• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Bentuk logo - Unik dan memiliki ciri khas tersendiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. Bentuk logo - Unik dan memiliki ciri khas tersendiri."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4 KONSEP DESAIN

1.1 Landasan teori

4.1.1 Teori Desain Grafis

Menurut Wucius Wong, melalui bukunya, Principles of Form and Design, Desain adalah proses dalam visual yang memiliki tujuan tertentu. Desain grafis ditempatkan didepan mata publik dan untuk menyampaikan pesan yang telah ditentukan.

Elemen dalam desain

Empat elemen desain menurut Wucius Wong antara lain: 1. Elemen konseptual

Elemen ini adalah yang tidak terlihat, tapi sebenarnya ada. Seperti titik, garis, bidang, dan volume. Jika elemen ini terlihat mata, berarti bukan lagi elemen konseptual.

2. Elemen visual

Ketika elemen konseptual menjadi terlihat mata, itulah elemen visual. Elemen visual adalah bagian yang paling penting dalam desain grafis sebab ini yang terlihat mata. Mereka memiliki bentuk, ukuran, warna, dan tekstur. 3. Elemen yang berhubungan

Kelompok elemen ini melibatkan penempatan bentuk dalam desain. Yang termasuk elemen ini adalah: arah, posisi, ruang dan gravitasi.

4. Elemen praktis

Kelompok elemen praktis melibatkan isi dan maksud dalam sebuah desain. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: representasi, makna, dan fungsi.

4.1.2 Teori logo

Menurut Surianto Rustan, dalam bukunya Mendesain Logo, berdasarkan fungsi awal logo sebagai identitas perusahaan, kriteria utama yang perlu dimiliki sebuah logo adalah sebagai berikut :

1. Memiliki bentuk yang unik. Sebab sebuah logo mencerminkan dan

mengangkat citra institusinya sekaligus untuk membedakannya dengan institusi lain.

2. Tahan lama. Artinya, sebuh logo harus fleksibel serta tahan lama untuk jangka beberapa waktu kedepan.

Diluar kriteria dasar tersebut, ada beberapa kriteria fisik yang dilihat dari faktor bentuk, warna, dan ukuran. Kriteria tersebut antara lain :

Bentuk logo

(2)

- Memiliki cukup perbedaan bentuk dengan logo lain. - Bentuknya dapat menarik perhatian.

- Tidak membosankan atau ketinggalan jaman.

- Mudah ditangkap mata dan dikenali. - Mudah diingat.

- Memiliki berbagai versi bentuk, sehingga bila diterapkan sesuai kondisi media dan bahan apapun, logo tetap jelas terlihat. Misalnya : bentuk horisontal untuk diterapkan pada spanduk, bentuk vertikal untuk diterapkan pada umbul-umbul, versi untuk stempel, bahan kaos, plastik, gelas, kayu, billboard, dll.

Warna logo - Mudah diingat

- Memiliki berbagai macam versi warna, sehingga dalam kondisi

background dan media apapun logo tetap terlihat jelas. Ukuran logo

- Memiliki versi ukuran kecil maupun besar yang khusus dirancang supaya logo tetap terlihat jelas dalam kondisi media dengan berbagai ukuran ruang, misalnya logo versi besar untuk di billboard, versi kecil untuk di bolpen.

Namun kriteria ini tidak bersifat kaku, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk berubah di masa depan seiring dengan perkembangan kreativitas dalam dunia desain grafis dan bidang-bidang yang terkait dengannya.

Teori sequence of cognition

Masih dalam bukunya, Mendesain Logo, Surianto Rustan menjelaskan bahwa desain grafis dua dimensi yang paling cepat dikenali otak manusia pertama kali adalah bentuk-bentuk dasar (basic shape/primitive shapes). Contohnya lingkaran, segitiga, kotak, dan lain-lain.

Untuk menentukan bentuk logo yang sesuai dengan konsep dan kepribadian institusinya, desainer sangat dianjutkan mempelajari hubungan antara bentuk bentuk dasar dan sifat yang terkandung didalamnya.

4.1.3 Teori warna

Dari buku Universal Principles of Design, penggunaan warna dalam adalah sebagai penarik perhatian, meningkatkan unsur estetika dan memperkuat makna dari elemen desain itu sendiri. Jika diaplikasikan dengan tidak benar, warna bisa membahayakan bentuk dan fungsi sebuah desain.

Gunakan warna dengan sederhana. Batasi warna yang digunakan sehingga mata mudah mencernanya hanya dalam satu kali lihat.

(3)

Warna-warna terang diasosiasikan sebagai keramahan dan profesional. Sedangkan warna-warna gelap, abu-abu, diasosiasikan sebagai keseriusan dan

professional. Warna-warna cerah dianggap sebagai warna yang

menyenangkan dan dinamis. Namun hati-hati saat menggabungkan warna terang, sebab bisa saling mengganggu satu sama lain dan menyebabkan mata lelah.

Dari Logo Design Workbook, warna terbukti memberikan respon emosional kepada audiensnya. Hasilnya, beberapa warna memiliki maknanya masing-masing. Pemilihan warna menjadi penting karena arti warna berbeda dalam kebudayaan tertentu. Dalam kebudayaan Amerika, putih diasosiasikan sebagai warna yang menggambarkan keceriaan, dan sifat yang positif. Sedangkan dalam kebudayaan Cina, warna putih melambangkan kesedihan, dan kematian.

4.1.4 Teori tipografi

Dari buku Tipografi dalam Desain Grafis karangan Danton Sihombing, rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada suatu objek atau gagasan, tetapi memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajar dalam sebuah disiplin seni yang disebut dengan Tipografi.

Dalam sebuah rancangan grafis atau tipografi, penggunaan jumlah jenis huruf yang akan diterapkan dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan desain. Penggunaan huruf yang terlalu banyak akan mengganggu estetika rancangan. Dari buku Logo Design Workbook, karya Adams Morioka, tipografi adalah gambar dibentuk dari serangkaian huruf. Sifat, budaya, dan sejarah perusahaan bisa digambarkan hanya dengan melalui bentuk huruf pada logo tersebut. Pemilihan jenis huruf yang cocok untuk logo perlu diperhatikan sebab berpengaruh pada legibilitas kalimat yang akan dibaca oleh audiens. Klasifikasi tipografi dalam buku Logo Design Workbook:

• Humanist

Bentuk huruf seperti kaligrafi. Contoh: Centaur, Verona. • Old Style

Bentuk penyempurnaan dari kaligrafi. Contoh: Garamond, Caslon, Bembo. • Transitional

Penyempurnaan dari bentuk huruf yang proposional. Contoh: Baskerville, Fournier, Bell.

• Modern

Bentuk huruf yang kontrasnya berat. Contoh: Bodoni, Modern, Wallbaum. • Slab Serif

(4)

Lengkungan serif biasanya berbentuk kotak dan tebal. Contoh: Rockwell, Clarendon, Memphis.

• Sans Serif

Bentuk huruf tanpa lengkungan serif. Contoh: Grotesque, Helvetica. • Script

Bentuk huruf yang melengkung (curvy). Contoh: Palace script, Young Baroque.

• Dekoratif

Bentuk huruf yang dekoratif. Contoh: Hobo, Don Casual. • Digital

Bentuk hurufnya digital. Contoh: Oakland, Isonorm, Modula. 4.1.5 Teori layout

Dari buku Basic Design: Layout, layout adalah pengaturan elemen-elemen desain yang dalam satu ruang yang membentuk satu kerhamonisan yang estetis. Bisa juga disebut manajemen bentuk dan ruang. Tujuan utama layout adalam menampilkan elemen visual dan elemen tekstual menjadi satu kesatuan dan dapat dikomunikasian tanpa audiens berpikir keras untuk mencernanya. Layout yang bagus akan memudahkan audiens membaca informasi yang kompleks.

Grid system

Melalui buku Tipografi dalam Desain Grafis, sistem grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Melalui sistem grid seorang perancang dapat

membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang telah diciptakan. Tujuan utama dalam penggunaan sistem grid adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.

Jenis-jenis grid menurut Basic Design: Layout:

• Simetrikal Grid : Grid yang seimbang kiri dan kanan halaman. • Asimetrikal Grid : Grid yang tidak seimbang antara kiri dan kanan

halaman, namun masih membentuk satu kesatuan.

Modular Grid : Gridnya terdiri dari kotak-kotak. Modular grid paling digemari sebab fleksibilitasnya lebih mampu mencapai layout yang dinamis. Lebih mampu bermain dengan penempatan elemen-elemen desain seperti teks, dan gambar.

4.2 Strategi komunikasi

- What to say : Taman Margasatwa Ragunan adalah Taman rekreasi keluarga yang alami, modern, dan edukatif.

(5)

4.2.1 Strategi kreatif

4.2.1.1 Profil khalayak sasaran Demografis

- Profesi : Keluarga menengah keatas. Orang tua berprofesi sebagai karyawan swasta dan negeri, wiraswasta, pasangan yang punya anak dan anak-anaknya berusia 5—10 tahun.

- SES : A dan B

- Gender : Pria dan wanita Geografis

Tinggal di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi). Psikografis

- Pasangan yang hidupnya telah mapan. Keduanya bekerja.

Profesional. Sandang, papan, dan pangan tercukupi, minimal telah memiliki 1 mobil.

- Tingkat pendidikan min. D3 / S1.

- Anak-anak bersekolah di sekolah internasional. - Memiliki anak-anak kecil yang berusia 5-10 tahun.

- Anak-anaknya sudah menggunakan teknologi terkini seperti iPad. - Akan lakukan apapun asal anaknya bahagia.

- Orang tua yang memberi yang terbaik untuk anaknya. 4.2.1.2 Positioning statement

Taman Margasatwa Ragunan adalah Taman rekreasi keluarga dengan konsep modern zoo yang alamiah, segar (fresh), edukatif, dan modern bagi keluarga yang memiliki koleksi hewan yang lengkap dan pusat primata terbesar di Asia Tenggara.

4.2.1.3 Key message

Taman Margasatwa Ragunan sebagai alternatif tempat rekreasi keluarga yang alamiah, edukatif, dan modern.

4.2.1.4 Big idea

Taman Margasatwa Ragunan adalah alternatif tempat rekreasi keluarga yang alamiah, edukatif, dan modern.

4.2.1.5 Keyword

Alami, edukatif, modern, dan fresh.

4.2.1.6 Pendekatan kreatif

Menggunakan siluet untuk menampilkan kesan simpel supaya terlihat elegan, clean, tidak rumit, cocok untuk ditampilkan dalam media apapun dan tetap terlihat dinamis.

(6)

4.2.1.7 Respon yang diharapkan

- Masyarakat tidak lagi melihat logo Ragunan kekanak-kanakan. - Semakin banyak masyarakat yang ingin mengunjungi Ragunan. 4.2.2 Strategi desain

4.2.2.1 Tone & manner

Mood Design : fresh, modern, natural, dynamic, positive. 4.2.2.2 Warna

Warna utama dalam desain logo Taman Margasatwa Ragunan

menggunakan 3 warna utama, yaitu hijau tua agak kecoklatan (earthy-green), hijau muda yang terang (light green) dan warna coklat muda (brown trees) sebagai lambang warna yang alamiah, Penggunaan warna hijau karena penulis ingin menonjolkan sisi Ragunan yang hijau, yang asri dan penuh dengan pepohonan, sisi yang menurut survei, paling disukai oleh pengunjung Ragunan.

Warna hijau terang (light-green) dipakai untuk memberikan kesan excitement, menyeimbangkan warna hijau tuanya sekaligus melambangkan kreativitas (edukatif).

Penggunaan warna sampingan menggunakan warna oranye, abu-abu, dan biru. Warna-warna ini terinspirasi dari warna-warna hewan di Ragunan. Warna oranye terinspirasi dari warna harimau, yang

tubuhnya berwarna oranye dengan loreng-loreng disekujur tubuhnya, warna abu-abu terinspirasi dari warna gajah, dan biru terinsspirasi dari warna burung. Masing-masing warna juga memiliki makna. Oranye melambangkan kreativitas, excitement, dan edukatif. Abu-abu

menonjolkan sisi modernitas, dan biru melambangkan kreativitas dan intelegensi.

4.2.2.3 Image

Image yang digunakan adalah image yang memfokuskan kepada interaksi anak dengan binatang yang dinamis. Interaksi anak-anak dengan orangtuanya. Nuansanya ceria, menyenangkan, dinamis dan penuh dengan tawa.

4.2.2.4 Tipografi

Tipografi yang digunakan adalah typeface berjenis sans-serif untuk memberi kesan modern dan dinamis.

4.2.2.5 Grid & layout

(7)

4.2.3 Pemilihan Media

- Stationary berupa : Kop Surat, Amplop, Kartu nama, dan Map. - Poster - Brosu - Kaos - Gantungan Kunci - Pin - Stiker - Tumbler

- Papan petunjuk hewan di Ragunan - Topi

- Handuk

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang lebih efektif yang dilakukan CSO untuk menunjukkan pada pemerintah nilai penting dari membuka data mereka adalah dengan menunjukkan berbagai cara

Pengarusutamaan gender baru dapat terlaksana dengan baik jika semua pihak yang terlibat dalam pembangunan baik pemerintah , DPRD, organisasi non pemerintah dan mitra

Sehingga wallis sudah sesuai dengan apa yang di utarakan oleh Siawanto Sutojo (2004 ), dalam bukunya membangun citra perusahaan, citra sebagai pancaran atau reproduksi jati diri

Tata Usaha, Pusbin Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kepala Bidang Kompetensi Konstruksi Pusat Pembinaan Kompetensi

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan

atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitasyang terbagi dalam klasifikasi Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan; Aset Tetap

Dari tabel juga telah diketahui dimana jenis ikan yang ada pada kawasan 2 dengan menggunakan rumus indeks keanekaragaman (H’) untuk mengetahui keanekaragaman

The Members of the Commission shall cooperate, through the Commission, in the establishment of an appropriate system to keep under review the implementation of conservation