• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kjeldahl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kjeldahl"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE

KJELDAHL

I.

TUJUAN PERCOBAAN

Menjelaskan prinsip penentuan kadar nitogen atau protein dalam cuplikan dengan

metoda mikro kjeldahl secara benar dan jelas.

Menjelaskan tahapan proses penentuan kadar nitrogen dalam cuplikan dalam

cuplikan dengan metode mikro kjeldahl sesuai penjelasan pembimbing.

Mengoperasikan proses destruksi, destilasi mikro kjeldahl, dan dosimat sesuai

prosedur

Melakukan percobaan penentukan nitrogen atau protein dengan metode kjeldal di

laboratorium sesuai prosedur.

Menghitung kadar nitrogen total atau protein dalam cuplikan berdasarkan hasil

percobaan.

II.

DASAR TEORI

Destilasi kjeldahl berfungsi untuk menentukan kadar nitrogen total yang terkandung dalam cuplikan. Material atau bahan yang mengandung senyawa N seperti pupuk (urea, NPK, nitrat, ZA), bahan makanan, sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya dapat ditetntukan kadar nitrogennya atau kadar proteinnya.

Penentuan kadar nitrogen ini melalui tiga tahapan proses pengerjaan, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi.

a) Destruksi

Destruksi merupakan suatu proses penghancuran senyawa organik diubah menjadi senyawa anorganik. Material yang digunakan sebagai destruktor adalah asam sulfat pekat ditambah garam kjeldhahl sebagai katalis. Pada tahap Destruksi dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan, reaksinya sbb :

2CH3CH2NH2COOH + H2SO4 (NH4)2SO4

(2)

Lamanya waktu destruksi bervariasi tergantung pada katalis yang digunakan (ini disesuaikan dengan produk/cuplikan yang diselidiki).

b) Netralisasi/ Destilasi

Destilasi adalah suatu proses pemisahan senyawa berdasarkan titik didih. Pada kasus ini, amunium sulfat ditambah larutan NaOH 30% bertujuan untuk membebaskan gas amoniak (NH3)

dan dengan pemanasan atau destilasi akan dibebaskan sebagai destilat. Destilat (gas amoniak) yang terbentuk ditampung dalam larutan asam, misalnya asam borat (H3BO3) 2% atau H2SO4

encer yang telah diberi indikator campuran (mixed indicator). Larutan penampung ini berwarna merah muda (pink) dan akan berubah warna menjadi hijau muda karena terjadi reaksi asam borat dengan gas NH3. Reaksinya sebagai berikut :

(NH3)2SO4 + 2NaOH 2NH3 + Na2SO4 + 2H2O

NH3 + H3BO3 NH4+ + H2BO3

(merah muda)

c) Titrasi

Untuk mengetahui jumlah asam borat yang bereaksi dengan gas amoniak yang terbentuk, maka larutan ini direaksikan dengan asam klorida dengan menggunakan metode volumetric atau titrasi. Titik ekivalen dicapai pada saat warna larutan berubah kembali menjadi merah muda atau warna sebelum asam borat digunakan sebagai penampung destilat. Jumlah mol Nitrogen yang bereaksi dengan asam dapat diukur dengan menitrasi asam borat yang berubah menajdi ion H2BO3

larutan HCl, reaksinya sbb : H2BO3 - + HCl H3BO3 + Cl -

Berdasarkan tahapan proses penentuan kadar nitrogen total dalam sampel dapat dijelaskan bahwa: Ekivalen asam klorida ↔ Ekivalen kadar nitrogen total

Reaksi pada perobaan ini

senyawa organik-N + H2SO4

garam kjedahl

CO2 (g)+ H2O(g)+ SO2(g)+ (NH4)2SO4

(3)

NH3(g)+ H3BO3 NH4H2BO3 merah keunguan hijau terang NH4H2BO3+ HCl NH4Cl + H3BO3 merah keunguan hijau terang

Jumlah persen (%) nitrogen total sampel

dengan :

Va = volume asam klorida yang diperlukan untuk titrasi sampel (mL)

Vo = volume asam klorida yang diperlukan untuk titrasi blangko (tanpa sampel) (mL) N = Konsentrasi asam klorida (N)

14 = berat molekul nitrogen P = berat sampel dalam m gram

Kadar protein dalam sampel khususnya makanan

f adalah faktor konversi kandungan N dalam suatu bahan makanan

Apabila faktor konversi tidak diketahui, faktor 6,25 dapat digunakan . Faktor ini diperoleh dari fakta rata-rata nitrogen dalam protein adalah 16 %.

Kadar Protein (%) = %N x 100/16 = %N x 6,25

No Jenis Bahan Makanan Faktor Konversi (f)

1. Bir, Sirup, biji-bijian, ragi, makanan ternak, buah-buahan, teh, malt, anggur

6.25

2. Beras 5.95

3. Roti, gandum, makroni, bakmi 5.70

4. Kacang tanah 5.46

5. Kedelai 5.75

6. Kenari 5.18

7. Susu kental manis 6.38

% N =

(4)

III. METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

No

Nama Alat

Spesifikasi

Jumlah

(buah)

1

Seperangkat

Alat

Destruktor Buchi

-

1

2

Seperangkat

Alat

Destilasi Kjedahl

-

1

3

buret

50 ml

1

4

Neraca analitik

-

1

5

Gelas kimia

500 ml

1

6

Gelas ukur

100 ml

1

7

Gelas kimia

50 ml

1

8

Labu takar

250 ml

1

9

Magnet stirer

-

1

10

Corong

-

1

11

Pipet volume

25 ml

1

12

Bola hisap

-

1

13

Botol semprot

-

1

14

Batang pengaduk

-

1

15

Spatula

-

1

16

Erlenmeyer

300 ml

5

17

Water jet vacuum

-

1

18

Gelas kimia

100 ml

1

(5)

3.1.2 Bahan

No

Nama Bahan

Konsentrasi

Jumlah

1

Asam Sulfat

98%

80 ml

2

Tembaga sulfat

-

3 gram

3

Natrium sulfat

-

27 gram

4

NaOH

30%

500 ml

5

aquades

-

500 ml

6

HCL

0,1 N

250 ml

7

Indikator campuran

-

10 ml

8

Indikator MM

-

5 ml

9

Sampel (Susu Dancow

bubuk)

-

2,25 gram

10

Asam borat

-

8 gram

11

Boraks

-

0,2 gram

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Pembuatan Asam Borat 2%

10 gram asam borat 500 ml aquadest 500 ml asam borat 2% @ 100 ml

(6)

3.2.2Standardisasi HCl Sekitar 0,2gram boraks aquadest larutkan

+ indikator  titrasi dengan HCl 0,1 N

Catat volume HCl  lakukan perhitungan untuk menentukan

(7)

3.2.3 Proses Destruksi Lemari asam 0,75 g 1 Sampel 0,5 g 1,0 g blanko 2 2 batu didih dan 7,5 gram garam Kjeldahl 3 20 ml H2SO4 pekat

Pindahkan ke alat pemanas dan putar tombol pada angka 8

Tunggu dan amati sampai warna berwarna hijau

Pindahkan tabung ke rak semula

Tunggu sampai dingin Matikan keran

Kocok sampai homogen 100 mL aquadest

Tunggu sampai suhu ruang dan lakukan destilasi

(8)

3.2.4 Proses Destilasi Hubungkan air keran dengan alat destilasi Simpan erlenmeyer berisi asam borat 2% pada keluaran destilat (penampung) Mengalirkan NaOH (buka katup A) sampai larutan pada tabung berwarna kehitaman Buka katup B dan C sampai volume erlenmeyer (penampung) 175 mL Tutup katup B, amati larutan Keluarkan tabung destruksi panas dari

alat destilasi menggunakan penjepit dan sarung

tangan

Bilas pipa dengan aquadest dan tutup

katup C Tekan ON 

Tunggu 10 menit

Pasang tabung destruktor pada alat destilasi

Tempat destruktor

Tempat penampung

(9)

3.2.5 proses Titrasi

Titrasi larutan blanko destilat dengan HCl

yang telah distandardisasi

Catat volume HCl yang ditambahkan

Ulangi proses Destilasi  proses Titrasi dengan tabung destruktor II, III, dan IV

(10)

III.

DATA PENGAMATAN

4.1 Data Sampel

No

Berat Sampel (gr)

Berat garam

Kjedahl (gr)

Volume asam

sulfat (mL)

Volume asam HCl

(mL)

1

-

(Blanko)

7.5

20

0.5

2

0.4992

7.5

20

16.1

3

0.7272

7.5

20

16.5

4

0.9541

7.5

20

23.1

4.2 Pengamatan Visual

No

Proses

Gejala/Peristiwa selama proses

1

Destruksi

Pencampuran sampel, garam kjeldahl, batu didih, dan asam sulfat pekat

Proses destruksi dengan pemanasan di dalam lemari asam

(11)

Perubahan warna larutan menjadi kehijauan ketika

pemanasan

Proses pemanasan dihentikan ketika warna larutan dalam tabung berubah menjadi hijau tosca dan hijau muda seperti gambar diatas. ( Kiri ke kanan : Blanko, sampel1, sampel2, dan sampel3 )

Larutan dalam tabung yang telah dilakukan destruksi, penambahan aquades, dan homogenisasi.

(12)

2

Destilasi

Asam borat 2% di dalam erlernmeyer

Penambahan mixed indicator pada asam borat,

merubah warna asam borat menjadi ungu. Setiap

satu asam borat akan menjadi penampung destilat

dari larutan dalam tabung destruksi.

Larutan NaOH 30% dimasukkan kedalam tangki

pada bagian bawah alat destilasi.

(13)

Tabung destruktor dan larutan asam borat

diletakkan pada posisi sesuai gambar diatas, lalu

dilakukan destilasi

Proses destilasi dihentikan ketika penampung

distilat (asam borat) akan menjadi hijau bening dan

mencapai volume 175 ml serta larutan dalam tabung

destruksi berubah menjadi hitam kecoklatan.

(14)

coklat kehitaman sedangkan kolom destilat berwarna bening. Warna bening pada kolom destilat karena tidak ada reaksi antara asam borat dengan gas amoniak.

3

Titrasi

Larutan dalam penampung destilat lalu dititrasi dan

warnanya berubah kembali menjadi ungu muda

seperti warna semula sebelum dilakukannya

destilasi.

IV.

PENGOLAHAN DATA

5.1 Standardisasi HCl

Perhitungan konsentrasi HCl

Berat Boraks 1 = 0.1263 gram, Volume = 8.1 mL= 0,0081 L

Berat Boraks 2 = 0.1095 gram, Volume = 6.8 Ml = 0,0068 L

Perhitungan Konsentrasi HCl

Ek

boraks

=

Ek

HCl

= V

HCl1

. N

HCl1

= 0,0081 L. N

HCl

N

HCl

= 0,0819

N

Ek

boraks

=

Ek

HCl

= V

HCl1

. N

HCl1

(15)

= 0,0068 L . N

HCl

N

HCl =

0,084

N

Konsentrasi HCl =

=

=0,0832 N

5.2 Perhitungan kadar Nitrogen pada Sampel

Sampel = susu sapi bubuk

Faktor konversi (f) = 6,38

Untuk berat sampel = 0.4922 gram = 492.2 mgram

% N =

% N =

% N = 3,7%

Untuk berat sampel = 0.7272 gram = 727.2 mgram

% N =

% N =

% N = 2,6 %

Untuk berat sampel = 0.9541 gram = 954.1 mgram

% N =

% N =

% N = 2,8%

5.3 Perhitungan Kadar Protein Sampel

% protein =

f

x %N

Sample 1

(16)

= 6.38 x 3,7 %

= 23,54

Sample 2

% protein =

f

x %N

= 6.38 x 2,6%

= 16,59

Sample 3

% protein =

f

x %N

= 6.38 x 2,8%

= 17,864 %

Sampel

Berat Sampel Volume HCl

% N

Faktor konversi

% Protein

1

0.4922

16.1 mL

0.37%

6.38

23,54

2

0.7272

16.5 mL

0.26%

6.38

16,59

3

0.9541

23.1 mL

0.28%

6.38

17,864

Perolehan rata-rata %Protein pada sample susu Dancow rasa Full Cream

%Protein =

=

(17)

5.4 Pembahasan

Nama : Wynne Raphaela NIM : 131424027

Pada praktikum ini dilakukan penentuan kadar protein dalam bahan pangan berdasarkan kadar nitrogen total yang terkandung dalam bahan tersebut dengan menggunakan metode Kjeldahl. Analisis protein ini dapat menentukan tingkat kualitas protein apabila dipandang dari sudut gizi, serta menelaah protein yang merupakan salah satu bahan kimia secara biokimia, fisiologis, reologis dan enzimatis.

Prinsip kerja dari metode kjeldahl adalah protein dalam suatu sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis (garam kejeldahl). Selanjutnya, hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan asam borat dan melalui destilasi. Kolom destilat adalah larutan asam borat, yang pada saat destilasi gas amoniak dari tabung destruksi akan berpindah ke kolom destilat (asam borat) dan akan merubah warna kolom destilat menjadi hijau muda akibat adanya reaksi antara gas amoniak dengan asam borat. Selanjutnya, kolom destilat dititrasi dengan HCL yang sudah diketahui konsentrasiya untuk menentukan kadar nitrogen yang dikandung dalam sampel.

Pada praktikum ini, sampel yang digunakan adalah susu bubuk. Susu bubuk yang dimasukkan kedalam destruktor adalah sebanyak 0 gram (blanko) ,

0.4992 gram

, sample2

0.7272 gram,

dan sample 3 sebesar

0.9541

. Kemudian ke dalam labu, ditambahkan masing-masing 20 mL H2SO4 , tujuan dari ditambahkannya asam sulfat ini adalah untuk mengubah

amonia menjadi amonium sulfat sehingga amonia dapat berubah menjadi ion nya. Kemudian dimasukkan garam kjeldahl sebanyak 7,5 gram. Fungsi dari garam kjeldahl ini adalah sebagai katalis

Destruksi sampel bertujuan untuk mempercepat reaksi dan hidrolisis protein menjadi unsure C, H, O, N, S dan P. Proses destruksi akan menghasilkan karbondioksida (CO2), air

(H2O) dan ammonium sulfat (( NH4)2SO4).

Senyawa N + H2SO4 → CO2 + H2O + (NH4)2SO4

Pada saat proses destruksi lama kelamaan semua larutan sampel menjadi warna hijau. Sampel yang sudah didestruksi, akan didinginkan yang kemudian akan berwarna hijau bening agak tosca setelah ditambahkan aquades, lalu dilanjutkan dengan proses destilasi. Destilasi merupakan suatu proses memisahkan cairan maupun larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih. Tujuan dari proses destilasi adalah memisahkan zat yang akan dianalisa

(18)

dengan cara memecah ammonium sulfat menjadi ammonia (NH3). Pemecahan tersebut

melibatkan peran NaOH 30% yang ditambahkan kedalam kolom belakang alat destilasi kjeldahl sebanyak 500 ml. Penambahan NaOH bertujuan untuk mempercepat pelepasan ammonia dengan cara menciptakan suasana basa ( reaksi tidak dapat berlangsung dalam kondisi asam ).

(NH4)2SO4 + 2NaOH → 2NH3 + Na2SO4 + 2H2O

NH3 dihasilkan dalam destilat berupa gas. Gas NH3 tersebut ditangkap oleh asam borat. Asam

borat yang ditambahkan kedalam destilat sebanyak 100 ml sudah ditambahkan 2 tetes mixed indicator sehingga asam borat berwarna merah muda. Sesudah proses destilasi apabila sampel mengandung gas amoniak (NH3) akan bereaksi dengan asam borat di kolom destilat

dan menimbulkan warna hijau muda bening, sedangkan larutan blanko (tidak mengandung gas amoniak) kolom destilasi (asam borat) menjadi tidak berwarna (bening). Reaksinya adalah sebagai berikut :

2NH3 + H3BO3 → (NH4)2BO3 +H2

Kolom destilat selanjutnya diuji dengan melakukan titrasi volumetric dengan HCL yang sudah distandardisasi. Berdasarkan standardisasi konsentrasi HCL yang didapat adalah 8

,

32x10

-5. Titik ekivalen totrasi adalah ketika larutan dalam kolom destilat berubah warna dari hijau muda bening menjadi merah muda kembali. Setelah melakukan titrasi, dapat diketahui kadar proteinnya yang tertuang dalam bentuk persen kadar nitrogen. Berikut adalah rumus menentukan kadar nitrogen :

% Nitrogen =

Selanjutnya, dari persen kadar nitrogen dapat diketahui kadar proteinnya dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

% Protein = % Kadar Nitrogen x Fk

Kadar protein pada susu bubuk menurut literature adalah 26,03 %. Sedangkan menurut hasil praktikum , kadar protein pada sampel 1 adalah

2.3606%

, sample2

1.6588 %,

dan sample 3 sebesar

1.7864%

. rata-rata kadar protein sampel adalah

1.9352 %.

Apabila dibandingkan dengan literatur, didapatkan bahwa hasil praktikum berbeda jauh nilainya dibandingkan dengan literature. Kemungkinan perbedaan tersebut disebabkan oleh kelemahan metode Kjeldahl yang memiliki ketelitian rendah.

(19)

Nama

: Ridha N. Darmawan

NIM

: 131424029

Analisis protein Kjedahl adalah salah satu pengujian kadar protein dalam

sample dengan cara menambahkan suatu katalis yang disebut garam Kjedahl.

Analisa ini berlangsung dengan 3 tahapan, yaitu destruksi, destilasi, dan

titrasi. Destruksi berfungsi untuk menguraikan senyawa organic menjadi

anorganik, destilasi berfungsi untuk memisahkan amoniak dalam sample, dan

titrasi untuk mengukur besarnya kandungan amoniak dalam sample yang

tertampung dalam asam borat yang telah ditambahkan mixed indicator.

Garam kjedahl adalah garam yang dibuat dari campuran CuSO

4

dan

(NH

4

)

2

SO

4

dengan besar perbandingan (1:9). Garam kjedahl ini berfungsi

untuk menaikkan titik didih H

2

SO

4

dalam proses destruksi. Sehingga, proses

destruksi berlangsung lebih cepat.

Pada tahap destilasi disaat dilakukan penambahan NaOH, terjadi perubahan

warna larutan dari hijau menjadi hitam. Ini dikarenakan adanya pembentukan

Na

2

SO

4

yang berwarna hitam yang berasal dari sulfur yang dikandung oleh

ion sulfat.

Pada saat titrasi penentuan konsentrasi HCl, tidak digunakan volume aquadest

yang terukur. Karena pada saat mencapai titik ekuivalen, kedua ekuivalen

akan sama dan ekuivalen boraks bisa didapatkan dari rumus

.

V.

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum analisa protein menggunakan metode Kjedahl, praktikan telah:

Dapat menjelaskan prinsip penentuan kadar nitogen atau protein dalam cuplikan

dengan metoda mikro kjeldahl secara benar dan jelas.

Dapat menjelaskan tahapan proses penentuan kadar nitrogen dalam cuplikan

dalam cuplikan dengan metode mikro kjeldahl sesuai penjelasan pembimbing.

Dapat mengoperasikan proses destruksi, destilasi mikro kjeldahl, dan dosimat

sesuai prosedur

(20)

Dapat melakukan percobaan penentukan nitrogen atau protein dengan metode

kjeldahl di laboratorium sesuai prosedur.

Dapat menghitung kadar nitrogen total atau protein dalam cuplikan berdasarkan

hasil percobaan dengan perolehan hasil %protein rata-rata pada sample susu

Dancow bubuk rasa Full Cream sebesar 19,33 %.

VI.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Laporan Praktikum Penentuan Kadar Nitrogen.

http://see-around-theworld.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-penentuan-kadar.html.(Diakses 1 juni 2014 pukul 16.56 WIB)

Anonim. Kjeldahl Method. http://en.wikipedia.org/wiki/Kjeldahl_method . (Diakses 1 juni 2014 pukul 17.10 WIB)

(21)

LAMPIRAN

Pelarutan asam borat dengan pemanasan

alat destilasi kjeldahl

Boraks yang sudah diberi indicator MM

Untuk standardisasi HCL

Referensi

Dokumen terkait

Ikon yang berfungsi sebagai aksi yang akan dilakukan oleh Bots dalam permainan ketika physical sensors telah terjadi atau ketika suatu perintah langsung dilakukan ketika permainan

Dalam penelitian ini data mengenai gaya kepemimpinan diperoleh melalui website masing-masing pemda dan diukur berdasarkan penghargaan yang diterima oleh kepala daerahc.

Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan menggunakan panas, panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika

Yang dimaksud dengan satuan pendidikan pada Aplikasi Entry Data Penilik dan Pengawas adalah :.. PAUD pada jalur formal yakni Taman Kanak-Kanak

Judul : PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN (Studi Kasus Pada ONO

Tamadun China menganggap astronomi sebagai ilmu sains negara.Masyarakat Cina mengamalkan konsep keseimbangan antara dua kuasa iaitu Yin (kuasa pasif) dan Yang

Wadud examines the extent to which male- dominated interpretations - shaped by patriarchal values - has affected the role and position of women, and subsequently demonstrates

Hasil pengkajian, diperoleh nilai R/C sebesar 1,65 atau B/C sebesar 0,65 dengan kualitas manisan buah sesuai standar produk manisan mangga yang dikeluarkan oleh LITCO