36 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Obyek / Subyek Penelitian
Obyek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 (kecuali banking, credit agencies other than bank, securities, dan insurance). Pemilihan sampel kecuali banking, credit agencies other than bank, securities, dan insurance dikarenakan perbedaan dalam analisis kinerja keuangan yang dilakukan dan dikhawatirkan perusahaan-perusahaan tersebut melakukan aktivitas yang cenderung sebagian besar terfokus pada keuangan, sehingga diindikasikan akan memiliki karakteristik perusahaan (kinerja keuangan) yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan sampel lain pada umumnya.
B. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Data sekunder telah tersedia dan peneliti hanya perlu mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan serta mengolahnya sesuai dengan keperluan penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berupa laporan keuangan, laporan tahunan, dan sustainability report perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel berdasarkan metode sampel acak terstruktur (stratified random sampling). Penarikan sampel acak terstruktur, populasi awal dibagi dalam beberapa sub kelompok yang biasanya disebut strata, selanjutnya sampel dipilih dari masing-masing stratum. Penarikan sampel terstruktur dalam beberapa kasus memiliki keuntungan dapat merefleksikan lebih akurat karakteristik populasi daripada metode acak sederhana atau penarikan sampel acak sistematis (Ghozali dalam Suryono, 2011).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu dari laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) serta data kuantitatif Sustainability Report perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013–2015 (kecuali banking, credit agencies other than bank, insurance, dan securities).
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel dependen dan independen. Dimana masing-masing variabel tersebut memiliki cara yang berbeda dalam pengukurannya.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian adalah praktik pengungkapan sustainability report (SR), oleh suatu perusahaan. SR merupakan laporan yang berisi praktik dalam mengukur dan mengungkapkan aktivitas sosial
dan lingkungan perusahaan, sebagai tanggung jawab kepada stakeholder internal dan eksternal mengenai kinerja organisasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (GRI, 2006) dalam (Judges, 2009) dalam Suryono dan Prastiwi (2011). Variabel ini diukur dengan menggunakan variable dummy, nilai 1 untuk perusahaan yang melakukan pengungkapan SR dan 0 untuk perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan.
2. Variabel Independen
Variabel independennya adalah karakteristik perusahaan dan corporate governance. Dimana karakteristik perusahaan diwakili oleh profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas perusahaan, dan ukuran perusahaan. Sedangkan corporate governance diwakili oleh frekuensi rapat komite audit, frekuensi rapat dewan direksi, governance committe, dan kepemilikan manajerial.
1.1 Profitabilitas
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham (Mamduh dan Abdul Halim dalam Almilia, 2007). Pengukuran variabel :
Return On Asset =
1.2 Likuiditas
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam jangka pendek dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap hutang lancarnya (hutang
dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan) (Mamduh dan Abdul Halim dalam Almilia, 2007).
Pengukuran variabel : Current Ratio =
1.3 Leverage
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu perusahaan dilikuidasi (Hadiningsih, 2007). Pengukuran variabel :
Debt to Equity Ratio =
1.4 Aktivitas Perusahaan
Menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan (sales) dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi-operasi perusahaan (Hadiningsih, 2007). Rasio Aktivitas dalam penilitian ini diukur melalui inventory turnover. Pengukuran variabel :
Inventory Turnover =
1.5 Ukuran Perusahaan
Menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, rata-rata total penjualan, jumlah penjualan, dan rata-rata total aktiva (Ferry dan Jones dalam Andriyanti, 2007). Pengukuran variabel dihitung melalui nilai log of total asset yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan. Pengukuran variabel :
1.6 Frekuensi Rapat Komite Audit
Komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi dan audit ekternal, internal auditor serta anggota independen, yang memiliki tugas untuk memberikan pengawasan auditor, memastikan manajemen melakukan tindakan korektif yang tepat terhadap hukum dan regulasi (Jati, 2009). Pengukuran variabel berdasarkan jumlah rapat antara anggota komite audit akan mencerminkan keefektifan dalam komunikasi dan koordinasi antara anggota komite audit untuk mewujudkan good corporate governance.
1.7 Frekuensi Rapat Dewan Direksi
Bagian di dalam perseroan yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap kepengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 (UU PT) pasal 1 ayat 4). Pengukuran variabel berdasarkan jumlah rapat selama periode 1 tahun.
1.8 Governance Committe
Sebuah komite yang terdiri dari beberapa anggota dewan direksi, yang memiliki tugas untuk mengembangkan dan merekomendasi kepada dewan, pedoman dalam pelaksanaan dan etika corporate governance (Willey, 2009). Pengukuran variabel dengan pemberian nilai 1 untuk perusahaan yang sudah membentuk governance committee dan 0 untuk perusahaan yang belum membentukan governance committee.
1.9 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen. Kepemilikan manajerial yang diproksikan dengan persentase kepemilikan saham manajerial.
F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data sehingga menjadikan sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami, yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum (Ghozali, 2007). Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel. Uji Statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS. 2. Regresi Logistik
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi logistik. Pemilihan regresi logistik dikarenakan variabel bebas penelitian ini adalah campuran antara variabel metric dan non-metric, serta variabel terikatnya adalah variabel dichotomous. Regresi logistik merupakan salah satu alat analisis regresi yang bisa digunakan apabila variabel terikat merupakan skala nominal. Regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas, heteroskedasitas, dan uji asumsi klasik pada variabel dependen-nya (Ghozali, 2011).
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teoritis di atas, maka model yang diajukan dalam penelitian ini :
SR = α + +
Keterangan :
SR : Variabel dummy, kategori perusahaan apakah mengungkapkan Sustainability report (nilai 1) atau tidak mengungkapkan (nilai 0)
Α : Konstanta
ROA : Profitabilitas yang diproksikan melalui perhitungan Return On Asset (ROA)
CR : Likuiditas yang diproksikan melalui perhitungan Current Ratio (CR)
DER : Leverage yang diproksikan melalui perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)
IT : Aktivitas perusahaan yang diproksikan melalui perhitungan Inventory Turnover (IT)
TA : Ukuran perusahaan yang diproksikan melalui total aset perusahaan
KA : Komite audit yang diproksikan melalui jumlah rapat antar anggota komite audit
jumlah rapat antar anggota dewan direksi
GC : Variabel dummy, keberadaan governance committee (nilai 1 untuk perusahaan yang memiliki dan nilai 0 untuk yang tidak memiliki governance committee/komite GCG).
KM : Kepemilikan manjerial yang diproksikan melalui presentase kepemilikan saham manajerial
Selanjutnya, berdasar hasil output SPSS yang diperoleh, akan dilakukan analisis pengujian model regresi logistik melalui beberapa tahapan. Tahapan - tahapan tersebut antara lain :
a. Menilai model regresi
Penilaian model regresi logistik dilihat dengan pengujian Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Pengujian ini dilakukan untuk melakukan penilaian mengenai model yang dihipotesiskan agar data empiris sesuai atau cocok dengan model. Jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test statistic sama dengan atau kurang dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara model dengan observasinya. Sedangkan jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2011).
b. Menilai Overall Model Fit
Log Likehood value (nilai –2LL) digunakan untuk menilai keseluruhan model (overall model fit), caranya yaitu dengan membandingkan antara nilai -2LL pada awal (block number = 0), model ini hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2LL. Pada bagian selanjutnya yaitu Block Number = 1, model memasukkan konstanta dan variabel independen. Apabila nilai -2LL Block Number = 0 > dari pada nilai Block Number = 1, maka menunjukkan model regresi yang baik. Log likehood mirip seperti Sum of Square Error pada model regresi, dimana penurunan nilai log likehood menunjukkan model yang semakin baik.
c. Menguji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mampu mempengaruhi variabel terikat. Menurut Metallia (Suryono, 2011) menyatakan bahwa koefisien regresi ditentukan sebagai analisis pengujian hipotesis dengan beberapa kriteria, yaitu:
1. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 5%, maka ada peluang sekitar 95% yakin bahwa keputusannya tepat. Pada tingkat signifikansi (α) sebesar 5 % hipotesis diterima, berarti hipotesis memiliki probabilitas kesalahan 5% (0,05).
2. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan nilai p value. Jika p-value lebih besar dari (α), maka hipotesis ditolak. Hal tersebut menunjukkan jika variabel tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan sustainability report. Jika p value lebih kecil dari (α), maka hipotesis diterima. Hal tersebut menunjukkan jika variabel berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.