gangguan . "embatasi kemungkinan terjadinya keelakaaan
*. &eepatnya membebaskan pemadaman karena gangguan +. "embatasi daerah pemadaman akibat gangguan
6. "engurangi rekuensi pemutusan permanen karena gangguan
S2arat9s2arat Relai Prote.si
ntuk melaksanakan ungsi1ungsi di atas maka relai pengaman harus memenuhi persyaratan sebagai berikut %
a Daat -ian-al.an < Realia/le =
Dalam keadaan normal ( tidak ada gangguan ) relai tidak boleh bekerja. 'etapi bila suatu saat terjadi gangguan yang mengharuskan relai bekerja$ maka relai tidak boleh gagal bekerja untuk mengatasi gangguan tersebut. Kegagalan kerja relai
dapat mengakibatkan kerusakan yang berat bagi alat atau bagian sistem yang diamankan atau gangguan menjadi meluas sehingga daerah yang mengalami pemadaman akan meluas. Disamping itu relai tidak boleh salah bekerja$ sehingga menimbulkan pemadaman yang tidak seharusnya ataupun menyulitkan analisa gangguan yang terjadi. Dalam hal ini yang harus dapat diandalkan tidak hanya relainya sendiri tetapi mulai dari trao arus$ trao tegangan serta rangkaiannya$ baterai serta pemutus tenaganya.
Keandalan relai pengaman mulai dari peranangan$ pengerjaan$ bahan yang digunakan dan pera/atannya. Khusus pada relainya sendiri$ untuk relai elektro1 mekanis bahan yang digunakan harus mempunyai k/alitas tinggi$ hal ini dapat dengan ara pengujiannya dilakukan seara menyeluruh ( semua komponen ). ;leh karena itu setelah operasi untuk mendapatkan keandalan yang tinggi diperlukan pera/atan untuk menentukan apakah karakteristik relai masih tetap atau memerlukan penyetelan kembali. :atatan hasil pengujian pada saat ini perlu dibandingkan dengan hasil pengujian periode yang lalu$ hal ini untuk mengetahui karakteristik relai apakah stabil atau tidak sehingga dapat untuk menentukan keandalan relai.
=elai bertugas mengamankan peralatan atau bagian sistem dalam daerah pengamanannya. etak P"' sedemikian rupa sehingga setiap bagian setiap bagian dari sistem dapat dipisahkan. "aka tugas relai adalah mendeteksi adanya gangguan yang terjadi pada daerah pengamanannya dan memberi perintah untuk membuka P"' untuk memisahkan bagian dari sistem pada daerah yang terganggu. Dengan demikian bagian sistem lainnya yang tidak terganggu jangan sampai dilepas$ dan masih beroperasi seara normal sehingga tidak terjadi pemutusan pelayanan. Dengan kata lain pengamanan dinyatakan selekti bila relai dan P"' yang bekerja hanyalah pada daerah yang terganggu saja. &alah satu ara untuk mendapatkan pengamanan yang selekti adalah dengan menggunakan relai yang sangat selekti atau dengan pertingkatan /aktu kerja pada masing1masing relai.
8 ?a.tu Ker5a Relai ;eat
=elai pengaman harus dapat bekerja epat karena %
• Kerusakan peralatan yaitu tembusnya isolasi dapat disebabkan karena terjadinya tegangan lebih yang terlalu lama ataupun rusak terbakar karena dialiri arus gangguan yang terlalu lama. Dengan demikian relai pengaman harus bekerja dengan epat.
• 'idak boleh melampaui /aktu penyesuaian kritis ( :riti :learing 'ime ). ntuk sistem yang besar$ keepatan kerja relai pengaman diperlukan karena untuk menjaga agar kestabilan sistem tidak terganggu. angguan tiga asa berpengaruh pada kemampuan sistem untuk mempertahankan kestabilan$ sehingga /aktu penyelesaian gangguan harus seepatnya diselesaikan dibandingkan dengan gangguan satu asa ke tanah.
• angguan hubung singkat yang permanen akan menyebabkan tegangan jatuh dan mengganggu industri. Namun demikian relai tidak boleh bekerja terlalu epat ( kurang dari 40 m& ). @al ini untuk menegah relai salah kerja karena
transien yang disebabkan oleh surja petir$ dalam hal ini arrester diberi kesempatan kerja lebih dahulu.
• Disamping itu bila dikehendaki /aktu kerja relai diperlambat sehubungan
masalah selektiitas$ maka relai tersebut harus dilengkapi alat untuk memperlambat /aktu kerja yaitu relai /aktu. Dengan demikian relai pengaman ini harus bekerja seepatnya namun pengamanan masih harus
selekti.
- Pe.a < sensiti1 =
=elai dikatakan peka ( sensiti ) apabila dapat bekerja denagn masukan dari besaran yang dideteksi keil. -adi relai dapat bekerja pada a/al kejadian gangguan atau dengan kata lain gangguan dapat diatasi pada a/al kejadian. @al ini memberi keuntungan dimana kerusakan peralatan yang diamankan akibat gangguan menjadi keil. Namun demikian relai relai harus stabil artinya %
• =elai harus dapat membedakan antara arus gangguan dan arus beban
maksimum.
• =elai tidak boleh bekerja karena adanya inrush urrent$ yang besarnya seperti
arus gangguan yaitu  sampai dengan + kali arus beban maksimum$ yaitu pada saat pemasukan trao daya.
• =elai harus dapat membedakan antara adanya gangguan atau ayunan beban. e E.ono+is -an se-erhana
Dalam menentukan relai pengaman yang akan digunakan harus ditinjau tekno1 ekonomisnya. "isalnya untuk sistem distribusi tegangan menengah yang radial tidak diperlukan relai yang rumit dan sangat epat bekerjanya$ atau misalnya trao distribusi yang hanya 4000 k>A tidak perlu menggunakan relai dierensial ukup dengan Buhol =elay. Namun misalnya pengaman untuk sistem tegangan e?tra tinggi$ tidak boleh hanya dengan pengaman yang sederhana$ misalnya hanya dengan relai arus lebih saja$ tetapi juga harus menggunakan relai jarak.
"%( Tra1o Arus <;T=
'rao arus berungsi untuk menurunkan besar<tinggi pada tegangan tinggi<menengah menjadi arus keil pada tegangan rendah yang biasanya disebut arus sekunder. Pada umumnya arus nominal sekunder trao arus adalah +A atau 4A.
'rao arus dalam sistem tenaga listrik digunakan untuk keperluan pengukuran dan proteksi. Perbedaan mendasar pada kedua pemakaian di atas adalah pada kur3a magnetisasinya. Pada gambar 4.2 terlihat bah/a le3el kejenuhan trao arus untuk proteksi lebih tinggi dari pada trao arus untuk pengukuran.
ambar 4.2 Kur3a B@ transormator arus untuk proteksi dan pengukuran
Klasi1i.asi Trans1or+ator Arus
Klasiikasi trao arus dibedakan menurut type konstruksinya dan pemasangannya. a Ber-asar.an tie .onstru.si
-enis trao arus bedasarakan tipe kosntruksinya % • 'ipe :inin (ring</indo/ type)
• 'ipe or1oran ast resin (mounded ast resin type) • 'ipe tanki minyak (oil tank type)
• 'ipe trao arus bashing / Ber-asar.an e+asan!ann2a
• Pemasangan dalam (indoor) • Pemasangan luar (outdoor) Pen!enal Tra1o Arus
a Tra1o Arus -en!an % Arus Pen!enal Pri+er a.4) 'rao arus dengan dua buah lilitan Primer
:ontoh % 4+0100<+A  2+01+00<+A  +00 E 4000<+ A
ambar 4. 'rao arus dengan rangakaian primer seri dan primer paralel a.2) &ekunder di 'ap
ambar 4.* &ekunder :' di 'ap a.) Primer seri atau paralel dan &ekunder di 'ap
ambar 4.+ Primer dan &ekunder :' di 'ap
/ Multi Rasio
ambar 4.6 &ekunder :' di 'ap dengan multi rasio
Tra1o arus -en!an inti le/ih -ari satu
'rao arus ini digunakan untuk keperluan yang berbeda seperti untuk kebutuhan pengukuran dan proteksi.
:ontoh %
a) :' dengan 2 inti ( dengan 2 lilitan sekunder)
@ubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunderyang bekerja masing1masing lilitannya dengan inti ganda (double ore). &atu lilitan
sekundernya untuk alat pengaman dan satu lagi untuk alat1alat pengukur. :ontoh % +0<+1+A  200<+1+A  00<+1+A  +00<+A1+A
Penandaan primer P4 E P2
Penadaan sekunder inti ke 4 FF 4&4 E 4&2 untuk pengukuran Penadaan sekunder inti ke 2 FFF 2&4 E 2&2 untuk relai arus lebih
ambar 4.7 :' dengan 2 lilitan sekunder
b) :' dengan 2 lilitan primer dan 2 lilitan sekunder
@ubungan ini terdiri dari dua buah lilitan primer yang sama dan dapat dihubungkan seri atau paralel sedangkan masing1masing lilitan sekundernya terpisah. Bila lilitanprimernya dihubungkan seri terminal a dan b dihubungkan sehingga didapat batas ukur yang lebih rendah. Kalau lilitan primernya dihubungkan paralel P4 dengan a dan P2 dengan b dihubungkan sehingga didapat batas ukur yang besar. (ihat gambar 4.).
:ontoh % 4+0100<+1+A  2+01+00<+1+A  +0014000<+1+A
ambar 4. :' dengan 2 lilitan primer dan 2 lilitan sekunder
) :' dengan * inti % +00<4141414 A Penandaan primer P4 E P2
Penandaan sekunder inti ke 4 FFF 4&4 14&2 untuk pengukuran Penandaan sekunder inti ke 2 FFF 2&4 E 2&2 untuk relai arus lebih
Penandaan sekunder inti ke  FFF &4 E &2 untuk relai jarak Penandaan sekunder inti ke * FFF *&4 E *&2 untuk relai dierensial "asing1masing inti dapat mempunyai klas atau beban sama atau berbeda.
Ratin! ;T
a) =ating beban % 1 =ating dari beban dimana akurasi masih bisa diapai 1 Dinyatakan dalam >A
1 mumnya bernilai 2$+  +  7$+  40  4+  0 >A b) =ating arus kontinu % 1 Biasanya pada batas arus primer
1 Nilai arus yang diijinkan mengalir seara kontinu di sisi primer dengan sekunder dibebani nominal.
) =ating arus sesaat % 1 Biasanya dalam batas /aktu 0$+  4  2  atau  detik 1 'idak merusak :'
1 Ditentukan denga sekunder dihubung singkat d) =ating arus sekunder % 1 mumnya bernilai 4  2  atau + ampere A88ura82 )i+it *a.tor <A)*=
A9 disebut juga aktor kejenuhan inti
:ontoh % 'ransormator arus 200<4A dengan A9 + "aka batas akurasi G + ? 200A F 4000A.
Kelas ;T en!u.uran
'abel 4.4 Kelas :' pengukuran
Klas H kesalahan rasio C beban Pergeseran asa dalam menit pada C beban
20 G C ,n G400 400 G C ,n G 420 20 G C ,n G 400 400 G C ,n G 420 0$4 0$2 0$4  + 0$2 0$+ 0$2 4+ 40 0$+ 0$7+ 0$+ *+ 0 4 4$+ 4 50 60 Kelas ;T rote.si a= Klas P
Dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut % 4+>A 40 P 20 Dimana % 4+ >A F rating beban :' sebesar 4+ >A
40 P F klas proteksi$ kesalahan 40 C pada rating batas akurasi
20 F aurasi limit aktor (A9)$ batas akurasi :' sampai dengan 20 kali arus rating
'abel 4.2 Kelas :' proteksi
Klas Ckesalahan rasio pada 400C ,n
Pergeseran asa pd C ,n (menit) Komposit error
+P H 4 H 60 +
40P H  40
/= Klas TP@, TP4, TP "%6 Tra1o Te!an!an <PT= Klasi1i.asi
Klasiikasi trao tegangan juga dibedakan menurut konstruksinya dan pemasangannya.
a Ber-asar.an .onstru.si
• 'rao 'egangan indukti (,nduti3e 3oltage transormer atau eletromagneti 3oltage transormer). 'rao tegangan jenis ini terdiri dari lilitan primer dan sekunder dan tegangan pada lilitan primer akan menginduksikan ke lilitan sekunder.
• 'rao tegangan kapasiti (apa3itor 3oltage transormer). 'erdiri dari rangkaian kondensator yang berungsi sebagai pembagi tegangan pada sisi tegangan tinggi dari trao pada tegangan menengah yang menginduksikan tegangan ke lilitan sekunder.
• 'rao tegangan 4 asa$ 2 asa$ dan  asa.
ambar 4.40 'rao 'egangan Kapasiti Keterangan ambar %
4. elas Penduga (;ptial alarm system) +. &ambungan ke tanah
2. Pelampung (loat) 6. Pengatur kumparan (tuning oil) . Katup Pernapasan (Deaerating :ok) 7. &istem pengatur tegangan
*. Pembatas tegangan (>oltage imiter) (3oltage adjustment system)
. &istem peredam (damping system)
/ Ber-asar.an e+asan!ann2a • Pemasangan dalam (indoor) • Pemasangan luar (outdoor)
Hu/un!an Ran!.aian Pri+er -an Se.un-er Tra1o Te!an!an
a Hu/un!an tra1o te!an!an /iasa
@ubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan sebuah lilitan sekunder$ umumnya tegangan sekundernya adalah %
) 400 >olt atau ) 440 >olt
ambar 4.44 @ubungan trao tegangan
/ Hu/un!an tra1o te!an!an -en!an % lilitan se.un-er
@ubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder$ masing1masing lilitan sekunder tersebut digunakan untuk alat pengaman dan alat pengukuran$ "isalnya % ) 400 ) 400
−
>olt.ambar 4.42 'rao tegangan dengan dua lilitan sekunder
Hu/un!an Tra1o Te!an!an
a Hu/un!an oen Delta atau hu/un!an 0
@ubungan ini digunakan untuk jaringan tegangan menengah dan terdiri dari dua buah trao tegangan asa tunggal.
ambar 4.4 @ubungan open delta atau >
/ Hu/un!an 1asa .e tanah
@ubungan ini digunakan pada jaringan tegangan menengah dan tegangan tinggi dengan menghubungkannya ke tanah$ sehingga tegangan sekundernya adalah tegangan asa ke tanah.
ambar 4.4* @ubungan asa ke tanah
"%7 Ka/el Kontrol
Kabel kontrol pada sistem proteksi adalah kabel yang menghubungkan alat1alat kontrol yaitu alat kontrol motor untuk :B$ signalling dan alarm$ relai proteksi yaitu mulai baterai ke rangkaian trip (tripping oil) pada iruit breaker melalui kontak relai pengaman.
Kabel kontrol yang digunakan adalah kabel leksibel.
"%$ Baterai
Di gardu1gardu induk maupun di pusat1pusat pembangkit tenaga listrik baterai ini berungsi sebagai %
• &umber tenaga untuk alat kontrol$ penga/asan$ tanda1tanda isyarat (signalling and alarm)
• &umber tenaga motor1motor untuk P"'$ P"&$ tap harging trao tenaga dan sebagainya
• &umber tenaga untuk penerangan darurat • &umber tenaga untuk relai proteksi
• &umber tenaga untuk peralatan telekomunikasi
&umber tenaga untuk alat1alat kontrol$ relai proteksi dan sebagainya selalu harus mempunyai keandalan yang tinggi. ;leh karena itu perlu dijaga agar tegangan dari baterai tidak banyak berubah dari yang sudah ditentukan.
Klasi1i.asi Baterai
&esuai dengan bahan elektrolit yang digunakan$ baterai terdiri dari 2 maam % a Baterai ti+ah hita+ <lea-ia8i- stora!e /attera2=
Baterai timah hitam bahan elektrolitnya adalah larutan asam belerang (@2&;*). Baterai timah hitam ada dua maam % 4. ead1antimony
2. ead1alium Keterangan1keterangan untuk baterai timah hitam %
-
&uatu baterai dengan tegangan 42+ >olt terdiri dari + buah sel.-
kuran baterai lebih besar bila dibandingkan dengan baterai alkali$ sehingga memerlukan ruangan yang lebih luas.-
Berat jenis dari elektrolitnya tergantung dari keadaan pengisian.-
&uhu elektrolit sangat mempengaruhi terhadap nilai berat jenis elektrolit$ semakin tinggi suhu elektrolit semakin rendah nilai berat jenisnya dan sebaliknya.-
@arga berat jenis elektrolit tergantung dari tipe baterai dan pabrik pembuatnya.-
murnya dapat menapai 7 sampai  tahun./ Baterai al.alin < al.aline stora!e /attera2 =
Baterai alkalin larutan elektrolitnya adalah larutan alkali (K;@) Keterangan1keterangan untuk baterai alkali %
-
&uatu baterai dengan tegangan 42+ 3olt terdiri dari 52 buah sel.-
Berat jenis dari elektrolitnya tidak tergantung dari keadaan pengisian$ jadi praktis tetap.-
murnya menapai 40 tahun atau lebih.Beberapa keuntungan baterai alkali jika dibandingkan dengan baterai timah hitam %
-
ebih tahan terhadap gonangan.-
:ukup tahan terhadap arus pengosongan yang besar atau bila terjadi hubung singkat.-
'idak menyebabkan gas1gas yang menyebabkan korosi.-
Perubahan kapasitas akibat arus pengosongan keil sekali.-
:ukup tahan terhadap pengisian lebih.BAB II
KARAKTERISTIK PROTEKSI
&istem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang di ranang untuk mengidentiikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan inormasi yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus$ tegangan atau sudut asa antara keduanya. ,normasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk
membandingkan besarannya dengan besaran ambang1batas (threshold setting ) pada peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem melebihi setting ambang1 batas peralatan proteksi$ maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi
tersebut. Peralatan proteksi pada umumnya terdiri dari beberapa elemen yang diranang untuk mengamati kondisi sistem dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi sistem yang diamatinya.
&istem proteksi tegangan menengah ke atas umumnya diamankan oleh relai proteksi. =elai proteksi adalah suatu relai yang bekerjanya berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengamanan tertentu dan dalam jangka /aktu tertentu$ sehingga relai ini dapat dipakai sebagai pola pengaman arus lebih. =elai ini pada dasarnya mengamankan adanya arus lebih yang disebabkan oleh gangguan hubung singkat atau
beban lebih. =elai proteksi akan bekerja bila besarnya arus input melebihi suatu harga tertentu ( arus kerja ).
8aktu pemutusan gangguan merupakan salah satu aktor yang sangat penting dalam menentukan suatu skema proteksi. @al ini dikarenakan suatu peralatan proteksi harus
dikoordinasikan /aktunya dengan peralatan proteksi yang lain agar hanya peralatan proteksi yang paling dekat dengan gangguan saja yang bekerja ( prinsip selekti3itas). 8aktu pemutusan suatu peralatan proteksi berkaitan erat dengan karakteristik dari peralatan proteksi tersebut.
Karakteristik kerja relai proteksi didasarkan pada /aktu kerjanya$ dan dalam hal ini dapat dikelompokkan menjadi %
a. Karakteristik /aktu kerja seketika b. Karakteristik /aktu kerja tertentu
. Karakteristik /aktu kerja terbalik %" Kara.teristi. ?a.tu Ker5a Se.eti.a
Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja seketika (instantaneous) jangka /aktu kerjanya sangat singkat yaitu sekitar 20 E 400 mili detik. Bila arus listrik naik melebihi harga yang diijinkan maka arus listrik yang mengalir ke proteksi (,= ) juga akan naik. -ika naiknya arus listrik melebihi harga operasi dari proteksi (penyetelan arus) maka proteksi akan bekerja dengan /aktu kerja seketika. Pada relai proteksi dengan karakteristik /aktu kerja seketika tidak ada penyetelan /aktu.
(a) diagram rangkaian (b) karakteristik
ambar 2.4 Proteksi dengan karakteristrik /aktu kerja seketika
Keterangan ambar 2.4 %
P % pegas ': % triping oil :' % trao arus
= % relai A % alarm
Pada gambar 2.4 (b) terlihat bah/a /aktu kerja proteksi sangat epat tanpa penundaan /aktu. Proteksi jenis ini biasanya dikombinasikan dengan proteksi karakteristik /aktu kerja terbalik atau dengan proteksi karakteristik /aktu kerja tertentu.
%% Kara.teristi. ?a.tu Ker5a Tertentu <-e1inite ti+e=
Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja tertentu mempunyai jangka /aktu kerja yang tertentu mulai dari pik1up sampai selesainya kerja proteksi. 8aktu kerjanya tetap (tertentu) tidak dipengaruhi oleh besarnya arus gangguan.
27 C L CB TC CT Ip top t I
(a) Diagram Rangkaian (b) Karakteristik
T A
S
C : relai arus lebih S : relai sinyal T : relai waktu tunda A : relai bantu
Keterangan ambar 2.2 %
:B % iruit breaker top % /aktu operasi
:' % urrent transormer ,p % arus setting (arus kerja)
': % tripping oil & % relai sinyal
: % relai arus lebih
Pada gambar 2.2 (b) terlihat bah/a jangka /aktu kerja proteksi tetap (tertentu) sesuai dengan penyetelan /aktu dan tidak tergantung dengan besarnya arus gangguan. Pebedaan proteksi jenis ini denga proteksi karakteristik /aktu kerja seketika adalah pada lamanya
/aktu kerja$ dimana pada proteksi dengan karakteristik /aktu kerja seketika jangka /aktu kerjanya sangat epat (tanpa penundaan /aktu) sedangkan pada karakteristik /aktu kerja tertentu ada penundaan /aktu kerja. Namun pada kedua jenis proteksi arus lebih di atas$ lamanya /aktu kerja tidak tergantung pada besarnya arus gangguan.
%( Kara.teristi. ?a.tu Ker5a Ter/ali.
Proteksi dengan karakteristik /aktu kerja terbalik adalah jika terjadi gangguan dan besarnya arus gangguan melampaui penyetelannya maka jangka /aktu kerja mulai pik1up sampai selesainya kerja proteksi$ jangka /aktu kerjanya berbanding terbalik dengan besarnya arus gangguan.
2 C / T
L
ambar 2.) Proteksi Arus (ebih Dengan Karakteristik 8aktu Kerja 'erbalik
+ _ CB TC CT t I
Proteksi arus lebih jenis ini lamanya /aktu kerja tergantung pada besarnya arus gangguan. Pada gambar 2. ( b ) terlihat bah/a makin besar arus gangguan yang dirasakan oleh proteksi arus lebih dengan karakteristik /aktu kerja terbalik maka /aktu kerjanya semakin epat. Pada relai arus lebih /aktu terbalik de/asa ini dalam suatu relai dapat memiliki beberapa jenis karakteristik (kur3a) yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhannya berkat kemajuan tekonologi elektronika dan miro prosesor$ dimana kur3a1kur3a tersebut dapat diubah kedalam bentuk1bentuk persamaan sebagai berikut %
4. Kur3a standar ,n3erse %
'"& F
[
]
4* $ 0 4 02 $ 0−
PSM t F 4* $ 0 4 02 $ 0
−
×
RasioCT I fault I t setting2. Kur3a >ery ,n3erse %
'"& F t
[
PSM 4)$+]
−
4 F + $ 4) 4
−
×
RasioCT I fault I t setting. Kur3a #?tremely ,n3ers %
'"& F
[
]
0 $ 70 4 2−
PSM t F 0 $ 70 4 2
−
×
RasioCT I fault I t setting'"& F
[
]
420 4 2−
PSM t F 420 4 2
−
×
RasioCT I fault I t setting%6 Kara.teristi. IDMT <Inerse De1inite Mini+u+ Ti+e=
Proteksi arus lebih dengan karakteristik ,D"' (,n3erse Deinite "inimum 'ime) mempunyai karakteristik kombinasi antara relai arus lebih /aktu terbalik dengan relai arus lebih /aktu tertentu.
Pada daerah a/al seperti karakteristik proteksi arus lebih /aktu terbalik$ kemudian setelah arus gangguan menapai besaran tertentu maka karakteristiknya menjadi /aktu tertentu.
ambar 2.* Karakteristik ,D"'
BAB III
PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI
angguan pada jaringan sistem tenaga listrik sebagian besar merupakan gangguan hubung singkat$ yang menimbulkan arus listrik ukup besar. &emakin besar sistemnya$ semakin besar pula arus gangguannya. Arus gangguan yang besar bila tidak segera dihilangkan akan merusak peralatan yang dilalui arus gangguan. ntuk melepaskan daerah yang terganggu diperlukan sistem proteksi jaringan tenaga listrik. -aringan sistem tenaga listrik dibagi menjadi dua yaitu jaringan transmisi dan jaringan distribusi tenaga listrik. -aringan transmisi yang sudah ada di ,ndonesia adalah jaringan transmisi tegangan tinggi (70 k>$ 4+0 k>)$ jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi (+00 k>). &edangkan jaringan distribusi terdiri dari jaringan distribusi tegangan menengah (6 k>$ 20 k>) dan jaringan distribusi tegangan rendah (0<220 >).
Dilihat dari kelas tegangannya$ jenis pengaman pada sistem tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sistem pengamanan langsung dan sistem pengamanan tidak langsung. &istem pengamanan langsung adalah pengam yang bekerja seara langsung memutuskan rangkaian bila terjadi gangguan (ontoh 9:; dan PB;)$ sedangkan sistem pengamanan tidak langsung adalah pengaman yang bekerja bila terjadi gangguan dengan memberi perintah kepada :B<P"' untuk membuka rangkaian (ontoh ;:=<9=).
Pada sistem pengamanan langsung$ peralatan pengaman yang digunakan adalah pengaman yang bisa langsung bekerja bila terjadi gangguan tanpa dibantu peralatan lain. 'etapi pada sistem pengamanan tidak langsung$ bila terjadi gangguan maka pengaman akan bekerja dan meberi perintah kepda P"' untuk membuka sehingga menghilangkan gangguan. -adi pada sistem pengamanan tidak langsung yang merasakan adanya gangguan adalah relai pengaman$ kemudian setelah relai bekerja maka tripping oil akan mendapat
sumber tegangan D: sehingga P"' membuka untuk memisahkan rangkaian yang terganggu.
(" *use ;ut Out <*;O=
9use :ut ;ut merupakan sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja dengan ara meleburkan bagian dari komponennya ( fuse link ) yang telah diranang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu. Perlengkapan use ini terdiri dari sebuah rumah use ( fuse support)$ pemegang use ( fuse holder ) dan use link sebagai pisau pemisahnya dan dapat diindetiikasi dengan hal1hal seperti berikut
a. 'egangan ,solasi Dasar ( ',D ) pada tingkat distribusi
b. tamanya digunakan untuk penyulang ( feeders) '" dan proteksi trao . Konstruksi mekanis didasarkan pemasangan pada tiang atau pada rossarm d. Dihubungkan ke sistim distribusi dengan batas1batas tegangan operasinya
A *use ;ut9Out )etuan Berta/un! *i/er
Ada 2 jenis use letupan (expulsion) yang diklasiikasi sebagai 9use :ut1;ut (9:;) distribusi yaitu %
a. 9use utout bertabung iber ( Fibre tube fuse) b. 9use link terbuka (pen link fuse)
9use ut1out bertabung iber mempunyai use link yang dapat diganti1ganti (interchangeability) dan terpasang didalam pemegang use (use holder) berbentuk tabung yang terbuat dari bahan serat selulosa. 9use ini dapat dipergunakan baik untuk 9use :ut1 ;ut terbuka (open use ut1out) atau 9use :ut1;ut tertutup (enlosed use utout). 9use ut1out terbuka dapat dilihat pada gambar .4 (a). Pada gambar ini terlihat use bertabung iber dipasang diantara 2 (dua) isolator dan jaringan listrik dihubungkan pada kedua ujung use holdernya. Pada use utout tertutup$ tabung use terpasang disebelah dalam pintu use utout dan seluruh kontak listriknya terpasangkan pada rumah use yang terbuat dari porselain seperti terlihat pada gambar .4 (b).
(a) 9:; terbuka (;pen 9use :utout) (b) 9:; tertutup (#nlosed 9use :utout) ambar .4. 9:; jenis #?pulsion
B *use ;ut9Out )in. Ter/u.a <Oen )in.=
9use utout link terbuka terdiri dari sebuah use link yang tertutup didalam sebuah tabung iber yang relati keil dengan dilengkapi kabel penghubung tambahan pada use link1nya untuk memperpanjang kedua ujung tabungnya.terlihat pada gambar .2.
Kabel penghubung tambahan ini kemudian dihubungkan ke pegas kontak beban pada rumah use ( fuse support ) untuk kerja seara mekanik. Kerja pegas ini dimaksudkan untuk menjamin pemisahan agar kedua ujung dari use terbuka pada saat use bekerja dan ini dipakai karena kemampuan pemutusan pada tabung iber yang keil relati terbatas. 9use utout ini diranang untuk dipakai pada tegangan 47 k>$ selain itu use ini mempunyai arus pengenal pemutusan yang lebih rendah dari pada use utout bertabung iber
ambar .2. 9:; tipe ;pen ink
Stan-ar *use lin.
Ada sejumlah standar yang dianut use link$ salah satu standar pengenal use link yang terdahulu dikenal dengan sebutan pengenal N. Pengenal N dispesiikasi use link tersebut mampu untuk disalurkan arus listrik sebesar 400 C seara kontinue dan akan melebur pada nilai tidak lebih dari 20 C dari angka pengenalnya dalam /aktu + menit . Pada praktek dilapangan ketentuan tersebut kurang memuaskan penggunanya karena hanya satu titik yang dispesiikasi pada kerakteristik arus1/aktu sehingga use link yang dibuat oleh sejumlah pabrik yang berbeda mempunyai keterbatasan dalam memberikan jaminan koordinasi antar use link. &etelah use link dengan pengenal N kemudian munul standar industri use link dengen pengenal K dan pengenal ' pada tahun 45+4.
'abel .4. Arus eleh (arus lebur) 9use ink 'ipe K
Pengenal K untuk menyatakan use link dapat bekerja memutus jaringan listrik yang berbeban dengan /aktu kerja lebih IepatJ dan pengenal ' untuk menyatakan use link bekerja memutus jaringan listrik yang berbeban dengan /aktu kerja lebih JlambatJ. 9use
link tipe ' dan tipe K ini merupakan ranangan yang uni3ersal karena use link ini bisa ditukar tukar (interchangeability) kemampuan elektris dan mekanisnya yang dispesiikasi dalam standar.
9use link tipe K dan tipe ' yang diproduksi suatu pabrik seara mekanis akan sama dengan use link tipe K dan tipe ' yang diproduksi pabrik lain.
Karakteristik listrik link tipe K dan use link tipe ' sudah distandarisasi dan sebagai titik temu nilai arus maksimum dan minimum yang diperlukan untuk melelehkan use link ditetapkan pada  titik /aktu dalam kur3a karakteristik Kondisi ini lebih menjamin koordinasi antara use link yang dibuat oleh beberapa pabrik menjadi lebih baik dari pada yang dimiliki use link N.
"inimum "aksimum "inimum "aksimum "inimum "aksimum
6 42.0 4*.* 4.+ 20. + 72 6 6.0 40 45.+ 2.* 22.+ * 42 4+* 6.6 4+ 4.0 7..2 7 ++ 24+ 2+ 6.5 2+ +0 60 60 50 +0 *20 7.0 *0 0 56 5 4*6 +6+ 60 7.4 6+ 42 4+ 4+5 27 54 4400 7.2 400 200 2*0 2+  4+20 420 7.6 4*0 40 72 *0 6+0 2*70 2570 .0 200 *0 +76 760 44+0 0 *6+0 .4 =asio Keepatan Arus leleh Arus leleh
Arus Pengenal yang disarankan < disukai
Arus leleh Arus
Pengenal use link
'abel .2. Arus eleh (arus lebur) 9use ink 'ipe '
'iga titik operasi use link untuk tipe K dan tipe ' yang distandarkan dalam karakteristik arus E /aktu adalah %
a) 00 detik untuk use link 400 amper dan diba/ahnya $ 600 detik untuk use link 4*0 amper dan 200 amper.
b) 40 detik
) 0.4 detik seperti yang diranang pada tabel .4 untuk use link tipe K dan tabel .2 untuk use link tipe '.
ntuk memperoleh kerja yang selekti dapat dipergunakan sederetan use link dengan nilai arus pengenal yang disarankan (preered ontinues rating) %
6 1 40 E 4+ E 2+ E *0 E 6+ E 400 E 4*0 dan 200 amper.
Nilai arus pengenal use link di ba/ah 6 amper % 4$ 2 dan  sudah distandarisasi$ nilai1nilai arus pengenal yang rendah ini tidak dimaksudkan untuk berkordinasi satu dengan yang lain namun koordinasi lebih baik dengan nilai arus pengenal 6 ampere atau diatasnya.
6 Keepatan "inimum "aksimum "inimum "aksimum "inimum "aksimum
 4+ 4 20.+ 4 466 455 44.4 42 2+ 0 *.+ +2 256 ++ 44. 20 5 *7 +7.0 + *56 +5+ 42.7 0 6 76 5.0 4 42 57+ 42.5 +0 404 424 4+2 226 440 4+70 4.0 0 460 452 2* 70 200 2+00 4.0 4 2 2. * .(2) 44 .(2) 400 2 * *.  .(2) 44 .(2) 400 1  6 7. 2 .(2) 44 .(2)  1 1 Arus Pengena l yang tidak disarankan < tidak disukai < ,nterme diate
Arus Pengenal
use link
Arus Pengenal diba/ah 6 Amper Arus leleh 40 detik 4 Arus leleh 0$4 detik 4 Arus leleh 00 E 600 detik 4
Tie *use 2an! )ain Dan An!.a Pen!enal *use )in.
&eiring dengan perubahan teknologi dan kebutuhan dalam peningkatan mutu pelayanan tenaga listrik. beragam tipe dan angka pengenal use utout letupan (e?pulsion) yang diproduksi dan dijual dipasaran pada masa kini. &alah satu perusahaan pembuat use link menyediakan beberapa tipe yang diantaranya adalah tipe K$ '$ @$ N$ D$ & untuk sistim distribusi dengan tegangan sampai 27 k> dan tipe #K$ #' dan #@ untuk sistem distribusi dengan tegangan sampai  k> dengan pengenal seperti terlihat pada tabel ..
'abel .. 'ipe dan =ating 9use ink yang diproduksi
;ara Pe+ilihan Arus Pen!enal < Ratin! = *use )in. *;O
a Pe+ilihan Arus Pen!enal *use lin. *;O untu. Prote.si Per8a/an!an
Pemilihan arus pengenal ( Rating) use link :ut ;ut ( 9:; ) untuk saluran abang sangat penting untuk dilakukan dengan sebaik baiknya dalam rangka koordinasi sistem untuk memperoleh penampilan sistem yang optimal dengan harapan target perusahaan
rus on nyu yang
ijinkan -enis /aktu Arus Pengenal ( C Pengenal ) kerja
( A ) @ ( 'ahan &urja ) D 1 'imah ('ahan &urja ) K E 'imah ( :epat ) K E Perak ( :epat ) N E 'imah ( :epat ) ' E 'imah ( ambat ) & E 'embaga ( &angat ambat ) #K ( :epat ) #' ( ambat ) #@
(&angat ambat) 4$2$$+ 400 &angat lambat 4 s<d 22
6 s<d 400 4+0 ambat 40 s<d 4.4 6 s<d 400 4+0 :epat 6 s<d .4  s<d 200 4+0 &angat lambat 4+ s<d 20 4 s<d 200 4+0 ambat 40 s<d 4.4 + s<d 200 400 :epat 6 s<d 44 6 s<d 400 400 :epat 6 s<d $4 4 s<d 200 4+0 :epat 6 s<d $4 414$+1211*1+1714014+120 400 &angat lambat 7 s<d *6 'ipe 9use ink
=asio Keepatan Kerja
dalam penapaian kepuasan pelanggan dan peningkatan penjualan K8h dengan mengeilkan tingkat &A,D, dan &A,9, di harapkan dapat terpenuhi.
&alah satu metode pemutusan arus hubung singkat permanen !persistant ) yang eekti adalah dengan memasang use pada tiap tiap perabangan atau anak abangnya ( sub branh ).
Kesalahan dalam menentukan pilihan rating use link tentu akan memupus harapan perusahaan. &ering kerjanya !Trip) P"' Penyulang di ardu ,nduk oleh karena sering terjadi gangguan di saluran 1 saluran abang atau terutama saluran 1 saluran anak abang perlu dipertimbangkan untuk penempatan 9:; yang sesuai dengan kebutuhan.
&alah satu yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan arus pengenal 9:; untuk proteksi saluran abang atau saluran anak abang adalah besarnya nilai arus beban maksimum yang akan atau dapat mengalir pada saluran abang atau anak abang yang dimaksud .
&esuai dengan &tandard kemampuan dari use link :ut out (9:;) yang diproduksi oleh sejumlah pabrik yang telah dikemukakan di use ut out dan pada pemilihan arus pengenal use link 9:;. ntuk menentukan arus pengenal !rating ) use link yang dipilih dapat dilakukan sebagai berikut %
4. Pilih use link :ut ;ut ( 9:; ) yang sesuai dengan standar dalam hal ini PN dalam &PN 6* %45+ menentukan pilihan type K ' dan @.
2. Bagilah Arus beban maksimum yang sudah ditentukan dengan kemampuan arus kontinue use link.
. Koordinasi yang sebaik baiknya dengan alat proteksi yang lain (P"'$ PB; dan 9use :ut out ) baik yang berada di sisi sebelah hulu (sumber) dan sebelah hilirnya (beban).
*. Perhatikan Batas ketahanan penghantar terhadap arus hubung singkat.
+. Perhatikan pula kemampuan pemutusan dari 9use :ut ;ut khususnya bagi 9:; yang terpasang dekat dengan sumber tenaga.
Dengan demikian use link utout yang dipilih selain harus tahan terhadap arus beban$ juga harus bisa dikoordinasikan dengan alat proteksi yang lain dan mempunyai kemampuan