• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kasus Ektp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kasus Ektp"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KASUS E-KTP ANALISIS KASUS E-KTP

A.

A. KRONOLOGI SINGKAT KASUS E-KTPKRONOLOGI SINGKAT KASUS E-KTP

Kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP dinilai sebagai kasus yang masif dan sangat Kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP dinilai sebagai kasus yang masif dan sangat terstruktur. Diduga, proyek itu direncanakan untuk dapat dikorupsi.

terstruktur. Diduga, proyek itu direncanakan untuk dapat dikorupsi.

Babak baru kasus e-KTP dimulai di Pengadilan Tipikor Jakarta, pada Kamis 9 maret 2017, Babak baru kasus e-KTP dimulai di Pengadilan Tipikor Jakarta, pada Kamis 9 maret 2017, Mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri Irman dan anak buahnya yang bernama Sugiharto Mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri Irman dan anak buahnya yang bernama Sugiharto didakwa terlibat kasus yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp 2,3 triliun itu. didakwa terlibat kasus yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp 2,3 triliun itu. Dari surat dakwaan, terungkap ada sejumlah pertemuan yang dilakukan untuk membahas Dari surat dakwaan, terungkap ada sejumlah pertemuan yang dilakukan untuk membahas  proyek e-KTP. Berikut rangkuman beberapa pertemuan itu :

 proyek e-KTP. Berikut rangkuman beberapa pertemuan itu : a)

a) Februari 2010Februari 2010 

 Gedung DPR, Jakarta.Gedung DPR, Jakarta.

Irman dan Burhanudin Napitupulu (anggota DPR) bertemu di ruang kerja Ketua Komisi II Irman dan Burhanudin Napitupulu (anggota DPR) bertemu di ruang kerja Ketua Komisi II DPR membahas pemberian uang oleh Andi Narogong (pengusaha) kepada sejumlah anggota DPR membahas pemberian uang oleh Andi Narogong (pengusaha) kepada sejumlah anggota Komisi II. Pemberian itu bertujuan agar DPR menyetujui usulan

Komisi II. Pemberian itu bertujuan agar DPR menyetujui usulan Kemendagri perihal anggaranKemendagri perihal anggaran  proyek e-KTP.

 proyek e-KTP.

  Hotel Gran Melia, Jakarta. Hotel Gran Melia, Jakarta.

Irman, Sugiharto, Andi Narogong, dan Diah Anggriani (Sekjen Kemendagri) melakukan Irman, Sugiharto, Andi Narogong, dan Diah Anggriani (Sekjen Kemendagri) melakukan  pertemuan

 pertemuan dengan dengan Setya Setya Novanto Novanto (Ketua (Ketua Fraksi Fraksi Golkar Golkar DPR). DPR). Pada Pada pertemuan pertemuan itu, itu, SetyaSetya menyatakan dukungannya dalam pembahasan anggaran proyek e-KTP di DPR.

menyatakan dukungannya dalam pembahasan anggaran proyek e-KTP di DPR. b)

b) Juni-Desember 2010Juni-Desember 2010 

  Ruko Fatmawati Ruko Fatmawati

Beberapa kali pertemuan digelar di Ruk

Beberapa kali pertemuan digelar di Ruko milik Andi Narogong. Pertemuan Tim Fatmawati inio milik Andi Narogong. Pertemuan Tim Fatmawati ini membahas pembentukan beberapa konsorsium untuk ikut dalam tender proyek e-KTP. Bahkan membahas pembentukan beberapa konsorsium untuk ikut dalam tender proyek e-KTP. Bahkan  pada

 pada sejumlah sejumlah pertemuan pertemuan juga juga membahas membahas pengaturan pengaturan untuk untuk memenangkan memenangkan tender tender hinggahingga mendaftar penggelembungan harga sejumlah barang yang akan dibeli terkait proyek. mendaftar penggelembungan harga sejumlah barang yang akan dibeli terkait proyek. Pengaturan ini juga melibatkan pihak panitia lelang yang berasal dari Kemendagri.

Pengaturan ini juga melibatkan pihak panitia lelang yang berasal dari Kemendagri. c)

c) Juli-Agustus 2010Juli-Agustus 2010 

 Gedung DPR, Jakarta.Gedung DPR, Jakarta.

DPR mulai melakukan pembahasan R-APBN Tahun Anggaran 2011 yang di antaranya DPR mulai melakukan pembahasan R-APBN Tahun Anggaran 2011 yang di antaranya termasuk anggaran untuk proyek e-KTP. Terkait hal tersebut, Andi Narogong beberapa kali termasuk anggaran untuk proyek e-KTP. Terkait hal tersebut, Andi Narogong beberapa kali

(2)

 bertemu Setya

 bertemu Setya Novanto, Anas Novanto, Anas Urbaningrum (Ketua Urbaningrum (Ketua Fraksi Demokrat DPR), Fraksi Demokrat DPR), dan Muhammaddan Muhammad  Nazaruddin

 Nazaruddin (Bendum (Bendum Demokrat), Demokrat), yang yang dinilai dinilai sebagai sebagai representasi representasi Partai Partai Golkar Golkar dan dan PartaiPartai Demokrat untuk mendorong Komisi II menyetujui anggaran.

Demokrat untuk mendorong Komisi II menyetujui anggaran.

Akhirnya dicapai kesepakatan anggaran proyek sebesar Rp 5,9 triliun dengan 49 persen di Akhirnya dicapai kesepakatan anggaran proyek sebesar Rp 5,9 triliun dengan 49 persen di antaranya atau sebesar Rp 2,5 triliun (setelah dipotong pajak) akan dibagi-bagi ke sejumlah antaranya atau sebesar Rp 2,5 triliun (setelah dipotong pajak) akan dibagi-bagi ke sejumlah orang, termasuk DPR.

orang, termasuk DPR. d)

d) September-Oktober 2010September-Oktober 2010

 Gedung DPR, Jakarta.Gedung DPR, Jakarta.

Andi Narogong memberikan uang kepada sejumlah anggota DPR di ruang kerja Mustoko Andi Narogong memberikan uang kepada sejumlah anggota DPR di ruang kerja Mustoko Weni (Golkar). Total uang yang diberikan Andi sebesar 3.450.000 dolar AS kepada sembilan Weni (Golkar). Total uang yang diberikan Andi sebesar 3.450.000 dolar AS kepada sembilan orang anggota DPR, di antaranya Anas Urbaningrum,

orang anggota DPR, di antaranya Anas Urbaningrum, Ganjar Pranowo (PDIP), Teguh JuwarnoGanjar Pranowo (PDIP), Teguh Juwarno (PAN), hingga Agun Gunandjar Sudarsa (Golkar)

(PAN), hingga Agun Gunandjar Sudarsa (Golkar)

 Gedung DPR, Jakarta.Gedung DPR, Jakarta.

Bagi-bagi uang kembali dilakukan Andi, namun kali ini di ruangan Setya Novanto dan Bagi-bagi uang kembali dilakukan Andi, namun kali ini di ruangan Setya Novanto dan Mustoko Weni. Uang sebesar 3.300.000 dolar AS kepada para pimpinan Banggar, yakni Mustoko Weni. Uang sebesar 3.300.000 dolar AS kepada para pimpinan Banggar, yakni Melchias Marcus Mekeng (Golkar), Mirwan Amir (Demokrat), Olly Dondokambey (PDIP), Melchias Marcus Mekeng (Golkar), Mirwan Amir (Demokrat), Olly Dondokambey (PDIP), dan Tamsil Linrung (PKS).

dan Tamsil Linrung (PKS).

Andi pun memberikan uang sebesar 500.000 dolar AS kepada Arif Wibowo untuk dibagikan Andi pun memberikan uang sebesar 500.000 dolar AS kepada Arif Wibowo untuk dibagikan kepada seluruh anggota Komisi II. Rinciannya, Ketua mendapat 30.000 dolar AS, tiga Wakil kepada seluruh anggota Komisi II. Rinciannya, Ketua mendapat 30.000 dolar AS, tiga Wakil Ketua masing mendapat 20.000 dolar AS, sembilan Ketua Kelompok Fraksi Ketua masing mendapat 20.000 dolar AS, sembilan Ketua Kelompok Fraksi masing-masing mendapat 15.000 dolar AS, serta 37 anggota masing-masing-masing-masing mendapat 10.000 dolar masing mendapat 15.000 dolar AS, serta 37 anggota masing-masing mendapat 10.000 dolar AS.

AS. e)

e) Oktober 2010Oktober 2010

  Restoran Peacock, Hotel Sultan, Jakarta. Restoran Peacock, Hotel Sultan, Jakarta.

Pertemuan dilakukan antara Irman, Sugiharto, Diah Anggriani, Andi Narogong, Husni Fahmi Pertemuan dilakukan antara Irman, Sugiharto, Diah Anggriani, Andi Narogong, Husni Fahmi (pegawai Kemendagri), Chairuman Harahap (Golkar), dan Johannes Marliem (swasta). Pada (pegawai Kemendagri), Chairuman Harahap (Golkar), dan Johannes Marliem (swasta). Pada  pertemuan

 pertemuan itu, itu, Chairuman Chairuman sebagai sebagai Ketua Ketua Komisi Komisi II II diminta diminta segera segera menyetujui menyetujui anggarananggaran  proyek sebesar Rp 5.952.083.009.000 secara

 proyek sebesar Rp 5.952.083.009.000 secaramultiyearsmultiyears.. f)

f) 22 November 201022 November 2010

(3)

Rapat Kerja antara Komisi II dan Kemendagri akhirnya menyepakati anggaran proyek e-KTP Rapat Kerja antara Komisi II dan Kemendagri akhirnya menyepakati anggaran proyek e-KTP untuk tahun 2011 sebesar Rp 2.468.020.00

untuk tahun 2011 sebesar Rp 2.468.020.000 yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2011.0 yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2011. g)

g) Desember 2010Desember 2010 

  Rumah Dinas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri. Rumah Dinas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri.

Andi Narogong memberikan uang sejumlah 1.000.000 dolar AS kepada Diah Anggraini Andi Narogong memberikan uang sejumlah 1.000.000 dolar AS kepada Diah Anggraini sebagai kompensasi telah membantu pembahasan anggaran hingga akhirnya disetujui DPR. sebagai kompensasi telah membantu pembahasan anggaran hingga akhirnya disetujui DPR. h)

h) Februari 2011Februari 2011 

  Kementerian Dalam Negeri. Kementerian Dalam Negeri.

Andi Narogong menemui Sugiharto di ruang kerjanya. Andi mengatakan akan memberikan Andi Narogong menemui Sugiharto di ruang kerjanya. Andi mengatakan akan memberikan uang sebesar Rp 520.000.000.000 untuk memperlancar urusan penganggaran proyek. Uang uang sebesar Rp 520.000.000.000 untuk memperlancar urusan penganggaran proyek. Uang akan diberikan kepada Partai Golkar Rp 150 miliar, Partai Demokrat Rp 150 miliar, PDI akan diberikan kepada Partai Golkar Rp 150 miliar, Partai Demokrat Rp 150 miliar, PDI Perjuangan Rp 80 miliar, Marzuki Alie (Demokrat) Rp 20 miliar, Chairuman Harahap Rp 20 Perjuangan Rp 80 miliar, Marzuki Alie (Demokrat) Rp 20 miliar, Chairuman Harahap Rp 20 miliar, serta pada sejumlah partai lain sejumlah Rp 80 miliar. Rincian uang tersebut atas miliar, serta pada sejumlah partai lain sejumlah Rp 80 miliar. Rincian uang tersebut atas  persetujuan Irman.

 persetujuan Irman. i)

i) 21 Juni 201121 Juni 2011

Gamawan Fauzi (Mendagri) menetapkan konsorsium PNRI sebagai pemenang tender proyek Gamawan Fauzi (Mendagri) menetapkan konsorsium PNRI sebagai pemenang tender proyek e-KTP. Pemenangan tender sudah diatur sejak awal. Konsorsium PNRI tetap dimenangkan e-KTP. Pemenangan tender sudah diatur sejak awal. Konsorsium PNRI tetap dimenangkan meskipun sejumlah syarat belum dipenuhi.

meskipun sejumlah syarat belum dipenuhi.  j)

 j) Juni 2011Juni 2011

Penetapan pemenang lelang digugat, namun Sugiharto tetap menunjuk konsorsium PNRI Penetapan pemenang lelang digugat, namun Sugiharto tetap menunjuk konsorsium PNRI sebagai pemenang lelang.

sebagai pemenang lelang. k)

k) Maret 2012Maret 2012

Konsorsium PNRI belum dapat menyelesaikan pengadaan blangko e-KTP sebanyak Konsorsium PNRI belum dapat menyelesaikan pengadaan blangko e-KTP sebanyak 65.340.367 keping dengan nilai Rp 1.045.445.868.749. Namun tidak diberikan teguran 65.340.367 keping dengan nilai Rp 1.045.445.868.749. Namun tidak diberikan teguran maupun sanksi kepada konsorsium, bahkan dibuat laporan seolah-olah pekerjaan sudah sesuai maupun sanksi kepada konsorsium, bahkan dibuat laporan seolah-olah pekerjaan sudah sesuai target sebagaimana kontrak. Sehingga pembayaran kepada pihak PNRI tetap bisa dilakukan. target sebagaimana kontrak. Sehingga pembayaran kepada pihak PNRI tetap bisa dilakukan. Gamawan meminta penambahan anggaran dalam APBN-P tahun 20

Gamawan meminta penambahan anggaran dalam APBN-P tahun 2012. Anggota DPR Markus12. Anggota DPR Markus  Nari (Golkar)

 Nari (Golkar) lantas meminta uang lantas meminta uang Rp 5 milRp 5 miliar kepada Iriar kepada Irman guna memperlancar man guna memperlancar pembahasanpembahasan anggaran itu. Namun usai diberikan uang Rp 4 miliar, DPR tidak memasukan penambahan anggaran itu. Namun usai diberikan uang Rp 4 miliar, DPR tidak memasukan penambahan anggaran itu.

(4)

l)

l) Agustus 2012Agustus 2012

Anggaran kemudian masuk ke dalam APBN Tahu

Anggaran kemudian masuk ke dalam APBN Tahun Anggaran 2013. Atas hal tersebut, Miryamn Anggaran 2013. Atas hal tersebut, Miryam Haryani (Hanura) meminta uang Rp 5 miliar untuk diberikan kepada pimpinan dan anggota Haryani (Hanura) meminta uang Rp 5 miliar untuk diberikan kepada pimpinan dan anggota Komisi II, di antaranya Chairuman Harahap, Ganjar Pranowo, dan Teguh Jurwano.

Komisi II, di antaranya Chairuman Harahap, Ganjar Pranowo, dan Teguh Jurwano. m)

m) November-Desember 2012November-Desember 2012

Bagi bagi uang juga dilakukan Andi Narogong kepada staf Kementerian Dalam Negeri, Bagi bagi uang juga dilakukan Andi Narogong kepada staf Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, Sekretariat Komisi II DPR, dan Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, Sekretariat Komisi II DPR, dan Bappenas terkait pengusulan dan pembahasan anggaran proyek e-KTP.

Bappenas terkait pengusulan dan pembahasan anggaran proyek e-KTP. n)

n) Desember 2012Desember 2012

DPR menyetujui APBN tahun 2013 yang di dalamnya turut memuat anggaran untuk proyek DPR menyetujui APBN tahun 2013 yang di dalamnya turut memuat anggaran untuk proyek e-KTP sebesar 1.492.624.798.000.

KTP sebesar 1.492.624.798.000. o)

o) 20132013

KPK membuka penyelidikan kasus e-KTP. KPK membuka penyelidikan kasus e-KTP. p)

p) 22 April 201422 April 2014

KPK menetapkan kasus ini naik ke tahap penyidikan dengan menetapkan Sugiharto sebagai KPK menetapkan kasus ini naik ke tahap penyidikan dengan menetapkan Sugiharto sebagai tersangka.

tersangka.

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KASUS E-KTP PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KASUS E-KTP 1.

1. SugihartoSugiharto

Mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) Sugiharto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP Kemendagri) Sugiharto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP  pada Selasa 22

 pada Selasa 22 April 2014. Tersangka yang telah April 2014. Tersangka yang telah mendapatkan status justice collaborator (JC)mendapatkan status justice collaborator (JC) atau saksi pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum dalam sidang e-KTP itu juga atau saksi pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum dalam sidang e-KTP itu juga diperkaya sebesar 450.000 dollar AS dan Rp460 juta. Ia telah divonis terbukti bersalah oleh diperkaya sebesar 450.000 dollar AS dan Rp460 juta. Ia telah divonis terbukti bersalah oleh Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat dengan hukuman 5 tahun penjara dan membayar denda Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat dengan hukuman 5 tahun penjara dan membayar denda Rp400 juta subsider 6 bulan kurungan.

Rp400 juta subsider 6 bulan kurungan. 2.

2. IrmanIrman

Pada Jumat 30 September 2016, mantan Ditjen Dukcapil Kemendagri Irman ditetapkan Pada Jumat 30 September 2016, mantan Ditjen Dukcapil Kemendagri Irman ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Menurut jaksa, Irman bersama-sama sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Menurut jaksa, Irman bersama-sama dengan Sugiharto terlibat dalam pemberian suap terkait proses penganggaran proyek e-KTP dengan Sugiharto terlibat dalam pemberian suap terkait proses penganggaran proyek e-KTP

(5)

untuk tahun anggaran 2011-2013. Irman yang merupakan atasan Sugiharto itu diperkaya untuk tahun anggaran 2011-2013. Irman yang merupakan atasan Sugiharto itu diperkaya sebesar 573.700 dollar AS, Rp 2,9 miliar dan 6.000 dollar Singapura. Ia divonis 7 tahun sebesar 573.700 dollar AS, Rp 2,9 miliar dan 6.000 dollar Singapura. Ia divonis 7 tahun  penjara dan memb

 penjara dan membayar denda Rpayar denda Rp500 juta subsider 6 500 juta subsider 6 bulan kurungabulan kurungan.n. 3.

3. Andi NarogongAndi Narogong

Pada Kamis 23 Maret 2017, KPK menetapkan Andi Agustinus atau yang dikenal sebagai Andi Pada Kamis 23 Maret 2017, KPK menetapkan Andi Agustinus atau yang dikenal sebagai Andi  Narogong

 Narogong sebagai sebagai tersangka tersangka ketiga ketiga pada pada kasus kasus e-KTP. e-KTP. Ia Ia yang yang merupakan merupakan pengusahapengusaha  pelaksana

 pelaksana proyek proyek e-KTP. e-KTP. Hakim Hakim Pengadilan Pengadilan Tindak Tindak Pidana Pidana Korupsi Korupsi (Tipikor) (Tipikor) JakartaJakarta memvonis Andi Narogong delapan tahun penjara. Andi yang berperan sebagai pengatur memvonis Andi Narogong delapan tahun penjara. Andi yang berperan sebagai pengatur tender proyek e-KTP itu diwajibkan membayar denda RP1 miliar atau menggatikannya tender proyek e-KTP itu diwajibkan membayar denda RP1 miliar atau menggatikannya dengan hukuman enam bulan

dengan hukuman enam bulan kurungan.kurungan. 4.

4. Setya NovantoSetya Novanto

Pada Senin 17 Juli 2017, mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto Pada Senin 17 Juli 2017, mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka keempat korupsi proyek e-KTP. Ketua KPK Agus Rahardjo ditetapkan sebagai tersangka keempat korupsi proyek e-KTP. Ketua KPK Agus Rahardjo menerangkan bahwa Setya Novanto diduga memiliki peran dalam proses pengadaan e-KTP. menerangkan bahwa Setya Novanto diduga memiliki peran dalam proses pengadaan e-KTP. Diantaranya, perencanaan, pembahasan anggaran, hingga pengadaan barang dan jasa melalui Diantaranya, perencanaan, pembahasan anggaran, hingga pengadaan barang dan jasa melalui tersangka lainnya yaitu Andi Narogong. Saat ini, Setya Novanto masih dalam proses tersangka lainnya yaitu Andi Narogong. Saat ini, Setya Novanto masih dalam proses  persidangan.

 persidangan. 5.

5. Markus NariMarkus Nari

KPK menetapkan Markus Nari sebagai tersangka kelima dalam kasus e-KTP pada Rabu 19 KPK menetapkan Markus Nari sebagai tersangka kelima dalam kasus e-KTP pada Rabu 19 Juli 2017. Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu ditetapkan sebagai tersangka terkait Juli 2017. Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan merintangi proses penyidikan dan memberikan keterangan tidak benar pada kasus dugaan merintangi proses penyidikan dan memberikan keterangan tidak benar pada  persidangan

 persidangan perkara perkara korupsi korupsi e-KTP e-KTP di di Pengadilan Pengadilan Tipikor Tipikor pada pada Pengadilan Pengadilan Negeri Negeri JakartaJakarta Pusat. Saat ini Markus Nari masih dalam proses penyidikan di KPK.

Pusat. Saat ini Markus Nari masih dalam proses penyidikan di KPK. 6.

6. Anang Sugiana SudihardjoAnang Sugiana Sudihardjo

KPK menahan Anang Sugiana Sudihardjo yang merupakan Direktur Utama PT Quadra KPK menahan Anang Sugiana Sudihardjo yang merupakan Direktur Utama PT Quadra Solution, salah satu perusahaan yang tergabung dalam konsorsium pemenang proyek Solution, salah satu perusahaan yang tergabung dalam konsorsium pemenang proyek  pengadaan e

 pengadaan e-KTP, tahun angga-KTP, tahun anggaran 2011-20ran 2011-2012. Ia ditetapka12. Ia ditetapkan sebagai tersangkn sebagai tersangka kasus korupsia kasus korupsi e-KTP pada Rabu 27 September 2017.

(6)

B.

B. FRAUD PRINCIPLEFRAUD PRINCIPLE B.1. FRAUD TRIANGLE B.1. FRAUD TRIANGLE

Unsur fraud triangle yang terdapat dalam kasus E

Unsur fraud triangle yang terdapat dalam kasus E-KTP adalah :-KTP adalah : Pressure

Pressure : adanya tekanan : adanya tekanan finansial dari pelaku. Untuk menjadi politisi dan duduk dfinansial dari pelaku. Untuk menjadi politisi dan duduk di kursii kursi DPR membutuhkan biaya yang besar. Agar modal yang dikeluarkan untuk menjadi DPR membutuhkan biaya yang besar. Agar modal yang dikeluarkan untuk menjadi anggota DPR payback, maka dibutuhkan cara-cara instan untuk mendapatkan keuntungan anggota DPR payback, maka dibutuhkan cara-cara instan untuk mendapatkan keuntungan dan menutup biaya politik secara cepat. Selain itu lifestyle dan tekanan gengsi juga menjadi dan menutup biaya politik secara cepat. Selain itu lifestyle dan tekanan gengsi juga menjadi  pressure bagi pelaku untuk melakukan fraud.

 pressure bagi pelaku untuk melakukan fraud. Rationalization

Rationalization : fakta mengenai banyaknya tokoh pejabat yang memperkaya diri pada: fakta mengenai banyaknya tokoh pejabat yang memperkaya diri pada  periode jabatannya d

 periode jabatannya dan hal an hal ini membentuk ini membentuk rasionalisarasionalisasi “mereka saja melakukan, bahkansi “mereka saja melakukan, bahkan mengambil lebih banyak, mengapa saya tidak.”

mengambil lebih banyak, mengapa saya tidak.”  Bentuk rasionalisasi lainnya adalah  Bentuk rasionalisasi lainnya adalah  perbuatan

 perbuatan fraud fraud yang yang mereka mereka lakukan lakukan bukan bukan untuk untuk kekayaan kekayaan pribadi pribadi melainkan melainkan untukuntuk kepentingan partai. Jadi perbuatan itu memang sudah wajar da

kepentingan partai. Jadi perbuatan itu memang sudah wajar dan lazim terjadi dimana-mana.n lazim terjadi dimana-mana. Opportunity

Opportunity : penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dimiliki. Setya Novanto: penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dimiliki. Setya Novanto sebagai ketua DPR merasa punya wewenang untuk menyetujui semua program anggaran sebagai ketua DPR merasa punya wewenang untuk menyetujui semua program anggaran  pemerintah, termasuk diantaranya adalah proyek e-ktp.

 pemerintah, termasuk diantaranya adalah proyek e-ktp. C.

C. SKEMA FRAUDSKEMA FRAUD Dalam kasus E-KTP

Dalam kasus E-KTP tersebut termasuk ke dalam skema Korupsi dan Kecurangan Laporantersebut termasuk ke dalam skema Korupsi dan Kecurangan Laporan Keuangan. Dalam skema Korupsi tersebut meliputi : (1) Konflik Kepentingan, (2) Keuangan. Dalam skema Korupsi tersebut meliputi : (1) Konflik Kepentingan, (2) Penyuapan/

Penyuapan/ Bribery, (3) Bribery, (3) Gratifikasi Ilegal, (4) Gratifikasi Ilegal, (4) Pemerasan Ekonomi, Pemerasan Ekonomi, dan (5) dan (5) moneymoney laundering. Berikut ini penjelasan dari masing-masing skema.

laundering. Berikut ini penjelasan dari masing-masing skema. 1. Korupsi

1. Korupsi

Jenis fraud korupsi merupakan kejahatan yang paling terbanyak di negara-negara Jenis fraud korupsi merupakan kejahatan yang paling terbanyak di negara-negara  berkembang

 berkembang yang yang penegakan penegakan hukumnya hukumnya lemah lemah dan dan masih masih kurang kurang kesadaran kesadaran akan akan tatatata kelola yang baik. Seperti yang terjadi di Negara Indonesia pada tahun 2011-2012 kelola yang baik. Seperti yang terjadi di Negara Indonesia pada tahun 2011-2012 digemparkan den

digemparkan dengan kasus gan kasus korupsi pengadaan korupsi pengadaan E-KTPE-KTP yang didalangi oleh Sugihartoyang didalangi oleh Sugiharto (Pejabat Pembuat Komitmen pada Dukcapil Kemendagri), Irman (Direktur Jenderal (Pejabat Pembuat Komitmen pada Dukcapil Kemendagri), Irman (Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri), dan anggota DPR. Kasus ini merugikan keuangan negara sebesar Dukcapil Kemendagri), dan anggota DPR. Kasus ini merugikan keuangan negara sebesar Rp2,314 triliun. Berikut ini tindakan kejahatan yang telah d

Rp2,314 triliun. Berikut ini tindakan kejahatan yang telah dilakukan digolongkan ke dalamilakukan digolongkan ke dalam sub skema korupsi adalah sebagai berikut:

(7)

a.

a. Konflik Konflik KepentinganKepentingan

Konflik kepentingan adalah konflik yang muncul ketika seorang pegawai bertindak atas Konflik kepentingan adalah konflik yang muncul ketika seorang pegawai bertindak atas nama kepentingan pihak ketiga selama melakukan pekerjaannya atau atas nama nama kepentingan pihak ketiga selama melakukan pekerjaannya atau atas nama kepentingan diri sendiri dalam kegiatan yang dilakukannya. Ketika konflik kepentingan kepentingan diri sendiri dalam kegiatan yang dilakukannya. Ketika konflik kepentingan  pegawai

 pegawai tidak diketahui tidak diketahui oleh perusahaan oleh perusahaan dan mengakibatkan dan mengakibatkan kerugian keuangan, kerugian keuangan, ini berarini berartiti telah terjadi fraud. Suatu benturan kepentingan dapat timbul bila karyawan & pimpinan telah terjadi fraud. Suatu benturan kepentingan dapat timbul bila karyawan & pimpinan  perusahaan

 perusahaan memiliki, memiliki, secara secara langsung langsung maupun maupun tidak tidak langsung langsung kepentingan kepentingan pribadi pribadi didi dalam mengambil suatu keputusan, dimana keputusan tersebut seharusnya diambil secara dalam mengambil suatu keputusan, dimana keputusan tersebut seharusnya diambil secara obyektif, bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik perusahaan. Berikut ini obyektif, bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik perusahaan. Berikut ini konflik kepentingan yang terjadi dalam kasus E-KTP :

konflik kepentingan yang terjadi dalam kasus E-KTP : 

 Benturan kepentingan yang terjadi antara pejabat Sugiharto dengan atasannyaBenturan kepentingan yang terjadi antara pejabat Sugiharto dengan atasannya Irman untuk melakukan skandal pengadaan E-KTP. Tujuannya untuk memperkaya Irman untuk melakukan skandal pengadaan E-KTP. Tujuannya untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, dan k orporasi. Benturan kepentingan juga melibatkan diri sendiri, orang lain, dan k orporasi. Benturan kepentingan juga melibatkan anggota DPR untuk melancarkan proses

anggota DPR untuk melancarkan proses pengadaan pengadaan E-KTPE-KTP dari segi penganggaran,dari segi penganggaran,  pelelangan, dan pengadaan proyek E-KTP.

 pelelangan, dan pengadaan proyek E-KTP. 

 Terjadinya konflik kepentingan antara Andi dengan pejabat Irman dan SugihartoTerjadinya konflik kepentingan antara Andi dengan pejabat Irman dan Sugiharto dalam kasus E-KTP. Andi Agustinus merupakan pengusaha di bidang konveksi dalam kasus E-KTP. Andi Agustinus merupakan pengusaha di bidang konveksi yang ikut terlibat dalam kasus ini sebagai pengusaha pelaksana proyek E-KTP. yang ikut terlibat dalam kasus ini sebagai pengusaha pelaksana proyek E-KTP. Andi terbukti memberikan dana kepada Irman dan Sugiharto untuk melakukan Andi terbukti memberikan dana kepada Irman dan Sugiharto untuk melakukan  pemenang lelang

 pemenang lelang dalam pengadadalam pengadaan E-KTP. Sehingga an E-KTP. Sehingga pemenangnya dpemenangnya dapat bekerjaapat bekerja sama dengan Andi untuk menjadi sub kontraktornya.

sama dengan Andi untuk menjadi sub kontraktornya. 

 Konflik kepentingan terjadi pada saat Irman dan Sugiharto meloloskan PNRIKonflik kepentingan terjadi pada saat Irman dan Sugiharto meloloskan PNRI sebagai pemenangnya. Dalam proses pelelangan, akhirnya diketahui berdasarkan sebagai pemenangnya. Dalam proses pelelangan, akhirnya diketahui berdasarkan serangkaian evaluasi teknis uji coba alat dan “output” bahwa tidak ada peserta serangkaian evaluasi teknis uji coba alat dan “output” bahwa tidak ada peserta lelang (konsorsium) yang dapat mengintegrasikan Key Manajemen Server (KMS) lelang (konsorsium) yang dapat mengintegrasikan Key Manajemen Server (KMS) dengan Hardwere Security Module (HMS) sehingga tidak dapat dipastikan dengan Hardwere Security Module (HMS) sehingga tidak dapat dipastikan  perangkat

 perangkat tersebut tersebut memenuhi memenuhi criteria criteria keamanan keamanan wajib. wajib. Namun Namun Irman Irman dandan Sugiharto tetap memerintahkan Djarat Wisnu Setyawan dan Husni Fahmi Sugiharto tetap memerintahkan Djarat Wisnu Setyawan dan Husni Fahmi melanjutkan proses lelang sehingga konsorsium PNRI dan konsorsium melanjutkan proses lelang sehingga konsorsium PNRI dan konsorsium Astragraphia dinyatakan lulus.

(8)

 Konflik kepentingan berikutnya adalah terjadinya hubungan bisnis atas namaKonflik kepentingan berikutnya adalah terjadinya hubungan bisnis atas nama  perusahaan

 perusahaan dengan dengan personal personal yang yang masih masih ada ada hubungan hubungan keluarga keluarga (family). (family). DalamDalam kasus ini Andi Agustinus melibatkan dua saudara kandungnya yakni, Vidi kasus ini Andi Agustinus melibatkan dua saudara kandungnya yakni, Vidi Gunawan dan Dedi Prijanto dalam proyek E-KTP. Vidi Gunawan menyerahkan Gunawan dan Dedi Prijanto dalam proyek E-KTP. Vidi Gunawan menyerahkan uang 1,5 juta dolar AS kepada Sugiharto.

uang 1,5 juta dolar AS kepada Sugiharto. b. Penyuapan

b. Penyuapan

Penyuapan atau Bribery

Penyuapan atau Bribery merupakan tindakan pemberian atau penerimaan sesuatu yangmerupakan tindakan pemberian atau penerimaan sesuatu yang  bernilai d

 bernilai dengan engan tujuan tujuan untuk untuk mempengaruhi mempengaruhi tindakan tindakan orang orang yang myang menerima. enerima. PenyuapanPenyuapan ini melibatkan

ini melibatkan banyak pihak banyak pihak untuk mendapuntuk mendapatkan kelancatkan kelancaran dalam aran dalam pengadaan pengadaan E- E-KTP

KTP.. Dugaan korupsi itu dilakukan dengan men Dugaan korupsi itu dilakukan dengan mengatur proses penganggran, pelelangan, dangatur proses penganggran, pelelangan, dan  pengadaan proyek E-KTP

 pengadaan proyek E-KTP dalam kontrak tahun jamak senialai Rp5,952 dalam kontrak tahun jamak senialai Rp5,952 triliun. Berikut initriliun. Berikut ini tindakan penyuapan yang terjadi :

tindakan penyuapan yang terjadi : 

 Penyuapan dilakukan untuk melancarkan proses penganggaran, pada NovemberPenyuapan dilakukan untuk melancarkan proses penganggaran, pada November 2009, Gamawan Fauzi meminta Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas untuk 2009, Gamawan Fauzi meminta Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas untuk mengubah sumber pembiayaan proyek penerapan KTP berbasis Nomor Induk mengubah sumber pembiayaan proyek penerapan KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang semua dibiayai menggunakan Pinjaman Hibah Luar Kependudukan (NIK) yang semua dibiayai menggunakan Pinjaman Hibah Luar  Negeri (PHLN) menjadi bersumber dari APBN murni.

 Negeri (PHLN) menjadi bersumber dari APBN murni. 

 Untuk Untuk melancarkan melancarkan pembahasan pembahasan anggaran anggaran E-KTP, E-KTP, Irman Irman dan dan SugihartoSugiharto mengucurkan uang kepada 54 anggota Komisi II DPR dan juga Ketua DPR saat itu mengucurkan uang kepada 54 anggota Komisi II DPR dan juga Ketua DPR saat itu Marzuki Ali. Selain itu, uang juga mengalir ke

Marzuki Ali. Selain itu, uang juga mengalir ke pimpinan Badan Anggran (Banggar)pimpinan Badan Anggran (Banggar) DPR yaitu Melchias Marcus Mekeng selaku ketua Banggar partai Golkar, Wakil DPR yaitu Melchias Marcus Mekeng selaku ketua Banggar partai Golkar, Wakil Ketua Banggar Mirwan Amir (Partai Demokrat) dan Olly Dondokambe

Ketua Banggar Mirwan Amir (Partai Demokrat) dan Olly Dondokambe (PDI- (PDI-

 Pembagian uang untuk seluruh anggota Komisi II DPR dengan rincian :Pembagian uang untuk seluruh anggota Komisi II DPR dengan rincian : 

 Ketua Komisi II DPR sejumlah 30 ribu dolar AS,Ketua Komisi II DPR sejumlah 30 ribu dolar AS, 

 3 orang Wakil Ketua Komisi II DPR masing-masing 20 3 orang Wakil Ketua Komisi II DPR masing-masing 20 ribu dolar AS,ribu dolar AS, 

 9 orang Ketua Kelompok Franksi Komisi II DPR masing-masing 15 ribu9 orang Ketua Kelompok Franksi Komisi II DPR masing-masing 15 ribu dolar AS,

dolar AS, 

 37 orang anggota Komisi II DPR masing-masing 5 ribu dolar AS sampai 1037 orang anggota Komisi II DPR masing-masing 5 ribu dolar AS sampai 10 ribu dolar AS.

(9)

 Tidak hanya individu, partai juga mendapat aliran dana Tidak hanya individu, partai juga mendapat aliran dana E-KTPE-KTP yaitu Partai Golkaryaitu Partai Golkar sejumlah Rp150 miliar, Partai Demokrat sejumlah Rp150 miliar, PDI Perjuangan sejumlah Rp150 miliar, Partai Demokrat sejumlah Rp150 miliar, PDI Perjuangan sejumlah Rp80 miliar.

sejumlah Rp80 miliar. 

 TindakanTindakan

II nv

nvo

oiice

ce K

Kiickb

ckba

acks

cks

atau menerima aliran dana dari perusahaan rekananatau menerima aliran dana dari perusahaan rekanan kepada

kepada para para pejabat pejabat Kemendagri Kemendagri yang yang mengurus mengurus pengadaan pengadaan E-KTP E-KTP yaituyaitu Gamawan Fauzi, Diah Anggraeni, Irman, Sugiharto, serta staf Kemendagri, auditor Gamawan Fauzi, Diah Anggraeni, Irman, Sugiharto, serta staf Kemendagri, auditor BPK, Staf Sekretariat Komisi II DPR, staf Badan Perencanaan Pembangunan BPK, Staf Sekretariat Komisi II DPR, staf Badan Perencanaan Pembangunan  Nasional

 Nasional (Bappenas), (Bappenas), staf staf Kementerian Kementerian Keuangan, Keuangan, panitia panitia pengadaanpengadaan E-KTP  E-KTP ,, hingga Deputi bidang politik dan Keamanan Sekretariat Kabinet.

hingga Deputi bidang politik dan Keamanan Sekretariat Kabinet. 

 TindakanTindakan

Bid Rigging

Bid Rigging

 juga  juga terjadi terjadi dalam dalam kasus kasus ini ini yaitu yaitu terjadinya terjadinya permainanpermainan dalam pemenangan tender atau proses lelang dan pengadaan. Pemenangan ini dalam pemenangan tender atau proses lelang dan pengadaan. Pemenangan ini diatur oleh Irman dan Sugiharto serta diinisiasi oleh Andi Agustinus yang diatur oleh Irman dan Sugiharto serta diinisiasi oleh Andi Agustinus yang membentuk tim Fatmawati yang melakukan pertemuan di rumah toko Fatmawati membentuk tim Fatmawati yang melakukan pertemuan di rumah toko Fatmawati milik Andi Agustinus. Andi memberikan uang kepada

milik Andi Agustinus. Andi memberikan uang kepada Irman dan Sugiharto sebesarIrman dan Sugiharto sebesar 1,5 juta dolar AS untuk mendapat pekerjaan sub kontraktor. Sehingga yang 1,5 juta dolar AS untuk mendapat pekerjaan sub kontraktor. Sehingga yang mendapat pemenang adalah konsorsium PNRI dan konsorsium Astagraphia.

mendapat pemenang adalah konsorsium PNRI dan konsorsium Astagraphia. 

 Meski pekerjaan PNRI tidak sesuai target dan tidak sesuai kontrak, Irman danMeski pekerjaan PNRI tidak sesuai target dan tidak sesuai kontrak, Irman dan Sugiharto justru memerintahkan panitia pemeriksa dan penerima hasil membuat Sugiharto justru memerintahkan panitia pemeriksa dan penerima hasil membuat  berita

 berita acara acara yang yang disesuaikan disesuaikan dengan dengan target target dalam dalam kontrak kontrak sehingga sehingga seolah-olahseolah-olah konsorsium PNRI telah melakukan pekerjaan sesuai target.

konsorsium PNRI telah melakukan pekerjaan sesuai target. c.

c. Gratifikasi Gratifikasi IlegalIlegal

Dalam kasus E-KTP pelaku Andi Agustinus telah melakukan tindakan gratifikasi illegal Dalam kasus E-KTP pelaku Andi Agustinus telah melakukan tindakan gratifikasi illegal dengan motif pemberian uang kepada seseorang memiliki hubungan relasi kuasa yang dengan motif pemberian uang kepada seseorang memiliki hubungan relasi kuasa yang  bersifat st

 bersifat strategis. Maksudnya disini rategis. Maksudnya disini adalah terdapat kaitan beradalah terdapat kaitan berkenaan dengan/ menyangkutkenaan dengan/ menyangkut akses ke aset-aset dan control atas aset sumber daya strategis ekonomi, politik, sosial, dan akses ke aset-aset dan control atas aset sumber daya strategis ekonomi, politik, sosial, dan  budaya yang

 budaya yang dimiliki oledimiliki oleh orang h orang tersebut. Misalnya tersebut. Misalnya panitia pengadaan panitia pengadaan barang dan barang dan jasa ataujasa atau lainnya.

lainnya.

Tindakan Andi Agustinus dengan motif memberikan uang sebesar 1,5 juta dolar AS kepada Tindakan Andi Agustinus dengan motif memberikan uang sebesar 1,5 juta dolar AS kepada Irman dan Sugiharto untuk mempengaruhi keputusannya dalam melakukan pemenang Irman dan Sugiharto untuk mempengaruhi keputusannya dalam melakukan pemenang  pelelangan pengadaan proyek E

 pelelangan pengadaan proyek E-KTP. Tujuannya agar Andi dapat men-KTP. Tujuannya agar Andi dapat menjadi sub kontraktorjadi sub kontraktor dalam proyek tersebut. Pemberian ini tergolong gratifikasi illegal karena diberikan secara dalam proyek tersebut. Pemberian ini tergolong gratifikasi illegal karena diberikan secara

(10)

diam-diam (rahasia) kepada Irman dan Sugiharto. Selain itu tindakan gratifikasi juga diam-diam (rahasia) kepada Irman dan Sugiharto. Selain itu tindakan gratifikasi juga dilakukan kepada anggota DPR untuk memuluskan proyek E-KTP.

dilakukan kepada anggota DPR untuk memuluskan proyek E-KTP. d.

d. Pemerasan Pemerasan EkonomiEkonomi

Dalam sub skema ini melibatkan Markus Nari untuk memuluskan pembahasan dan Dalam sub skema ini melibatkan Markus Nari untuk memuluskan pembahasan dan  penambahan

 penambahan anggran anggran proyek E-KTPproyek E-KTP di DPR. Oleh karena itu, Markus meminta uangdi DPR. Oleh karena itu, Markus meminta uang kepada Irman sebanyak Rp 5 miliar atas tindakan yang dilakukan tersebut. Markus juga kepada Irman sebanyak Rp 5 miliar atas tindakan yang dilakukan tersebut. Markus juga menghalagi atau merintangi penyidikan yang dilakukan KPK. Selain itu, Markus diduga menghalagi atau merintangi penyidikan yang dilakukan KPK. Selain itu, Markus diduga memengaruhi anggota DPR Miryam S Haryani untuk memberikan keterangan tidak benar memengaruhi anggota DPR Miryam S Haryani untuk memberikan keterangan tidak benar dalam persidangan kasus korupsi E-KTP.

dalam persidangan kasus korupsi E-KTP. e. Money Laundering

e. Money Laundering

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencium adanya potensi dugaan tindak pidana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencium adanya potensi dugaan tindak pidana  pencucian

 pencucian uang uang (TPPU) (TPPU) dalam dalam kasus kasus korupsi korupsi proyek proyek pengadaan pengadaan e-KTP e-KTP di di KementerianKementerian Dalam Negeri. Indikasi adanya pencucian uang menguat, melihat jumlah kerugian negara Dalam Negeri. Indikasi adanya pencucian uang menguat, melihat jumlah kerugian negara yang mencapai Rp2,3 triliun. Penggunan pasal pencucian uang ini bukan tanpa alasan, yang mencapai Rp2,3 triliun. Penggunan pasal pencucian uang ini bukan tanpa alasan, melihat jumlah kerugian negara yang mencapai Rp2,3 triliun. Namun uang yang baru melihat jumlah kerugian negara yang mencapai Rp2,3 triliun. Namun uang yang baru diterima KPK dari pengembalian sejumlah pihak sekitar Rp236,930 miliar, US$1,3 juta diterima KPK dari pengembalian sejumlah pihak sekitar Rp236,930 miliar, US$1,3 juta dan SG$ 368. Anggaran e-KTP yang bersumber dari pemerintah, masuk ke rekening dan SG$ 368. Anggaran e-KTP yang bersumber dari pemerintah, masuk ke rekening konsorsium pelaksana bentukan Andi Narogong lewat Tim Fatmawati. Setelah dari konsorsium pelaksana bentukan Andi Narogong lewat Tim Fatmawati. Setelah dari konsorsium, uang itu mengalir lagi ke anggota konsorsium, yang melaksanakan

konsorsium, uang itu mengalir lagi ke anggota konsorsium, yang melaksanakan pengerjaanpengerjaan masing-masing. Dalam proyek e-KTP, setiap anggota memiliki tugas

masing-masing. Dalam proyek e-KTP, setiap anggota memiliki tugas yang berbeda dalamyang berbeda dalam  pengadaan

 pengadaan ini. ini. Anggota Anggota konsorsium itu konsorsium itu di antarandi antaranya Perum ya Perum PNRI, PNRI, PT PT LEN LEN Industri, PTIndustri, PT Quadra Solution dan PT Sucofindo (Persero), PT Sandipala Arthaputra. Perum PNRI dan Quadra Solution dan PT Sucofindo (Persero), PT Sandipala Arthaputra. Perum PNRI dan PT Sandipala Arthaputra bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan pembuatan, PT Sandipala Arthaputra bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan pembuatan,  personalisasi

 personalisasi dan dan distribusi distribusi blangko blangko e-KTP. e-KTP. PT PT Quadra Quadra Solution Solution dan dan PT PT LEN LEN IndustriIndustri  bertanggung j

 bertanggung jawab melaawab melaksanakan ksanakan pekerjaan pekerjaan pengadaan pengadaan hardware dan hardware dan software termasuksoftware termasuk  jaringan komunikasi

 jaringan komunikasi dan data. Sedangkan PT dan data. Sedangkan PT Sucofindo bertanggung jawab melSucofindo bertanggung jawab melaksanakanaksanakan  pekerjaan pengadaan

 pekerjaan pengadaan helpdesk dan helpdesk dan pendampingan. pendampingan. Uang itu Uang itu mengalir lagi mengalir lagi ke perusahaanke perusahaan lain, karena sebagian pengerjaan proyek e-KTP ini diserahkan ke pihak ketiga atau lain, karena sebagian pengerjaan proyek e-KTP ini diserahkan ke pihak ketiga atau di-subkontrakan. Uang-uang itu disinyalir sudah disamarkan menjadi aset-aset, baik di dalam subkontrakan. Uang-uang itu disinyalir sudah disamarkan menjadi aset-aset, baik di dalam negeri ataupun luar negeri.

(11)

D.

D. RED FLAGRED FLAG 1.

1. Red Flags dari Skema Konflik KepentinganRed Flags dari Skema Konflik Kepentingan

Kecurangan konflik kepentingan melibatkan karyawan yang memiliki hubungan den

Kecurangan konflik kepentingan melibatkan karyawan yang memiliki hubungan den gan pihakgan pihak ketiga dimana karyawan dan atau pihak ketiga memperoleh keuangan keuntungan. Penipu ketiga dimana karyawan dan atau pihak ketiga memperoleh keuangan keuntungan. Penipu menggunakan pengaruh untuk kepentingan pihak ketiga karena kepentingan pribadi ini pada menggunakan pengaruh untuk kepentingan pihak ketiga karena kepentingan pribadi ini pada  pihak ketiga. Red Flags yang timbul dalam kasus E-KTP adalah sebagai berikut:

 pihak ketiga. Red Flags yang timbul dalam kasus E-KTP adalah sebagai berikut:

a)

a) Penemuan hubungan antara karyawan dengan atasan dan pihak ketigaPenemuan hubungan antara karyawan dengan atasan dan pihak ketiga 

 Penemuan hubungan baik antara Sugiharto selaku Pejabat Pembuat KomitmenPenemuan hubungan baik antara Sugiharto selaku Pejabat Pembuat Komitmen Dukcapil kemendagri dengan atasannya Irman selaku Direktur Jenderal Dukcapil Dukcapil kemendagri dengan atasannya Irman selaku Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri. Selain itu, hubungan Andi Agustinus dengan Irman dan Sugiharto Kemendagri. Selain itu, hubungan Andi Agustinus dengan Irman dan Sugiharto terungkap telah mendapat aliran dana atas pemenangan lelang yang diiniasi oleh Andi. terungkap telah mendapat aliran dana atas pemenangan lelang yang diiniasi oleh Andi. 

 Terungkapnya hubungan rahasia antara Andi Agustinus dengan Setya Novanto selakuTerungkapnya hubungan rahasia antara Andi Agustinus dengan Setya Novanto selaku Ketua Fraksi Partai Golkar. Mereka bekerja sama dalam mengkondisikan perusahaan Ketua Fraksi Partai Golkar. Mereka bekerja sama dalam mengkondisikan perusahaan  pemenang lelang pengadaan E-KTP.

 pemenang lelang pengadaan E-KTP.

b)

b) Pemisahan tugas yang lemah dalam menetapkan kontrak dan menyetujui prosesPemisahan tugas yang lemah dalam menetapkan kontrak dan menyetujui proses lelang.

lelang.

Tersangka Irman, Sugiharto, dan Andi mengabaikan prosedur demi memenangkan Tersangka Irman, Sugiharto, dan Andi mengabaikan prosedur demi memenangkan  pelelangan pengadaan

 pelelangan pengadaan E-KTP. DE-KTP. Dalam pralam proses oses pelelangan yang pelelangan yang dilakukan telah dilakukan telah diketahuidiketahui  bahwa

 bahwa evaluasi teknik evaluasi teknik ujiuji coba alat dan “output” tidak ada peserta lelang yang dapatcoba alat dan “output” tidak ada peserta lelang yang dapat

memenuhi kriteria keamanan wajib. Namun, para pelaku Irman dan Sugiharto tetap memenuhi kriteria keamanan wajib. Namun, para pelaku Irman dan Sugiharto tetap meloloskan konsorsium PNRI dan Astragraphia. Oleh karena pemisahan tugas yang meloloskan konsorsium PNRI dan Astragraphia. Oleh karena pemisahan tugas yang lemah tersebut menyebabkan terpilihnya PNRI tidak sesuai prosedur yang benar. lemah tersebut menyebabkan terpilihnya PNRI tidak sesuai prosedur yang benar.

c)

c) Kecurangan dalam pencatatan transaksi.Kecurangan dalam pencatatan transaksi.

Kecurangan ini dilakukan dalam pekerjaan PNRI yang tidak memenuh

Kecurangan ini dilakukan dalam pekerjaan PNRI yang tidak memenuhi target dan tidaki target dan tidak sesuai kontrak. Para tersangka membuat berita acara yang tidak benar seolah-olah sesuai kontrak. Para tersangka membuat berita acara yang tidak benar seolah-olah konsorsium PNRI telah melakukan pekerjaan sesuai target.

konsorsium PNRI telah melakukan pekerjaan sesuai target.

2.

2. Red Red Flags Flags dari dari Skema Skema Penyuapan/ Penyuapan/ BriberyBribery a)

a) Perubahan Gaya HidupPerubahan Gaya Hidup

Andi Agustinus memberikan puluhan aset kepada istrinya Inayah untuk dikelola seperti rumah, Andi Agustinus memberikan puluhan aset kepada istrinya Inayah untuk dikelola seperti rumah,  bangunan serta tanah.

 bangunan serta tanah.

(12)

 Andi membantu istrinya dalam membuka berbagai usaha seperti usaha kos-kosan danAndi membantu istrinya dalam membuka berbagai usaha seperti usaha kos-kosan dan salon. Selain itu, membuat perusahaan baru yakni PT Selaras Clorin Pratama, PT salon. Selain itu, membuat perusahaan baru yakni PT Selaras Clorin Pratama, PT Inayah Properti Indonesia. Kemudian PT Prasetya Putra Naya yang diatasnamakan Inayah Properti Indonesia. Kemudian PT Prasetya Putra Naya yang diatasnamakan adik Inayah Raden Gede sebagai pemilik perusahaan.

adik Inayah Raden Gede sebagai pemilik perusahaan. b)

b) Hubungan antara Andi Agustinus dengan Anggota DPR dan Kemendagri.Hubungan antara Andi Agustinus dengan Anggota DPR dan Kemendagri.

Hubungan baik yang terjadi pada Andi dengan para DPR dan Kemendagri adalah untuk Hubungan baik yang terjadi pada Andi dengan para DPR dan Kemendagri adalah untuk melancarkan pengadaan proyek E-KTP. Para anggota DPR dan Kemendagri menerima aliran melancarkan pengadaan proyek E-KTP. Para anggota DPR dan Kemendagri menerima aliran dana yang berasal dari perusahaan rekanan.

dana yang berasal dari perusahaan rekanan. c)

c) Kurangnya review atas persetujuan manajemen terhadap laporan anggaranKurangnya review atas persetujuan manajemen terhadap laporan anggaran proyek E-KTP.

proyek E-KTP.

Pihak pemerintah kurang melakukan review atas kelengkapan laporan anggran proyek Pihak pemerintah kurang melakukan review atas kelengkapan laporan anggran proyek E-KTP

KTP yang telah dibuat. Hal tersebut karena tersangka telah melakukan suap terhadap pihakyang telah dibuat. Hal tersebut karena tersangka telah melakukan suap terhadap pihak yang memeriksa laporan agar anggran tersebut dapat dinaikkan.

yang memeriksa laporan agar anggran tersebut dapat dinaikkan. 2.

2. Red Flags dari Skema Gratifikasi IlegalRed Flags dari Skema Gratifikasi Ilegal 

 Dokumentasi : adanya dokumen lelang proyek e-ktp yang tidak lengkap.Dokumentasi : adanya dokumen lelang proyek e-ktp yang tidak lengkap. 

 Hubungan antara karyawan dengan pihak ketiga : Adanya pertemuan rahasia yangHubungan antara karyawan dengan pihak ketiga : Adanya pertemuan rahasia yang dilakukan di rumah toko Fatmawati milik Andi Agustinus untuk membahas proses dilakukan di rumah toko Fatmawati milik Andi Agustinus untuk membahas proses lelang dan pengadaan oleh Irman dan Sugiharto yang dipimpin oleh Andi Agustinus. lelang dan pengadaan oleh Irman dan Sugiharto yang dipimpin oleh Andi Agustinus. 

 Adanya anomali dalam menyetujui vendor yakni terpilihnya PNRI tidak sesuai denganAdanya anomali dalam menyetujui vendor yakni terpilihnya PNRI tidak sesuai dengan  prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

 prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 4.

4. Red Red Flags Flags dari dari Skema Skema Pemerasan Pemerasan EkonomiEkonomi 

 Dalam skema ini red flags yang muncul adalah adanya hubungan rahasia antara IrmanDalam skema ini red flags yang muncul adalah adanya hubungan rahasia antara Irman dengan Markus Nari yang sebelumnya tidak diketahui.

dengan Markus Nari yang sebelumnya tidak diketahui. 

 Anggaran dalam proyek E-KTPAnggaran dalam proyek E-KTP tinggi, tidak sesuai dengan realisasinya. Hal ini tinggi, tidak sesuai dengan realisasinya. Hal ini terjaditerjadi karena peran Markus Nari dalam skandal kasus E-KTP

karena peran Markus Nari dalam skandal kasus E-KTP berperan sebagai memuluskan berperan sebagai memuluskan  pembahasan dan penambahan anggaran pro

 pembahasan dan penambahan anggaran proyek pengadaan E-KTP.yek pengadaan E-KTP. 5. Red Flag dari Money Laundering

5. Red Flag dari Money Laundering a)

a) Terjadi transaksi dalam jumlah besar secara tunai maupun transfer kepadaTerjadi transaksi dalam jumlah besar secara tunai maupun transfer kepada Anggota DPR, Kemendagri, dan Andi Agustinus.

Anggota DPR, Kemendagri, dan Andi Agustinus.

Terjadinya transfer yang tidak biasa (dalam jumlah besar) ke rekening Irman dan Terjadinya transfer yang tidak biasa (dalam jumlah besar) ke rekening Irman dan Sugiharto. Irman mendapatkan sejumlah uang atas perbuatannya tersebut sebesar Sugiharto. Irman mendapatkan sejumlah uang atas perbuatannya tersebut sebesar

(13)

Rp2,371 miliar, 877,7 ribu dolar AS dan 6 ribu dolar singapura. Selain itu, Sugiharto Rp2,371 miliar, 877,7 ribu dolar AS dan 6 ribu dolar singapura. Selain itu, Sugiharto menerima sejumlah 3.474.830 dolar AS. Pemberian uang juga dilakukan kepada menerima sejumlah 3.474.830 dolar AS. Pemberian uang juga dilakukan kepada anggota DPR dan Kemendagri serta perusahaan korporasi.

anggota DPR dan Kemendagri serta perusahaan korporasi.

E.

E. FRAUD DETECTIONFRAUD DETECTION Skema Korupsi

Skema Korupsi 

 Mengklasifikasikan transaksi berdasarkan vendor, dan mengecek jumlah Mengklasifikasikan transaksi berdasarkan vendor, dan mengecek jumlah yang lebihyang lebih

tinggi dari yang diperkirakan yang tidak biasa dan tidak dapat dijelaskan. tinggi dari yang diperkirakan yang tidak biasa dan tidak dapat dijelaskan.

 Investigasi vendor secara acak, ownernya, dan hubungannya dengan karyawan.Investigasi vendor secara acak, ownernya, dan hubungannya dengan karyawan. 

 Mereview kontrak dan persetujuan invoice secara periodik.Mereview kontrak dan persetujuan invoice secara periodik. 

 Memverifikasi keabshaan vendor walaupun hanya sample.Memverifikasi keabshaan vendor walaupun hanya sample. 

 Mencari transaksi pihak yang mempunyai hubungan, dan mereview nya setiap tahun.Mencari transaksi pihak yang mempunyai hubungan, dan mereview nya setiap tahun. Suap dan Pemerasan

Suap dan Pemerasan 

 Merotasi pekerjaan bagian persetujuan kontrak atau vendor.Merotasi pekerjaan bagian persetujuan kontrak atau vendor. 

 Pemisahan fungsi bagian persetujuan kontrak dan vendor dengan bagian penagihan.Pemisahan fungsi bagian persetujuan kontrak dan vendor dengan bagian penagihan. F.

F. FRAUD PREVENTIONFRAUD PREVENTION F.1.Lingkungan Pencegahan F.1.Lingkungan Pencegahan 

 Tata Kelola Pemerintah yang Bersih (Good Governance)Tata Kelola Pemerintah yang Bersih (Good Governance)

Pemerintah yang baik adalah sikap dimana kekuasaan dilakukan oleh masyarakat

Pemerintah yang baik adalah sikap dimana kekuasaan dilakukan oleh masyarakat yang diatur olehyang diatur oleh

 berbagai

 berbagai tingkatan tingkatan pemerintahan pemerintahan Negara Negara yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan sumber-sumber sumber-sumber social, social, budaya,budaya,

 politik, serta ekonomi.

 politik, serta ekonomi. Dalam praktiknya pemerintahan Dalam praktiknya pemerintahan yang bersih (Clean yang bersih (Clean Governance ), adalahGovernance ), adalah

model pemerintahan yang efektif, efisien,, jujur, transparan, dan bertanggung jawab, dengan

model pemerintahan yang efektif, efisien,, jujur, transparan, dan bertanggung jawab, dengan

menerapkan asas : Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness,

menerapkan asas : Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness,

Participation, Rule of law, strategic vision. Kontrol masyarakat akan berdampak pada tata

Participation, Rule of law, strategic vision. Kontrol masyarakat akan berdampak pada tata

 pemerintahan

 pemerintahan yang yang baik baik dan dan efektif efektif (Good (Good Governance) Governance) dan dan bersih bersih (Clean (Clean Governance), Governance), bebasbebas

dari praktik KKN. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan

dari praktik KKN. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan

prinsip- prinsip

 prinsip pokok pokok good good governance, governance, setidaknya setidaknya dapat dapat dilakukan dilakukan melalui melalui pelaksanaan pelaksanaan prioritasprioritas

 program, yakni :

 program, yakni :

1)

(14)

Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan rakyat, MPR, DPR, dan DPRD,

Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan rakyat, MPR, DPR, dan DPRD,

mutlakdilakukan dalam rangka peningkatan fungsi mereka sebagai pengontrol jalannya

mutlakdilakukan dalam rangka peningkatan fungsi mereka sebagai pengontrol jalannya

 pemerintahan.

 pemerintahan.

2)

2) Kemandirian lembaga peradilan,Kemandirian lembaga peradilan,

3)

3) Profesionalitas dan intergritas aparatur pemerintah,Profesionalitas dan intergritas aparatur pemerintah,

4)

4) Penguatan partisipasiPenguatan partisipasi

5)

5) Peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka otonomi daerah.Peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka otonomi daerah.

 Tone At The TopTone At The Top

Sikap pemimpin harus mempunyai integritas yang tinggi untuk tidak terlibat dan membudayakan Sikap pemimpin harus mempunyai integritas yang tinggi untuk tidak terlibat dan membudayakan tindakan anti fraud. Upaya dan komitmen pencegahan fraud harus berasal dari pimpinan terlebih tindakan anti fraud. Upaya dan komitmen pencegahan fraud harus berasal dari pimpinan terlebih dahulu. Setya Novanto selaku Ketua DPR dan berada pada posisi puncak seharusnya menjadi dahulu. Setya Novanto selaku Ketua DPR dan berada pada posisi puncak seharusnya menjadi contoh bagi anggotanya untuk tidak melakukan fraud. Namun justru dia yang menjadi pelaku contoh bagi anggotanya untuk tidak melakukan fraud. Namun justru dia yang menjadi pelaku fraud. DPR sebagai lembaga kontrol pemerintah seharusn

fraud. DPR sebagai lembaga kontrol pemerintah seharusnya menjadi role model bagi terwujudnyaya menjadi role model bagi terwujudnya  pemerintahan

 pemerintahan yang yang bersih, bersih, namun namun nyatanya nyatanya DPR DPR menjadi menjadi lembaga lembaga paling paling korup korup berdasarkanberdasarkan survei

survei Global Corruption Barometer Global Corruption Barometer (GCB) yang dirilis Transparency International Indonesia(GCB) yang dirilis Transparency International Indonesia (TII), pada 7 Maret 2017.

(TII), pada 7 Maret 2017. F.2.Persepsi Deteksi F.2.Persepsi Deteksi

Beberapa cara untuk meningkatkan persepsi deteksi meliputi: Beberapa cara untuk meningkatkan persepsi deteksi meliputi:

 Pengawasan (Surveillance)Pengawasan (Surveillance)

Idealnya, strategi atau sistem pencegahan melalui mekanisme pengawasan yang efektif itu mulai Idealnya, strategi atau sistem pencegahan melalui mekanisme pengawasan yang efektif itu mulai  bisa

 bisa diberlakukan diberlakukan sejak sejak proses proses perencanaan perencanaan proyek, proyek, kelayakan, kelayakan, penghitungan penghitungan anggaran anggaran proyek,proyek, tahap lelang, pelaksanaan atau realisasi proyek hingga tahap memonitor spesifikasi material tahap lelang, pelaksanaan atau realisasi proyek hingga tahap memonitor spesifikasi material  proyek. Mekanisme pencegahan sekaligus

 proyek. Mekanisme pencegahan sekaligus pengawasan ini sudah bisa pengawasan ini sudah bisa diterapkan berkat dukunganditerapkan berkat dukungan teknologi informasi. Sejumlah perusahaan besar swasta asing menggunakan teknologi dimaksud teknologi informasi. Sejumlah perusahaan besar swasta asing menggunakan teknologi dimaksud sejak perencanaan proyek, kalkulasi anggaran hingga pengontrolan spesifikasi material proyek. sejak perencanaan proyek, kalkulasi anggaran hingga pengontrolan spesifikasi material proyek. Pada kasus proyek E-KTP yang bermasalah, KPK tentu menemukan beberapa modus.

Pada kasus proyek E-KTP yang bermasalah, KPK tentu menemukan beberapa modus.

Kasus proyek E-KTP mencerminkan lemahnya pengawasan lintas instansi. Lemahnya koordinasi Kasus proyek E-KTP mencerminkan lemahnya pengawasan lintas instansi. Lemahnya koordinasi  pengawasan

 pengawasan lintas instansi lintas instansi mendorong pmendorong perilaku erilaku tidak tidak peduli peduli pada pada aspek aspek prudent prudent (kehati-hatian).(kehati-hatian). Pada tahap persetujuan dan pencairan anggaran proyek ini, jelas bahwa aspek prudent diabaikan. Pada tahap persetujuan dan pencairan anggaran proyek ini, jelas bahwa aspek prudent diabaikan. Kalau saja pengawasan lintas instansi terkoordinasi dengan efektif, kasus proyek E-KTP pasti Kalau saja pengawasan lintas instansi terkoordinasi dengan efektif, kasus proyek E-KTP pasti tidak pernah ada.

(15)

 Surprise AuditSurprise Audit

Surprise Audit efektif untuk meningkatkan Persepsi Deteksi. Operasi Tangkap Tangan (OTT) Surprise Audit efektif untuk meningkatkan Persepsi Deteksi. Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK akan sangat bermanfaat mencegah sebelum sebuah kejahatan menjadi besar. yang dilakukan KPK akan sangat bermanfaat mencegah sebelum sebuah kejahatan menjadi besar. OTT KPK dapat sampai ke level Kementrian, dan apabila saat itu KPK datang untuk melakukan OTT KPK dapat sampai ke level Kementrian, dan apabila saat itu KPK datang untuk melakukan audit dadakan, besar kemungkinan kasus E-KTP akan terungkap lebih cepat.

audit dadakan, besar kemungkinan kasus E-KTP akan terungkap lebih cepat.

F.3. Pendekatan Klasik F.3. Pendekatan Klasik

Tinjauan pendekatan klasik terhadap pengurangan pencurian, penipuan, dan penggelapan sangat Tinjauan pendekatan klasik terhadap pengurangan pencurian, penipuan, dan penggelapan sangat membantu dalam mengembangkan program pencegahan dan pengendalian kecurangan secara membantu dalam mengembangkan program pencegahan dan pengendalian kecurangan secara efektif. Pendekatan klasik untuk E-KTP adalah sebagai berikut :

efektif. Pendekatan klasik untuk E-KTP adalah sebagai berikut :

1.

1. Pendekatan Perintah / Instruksi (Directive Approach)Pendekatan Perintah / Instruksi (Directive Approach)

Sebenarnya dalam hal ini, para pejabat yang terlibat dalam kasus E-KTP telah disumpah untuk Sebenarnya dalam hal ini, para pejabat yang terlibat dalam kasus E-KTP telah disumpah untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan

dapat melakukan pekerjaannya dengan jujur dan menjauhi tindakan suap dan korup, namun hjujur dan menjauhi tindakan suap dan korup, namun hal inial ini tetap tidak menghentikan mereka untuk tidak berbuat curang. Presiden sebagai kepala tetap tidak menghentikan mereka untuk tidak berbuat curang. Presiden sebagai kepala  pemerintahan

 pemerintahan dalam dalam hal hal ini ini telah telah berkali-kali berkali-kali menegaskan menegaskan bahwa bahwa pelaksanaan pelaksanaan proyekproyek  pemerintahan harus dilakukan secara jujur dan jauh dari suap dan korupsi

 pemerintahan harus dilakukan secara jujur dan jauh dari suap dan korupsi

2.

2. Pendekatan Pencegahan (Preventive Approach)Pendekatan Pencegahan (Preventive Approach)

Perlu dilakukannya kajian menyeluruh mengenai pejabat pemerintahan yang terlibat dalam Perlu dilakukannya kajian menyeluruh mengenai pejabat pemerintahan yang terlibat dalam  pengadaan

 pengadaan lelang lelang Proyek Proyek E-KTP E-KTP dengan dengan peserta peserta lelang. lelang. Perlu Perlu dipastikan dipastikan bahwa bahwa tidak tidak adaada hubungan khusus antara peserta lelang dengan pejabat penyelenggara lelang.

hubungan khusus antara peserta lelang dengan pejabat penyelenggara lelang.

3.

3. Pendekatan detektif (Detective Approach)Pendekatan detektif (Detective Approach)

Sedari awal haruslah melibatkan BPK dalam proses penyelenggaraan lelang mengingat bahwa Sedari awal haruslah melibatkan BPK dalam proses penyelenggaraan lelang mengingat bahwa  proyek ini bernilai besar, mel

 proyek ini bernilai besar, melibatkan banyak pihak serta proses yang ribatkan banyak pihak serta proses yang rumit sehingga rawan terjadiumit sehingga rawan terjadi fraud.

fraud.

4.

4. Pendekatan Observasi (Observation Approach)Pendekatan Observasi (Observation Approach)

BPK yang sedari awal harus dilibatkan dapat memantau perubahan gaya hidup dari pejabat BPK yang sedari awal harus dilibatkan dapat memantau perubahan gaya hidup dari pejabat  penyelenggara lelang. Perubahan ga

 penyelenggara lelang. Perubahan gaya hidup Setya Novanto, dapat digunakan sebagai tandya hidup Setya Novanto, dapat digunakan sebagai tanda awala awal untuk mencegah kerugian fraud yang semakin banyak.

untuk mencegah kerugian fraud yang semakin banyak.

5.

(16)

Investigasi dilakukan sebagai tindak lanjut dari ketidakwajaran yang terjadi di dalam kasus Proyek Investigasi dilakukan sebagai tindak lanjut dari ketidakwajaran yang terjadi di dalam kasus Proyek E-KTP, sebagai contoh adanya hubungan khusus antara penyelenggara lelang dengan peserta E-KTP, sebagai contoh adanya hubungan khusus antara penyelenggara lelang dengan peserta lelang Proyek E-KTP.

lelang Proyek E-KTP.

F.4. Ukuran Pencegahan Lain F.4. Ukuran Pencegahan Lain

1.

1. Pemeriksanaan Latar Belakang (Backgroundcheck)Pemeriksanaan Latar Belakang (Backgroundcheck)

Seperti yang sudah dipaparkan di atas sebelum di lanjutkannya proses lelang E-KTP, perlu Seperti yang sudah dipaparkan di atas sebelum di lanjutkannya proses lelang E-KTP, perlu dilakukan pemeriksaan latar belakang oleh BPK terkait ada tidaknya hubungan khusus antara dilakukan pemeriksaan latar belakang oleh BPK terkait ada tidaknya hubungan khusus antara  pejabat

 pejabat yang yang terkait terkait penyelenggaraan penyelenggaraan proyek proyek E-KTP E-KTP dengan dengan peserta peserta lelang. lelang. Pemeriksaan Pemeriksaan iniini  berguna u

 berguna untuk menntuk mencegah cegah terjadinya kolusi terjadinya kolusi didalam lelang didalam lelang sehingga pemesehingga pemenang lelang nang lelang ditetapkanditetapkan dengan cara yang tidak sah.

dengan cara yang tidak sah.

2.

2. Hasil Audit Reguler Kasus E-KTP (Reguler Audit)Hasil Audit Reguler Kasus E-KTP (Reguler Audit)

3.

3. Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)

Adapun tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah memeriksa seluruh posisi laporan Adapun tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah memeriksa seluruh posisi laporan keuangan seluruh peserta lelang kemudian membandingkannya dengan posisin laporan keuangan keuangan seluruh peserta lelang kemudian membandingkannya dengan posisin laporan keuangan  perusahaan setelah lelang di tutup. Apabila terdapat pengeluaran kas atau cek dalam jumlah besar  perusahaan setelah lelang di tutup. Apabila terdapat pengeluaran kas atau cek dalam jumlah besar namun dengan catatan akuntansi yang tidak kuat, maka selanjutnyua auditor dapat segera namun dengan catatan akuntansi yang tidak kuat, maka selanjutnyua auditor dapat segera melakukan audit investigasi untuk membuktikan apakah transaksi tersebut telah disajikan wajar melakukan audit investigasi untuk membuktikan apakah transaksi tersebut telah disajikan wajar atau tidak.

atau tidak.

G.

G. PENGUMPULAN BUKTI KASUS E-KTPPENGUMPULAN BUKTI KASUS E-KTP

 Alat bukti surat, meliputi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Miryam, tulisan tanganAlat bukti surat, meliputi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Miryam, tulisan tangan Miryam saat dimintai keterangan dalam penyidikan, dan konsep atau revisi BAP oleh Miryam saat dimintai keterangan dalam penyidikan, dan konsep atau revisi BAP oleh Miryam.

Miryam.

 Alat bukti saksi. Sejumlah orang, kata Setiadi, telah diperiksa, antara lain Elsa SyariefAlat bukti saksi. Sejumlah orang, kata Setiadi, telah diperiksa, antara lain Elsa Syarief dalam perkara Andi Agustinus alias Andi Narogong dan Yosep Sumartono dalam dalam perkara Andi Agustinus alias Andi Narogong dan Yosep Sumartono dalam  perkara terdakwa kasus korupsi KTP-el Irman dan Sugiharto.

 perkara terdakwa kasus korupsi KTP-el Irman dan Sugiharto.

 Alat bukti petunjuk. Rekaman video kesaksian Miryam persidangan Tipikor kasusAlat bukti petunjuk. Rekaman video kesaksian Miryam persidangan Tipikor kasus KTP-el dan rekaman pemeriksaan saat penyidikan jadi modal tambahan

KTP-el dan rekaman pemeriksaan saat penyidikan jadi modal tambahan KPK menjeratKPK menjerat Miryam.

Referensi

Dokumen terkait

artinya kita menghadap suatu hal sebagai hal artinya kita menghadap suatu hal sebagai hal yang menampakkan diri dan kita tidak melihat yang menampakkan diri dan kita tidak

Lakukan refresh ( Kembali ke halaman utama DENS TV kemudian pilih genre dan video yang sebelumnya bermasalah ).. Jika masih terjadi koordinasi dengan

201100975 Meylina Sirait Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan 201100976 Muhammad Zaini Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan

Partikel sae dan mo memiliki persamaan struktur antara lain: melekat pada nomina, kata berkonjugasi (verba, adjektiva, jodoushi), adverbia, partikel yang lain

Smart home merupakan konsep rumah yang memakai teknologi smart system di dalamnya, yaitu memanfaatkan energi ramah lingkungan untuk sumber daya listrik.Oleh karena

Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKPDLB adalah Surat Keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah

McGlynn Versus Aveling: A Comparison of Translation Strategies Used in Sapardi Djoko Darmono’s Poems.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dari hasil wawancara pertama terkait optimisasi sumber daya teknologi informasi dapat disimpulkan bahwa Unit Sistem Informasi DAOP XX untuk memastikan sumber