• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN terbentuklah daerah Tapanuli Selatan dengan kantor bupati yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN terbentuklah daerah Tapanuli Selatan dengan kantor bupati yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kabupaten Tapanuli Selatan berdiri sejak jaman penjajahan belanda. Ketika itu kabupaten ini disebut sebagai Afdeeling padangsidempuan yang dikepalai oleh seorang residen yang berkedudukan dipadangsidempuan. Semenjak awal tahun 1950 terbentuklah daerah Tapanuli Selatan dengan kantor bupati yang berkedudukan di Padangsidimpuan. Luas total Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebesar 444.482,3 hektar atau 444,82 km2. Jumlah penduduk Tapanuli Selatan pada tahun 2015 adalah sebanyak 275.098 jiwa. Jumlah ini naik sedikit sebesar 8.816 jiwa atau tumbuh sebesar 3,31% bila dibandingkan jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak 266.282 jiwa. Pertumbuhan penduduk di Tapanuli Selatan berfluktuasi, meskipun cenderung meningkat. Dari jumlah penduduk di Tapanuli Selatan, sebesar 76,88 % dikategorikan sebagai tenaga kerja dan sisanya sebesar 23,12% bukan termasuk tenaga kerja (LPEM-FEBUI, 2016:13).

Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 14 kecamatan. Dari sisi luas perkecamatan, kecamatan Saipar Dolok Hole merupakan kecamatan yang paling luas dengan total mencapai 547,84 km2. Luas tersebut meliputi 12,33% dari total luas kabupaten Tapanuli Selatan. Sebaliknya, kecamatan dengan luas yang terkecil adalah kecamatan Angkola Barat dengan luas wilayah sebesar 74,09km2 atau meliputi 1,67% dari total luas Kabupaten Tapanuli Selatan. luas total kecamatan Batangtoru dimana PTAR berada adalah 351,49km2 atau 7,91% dari Kabupaten Tapanuli Selatan (LPEM-FEBUI, 2016:13).

(2)

Kecamatan Batangtoru memiliki 10 desa yang dikategorikan kedalam lingkar tambang emas PT. Agincourt Resources, yaitu Aek pining, Wek I, Wek II, Wek III, Wek IV, Napa, Perkebunan PTP3, Telo, Sumuran, Batuhula. Dari hasil survey lapangan yang dilakukan LPEM-FEBUI jumlah total penduduk diwilayah Kecamatan Batangtoru adalah 20.548 jiwa. Desa Sumuran mengalami pertumbuhan penduduk yang paling tinggi, jumlah anggota rumah tangga di tahun 2011 adalah 4 orang dan di tahun 2015 adalah 5 orang. Desa Wek II mengalami penurunan jumlah penduduk dan rumah tangga (LPEM-FEBUI, 2016:56).

Desa Sumuran menjadi lokasi penelitian penulis yang dimana memiliki jumlah penduduk paling banyak yaitu 4.580 jiwa dengan jumlah rumah tangga 540. Desa Sumuran memiliki 4 lorong yaitu lapotorop, aeksirara, sumuran belakang, sumuran. Desa ini termasuk wilayah lingkar tambang PT. Agincourt Resources zona X sebelum desa Batuhula. Hasil survey LPEM-FEBUI menyatakan desa Sumuran relatif kurang baik dari sisi sosial ekonomi. Digambarkan dari persentase kepala rumah tangga tidak bekerja mencapai 20%.

Pertambangan emas dan perak PTAR adalah suatu aktivitas pertambangan penting di Indonesia. Pemegang saham utama PTAR adalah Konsorsium yang dipimpin oleh EMR Capital, sebuah perusahan yang bergerak dibidang pendanaan modal pertambangan. Aktivitas pertambangan emas dan perak PTAR di Martabe dilakukan berdasarkan pada kontrak karya generasi keenam yaitu ekplorasi, produksi/ekspoitasi, dan pelaksanaan CSR. Tambang martabe meliputi 1.639 km2 disepanjang 100 km patahan Sumatera, yang merupakan struktur utama yang menggontrol deposit mineral disepanjang lengkungan Sumatera-Jawa. Wilayah kontrak PTAR meliputi kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga,

(3)

hingga Mandailing Natal. Saat ini tambang ternama merupakan lokasi deposit terbesar yang sudah berproduksi pada tanggal 24 juli 2012 yang berada di kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh LPEM-FEBUI bekerja sama dengan FEB USU terkait kondisi sosial ekonomi masyarakat di 10 desa Lingkar tambang yaitu:

1. Secara umum sekitar 11 % kepala rumah tangga tidak bekerja dimana persentase kepala keluarga yang tidak bekerja relatif tinggi (sekitar 20%). 2. Hampir seluruh rumah tangga diwilayah survey telah tersambung PLN dan

masih terdapat sekitar masih 4% tidak tersambung dengan listrik PLN.

3. Tingkat partisipasi sekolah SD, SMP, SMA diwilayah survei mencapai 90%. Tapi hanya 27% penduduk usia perguruan tinggi yang sedang menempuh pendidikan.

4. Sumber pendapatan rumah tangga secara umum berasal dari gaji (45,6%), sektor pertanian (23,4%), perdagangan (12,3%), dan lainnya (12,7%).

Dewasa ini konsep pembangunan sering dikaitkan dengan proses industrialisasi, proses industrialisasi dan pembangunan industri ini merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain pembangunan industri merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat bukan merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya sekedar pencapaian fisik. Industri juga sering disebut mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin, maksudnya adalah dengan adanya pembangunan industri akan memacu dan mengangkat sektor-sektor lainnya seperti sektor pertanian dan sektor jasa. Berarti

(4)

keadaaan menyebabkan meluasnya peluang kerja yang ada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat (Sholihin, 2015).

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi tujuan investor dalam mendirikan perusahaan industri. Dengan banyaknya perusahaan yang berdiri di sumatera Utara diyakini mampu mengangkat derajat masyarakat yang disekitar lingkungan dimana perusahaan tersebut berdiri (Siregar, 2014). Banyak masyarakat yang disekitar lingkungan perusahaan di Sumatera Utara yang sudah merasakan manfaat langsung atas kehadiran perusahaan di daerah mereka diantaranya :

1. Fasilitas umum yang telah dibangun PT INALUM yang paling nyata dan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar adalah Access Road (jalan penghubung). Selain itu perusahaan juga membangun jalan-jalan alternatif dan jembatan yang menghubungkan beberapa wilayah yang terisolir. Perusahaan juga membangun sarana umum seperti sumur bor yang dirasakan masyarakat desa Sosor Tao untuk mendapatkan air bersih (Inalum, 2014).

2. PT Pelabuhan Indonesia I atau pelindo meraih penghargaan CSR Award, penghargaan ini diberikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Pelindo I mendapatkan penghargaan CSR untuk Kategori Sosial dengan melakukan program bedah rumah di wilayah kerjanya secara berkelanjutan. Selama tahun 2015 sampai dengan 2016, 70 unit rumah dibelawan sudah dan sedang di renovasi/ bedah oleh PT Pelabuhan

(5)

Indonesia I, dimana kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corpotare Social Responsibility (CSR) harus dapat menjadi mesin pendorong bagi kesejahteraan masyarakat luas (Pelindo, 2016).

Namun tidak jarang di jumpai perusahaan yang mendapat protes dari masyarakat karna dianggap lebih banyak merugikan masyarakat dari pada menguntungkan yang diberikan perusahaan terhadap masyarakat. Diantara perusahaan yang bermasalah dan mendapat protes dari masyarakat adalah :

1. PT Toba Pulp Lestari (PT. TPL) mengalami konflik dengan masyarakat Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan. Masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta tidak rela kalau tanah adat dan hutan kemenyan yang sudah menjadi tempat tinggal dan hutan mereka secara turun menurun masuk kedalam wilayah produksi PT. TPL tersebut (Sapariah, 2013). Kehadiran PT. TPL membuat masyarakat merasakan pencemaran udara yang mengakibatkan kerusakan atap seng rumah dan menimbulkan bau tak sedap, dan berbpenyakit. Disamping itu pencemaran mengakibatkan munculnya penyakit kulit dan mengurangi produktivitas perikanan. Hampir seluruh masyarakat Siraur yang berpenduduk sekitar 300 kepala keluarga menderita penyakit gatal-gatal yang diduga akibat dari pencemaran PT. TPL (Simanjuntak dalam Doni, 2008).

2. PT Atmindo, Perusahaan perakit mesin kelapa sawit yang berpindah berokasi dari Jalan Yos Sudarso Medan ke desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang mendapatkan protes dari masyarakat karena kebisingan yang selalu ditimbulkan. Diketahui selama beroperasi di lokasi yang lama PT Atmindo juga mendapatkan penolakan dari masyarakat, di

(6)

tambah lagi perusahaan tidak pernah memberikan bantuan apapun kepada masyarakat sekitar dan tidak mementingkan lingkungan sekitar (Mberngap Ginting, 2013).

Hasil survey lapangan LPEM-FEBUI, dilihat dari kualitas layanan kesehatan dimana terdapat fasilitas seperti 3 praktik bidan, dan 1 posyandu. Layanan pendidikan dilihat dari fasilitasnya terdapat sebuah TK, dan sebuah SD. Perumahan berdasarkan status kepemilikan rumah terdapat 72% milik sendiri, 24% rumah keluarga, 4% sewa. Pendapatan, berdasarkan kontribusi rata-rata sumber pendapatan yaitu pertanian, kehutanan dan peternakan 30,6%, perdagangan dan kerajinan tangan 17,6%, gaji 42,8 %, dan lainnya 9,1 % (LPEM-FEBUI, 2016).

Dengan kehadiran PT. Agincourt Resources, sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Batang Toru diharapkan menyumbangkan kontribusi bagi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, namun yang terlihat di lapangan kehadiran PT. Agincourt Resources hanya saja dinilai masih sebatas pemberian bantuan saja, belum menyentuh perbaikan atau peningkatan kehidupan sosial terlihat belum memadai karena masih sebatas pemberian peltihan-pelatihan dan belum menyentuh kebutuhan langsung dari masyarakat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana “Dampak Kehadiran PT. Agincourt

Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran

(7)

1.1Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Bagaimana Dampak dari kehadiran PT. AR (Agincourt Resourses) dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.2Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak kehadiran PT. AR (Agincourt Resources) dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.2.2 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan agar hasil yang diperoleh dapat memberikan manfaat antara lain :

a. Secara subyektif, sebagai suatu sarana melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistematis dan metodologis penulis dalam menyusun berbagai kajian literatur untuk menjadikan suatu wacana baru dalam memperkaya khazanah kognitif.

b. Secara akademis, peneliti ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya terhadap studi masyarakat yang membahas masalah kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut akibat munculnya sektor industri, khususnya pertambangan.

(8)

c. Sebagai informasi bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk mengetahui perkembangan sosial ekonomi masyarakat.

1.3Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek teliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep. BAB III : METODE PENELITIAN

Berisikan tipe dan teknik analisa data penelitian, lokasi penelitian, informan, teknik pengumpulan data. BAB IV : ANALISIS DATA

Berisikan tentang uraian data yang diperoleh dalam penelitian serta analisisnya.

BAB V : HASIL DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta analisisnya.

BAB VI : PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Di era sekarang, selang perjalanan waktu dan perubahan-perbahan zaman, candi-candi sudah tidak berfungsi sebagaimana fungsinya terdahulu, walaupun beberapa komunitas

9 Maka, Gedung Komersial dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakuler adalah sebuah wujud fisik yang merupakan hasil dari kegiatan konstruksi sebagai tempat manusia

Seorang konselor yang profesional tidak hanya harus menguasai kompetensi konseling saja, tetapi juga harus “multi skill”, artinya mempunyai banyak kemampuan-kemampuan lain

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kambing (K) dan pupuk NPK Phonska (P) berbeda sangat nyata, sedangkan interaksinya (KxP) berbeda

Keluhan utama pada klien dengan bronkhitis meliputi batuk kering dan produktif dengan sputum purulen, demam dengan suhu tubuh dapat mencapai >40 o C, dan sesak

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “EVALUASI

Dalam penelitian ini akan dibedakan nilai kepedulian lingkungan, keterampilan pro- ses dan pemahaman konsep untuk peserta didik yang diajar menggunakan perangkat

Candiroto Terlaksananya kegiatan pelatihan keterampilan dan tersalurkannya bantuan 20 KK 10,000,000 0 0 0 Meningkatkan kemendirian dan kesejahteraan masyarakat tepi hutan 15,000,000